1
tetap menggunakan jalur (ROW) yang sudah ada dengan mengganti tower
dan konduktornya.
Peningkatan kapasitas SUTT yang sudah ada dari konduktor kecil menjadi
konduktor yang lebih besar misalnya dari konduktor 240 mm2 menjadi 2x
TACSR 410 mm2, karena konstruksi tower hanya untuk konduktor 240
mm2 maka untuk konduktor 2x TACSR 410 mm2 pasti tidak kuat maka
dibangun tower-tower baru yang mampu memikul beban 2x TACSR 410
mm2 yang tetap berada dijalur SUTT yang sudah ada.
2
“EXTENTION CROSSARM AND TEMPORARY LINE WITH TEMPORARY
TOWER “
Metode ini dikembangkan dari diskusi antara PLN P3B JB tim Percepatan
dengan konsultan perenacana PLN E ( Prima Layanan Nasional Enjiniring ) hal
ini diperlukan karena dalam pelaksanaan pekerjaan proyek harus mengganti
semua tower dan konduktor , sementara SUTT harus tetap beroperasi dan untuk
mengurangi lamanya pemadaman SUTT.
Yang sedang dalam pelaksanaan saat ini adalah peningkatan kapasitas SUTT
dari 240 mm2 menjadi 2 x TACSR 410 mm2 diruas-ruas SUTT sebagai berikut :
Terkait PLTU Rembang Jawa Tengah
- SUTT 150 kV Rembang – Pati
- SUTT 150 kV Pati - Jekulo
- SUTT 150 kV Jekulo – Kudus
- SUTT 150 kV Rembang - Blora
Terkait PLTU Tanjung Awar awar
- SUTT 150 kV Babad – Tuban
Terkait PLTU Pacitan
- SUTT 150 kV Wonosari – Wonogiri
- SUTT 150 kV Palur -Solo Baru - Wonosari
Mengingat Ruas-ruas SUTT tersebut masih beroperasi maka harus dicari teknik
khusus intuk menghindari pemadaman system yang lama dengan cara
memperlebar bentangan ROW pada Tower Suspension dan Membebaskan dari
tegangan pada angle tension tower disisi tower baru yang akan dibangun..
Metode yang digunakan adalah memperlebar bentangan Crossarm dengan
Extention Crossarm dan untuk membebaskan tower sudut dari tegangan system
disisi tower baru yang akan dibangun dengan temporary line yang di sangga oleh
temporary tower.
3
untuk tower sudut dibangun di sebelahnya didepan atau dibelakang tower
existing yang masih berada di centre line salah satu arah section sedangkan
pada section lain akan terjadi pergeseran arah centre line yang
mengakibatkan pembentukan sudut dan merubah sedikit arah ROW, sudut
yang terbentuk kurang dari 2o dan masih diijinkan untuk tower suspension,
dari semua hasil recheck survey tersebut kemudian di dituangkan dalam
tower schedule yang memuat :
- Jarak Span antar tower
- Type Tower
- Tinggi Tower
- Type Pondasi
- Sudut Belok kekiri atau kekanan
- Akumulasi jarak
- Wind Span
- Weight Span
Tower Existing
4
4 Pembangunan pondasi tower
Setelah ditentukan posisi pondasi maka seluruh pondasi sudah dapat
dikerjakan sesuai letak tower pada tower schedule sepanjang Jalur SUTT
yang akan dikerjakan, pada saat mengerjakan pondasi tersebut SUTT masih
dalam keadaan operasi karena pekerjaan pembangunan pondasi tidak
mengganggu kondisi SUTT, dan SUTT masih tetap beroperasi normal.
5
Tower suspension di erection sampai
Ketinggian aman
CL
6 Extention crsossarm
Untuk mendapatkan ruang kerja yang aman dalam menyelesaikan erection
tower suspension sampai top body maka dilakukan perpanjangan crossarm
untuk menjauhkan konduktor dari centre line , perpanjangan crossarm
6
Extention Crossarm
ErectionTower dapat
Dilanjutkan sampai
Top body CL
dengan besi kanal ukuran 12 cm yang di dobel dan dipasang pada ujung
crossarm sampai body tower, perpanjangan crossarm adalah 2 meter dari
7
ujung crossarm , kemudian di ujung besi kanal perpanjangan crossarm di
sekur ke body tower.
Setelah dilakukan extention crossarm, erection tower dapat dilanjutkan
sampai top body dengan memadamkan line yang crossarmnya tidak di
extention sehingga jarak aman untuk bekerja dapat dipenuhi, dan setelah
selesai erection sampai top body dilanjutkan pemasangan crossarm disisi line
yang dipadamkan sampai selesai ,
kemudian konduktor dipindahkan dari tower lama ke tower baru dan crossarm
di tower lama di bongkar,
Dalam melakukan pekerjaan ini harus hati – hati karena bekerja dekat
dengan tegangan, potensi terjadinya kecelakaan adalah sangat tinggi,
terutama dalam menaikan dan menurunkan besi tower maupun peralatan
kerja dan harus menggunakan alat pelindung diri yang memadahi dan selalu
diawasi oleh pengawas keselamatan kerja
Setelah selesai kemudian line yang crossarmnya tidak di extention di
operasikan dan line yang crossarm di extention di padamkan dan crossarm
di tower baru di pasang, kemudian konduktor di pindahkan dari crossarm
yang di extention ke crossarm di tower baru , kemudian crossarm yang di
extention di tower lama di bongkar.kemudian konduktor lama dipindahkan
ketower baru, sehingga kedua line sudah dapat beroperasi di tower baru
8
Tower Baru Tower Lama
CL
9
Tower Lama
Dibongkar
CL
10
untuk erection tower sampai top body diperlukan pembebasan tegangan
pada tower sudut existing agar pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan
dengan aman, untuk membebaskan tower existing dari tegangan diperlukan
teknis khusus mengingat tower tension menahan gaya tarik dari konduktor,
yang pelaksanaanya tidak seperti pada tower suspension yang hanya
menahan gaya pikul dari konduktor.
