Anda di halaman 1dari 18

LINE SEMENTARA DAN PERPANJANGAN TRAVERS

(TEMORARY LINE AND EXTENTION CROSSARM )

Dengan terus meningkatnya kebutuhan energi listrik di Indonesia maka tidak


dapat dihindari harus dibangun pembangkit-pembangkit baru diseluruh Indonesia
untuk memenuhi kebutuhan energi listrik untuk keperluan industri maupun rumah
tangga.
Pemerintah melalui Perpres 71 tahun 2006 menugaskan kepada PLN untuk
membangun pembangkit baru dengan bahan bakar batu bara di seluruh
Indonesia sebesar 10.000 MW berikut Transmisi dan Gardu Induk yang terkait.
Didalam pembangunan pembangkit baru berikut transmisi dan gardu induk yang
terkait pasti dibutuhkan tanah yang cukup luas , penyediaan kebutuhan tanah
untuk Pembangkit dan Gardu Induk relative lebih mudah karena terpusat
sedangkan kebutuhan tanah untuk pembangunan Transmisi jauh lebih sulit
karena tersebar sepanjang route transmisi, dan penolakan masyarakat yang
dilalui jalur transmisi.

1 Pemanfaatan jalur SUTT Existing


Untuk menghindari kesulitan dalam pembebasan tanah dan penolakan
masyarakat dalam membangun jalur SUTT baru yang diperlukan untuk
menampung energi yang dibangkitkan oleh pembangkit baru, maka
digunakan jalur-jalur SUTT yang sudah ada, namun kapasitasnya SUTT
yang ada masih kurang besar, maka untuk memenuhi besarnya kapasitas
yang diperlukan maka dilakukan cara-cara sebagai berikut :

1.1 Uprating tegangan

Uprating SUTT dari tegangan yang lebih rendah dengan penampang


konduktor yang kecil menjadi tegangan yang lebih tinggi dengan penapang
konduktor yang lebih besar misalnya dari SUTT 70 kV, 187 mm2 menjadi
150 kV , 2x TACSR 410 mm2 atau dari 150 kV menjadi 500 kV dengan

1
tetap menggunakan jalur (ROW) yang sudah ada dengan mengganti tower
dan konduktornya.

1.2 Peningkatan kapasitas

Peningkatan kapasitas SUTT yang sudah ada dari konduktor kecil menjadi
konduktor yang lebih besar misalnya dari konduktor 240 mm2 menjadi 2x
TACSR 410 mm2, karena konstruksi tower hanya untuk konduktor 240
mm2 maka untuk konduktor 2x TACSR 410 mm2 pasti tidak kuat maka
dibangun tower-tower baru yang mampu memikul beban 2x TACSR 410
mm2 yang tetap berada dijalur SUTT yang sudah ada.

1.3 Rekonduktoring dengan konduktor generasi baru

Rekonduktoring adalah mengganti konduktor lama dengan konduktor


generasi baru dengan ukuran yang sama namun kapasitasnya 2 kali lipat
atau lebih misalnya dari ACSR 330 mm2 Menjadi konduktor A3C (ACCC)
330 mm2 ( Aluminum Conduktor Composit Core )

1.4 Rekonduktoring dari Konduktor yang kecil menjadi lebih besar

Rekonduktoring dengan mengganti Konduktor yang kecil menjadi lebih


besar, misalnya dari konduktor 240 mm2 menjadi konduktor 2 x TACSR
240 mm2, karena kosntruksi tower hanya untuk 240 mm2, untuk mampu
memikul beban 2 x TACSR 240 mm2 maka tower diperkuat baik body
tower, crossarm maupun pondasinya .
Untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut banyak mengalami kesulitan teknis
mengingat SUTT yang akan dikerjakan masih dalam keadaan operasi, untuk
memperkecil lamanya pemadaman maka diperlukan teknis khusus untuk
mengatasi hal tersebut.

