2. PERALATAN SUTT/SUTET
Saluran transmisi dibangun untuk keperluan penyaluran tenaga listrik dari pusat
pembangkit ke pusat beban dalam kapasitas daya yang sangat besar
Jenis Saluran Transmisi Tenaga Listrik yang ada di PLN antara lain :
Saluran
Potongan Kabel Tegangan
Melintang Tinggi
kabel plastic
(XLPE : Cross Link Polyethile) 150
kV
baik antar fasa konduktornya maupun dengan benda atau mahluk hidup
disekelilingnya.
Konstruksi penopang konduktor SUTT / SUTET yang ada di PT PLN (Persero) antara
lain
o Konstruksi tower (lattice tower)
o Konstruksi pole (concrete, steel, kayu)
a. Konstruksi
Steel PolePole b. Konstruksi Tower Latice
Lattice Tower
Konstruksi tower merupakan jenis konstruksi SUTT / SUTET yang paling banyak
digunakan di jaringan PLN.
Pada konstruksi SUTT penghantar disalurkan melalui kawat telanjang yang ditopang
oleh penopang yang harus cukup kuat untuk menahan daya tekan, daya tarik baik kiri-
kanan maupun atas (uplift).
Secara garis besar konstruksi SUTT terdiri atas : Bagian Bawah (Pondasi
juga dipergunakan untuk jalur yang lurus, misalnya dekat sungai, crossing dengan jalan
tol dan sesuai dengan kebutuhannya.
Jenis Dead End dipergunakan untuk tiang terakhir dimana konduktor berikutnya masuk
ke Switch yard.
Jenis Special Suspension Tower
Jenis tower ini merupakan jenis tower suspension yang diperkuat dan di per-gunakan
untuk sudut belokan antara 0o s/d 5o .
Tower menurut Jenisnya
TOWER
TENSION SUSPENSION
LURUS SUDUT
LURUS SUDUT ( 00 S.D. 10 ) ( 20 S.D. 50 )
DEAD END
1. Tension Tower
Tension tower adalah type tower penegang yaitu konduktor diputus kemudian
disambung dengan jumper, gaya yang dialami oleh tower ini ada dua arah
2. Suspention Tower
Suspension tower berfungsi hanya untuk memikul beban konduktor , arah gaya
hanya satu arah ( arah ke bawah ) dan konduktor tidak dipotong.
3. Line Tower
Line tower adalah tower yang dipasang pada jalur yang lurus ( 0 o
) ini dapat
menggunakan jenis tower Suspension maupun tower tension.
Konduktor
C D
4. Tower Sudut
Angle tower ini dipergunakan untuk pada belokan jalur antara 1 o
s/d 60 o tetapi
dapat juga sampai 90 o untuk keadaan yang khusus , type suspension tower hanya
dapat dipergunakan untuk tower dengan sudut belok antara 0 o
s/d 5 o sedangkan
type tension tower dipergunakan antara 0 o s/d 60 o
Kedudukan konduktor sejajar Centre Line
Konduktor
CL
Cara penempatan tower adalah menggunakan garis bagi sudut belokan jadi tower
tegak lurus garis bagi sudut belok seperti gambar baik untuk jenis suspension
maupun jenis tension.
5. Terminal Tower
Terminal tower adalah tower yang pada ujung terakhir dari transmisi yang berada
pada lokasi dekat dengan Gardu Induk atau lazim disebut Dead end tower.
Pada tower ini harus mampu menahan tarikan dari sebelah saja yaitu arah keluar
sedangkan arah yang menuju ke Gardu Induk tidak boleh ada tarikan.
Terminal tower yang paling baik adalah yang tidak mempunyai simpangan sudut,
Centre Line ( 0o ) dan tegak lurus gelagar.
Tetapi kadang-kadang terminal tower juga mengalami belokan akan tetapi belokan
maksimum adalah 45o tetapi penempatan konduktor selalu sejajar dengan tower
tidak berdasar Centre Line.
C D
CL
S/S
B A
Gantry Konduktor
Gardu induk
C D
S/S
B A
CL
Gantry
Gardu induk 45O Konduktor
9o
Konduktor
CL
Gantry
Mengapa tower diharapkan tegak lurus gelagar, karena mengingat peralatan yang
berada di Gardu Induk dan juga estetikanya.
