Anda di halaman 1dari 28

MEMAHAMI DAN MEMELIHARA SISTEM DIFFERENTIAL DAN

SISTEM PENDINGINAN MESIN

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


DI BENGKEL LOKANANDA MOTOR MAJENANG, KAB.CILACAP

DISUSUN OLEH :
ALI RAHMAN
NIS : 1804112

PAKET KEAHLIAN TEHNIK KENDARAAN RINGAN OTOMOTIF


SMK NEGERI KARANGPUCUNG
2020
LOKANANDA MOTOR MAJENANG
Jl.Bhayangkara No.75 Majenang, Telp, (0280)623291
Kec.Majenang, Kabupaten Cilacap 53255

LEMBAR PENGESAHAN INDUSTRI

Laporan Praktik Kerja Lapangan di lokananda motor majenang. dengan


judul Memahami Dan Memelihara Sistem Differential Dan Sistem Sistem
Pendinginan Mesin , oleh ALI RAHMAN , NIS: 1804112, telah disetujui
dan disahkan pada tanggal ....................2020.

Karangpucung,
................... 2020

Mengetahui
Pimpinan bengkel lokananda motor Pembimbing,

Didi ismanto. Sukarso abdillah


Mekanik

ii
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI
KARANGPUCUNG
Jalan Ciporos – Karangpucung, Karangpucung, Cilacap, Kode Pos 53255
Telepon : 0280-6261440
Faksimile: 0280-6261440, E-mail: smknegerikrpc@yahoo.co.id

LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH

Laporan Praktek Kerja Industri di Bengkel lokananda motor majenang, Kabupaten


Cilacap, dengan judul Memahami Dan Memelihara Sistem Differential Dan
Sistem Sistem Pendinginan Mesin, oleh ALI RAHMAN, NIS : 180412, telah
disetujui dan disahkan pada tanggal ........................ 2020.

Karangpucung, ................2020.

Mengetahui,
Ketua Prog. Studi Keahlian Teknik Otomotif Pembiming,

Gunawan,S.Pd Yulia Riowati,S.Pd.M.Pd


NIP. 197202162008011006 NIP. 1975071122006042017

Mengetahui
Kepala Sekolah

Parwoto,S.Pd., M.Pd.
NIP. 197001092008011006

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT, karena atas rahmat-
Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan praktik kerja
lapangan yang mengulas tentang “Memahami Dan Memelihara Sistem
Differential Dan Sistem Sistem Pendinginan Mesin”.
Dengan selesainya penulisan laporan ini, penulis menyampaikan ucapan
terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
laporan ini, khususnya kepada :

1. Parwoto,S.Pd,.M.Pd selaku Kepala Sekolah SMK Negeri Karangpucung


serta segenap jajarannya yang telah memberi kemudahan-kemudahan baik
berupa moral maupun materil selama mengikuti Praktik Kerja Lapangan.
2. Segenap pimpinan bengkel lokananda motor majenang yang telah banyak
membantu pada pelaksanaan praktik kerja lapangan.
3. Gunawan,S.Pd selaku ketua program pelaksanaan praktik kerja lapangan.
4. Yulia Riowati,S.Pd.M.Pd selaku guru Pembimbing yang telah meluangkan
waktu, tenaga dan pikiran dalam pelaksanaan bimbingan, pengarahan,
dorongan dalam pelaksanaan prakerin.
5. Keluarga yang telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian
yang besar kepada penulis selama mengikuti proses pelaksanaan prakerin
maupun dalam menyelesaikan laporan ini.
6. Semua pihak yang terkait yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.

Akhirnya penulis berharap semoga Allah S.W.T memberikan imbalan


yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat
menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, semoga laporan ini dapat
bermanfaat, terimakasih.