2 Metode Extention Crossarm and Temporary Line with Temporary Tower


Didalam tulisan ini yang dibahas adalah “Peningkatan kapasitas SUTT dari
konduktor kecil menjadi konduktor yang lebih besar” dengan metode

2
“EXTENTION CROSSARM AND TEMPORARY LINE WITH TEMPORARY
TOWER “
Metode ini dikembangkan dari diskusi antara PLN P3B JB tim Percepatan
dengan konsultan perenacana PLN E ( Prima Layanan Nasional Enjiniring ) hal
ini diperlukan karena dalam pelaksanaan pekerjaan proyek harus mengganti
semua tower dan konduktor , sementara SUTT harus tetap beroperasi dan untuk
mengurangi lamanya pemadaman SUTT.
Yang sedang dalam pelaksanaan saat ini adalah peningkatan kapasitas SUTT
dari 240 mm2 menjadi 2 x TACSR 410 mm2 diruas-ruas SUTT sebagai berikut :
Terkait PLTU Rembang Jawa Tengah
- SUTT 150 kV Rembang – Pati
- SUTT 150 kV Pati - Jekulo
- SUTT 150 kV Jekulo – Kudus
- SUTT 150 kV Rembang - Blora
Terkait PLTU Tanjung Awar awar
- SUTT 150 kV Babad – Tuban
Terkait PLTU Pacitan
- SUTT 150 kV Wonosari – Wonogiri
- SUTT 150 kV Palur -Solo Baru - Wonosari
Mengingat Ruas-ruas SUTT tersebut masih beroperasi maka harus dicari teknik
khusus intuk menghindari pemadaman system yang lama dengan cara
memperlebar bentangan ROW pada Tower Suspension dan Membebaskan dari
tegangan pada angle tension tower disisi tower baru yang akan dibangun..
Metode yang digunakan adalah memperlebar bentangan Crossarm dengan
Extention Crossarm dan untuk membebaskan tower sudut dari tegangan system
disisi tower baru yang akan dibangun dengan temporary line yang di sangga oleh
temporary tower.

3 Penentuan letak Tower


Setelah dilakukan Rechek Survey maka sudah dapat ditentukan letak tower
Suspension yang akan dibangun yang tetap berada di Centre Line di depan
atau dibelakang Tower Existing , agar tidak merubah jalur ROW, Sedangkan

3
untuk tower sudut dibangun di sebelahnya didepan atau dibelakang tower
existing yang masih berada di centre line salah satu arah section sedangkan
pada section lain akan terjadi pergeseran arah centre line yang
mengakibatkan pembentukan sudut dan merubah sedikit arah ROW, sudut
yang terbentuk kurang dari 2o dan masih diijinkan untuk tower suspension,
dari semua hasil recheck survey tersebut kemudian di dituangkan dalam
tower schedule yang memuat :
- Jarak Span antar tower
- Type Tower
- Tinggi Tower
- Type Pondasi
- Sudut Belok kekiri atau kekanan
- Akumulasi jarak
- Wind Span
- Weight Span

Tower Existing Centre Line Towersuspension yang akan


Dibangun berada
Di centre line

Tower sudut yang akan


Dibangun bergeser
dari centre line

Centre line baru

Tower Existing

Centre line existing

Sudut yang terbentuk < 2o

4
4 Pembangunan pondasi tower
Setelah ditentukan posisi pondasi maka seluruh pondasi sudah dapat
dikerjakan sesuai letak tower pada tower schedule sepanjang Jalur SUTT
yang akan dikerjakan, pada saat mengerjakan pondasi tersebut SUTT masih
dalam keadaan operasi karena pekerjaan pembangunan pondasi tidak
mengganggu kondisi SUTT, dan SUTT masih tetap beroperasi normal.

Pondasi baru dibangun


Disebelah tower existing

Pondasi dapat dibangun seluruhnya sepanjang route transmisi

5 Erection Suspension Tower


Erection tower suspension dapat dilaksanakan sampai pada ketinggian
tertentu sampai dengan clearance aman

5
Tower suspension di erection sampai
Ketinggian aman

CL

Erection tower setinggi batas aman dapat dilaksanakan seluruh tower


sepanjang route SUTT dan setelah selesai untuk menyelesaikan erention
tower sampai top body maka diperlukan pemadaman system mengingat
system tidak dapat padam semuanya dan salah satu line masih harus tetap
beroperasi maka untuk mendapatkan clearance yang cukup dan aman untuk
bekerja di dilakukan extention crossarm.