Dalam keadaan yang memaksa kadang-kadang Centre Line membuat belokan yang
lebih besar dari 45o misalkan 49 o
karena melebihi 45 o
maka dibuatlah tower
khusus dengan Arrangemant special yang dimiringkan 9 o .
Dalam hal kejadian demikian ini diakibatkan oleh kesalahan pada saat survey,
seharusnya pada saat menentukan survey diusahakan Centre line masuk ke GI
membuat sudut maksimum 45o karena kesalahan tersebut mengakibatkan biaya
menjadi lebih mahal , masalah lain yang timbul adalah Electrical Clearance.
Special Arrangement ini kurang bagus bila sudut sampai 50 o keatas baik dari segi
estetika maupun electrical clearance juga konduktor yang masuk ke FI tidak boleh
ada gaya.
Terminal tower dipergunakan pada tower akhir dari suatu transmisi (Dead End
Tower) tower yang dipergunakan hanya tower tension
Tower yang dipergunakan untuk tower 500kV single circuit adalah sebagai
berikut :
Tower F / 90o
C
C D D
T1 A1
B A B
A
T2
A2
30 KV
70 KV
150 KV 70 KV
30 KV 150 KV
70 KV 220KV
150 KV 380 KV
220KV 400 kv
380 KV 500 kv
FAMILI PIRAMID
220 KV
330 KV
380 KV
400 KV
500 KV
Single Circuit
Double Earth Wire
DELTA
30 KV
70 KV
150 KV
Triangle Arrangement
Guyed Tower
Jenis tower Guyed ini dapat digunakan untuk jenis tower piramide maupun delta.
Untuk jenis tower ini cukup bagus dan harganya murah tetapi sangat berbahaya karena
apabila ada yang memotong salah satu guyednya tower tersebut akan roboh.
Tower jenis ini hanya dipergunakan untuk daerah yang tidak ada penduduknya dapat
dipakai untuk sampai dengan tegangan 380 kV
Cara penarikan tali skur adalah membentuk sudut 60 O.
a. Tower 150 KV
TIPE TOWER FUNGSI SUDUT
Aa Suspension 0˚ – 3˚
Bb Tension 3˚ – 20˚
Cc Tension 20˚ – 60˚
Dd Tension 60˚ – 90˚
Ee Tension > 90˚
Ff Tension > 90˚
Gg Transposisi
b. Tower 500 KV
TIPE TOWER
SIRKIT FUNGSI SUDUT
SIRKIT GANDA
TUNGGAL
A AA Suspension 0˚ – 2˚
AR AA R Suspension 0˚ – 5˚
B BB Tension 0˚ – 10˚
C CC Tension 10˚ – 30˚
D DD Tension 30˚ – 60˚
E EE Tension 60˚ – 90˚
F FF Dead end 0˚ – 45˚
G GG Transposisi
a. Tipe Normal
Pondasi tipe normal dipergunakan untuk tanah yang masuk katagori normal
dimana tanah memiliki daya dukung yang cukup untuk menerima beban dari
jenis tower yang dipasang (suspension, tension)
Stub tower
chimney
Tanah asli
Tanah
Urug Tanah
Urug
pad
b. Tipe Pancang
Pondasi tipe pancang dipergunakan untuk jenis tanah yang tidak memiliki
daya dukung yang cukup menerima beban dari jenis tower yang dipasang
(suspension, tension)
Stub tower
Chimney
Tanah asli
Tanah
Tanah
Urug
Urug
Pad
Tiang Pancang
c. Bor
Jenis pondasi bor digunakan untuk tanah yang relatif keras (bebatuan).
2. Tahanan Pembumian
model a model b
Patok As Tapak
batas tower kaki
tanah
menar
PLN
a
4. Urugan tanah
Urugan tanah yang padat dengan ketinggian yang cukup sangat diperlukan untuk
mendukung pondasi bekerja mengantisipasi beban sesuai yang telah
direncanakan.Untuk itu perlu dilakukan pengecekan rutin terhadap penurunan
tanah disekeliling tapak menara.
Jarak urugan
tanah
minimum 50 cm
6. As tower
Pada saat pembangunan SUTT / SUTET berlangsung as tower digunakan untuk
patokan antara lain :
o batas tanah yang dibeli PLN
o mengukur posisi tapak tower
o menentukan arah tower antara yang satu dan lainnya.
