KESELAMATAN, KESEHATAN,
DAN LINGKUNGAN KERJA
Kelompok 3
Audrey William S. 13419074
Jeanet Kaori A. G. 13419076
Ahmad Munawir A. 13419090
Nicolaus H. Ega C. K. 13419096
Garyl Geraldine 13419100
DAFTAR ISI
Kelompok 3 1
Tugas Besar K2LK Job Safety Analysis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pengantar
Job Safety Analysis (JSA) atau analisa keselamatan kerja merupakan kegiatan pemeriksaan
sistematis yang berfokus pada perincian tugas pekerjaan untuk mengidentifikasi potensi bahaya
(hazard), menilai tingkat risiko, dan mengevaluasi langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk
mengendalikan risiko (risk control measures) (OSHA, 2002). Dalam jangka panjang, program JSA ini
bertujuan agar pekerja dapat ikut berperan aktif dalam pelaksanaannya sehingga dapat menanamkan
kepedulian terhadap kondisi lingkungan di sekitar tempat kerja (Tarwaka, 2014). Melalui hal tersebut
maka dapat mendorong terciptanya kondisi lingkungan kerja yang aman dan meminimalisasi kondisi
tidak aman (unsafe condition).
Manfaat dari pelaksanaan Job Safety Analysis (JSA) diantaranya adalah dapat memberikan
pengertian yang sama terhadap setiap pekerja untuk melakukan pekerjaan dengan baik dan selamat.
Selain itu, JSA juga sebagai wadah untuk pelatihan efektif bagi pekerja baru di suatu perusahaan.
Selanjutnya, proses penulisan prosedur keselamatan untuk jenis pekerjaan yang baru maupun yang
sudah dimodifikasi menjadi lebih mudah. JSA menjadi salah satu alat yang dapat mengendalikan
kecelakaan pada pekerjaan yang tidak rutin.
Secara umum, untuk melakukan analisis keselamatan kerja atau prosedur JSA dilakukan beberapa
tahapan sebagai berikut.
1. Memilih jenis pekerjaan yang akan dianalisis berdasarkan frekuensi kecelakaan, kecelakaan yang
mengakibatkan luka, pekerjaan dengan potensi kerugian tinggi, dan pekerjaan baru;
2. Menguraikan pekerjaan yang dipilih menjadi urutan langkah-langkah untuk menggambarkan apa
yang terjadi;
3. Mengidentifikasi bahaya yang potensial dengan mengidentifikasi dampak yang disebabkan dari
setiap langkah pekerjaan;
4. Menyusun alternatif solusi penyelesaian melalui rekomendasi perubahan untuk mengurangi atau
menghilangkan bahaya yang dapat terjadi di tempat kerja.
Kelompok 3 2
Tugas Besar K2LK Job Safety Analysis
Proses analisis keselamatan kerja diawali dengan penentuan objek yang akan dianalisis.
Selanjutnya, analis melakukan observasi dan wawancara ke tempat objek analisis yang diamati
sehingga didapatkan data atau informasi terkait pekerjaan dan hazard. Data yang dibutuhkan
digunakan untuk menguraikan tugas atau pekerjaan sehingga masing-masing dapat diidentifikasi
bahaya atau hazard yang mungkin terjadi. Setelah proses identifikasi selesai maka dilanjutkan tahap
analisis yang dapat dilihat pada BAB III. Selanjutnya masing-masing hazard diidentifikasi alternatif
solusi atau penyelesaiannya sehingga dapat dihilangkan atau diminimalisasi. Proses tersebut
menghasilkan Risk Management Control yang dapat dianalisis untuk selanjutnya menjadi pedoman
dalam usulan atau perubahan proses kerja. Apabila telah disetujui, maka usulan atau solusi dapat
diimplementasikan untuk memperbaiki prosedur keselamatan kerja.
Kelompok 3 3
Tugas Besar K2LK Job Safety Analysis
BAB II
PENGAMATAN
2.1 Objek Pengamatan
Hasil penentuan objek analisis yang dipilih adalah sebagai berikut.
Tempat : Yamaha Aneka Jasa Motor Bandung (https://goo.gl/maps/Mhht2QGQ3YHidcxF9)
Hari/tanggal : Jumat, 22 April 2022
Waktu : 10.30 – 11.45 WIB
Narasumber : Pak Jonathan (Karyawan)
Company name: Yamaha Aneka Jasa Motor Date: 22/04/2022 JSA No. 1
Who is
Activity Hazards Risk Control Measures
responsible?
Meletakkan motor Motor slip dan menimpa 1. Foot protection Pekerja
pada back lift pekerja (impact) 2. Motor berdiri
menggunakan standar
tengah
3. Memasang SOP pada
tempat kerja.