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL....................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN INDUSTRI.................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH................................................................iii
KATA PENGANTAR............................................................................................iv
DAFTAR ISI............................................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................6
A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan.............................................................6
B. Tujuan Praktik Kerja Lapangan..........................................................................6
C. Waktu dan Tempat Praktik Kerja Lapangan.......................................................6
D. Manfaat Praktik Kerja Lapangan........................................................................7
E. Tujuan Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan............................................7

BAB II......................................................................................................................8
A. Sistem Differential
1. Fungsi sistem differensial.............................................................................8
2. Komponen Sistem Differential.....................................................................8
3. Cara Kerja Differential...............................................................................13
B. Sistem Pendinginan Mesin................................................................................17
1. Fungsi Sistem Pendinginan Mesin..............................................................17
2. Komponen Sistem Pendinginan..................................................................17
3. Cara Kerja Sistem Pendinginan..................................................................21

BAB III..................................................................................................................27
A. Kesimpulan.......................................................................................................27
B. Saran-saran........................................................................................................27

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan


Praktik Kerja Lapangan adalah implementasi dari program
pendidikan system ganda (PSG) yang merupakan bagian integral dari
kurikulum sekolah menengah kejuruan (SMK). Program praktik kerja
lapangan ini secara umum bertujuan untuk menjalin kerjasama yang serasi
(link and match) antara sekolah menengah kejuruan (SMK) sebagai
lembaga pencetak tenagakerja tingkat menengah dengan dunia usaha /
industri sebagai pihak yang akan menggunakan tenaga kerja. Dengan
demikian, diharapkan lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) dapat
langsung siap memasuki dunia usaha / industri.
B. Tujuan Praktik Kerja Lapangan
Secara khusus program praktik kerja lapangan ini antara lain
bertujuan untuk :
1. Memberi kesempatan kepada peserta praktik kerja lapangan (siswa)
agar mengenal dan belajar secara langsung tentang apa yang telah dan
belum di pelajari di sekolah.
2. Memberi kesempatan kepada dunia usaha / industri untuk
mengenalkan dunia usaha / industrinya, sekaligus untuk memberikan
bekal pengetahuan usaha / industri, secara langsung kepada peserta
praktik kerja lapangan.
3. Melatih dan mengembangkan pola pikir siswa tentang sikap dan etos
kerja secara professional.

C. Waktu dan Tempat Praktik Kerja Lapangan


Pelaksanaan praktik kerja lapangan dimulai pada tanggal 23
Desember 2019 sampai dengan 14 April 2020. Masuk setiap hari senin
sampai sabtu, mulai pukul 07.00 sampai dengan 16.00 dengan waktu

6
istirahat selama 60 menit dari jam 12.00 sampai jam 13.00. Sedangkan
praktik kerja lapangan bertempat di bengkel lokananda motor majenang

D. Manfaat Praktik Kerja Lapangan


Praktik Kerja Lapangan (prakerin) mempunyai beberapa manfaat :
1. Siswa dapat mengenal dan belajar secara langsung tentang apa yang
telah dan belum dipelajari di sekolah.
2. Memberikan bekal pengetahuan, secara langsung kepada peserta
Praktik Kerja Lapangan.
3. Mengembangkan sikap dan etos kerja siswa dalam belajar dan bekerja.

E. Tujuan Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan


Penulisan Praktik Kerja Lapangan (prakerin) ini yaitu bertujuan
sebagai berikut :
1. Memberikan bukti laporan secara tertulis dari program praktik kerja
lapangan yang telah dilaksanakan selama kurang lebih 6 bulan.
2. Untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap pengetahuan /
keterampilan yang telah dipelajari di dunia usaha / industri.
3. Penulis ingin mengetahui dan memiliki pengetahuan dalam pembuatan
laporan.
4. Siswa mampu memahami dan mengembangkan simpulan materi dalam
dunia usaha / industri

7
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Sistem Differential / Gardan

1. Fungsi sistem differensial

Putaran roda gila pada mesin diteruskan oleh kopling menuju


transmisi, kemudian dari transmisi keluar lagi menuju propeller shaft,
dan akhirnya masuk ke sistem differensial. Disinilah sistem itu
berfungsi. Sistem ini bekerja sebagai pemindah atau pengubah arah
putar propeller shaft. Putaran dteruskan ke roda penggerak dengan
mekanisme gear yang memungkinkan untuk menjadi sistem yang tepat
untuk kendaraan yang terkadang menjadi masalah jikalau sistem ini
tidak ada.