Namun saat konstruksi telah berakhir dan SUTT / SUTET tersebut telah
dioperasikan, patok as tower sebaiknya dijaga posisinya. Bila ada kejadian yang
tidak diinginkan seperti tower tumbang maka as tower dapat digunakan sebagai
patokan sebagaimana hal tersebut diatas.
Posisi tapak tower (Levelling).
Posisi keempat kaki tower perlu juga dilakukan pemeriksaan level untuk
mengetahui pondasi mengalami penurunan atau tidak.
Untuk melakukan pengecekan levelling kaki tower dapat dilakukan dengan alat
bantu theodolite dengan patokan ujung stub tower.
7. Leg Extension
Tidak semua kondisi tanah yang digunakan untuk tapak tower datar. Untuk
daerah berbukit atau lereng posisi kaki tower tidak berada dalam satu level tanah
yang sama. Apabila dilakukan pengeprasan tanah maka bisa menimbulkan
kelongsoran yang membahayakan tower maupun lingkungan.
Leg extension atau disebut juga dengan Tambahan Kaki Tower adalah cara yang
biasa digunakan untuk bisa memasang tapak kaki tower tanpa merusak
lingkungan.
Caranya adalah dengan memasang stub (bagian kaki tower yang terbungkus
pondasi) yang berbeda panjangnya antara yang akan dipasang di tempat yang
rendah dengan yang akan dipasang di tempat yang tinggi
Dari gambar dibawah, bila digunakan leg extension maka tidak perlu dilakukan
pengeprasan tanah untuk menyamakan level pondasi kaki A dan B. Dengan
demikian diharapkan biaya pembangunan bisa diminimalkan serta ada
sumbangsih ikut melestarikan lingkungan.
Stub
(normal)
Stub
(extension
)
Kaki B
Kaki A
b. Single GSW
9. Kelengkapan tower :
- Main body (rangka utama)
- Member tower (rangka miring = diagonal dan rangka datar = leveler)
- Mur – baut, washer
- Baut Panjat (step bolt)
- Penghalang panjat (anti climbing device)
- Papan petunjuk nomor urut tower, jurusan dan bahaya (number & danger plate)
Main body tower, member tower, mur-baut-ring washer merupakan satu kesatuan
yang menentukan kekuatan tower. Posisi pemasangan masing-masing bagian,
kekerasan baut telah diperhitungkan untuk menahan beban konduktor, GSW dan
asesories dari berbagai gaya seperti gaya tarik (tension tower), daya tekan
(suspension tower) maupun pengaruh angin (swing). Oleh karena itu saat inspeksi
dilakukan semua yang tersebut diatas harus dilakukan pemeriksaan yang cermat
sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan perusahaan.
Penghalang panjat dan papan bahaya (danger plate) secara hukum berperan sangat
penting sebagai peringatan kepada mereka yang tidak berwenang bermaksud naik
ke tower. Oleh karenanya keberadaannya harus tetap dijaga dan menjadi bagian
yang tak terpisahkan dari pemeriksaan rutin (yang biasa dilaksanakan oleh mandor
line).
Step bolt dipasang selain untuk keperluan saat konstruksi berlangsung juga untuk
memudahkan petugas pemeliharaan melaksanakan tugasnya memelihara SUTT /
SUTET di bagian atas.
Sedangkan Number plate berperan untuk mengetahui :
- Konduktor
- Ground Steel Wire (GSW)
- Fitting konduktor
- Fitting GSW
- Isolator
- Armour rod
- Vibration Damper
- Spacer (untuk konduktor berkas)
1. Konduktor
Bahan konduktor yang dipergunakan untuk saluran energi listrik perlu memiliki sifat
sifat sebagai berikut :
a. konduktivitas tinggi
b. kekuatan tarik mekanikal tinggi
c. titik berat
d. biaya rendah
e. tidak mudah patah
Untuk memenuhi syarat ini biasa digunakan bahan aluminium atau tembaga. Kawat
yang dipasang tidak solid melainkan terdiri atas jalinan beberapa kawat (stranded).
Konduktor jenis Tembaga (BC : Bare copper) merupakan penghantar yang baik
karena memiliki konduktivitas tinggi dan kekuatan mekanikalnya cukup baik.
