Anda di halaman 1dari 6

PROSEDUR

JOB SAFETY ANALISIS


No : SHE-43-(0) TgL. Berlaku : 28-04-20

DAFTAR ISI PROSEDUR

I. TUJUAN
II. RUANG LINGKUP
III. REFERENSI
IV. DEFINISI
V. DIAGRAM ALIR
VI. KETENTUAN

Pengesahan :

Dibuat Oleh, Disetujui Oleh,

Achmad Faisal Suandi Kevin Kho


Head of OHSE Chief Administration Officer Management Representative

Riwayat Revisi :

No Tanggal Diajukan Disetujui


Penjelasan Revisi
Revisi Revisi oleh oleh
00 01/11/2021 - Perubahan Format dari Prosedur Job Safety
Analysis (JSA) PR-00-SHE-124 Didik M Achmad
- Penggantian Referensi Faisal

Halaman : 1 dari 6
PROSEDUR
JOB SAFETY ANALISIS
No : SHE-43-(0) TgL. Berlaku : 28-04-20

I. TUJUAN
Untuk memberikan panduan dalam melakukan analisa keselamatan terhadap pekerjaan
sebelum pekerjaan tersebut dilakukan diseluruh area kerja PT. Qinfa Mining Industri.

II. RUANG LINGKUP


1. Analisis keselamatan terhadap pekerjaan yang mencakup semua kegiatan operasional di
seluruh area kerja PT. Qinfa Mining Industri.
2. Kegiatan yang memerlukan JSA akan dilakukan pada hal-hal sebagai berikut :
2.1 Pekerjaan yang tidak biasa dilakukan,
2.2 Pekerjaan yang memiliki risiko tinggi (rutin atau non-rutin),
2.3 Pekerjaan baru / modifikasi dan memiliki risiko tinggi,
2.4 Pekerjaan yang memiliki riwayat kecelakaan LTI atau fatal,
2.5 Secara teratur untuk mereview keefektifan.

III. REFERENSI
1. UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan kerja
2. PP No. 50 tahun 2012 tentang SMK3
3. Permen ESDM No. 26 tahun 2018 tentang Pelaksanaan Kaidah Pertambangan yang Baik dan
Pengawasan Pertambangan Minerba
4. Kepmen ESDM No. 1827.K/30/MEM/2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik
Pertambangan yang Baik
5. ISO 14001:2015, Klausul 8.1 Perencanaan dan Pengendalian Operasional
6. ISO 45001:2018, Klausul 8.1 Perencanaan dan Pengendalian Operasional
7. AS/NZS 4360

IV. DEFINISI
1. Bahaya (Hazard) adalah sumber energi, situasi, atau tindakan yang berpotensi menyebabkan
cidera atau penyakit akibat kerja (PAK) atau property damage.
2. Job Safety Analysis (JSA) adalah teknik manajemen keselamatan yang berfokus pada
identifikasi bahaya dan pengendalian bahaya yang berhubungan dengan rangkaian
pekerjaan atau tugas yang hendak dilakukan.
3. Risiko adalah Dampak dari ketidakpastian suatu sasaran
4. HIRA adalah identifikasi bahaya dan penilaian risiko.
5. Identifikasi Bahaya adalah proses untuk mengenali bahaya yang ada dan mendefinisikan
sifat - sifatnya.
6. Penilaian Risiko adalah proses mengevaluasi risiko yang timbul dari adanya bahaya dengan
memperhatikan pengendalian yang ada saat ini sehingga dapat diputuskan apakah risiko
tersebut diterima atau tidak.
7. Frekuensi adalah keseringan terjadinya kejadian berbahaya atau terpapar bahaya

Halaman : 2 dari 6
PROSEDUR
JOB SAFETY ANALISIS
No : SHE-43-(0) TgL. Berlaku : 28-04-20

