Disusun Oleh :
ALIANDA RIZKI
NIM. 4201512052
DICKI AFRIADI
NIM. 4201512054
Halaman
iii
BAB I
PENDAHULUAN
yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang
penguasannya sewa dan nantinya dikelola oleh Pemerintah Daerah setempat serta
dibangun dengan dana APBN atau APBD dengan fungsi utamanya sebagai hunian
baik itu penduduk lokal maupun dari luar daerah yang mencari kesempatan kerja
dan atau urbanisasi memiliki presentase yang lebih tinggi dari penduduk yang
dan kenyataan ekonomi (penghasilan) penduduk tidak sesuai yang berimbas dan
sebuah pemukiman marginal yang sebagian besar diantaranya tidak layak huni,
1
2
Data yang diperoleh dari Kantor Kelurahan Benua Melayu Laut tahun
2017 bahwa kepala keluarga penduduk Kelurahan Benua Melayu Laut berjumlah
2.853 kepala keluarga. Diantaranya penduduk laki-laki berjumlah 5.358 jiwa dan
penduduk laki-laki dan perempuan di Kelurahan Benua Melayu Laut yakni 10.804
jiwa .
kehadiran rumah susun sederhana dan sewa ini nantinya dapat memperbaiki taraf
kehidupan yang layak dalam hal pemukiman serta dapat memfasilitasi daerah-
daerah yang belum terjangkau dan juga dapat untuk penyesuaian diri dengan
menghilangkan dampak negatif dan dapat menciptakan dampak positif pada iklim
dan lingkungan alam. Green Building melestarikan sumber daya alam yang
berkelanjutan.
mengoptimalkan manfaat dari sumber daya alam sumber daya manusia, dengan
SPES,1992:3).
yang kurang layak serta memenuhi kebutuhan dan hak-hak masyarakat ekonomi
manfaat ekonomi, dan manfaat sosial. Green building adalah bangunan yang
samping itu, Green building juga membutuhkan dana yang tidak sedikit.
4
stabil, kuat, awet dan memenuhi tujuan-tujuan seperti ekonomi dan kemudahan
pelaksanaan. Suatu struktur disebut stabil bila ia tidak mudah terguling, miring
untuk diperhatikan, karena apabila kolom ini mengalami kegagalan, maka dapat
dalam tanah (Scodek., 1998). Salah satu faktor yang paling berpengaruh
bangunan, dimana faktor ini sangat terkait dengan keamanan dan ketahanan
bangunan dalam menahan dan menampung beban yang bekerja pada struktur.
yang berpedoman pada tepat guna lahan, efisiensi dan konservasi energi,
konservasi air, sumber dan siklus material, serta kualitas udara dan
kenyamanan ruang.
2. perancangan struktur utama yang meliputi atap dak, balok induk, kolom
Gedung,
1.4 Tujuan
Tujuan dari perancangan strukur ini dibedakan menjadi 2 yaitu, tujuan umum
1. untuk menjadi salah satu syarat dalam Tugas Akhir (TA) di Jurusan
huni,
1.5 Manfaat
kota Pontianak,
4. sebagai bahan referensi Tugas Akhir untuk adik tingkat di Jurusan Teknik
diagram alir.
Rumah Susun.
dan penerapan konsep Green building pada bangunan melalui aspek tepat
guna lahan, aspek efisiensi dan konservasi energi, serta aspek kualitas
udara.
9
Start
Analsis Data
daPondasi
Desain Bangunan Rumah Susun 5 Lantai dengan
Konsep Green Building
Analisis:
1 Pembebanan dan perhitungan struktur plat,
2.Perhitungan Geometrik Portal
3. Analisis Gaya-gaya dalam ( dengan SAP2000).
4. Perhitungan dan dimensi struktur atap dak,balok induk,
kolom struktur, dan pondasi.
Finish
BAB II
DASAR TEORI
secara fungsional dalam arah horizontal maupun vertikal dan merupaka satuan-
satuan yang masing-masing dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah terutama
untuk tempat hunian yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama, dan
tempat hunian yang dilengkapi dengan bangunan bersama dan tanah bersama.
fungsional, baik dalam arah horizontal maupun vertikal, dan merupakan satuan-
terutama untuk tempat hunian, yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda
11
12
bersama, dan tanah bersama. (UU, No 1 tahun 2011 Tentang Perumahan dan
Kawasan Permukiman).
2. Rumah susun khusus adalah rumah susun yang diselenggarakan oleh negara
3. Rumah susun negara adalah rumah susun yang dimiliki dan dikelola oleh
4. Rumah susun dinas adalah rumah susun negara yang dimiliki negara yang
kondominium.
Pembangunan rumah susun umum, rumah susun khusus, rumah susun negara
dan rumah susun dinas merupakan tanggung jawab pemerintah atu pemerintah
daerah.
13
kebutuhan dari permukiman dan perumahan pada lokasi yang padat, terutama
tanah kian lama kian terbatas. Pembangunan rumah susun tentunya dapat
mengakibatkan terbukanya ruang kota sehingga menjadi lebih lega dan dalam hal
ini juga membantu adanya peremajaan dari kota, sehingga daerah kumuh
berkurang dan selanjutnya menjadi daerah yang rapih, bersih dan teratur. Konsep
pembangunan rumah susun yaitu dengan bangunan bertingkat, yaitu dapat dihuni
memiliki secara terpisah yang dibangun baik secara horizontal maupun vertikal.
perseorangan dan bersama baik dalam bentuk ruang maupun benda. Sistem
istilah condominium.