6 Extention crsossarm
Untuk mendapatkan ruang kerja yang aman dalam menyelesaikan erection
tower suspension sampai top body maka dilakukan perpanjangan crossarm
untuk menjauhkan konduktor dari centre line , perpanjangan crossarm

6
Extention Crossarm

ErectionTower dapat
Dilanjutkan sampai
Top body CL

dengan besi kanal ukuran 12 cm yang di dobel dan dipasang pada ujung
crossarm sampai body tower, perpanjangan crossarm adalah 2 meter dari

7
ujung crossarm , kemudian di ujung besi kanal perpanjangan crossarm di
sekur ke body tower.
Setelah dilakukan extention crossarm, erection tower dapat dilanjutkan
sampai top body dengan memadamkan line yang crossarmnya tidak di
extention sehingga jarak aman untuk bekerja dapat dipenuhi, dan setelah
selesai erection sampai top body dilanjutkan pemasangan crossarm disisi line
yang dipadamkan sampai selesai ,

kemudian konduktor dipindahkan dari tower lama ke tower baru dan crossarm
di tower lama di bongkar,
Dalam melakukan pekerjaan ini harus hati – hati karena bekerja dekat
dengan tegangan, potensi terjadinya kecelakaan adalah sangat tinggi,
terutama dalam menaikan dan menurunkan besi tower maupun peralatan
kerja dan harus menggunakan alat pelindung diri yang memadahi dan selalu
diawasi oleh pengawas keselamatan kerja
Setelah selesai kemudian line yang crossarmnya tidak di extention di
operasikan dan line yang crossarm di extention di padamkan dan crossarm
di tower baru di pasang, kemudian konduktor di pindahkan dari crossarm
yang di extention ke crossarm di tower baru , kemudian crossarm yang di
extention di tower lama di bongkar.kemudian konduktor lama dipindahkan
ketower baru, sehingga kedua line sudah dapat beroperasi di tower baru

8
Tower Baru Tower Lama

CL

9
Tower Lama
Dibongkar

CL

Kemudian tower lama secara keseluruhan dapat di bongkar

7 Erection angle tension tower


Setelah pondasi untuk tower sudut selesai dibangun maka dilakukan erection
tower , untuk erection tower sudut ini dapat dilakukan sampai pada batas
ketinggian aman

10
untuk erection tower sampai top body diperlukan pembebasan tegangan
pada tower sudut existing agar pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan
dengan aman, untuk membebaskan tower existing dari tegangan diperlukan
teknis khusus mengingat tower tension menahan gaya tarik dari konduktor,
yang pelaksanaanya tidak seperti pada tower suspension yang hanya
menahan gaya pikul dari konduktor.

8 Temporary Line
Untuk membebaskan tower sudut existing dari tegangan maka di bangun
temporary line yang disangga oleh temporary tower disisi kiri atau kanan
tower sudut existing.

Isolator di seri dengan konduktor


untuk menyekat tower sudut dari tegangan

Tower baru yang


akan di erection

Hot line Off line

Extention
Crossarm

Line
Tower Temporary Temporary

Sebetulnya metode temporary line ini sudah biasa dilakukan oleh PLN P3B
JB baik untuk tower tension maupun suspension karena tuntutan operasional
sistem yang tidak boleh padam sementara terjadi kerusakan pada salah satu
tower misalnya tower rusak karena tanah tapak tower bergeser secara masal,

11
atau terjadi longsor di sekitar tapak tower yang mengharuskan tower
direlokasi dan satu-satunya jalan adalah dengan temporary line agar tidak
terjadi pemadaman sistem.

Sekur

Untuk membebaskan tower sudut dari tegangan disisi tower baru yang akan
dibangun maka diperlukan temporary line untuk mengalihkan aliran daya

12
yang melewati tower sudut tersebut , dengan menyekat melalui isolator yang
dipasang seri dengan konduktor, karena fungsi tower sudut adalah sebagai
penahan gaya tarik dari konduktor dari arah kiri dan kanan tower dan
konduktor tetap dipegang oleh tower sudut tersebut, sedangkan temporary
tower tidak boleh mengalami gaya tarik dan yang diijinkan hanya memikul
konduktor sepanjang temporary line saja.