Adapun fungsinya adalah sebagai berikut :

1.1 Menyesuaikan putaran roda penggerak pada saat membelok


atau misal beban salah satu roda di jalan lumpur. Hal itu ada agar
mobil dapat tetap berjalan dengan mekanisme gardan yang
menyesuaikan putaran roda.

1.2 Mereduksi kecepatan yang diterima dari propeller shaft untuk


menghasilkan momen yang besar.

1.3 Merubah arah putaran dari propeler shaft 90 derajat,


selanjutnya putaran ini diteruskan ke roda-roda belakang melalui
rear axle shaft secara terpisah. Untuk merubah arah putaran
diperlukan perkaitan gigi-gigi.

2. Komponen Sistem Differential

Komponen sistem differential secara umum terbagi menjadi 2,


Terdiri dari Final Gear Dan Differential Gear.

8
Gambar 1 sketsa gardan dari luar

Gambar 2 jenis gear pada gardan

2.1 Final Gear

Terdiri dari drive pinion dan ring gear. Berfungsi untuk


memperbesar momen dan mengubah arah putaran sebesar 90°.
Putaran Dari propeller shaft masuk ke garden dan final gear
membelokkan putaran 90°, sehingga roda penggerak bisa berputar.
Final gear terdiri dari beberapa tipe :

2.1.1 Hypoid Bevel Gear

Tipe ini digunakan pada kendaraan penggerak roda


belakang,drive pinion terpasang offset dengan garis tengah
ring gear. Keuntungannya bunyi lebih halus.

Gambar 3 Konstruksi
hypoid bevelgear

9
2.1.2 Helical Gear

Tipe ini digunakan pada kendaraan penggerak roda


depan. Mempunyai keuntungan bunyi dan getaran lebih
kecil dan momen dapat dipindahkan dengan lembut.

Gambar 4 Konstruksi helical gear

2.2 Differential Gear

Kendaraan berbelok, otomatis roda bagian dalam (misal


berbelok ke kiri) maka roda kanan atau roda luar memiliki jarak
tempuh yang lebih jauh. Sebaliknya, roda dalam atau dalam kasus
tadi adalah kiri memiliki jarak tempuh yang relatif lebih dekat.
Berikut sketsanya :

Gambar 5 Sketsa roda ketika berbelok

Artinya : Jarak A > B


Rpm roda dalam < roda luar

Adapun komponen differential adalah :

 Mur.  Bantalan poros


 Penghubung poros. pinion.
 Sil poros pinion.

10
 Rumah penggerak  Poros roda gigi
aksel. pinion.
 Tutup bantalan.  Roda gigi samping.
 Pipa pembatas.  Bantalan poros
 Poros pinion. pinion.
 Bantalan rumah  Roda gigi pinion.
differential.  Gasket.
 Rumah differential.  Ring roda gigi
 Roda gigi korona. samping.
 Ring roda gigi pinion.

Berikut gambar sketsanya :

Gambar 8 Konstruksi unit differential

Nut & Washer : berfungsi untuk mengikat companion flange


terhadap drive pinion,

Companion Flange : berfungsi untuk memindahkan tenaga putar


propeller shaft ke drive pinion.

Oil Seal : berfungsi untuk mencegah kebocoran oli dari differential

Oil slinger : berfungsi untuk membantu oil seal dalam mencegah


kebocoran oli dari differential

11
Drive Pinion bearing : berfungsi sebagai tempat kedudukan drive
pinion shaft terhadaP differential carrier sehingga dapat berputar
bebas.

Spacer : berfungsi untuk menentukan tempat kedudukan drive


pinion bearing didalam differential carrier.

