Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN TUGAS BESAR

KESELAMATAN, KESEHATAN,
DAN LINGKUNGAN KERJA

JOB SAFETY ANALYSIS PADA BENGKEL MOTOR

Kelompok 3
Audrey William S. 13419074
Jeanet Kaori A. G. 13419076
Ahmad Munawir A. 13419090
Nicolaus H. Ega C. K. 13419096
Garyl Geraldine 13419100

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2022
Tugas Besar K2LK Job Safety Analysis

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................................. 2


1.1 Pengantar ...................................................................................................................................... 2
1.2 Flowchart Pengerjaan ................................................................................................................... 3
BAB II PENGAMATAN .............................................................................................................................. 4
2.1 Objek Pengamatan ........................................................................................................................ 4
2.2 Job Safety Analysis Worksheet ...................................................................................................... 4
BAB III ANALISIS ..................................................................................................................................... 10
3.1 Breaking Down the Job ................................................................................................................ 10
3.2 Identify Hazards .......................................................................................................................... 11
3.3 Recommending Safe Procedures and Protection ........................................................................ 13
3.4 Revising The Job Safety Analysis ................................................................................................. 14
REFERENSI ............................................................................................................................................. 15

Kelompok 3 1
Tugas Besar K2LK Job Safety Analysis

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pengantar
Job Safety Analysis (JSA) atau analisa keselamatan kerja merupakan kegiatan pemeriksaan
sistematis yang berfokus pada perincian tugas pekerjaan untuk mengidentifikasi potensi bahaya
(hazard), menilai tingkat risiko, dan mengevaluasi langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk
mengendalikan risiko (risk control measures) (OSHA, 2002). Dalam jangka panjang, program JSA ini
bertujuan agar pekerja dapat ikut berperan aktif dalam pelaksanaannya sehingga dapat menanamkan
kepedulian terhadap kondisi lingkungan di sekitar tempat kerja (Tarwaka, 2014). Melalui hal tersebut
maka dapat mendorong terciptanya kondisi lingkungan kerja yang aman dan meminimalisasi kondisi
tidak aman (unsafe condition).
Manfaat dari pelaksanaan Job Safety Analysis (JSA) diantaranya adalah dapat memberikan
pengertian yang sama terhadap setiap pekerja untuk melakukan pekerjaan dengan baik dan selamat.
Selain itu, JSA juga sebagai wadah untuk pelatihan efektif bagi pekerja baru di suatu perusahaan.
Selanjutnya, proses penulisan prosedur keselamatan untuk jenis pekerjaan yang baru maupun yang
sudah dimodifikasi menjadi lebih mudah. JSA menjadi salah satu alat yang dapat mengendalikan
kecelakaan pada pekerjaan yang tidak rutin.
Secara umum, untuk melakukan analisis keselamatan kerja atau prosedur JSA dilakukan beberapa
tahapan sebagai berikut.
1. Memilih jenis pekerjaan yang akan dianalisis berdasarkan frekuensi kecelakaan, kecelakaan yang
mengakibatkan luka, pekerjaan dengan potensi kerugian tinggi, dan pekerjaan baru;
2. Menguraikan pekerjaan yang dipilih menjadi urutan langkah-langkah untuk menggambarkan apa
yang terjadi;
3. Mengidentifikasi bahaya yang potensial dengan mengidentifikasi dampak yang disebabkan dari
setiap langkah pekerjaan;
4. Menyusun alternatif solusi penyelesaian melalui rekomendasi perubahan untuk mengurangi atau
menghilangkan bahaya yang dapat terjadi di tempat kerja.

Kelompok 3 2
Tugas Besar K2LK Job Safety Analysis

1.2 Flowchart Pengerjaan


Dalam melakukan pengerjaan Job Safety Analysis, terdapat serangkaian proses yang dijelaskan
dalam bentuk flowchart atau diagram alir sebagai berikut.