02/KPTS/1993 , Rumah Susun Sederhana yaitu dengan tipe : T-12, T-15, T-18 ,
T-21. Berdasarkan pada golongan pendapatan penghuni serta luasan satuan unit
15
b) Rumah susun menengah , rumah susun dengan luas satuan 36-54 m2.
atas, menengah, dan bawah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut
ini :
Menurut John Mascai dalam “Housing” (1980, hal 225-226), Rumah susun
dibedakan menjadi :
transportasi vertikal .
yang melayani unit-unit hunian dari satu sisi saja. Ciri utama bangunan yang
menggunakan system ini adalah tiap unit hunian memiliki dua wilayah ruang
silang dan pencahayaan dari dua arah secara alamiah. Bentuk bangunan secara
merupakan tipe yang ekonomis, karena dengan luasan yang sama hanya
yang sangat pendek, sehingga terjadi perubahan dari koridor linier menjadi bujur
unit hunian yang ada terbatas antara 4 sampai 6 unit. Bentuk bangunan secara
d) Multicore System
dari bangunan hunian. Faktor utama yang menentukan penggunaan jenis ini
D. Berdasarkan Kepemilikan
Rusunami adalah rumah susun yang mana unit satuan menjadi milik
dapat kontrak untuk bebrapa tahun, setelah masa kontrak habis dapat
diperpanjang atau tidak. Sistem pembayaran bisa perbulan atau pertahun sesuai
perjanjian.
yang lama akan mengganti rugi tanah yang satu, dua atau lebih unit satuan rumah
Jenis ini adalah jenis dimana penghuni bisa membeli dengan membayar
E. Berdasarkan Bentuknya
a) Memanjang/linear (slab).
b) Vertikal.
dan banguanan cenderung berbentuk tower. Untuk rumah susun yang ada di
Bentuk ini ada dua macam, yaitu bentuk slab yang digabung dengan
A. Kriteria Umum
produktivitas kerja.
secepatnya.
B. Kriteria Khusus
b) Masa bangunan simetri ganda, rasio panjang lebar (L/B) < 3, hindari
c) Jika terpaksa denah terlalu panjang atau tidak simetris, pasang dilatasi
satu huniannya terdiri atas 1 ruang duduk, 2 kamar tidur, 1 km/wc dan
ruang service (dapur dan cuci) dengan total luas per unit 30 m2.
22
f) Luas sirkulasi, utilitas dan ruang2 bersama maksimum 30% dari total luas
lantai bangunan.
(dinding geser atau rangka perimetral) harus kokoh, stabil dan efisien
penghuni.
j) Sistem konstruksi rusuna bertingkat tinggi harus lebih baik, dari segi
ringan, sehingga beban struktur dapat lebih ringan dan menghemat biaya
pembangunan.
penutup lantai unit hunian menggunakan plester dan acian tanpa keramik
kecuali KM/WC.
q) Elevasi KM/WC dinaikkan terhadap elevasi ruang unit hunian, hal ini
ukuran 3x7 cm, kusen harus tahan bocor dan diperhitungkan agar tahan
luar, khusus untuk kusen yang terkena langsung air hujan harus
efektivitas sistem).
A. Fasilitas Lingkungan
pengembangan kehidupan ekonomi, sosial dan budaya, yang antara lain dapat
segi besaran maupun jenisnya sesuai dengan keadaan lingkungan yang ada;
budaya;
26
B. Fasilitas Niaga
C. Fasilitas Pendidikan
D. Fasilitas Kesehatan
E. Fasilitas Peribadatan
yaitu pos hansip, balai pertemuan, kantor RT dan RW, pos polisi, pos pemadam
tertentu, mencakup kualitas ruang yang dikehendaki dan fungsi ruang yang
dikehendaki. Dalam hal ini tidak termasuk ruang terbuka sebagai sisa ruang dan
taman, jalan, pedestarian, jalur hijau, lapangan bermain, lapangan olah raga dan
parkir.
28
mengarah pada struktur dan pemakaian proses yang bertanggung jawab terhadap
lingkungan dan hemat sumber daya sepanjang siklus hidup bangunan tersebut,
(http://qotadahamran.blogspot.com/2014/10/green-building.html).
penggunaan air, energi dan material bangunan, yang dapat mengurangi dampak
double skin pada bagian luar bangunan yang dapat menurunkan beban panas di
dihemat. Contoh lain adalah penggunaan air hujan atau air daur ulang untuk
keperluan di dalam gedung. Atau desain tertentu yang dapat memerlancar sirkulasi
udara dan pencahayaan di dalam gedung. Bahan bangunan yang dipilih juga harus
lah berkualitas dan ramah lingkungan. Beberapa produsen telah membuat produk
29
juga mampu menghemat energi. Berbagai kalangan sepakat bahwa konsep Green
Building adalah konsep masa depan, di mana nantinya semua akan menuju ke
penggunaan energi baru dan terbarukan, seperti listrik tenaga surya, angin dan
„kulit‟ dari konsep ini. Padahal membangun Green Building adalah juga sebuah
investasi untuk masa depan, yang masih dirasakan mahal pada saat ini. Mahal
ketika membangun, namun biaya operasional akan jauh lebih murah. Menurut
sebuah studi yang dilakukan oleh The Center of The Built Environment,
dapat meningkatkan produktivitas dan kepuasan kerja di kantor. Tentu saja saat
ini, di Indonesia, konsep ini masih menjadi pilihan, serta ada perbedaan standar
dengan yang berlaku di Amerika Serikat, misalnya. Namun pilihan ini akan
Khususnya yang berkaitan dengan kelestarian alam, kesehatan, dan juga sosial.
Anda pasti sudah bisa merasakan bahwa kerusakan alam sudah terjadi di berbagai
lini kehidupan dan memicu beragam bencana. Sejumlah masyarakat pun gencar
antaranya:
Tahap konsep dan desain merupakan dasar dalam setiap proyek konstruksi.