Lock pin & bolt : berfungsi untuk mengunci adjusting nut agar
tidak bergerak (berubah-ubah)

Gambar 9 Detail bagian dalam differential

Bearing Cup & Bolt : berfungsi sebagai penutup bearing yang


terdapat pada differential case terhadap differential carrier

Adjusting Nut & Bearing cup : berfungsi sebagai tempat


kedudukan bearing dan untuk menyetel besar kecilnya backlash
antara ring gear dengan drive pinion gear

Differential Case : berfungsi untuk merubah arah putaran


propeller shaft 90 derajat yang selanjutnya diteruskan ke poros
roda belakang, disamping itu juga berfungsi untuk membedakan
putaran roda kiri dan roda kanan pada saat diperlukan.

Drive Pinion Gear : berfungsi untuk meneruskan tenaga putar dari


propeller shaft yang selanjutnya dipindahkan ke ring gear

12
Differential Carrier : berfungsi sebagai tempat kedudukan semua
komponen differential. Differential Carrier ini dipasangkan pada
rear axel housing oleh beberapa baut.

Side Gear : berfungsi menghubungkan daya dari drive pinion ke


dengan gear, terus ke differential pinion, terus ke axel shaft roda
belakang.

Ring Gear : berfungsi untuk meneruskan daya dari propeller shaft


diperkecil sesuai tenaga yang diteruskan drive pinion ke ring
gear. Ring Gear berhuburgan dengan drive pinion.

3. Cara Kerja Differential

Berfokus pada sistem didalam gear pembedanya, sistem diferential


memindahkan putaran dri propeller berbelok 90 derajat ke roda,
dengan sistem pembagian, Berikut sketsa kemungkinannya :

3.1 Beban Kedua Gear Sama

Kemungkinan ini (umumnya) terjadi pada keadaan normal,


dimana kedua roda penggerak memiliki beban yang sama. Misal
pada saat mobil sedang berjalan lurus dengan bebas hambatan.

Gambar 6 Beban kedua gear yang sama

Pada keadaan ini, T atau shackle ditarik ke atas akan


menyebabkan kedua rak beban atau W terangkat dengan jarak yang
sama dan pinion gear di T tak berputar.

13
3.2 Beban Yang Berbeda

Beban yang berbeda, pada kasusnya dapat diambil contoh


yakni ketika posisi roda penggerak mobil berbeda satu sama lain.
Misal ketika satu roda berada di permukaan keras sedangkan yang
satu ada di kubangan lumpur. Otomatis membuat beban pada
kedua roda berbeda. Maka bekerjalah garden sebagai solusi dari
kasus ini, yang membuat roda yang terhambat kubangan lumpur
tidak lagi menjadi masalah bagi mobil.

Gambar7 Beban yang berbeda pada dua gear

Rak beban atau W yang lebih ringan akan terangkat, dan W


yang bebannya lebih berat, geriginya menjadi lintasan bagi pinion
gear milik T. Seperti itulah kerja gardan. Pada kasus tadi, maka
yang terjadi adalah membiarkan roda yang tertahan lumpur
menahan posisinya, dan membuat roda yang ada di permukaan
keras menarik roda diam itu keluar dari posisi diamnya.

Sebagaimana pada dasar kerja differential, differential


memiliki perbedaan kerja saat lurus dan belok. Yang mana
hubungannya dengan perbedaan beban dari masing masing roda
penggerak. Prinsipnya adalah pinion gear yang membedakan setiap
putaran roda penggerak.

Berikut adalah cara kerja differential pada saat :

1. Jalan lurus

14
2. Jalan belok kanan
3. Jalan belok kiri

 Jalan Lurus

Gambar 10 Differential saat mobil berjalan lurus

Disini drive pinion memutarkan ring gear, ring gear memutarkan


differential case, defferential case menggerakan pinion gear melalui
pinion shaft dan pinion gear memutarkan side gear kiri dan kanan
dengan rpm yang sama karena tahanan roda kiri dan kanan sama,
sehingga menyebabkan putaran roda kiri dan kanan sama. ( RPM A =
B ).