8. Probability adalah kemungkinan terjadinya insiden atau dampak yang mengakibatkan


cidera, PAK, kerusakan harta benda atau dampak lingkungan yang merugikan yang
disebabkan oleh suatu kejadian berbahaya atau paparan bahaya atau aspek tsb.
9. Severity adalah keparahan dari cidera, PAK, kerusakan harta benda atau dampak lingkungan
yang merugikan yang disebabkan oleh suatu kejadian berbahaya atau paparan bahaya atau
aspek tersebut.
10.Nilai risiko yang dapat diterima (Acceptable Risk) adalah risiko yang masuk ke dalam kriteria
low atau medium.
11.Nilai risiko yang tidak dapat diterima (Non Acceptable Risk) adalah risiko yang tidak sesuai
dengan peraturan perundangan atau kebijakan perusahaan atau masuk ke dalam kriteria
very high atau high.
12.Pengendalian risiko adalah upaya menurunkan tingkat risiko yang timbul akibat adanya
bahaya/aspek.
13.Hierarki Pengendalian adalah tindakan pengendalian bahaya yang dibuat berdasarkan
urutan eliminasi, subtitusi, engineering control, kontrol administratif dan APD.
14.Tim JSA adalah tim yang bertugas membuat JSA dan minimal terdiri dari pekerja yang
terlibat, pengawas, perwakilan dari Dept. OSHE dan ahli dari Dept. lain (jika diperlukan,
untuk memberikan masukan terhadap pembuat JSA).
15.Pengawas merupakan penanggung jawab area kerja yang memastikan pekerjaan karyawan
yang ada dibawahnya melakukan pekerjaan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang
ada.

Halaman : 3 dari 6
PROSEDUR
JOB SAFETY ANALISIS
No : SHE-43-(0) TgL. Berlaku : 28-04-20

V. DIAGRAM ALIR

DOKUMEN
DIAGRAM ALIR PIC INDICATOR PROSES
PENDUKUNG

Mulai

- Form JSA - Pengawas Lapangan 1. JSA melibatkan pihak-


1 Membuat Team JSA SHE-43-01-(0) pihak

2 Pembuatan JSA - Form JSA - Team JSA 2. List Aktivitas lengkap,


Identifikasi bahaya
SHE-43-01-(0)
lengkap, daftar
pengendalian
lengkap, sesuai
dengan
3 Riview JSA
- OSHE Dept. 3. Identifikasi bahaya
Tidak
pada area kerja
tertentu

Sesuai

Ya
4
- Form JSA - Project Manager 4. -
Pengesahan JSA
SHE-43-01-(0)

5
Sosialisasi JSA dan - Form JSA - Pengawas Lapangan 5. Sosialisasi dilakukan
Penerapan pekerjaan setiap awal aktivitas
SHE-43-01-(0)

6
6. Pengawasan dilakukan
- Pengawas Lapangan sepanjang pekerjaan
Pemantauan Pekerjaan - OSHE Dept.

Selesai

Halaman : 4 dari 6
PROSEDUR
JOB SAFETY ANALISIS
No : SHE-43-(0) TgL. Berlaku : 28-04-20

VI. KETENTUAN

1. Membuat Tim JSA


Pengawas di site harus membentuk tim untuk membuat dokumen JSA di dept masing - masing.
1.1. Anggota tim JSA harus mengetahui proses yang terkait dengan JSA yang disusun dan
mempunyai kompetensi dalam pembuatan JSA, minimal sudah pernah mengikuti
pelatihan pembuatan JSA yang dilaksanakan oleh suatu lembaga pelatihan yang
terakreditasi atau mengikuti pelatian yang dilakukan secara internal perusahaan.
1.2. Tim pembuat JSA terdiri dari pekerja yang terlibat, pengawas, perwakilan dari Dept. OSHE
dan ahli dari Dept. lain (jika diperlukan, untuk memberikan masukan terhadap pembuat
JSA).