Tahap ini juga mempengaruhi biaya hingga kinerja proyek. Tujuan konsep green
pelaksanaan hingga penggunaan. Bila tahap ini tidak efisien, maka akan
b) Efisiensi Energi
energi yang dibutuhkan sehari-hari seperti udara dan sinar matahari yang masuk
ketimbang bahan dari batu, beton, atau baja. Efisiensi energi pada bangunan juga
c) Efisiensi Air
Manusia tak bisa hidup tanpa air itu adalah kebenaran, sementara pasokan
air bersih masih jadi polemik tersendiri. Untuk itu konsep green building juga
d) Efisiensi Material
green building sebaiknya memakai material yang sesuai kebutuhan, tidak lebih
dan tidak juga kurang. Patut diingat, semakin banyak material yang dipakai, maka
Dari konsep yang dijabarkan sebelumnya, bisa dilihat bahwa konsep green
a) Penghematan
Banyak hal yang bisa dihemat bila Anda menerapkan konsep ini untuk
hunian. Mulai dari hemat biaya pembangunan, hemat listrik, hemat air, dan hemat
energi. Dampaknya tentu pada keuangan dan pengeluaran bulanan yang lebih
mudah dan ringan. Dalam penerapannya, konsep green building memang relatif
lebih mahal di awal, tapi hemat di hasil dan jangka panjang. Hal ini sudah
penelitian pada 31 green building di kota Seattle. Hasil studi menunjukkan absen
Cushman & Wakefield melaporkan ada penurunan 30 persen hari sakit di antara
para karyawan dan kenaikan keuntungan karena kinerja karyawan meningkat. Hal
serupa juga berlaku pada kualitas hidup manusia. Bangunan ramah lingkungan
penghuni rumah dan banyak dibagi solusinya. Solusi berupa tips dan trik
menciptakan hunian sehat dan nyaman memang efektif. Namun, manfaatnya akan
jual yang tinggi. Nilai tersebut bisa dilihat dari utilitas dan biaya pemeliharaan
yang lebih rendah. Tak hanya itu, guna menyemarakkan keinginan pengembang
pajak. Hemat, sehat, dan kemudahan menjanjikan yang banyak ditawarkan oleh
konsep greenbuilding.
apabila berhasil melalui suatu proses evaluasi tersebut tolak ukur penilaian yang
dipakai adalah Sisterm Rating. Sistem Rating adalah suatu alat yang berisi butir-
butir dari aspelk yang dinilai yang disebut rating dan setiap butir rating
tersebut, maka mendapatkan nilai dari butir tersebut. Kalau jumlah semua nilai
tersebut mencapai suatu jumlah yang ditentukan, maka bangunan tersebut dapat
yang ada di negara-negara tertentu yang sudah mengikuti gerakan bangunan hijau.
Ada 6 (enam) aspek yang menjadi pedoman dalam evaluasi penilaian Green
dan ruang terbuka hijau yang bernilai, yang diakibatkan pembangunan hijau yang
tidak efisien. Perlu didorong pembangunan dan penataan kota yang lebih kompak,
35
terbuka hijau (USGBC, 2009). Aspek-aspek yang lebih rinci dari tepat guna lahan
seperti udara, air, tanah dan sumber alam melalui perencanaan tapak dan
daoat mencapai kinerja yang baik. Perlu terus dilakukan upaya untuk
menggunakan energi yang dapat diperbarui dan sumber lain yang berdampak
Tujuan dari efisiensi air adalah untuk melindungi siklus air alami melalui
perancangan tapak dan bangunan sehingga sistem tata air yang direncanakan
khsusus pada pada penyimpanan air luapan dan serapan air pada tapak serta
penyerapan kembali air tanah sehingga mendekati sistem alami. Perlu upaya-
36
upaya untuk meminimalkan penggunaan air bersih untuk hal-hal yang tidak perlu
dan tidak efisien pada tapak. Perlu terus memaksimalkan daur ulang dan
penggunaan kembali air seperti yang berasal dari tampungan air hujan, air banjir
dan air kotor (USGBC, 2009). Aspek-aspek yang lebih rinci dari efisiensi air
Perlengkapan Sanitasi, Daur Ulang Air, Sumber Air Alternatif, Penampungan Air
lain seperti energi dan melalui rekayasa, perancangan, perencanaan dan konstruksi
penggunaan material yang telah digunakan dengan kandungan daur ulang. Konsep
ini diterapkan terutama pada aktifitas renovasi bangunan (USGBC, 2009). Aspek
yang lebih rinci dari material dan sumber daya adalah: Penggunaan Refrigeran,
Produk Yang Diproses Secara Ramah Lingkungan, Bahan Tidak Merusak Lapisan
Ozon (non Ozon Depleting Subtance = ODS), Kayu Bersertifikat, Bahan Pracetak
E. Kualitas Udara & Kenyamanan Ruang (Indoor Air Health and Comfort / IHC)
Volatile Organic Compounds (VOC) yang terdapat dalam adhesif dan cat pelapis
juga urea dalam produk kayu komposit (USGBC, 2009). Aspek-aspek dari
BEM)
dapat sejalan dengan kebijakan bangunan hijau. Parameter ini berkaitan dengan
lingkungan khususnya sampah/limbah. Limbah ini terjadi pada saat dan setelah
pembangunan suatu proyek. Selain itu juga berkaitan dengan pengolahan limbah
bangunan yang tipis, baik secara vertikal maupun horizontal. Sisi tipis di
puncak gedung didesain agar mampu menjadi shading bagi sisi bangunan
Pada desain gedung ini memiliki area opening yang lebih banyak di sisi
timur. hal ini dikarenakan cahaya pada sore hari (matahari barat) lebih
shading pada sisi luar light shelfditentukan sehingga sinar matahari tidak
3. Sistem Penerangan
lighting system yang dikendalikan oleh main control panel sehingga nyala
lampu dimatikan secara otomatis oleh motion sensor & lux sensor. Dengan
Water Recycling System berfungsi untuk mengolah air kotor dan air
bersih dapat dihemat dan menjadi salah satu aspek penting untuk menunjang
1. Material
Daya tahan material bangunan yang layak sebaiknya teruji, namun tetap
2. Energi
penggunaan energi, terutama lampu dan AC. Untuk siang hari, jendela
building juga harus menggunakan lampu hemat energi, peralatan listrik hemat
energi, serta teknologi energi terbarukan, seperti turbin angin dan panel surya.