 Belok Kanan

Gambar 11 Differential saat mobil belok kanan

Drive pinion memutarkan ring gear, ring gear memutarkan


differential case, differential case menggerakan pinion gear melalui
pinion shaft dan pinion gear memutarkan side gear kiri mengitari side

15
gear kanan karena tahanan roda kanan lebih besar, sehingga
menyebabkan putaran roda kiri lebih besar dari roda kanan. ( RPM A >
B ).

 Belok Kiri

Gambar 12 Differential saatmobil belok kiri

Drive pinion memutarkan ring gear, ring gear memutarkan


differential case, differential case menggerakan pinion gear melalui
pinion shaft dan pinion gear memutarkan side gear kanan mengitari
side gear kiri karena tahanan roda kiri lebih besar, sehingga
menyebabkan putaran roda kanan lebih besar dari roda kiri. ( RPM
A < B ).

Perhitungan Kerja Differential (gear ratio dan rpm ring gear) :

Untuk keakuratan kerja subuah mobil perlu perhitungan,


perhitungan tersebut berfungsi besar dalam pemilihan sparepart ketika
perawatan atau perbaikan. Berikut adalah rumus dari perhitungan :

1. Gear Ratio
2. Pinion Gear RPM

Gear Ratio

GR = jumlah gigi ring gear


Jumlah gigi drive pinion

16
Ring Gear RPM

GR = rpm side gear kanan + rpm side gear kiri


2

B. Sistem Pendinginan Mesin


1. Fungsi Sistem Pendinginan Mesin

Mesin mobil bekerja dengan melakukan proses pembakaran,


dan pembakaran ini pasti menghasilkan panas. Panas yang dimaksud di
materi ini adalah panasyang tidak digunakan untuk kinerja mobil.
Seperti panas di bodi mesin, panas darigesekan gesekan gear dan
komponen lainnya. Panas panas tadi tidak dapat dihindari adanya.
Maka dari itu, perlu diadakan sistem penetralan panas di dalam mesin.
Yakni sistem pendinginan. Sistem pendinginan berperan dalam :

1.1 Mengurangi temperature mesin saat terdeteksi panas yang


berlebihan.

1.2 Menjaga temperature mesin tetap pada suhu kerja.

1.3 Memindahkan panas dari mesin ke luar mesin.

1.4 Membantu mendistribusikan panas mesin secara merata.

Satu fakta, bahwa panas di silinder mesin dimanfaatkan secara


efektif sebanyak 23% hingga 28%. Adapun sisanya terbuang, bisa
karena keluar lewat istem pembuangan (contoh : knalpot), dan juga
karena sistem pendinginan yang bekerja di mesin tersebut mereduksi
panas.

2. Komponen Sistem Pendinginan

Komponen sistem pendinginan adalah :

17
2.1 Radiator

Gambar13 Radiator mobil

Berfungsi untuk mendinginkan cairan setelah menyerap


panas dari mesin dengan cara melepas panas melalui kisi-kisi
radiator yang mengalir angin dingin dari kipas. Radiator mobil ini
terdiri dari upper tank, inti radiator, lower tank, dan tutup radiator.

2.2 Kipas radiator

Fungsinya untuk menciptakan aliran udara setelah radiator


sehingga terjadi pendinginan cairan. Kipas radiator menghisap
udara dari radiator dan menghembuskannya ke arah mesin. Berada
di belakang radiator, kipas ini digerakkan oleh poros engkol
menggunakan v-belt.

