1040/KPT/I/2019
Koordinator
Ns. Marina Kristi Layun Rining, S.Kep., M.Kep 085247203840
Pembimbing Akademik
Ns. Kiki Hardiansyah Safitri, S.Kep., M. Kep, Sp.Kep. MB 085263526252
Ns. Ns. Annisa Ain, S.Kep., M. Kep 082151101001
KATA PENGANTAR
Program pendidikan profesi dimana mahasiswa menerapkan ilmu pengetahuan teori, konsep
dan keterampilan tehnis yang telah dikuasai pada program akademik dimana mahasiswa secara
langsung memperoleh pengalaman belajar nyata ditatanan pelayanan kesehatan/keperawatan. Dalam
melaksanakan praktik, mahasiswa dibawah bimbingan perawat senior yang berfungsi sebagai
preseptor/mentor.
Pendidikan profesi merupakan bagian tak terpisahkan dari program pendidikan keperawatan
setelah tahap pendidikan sarjana. Mahasiswa yang akan mengikuti program ini akan terbagi dalam
kelompok sebagai proses pembelajaran mereka untuk dapat mencapai kompetensi dalam kerja
kelompok yang dinamis.
Buku panduan pendidikan profesi keperawatan pediatrik bagi mahasiswa program studi
pendidikan profesi ners merupakan buku yang berisi informasi tentang pelaksanaan praktik klinik.
Kami mengharapkan agar buku panduan ini dapat digunakan sebaik-baiknya sebagai panduan dalam
membantu melaksanakan proses pembelajaran pada program studi pendidikan profesi ners.
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
Mata ajar Profesi Keperawatan (Gawat Darurat) adalah salah satu pangkaran klinik yang
menerapkan Konsep dan Prinsip Keperawatan gawat darurat dalam memberikan asuhan Keperawatan
pada Klien dewasa, diakhir mata ajar ini mahasiswa dapat memberikan asuhan keperawatan yang
mampu menangani masalah yang mengancam kehidupan dan menjaga ataupun meningkatkan
Prasyarat untuk mengambil mata ajar keperawatan gawat darurat dalam praktik profesi adalah
telah menyelesaikan mata kuliah kegawatdaruratan pada program sarjana keperawatan, yang telah
kehidupan dalam lingkup pre-hospital dan intra-hospital. Pengalaman belajar di mata ajar profesi
kegawat daruratan meliputi pengalaman belajar di unit gawat darurat, ruang intermediate, ruang
Pada mata ajar ini mahasiswa diharapkan dapat menganalisa masalah keperawatan kegawat
daruratan, melakukan tindakan keperawatan secara komprehensif, mengevaluasi kondisi klien, serta
A. Tujuan Umum
Setelah mengikuti mata ajar ini mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan
kegawatdaruratan sesuai dengan konsep dan prinsip keperawatan kegawatdaruratan.
B. Tujuan Khusus
Bila mahasiswa berhadapan dengan kasus kegawatdaruratan, mahasiswa mampu :
1. Melakukan dan menganalisa pengkajian kedaruratan, pengkajian primer dan
pengkajian sekunder, serta pengkajian penunjang secara tepat
2. Melakukan triase pada kasus-kasus kegawatdaruratan
3. Menggunakan peralatan khusus untuk melakukan untuk melakukan tindakan spesifik
pada pengolaan kegawatdaruratan
4. Menetapkan diaknosa keperawatan yang aktuan dan diaknosa risiko dengan data
pendukung yang tepat
5. Mengidentifikasi tindakan kegawatdaruratan yang tepat
6. Melakukan rencana tindakan kegawatdaruratan yang diperlukan
7. Memberikan resional dari tindakan-tindakan tersebut
8. Melakukan evaluasi dan memodifikasi asuhan keperawatan yang diberikan
9. Menerapkan tindakan universal precaution dan pencegahan penyebaran infeksi di
rumah sakit
10. Melakukan komunikasi perapeutik pada klien keluarganya
11. Menganalisa manajemen asuhan keperawatan kritis dan kegawatdaruratan
C. Kompetensi
Kompetensi klinik yang harus dicapai oleh mahasiswa setelah mengikuti mata ajar
hemodiamik dan berbagai macam masalah yang mengancam kehidupan berdasarkan konsep
Kompetensi yang harus dicapai terdiri dari 6 elemen kompetensi yang saling terkait.
Berikut ini merupakan elemen kompetensi dan kriteria penampilan kerja dari setiap elemen.