8 Temporary Line
Untuk membebaskan tower sudut existing dari tegangan maka di bangun
temporary line yang disangga oleh temporary tower disisi kiri atau kanan
tower sudut existing.
Extention
Crossarm
Line
Tower Temporary Temporary
Sebetulnya metode temporary line ini sudah biasa dilakukan oleh PLN P3B
JB baik untuk tower tension maupun suspension karena tuntutan operasional
sistem yang tidak boleh padam sementara terjadi kerusakan pada salah satu
tower misalnya tower rusak karena tanah tapak tower bergeser secara masal,
11
atau terjadi longsor di sekitar tapak tower yang mengharuskan tower
direlokasi dan satu-satunya jalan adalah dengan temporary line agar tidak
terjadi pemadaman sistem.
Sekur
Untuk membebaskan tower sudut dari tegangan disisi tower baru yang akan
dibangun maka diperlukan temporary line untuk mengalihkan aliran daya
12
yang melewati tower sudut tersebut , dengan menyekat melalui isolator yang
dipasang seri dengan konduktor, karena fungsi tower sudut adalah sebagai
penahan gaya tarik dari konduktor dari arah kiri dan kanan tower dan
konduktor tetap dipegang oleh tower sudut tersebut, sedangkan temporary
tower tidak boleh mengalami gaya tarik dan yang diijinkan hanya memikul
konduktor sepanjang temporary line saja.
Konduktor baru
yang sudah di
stringing
Extention
Crossarm
Line
Temporary
Konduktor lama
13
sudah terbebas dari tegangan dan erection tower dapat dilaksanakan sampai
top body .
Kemudian dipasang crossarm , baik untuk line 1 maupun line 2 dan tower
secara sempurna sudah dapat diselesaikan , kemudian konduktor dari tower
lama dipindahkan ke tower baru secara bergantian antara line 1 dan line 2,
untuk memindahkan kondutor dari tower lama ke tower baru terjadi potong
sambung kondutor karena posisi tower bergeser.
Setelah selesai maka tower lama dapat dibongkar keseluruhannya.
Apabila semua konduktor atau sebagian dari SUTT sudah pindah di tower
baru dan tower lama sudah di bongkar, dan panjangnya sudah optimal untuk
dilakukan stringing maka pekerjaan dapat dilanjutkan dengan pekerjaan
stringing, tanpa memasang pilot wire ( tali pancingan ) karena konduktor lama
narik pilot wire dari sling baja kemudian sling baja menarik konduktor baru.
14
- Konduktor dinaikan dan dipasang kembali pada tower tension
- Melepas Pulley block dan memasang kembali suspension clamp.
- Melepas camelong dan melepas sekur snap
- Melepas sekur crossarm yang ke body tower.
- Tower sudah terisolasi dari tegangan.
Pekerjaan ini dilakukan untuk ketiga fasa konduktor dan cukup menggunakan
snap sekur yang sama yang dipergunakan secara bergantian
Sekur Crossarm
Pulley Block
Camelong
Snap Sekur
+/- 2m
15
dilewati jalur SUTT dan pekerjaan memasang pancingan ini mutlak
diperlukan.
Pekerjaan stringing pada pembangunan SUTT baru mempunyai masalah
sosial yang jauh lebih sulit dibanding dengan stringing pada pekerjaan
Rekonduktoring.
Masalah sosial yang timbul pada pekerjaan pembebasan tanah, mendirikan
tower baru yang masih berada di centre line dan pekerjaan stringing pada
pekerjaan rekonduktoring jauh lebih mudah dibanding dengan pembangunan
SUTT baru dengan syarat tidak ada pembongkaran konduktor lama.
Pekerjaan Stringing pada pekerjaan rekonduktoring dengan memanfaatkan
konduktor existing sebagai pancingan untuk menarik sling baja dan sling
baja untuk menarik konduktor baru.
Konduktor
Sling Lama
Baja
Brake Konduktor lama Winch
Machine narik sling baja Machine
Konduktor Sling
Baru Baja
Brake Sling baja narik Winch
Machine konduktor baru Machine
16
sedangkan kalau menggunakan mesin winch (tarik) untuk stringing konduktor
baru yang mempunyai roll drun kecil (+/- 40 cm ) konduktor akan rusak
karena yang seharusnya hanya untuk menarik sling baja saja.
Mesin tarik khusus untuk pekerjaan rekonduktoring yang dapat menarik 2 konduktor sekaligus
Mesin stringing untuk transmisi baru yang dipergunakan untuk stringing pada
pekerjaan rekonduktoring, konduktor akan mengalami kerusakan , apalagi kalau
konduktor yang diganti diameternya besar
Konduktor
Sling
Lama
Baja
Konduktor lama Winch Machine dengan
Brake Machine dengan narik sling baja diameter roll drum +/- 40 cm
diameter roll drum +/- 1 m
Saat konduktor digulung pada diameter roll drum kecil +/- 40
cm akan terjadi kerusakan pada konduktor
17
Konduktor
Sling
Lama
Baja
Konduktor lama
Brake Machine dengan narik sling baja Winch Machine dengan
diameter roll drum +/- 1 m diameter roll drum +/- 1 m
18