Anda di halaman 1dari 19

Inspeksi K3

Kelompok 4
01 02
Muhammad Irfansyah Nurdia Lisa

03 04
Shandi Reksa Febrian Vinnie Shelika Gemita
WHOA!
Ayo simak!!!!!!!!!!!!!!
01.
INSPEKSI
K3
Pengertian
Inspeksi K3 adalah suatu upaya untuk memeriksa
atau mendeteksi semua faktor (peralatan, proses
kerja, material, area kerja, prosedur) yang
berpotensi menimbulkan cedera atau PAK,
sehingga kecelakaan kerja ataupun kerugian dapat
dicegah atau diminimalkan. Inspeksi K3 diperlukan
untuk menemukan sumber-sumber bahaya yang
mengakibatkan kerugian dan segera menentukan
tindakan perbaikan yang diperlukan untuk
mengendalikan bahaya tersebut.
Tujuan Inspeksi K3
1. Memeriksa apakah pelaksanaan program K3 atau standar
K3 sudah berjalan efektif atau belum
2. Mendapatkan pemahaman lebih lanjut tentang pekerjaan
dan tugas
3. Mengidentifikasi bahaya yang ada di area kerja dan bahaya
tersembunyi
4. Menemukan penyebab bahaya
5. Merekomendasikan tindakan perbaikan untuk
mengendalikan bahaya
6. Memantau langkah-langkah perbaikan yang diambil untuk
menghilangkan bahaya atau mengendalikan risiko
(misalnya, memantau perihal administratif, kebijakan,
prosedur, peralatan kerja, alat pelindung diri dll.)
7. Meningkatkan kembali kepedulian tentang K3, karena
dengan inspeksi, pekerja merasa bahwa keselamatannya
diperhatikan
8. Menilai kesadaran pekerja akan pentingnya K3
9. Mengukur dan mengkaji usaha serta peranan para
supervisor terhadap K3.
Manfaat Inspeksi K3

Sebagai sarana feedback, Penilaian tingkat


yaitu komunikasi dan kesadaran keselamatan
interaksi pekerja dengan kerja di lingkungan
pihak manajemen perusahaan
mengenai K3

Sebagai sarana evaluasi


standar keselamatan
Sebagai sarana motivasi kerja, sehingga dapat
pekerja, yaitu : mening- diketahui tingkat efektivitas
katkan kesadaran dan efisiensi dari standar
pekerja akan pentingnya K3 sebelumnya
Kriteria Tim Inspektor K3

Pengetahuan tentang
peraturan dan prosedur K3,
Pengetahuan tentang
termasuk menguasai undang- Pengalaman dengan
potensi bahaya
undang dan berbagai prosedur kerja.
peraturan K3 yang
dikeluarkan pemerintah
maupun standar internasional
TIM INSPEKSI K3

Eksternal Internal
Perusahaan Perusahaan
Inspeksi K3 yang dilaksanakan oleh Inspeksi K3 dilakukan oleh orang yang
pengawas dari instansi pemerintah atau kompeten di dalam perusahaan seperti
pihak ketiga. supervisor atau manajer dan juga yang
memiliki spesialisasi di bidangnya
seperti safety advisor dan teknisi atau pekerja
yang kompeten dari level terendah sampai
level tertinggi (top management).
.02
TIPE-TIPE
INSPEKSI
K3
TIPE-TIPE INSPEKSI K3
INSPEKSI TIDAK TERENCANA INSPEKSI TERENCANA

