PENDAHULUAN
Sumatera Barat adalah sebuah provinsi yang terletak di pesisir barat Pulau
Sumatera. Provinsi ini merupakan bagian dari Indonesia, yang memiliki lautan yang
lebih luas dari pada daratan. Luas wilayah Indonesia adalah 5.176.800 kilometer
persegi yang terdiri dari 17.508 pulau dengan garis pantai sepanjang 81.000 kilometer
dan 70% dari luas Indonesia adalah lautan. Hasil dari perikanan yang sangat beragam
adalah potensi besar yang selalu ada dan perlu dijaga serta dilestarikan. Potensi sumber
daya perikanan yang sangat besar tersebut sesungguhnya dapat dimanfaatkan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tapi sampai saat ini potensi tersebut belum
Masyarakat nelayan merupakan salah satu bagian masyarakat Indonesia yang hidup
dengan mengelola potensi sumber daya perikanan. Menurut data yang diperoleh dari
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat, jumlah nelayan yang ada pada
Provinsi Sumatera Barat ada sekitar 16.222, yang terdiri dari nelayan yang berkerja
sehari penuh (full time), nelayan sambilan utama (main part time) dan nelayan
sambilan tambahan (part time) (Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera
Barat, 2019).
tinggal di daerah daratan. Di beberapa kawasan pesisir yang relatif berkembang pesat,
struktur masyarakat bersifat heterogen, memiliki etos kerja yang tinggi, solidaritas
sosial yang kuat terbuka terhadap perubahan dan memiliki karakteristik interaksi sosial
masyarakat pesisir, sehingga fakta sosial ini terkesan ironi ditengah-tengah mereka
yang memiliki hasil kekayaan sumber daya pesisir dan lautan yang melimpah ruah.
keterbatasan di bidang kualitas sumber daya manusia, akses dan penggunaan teknologi,
masyarakat di kawasan pesisir hingga saat ini masih belum optimal dalam memutuskan
mata rantai kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan mereka. Hal ini disebabkan
oleh porsi kebijakan pembangunan bidang sosial, ekonomi dan budaya pada
tergolong kedalam masyarakat yang miskin, khususnya masyarakat nelayan buruh dan
2012).
Kondisi sosial dan kemiskinan yang diderita oleh masyarakat yang berprofesi
sebagai nelayan disebabkan oleh banyak faktor. Faktor-faktor tersebut tidak hanya
berkaitan dengan musim ikan, terbatasnya sumber daya manusia (SDM), keterbatasan
terhadap nelayan sebagai produsen, serta dampak negatif modernisasi perikanan yang
mendorong terkurasnya sumber daya laut secara cepat dan berlebihan, serta terbatasnya
Dalam hal ini untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi nelayan skala
Indonesia, melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi Sumatera Barat dari tahun 2010 sampai saat ini mengalokasikan kegiatan
produktivitas dan efisiensi serta mutu hasil usaha perikanan tangkap skala usaha kecil.
Jenis bantuan Sarana dan Prasarana Alat Tangkap Ikan berupa: jaring, mesin/motor
tempel, fish box, gillnet, GPS, ice cruiser, restocking (Dapartemen Kelautan dan
Perikanan, 2010).
penelitian lebih lanjut dan menetapkan judul “Proses Penganggaran Dana Bantuan
Sumatera Barat”
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijabarkan diatas, maka rumusan
Sumatera Barat?
4. Apa kendala yang dihadapi dalam penganggaran bantuan pada Dinas Kelautan
Barat.
2. Mengkaji bantuan apa saja yang dibutuhkan dan yang diterima oleh
Sumatera Barat.
1) Bagi instansi
Dapat menjadi bahan untuk proses penganggaran dana bantuan untuk
masyarakat nelayan yang ada pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi
Sumatera Barat.
2) Bagi Akademis
pengetahuan yang lebih luas dan sumber referensi, sumber informasi bagi
nelayan.
Untuk mencapai tujuan studi, dalam memperoleh data yang relevan dan lengkap,
a. Observasi lapangan
Yaitu pengamatan yang dilakukan secara langsung pada instansi agar lebih
jawabkan.
b. Wawancara
Wawancara langsung dengan beberapa pegawai dan pimpinan membahas
Dalam membuat laporan, penulis memilih lokasi pada Dinas Keluatan dan
Perikanan Provinsi Sumatera Barat di Kawasan Jl. Koto Tinggi No.9, Jati Baru,
Kec. Padang Tim., Kota Padang, Sumatera Barat 25129, sebagai objek
BAB I Pendahuluan
sistematika penulisan.
Pada bab ini penulis membahas tentang gambaran umum tentang Dinas
Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat, Visi dan Misi Dinas
BAB IV Pembahasan
Barat.
BAB V Penutup
dan saran yang harapannya nanti dapat berguna bagi penulis dan
pembacanya.