Tabel. 2.1
Elemen Kompetensi dan Kriteria Penampilan Kerja
Menetapkan tujuan 3.1. Tujuan dan kriteria tujuan yang rasional dan realistic
keperawatan dan rencana ditetapkan
tindakan keperawatan yang 3.2. Intervensi keperawatan ditetapkan sesuai dengan
melibatkan klien dan standar intervensi keperawatan
keluarga serta peka budaya 3.3. Intervensi keperawatan yang ditetapkan meliputi:
a. Intervensi keperawatan merefleksi keamanan untuk
klien dan diri klien
b. Intervensi keperawatan merefleksi pemahaman
terhadap prinsip keperawatan dasar, keperawatan
klinis, dan keperawatan kegawatdaruratan
c. Intervensi keperawatan didokumentasikan
Melakukan tindakan 4.1. Tindakan bantuan hidup dasar dilakukan segera dengan
keperawatan kegawatdaruratan pengkajian
secara cepat dan tepat 4.2. Senantiasa secara mandiri melakukan monitoring
terhadap kondisi klien
4.3. Pendidikan kesehatan dilakukan sesuai dengan
prioritas, kondisi klien dan melibatkan klien serta
keluarganya
4.4. Fingsi kolaborasi dilakukan sesuai dengan kondisi
klien
4.5. Senantiasa memperlihatkan praktik keperawatan
yang aman dan nyaman bagi klien serta dapat
menggunakan pteknologi tepat guna
4.6. Senantiasa mempertahankan tehnik aseptik yang
diperlukan
4.7. Melakukan system rujukan secara tepat sesuai
kondisi kasus
4.8. Mendomenstrasikan secara tepat tindakan
keperawatan untuk:
a. Mempertahankan/meningkatkan efektifitas jalan
nafas
b. Mempertahankan/meningkatkan pola nafas yang
efektif
c. Mempertahankan/meningkatkan pertukaran yang
edukatif
d. Mempertahankan/meningkatkan hemodinamik
yang adekuat
e. Mempertahankan/meningkatkan status cairan
dan elektrolit yang adekuat
f. Mempertahankan/meningkatkan perfusi serebral
yang adekuat
g. Mempertahankan/meningkatkan status nutrisi
h. Mempertahankan/meningkatkan status
pertahanan tubuh(imunitas)
i. Mengurangi nyeri
j. Mencegah trauma tambahan dan atau timbulnya
infeksi/penyakit
k. Mempertahankan/meningkatkan kstabilan
psikososial
l. Meningkatkan pengetahuan klien/keluarga
(Panduan Laporan
Pendahuluan Teoritis)
PENGUMPULAN TUGAS
DILAKUKAN PER MINGGU
SETIAP SELASA DENGAN
BATAS WAKTU JAM 17.00
DAN DIAMBIL KEMBALI
SETIAP JUMAT PADA
MINGGU PENGUMPULAN.
2. Asuhan keperawatan gawat darurat dan kritis sistem pernafasan : henti nafas, gagal nafas
3. Asuhan keperawatan gawat darurat dan kritis sistem kardiovaskular :cardiac arrest, MCI,
4. Asuhan keperawatan gawat darurat dan kritis sistem cairan elektrolik : syok(hipovolemik,
6. Asuhan keperawatan gawat darurat dan kritis sistem persyarafan : stroke, penurunan
kesadaran akut
7. Asuhan keperawatan gawat darurat dan kritis sistem pencernaan : appendicitis akut, kolik
8. Asuhan keperawatan gawat darurat dan kritis sistem perkemihan : gagal ginjal akut,
9. Asuhan keperawatan gawat darurat dan kritis sistem endokrin : ketoasidoisis diabetikum,
hipoglikemia
10. Asuhan keperawatan gawat darurat dan kritis klien keracunan : keracunan makanan dan
obat
12. Asuhan keperawatan gawat darurat maternal: PEB, aborsi insipinem, Abortio placenta
BAB 4
PROSES BIMBINGAN
A. Proses Bimbingan
Praktik
Secara umum kegiatan dan proses bimbingan dapat dilihat pada rancangan bimbingan
dibawah ini :
Melaksanakan
rencana
tindakan yang telah
disususn
Mengevaluasi asuhan
keperawatan
yang
diberikan
Persentasi EBN
B. Tata Tertib
1. Pakaian sesuai dengan pakaian seragam mahasiswa ITKES Wiyata Husada Samarinda. Untuk
ruangan tertentu (ICU/ ICCU/PICU/NICU) menggunakan jas lab yang dicuci setiap hari serta
sandal dengan bagian depan tertutup, atau sesuai ketentuan protokol COVID-19.
2. Menggunakan name tag (ID Card) selama praktek klinik, disesuaikan dengan aturan ruangan
3. Kehadiran mahasiswa dalam praktek klinik 100 %.
4. Mahasiswa yang tidak mengikuti praktek klinik harus melaporkan ketidakhadirannya pada
bagian akademik, koordinator pembimbing, dan pembimbing klinik.
5. Mahasiswa harus menggantikan waktu praktek yang ditinggalkan di hari sakit mengganti 1
hari sedangkan izin atau tanpa keterangan mengganti 3 kali lipat / hari yang ditinggalkan.
1. Batasan ijin/sakit: 6 hari
2. Batasan Absen: 3 hari
3. Bila melebihi, mahasiswa tidak bisa melanjutkan dan akan mengulang stase.
6. Untuk di IGD diperbolehkan untuk menggunakan sepatu sport tanpa tali dengan warna
dominan hitam., atau sesuai ketentuan protocol COVID-19.
7. Kegiatan praktik Keperawatan Gawat Darurat dilakukan selama 3 minggu dimulai dari
tanggal 11-30 Januari 2021.
A. Tujuan Evaluasi
Secara umum evaluasi praktik klinik keperawatan gawat darurat bertujuan untuk menilai
kompetensi mahasiswa dalam menerapkan proses keperawatan pada masalah
kegawatdaruratan
B. Jenis – jenis Evaluasi
C. Kriteria Kelulusan
Mahasiswa dinyatakan lulus jika :
1. Mendapat nilai minimal 70 pada hasil penilaian evaluasi proses dan nilai minimal 70 pada
ujian klinik
2. Memenuhi kehadiran 100%
3. Mematuhi semua tata tertib
4. Memenuhi target prosedur minimal
BAB VI
PENUTUP
Praktik klinik profesi keperawatan gawat darurat bertujuan untuk membekali mahasiswa
dengan pengetahuan kegawatdaruratan dimana mahasiswa dapat bertindak cepat dan tepat dalam
membantu klien di rumah sakit. Keterampilan dalam memberikan asuhan keperawatan
kegawatdaruratan pada kondisi-kondisi yang mengancam kehidupan pada klien dalam lingkup pre-
hospital dan intra-hospital yang dilaksanakan oleh mahasiswa dapat memberikan pengalaman yang
nyata sebelum memasuki lapangan kerja.