40
3. Air
hujan. Cara ini akan mendaur ulang air yang dapat digunakan untuk
menyiram tanaman atau menyiram toilet. Gunakan pula peralatan hemat air,
mandi, menggunakan toilet hemat air, dan memasang sistem pemanas air
tanpa listrik.
4. Kesehatan
bebas emisi, rendah atau non-VOC (senyawa organik yang mudah menguap),
dan tahan air untuk mencegah datangnya kuman dan mikroba lainnya.
Kualitas udara dalam ruangan juga dapat ditingkatkan melalui sistim ventilasi
panjang serta rumit, yang didasarkan pada asumsi dan pertimbangan teknis
tertentu. Dengan kecanggihan perangkat lunak yang ada pada saat ini
berbagai sudut pandang dengan sangat rinci dengan tingkat ketelitian yang
para perencana mengikuti secara penuh seluruh hasil keluaran suatu komputer
para perencana belum atau kurang memiliki kepekaan terhadap perilaku struktur
yang direncanakan.
(design criteria) struktur yang dianggap paling ekonomis serta dapat memenuhi
berikut :
1. Syarat Stabilitas
a. statik
b. dinamik
2. Syarat Kekuatan
a. statik
b. dinamik
3. Syarat Daktilitas
pengaruh angin.
e. Retakan (cracking)
f. Vibrasi/getaran(vibration)
d. Tinjauan korosi
e. Mutu baja
basemen)
7. Syarat intergritas
daerah setempat.
2.3.2.1 Semen
a. Semen yang digunakan harus memenuhi salah satu dari ketentuan berikut :
beton,
b. Semen yang digunakan pada pekerjaan konstruksi harus sesuai dengan semen
pasal 7.2.
2.3.2.2 Agregat
a. Agregat untuk beton harus memenuhi salah satu dari ketentuan berikut:
2.3.2.3 Air
a. Air yang digunakan pada campuran beton harus dibersih dan bebas dari
bahan-bahan merusak yang mengandung oli, asam, alkali, bahan organik atau
b. Air pencampur yang digunakan pada beton prategang atau pada beton yang
dalam agregat, tidak boleh mengandung ion klorida dalam jumlah yang
c. Air yang tidak dapat diminum tidak boleh digunakan pada beton, kecuali
2) Hasil pengujian pada umur 7 dan 28 hari pada kubus uji mortar yang
dibuat dari adukan dengan air yang tidak dapat diminum harus mempunyai
yang dibuat dengan air yang dapat diminum. Perbandingan uji kekuatan
pencampur, yang dibuat dan diuji sesuai dengan “Metode Uji Kuat Tekan
a. Baja tulangan yang digunakan harus tulangan ulir, terkecuali baja polos
diperkenankan untuk tulangan spiral atau tendon. Tulangan yang terdiri dari
profil baja struktural, pipa baja atau tabung baja dapat digunakan sesuai
Baja Tulangan” ANSI/A D1.4 dari American Welding Society. Jenis dan
“Spesifikasi untuk Batang Baja Billet Ulir dan Polos untuk Penulangan
“Spesifikasi untuk Batang Baja Axle ulir dan polos untuk penulangan
2) Baja tulangan ulir dengan spesifikasi kuat leleh fy melebihi 400 Mpa boleh
kawat baja ulir untuk tulangan beton” (ASTM A 496), kecuali bahwa
kawat tidak boleh lebih kecil dari ukuran D4 dan untuk kawat dengan
spesifikasi kuat leleh fy melebihi 400 Mpa, maka fy harus diambil sama
dengan nilai tegangan pada regangan 0,35%. Bilamana kuat leleh yang
leleh melebihi 400 Mpa, maka fy diambil sama dengan nilai tegangan pada
yang dilas tidak boleh lebih dari 300 mm pada arah tegangan yang
6) Jaring kawat ulir las untuk penulangan beton harus memenuhi “spesifikasi
untuk jaring kawat las ulir untuk penulangan beton” (ASTM A 497M),
kecuali bahwa untuk tulangan dengan spefikasi kuat leleh fy melebihi 400
Mpa, maka fy harus diambil sama dengan nilai tegangan pada regangan
melampaui 400 Mpa. Jarak antara titik-titik persilangan yang dilas tidak
48
boleh lebih dari 300 mm pada arah tegangan yang ditinjau, kecuali untuk
jaring kawat yang digunakan sebagai sengkang sesuai dengan SNI 03-
bahwa untuk kawat dengan spesifikasi kuat leleh fy yang melebihi 400
Mpa, maka fy harus diambil sama dengan nilai tegangan pada regangan
semen bertulang atau (Reinforced cement concrete atau = RCC) adalah material
komposit di mana kekuatan dan daktilitas beton yang relatif rendah diimbangi
lebih tinggi. Tulangan biasanya, meskipun tidak harus, berupa tulangan baja
(tulangan) dan biasanya tertanam secara pasif di beton sebelum beton dipasang.