Gambar 14
Kipas radiator

2.3 Tutup radiator

Gambar 15
Tutup radiator

18
Fungsi dari tutup radiator adalah untuk menaikkan titik
didih air dan menjaganya agar tidak mendidih pada suhu 100
derajat Celcius. Pada tutup radiator ada dua macam katup yakni
katup tekan dan vacuum. Katup tekan akan membuka ketika mesin
panas karena kenaikan tekanan di dalam radiator sehingga uap
cairan bisa keluar ke reservoir. Ketika suhu cairan sudah turun,
katup vakum akan bekerja untuk menciptakan kevakuman di dalam
radiator dan menghisap cairan dari reservoir.

2.4 Pompa air (water pump)

Fungsinya untuk mensirkulasikan cairan pendingin ke


seluruh sistem pendingin. Pompa ini juga digerakkan oleh v belt.

Gambar 16
Water pump radiator

2.5 Thermostat

Gambar 17 Thermostat radiator

19
Komponen ini sebagai pengatur sirkulasi cairan pendingin.
Ketika mesin belum mencapai suhu kerjanya, thermostat akan
menahan cairan tidak bersirkulasi. Begitu panas mesin tercapai,
thermostat akan membuka saluran agar cairan dapat bersirkulasi
dan mengalir ke radiator.

2.6 Reservoir

Selain sebagai tangki cadangan cairan pendingin, tabung ini


juga berguna untuk menampung aliran uap dari radiator saat mesin
panas.

Gambar 18
Reservoir tank

2.7 V-belt

Berfungsi untuk menggerakkan kipas radiator dan juga


pompa air.

Gambar 19 Fan belt

2.8 Water jacket

Merupakan saluran cairan pendingin yang berada di


sekeliling mesin untuk memindahkan panas mesin.

20
Gambar 20 Contoh letak water jacket pada sistem pendingnan mobil

3. Cara Kerja Sistem Pendinginan

Sistem pendingin adalah mekanisme yang dibuat untuk


memindahkan panas dari mesin ke udara bebas. Tujuan utama dari
sistem pendingin ini, adalah sebagai penjaga agar suhu mesin tidak
terlalu panas. Karena mesin itu melakukan pembakaran yang
menghasilkan panas, sehingga panas tersebut bisa berlebihan kalau
tidak diolah akan bahaya.

Berikut cara kerjanya.Sebelumnya ada 3 jenis sistem


pendinginan di dalam mesin, yakni :

3.1 Sistem pendingin air (alami), jenis ini memanfaatkan kubangan


air untuk menyerap panas pada mesin. Tipe ini banyak ditemui
pada mesin berukuran kecil seperti pompa air mesin.

3.2 Sistem pendingin udara, seperti pada motor tipe ini


menggunakan aliran udara yang melewati mesin untuk
memindahkan panas. Jenis ini lebih cocok digunakan pada mesin
yang terbuka seperti mesin motor.

3.3 Sistem pendingin radiator, menggunakan bantuan radiator


untuk memindahkan panas mesin. Tipe ini digunakan pada semua
jenis mobil yang memiliki mesin tertutup.

Prinsip kerja pendingin radiator ini, adalaha perpindahan


panas dari mesin ke udara bebas. Tapi karena mesin mobil itu
tertutup, dalam artian udara bebas tidak bisa mengalir melewati
mesin maka dibuatlah komponen tambahan bernama radiator.

21
Gambar 21 Ilustrasi
sistem kerja radiator

Jadi alurnya, panas mesin - air pendingin - radiator -- (suhu air


turun) - air kembali kemesin untuk menangkap panas.

Tapi, ada tahap-tahap tertentu dalam pengoperasian sistem


pendingin. Berikut rinciannya :

o Saat suhu mesin masih dingin

Saat dipagi hari dimana suhu mesin masih dingin,


cooling system tidak akan bekerja walau mesin menyala.

Alasannya, karena mesin memerlukan panas agar


kinerjanya efisien. Sehingga panas yang dihasilkan oleh proses
pembakaran terlebih dahulu digunakan untuk memanaskan
semua komponen mesin dan tidak disalurkan ke radiator.