Namun karena harganya mahal maka konduktor jenis tembaga rawan pencurian.
Aluminium harganya lebih rendah dan lebih ringan namun konduktivitas dan
kekuatan mekanikalnya lebih rendah dibanding tembaga.
Untuk meningkatkan kekuatan mekanikalnya maka diberi kawat jalinan baja
dibagian intinya dan konduktor jenis ini disebut ACSR (Alluminium Conductor Steel
Reinforced). Kawat inti baja memikul kekuatan mekanikal sedangkan aluminium
berfungsi sebagai penghantar. Hal ini sesuai dengan fenomena skin effect (efek kulit)
yaitu apabila suatu konduktor dialiri arus bolak balik maka terdapat kecenderungan
bahwa arus lebih berkonsentrasi pada permukaan konduktor.
Kebanyakan SUTT menggunakan ACSR. Jenis lainnya adalah TACSR yaitu jenis
konduktor ACSR yang memiliki kemampuan tahan panas lebih tinggi daripada
ACSR sehingga daya yang disalurkannya lebih tinggi.
Sebagai catatan karena T.ACSR memiliki kemampuan tahan panas yang lebih tinggi
daripada ACSR maka saat dibebani tinggi konduktor mengalami pemuaian yang
lebih dibanding ACSR biasa. Oleh karena itu bila akan dilakukan penggantian
konduktor dari ACSR ke T.ACSR perlu dilakukan perhitungan sagging (andongan)
berdasarkan pemuaiannya sehingga tidak terjadi trip saat beban puncak karena jarak
bebas konduktor terhadap benda disekelilingnya tetap memenuhi syarat teknik.
2. Perentang (spacer)
Perentang (biasa disebut spacer) dipasang untuk kawat berkas agar konduktor
dalam satu fasa tidak mendekat atau bertumbukan karena adanya gaya
elektromekanis atau angin.
Spacer dipasang di dekat tiang (15 – 40 meter dari tiang tower) dan ditengah
span (midspan).
Batang pelindung yang oleh pekerja biasa disebut Armour rod dipasang di
tower suspensi untuk melindungi konduktor dari jepitan fitting isolator saat
ada gerakan konduktor karena pengaruh angin (swing).
Arching
horn
Armour
rod
Damper
kondukt
or
4. Peredam (damper)
Peredam (damper) dipasang dekat pengapit (fitting clamp isolator) untuk
menghidarkan kelelahan penghantar karena getaran (vibration).
Kawat Tanah jenis OPGW terdiri dari lilitan kawat aluminium baja
(ACS : Alluminium Clad Steel Wire) yang berintikan kawat aluminium
berongga. Rongga ini ditempati oleh saluran fiber optik yang digunakan
untuk keperluan telemetering, telekomunikasi, teleproteksi, teledata dan
lain sebagainya).
Kawat tanah juga dilengkapi dengan damper (peredam) untuk mengurangi
getaran di kawat karena adanya pengaruh angin.
3. Isolator
Isolator SUTT / SUTET berfungsi untuk memisahkan konduktor daya dari bumi,
antar fasa serta manusia dan benda-benda yang berpotensi bisa membahayakan.
Isolator dipasang atau digantung pada travers (cross arm) struktur pendukung
sedangkan konduktor daya dipasang pada jepit isolator.
Isolator dibuat dari bahan porselen, gelas atau bahan buatan. Isolator perlu memiliki
kekuatan mekanikal dan elektrikal yang baik yang sering disebut dengan kekuatan M
& E (Mechanical & Electrical). Pemasangan single atau double string insulator baik
untuk tower tension maupun suspensi ditentukan berdasarkan crossing atau tidaknya
SUTT / SUTET dengan utilities lainnya seperti jalan raya, sungai, rel KA, SUTT
lainnya dan lain sebagainya.
1. Seling cantol
2. Jangkar lever hoist
3. Lever hoist
ROW
C
C C
Rel KA
Listrik/ Rumah/ Pohon /Jalan raya
Telpon bangunan
Posisi tang kapal tertinggi Sungai
pada keadaan air pasang
Keterangan:
Penampang memanjang ruang bebas 70/150/500 kV
c Jarak bebas minimm