Buku panduan praktik profesi ini dapat menjadi pedoman bagi mahasiswa dalam melakukan
praktik profesi keperawatan gawat darurat dan memfasilitasi mahasiswa dalam mencapai kompetensi
dan tujuan mata ajar. Mahasiswa wajib membawa buku panduan praktik profesi keperawatan gawat
darurat setiap hari selama praktik klinik keperawatan gawat darurat.
KOMPETENSI KEPERAWATAN GADAR KRITIS
Nama Mahasiswa :
Nim :
Tgl / paraf
N Jenis ∑ CI
o Kompetensi
1 2 3 4 5
Kegawatan sistem pernafasan
1. Mampu mengenal tanda gawat nafas 5
2 Mampu memberikan pertolongan pada klien
a. Membebaskan jalan nafas tanpa alat 2
b. Membebaskan jalan nafas dengan alat 3
c. Menyiapkan intubasi 2
d. Melakukan
fisioterapi; 5
- Breathing exercise
5
- Clapping
5
- Fibrating
- Postural drainage 5
- Suctioning 5
- Nebulizing 5
e. Memberikan O2 dengan:
- Ambu bag 5
- Bag and mask 5
- Setting lubing mode ventilator 1
3 Mampu melakukan monitoring fungsi pernafasan:
BGA 5
- Mengambil darah arteri
5
- Melakukan interpretasi hasil BGa
5
- Melakukan follow up hasil BGA
abnormal
SpO2:
- Memasang alat monitoring SpO2 5
- Mengidentifikasi SpO2 normal 5
Kegawatan sistem kardiovaskular
1 Mengenal tanda gawat darurat 3
2 Memberikan pertolongan pada klien gawat
jantung: 5
a. Melakukan RJPO 5
b. Menyiapkan obat gawat jantung
5
c. Menyiapkan alat kardioversi
d. Menyiapkan dan memasang 5
monitor cardinal 5
e.
Menginterprestasikan hasil EKG
abnormal
3 Mengenal tanda shock:
Melakukan pertolongan shock 5
- Posisi shock 5
- Tingkatan ABC 3
Resustasi cairan elektrolit, darah dan
-
obat- obatan
4 Mengenal tanda adanya internal bleeding 5
5 Melakukan monitoring haemodinamik
- Memasang CVP 5
- Mengukur CVP 5
- Menginterpretsikan hasil CVP 5
Kegawatan sistem saraf
1 Menilai tingkat kesadaran 5
2 Peningkatan TIK
- Mengenal tanda PTIK 5
- Pencegahan PTIK 5
- Memberikan obat-obatan penurun
5
PTIK
3 Asuhan keperawatan pada klien dengan 3
trauma
spinal
4 Asuhan keperawatan klien cidera tulang
belakang: 3
- Memasang collar brace 3
- Memberikan posisi sejajar sumbu tubuh 3
- Memindahkan klien sejajar sumbu tubuh
5 Asuhan keperawatan klien cidera otak berta:
a. CVA 2
b. COB/COS 2
c. Post trepanasi
2
Kegawatan sistem perkemihan
1 Mengenal tanda TUR syndrome 1
2 Melakukan spooling post TUR 1
3 Memberikan pertolongan klien post TUR 1
Kegawatan sistem pencernaan
1 Melakukan kumbah lambung 5
2 Menyiapkan dan memberikan obat 5
penghentian
perdarahan
A. PENGERTIAN
B. ETIOLOGI
C. MANIFESTASI KLINIS
D. PATHOFISIOLOGI
E. PATHWAY
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
G. KOMPLIKASI
H. PENATALAKSANAAN
I. PENGKAJIAN KEPERAWATAN :
1. Airway
2. Breathing
3. Circulation
4. Disability
5. Exposure
J. PEMERIKSAAN FISIK
K. DIAGNOSA KEPERAWATAN
L. INTERVENSI KEPERAWATAN
M. DAFTAR PUSTAKA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIYATA HUSADA SAMARINDA PROGRAM
PROFESI NERS
No. Rekam Medis ... ... ... Diagnosa Medis ... ... ...
IDENTITAS
Mekanisme Cedera :
Orientasi (Tempat, Waktu, dan Orang) : Baik Tidak Baik, ... ... ...
Diagnosa Keperawatan:
AIRWAY Inefektif airway b/d … … …
Jalan Nafas : Paten Tidak Paten Kriteria Hasil : … … …
Obstruksi : Lidah Cairan Benda Asing Intervensi :
N/A Suara Nafas : Snoring Gurgling 1. Manajemen airway;headtilt-chin
lift/jaw thrust
Stridor
2. Pengambilan benda asing dengan
N/A Keluhan Lain: ... ... forcep 3. … …
4. … …
Diagnosa Keperawatan:
1. Inefektif pola nafas b/d … … …
BREATHING 2. Kerusakan pertukaran gas b/d … … …
Diagnosa Keperawatan:
1. Penurunan curah jantung b/d … … …
CIRCULATION 2. Inefektif perfusi jaringan b/d … … …
Diagnosa Keperawatan:
1. Kerusakan integritas jaringan b/d … …
…
EXPOSURE 2. Kerusakan mobilitas fisik b/d … …
… 3. … … …
Diagnosa Keperawatan:
SECONDARY SURVEY
Intervensi
: 1. … …
…
2. … … …
Alergi :
Medikasi :
Even/Peristiwa Penyebab:
Tanda Vital :
BP : N: S: RR :
SECONDARY SURVEY
Diagnosa Keperawatan:
PEMERIKSAAN FISIK 1 ………
. ………
2
.
Kepala dan Leher: Kriteria Hasil : … … …
Inspeksi ... ... Intervensi :
Palpasi ... ... 3 ………
.