Dalam tahap ini, alurnya mesin menyala - panas mesin


terbentuk - air pendingin menyerap panas - air bersirkulasi
hanya didalam mesin karena thermostat tertutup. Jadi saat suhu
mesin masih dingin tetap ada sirkulasi air pendingin namun
sirkulasinya hanya sebatas didalam water jacket mesin. Hal ini
dikarenkan thermostat masih tertutup. Tehrmostat adalah katup
air pendingin yang memisahkan saluran air pendingin didalam

22
mesin dengan saluran ke radiator. Thermostat ini akan terbuka
secara otomatis saat suhu mesin mencapai 80 derajat celcius.

o Saat suhu mesin mencapai 80 derajat celcius

Seperti yang dijelaskan diatas, sirkulasi air pendingin


hanya berlangsung didalam mesin karena thermostat tertutup.
Tapi saat suhu air pendingin mulai menyentuh 80 derajat
celcius maka katup pada thermostat akan mulai terbuka. Hal ini
menyebabkan sirkulasi air pendingin dari mesin semakin luas
hingga ke radiator.

Gambar 22 Thermostat dalam 2 keadaan

Ada 2 tipe thermostat :

 Tipe lilin, tipe ini bekerja secara konvensional. Dimana


element seperti lilin ini akan bereaksi seiring
bertambahnya suhu air. Saat likin bereaksi thermostat
akan membuka.
 tipe elektrik, untuk tipe kedua bekerja secara elektronik.
Dimana pembukaan thermostat diatur langsung oleh
ECM dengan sensor ECT sebagai indikatornya.

23
ketika thermostat terbuka, air panas didalam mesin akan
bersirkulasi keluar melalui themostat. Sehingga sirkulasi air
pendingin dari mesin mencapai radiator. Namun, kipas
pendingin masih belum menyala. Hal ini dikarenakan suhu
80 derajat celcius merupakan suhu kerja mesin. Dengan
kata lain, sistem pendingin akan mempertahankan suhu
mesin antara 80 hingga 90 derajat celcius.

o Saat suhu mesin melewati 90 derajat celcius

Tapi ketika suhu mesin terus meningkat bahkan


melebihi suhu kerja (lebih dari 90 derajat celcius) maka kipas
akan beraksi untuk mengalirkan aliran udara melewati sirip-
sirip radiator.

Kipas pendingin memiliki tiga tingkat kecepatan :

 Low, kipas berputar dengan kecepan rendah saat suhu


mesin mencapai 90 derajat. Suhu ini masih dalam suhu
kerja mesin, namun kipas akan menjaga agar
penambahan suhu berlangsung lebih lama.
 Medium, kipas akan berputar dengan kecepatan
medium ketika terdeteksi suhu diatas suhu kerja mesin.
Putaran berangsur akan mendinginkan mesin.
 High, kipas akan berputar demgan kecepatan penuh saat
mesin bekerja dengan RPM tinggi dan suhu kerja mesin
telah terlampaui. Putaran ini akan mendinginkan suhu
mesin yang memiliki penambahan panas cepat karena
bekerja dengan RPM tinggi.

Pada tahap ini, bisa dikatakan sistem pendingin


sepenuhnya aktif. Hasil dari pendinginan ini, suhu air pada
tanki bawah radiator lebib rendah. Sehingga bisa digunakan

24
kembali untuk menyerap panas pada mesin. kipas akan
berhenti berputar saat suhu mesin kembali normal (80 - 90
derajat celcius). Artinya cooling fan dalam sistem
pendingin radiator, berfungsi untuk menjaga mesin tidak
mengalami overheating.