2. Pembuatan JSA
Pembuatan JSA oleh tim JSA dilakukan bersama narasumber (orang yang memahami aktivitas
terkait) untuk mengidentifikasi bahaya dan menilai risiko.
2.1. Identifikasi bahaya/aspek K3L dilakukan dengan cara membagi seluruh kegiatan
operasi/pekerjaan menjadi beberapa aktivitas.
2.2. Setiap potensi bahaya/aspek yang telah diidentifikasi akan dicatat dalam Form Job Safety
Analysis SHE-43-01-(0).
2.3. Tindakan pengendalian diambil berdasarkan pertimbangan K3L dan juga hirarki
pengendalian risiko yang meliputi :
a. Eliminasi,
b. Subtitusi,
c. Rekayasa Engineering,
d. Administratif,
e. Alat Pelindung Diri (APD), serta harus efektif dan mudah diterapkan.
2.4. Untuk JSA yang di buat oleh Contractor harus mendapat persetujuan pengawas dari
PT. Qinfa Mining Industri terlebih dahulu sebelum di ajukan ke OSHE PT. Qinfa Mining
Industri.
2.5. Panduan pembuatan JSA dapat dilihat pada table berikut :

No. Aktivitas Alat Kerja Keterangan/Gambar


1 Bagi pekerjaan Form JSA SHE-43-01- Membagi pekerjaan dengan memperhatikan
menjadi (0) a. Tulisan aktifitas yang dilakukan karyawan
beberapa b. Gunakan kata kerja
langkah kerja c. Tanyakan kepada karyawan untuk klarifikasi
d. Capai kesepakatan dengan karyawan
2 Lakukan Job - Form JSA SHE-43- Lakukan identifikasi bahaya terhadap semua
Safety Analysis 01-(0) akrivitas yang akan dilakukan dengan
(identifikasi - Risk Matrik memperhitungkan risiko yang ada dan dengan
bahaya) mempertimbangkan :
a. Probability (kemungkinan)
b. Frekuensi (keseringan)
c. Saverity (keparahan)
Halaman : 5 dari 6
PROSEDUR
JOB SAFETY ANALISIS
No : SHE-43-(0) TgL. Berlaku : 28-04-20

R=PxFxS
3 Penyusunan Form JSA SHE-43-01- Dalam menentukan langkah pengendalian
pengendalian (0) harus memperhatikan hirarki pengendalian
risiko yang meliputi :
a. Eliminasi
b. Substitusi
c. Rekayasa engineering
d. Administrative
e. Alat Pelindung Diri (APD)
Serta harus efektif dan mudah diterapkan.
Untuk JSA yang dibuat subkontraktor harus
direview oleh pengawas PT Cipta Kridatama
sebelum diajukan ke OSHE dept
4 Penanggung Form JSA SHE-43-01- Penanggung jawab masing-masing area kerja
Jawab (0)

3. Review JSA
OSHE Departemen memeriksa JSA yang telah dibuat. Untuk JSA yang belum sesuai pengisiannya
diberikan rekomendasi dan akan dikembalikan kepada Tim JSA terkait untuk diperbaiki dan
ditindak lanjuti.

4. Pengesahan JSA
JSA yang sudah direview oleh OSHE Departemen akan disahkan oleh Project Manager (PM) jika
sudah sesuai dengan ketentuan yang ada.

5. Sosialisasi JSA dan Penerapan Pekerjaan


JSA yang telah disahkan PM, disosialisasikan oleh pengawas lapangan dengan baik, benar, dan
jelas kepada seluruh pekerja yang terlibat dalam pekerjaan agar dalam penerapannya sesuai
dengan yang dipersyaratkan.

6. Pemantauan Pekerjaan
OSHE Dept. beserta Pengawas Lapangan harus memastikan atau memantau pekerjaan dan jika
terdapat perubahan aktivitas pekerjaan, maka JSA harus direview kembali oleh tim pembuat
JSA.

Halaman : 6 dari 6

Anda mungkin juga menyukai