4. … … …
Dada:
Inspeksi ... ...
Palpasi ... ...
Perkusi ... ...
Auskultasi ... ...
Abdomen:
Inspeksi ... ...
Palpasi ... ...
Perkusi ... ...
Auskultasi ... ...
Pelvis:
Inspeksi ... ...
Palpasi ... ...
Ektremitas Atas/Bawah:
Inspeksi ... ...
Palpasi ... ...
Punggung :
Inspeksi ... ...
Palpasi ... ...
Neurologis :
Diagnosa Keperawatan:
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK 1. … … …
2 ………
.
RONTGEN CT-SCAN USG EKG Kriteria Hasil : … … …
ENDOSKOPI Lain-lain, ... ... Intervensi :
Hasil : 1 ………
.
2 ………
.
Intervensi (NIC): A:
………………….
……………………………. …………………
.. ….
……………………………. …………………
.. ….
……………………………. …………………
.. ….
…………………………….
..
…………………………….
..
…………………………….
..
…………………………….
..
……………………………. P:
.. ………………….
…………………
….
…………………
….
…………………
….
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KRITIS
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN STIKES WHS
BIODATA PASIEN
Nama / Inisial : Usia : JK :
Pendidikan :
Pekerjaaan :
Status Pernikahan :
No RM :
Diagnosa Medis :
Tanggal Masuk RS :
Alamat :
4. Riwayat Pembedahan
5. Pengobatan Terakhir
II. PENGKAJIAN
PRIMER
1. Airway :
Paten Tidak
Jalan Nafas : Paten
Obstruksi : Lidah Cairan Benda Asing N/A
Suara Nafas : Snoring Gurgling Stridor N/A
Keluhan Lain : ...
...
2. Breathing :
Gerakan dada : Asimetri
Simetris s
Irama Nafas : Cepat Dangkal Normal
Pola Nafas : Teratur Tidak Teratur
Retraksi otot dada : Ada N/A
Sesak Nafas : Ada N/A RR : ... ... x/mnt
Keluhan Lain: … BGA : . . . . .
…
3. Circulation
Nadi : Teraba ...... x/menit Tidak teraba
Sianosis : Ya Tidak
CRT : < 2 detik > 2 detik
Pendarahan : Ya Tidak ada
Keluhan Lain: ... ...
4. Fluid (Cairan dan Elektrolit)
Intake :
Output :
Balance Cairan :
Keluhan Lain . . . . .
2. B 1 : Breathing (Pernafasan/Respirasi)
3. Riwayat Psikososial
Status Psikologi
Tenang Cemas Takut Marah Sedih
Kecenderung bunuh diri Lain-lain sebutkan . . . . .
Status Mental
Sadar dan orientasi baik
Ada masalah prilaku, sebutkan
Prilaku kekerasan yang dialami pasien sebelumnya
Status Sosial
a. Hubungan pasien dengan anggota keluarga Baik tidak baik
b. Kerabat terdekat yang dapat dihubungi :
Nama :
Hubungan
Telepon
Pekerjaan pasien
4. Status Giszi
SKRINING GIZI (berdasarkan (MST/Malnutrition Screening Tool) Untuk Pasien dewasa
Antropometri : BB . . . . kg TB : . . . . . . cm LILA.............cm
(bila skor ≥ 2 dilakukan pengkajian lanjut oleh dietisien)
Parameter
N Kriteria Skor
o
1. Apakah pasien mengalami penurunan BB yang tidak diinginkan
dalam 3 bulan terakhir?
a. Tidak ada penurunan
b. Tidak yakin/tidak tahu
c. Jika Ya, berapa penurunan berat badan
tersebut 1 – 5 Kg
6 – 10 Kg
11 – 15 Kg
≥ 15 Kg
2. Apakah asupan makanan berkurang karena tidak nafsu makan
a. Ya
b. Tidak
Total
Skor
3. Pasien dengan kondisi khusus Ya Tidak
(pasien dengan penurunan imunitas, hemodialisa kronis, geriatric,
kemotherapi, intensive care, perinatal care, luka bakar, transpalantasi sumsum
tulang, DM, penurunan fungsi ginjal berat, sirosis hepatis, CLB, penyakit
keganasan, pneumonia berat, stroke, bedah digestif)
Sudah dibaca/diketahui oleh dietisien (diisii oleh dietisien) Ya paraf
6. Kebutuhan Khusus
Lanjut usia Pasien kemotherapi/radiasi Ketergantungan obat
Sakit terminal Daya imun rendah Korban kekerasan/terlantar
Penyakit menular Kelainan emosional Lainnya, jelaskan . . . .
7. Kebutuhan Edukasi (dikaji pada pasien dan atau keluarga)
Kebutuhan pembelajaran pasien (pilih topic pembelajaran pada kotak yang tersedia)
DIagnosa dan manajemen Obat-obatan Perawatan luka
Rehabilitasi Manajemen nyeri Diet dan nutrisi
Lain- lain
8. Perencanaan Pulang (dilengkapi dalam waktu 48 jam pertama pasien masuk ruang rawat)
a. Pasien tinggal dengan siapa? sendiri anak/lain-lain sebutkan suami
b. Dimana letak kamar pasien di rumah? Lantai dasar Lantai dua/tiga
c. Bagaimana kondisi rumah pasien ?
Penerangan lampu terang/cukup terang/ kurang (coret salah satu)
Kamar tidur jauh/dekat dengan kamar mandi (coret salah satu)
WC jongkok/duduk (coret salah satu)
d. Bagaimana perawatan kebutuhan dasar pasien ? Mandiri Dibantu sebagian
Dibantu penuh
e. Apakah pasien memerlukan alat bantu khusus? Ya, sebutkan Tidak
f. Apa makanan pasien? Tidak berdiet Vegetarian Diet, sebutkan . . . .
g. Apakah perlu dirujuk ke komunitas tertentu? Tidak Ya, sebutkan . . . .