Gambar 1 Flowchart Pengerjaan JSA

Proses analisis keselamatan kerja diawali dengan penentuan objek yang akan dianalisis.
Selanjutnya, analis melakukan observasi dan wawancara ke tempat objek analisis yang diamati
sehingga didapatkan data atau informasi terkait pekerjaan dan hazard. Data yang dibutuhkan
digunakan untuk menguraikan tugas atau pekerjaan sehingga masing-masing dapat diidentifikasi
bahaya atau hazard yang mungkin terjadi. Setelah proses identifikasi selesai maka dilanjutkan tahap
analisis yang dapat dilihat pada BAB III. Selanjutnya masing-masing hazard diidentifikasi alternatif
solusi atau penyelesaiannya sehingga dapat dihilangkan atau diminimalisasi. Proses tersebut
menghasilkan Risk Management Control yang dapat dianalisis untuk selanjutnya menjadi pedoman
dalam usulan atau perubahan proses kerja. Apabila telah disetujui, maka usulan atau solusi dapat
diimplementasikan untuk memperbaiki prosedur keselamatan kerja.

Kelompok 3 3
Tugas Besar K2LK Job Safety Analysis

BAB II
PENGAMATAN
2.1 Objek Pengamatan
Hasil penentuan objek analisis yang dipilih adalah sebagai berikut.
Tempat : Yamaha Aneka Jasa Motor Bandung (https://goo.gl/maps/Mhht2QGQ3YHidcxF9)
Hari/tanggal : Jumat, 22 April 2022
Waktu : 10.30 – 11.45 WIB
Narasumber : Pak Jonathan (Karyawan)

2.2 Job Safety Analysis Worksheet


Pada saat observasi, kasus yang dialami adalah mesin motor mati total, sehingga harus bongkar
mesin.

Company name: Yamaha Aneka Jasa Motor Date: 22/04/2022 JSA No. 1

Site name: Bandung Permit to work requirement: Yes No

Contractor: Jonathan Approved by:

Activity: Servis Motor

Who is
Activity Hazards Risk Control Measures
responsible?
Meletakkan motor Motor slip dan menimpa 1. Foot protection Pekerja
pada back lift pekerja (impact) 2. Motor berdiri
menggunakan standar
tengah
3. Memasang SOP pada
tempat kerja.
Mengunci posisi 1. Motor slip dan 1. Memasang SOP pada Pekerja
motor dengan menimpa pekerja tempat kerja.
standar tengah (impact) 2. Ditambahkan suatu lock
2. Motor berdiri untuk motor yang
menggunakan standar terhubung dengan backlift.
tengah 3. Permukaan backlift
dipasang karet agar antislip
Menyedot asap 1. Mata terkena serpihan 1. Menggunakan pelindung Pekerja
kendaraan saat debu mata
motor dinyalakan 2. Chemical hazard dari 2. Menggunakan masker
gas atau asap

Kelompok 3 4
Tugas Besar K2LK Job Safety Analysis

Who is
Activity Hazards Risk Control Measures
responsible?
3. Memasang SOP pada
tempat kerja.
Menaikkan back lift 1. Motor tidak seimbang 1. Kecepatan kompresor Pekerja
secara otomatis ketika dinaikan hidrolik konstan
sehingga jatuh dan 2. Maintanance mesin
menimpa pekerja backlift secara berkala
(impact)
2. Breaking (mechanical
hazard) akibat mesin
back lift yang failure
Melakukan 1. Risiko kejatuhan atau 1. Memasang SOP pada Pekerja
diagnosa kerusakan terlempar benda-benda tempat kerja. Supervisor
melalui komputer karena perangkat 2. Memperbaiki
komputer berada di pengorganisasian kabel
tengah-tengah komputer agar tidak
workstation berpotensi korsleting
(mechanical hazards) 3. Menyediakan alat
2. Risiko kebakaran akibat pemadam kebakaran yang
korsleting listrik dari dekat dengan lokasi kerja
perangkat komputer
(electrical & fire hazard)
3. Fire hydrant terletak
jauh dari workstation
Mengambil tray 1. Alat-alat yang 1. Menggunakan wadah agar Pekerja
alat-alat digunakan hanya lebih terstruktur
ditaruh pada wadah. 2. Menggunakan wadah yang
Sehingga, perlu dicari antislip (bawahnya karet)
sebelum digunakan
2. Rawan jatuh alat-
alatnya (palu, kunci, dll)
Membongkar 1. Tangan terjepit Menggunakan anti-fatigue Pekerja
mesin motor sesuai 2. Standing hazards mate, shoe inserts, foot rails,
kerusakan (modul 5, terlalu lama sit/stand chair, proper
berdiri /jongkok) footwear, workplace design
Membongkar pelat Mechanical hazards Menambahkan safeguard Pekerja
roda menggunakan (crushing)
mesin