Skema perkuatan umumnya dirancang untuk menahan tegangan tarik pada daerah
Beton bertulang modern dapat mengandung beragam bahan penguat yang terbuat
dari baja, polimer, atau material komposit alternatif, baik disertai tulangan
49
maupun tidak. Beton bertulang juga dapat mengalami tekanan permanen (beton
sifat struktur bangunan ketika dikenai beban. Di Amerika Serikat, metode paling
Untuk konstruksi yang kuat, daktil, dan tahan lama, tulangan perlu memiliki
c. Ikatan yang baik dengan beton, terlepas dari pH, kelembaban, dan faktor-
faktor serupa
e. Daya tahan di lingkungan beton, terlepas dari korosi atau stres berkelanjutan
misalnya.
2. Ketika pasta semen di dalam beton mengeras, ini sesuai dengan detail
efisien antara bahan yang berbeda. Biasanya batang baja dikasar atau
bergelombang untuk lebih meningkatkan ikatan atau kohesi antara beton dan
baja.
50
3. Lingkungan kimia alkali yang disediakan oleh cadangan alkali (KOH, NaOH)
dalam kondisi netral atau asam. Ketika pasta semen terkena udara dan air
hidrat (CSH) dari pasta semen yang mengeras menjadi semakin terkarbonasi
dan pH tinggi secara bertahap menurun dari 13,5 - 12,5 menjadi 8,5, pH air
dalam kesetimbangan dengan kalsit ( kalsium karbonat ) dan baja tidak lagi
dipasivasi.
besarnya, baja terlindungi dari korosi pada pH di atas ~ 11 tetapi mulai terkorosi
beton. Potongan melintang relatif daerah baja yang dibutuhkan untuk beton
bertulang yang khas biasanya cukup kecil dan bervariasi dari 1% untuk sebagian
besar balok atau slab dan 6% untuk beberapa kolom. Batang penguat biasanya
berbentuk bulat pada penampang dan bervariasi dalam diameter. Struktur beton
tidak homogen.
51
dalam banyak bentuk/tipe struktur. Namun demikian, material ini juga memiliki
1. Kuat tekan beton bertulang relatif lebih tinggi dari bahan lain konstruksi
lain.
2. Memiliki ketahanan yang tinggi terhadap api dan air. Tidak berkarat
karena air dan pada kasus kebakaran dengan intensitas rata-rata, struktur
permukaannya saja.
5. Durabilitas yang tinggi. Beton bertulang lebih awet dan tahan lama
bertulang dapat digunakan sampai jangka waktu yang sangat lama dengan
hukum kimia proses pemadatan semen yang semakin lama akan semakin
membatu.
7. Beton bertulang bisa dibuat dalam banyak bentuk untuk beragam fungsi
dan kegunaan, seperti bentuk pelat, balok. dari bentuk sederhana seperti
8. Material beton bertulang bisa dibuat dari bahan-bahan lokal yang murah
seperti pasir, kerikil, dan air dan relatif hanya membutuhkan sedikit semen
berikut :
tarik.
pembuatnya
besar.
berada pada tempatnya sampai beton mengeras dan cukup kuat untuk
6. Biaya bekisting reltif mahal hingga sepertiga atau dua pertiga dari total
struktur bentang-panjang dimana berat beban mati beton yang besar akan
pengadukannya.
lain.
2.5 Pembebanan
beban yang bekerja pada sistem struktur. Beban-beban yang bekerja pada suatu
struktur ditimbulkan secara langsung oleh gaya-gaya alamiah dan buatan manusia
(Schueller, 2001). Secara umum, struktur bangunan dikatakan aman dan stabil
apabila mampu menahan beban gravitasi (beban mati dan beban hidup) dan beban
Beban mati merupakan berat seluruh bahan konstruksi bangunan gedung yang
terpasang, termasuk dinding, lantai, atap, plafon, tangga, dinding partisi tetap,
54
finishing, kladding gedung dan komponen arsitektural dan struktural lainnya serta
peralatan layan terpasang lain termasuk berat keran (SNI 1727:2013 pasal 3.1)
penghuni bangunan gedung atau struktur lain. (SNI 1727:2013 pasal 4.1). Beban
sepanjang waktu, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang (Schueler,
pemeliharaan oleh pekerja, peralatan, dan material. Selain itu juga beban
selama masa layan struktur yang diakibatkan oleh benda bergerak, seperti
tanaman atau benda dekorasi kecil yang tidak berhubungan dengan penghunian
gedung atau bagian gedung yang menirukan pengaruh dari gerakan tanah akibat
gempa tersebut. Beban gempa adalah beban yang bekerja pada suatu struktur
akibat dari pergerakan tanah yang disebabkan karena adanya gempa bumi (baik
PPIUG 1983, Bab I pasal1 ayat 3: beban angin adalah semua beban
yang bekerja pada gedung atau bagian gedung yang disebabkan oleh selisih
Tekanan angin di Indonesia adalah 80kg/m2 pada bidang tegak sampai setinggi
mempengaruhi daya tekan dan hisap angin terhadap gedung adalah kecepatan
1) Kuat perlu U untuk menahan beban mati D paling tidak harus sama
dengan
juga beban atap A atau beban hujan R, paling tidak harus sama
dengan
diambil sebagai:
atau
U = 0,9 D 1,1 E
Pers. (9-1b) dengan 0,9D, dan nilai L diambil sama dengan nol.
57
sama dengan:
maksimum.
normal, geser, dan torsi, harus diambil sebagai hasil kali kuat nominal,
yang dihitung berdasarkan ketentuan dan asumsi dari tata cara ini, dengan
(2) Beban aksial, dan beban aksial dengan lentur. (Untuk beban aksial
dengan lentur, kedua nilai kuat nominal dari beban aksial dan momen
0,10fc' Ag ke nol.
Pb ke nilai nol.
pengaruh gempa:
tarik..................................................................................................0,65
faktor reduksi .