Hasil / Interpretasi:
NILAI
SKOR
N FUNGSI SK URAIAN
O OR SA M M M M SAA
SEBE
AT G G G G T
LU M
MA G G G G PUL
SAKIT
SU AN
K G
RS I I I I
DI I I V
RS DI I DI
RS DI RS
RS
Tidak
0 terkendali/tera
Mengendalika tur
1 n rangsang (perlu pencahar)
defekasi BAB Kadang-kadang
1 tidak terkendali
2 Madiri
Tak
0 terkendali/pa
Mengendalikan kai kateter
2 rangsang Kadang-kadang
berkemih (BAK) 1 tak terkendali
2 Madiri
Butuh
Membersihkan 0 pertolongan
3 diri (cuci muka, orang
sisir rambut, lain
sikat gigi) 1 Mandiri
Tergantung
0 pertolongan
Penggunaan orang lain
jamban, masuk Perlu
dan keluar pertolongan
4 pada beberapa
(memakai 1
celana, kegiatan dapat
membersihkan, mengerjakan
menyiram) sendiri
kegiatan
yang lain
2 Mandiri
0 Tidak mampu
Perlu
5 Makan 1 ditolong
memotong
makanan
2 Mandiri
Perlu
banyak
1
bantuan
Berubah sikap
6 untuk bisa
dari berbaring
duduk (2
ke duduk
orang)
2 Bantuan (2
orang)
3 Mandiri
0 Tidak mampu
Bisa
1 (pindah)den
7 Berpindah/berjala gan kursi
n roda
Berjalan dengan
2 bantuan 1 orang
3 Mandiri
NILAI
SKOR
N FUNGSI SK URAIAN M SA
O OR G AT
SA M M M PUL
SEBE AT G G G AN
G
LU M MA G G G G
SAKIT SU I II I
K DI DI I V
RS RS RS I DI
I RS
D
I
R
S
Tergantung
0
orang
lain
8 Memakai baju 1 Sebagian
dibantu
2 Mandiri
0 Tidak Mampu
Butuh
1 pertolongan
9 Naik turun
tangga 2 Mandiri
Tergantung
0
1 Mandi orang
0 lain
1 Mandiri
TOTAL
SKOR
NAMA & TANGAN PERAWAT
Keterangan :
20 : Mandiri 5 – 8 : Ketergantungan berat
12 – 19 : Keterhantungan ringan 0 – 4 : Ketergantungan total
9 – 11 : Ketergantungan sedang
Da Etiolo Digano
ta gi sa
INTERVENSI KEPERAWATAN
N
N Indikat N
O
O or I
D
C C
X
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
HARI/TGL JAM NO IMPLEMENTA T
DX SI T
EVALUASI
NO HARI / JAM EVALUA T
DX TGL SI T
1 S:
O:
A:
P:
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FORMAT PENGKAJIAN PEDIATRI
Nama mahasiswa :
Tanggal Praktek :
Tempat praktek :
1. Prenatal :
2. Intra natal :
3. Post natal :
V. RIWAYAT MASA LAMPAU.
4. Tindakan (operasi) :
5. Alergi :
6. Kecelakaan :
7. Imunisasi :
Hepatitis B
BCG
DPT
Polio
Campak
2. Nutrisi :
Makanan yang disukai :
Alat makan yang dipakai :
Pola makan/jam :
Jenis makanan :
3. Aktivitas :
BAK :
6. Pola hubungan
Yang mengasuh :
Hubungan dengan :
anggota keluarga
Pembawaan secara :
Umum
Lingkungan rumah :
7. Koping keluarga :
Stressor pada anak/keluarga :
Koping terhadap pemberi :
pelayanan :
8. Kongnitif dan persepsi
Pendengaran :
Penglihatan :
Penciuman :
Taktil dan pengecapan :
9. Konsep diri
10. Seksual :
Keadaan umum :
TB/ BB :
Lingkar kepala :
Mata :
Hidung :
Mulut :
Telinga :
Tengkuk :
Dada :
Jantung :
Paru-paru :
Perut :
Punggung :
Genetalia :
Ekstremitas :
Kulit :
Tanda vital :
IX. KEADAAN KESEHATAN SAAT INI.
1. Diagnosa medis :
2. Tindakan operasi :
3. Status nutrisi :
4. Status cairan :
5. Obat-obatan :
6. Altivitas :
7. Tindakan keperawatan :
8. Hasil laboratorium :
9. Hasil Rontgen :
2. Motorik halus
4. Motorik kasar
D
x
Panduan untuk mengkritisi Masalah Penelitian, Pertanyaan Penelitian,
dan Hipotesis
1. Apakah masalah penelitian diidentifikasi secara jelas ? Apakah tepat peneliti terbatas
jangkauannya?
2. Apakah masalah mempunyai arti penting untuk keperawatan? Bagaimana penelitian
berkontribusi pada praktik keperawatan,administrasi, pendidikan, atau kebijakan?
3. Apakah ada kesesuaian antara masalah penelitian dan paradigma di mana penelitian ini
dilakukan?
4. Apakah laporan secara resmi menyajikan pernyataan tujuan, pertanyaan penelitian, atau
hipotesis? Apakah informasi ini dikomunikasikan dengan jelas dan ringkas, dan apakah itu
ditempatkan di lokasi yang logis dan berguna?
5. Apakah maksud pernyataan atau pertanyaan bernada tepat (misalnya, merupakan kunci konsep
/ variabel diidentifikasi dan bunga penduduk ditentukan)?