Kelompok 3 5
Tugas Besar K2LK Job Safety Analysis

Who is
Activity Hazards Risk Control Measures
responsible?
Menyimpan baut Pekerja tertusuk baut yang Menggunakan Hand protection Pekerja
motor pada tray tajam seperti sarung tangan aramid
atau karet.
Melakukan 1. Posisi tubuh tidak Mengatur posisi motor dengan Pekerja
kegiatan servis proporsional backlift agar tidak perlu
(ergonomic hazards) membungkuk terlalu lama.
2. Terlalu lama berdiri saat
membenarkan motor
(Standing hazards)
Menggunakan air 1. Suara saat menyalakan Memakai ear plug Pekerja
compressor atau alat semprot cukup
alat semprot mengganggu (noise and
vibration)
2. Tekanan udara cukup
kuat sehingga
menimbulkan getaran
(noise and vibration)
Mengganti oli 1. Tidak memakai masker 1. Memasang visual display di Pekerja dan
dengan alat sedot 2. Tidak memakai kaca tempat kerja untuk supervisor
dan menyimpannya mata (untuk melindungi memakai masker
dalam tabung oli dari debu) 2. Menggunakan wadah
3. Hygiene oli yang khusus penampung oli
tercecer sehingga sebelum disimpan dalam
pekerja bisa slip atau tabung
falling (Industrial 3. Menggunakan Hand
Hygiene) protection seperti sarung
tangan aramid atau karet
4. Menyediakan tempat cuci
tangan
Merakit ulang Posisi tubuh tidak Mengajarkan / memberi Supervisor
motor proporsional training agar pekerja dapat
(membungkuk, jongkok) lebih menggunakan backlift
(ergonomic hazards) saat bekerja agar tidak banyak
membungkuk atau jongkok.
Aktivitas Umum 1. Pekerja tidak 1. Memasang dan membuat Supervisor
(dari awal sampai menggunakan masker aturan untu menaati
akhir) dengan benar, risiko prokes
tertular/menularkan

Kelompok 3 6
Tugas Besar K2LK Job Safety Analysis

Who is
Activity Hazards Risk Control Measures
responsible?
COVID-19 (biological 2. Memasang visual display
hazard) SOP keselamatan kerja

Gambar 2 Motor pada backlift hanya menggunakan standar tengah

Gambar 3 Pekerja perlu jongkok / bungkuk terlalu sering

Gambar 4 Pekerja tidak memakai masker dengan sesuai

Kelompok 3 7
Tugas Besar K2LK Job Safety Analysis

Gambar 5 Contoh memakai masker yang benar


Sumber: https://www.mobilinanews.com/artikel/39629/Wajib-Tahu-Ini-Standar-Pelayanan-Bengkel-Resmi-Sepeda-Motor-
Yamaha/