Perencanaan tidak boleh didasarkan pada kuat leleh tulangan fy yang melebihi
(1) Tebal minimum yang ditentukan dalam Tabel 9.5(a) berlaku untuk
konstruksi satu arah yang tidak menahan atau tidak disatukan dengan
partisi atau konstruksi lain yang mungkin akan rusak akibat lendutan
Tabel 9.5 (a). Tebal minimum balok non-pratekan atau pelat satu arah bila
lendutan tidak dihitung )
Tebal Minimum, h
Komponen
Komponen yang tidak menahan atau tidak disatukan dengan
struktur partisi atau konstruksi lain yang mungkin akan rusak oleh
lendutan yang besar
satu arah
)
Panjang bentang dalam mm.
Nilai yang diberikan harus digunakan langsung untuk komponen struktur dengan
beton normal (wc = 2.400 kg/m3) dan tulangan BJTD 40. Untuk kondisi lain, nilai di
atas harus dimodifikasikan sebagai berikut:
62
(a) Untuk struktur beton ringan dengan berat jenis di antara 1.500-
wc) tetapi tidak kurang dari 1,09, di mana wc adalah berat jenis
dalam kg/m3.
(b) Untuk f y selain 400 MPa, nilainya harus dikalikan dengan (0,4 +
fy/700).
(2) Bila lendutan harus dihitung, maka lendutan yang terjadi seketika
(3) Bila nilai kekakuan tidak dihitung dengan cara analisis yang lebih
beton normal ataupun beton ringan) dan dengan momen inersia efektif
M
3 M
3
I e cr l g 1 cr l cr .............................. (9-7)
Ma Ma
dengan
fr l g
M cr ........................................................... (9-8)
yt
dan untuk beton normal,
melebihi fc' .
(b) Bila fct tidak ditentukan, maka fr harus dikalikan dengan 0,75
boleh diambil sebagai nilai rata-rata yang diperoleh dari Pers. (9-7)
diambil sesuai dengan nilai yang diperoleh dari Pers. (9-7) untuk
struktur kantilever.
(5) Bila tidak dihitung dengan cara yang lebih mendetail dan teliti, maka
............................................................... (9-10)
1 50 '
12 bulan.............................................................................. 1,4
6 bulan................................................................................ 1,2
3 bulan................................................................................ 1,0
(1) Butir 9.5(3) ini menentukan tebal minimum dari pelat atau
dari Butir 9.5(3(2)) atau 9.5(3(4)). Tebal pelat dengan balok yang
65
Atap datar yang tidak menahan atau Lendutan seketika akibat beban *
tidak disatukan dengan komponen hidup L
180
nonstruktural yang mungkin akan rusak
oleh lendutan yang besar
Konstruksi atap atau lantai yang Bagian dari lendutan total yang
menahan atau disatukan dengan terjadi setelah pemasangan
komponen nonstruktural (jumlah 480
komponen nonstruktural yang mungkin dari lendutan jangka panjang,
akan rusak oleh lendutan yang besar akibat semua beban tetap yang
bekerja, dan lendutan seketika,
Konstruksi atap atau lantai yang menahan akibat penambahan beban $
atau disatukan dengan komponen hidup)~
nonstruktural yang mungkin tidak akan 240
rusak oleh
1 lendutan yang besar.
memenuhi ketentuan Tabel 9.5 (c) dan tidak boleh kurang dari nilai
berikut:
66
n / 40
300 n / 33 n / 36 n / 36 n / 36 n / 40
400
n / 30 n / 33 n / 33 n / 33 n / 36 n / 36
500
n / 28 n / 31 n / 31 n / 31 n / 34 n / 34
2
67
berikut:
(a) Untuk m yang sama atau lebih kecil dari 0,2, harus
(b) Untuk m lebih besar dari 0,2 tapi tidak lebih dari 2,0,
fy
n 0,8
1500
h ................................... (9-11)
36 5 β m 0,2
dan tidak boleh kurang dari 120 mm
(c) Untuk m lebih besar dari 2,0, ketebalan pelat minimum tidak
fy
n 0,8
1500
h ....................................... (9-12)
36 9 β
dan tidak boleh kurang dari 90 mm
(d) Pada tepi yang tidak menerus, balok tepi harus mempunyai
12) harus dinaikan paling tidak 10% pada panel dengan tepi
(4) Pelat dengan tebal kurang dari tebal minimum yang ditetapkan
dihitung sesuai dengan Pers. (9-7); harga lain boleh dipakai bila
dalam beton dan baja akibat beban tetap. Perhitungan lendutan ini
69
baja.
9.5(b).
5) Konstruksi komposit.
nilai pada Tabel 9.5(a) berlaku untuk beton normal atau beban ringan.
perbedaan susut dari beton pracetak dan beton yang dicor setempat
pracetak akibat besar dan lamanya beban yang bekerja sebelum aksi
9.5(b).
71
AutoCAD merupakan sebuah program CAD yang sangat terkenal dan familiar
dewasa ini, karena menawarkan berbagai kemudahan dan keunggulan yang bisa
gagasannya.
sangat berarti serta mempunyai peran yang sangat besar bagi perkembangan
gambar arsitektur, mesin, sipil, elektro dan lain-lain, di mana program AutoCAD
dan akurat serta bisa digunakan untuk memodifikasi gambar dengan cepat pula.
sangat lengkap, sehingga hal ini membawa AutoCAD menjadi program disain
A. Dokumentasi Penggunaan
Dokumentasi penggunaan AutoCAD baik itu tutorial serta tips dan trick dan
lain sebagainya sangat banyak dan mudah ditemui. Bagi pemula yang pertama
dan efektif karena banyak command atau perintah dan fitur-fiturnya yang
disediakan. Anda tak perlu takut jika anda salah menggambar karena pasti akan
client.
bisa dicetak beberapa kali dengan ukuran skala penggambaran yang berbeda-
ulang sehingga anda tidak akan kerepotan dengan setiap permintaan client yang
berubah-ubah.