6. Jika tidak ada hipotesis formal, adalah ketidakhadiran mereka dapat dibenarkan? Uji statistic
yang digunakan walaupun tidak yang menyatakan hipotesis?
7. Apakah hipotesis (jika ada) mengalir dari teori atau penelitian sebelumnya? Apakah ada dasar
yang dapat dibenarkan untuk prediksi?
8. Apakah hipotesis (jika ada) benar worded-negara mereka prediksi hubungan antara dua atau
lebih variabel? Apakah mereka terarah atau nondirectional, dan adakah alasan untuk bagaimana
mereka dinyatakan? Adalah mereka disajikan sebagai penelitian atau sebagai hipotesis nol?
Oleh :
KELOMPOK
SAMARINDA
2018
HALAMAN PENGESAHAN
Oleh :
KELOMPOK V
Laporan ini telah disetujui oleh dosen koordinator dan dosen pembimbing Keperawatan
Gawat Darurat & Kritis Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Wiyata Husada Samarinda
MENYETUJUI :
Pembimbing Akademik
Perseptor Klinik
Keperawatan Gadar &
Keperawatan Gadar &
Kritis
Kritis
Sekolah Tinggi Ilmu KesehatanWiyata Husada
RSUD.Abdul Wahab Sjahranie Samarinda
Samarinda
NIK :
NIK :
TIM PENYUSUN
Keteranga
n
N Na NIM Jabata Tug Sud Belu
o ma n as ah m
1 Agus Minarno P1706 Ketua Konsul, Pencarian
1 Jurnal
2 Dewi Nurhasanah P1706 Sekerta Editing, Pencarian
0 ris Jurnal,
analissi hasil
observasi
3 Devi Puspita P1706 Anggot Intervensi dan
0 a Observasi
kepada pasien,
4 Desti Istia P1706 Anggot Intervensi dan
Rahma 0 a Observasi
kepada pasien
5 Desi rahmasari P1706 Anggot Pencarian Jurnal dan
0 a
Translate
Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-nya kepada penyusun, sehingga dengan limpahan rahmad dan
karunia- nya penyusun dapat menyelesaikan laporan ini dengan judul “Laporan
Presentasi Jurnal Stase Keperawatan Kritis Pada Klien Dengan Punurunan Kualitas
Tidur Dengan Metode Pemberian Foot Massage Di Ruang Intensive Care Unit (Icu) Rsud
Abdul Wahab Sjahranie Samarinda”.
Laporan ini dibuat berdasarkan bermacam sumber buku – buku refrensi, media
elektronik, dan dari hasil pemikiran penyusun sendiri.
Selama penyusunan laporan ini penyusun banyak mendapatkan masukan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu berbagai penyusunan mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Ns. Kiki Hardiansyah Safitri M.Kep.,Sp.Kep.MB Selaku dosen koordinator dan
pembimbing keperawatan Gawat darurat dan kritis di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Wiyata Husada Samarinda
2. Kepala Ruangan beserta staf keperawatan Ruang Intensive Care Unit
RSUD.Abdul Wahab Sjahranie Samarinda yang telah mengizinkan dan
memberi bimbingan selama pelaksanaan praktik stase Kritis di ruangan
tersebut.
3. Kedua orang tua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan kepada
penyusun baik bersifat moril maupun material.
4. Dan semua yang telah membantu dalam kelancaran penyusunanlaporan ini.
Semoga makalah ini dapta bermanfaat kepada pembacanya dan dapat dijadikan
Penyusun
BAB I ANALISIS JURNAL
A. ABSTRAK
Judul : Pengaruh foot Massage terhadap Kualitas Tidur Pasien di Ruang ICU
Tahun 2017
Nama Author : Nurlaily Afianti, Ai Mardiyah
Penerbit : Jurnal Keperawatan
Indonesia
Tempat : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia
Gangguan tidur pasien kritis di ruang Intensive Care Unit dapat mengakibatkan
terganggunya fungsi kekebalan tubuh, menurunkan kemampuan otot inspirasi
pernafasan, terganggunya sistem metabolisme , terganggunya regulasi sistem
metabolisme, terganggunya regulasi sistem syaraf pusat dan kondisi psikologis pasien
yang berdampak terhadap waktu perawatan berkepanjangan.
Foot Massage merupakan salah satu terapi komplementer yang aman dan mudah
di berikan dan mempunyai efek meningkatkan sirkulasi, mengeluarkan sisa
metabolisme, meningkatkan rentang gerak sendi mengurangi rasa sakit,
merelaksasikan otot dan memberikan rasa nyaman pada pasien. Tujuan penelitian ini
terindetifikasinya perbedaan pengaruh skor kualitas tidur pada kelompok kontrol
dan perlakuan. Penelitian quasi eksperimental ini menggunakan kelompok kontrol dan
kelompok perlakuan dengan masing- masing kelompok dilakukan penilaian pretest
dan postest. Jumlah sampel sebanyak 24 pasien.Instrumen kualitas tidur
menggunakan Richard Campbell Sleep Quationare (RCSQ).Data dianalisis dengan uji t
berpasangan dan uji t tidak berpasangan.
Hasil penelitian menunjukan pada kelompok kontrol tidak terdapat perbedaan yang
bermakna rerata skor kualitas tidur (p= 0,150), sedangkan pada kelompok perlakuan,
terdapat perbedaan yang bermakna rerata skor kualitas tidur (p= 0,002). adapun selisih
skor kualitas tidur pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan terdapat perbedaan
secara bermakna (p= 0,026). Simpulan penelitian ini skor kualitas tidur pada kelompok
intervensi lebih tinggi daripada kelompok kontrol , sehingga disarankan foot massage
dijadikan evidence based di rumah sakit sebagai salah satu terapi komplementer yang
dapat dijadikan intervensi mandiri keperawatan untuk membantu mengatasi gangguan
tidur pasien kritis.
