Anda di halaman 1dari 7

PROSEDUR

JOB SAFETY ANALYSIS

(NO. DOKUMEN : PR/LOG1/HSE/003)

Tanggal Terbit : 03 April 2017


Revisi : 00 Edisi : 00

Nama & Jabatan TTD

Dibuat oleh HSE Officer

Diperiksa oleh HSE Manager

Disetujui oleh Direktur

“ DILARANG MEMPERBANYAK SEBAGIAN ATAU SELURUH BAGIAN DARI DOKUMEN


INI TANPA IZIN TERTULIS DARI PENGENDALI DOKUMEN “

SEJARAH PERUBAHAN DOKUMEN


No. Dokumen : PR/LOG1/HSE/003

JOB SAFETY ANALYSIS Tgl. Efektif : 03-04-2017


No. Revisi : 00
Halaman : 1 dari 7

No Halaman Bagian Perubahan


No. Dokumen : PR/LOG1/HSE/003

JOB SAFETY ANALYSIS Tgl. Efektif : 03-04-2017


No. Revisi : 00
Halaman : 2 dari 7
No. Dokumen : PR/LOG1/HSE/003
KESELAMATAN, KESEHATAN
Tgl. Efektif : 03-04-2017
DAN LINGKUNGAN No. Revisi : 00
Halaman : 3 dari 7

1. TUJUAN

Dokumen ini dibuat dengan tujuan untuk menjadi pedoman agar semua karyawan dapat
melakukan analisa-analisa bahaya dalam setiap langkah-langkah pekerjaan yang mereka
lakukan, termasuk merumuskan pengendaliannya.

2. RUANG LINGKUP

Lingkup penerapan dokumen ini meliputi seluruh kegiatan yang ada di PT Logistic One
Solution di seluruh area kerja, kantor dan seluruh kantor cabang termasuk semua vendor
yang bekerja dengan PT Logistic One Solution.

3. DEFINISI.

JSA (Job Safety Analysis) adalah sebuah program keselamatan kerja yang biasa
digunakan pada berbagai Industri, khususnya terkait aspek K3, yang memang biasanya
disebutkan dalam bahasa Inggris - JSA. Dalam Bahasa Indonesia diartikan sebagai
Analisa Keselamatan Tugas (AKT).

4. REFERENSI
4.1. Klausul OHSAS 18001:2007, Elemen. 3.6; tentang bahaya.
4.2. Klausul OHSAS 18001:2007, Elemen. 3.7; tentang Identifikasi bahaya

5. LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN JSA


5.1. Langkah persiapan
5.1.1. Setelah pembuatan HIRA dengan, tim selanjutnya mengklasifikasikan
pekerjaan-pekerjaan yang memiliki kategori bahaya tinggi untuk dijadikan
prioritas pembuatan JSA.
5.1.2. Tim membuat draft tugas kritis, yaitu berisi tentang kegiatan/pekerjaan-
pekerjaan yang menjadi prioritas untuk dibuatkan JSA;
5.1.3. Setiap pekerjaan yang ditulis dalam draf tugas kritis harus dituliskan juga nilai
resiko dan kategori resikonya. Mengacu kepada IBPR yang sebelumnya telah
dibuatkan;
5.1.4. Selanjutnya tim menilai pekerjaan mana saja yang akan dibuatkna JSA
terlebih dahulu sesuai dengan prioritas. Yaitu dengan melihat potensi bahaya
terbesar yang harus dijadikan prioritas dalam pembuatan JSA.
No. Dokumen : PR/LOG1/HSE/003
KESELAMATAN, KESEHATAN
Tgl. Efektif : 03-04-2017
DAN LINGKUNGAN No. Revisi : 00
Halaman : 4 dari 7

5.2. Pembuatan JSA


5.2.1. Sequence of basic job step / langkah pekerjaan. Kolom pertama dalam JSA
diisi dengan menentukan langkah-langkah dalam melakukan suatu aktifitas
kerja. Langkah-langkah yang ditulis tidak boleh terlalu singkat dan juga tidak
boleh terlalu panjang. Langkah-langkah yang ditulis harus benar-benar
spesifik dan mencerminkan bahaya-bahaya apa yang ada pada setiap
langkah
5.2.2. Hazard details, consequences / detail bahaya, paparan. Pada setiap langkah
kerja yang ditulis harus dianalisa bahaya-bahaya apa saja yang berpotensi
dapat terjadi;
5.2.3. Risk Control Methods and Corrective Action / metode pengendalian resiko dan
tindakan perbaikan
5.2.4. Setiap potensi bahaya yang sudah dapat diidentifikasi harus jelas upaya
penanggulangannya, sehingga bahaya tersebut tidak menjadi insiden.

6. OBSERVASI JSA

Setiap JSA yang sudah diimplementasikan harus dicek dan diobservasi guna melihat
kesesuaian implementasi dengan langkah-langkah pengendalian yang sudah ditetapkan
dalam formulir JSA. Dalam hal ada langkah-langkah kerja yang tidak sesuai, harus dicatat
oleh observer dan dibuat rencana tindakan perbaikannya.

7. LAMPIRAN
7.1. Formulir Job Safety Analysis, FR/LOG1/HSE/003
No. Dokumen : PR/LOG1/HSE/003
KESELAMATAN, KESEHATAN
Tgl. Efektif : 03-04-2017
DAN LINGKUNGAN No. Revisi : 00
Halaman : 5 dari 7

8. ALUR PEKERJAAN

Flow chart Keterangan

1. Tim mengklasifikasikan
Mulai tugas atau pekerjaan yang
memiliki potensi bahaya
tinggi

Tim melakukan 2. Tim membuat draft hasil


pengklasifikasian klasifikasi pekerjaan
pekerjaan yang memilik tersebut
resiko tinggi 3. Menetukan prioritas
pekerjaan untuk dibuatkan
JSA
Tim membuat draft 4. Pembuatan JSA
pekerjaan tugas kritis
5. Pengajuan JSA ke
departemen terkait untuk
selanjutnya di sahkan oleh
direktur
Menentukan prioritas
pekerjaan 6. Observasi JSA dilapangan
7. Hasil observasi
menentukan JSA disahkan
atau perlu revisi
Pembuatan JSA
8. JSA di distribusikan ke
seluruh kantor cabang dan
disosialisasikan ke seluruh
Revisi JSA Tidak Observasi JSA karyawan.
dilapangan
9. Selesai
Iya

Pengesahan
JSA

Dok. sah

Mendistribusikan/mensosi-
alisaikan JSA

Selesai
No. Dokumen : PR/LOG1/HSE/003
KESELAMATAN, KESEHATAN
Tgl. Efektif : 03-04-2017
DAN LINGKUNGAN No. Revisi : 00
Halaman : 6 dari 7

Anda mungkin juga menyukai