Isolator di seri dengan konduktor


untuk menyekat tower sudut dari tegangan

Tower baru yang


sudah di erection

Konduktor baru
yang sudah di
stringing

Hot line Off line

Extention
Crossarm

Line
Temporary

Konduktor lama

Setelah pemasangan temporary line selesai kemudian line yang dipasang


temporary line dioperasikan dan line yang tidak dipasang temporary line
dipadamkan sehingga tower sudut disisi tower baru yang akan dibangun

13
sudah terbebas dari tegangan dan erection tower dapat dilaksanakan sampai
top body .
Kemudian dipasang crossarm , baik untuk line 1 maupun line 2 dan tower
secara sempurna sudah dapat diselesaikan , kemudian konduktor dari tower
lama dipindahkan ke tower baru secara bergantian antara line 1 dan line 2,
untuk memindahkan kondutor dari tower lama ke tower baru terjadi potong
sambung kondutor karena posisi tower bergeser.
Setelah selesai maka tower lama dapat dibongkar keseluruhannya.
Apabila semua konduktor atau sebagian dari SUTT sudah pindah di tower
baru dan tower lama sudah di bongkar, dan panjangnya sudah optimal untuk
dilakukan stringing maka pekerjaan dapat dilanjutkan dengan pekerjaan
stringing, tanpa memasang pilot wire ( tali pancingan ) karena konduktor lama
narik pilot wire dari sling baja kemudian sling baja menarik konduktor baru.

9 Pemasangan isolator penyekat


Pemasangan isolator penyekat harus hati-hati karena melepas konduktor dari
tower sudut pemegang tarikan konduktor ( besarnya tarikan adalah 20 % dari
breaking load ).
Yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
- Menanam snap sekur dengan jarak yang aman ( makin jauh dari tower
yang akan di sekur makin baik karena gaya yang dipikul oleh tower
tersebut makin kecil.
- Melepas suspension clamp kemudian memasang Montage roll ( Pulley
Block ) pada suspension isolator .
- Memasang sekur crossarm ke body , karena crossarm tersebut akan
mengalami gaya yang lebih besar dari gaya yang seharusnya dipikul.
- Konduktor dipegang dengan Camelong kemudian di tarik dan diikatkan ke
skur snap.
- Kemudian konduktor dilepas dari tower tension dan diturunkan
- Konduktor dipotong sepanjang isolator , kemudian isolator dipasang seri
dengan konduktor

14
- Konduktor dinaikan dan dipasang kembali pada tower tension
- Melepas Pulley block dan memasang kembali suspension clamp.
- Melepas camelong dan melepas sekur snap
- Melepas sekur crossarm yang ke body tower.
- Tower sudah terisolasi dari tegangan.
Pekerjaan ini dilakukan untuk ketiga fasa konduktor dan cukup menggunakan
snap sekur yang sama yang dipergunakan secara bergantian

Sekur Crossarm

Pulley Block

Camelong

Snap Sekur

+/- 2m

10 Stringing pada pekerjaan Rekonduktoring


Pekerjaan stringing pada pekerjaan rekonduktoring sebetulnya lebih mudah
di banding dengan pekerjaan stringing pada SUTT yang baru, karena
pekerjaan stringing pada SUTT yang baru harus memasang pilot wire
(Pancingan) hal ini yang paling sulit dilaksanakan karena secara teknis
kadang-kadang harus melalui pepohonan yang belum ditebang, atau harus
melewati bangunan baik berupa rumah, jalan, jalan tol, rel kereta api,
maupun bangunan lainnya atau kondisi alam yang menyulitkan seperti
melewati tebing, sungai yang lebar atau danau, dan secara sosial harus
berdadapan langsung dengan masyarakat yang belum tentu rela tanahnya