B. ANALISA JURNAL
N KOMPON I KRITI SEBAIKNYA
O
EN S SI
I
1 Latar Pasien yang dirawat Pada latar belakang Dalam
Belakang di ruang ICU abstrak sudah
Metodologi
penelitian
social.
penerbit
PT.Bumi
Aksara : Jakarta)
3 Manfaat Menurut Puthusseril Dalam penelitian ini Menurut Aziz
(2006), foot massage dari manfaat (2014)
mampu memberikan penelitian sudah Gelombang alfa
mendalam, membantu
sakit,
ketidaknyamanan dan
menjadikan
secara fisik, dan
orang tersebut
meningkatkan
merasa rileks
tidurpada
seseseorang. Foot
dan
massage membantu
untuk untuk
mengurangirasa mengeluarkan
yang
otak
diberikanmenghasilka (neurotransmitter
n stimulus yang )
lebih menstimulasiRA
cepatsampai ke S (Reticular
otak Activating
dibandingkan System)
dengan untukmelepaska
meningkatansekresi serotin,
serotonin dan
asetilkolin dan
dopamin.
Sedangkanefek
endorphine yang
pijatan
dapat
merangsang
memberikan
pengeluaranendorfin,
rasa
sehingga membuat
nyaman
tubuh terasarileks
karena
dan merelaksasi.
aktifitas saraf
Kemudian rasa
simpatis
rileks dan
menurun
(Field, Hernandez- perasaan nyaman
Reif,
Diego, & Fraser,2007; yang
Gunnarsdottir & dirasakan
Jonsdottir, 2007).
dapat
menurunkan
produksi
kortisol
dalam
darah
sehingga
memberikan
keseimbangan
emosi,
ketegangan
pikiran
serta
meningkatkan
kualitas
tidur
(Azis,2014).
4 Metode Data kualitas Pada metode Pada rancangan
tidur abstrak tersebut
ini sebelum
dikumpulkan menjelaskan metode
penelit
menggunakan yang digunakan
kuisoner RSCQ.. adalah Quasi imelakukan
Hasil penelitian Experiment dengan
intervensi
menunjukkan pendekatan Pretest
pada
perbedaan and Posttest
hasil Control Group semua
Design.
skorkualitas
kelompok
tidur
sebelum dan Metode quasi dilakukan
sesudah foot experiment
pengukuran
massage.
Pada kelompok merupakan metode awal
langkah-
langkahyang telah
di
rencanakan,
sedangkan
pada
kelompok
kontrol
tidak dilakukan
foot
massage.
Setelah
intervensi
diberikan
dilakukan
pengukuran
akhir
(posttest)
pada
semua
kelompok
untuk
menentukan
efek foot
massage
terhadap
kualitas
tidur
pada
responden
(Dharma, 2011).
C. PEMBAHASAN
N KOMPON ISI KRIT SEBAIKNYA
O EN ISI
1 Latar Pasien dengan Pada latar belakang Dalam
Belakang diagnostic cidera penelitian ini telah
kepala berat (CKB) + dijelaskan mengenai penulisan
memulai tidurnya.
3 Manfaat Menurut Puthusseril Kelebihan dari Pijat kaki (foot
(2006), foot hasil penelitian massage) adalah
massage olehpeneliti Untuk kondisi
mampu yaitu dapat pasien di ruang ICU
memberikan diterapkan pada intervensi foot
efek pasien, massage menjadi
relaksasiyang untuk pilihan karena kaki
mendalam, mengurangi mudah diakses
mengurangi ketidaknyamanan tanpa memerlukan
kecemasan,mengurangi bagi pasien. reposisi dari pasien
rasa Kelebihan dan
sakit, untuk pihak juga massage pada
kaki,
ketidaknyamanansecara RS yaitu
fisik, dan untuk
meningkatkan
diaplikasikan
sebagai
tidurpada seseseorang. bagian dari relaksasi selain merangsang
yang mendalam. sirkulasi
ini.
Menurut Wahyuni,
I. S. (2014). Pijat
refleksi untuk
kesehatan. Jakarta
Timur : Dunia Sehat
Manfaat penelitian
adalah uraian
manfaat yang
dihasilkan dari
dilaksanakannya
penilaian itu.
1. Manfaat
teoritis
Manfaat teoritis
ini berlatar
dari tujuan
penelitian
varifikatif
untuk
mengecek
teori yang
sudah ada
2. Manfaat
praktis
Manfaat
praktis
yang
berguna untuk
memecahkan
masalah
praktis.
Arikunto, S.,
2002. Prosedur
penelitian
suatu,
pendekatan
praktek
: Rineka cipta
5 Metode Data kualitas Pada metode abstrak Pada rancangan ini
tidur tersebut menjelaskan
sebelum
dikumpulkan metode yang
peneliti
menggunakan digunakan adalah
kuisoner Quasi Experiment dengan melakukan
berpasangan (t
dependent) kelompok
mendapatkan nilai p
intervensi
= 0,150
dilakukan foot
(p value > 0,05), hal
ini massage
menunjukan
sesuai
direncanakan,
sedangkan
pada
kelompok kontrol
massage. Setelah
intervensi
diberikan dilakukan
pengukuran akhir
(posttest) pada
semua kelompok
untuk
menentukan efek
foot
massage terhadap
responden
(Dharma,
2011).
D. JURNAL TERKAIT
An intervention biasa (n
M., Diego, M., & terapi pijat dibandingkan terapi wanita) dengan nyeri
disturbance are pijat 30 menit per minggu Pada hari pertama dan
peningkatan yang
signifikan
(kisaran normal).