Mengunci posisi 1. Motor slip dan 1. Memasang SOP pada Pekerja
motor dengan menimpa pekerja tempat kerja.
standar tengah (impact) 2. Ditambahkan suatu lock
2. Motor berdiri untuk motor yang
menggunakan standar terhubung dengan backlift.
tengah 3. Permukaan backlift
dipasang karet agar antislip
Menyedot asap 1. Mata terkena serpihan 1. Menggunakan pelindung Pekerja
kendaraan saat debu mata
motor dinyalakan 2. Chemical hazard dari 2. Menggunakan masker
gas atau asap
Kelompok 3 4
Tugas Besar K2LK Job Safety Analysis
Who is
Activity Hazards Risk Control Measures
responsible?
3. Memasang SOP pada
tempat kerja.
Menaikkan back lift 1. Motor tidak seimbang 1. Kecepatan kompresor Pekerja
secara otomatis ketika dinaikan hidrolik konstan
sehingga jatuh dan 2. Maintanance mesin
menimpa pekerja backlift secara berkala
(impact)
2. Breaking (mechanical
hazard) akibat mesin
back lift yang failure
Melakukan 1. Risiko kejatuhan atau 1. Memasang SOP pada Pekerja
diagnosa kerusakan terlempar benda-benda tempat kerja. Supervisor
melalui komputer karena perangkat 2. Memperbaiki
komputer berada di pengorganisasian kabel
tengah-tengah komputer agar tidak
workstation berpotensi korsleting
(mechanical hazards) 3. Menyediakan alat
2. Risiko kebakaran akibat pemadam kebakaran yang
korsleting listrik dari dekat dengan lokasi kerja
perangkat komputer
(electrical & fire hazard)
3. Fire hydrant terletak
jauh dari workstation
Mengambil tray 1. Alat-alat yang 1. Menggunakan wadah agar Pekerja
alat-alat digunakan hanya lebih terstruktur
ditaruh pada wadah. 2. Menggunakan wadah yang
Sehingga, perlu dicari antislip (bawahnya karet)
sebelum digunakan
2. Rawan jatuh alat-
alatnya (palu, kunci, dll)
Membongkar 1. Tangan terjepit Menggunakan anti-fatigue Pekerja
mesin motor sesuai 2. Standing hazards mate, shoe inserts, foot rails,
kerusakan (modul 5, terlalu lama sit/stand chair, proper
berdiri /jongkok) footwear, workplace design
Membongkar pelat Mechanical hazards Menambahkan safeguard Pekerja
roda menggunakan (crushing)
mesin
Kelompok 3 5
Tugas Besar K2LK Job Safety Analysis
Who is
Activity Hazards Risk Control Measures
responsible?
Menyimpan baut Pekerja tertusuk baut yang Menggunakan Hand protection Pekerja
motor pada tray tajam seperti sarung tangan aramid
atau karet.
Melakukan 1. Posisi tubuh tidak Mengatur posisi motor dengan Pekerja
kegiatan servis proporsional backlift agar tidak perlu
(ergonomic hazards) membungkuk terlalu lama.
2. Terlalu lama berdiri saat
membenarkan motor
(Standing hazards)
Menggunakan air 1. Suara saat menyalakan Memakai ear plug Pekerja
compressor atau alat semprot cukup
alat semprot mengganggu (noise and
vibration)
2. Tekanan udara cukup
kuat sehingga
menimbulkan getaran
(noise and vibration)
Mengganti oli 1. Tidak memakai masker 1. Memasang visual display di Pekerja dan
dengan alat sedot 2. Tidak memakai kaca tempat kerja untuk supervisor
dan menyimpannya mata (untuk melindungi memakai masker
dalam tabung oli dari debu) 2. Menggunakan wadah
3. Hygiene oli yang khusus penampung oli
tercecer sehingga sebelum disimpan dalam
pekerja bisa slip atau tabung
falling (Industrial 3. Menggunakan Hand
Hygiene) protection seperti sarung
tangan aramid atau karet
4. Menyediakan tempat cuci
tangan
Merakit ulang Posisi tubuh tidak Mengajarkan / memberi Supervisor
motor proporsional training agar pekerja dapat
(membungkuk, jongkok) lebih menggunakan backlift
(ergonomic hazards) saat bekerja agar tidak banyak
membungkuk atau jongkok.
Aktivitas Umum 1. Pekerja tidak 1. Memasang dan membuat Supervisor
(dari awal sampai menggunakan masker aturan untu menaati
akhir) dengan benar, risiko prokes
tertular/menularkan
Kelompok 3 6
Tugas Besar K2LK Job Safety Analysis
Who is
Activity Hazards Risk Control Measures
responsible?