Jadi, prinsip kerja radiator adalah radiator, bekerja


berdasarkan proses perpindahan panas (termodinamika).
Konstruksi radiator yang terbagi menjadi empat bagian
utama yaitu

 Inlet Tank, Komponen ini terletak diatas pada radiator kerja


vertikal, atau terletak disamping pada readiator tipe
vertikal. Fungsinya sebagai penampung air panas dari
mesin yang akan didinginkan. Inlet tank tersambung
dengan selang output dari mesin.
 Saluran Penghubung, saluran ini memiliki dimensi yang
tipis. Fungsinya untuk mengalirkan air dari inlet tank
menuju outlet tank. Dalam satu unit radiator memiliki
puluhan selang penghubung.
 Sirip Udara, sirip ini berfungsi melepaskan panas ke udara.
Sirip kawat ini terletak diantara saluran penghubung pada
seluruh permukaan radiator.
 Outet Tank, Otput tank menjsdi penampung air pendingin
yang sudah melewati proses pendinginan. Suhu Air pada
outlet tank sudah menurun sehingga siap digunakan
kembali untuk mendinginkan mesin.

Cara kerja radiator bermula ketika air bersuhu tinggi masuk


kedalam inlet tank. Dari inlettank, Air tersebut langsung masuk
kedalam beberapa saluran penghubung. Saluran penghubung
menggunakan bahan logam yang dapat menghantarkan panas,

25
sehingga panas dari air akan berpindah kedinding saluran
penghubung yang memiliki suhu lebih rendah.

Karena disekitar saluran terhubung ada sirip udara yang


juga berbahan logam, maka suhu air akan langsung ditransfer ke
seluruh permukaan sirip. Saat mesin hidup dipagi hari, suhu panas
yang telah mencapai sirip akan dilepaskan ke udara hingga suhu
udara sekitar menyamai suhu radiator.

Agar proses transfer panas kembali berlanjut, maka perlu


diciptakan aliran udara disekitar sirip agar udara panas bisa
berganti dengan udara bersuhu rendah. Proses ini terjadi ketika
mobil bergerak, udara akan masuk melalui grill depan. Selain itu
sistem cooling fan juga bertanggung jawab dalam urusan aliran
udara radiator. Sehingga karena suhu air terus ditransfer ke udara
luar, maka pada pangkal saluran penghubung suhu air bisa
menurun. Air yang sudah turun suhunya dimasukan kedalam outlet
tank yang selanjutnya akan digunakan kembali untuk mengambil
panas mesin.

bisa disimpulkan bahwa pendinginan air pada radiator


melalui rangkaian perpindahan panas dengan alur :

Air panas - Dinding saluran penghubung

–Sirip udara - udara luar - suhu air turun.

26
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan selama kurang
lebih 6 bulan, penulis dapat mengambil kesimpulan antara lain :
1. Dengan Praktik Kerja Lapangan siswa dapat mengetahui cara kerja
yang baik dan berjalan sesuai dengan prosedur.
2. Dalam menjalani Praktik Kerja Lapangan siswa dituntut untuk
bersabar, bersungguh-sungguh dan teliti dalam memecahkan suatu
masalah yang terjadi mulai dari pemeriksaan, diagnose, perbaikan,
pemasangan hingga pengujian.
3. Selain itu siswa juga memperoleh pengalaman bagaimana cara untuk
membangunmental wirausaha, mengerti tanggungjawab kerja, dan
bagaimana kita bisa menghargai waktu.
B. Saran-saran
Setelah program Praktik Kerja Lapangan ini selesai, penulis ingin
menyampaikan beberapa saran baik untuk sekolah maupun untuk duni
industri.
Untuk pihak sekolah diharapkan pada masa mendatang harus
memperhatikan sarana dan prasaranapraktik, baik praktik dasar di bidang
keahlian khususnya, agar praktik keahlian berbanding ideal antara teori
dan praktek sehingga dapat meningkatkan kinerja siswa serta akan
tercapainya harapan dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) itu sendiri.
Selain itu praktik pada program diklat produktif akan lebih meningkat.
Sekolah dan dunia industri hendaknya saling bekerja sama dan
saling mendukung serta saling menisi bagi tercapainya sinkronisasi
kurikulum dengan dunia industri sehingga tujuan dan harapan dari kedua
belah pihak dapat terwujud.

27
28

Anda mungkin juga menyukai