1. Waktu pelaksanaan inspeksi ini tidak 1. Inspeksi Rutin atau Umum 2. Inspeksi Khusus
menentu, sehingga umumnya bersifat Inspeksi rutin biasanya dilakukan minimal Inspeksi khusus biasanya dilakukan
dangkal dan tidak sistematis. Inspeksi satu bulan sekali, tetapi ada juga yang untuk mengidentifikasi dan
tidak terencana mencakup beberapa melakukannya setiap enam bulan sekali mengevaluasi potensi bahaya
hal berikut ini: hingga setahun sekali, tergantung terhadap objek-objek kerja tertentu
2. Umumnya hanya memeriksa kondisi kebijakan perusahaan. Inspeksi harus yang memiliki risiko tinggi atau setiap
tidak aman (kondisi tidak aman yang dilakukan sesuai jadwal yang telah kali ada proses atau mesin baru yang
memerlukan perhatian besar yang ditentukan manajemen K3. diperkenalkan di tempat kerja, yang
sering terlewati) hasilnya digunakan sebagai dasar
3. Fokus lebih besar pada kepentingan Inspeksi rutin biasanya dilakukan untuk untuk pencegahan dan pengendalian
produksi memeriksa sumber-sumber bahaya di risiko di tempat kerja.
4. Tidak tercatat atau tidak tempat kerja atau kegiatan identifikasi
didokumentasikan terhadap bahaya, tugas-tugas, proses Iinspeksi khusus direncanakan untuk
5. Tindakan perbaikan dan pencegahan operasional, peralatan, mesin-mesin fokus kepada kondisi-kondisi tertentu,
tidak sampai mendetail. yang memiliki risiko tinggi dan alat seperti mesin, peralatan, atau area
pelindung diri. Inspeksi umum kerja yang memiliki risiko tinggi.
direncanakan dengan cara walk-through
survey ke seluruh area kerja dan bersifat
komprehensif
Objek-Objek yang Harus Diinspeksi
Bahaya Kimiawi

Permasalahan K3
Bahaya Psikososial yang pernah terjadi
sebelumnya

Bahaya Fisik Bahaya Biologis

Peraturan perundang-
undangan di bidang K3 dan
standar yang berkaitan dengan Bahaya Keselamatan,
bahaya, tugas-tugas, proses diakibatkan oleh
produksi tertentu, alat kondisi tidak aman.
pelindung diri, dll. Bahaya Ergonomi
03.
Langkah-
Langkah
Inspeksi K3
LANGKAH-LANGKAH MELAKSANAKAN
INSPEKSI K3
1. Tahap
Perencanaan

2. Tahap
Pelaksanaan

3. Pencatatan Hasil
4. Tahap Pengamatan
Pelaporan
Tahap Perencanaan Tahap Pelaksanaan
a. Jadwal inspeksi dan tim inspeksi a. Menghubungi penanggung jawab bagian yang akan
b. Peta inspeksi berdasarkan denah dikunjungi untuk menginformasikan bahwa akan diadakan
area kerja inspeksi K3
c. Jalur-jalur inspeksi K3 b. Usahakan untuk mengikuti peta dan jalur inspeksi yang
d. Potensi bahaya yang terkait sudah direncanakan
c. Mengamati rangkaian proses kerja untuk memastikan ada
dengan mesin, peralatan, material
atau tidaknya pelanggaran terhadap peraturan atau
dan proses kerja
prosedur K3
e. Standar, peraturan atau prosedur d. Mengamati tindakan perorangan atau perilaku pekerja
kerja yang berlaku apakah sudah memenuhi persyaratan K3
f. Laporan inspeksi sebelumnya e. Mengumpulkan data atau memeriksa kembali data sesuai
g. Data kecelakaan kerja daftar inspeksi yang telah dibuat. Daftar inspeksi bersifat
h. Laporan pemeliharaan permanen, tidak boleh ada hal yang dipertimbangkan
i. Daftar atau hal-hal apa saja yang kembali selama pelaksanaan inspeksi berlangsung. Daftar
akan diinspeksi inspeksi harus ditinjau dan ditambahkan atau direvisi
j. Alat pelindung diri (APD) yang seperlunya, misalnya perubahan prosedur kerja atau
diperlukan selama inspeksi. perubahan proses kerja menggunakan peralatan tertentu.
f. Melakukan perbaikan sementara dengan segera apabila
saat pelaksanaan inspeksi ditemukan tindakan atau
kondisi berbahaya.
Pencatatan Hasil Pengamatan
a. Menentukan perkiraan besarnya konsekuensi b. Perkiraan besarnya konsekuensi
yang diakibatkan oleh bahaya apabila terjadi
kecelakaan.
Tahap Pelaporan

Laporan keadaan Laporan berkala Laporan ringkas


darurat − − − Mencakup
Mencakup kategori Mencakup kesimpulan dari
bahaya katastropik keadaan bahaya semua item
atau kritis, laporan yang tidak masuk laporan
harus segera dibuat kategori darurat. terdahulu.
sebelum kecelakaan Laporan bisa
kerja terjadi atau dibuat dalam 24
sesaat setelah inspeksi jam setelah
K3 dilaksanakan. inspeksi.
Form Inspeksi K3 Umum
THANKS!
Does anyone have any questions?

Anda mungkin juga menyukai