COVID-19 (biological 2. Memasang visual display
hazard) SOP keselamatan kerja
Kelompok 3 7
Tugas Besar K2LK Job Safety Analysis
Kelompok 3 8
Tugas Besar K2LK Job Safety Analysis
Kelompok 3 9
Tugas Besar K2LK Job Safety Analysis
BAB III
ANALISIS
3.1 Breaking Down the Job
Langkah pertama dalam melakukan mengidentifikasi potensi bahaya (hazard) menggunakan
metoda Job Safety Analysis (JSA), yaitu membuat daftar setiap langkah pekerjaan secara berurutan
saat mengamati karyawan melakukan suatu pekerjaan. Pada identifikasi hazard kali ini, akan diamati
pekerjaan servis motor. Langkah-langkah yang dilakukan pekerja yaitu sebagai berikut.
Tabel 1 Langkah-langkah servis motor
No Kegiatan Keterangan
1 Meletakkan motor pada back lift Motor diletakkan pada alat yang berguna untuk
mengangkat dan menurunkan motor agar kegiatan
servis motor dapat lebih mudah dilakukan.
2 Mengunci posisi motor dengan Posisi motor dikunci agar pada saat motor dinaikkan
standar tengah atau diturunkan, motor tetap berada pada posisinya
dan tidak terjatuh menimpa pekerja.
3 Menyedot asap kendaraan saat Pada saat menyalakan motor, asap yang dihasilkan
motor dinyalakan dari motor disedot dengan alat penyedot. Lalu asap
dibuang melalui pipa pembuangan sehingga tidak
membahayakan pekerja.
4 Menaikkan back lift secara otomatis Back lift dioperasikan menggunakan tombol yang
ada, sehingga pekerja tidak perlu menaikkannya
secara manual.
5 Melakukan diagnosa kerusakan Sebelum motor diservis, kerusakan yang ada pada
melalui komputer motor diidentifikasi terlebih dahulu menggunakan
computer. Dengan begitu, perbaikan yang dilakukan
langsung pada sumber kerusakan. Sehingga akan
menghemat waktu dan tenaga
6 Mengambil tray alat-alat Alat-alat yang digunakan disimpan pada tempat
penyimpanan.
7 Membongkar mesin motor sesuai Mesin motor yang rusak dibongkar, lalu diperbaiki.
kerusakan
8 Membongkar pelat roda Pelat roda dibongkar menggunakan mesin yang ada.
menggunakan mesin
9 Menyimpan baut motor pada tray Baut yang dilepas disimpan pada tempat
penyimpanan agar tidak tercecer dan hilang.
10 Melakukan kegiatan servis Pekerja melakukan servis pada bagian motor yang
rusak.
11 Menggunakan air compressor atau Pekerja menggunakan air compressor untuk mengisi
alat semprot angin pada ban.
Kelompok 3 10
Tugas Besar K2LK Job Safety Analysis
No Kegiatan Keterangan
12 Mengganti oli dengan alat sedot dan Jika oli pada motor habis, maka pekerja mengganti oli
menyimpannya dalam tabung oli menngunakan alat sedot. Setelah itu, disimpan dalam
tabung oli agar tidak tumpah dan menyebabkan
kecelakaan.
13 Merakit ulang motor Setelah dilakukan perbaikan, maka komponen motor
yang dibongkar dipasang kembali seperti semula.
Kelompok 3 11
Tugas Besar K2LK Job Safety Analysis
Kelompok 3 12
Tugas Besar K2LK Job Safety Analysis
Kelompok 3 13
Tugas Besar K2LK Job Safety Analysis
4. Menyediakan alat pemadam kebakaran yang posisinya dekat dengan lokasi kerja. Hal ini
bertujuan untuk mengatasi fire hazard akibat korsleting listrik dari perangkat komputer ketika
pekerja melakukan diagnosis kerusakan sehingga kebakaran dapat diatasi dengan cepat.
5. Menggunakan hand protection seperti sarung tangan metal mesh gloves untuk melindungi
pekerja dari potensi tertusuk baut ataupun terpotong karena benda tajam ketika menjalankan
aktivitasnya.
6. Menggunakan ear plug untuk melindungi pekerja dari potensi terjadinya kerusakan
pendengaran akibat noise and vibration, seperti suara yang kencang pada saat menyalakan
alat semprot serta tekanan udara di lingkungan bengkel yang cukup kuat dan menimbulkan
getaran.
7. Memasang visual display di tempat kerja terkait SOP keselamatan kerja dan protokol
kesehatan agar pekerja dapat selalu taat pada aturan dan selalu ingat untuk memakai masker
ketika melaksanakan aktivitasnya.
Kelompok 3 14
Tugas Besar K2LK Job Safety Analysis
REFERENSI
ETQ. September Step by Step Guide to Job Safety and Job Hazard Analysis. etq:
https://www.etq.com/blog/step-by-step-guide-to-job-safety-and-job-hazard-analysis/
OSHA. (2002). Job Hazard Analysis. U.S. Department of Labor.
Tarwaka. (2014). Keselamatan dan Kesehatan Kerja: Manajemen dan Implementasi K3 di Tempat
Kerja. Surakarta: Harapan Press.
Kelompok 3 15