Selain itu, anda juga bisa menentukan gambar yang dihasilkan apakah
dalam bentuk file-file lain seperti dalam bentuk PDF, Image dan lain sebagainya
dan juga sebagai media promosi, media presentasi maupun gambar kerja yang
73
Gambar yang dihasilkan memiliki ketepatan atau akurasi presisi yang baik
karena memiliki tingkat presisi 13 digit. Gambar pasti akan memiliki ketepatan
khawatir dengan besaran gambar yang anda buat karena AutoCAD memiliki
bidang gambar kerja yang tak terbatas. Anda mau menggambar proyek skala
F. Kompatibilitas Pemakaian
seperti Sketchup, ArchiCAD dan lain sebagainya sehingga sangat baik ketika
bekerja dalam sebuah proyek yang dilakukan dengan orang lain yang tidak
Tampilan resolusi layar VGA 1024 x 768 (minimal VGA 800 x 600).
adanya koordinat tersebut maka garis atau sketsa yang kita gambar akan sesuai
Sebelum kita mengenal lebih jauh tentang macam-macam atau tipe sistem
koordinat mungkin tidak ada salahnya kita menyempatkan sedikit waktu kita
Koordinat adalah suatu titik hasil dari perpotongan antara garis lintang dan
garis bujur yang menunjukan suatu objek baik itu orang, lokasi atau gedung
dalam sebuah lokasi di lapangan atau bumi dengan di peta. Ada juga yang
letak dari sebuah titip pada suatu bidang datar. posisi titik tersebut ditentukan
oleh dua buah garis yanng ditarik secara vertikal dan horizontal dimana titik
pusatnya berada pada titik 0 (titik asal). Garis horizontal disebut sebagai sumbu
76
digambar mendatar ke kiri. Sementara itu garis Vertikal disebut sebagai sumbu
bawah.
Koordinat Relatif.
Sistem koordinat relatif adalah sistem koordinat yang meletakan suatu titik
dapat dinyatakan secara relatif terhadap koordinat titik lainnya,Kita selain dapat
Koordinat Polar.
jarak terhadap titik sebelumnya dan sudut yang terjadi antara garis penghubung
kedua titik tersebut terhadap garis datar yang diukur dalam arah berlawanan
dengan searah jarum jam. Jadi, menurut metode ini koordinat suatu titik
memasukkan sebuah koordinat polar, masukkan jarak dan sudut yang dipisahkan
desain grafis maupun pada bidang Perencanaan bangunan, adapun salah satu
Program), yang mana SAP ini adalah program yang digunakan untuk
California at Berkeley, USA sekitar tahun 1970, dari tahun ketahun SAP
mengalami perkembangan yang cukup berarti, dari SAP yang bisa dijalankan
pada program DOS hingga sekarang sudah sampai ke program window, Maka
Untuk melayani keperluan komersial dari program SAP pada tahun 1975
structure,Inc).
perancangan struktur baja dan beton, dalam perancangan struktur baja SAP2000
dapat merancang elemen struktur dengan menggunakan profil baja yang optimal
data profil dari database yang ada pada SAP2000, dan ini hanya berlaku untuk
tetap harus menentukan elemen awal sebagai asumsi awal perancangan yang
1. Menetapkan satuan
Satuan (kg-m, t-m, kg-cm, dan sebagainya) ini sangat penting ditentukan
terlebih dahulu, karena akan sangat berpengaruh pada saat pemodelan maupun
pembebanan pada struktur. Setiap kita akan menginput grid maupun beban
selalu memperhatikan satuan yang aktif. Satuan ini setiap saat bisa berubah,
namun setelah kita melakukan running satuan akan kembali ke satuan semula
2. Definisi
Definisi ini dapat Anda temukan pada menu define. Hal-hal utama yang
Definisi material merupakan definisi material atau bahan yang digunakan dalam
komponen struktur (balok, kolom, pelat) apakah berbahan beton bertulang, baja
atau bahan lainnya. Dari definisi beban ini kita bisa membuat dimensi
material dan penampang, juga terdapat definisi jenis beban yang diperkirakan
akan bekerja pada struktur yang dimodel, misalnya beban mati, beban hidup,
beban gempa, beban angin, dan sebagainya. Jenis analisis perlu didefinisikan,
untuk mengetahui apakah struktur ini bersifat linear atau nonlinear, statik, atau
81
3. Pemodelan struktur
model pelat, perlu dilakukan meshing terhadap balok dan pelat, untuk menjaga
rigiditas struktur balok dan pelat. Kemudian struktur memerlukan kondisi batas
dengan memasukkan jenis perletakan pada pondasi struktur. Ada beberapa jenis
perletakan yang disediakan, antara lain: sendi, rol, jepit, serta perletakan lainnya
model beban yang tersedia, misalnya beban titik pada joint, beban titik pada
batang, beban merata segiempat, beban merata segitiga, beban merata trapesium,
beban suhu, serta beban luasan pada pelat. Catatan: untuk menggambar balok
dan kolom boleh langsung dipilih nama penampangnya atau digambar dulu
4. Analisis
reaksi perletakan serta deformasi struktur. Analisis struktur ini dapat Anda
temukan pada menu Analyze. Sebelum kita melakukan analisis, terlebih dahulu
harus menentukan pilihan terhadap analisis yang dilakukan. Pilihan ini dapat
Anda jumpai pada menu Set Option Analysis, apakah analisis yang dilakukan 2D
5. Design
struktur tersebut. Design ini harus berdasarkan hasil analisis yang telah
dilakukan. Tanpa melakukan analisis, langkah design ini tidak bisa dilakukan,
karena design memerlukan gaya-gaya dalam serta deformasi dari model struktur.