Gambar 6 Contoh peletakan peralatan yang rapi


Sumber: https://moladin.com/blog/bengkel-motor-terbaik-ciri-khasnya/

Gambar 7 Contoh posisi tubuh yang baik

Kelompok 3 8
Tugas Besar K2LK Job Safety Analysis

Gambar 8 Contoh posisi motor sesuai dengan tinggi pekerja

Gambar 9 Pekerja menggunakan kaca mata pelindung

Kelompok 3 9
Tugas Besar K2LK Job Safety Analysis

BAB III
ANALISIS
3.1 Breaking Down the Job
Langkah pertama dalam melakukan mengidentifikasi potensi bahaya (hazard) menggunakan
metoda Job Safety Analysis (JSA), yaitu membuat daftar setiap langkah pekerjaan secara berurutan
saat mengamati karyawan melakukan suatu pekerjaan. Pada identifikasi hazard kali ini, akan diamati
pekerjaan servis motor. Langkah-langkah yang dilakukan pekerja yaitu sebagai berikut.
Tabel 1 Langkah-langkah servis motor
No Kegiatan Keterangan
1 Meletakkan motor pada back lift Motor diletakkan pada alat yang berguna untuk
mengangkat dan menurunkan motor agar kegiatan
servis motor dapat lebih mudah dilakukan.
2 Mengunci posisi motor dengan Posisi motor dikunci agar pada saat motor dinaikkan
standar tengah atau diturunkan, motor tetap berada pada posisinya
dan tidak terjatuh menimpa pekerja.
3 Menyedot asap kendaraan saat Pada saat menyalakan motor, asap yang dihasilkan
motor dinyalakan dari motor disedot dengan alat penyedot. Lalu asap
dibuang melalui pipa pembuangan sehingga tidak
membahayakan pekerja.
4 Menaikkan back lift secara otomatis Back lift dioperasikan menggunakan tombol yang
ada, sehingga pekerja tidak perlu menaikkannya
secara manual.
5 Melakukan diagnosa kerusakan Sebelum motor diservis, kerusakan yang ada pada
melalui komputer motor diidentifikasi terlebih dahulu menggunakan
computer. Dengan begitu, perbaikan yang dilakukan
langsung pada sumber kerusakan. Sehingga akan
menghemat waktu dan tenaga
6 Mengambil tray alat-alat Alat-alat yang digunakan disimpan pada tempat
penyimpanan.
7 Membongkar mesin motor sesuai Mesin motor yang rusak dibongkar, lalu diperbaiki.
kerusakan
8 Membongkar pelat roda Pelat roda dibongkar menggunakan mesin yang ada.
menggunakan mesin
9 Menyimpan baut motor pada tray Baut yang dilepas disimpan pada tempat
penyimpanan agar tidak tercecer dan hilang.
10 Melakukan kegiatan servis Pekerja melakukan servis pada bagian motor yang
rusak.
11 Menggunakan air compressor atau Pekerja menggunakan air compressor untuk mengisi
alat semprot angin pada ban.

Kelompok 3 10
Tugas Besar K2LK Job Safety Analysis
No Kegiatan Keterangan
12 Mengganti oli dengan alat sedot dan Jika oli pada motor habis, maka pekerja mengganti oli
menyimpannya dalam tabung oli menngunakan alat sedot. Setelah itu, disimpan dalam
tabung oli agar tidak tumpah dan menyebabkan
kecelakaan.
13 Merakit ulang motor Setelah dilakukan perbaikan, maka komponen motor
yang dibongkar dipasang kembali seperti semula.

3.2 Identify Hazards


Setiap aktivitas memiliki potensi bahaya (hazard) masing-masing tergantung jenis aktivitasnya.
Bahaya atau hazard menurut OSHA diantaranya bahaya kimia beracun, bahaya mudah terbakar,
bahaya korosif, bahaya listrik statis, bahaya mudah meledak akibat reaksi kimia dan tekanan berlebih,
bahaya tersengat listrik, bahaya terbakar akibat listrik, serta bahaya ergonomi berupa cedera dan
kesalahan manusia. Sementara itu, potensi bahaya atau hazard dapat dikelompokkan menjadi lima
yaitu bahaya fisika, bahaya kimia, bahaya biologis, bahaya ergonomi, dan bahaya psikologi. Berikut
merupakan identifikasi hazard untuk masing-masing aktivitas pada servis motor.
Tabel 2 Hazard setiap aktivitas servis motor
No Activity Hazards Keterangan
1 Meletakkan motor Motor slip dan menimpa pekerja Hazard ini termasuk pada jenis
pada back lift (impact) hazard fisik yang dapat
menimbulkan cedera akibat
tertimpa motor saat meletakkan
motor pada back lift
2 Mengunci posisi 1. Motor slip dan menimpa Hazard ini termasuk pada jenis
motor dengan pekerja (impact) hazard fisik yang dapat
standar tengah 2. Motor berdiri menggunakan menimbulkan cedera akibat
standar tengah tertimpa motor saat mengunci
posisi motor
3 Menyedot asap 1. Mata terkena serpihan debu Asap kendaraan motor berupa debu
kendaraan saat 2. Chemical hazard dari gas memiliki potensi hazard pada mata
motor dinyalakan atau asap dan pernapasan manusia sehingga
dapat dikategorikan hazard kimia
4 Menaikkan back lift 1. Motor tidak seimbang ketika Hazard ini termasuk pada jenis
secara otomatis dinaikan sehingga jatuh dan hazard fisik yang dapat
menimpa pekerja (impact) menimbulkan cedera akibat
2. Breaking (mechanical tertimpa motor saat menaikkan
hazard) akibat mesin back back lift
lift yang failure