15
dilewati jalur SUTT dan pekerjaan memasang pancingan ini mutlak
diperlukan.
Pekerjaan stringing pada pembangunan SUTT baru mempunyai masalah
sosial yang jauh lebih sulit dibanding dengan stringing pada pekerjaan
Rekonduktoring.
Masalah sosial yang timbul pada pekerjaan pembebasan tanah, mendirikan
tower baru yang masih berada di centre line dan pekerjaan stringing pada
pekerjaan rekonduktoring jauh lebih mudah dibanding dengan pembangunan
SUTT baru dengan syarat tidak ada pembongkaran konduktor lama.
Pekerjaan Stringing pada pekerjaan rekonduktoring dengan memanfaatkan
konduktor existing sebagai pancingan untuk menarik sling baja dan sling
baja untuk menarik konduktor baru.

Konduktor
Sling Lama
Baja
Brake Konduktor lama Winch
Machine narik sling baja Machine

Konduktor Sling
Baru Baja
Brake Sling baja narik Winch
Machine konduktor baru Machine

Stringing pada pekerjaan rekonduktoring harus menggunakan mesin


stringing khusus untuk rekondutoring , yaitu roll drum di mesin winch (tarik)
diamaternya besar karena yang di gulung adalah konduktor agar konduktor
tidak rusak, karena mungkin konduktor bekas akan dipergunakan kembali,

16
sedangkan kalau menggunakan mesin winch (tarik) untuk stringing konduktor
baru yang mempunyai roll drun kecil (+/- 40 cm ) konduktor akan rusak
karena yang seharusnya hanya untuk menarik sling baja saja.

Mesin tarik khusus untuk pekerjaan rekonduktoring yang dapat menarik 2 konduktor sekaligus

Dari pengalaman konduktor yang usia terpasangnya lebih dari 20 tahun


stranded konduktor terluar biasanya sudah rapuh dan gampang sekali putus
dan juga tergantung dari lingkungan konduktor tersebut dipasang , makin
tinggi polusi makin cepat rapuh , dan bila ditarik dengan winch yang drum roll
nya kecil konduktor tersebut akan rusak, untuk menghindari rusaknya
konduktor maka mesin winch minimal harus mempunyai drum roll yang
setara dengan diameter dalam drum dari konduktor baru dari pabrik.

Mesin stringing untuk transmisi baru yang dipergunakan untuk stringing pada
pekerjaan rekonduktoring, konduktor akan mengalami kerusakan , apalagi kalau
konduktor yang diganti diameternya besar

Konduktor
Sling
Lama
Baja
Konduktor lama Winch Machine dengan
Brake Machine dengan narik sling baja diameter roll drum +/- 40 cm
diameter roll drum +/- 1 m
Saat konduktor digulung pada diameter roll drum kecil +/- 40
cm akan terjadi kerusakan pada konduktor

Mesin stringing khusus untuk stringing pada pekerjaan rekonduktoring, konduktor


tidak mengalami kerusakan karena konduktor digulung dengan diamater roll drum
yang besar +/- 1 m ( lebih besar dari drum konduktor dari pabrik )

17
Konduktor
Sling
Lama
Baja
Konduktor lama
Brake Machine dengan narik sling baja Winch Machine dengan
diameter roll drum +/- 1 m diameter roll drum +/- 1 m

11 Penggunaan pulley Block


Pulley block ( montage roll ) yang digunakan sebaiknya menggunakan diameter
yang besar kalau rodanya single, dan akan lebih bagus lagi bila menggunakan
pulley block yang menggunakan roda banyak yang di seri dan parallel sehingga
tekukan pada konduktor pada saat melewati pulley block tidak terlalu nekuk dan
konduktor tidak rusak. Sedangkan untuk stringing pada konduktor generasi baru
seperti A3C yang corenya terbuat dari coposit penggunaan pulley block diameter
besar atau pulley block multy roda mutlak diperlukan, karena core composit lebih
kaku dibanding dengan core baja hal ini untuk menghindari rusaknya
Konduktor.

Pekerjaan stringing pada konduktor baru maupun rekonduktoring pada dasarnya


hampir sama dan uraian pelaksaanan pekerjaan stringing dapat dibaca di Web.
PLN P3B JB : http://10.6.1.70/ Aplikasi ” Knowledge Management ”

18

Anda mungkin juga menyukai