Untuk melakukan design, hal paling utama yang harus dilakukan terlebih dahulu
6. Interpretasi
analisis yang berupa M, D, N deformasi, serta Design yang berupa luas tulangan
harus memeriksa apakah sudah sesuai dengan teori-teori dasar atau sesuai
kembali terhadap model yang telah kita buat, mungkin ada kesalahan dalam
memodel atau input beban bahkan bisa juga terjadi dalam input definisi.
Kuncinya dalam input data terhadap struktur harus mengetahui satuan yang
aktif.
BAB III
DATA DAN ANALISA
strategis, dilihat dari segi perekonomian, keamanan. Hal tersebut disebabkan oleh:
1. Letak yang tidak terisolasi dan dengan komunikasi yang baik akan
melayani kegiatan angkutan laut dalam negeri dan internasional, alih muat
angkutan laut dalam negeri dan internasional dalam jumlah besar, dan
3. Selain itu, Kota Pontianak juga memiliki akses jalan propinsi yang
Luas wilayah Kota Pontianak mencapai 107,82 km2 yang terdiri dari 6
yaitu terletak pada 0o 02’ 24” Lintang Utara sampai dengan 0o 05’ 37” Lintang
Selatan, dan 109o 16’ 25” Bujur Timur sampai dengan 109o 23’ 01” Bujur Timur.
84
85
Ketinggian Kota Pontianak berkisar antara 0,10 meter sampai 1,50 meter diatas
permukaan.
3.1.2 Topografi
yang relatif datar dengan ketinggian permukaan tanah yang berkisar antara 0,1 s/d
1,5 meter diatas permukaan laut. Dengan ketinggian permukaan wilayah tersebut,
maka Kota Pontianak sangat dipengaruhi oleh pasang surut air sungai sehingga
mudah tergenang.
Ketinggian air dari permukaan tanah pada saat banjir di wilayah kota
rata-rata 50 c. Pada pengamatan pasang surut melalui alat ukur (pada koordinat
0000’5’’ LU dan 109002’20” BT) diperoleh titik pasang tertinggi sebesar 2,42
meter, titik pasang terendah sebesar 0,07 meter dan muka laut rata-rata maksimal
0,89 meter.
Kapuas Besar, Sungai Kapuas Kecil dan Sungai Landak dengan lebar 400 meter,
lebar sebesar 250 meter. Sungai ini selain sebagai pembagi wilayah fisik kota juga
3.1.3 Klimatologi
musim, musim hujan dan musim kemarau. Rata – rata suhu di Kota Pontianak
mencapai 26,10 – 27,4oc dengan kelembaban udara 86,92% dan lama penyinaran
matahari 34 – 78%. Adapun besarnya jumlah curah hujan berkisar antara 3000 –
4000 mm per tahun sedangkan tinggi daratan hanya 0,10 – 1,5 m diatas
permukaan laut, sehingga Kota Pontianak sangat rentan terhadap genangan air
peneplant dan sedimen alluvial yang secara fisik merupakan jenis tanah liat. Jenis
tanah ini berupa gambut & bekas endapan lumpur sungai Kapuas. Dengan kondisi
tersebut, tanah yang ada sangat labil dan mempunyai daya dukung yang sangat
tropofluevent dan dalam kondisi tersaturasi permanen fluvawuent. Hal itu berasal
dari endapan askresi baru dari berbagai komposisi dan bentuk, termasuk materi
organik.
Kota Pontianak terdiri dari dari jenis tanah organosol, grey, humus dan
gambut mencapai hingga 1-6 meter, sehingga menyebabkan daya dukung tanah
89
yang kurang baik apabila diperuntukan mendirikan bangunan besar atauoun untuk
Data jumlah penduduk Kota Pontianak dari tahun 2011, 2012, 2013,
2014, 2015, 2015, 2016, 2017 dapat dilihat pada tabel 3.1 :
Tabel 3.1. Jumlah penduduk menurut kecamatan di Kota Pontianak 2011, 2012,
lahan untuk perumahan,beriku tabel rencana kebutuhan unit hunian dan luas lahan
Tabel 3.2. Rencana Kebutuhan Unit dan Luas Lahan Perumahan di Kota
Kebutuhan
Sumber : Hasil Penelusuran dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pontianak
Melayu Laut, Benua Melayu Darat, Parit Tokaya, Akcaya dan Kota Baru. Dimana
91
informasi yang luas serta akurat pada penulisan Tugas Akhir ini, penulis
a. Observasi ( Pengamatan)
lapangan seperti saat melakukan survei terhadap lokasi yang akan dijadikan
observasi dengan data sekunder, maksudnya sumber data Tugas Akhir yang
tugas akhir ini. Data-data yang diperoleh pada pengumpulan data sekunder
meliputi :
Pontianak
94
c. Studi Kepustakaan
d. Penelusuran Internet
Tata cara pengumpulan data pada Tugas Akhir ini tidak hanya melalui
Asroni,A., 2008. Kolom Fondasi dan Balok ‘T’ Beton Bertulang, Jurusan Teknik
Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.
Indonesia.
95
96
Jakarta Green Building. 2018. Tepat Guna Lahan. Diakses pada laman:
https://greenbuilding.jakarta.go.id/news/2018/02/20/kriteria-green-
building-tepat-guna-lahan/. Pada tanggal 22 April 2019 pukul 20.59 WIB.
Purnosidi. 2015. Kelebihan dan Kekurangan Struktur Beton. Diakses pada laman
https://nikifour.co.id/struktur-beton-bertulang/ pada tanggal 23 April pukul
02.17 WIB.
I Do The Movie. 2018. 3 Kelebihan dan kekurangan Software SAP yang wajib
anda ketahui. Diakses pada lama:
https://www.idothemovie.com/kelebihan-dan-kekurangan-software-sap/
pada tanggal 23 April 2019.