Kelompok 3 11
Tugas Besar K2LK Job Safety Analysis

No Activity Hazards Keterangan


5 Melakukan 1. Risiko kejatuhan atau Ada beberapa jenis hazard yang
diagnosa kerusakan terlempar benda-benda ditimbulkan diantaranya
melalui komputer karena perangkat komputer mechanical hazard akibat kejatuhan
berada di tengah-tengah atau terlempar benda-benda,
workstation (mechanical kemudian potensi electrical & fire
hazards) hazard akibat perangkat komputer
2. Risiko kebakaran akibat yang tidak tertata rapi dan berada
korsleting listrik dari ditengah-tengah workstation.
perangkat komputer
(electrical & fire hazard)
3. Fire hydrant terletak jauh
dari workstation
6 Mengambil tray 1. Alat-alat yang digunakan Hazard ini termasuk pada
alat-alat hanya ditaruh pada wadah. mechanical hazard akibat kejatuhan
Sehingga, perlu dicari atau terlempar benda-benda
sebelum digunakan hingga hilangnya benda-benda
2. Rawan jatuh alat-alatnya
(palu, kunci, dll)
7 Membongkar 1. Tangan terjepit Hazard ini termasuk pada
mesin motor sesuai 2. Standing hazards (modul 5, mechanical hazard yang
kerusakan terlalu lama berdiri menimbulkan kecelakaan fisik
/jongkok) seperti tangan terjepit, serta
termasuk hazard ergonomi akibat
posisi kerja tidak optimal saat
membongkar mesin motor
8 Membongkar pelat Mechanical hazards (crushing) Hazard ini termasuk pada
roda menggunakan mechanical hazard yang
mesin menimbulkan kecelakaan fisik
seperti keseleo hingga patah tulang
saat membongkar pelat roda
menggunakan mesin
9 Menyimpan baut Pekerja tertusuk baut yang Hazard ini termasuk pada
motor pada tray tajam mechanical hazard akibat benda-
benda tajam mengenai anggota
tubuh
10 Melakukan 1. Posisi tubuh tidak Hazard ini termasuk pada hazard
kegiatan servis proporsional (ergonomic ergonomi akibat posisi tubuh tidak
hazards) proporsional dalam bekerja
sehingga lama-kelamaan dapat

Kelompok 3 12
Tugas Besar K2LK Job Safety Analysis

No Activity Hazards Keterangan


2. Terlalu lama berdiri saat menimbulkan masalah pada tubuh
membenarkan motor manusia saat melakukan servis
(Standing hazards) motor
11 Menggunakan air 1. Suara saat menyalakan alat Hazard ini termasuk hazard fisik
compressor atau semprot cukup mengganggu berupa kebisingan dan getaran
alat semprot (noise and vibration) yang ditimbulkan saat bekerja,
2. Tekanan udara cukup kuat sehingga dapat berpotensi merusak
sehingga menimbulkan pendengaran dan gangguan otot
getaran (noise and vibration) saat menggunakan air compressor
12 Mengganti oli 1. Tidak memakai masker Hazard ini termasuk pada hazard
dengan alat sedot 2. Tidak memakai kaca mata kimia berupa bahaya pada
dan menyimpannya (untuk melindungi dari pernapasan akibat tidak memakai
dalam tabung oli debu) masker, bahaya pada mata akibat
3. Hygiene oli yang tercecer tidak memakai pelindung mata,
sehingga pekerja bisa slip serta termasuk juga mechanical
atau falling (Industrial hazard akibat jatuh karena lantai
Hygiene) licin saat mengganti oli
13 Merakit ulang 1. Posisi tubuh tidak Hazard ini termasuk pada hazard
motor proporsional (membungkuk, ergonomi akibat posisi tubuh tidak
jongkok) (ergonomic proporsional dalam bekerja merakit
hazards) ulang motor
14 Aktivitas Umum 1. Pekerja tidak menggunakan Hazard ini termasuk hazard biologi
(dari awal sampai masker dengan benar, risiko akibat virus Covid-19
akhir) tertular/menularkan COVID-
19 (biological hazard)

