Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1 .1 Latar belakanag
Desa Seraya terletak di kawasan timur Pulau Bali, Kabupaten Karangasem. Secara
geografis Desa Seraya Timur terletak dipesisir pantai yang lautnya memiliki beragam biota
laut. Dengan kekayaan laut yang melimpah tersebut maka, mayoritas pencaharian utama
masyarakat di Desa Seraya Timur adalah sebagai nelayan sebanyak 60% dan keuangan non
formal seperti, tengkulak dan rentenir yang justru semakin menjerumuskan masyarakat
pesisir kedalam keadaan tidak berdaya. Keberadaan lembaga keuangan non formal ini
disuatu sisi mampu memberikan solusi terhadap akses permodalan, karena lebih mudah
untuk mengakses sejumlah uang untuk usahanya. Di sisi yang lainnya telah menyebabkan
sebagian masyarakat pesisir terjerat oleh hutang, akibat dari bunga yang sangat tinggi.
Kondisi ini tentunya telah menjadi kendala yang menyebabkan ketidakberdayaan masyarakat
pesisir, (Ariansyah, 2009).
Masyarakat di Desa Seraya Timur yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan
keuangannya sangat terbatas. Hal ini disebabkan oleh rendahnya akses masyarakat terhadap
lembaga permodalan dan pasar. Artinya masyarakat pesisir lebih memilih berhubungan
dengan lembaga melalui kegiatan Pengembangan Usaha Mina Perdesaan (PUMP). PUMP
merupakan pendekatan pengembangan usaha nelayan untuk meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraan nelayan. Berdasarkan hal tersebut, mulai tahun 2011 pembinaan nelayan sekala
kecil adalah memadukan pembinaan nelayan yang tergabung dalam Kelompok Usaha
Bersama (KUB), kelompok penerima Program PNPM Perikanan Tangkap. Sukirno (2004)
menyatakan bahwa pendapatan adalah jumlah penghasilan yang diterima oleh penduduk
selama satu periode tertentu, baik harian, mingguan, bulanan ataupun tahunan. Selanjutnya,
Hery (2015:41) menyatakan bahwa pendapatan adalah arus masuk aset atau peningkatan
lainnya atas aset atau penyelenggaraan kewajiban entitas (atau kombinasi dan keduanya dari
pengiriman barang, penerimaan jasa, atau aktivitas lainnya yang merupakan operasi utama
atau operasi sentral perusahaan.
Masyarakat pesisir merupakan masyarakat yang masih berada dalam posisi yang pra
sejahtera, dan masyarakat yang melakukan aktivitas sosial ekonomi yang bersumber daya
dari pesisir dan laut, masyarakat pesisir memiliki cara yang berbeda dalam aspek
pengetahuan dan struktur sosial dan kebudayaan yang khas yang terkait dengan
ketergantungannya pada pemanfaatan sumber daya pesisir. Secara sempit masyarakat pesisir
ketergantungan tinggi dengan potensi dan kondisi sumber daya pesisir dan lautan
(Badaruddin,2005). Karakteristik sosial ekonomi masyarakat pesisir pada dasarnya
masyarakat pesisir bekerja di sektor kelautan sebagai nelayan, tingkat pendidikan masih
tergolong rendah dan kondisi lingkungan masih belum tertata dengan baik. Kondisi sosial
ekonomi masyarakat pesisir tingkat kesejahteraan tergolong rendah. Untuk mendapatkan
hasil tangkapan yang maksimal nelayan harus berpindah pindah.
Modal merupakan sarana atau bekal untuk melaksanakan usaha (Gilarso, 2009). Menurut
Amirullah dan Haris (2005), modal dalam pengertian ini dapat diinterprestasikan sebagai
sejumlah uang yang digunakan dalam menjalankan kegiatan-kegiatan usaha, yang menjadi
persoalan di sini bukanlah penting tidaknya modal, karena keberadaanya memang sangat
diperlukan, akan tetapi bagaimana mengelola modal secara optimal sehingga usaha yang
dijalankan dapat berjalan lancar. Dalam keterbatasan modal, usaha akan sulit untuk
mengakses pasar, kesulitan akses pasar ini terjadi karena kurangnya keahlian dalam bidang
pemasaran. Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan
kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan
pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain (Kotler dan Amstrong, 2001).
Menurut Gitosudarmo, (2008), pemasaran dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang
mengusahakan agar produk yang dipasarkannya itu dapat diterima dan disenangi oleh pasar.

1 .2 Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana hubungan harga ikan dengan biaya operasional ekonomi pada nelayan
seraya timur?
2. Bagaimana pendapatan dan pengeluaran penangkapan ikan tongkol pada nelayan
di seraya timur?
1 .3 Tujuan
Adapun tujuan dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui hubungan harga ikan dengan biaya operasional ekonomi pada
nelayan seraya timur.
2. Untuk mengetahui pendapatan dan pengeluaran penangkapan ikan tongkol pada
nelayan di seraya timur.

Anda mungkin juga menyukai