3.3 Recommending Safe Procedures and Protection


Setelah diindetifikasi semua hazard yang dapat berpotensi terjadi pada setiap aktivitas,
selanjutnya ditentukan prosedur dan perlindungan yang aman untuk mengeliminasi potensi hazard
tersebut. Berikut merupakan beberapa prosedur keamanan dan perlindungan terhadap potensi
hazard.
1. Menggunakan foot protection, hal ini berguna untuk melindungi kaki pekerja dari potensi
hazard ketika motor slip yang dapat menimpa kaki pekerja dalam menjalankan aktivitas.
2. Menggunakan machine safeguard seperti sistem lockout/tagout pada mesin backlift untuk
menghindari terjadinya motor slip sehingga pada saat pekerja mengunci posisi motor pada
mesin backlift, maka ketika mesin backlift dimatikan tidak akan menyala kembali selama
pekerja menjalankan aktivitasnya.
3. Menggunakan pelindung mata untuk menghindari potensi mata pekerja terkena serpihan
debu ataupun bahan-bahan kimia yang berasal dari gas atau asap.

Kelompok 3 13
Tugas Besar K2LK Job Safety Analysis
4. Menyediakan alat pemadam kebakaran yang posisinya dekat dengan lokasi kerja. Hal ini
bertujuan untuk mengatasi fire hazard akibat korsleting listrik dari perangkat komputer ketika
pekerja melakukan diagnosis kerusakan sehingga kebakaran dapat diatasi dengan cepat.
5. Menggunakan hand protection seperti sarung tangan metal mesh gloves untuk melindungi
pekerja dari potensi tertusuk baut ataupun terpotong karena benda tajam ketika menjalankan
aktivitasnya.
6. Menggunakan ear plug untuk melindungi pekerja dari potensi terjadinya kerusakan
pendengaran akibat noise and vibration, seperti suara yang kencang pada saat menyalakan
alat semprot serta tekanan udara di lingkungan bengkel yang cukup kuat dan menimbulkan
getaran.
7. Memasang visual display di tempat kerja terkait SOP keselamatan kerja dan protokol
kesehatan agar pekerja dapat selalu taat pada aturan dan selalu ingat untuk memakai masker
ketika melaksanakan aktivitasnya.

3.4 Revising The Job Safety Analysis


Hasil dari Job Safety Analysis (JSA) tentu tidak akan efektif tanpa adanya upaya ditinjau dan
diperbarui secara berkala. Peninjauan dan perbaruan harus dilakukan berkala walapun tidak ada
perubahan dalam pekerjaan (job). Alasannya adalah dengan melakukan peninjauan terus menerus,
dapat diketahui hazards yang pada peninjauan sebelumnya tidak diketahui. Dengan demikian akan
terbentuk continuous improvement. Berikut adalah saat yang tepat untuk JSA pada suatu industri.
1. Peninjauan rutin
Peninjauan rutin sudah seharusnya dilakukan oleh seorang manajer atau supervisor secara
berkala. Peninjauan dapat dilakukan setiap sebulan sekali hingga setahun sekali. Frekuensi
peninjauan bergantung pada variabel lingkungan pekerjaan, biaya yang dimiliki perusahaan, dll.
2. Setelah terjadinya kecelekaan atau cedera
Jika seorang pekerja mengelami cedera atau terjadi suatu kejadian yang membahayakan pekerja,
maka perlu dilakukan JSA.
3. Digantinya suatu alat
Suatu alat pekerjaan biasanya memiliki umur. Seperti misalnya mesin bubut yang memiliki umur
ekonomis 5 tahun. Jika mesin tersebut diganti, maka penting untuk melalukan JSA. Khususnya jika
peralatan yang digunakan memiliki teknologi baru yang tidak ada sebelumnya.
Kemudian, setiap kali JSA direvisi, pelatihan tentang metode pekerjaan baru, prosedur, atau
tindakan perlindungan harus diberikan kepada semua karyawan yang terkena dampak perubahan.
Analisis keselamatan kerja juga dapat digunakan untuk melatih karyawan baru secara efektif tentang
langkah-langkah dan bahaya pekerjaan.

Kelompok 3 14
Tugas Besar K2LK Job Safety Analysis

REFERENSI

ETQ. September Step by Step Guide to Job Safety and Job Hazard Analysis. etq:
https://www.etq.com/blog/step-by-step-guide-to-job-safety-and-job-hazard-analysis/
OSHA. (2002). Job Hazard Analysis. U.S. Department of Labor.
Tarwaka. (2014). Keselamatan dan Kesehatan Kerja: Manajemen dan Implementasi K3 di Tempat
Kerja. Surakarta: Harapan Press.

Kelompok 3 15

Anda mungkin juga menyukai