6 Khalili. A, Alavi. M Hasil : kontrol Intervensi P Pada kelompok
Waktu intervensi
Negin, Mardani. Sebelum intervensi 2/12 ± selama 30 menit kaki
D, 6/121 pijat
Pour. B 6/9 ± 8/126 0,02 Setelah refleksi pada
Nastoor, intervensi kelompok
Paymard. A, 9/10 ± 5/118 9 ± 6/122 0,04 kontrol hanya
Daraei. P
massage.
M, Yaripoor. S, <0,001 <0,001. Perbedaan Sebelum memulai
Bashiri. sebelum pijat,
S, and Vardanjani. dan sesudah intervetion 3 ± tanda-tanda vital
M 1/3 tidak
Mehdi. 2016. 9/2 ± 2/4 0,027 Tabel 2: Rata- dicatat maka
The rata peneliti
effect of ± tekanan darah diastolik selama 30 menit dari
foot SD teknik
reflexology sebelum dan sesudah refleksi kaki untuk
intervensi pasien
on
physiological dan kelompok control pada kelompok
kelompok intervensi
parameters. kontrol intervensi P dan kelompok kontrol
Waktu pijat
International sebelum intervensi 6/9 ± 2/63 kaki sederhana selama
1/7 15
Journal
of Medical ± 9/66 0,03 setelah intervensi menit untuk setiap dua
Research 2/9
& Health ± 3/63 7 ± 7/66 0,04 P 0,66 kaki.
Sciences, 0,42,
ISSN No : 2319 – Perbedaan sebelum dan
sesudah
5886. intervetion 3 ± 1/3 9/2 ± 2/4
0,034
Tabel 3: Rata-rata ± SD
denyut
jantung sebelum dan
sesudah
intervensi dan kelompok
Control
Hasil penelitian ini bahwa
efek
positif dari pijat refleksi kaki
pada
tekanan darah dan
mengurangi
jumlah yang digunakan. Tapi
tidak
memiliki efek positif pada
denyut
jantung dan laju
pernapasan.
Refleksi kaki untuk
mengurangi
tekanan darah pada
pasien
sebelum angiografi, yang
dapat
disebabkan oleh hal-hal
seperti
stres, takut prosedur yang
tidak
diketahui dan prosedur.
7 Hossein Namdar Hasil penelitian menunjukkan terapi
Areshtanab, dkk. bahwa pada akhir sesi ketiga electroconvulsive dan
2017. the effect of dari refleksologi, nilai rata- bahan: 68 mengakui
foot reflexology on rata kecemasan negara (s) pasien yang menerima
anxiety and pain in pada kelompok intervensi ECT yang acak ke
patients memiliki signifikan berkurang kontrol (n =
undergoing dibandingkan dengan 34) dan kelompok
electroconvulsive kelompok kontrol (p intervensi (n = 34).
A. FOOT MASSAGE
Image : file:///storage/emulated/O/Download
Kaur, Kaur, dan Bhardwaj (2012) menyatakan bahwa foot massage yang dilakukan
selama 5 menit pada pasien sakit kritis dapat memberikan efek meningkatkan
relaksasi karena adanya perubahan pada tekanan darah sistolik, tekanan darah
diastolik, denyut nadi, kelelahan, dan suasana hati setelah intervensi tersebut dilakukan.
Pada tindakan foot massage berarti sentuhannya dapat merangsang oksitosin yang
merupakan neurotransmiter di otak yang berhubungan dengan perilaku seseorang,
dengan kata lain sentuhan merangsang produksi hormone yang menyebabkan
perasaan aman dan menurunkan stres serta kecemasan (Mac Donald, 2010 &
Zak, 2012).
Foot Massage adalah manipulasi jaringan ikat melalui pukulan, gosokan atau
meremas untuk memberikan dampak pada peningkatan sirkulasi, memperbaiki sifat
otot dan memberikan efek relaksasi (Potter & Perry, 2011). Menurut Puthusseril
(2006), foot massage mampu memberikan efek relaksasi yang mendalam, mengurangi
kecemasan, mengurangi rasa sakit, ketidaknyamanan secara fisik, dan
meningkatkan tidur pada seseseorang.
Foot massage dapat memberikan efek untuk mengurangi rasa nyeri karena pijatan
yang diberikan menghasilkan stimulus yang lebih cepa sampai ke otak dibandingkan
dengan rasa sakit yang dirasakan, sehingga meningkatan sekresi serotonin dan dopamin.
Sedangkan efek pijatan merangsang pengeluaran endorfin, sehingga membuat tubuh
terasa rileks karena aktifitas saraf simpatis menurun (Field, Hernandez-Reif, Diego,
& Fraser, 2007; Gunnarsdottir & Jonsdottir, 2007).
Morton dan Fonatin (2009) menunjukkan bahwa penanganan gangguan tidur saat
ini bisa menggunakan terapi nonfarmakologi. Perawat dituntut agar dapat
memberikan perawatan nonfarmakologi yang tidak memiliki pengaruh negatif dan
dapat melengkapi
terapi farmakologi yang selama ini sudah diberikan dalam perawatan pasien. Untuk
kondisi pasien di ruang ICU intervensi foot massageN menjadi pilihan karena kaki
mudah diakses tanpa memerlukan reposisi dari pasien dan juga massage pada kaki,
selain merangsang sirkulasi dapat menurunkan edema dan latihan pasif untuk
sendinya, serta melalui intervensi ini perawat dapat memberikan rasa nyaman dan
kesejahteraan bagi pasien (Puthuseril, 2006; Prapti, Petpichetchian &
Chongcharoen, 2012).
Tindakan foot massage memiliki pertimbangan biaya rendah, kemungkinan
komplikasi yang sedikit dan prosedur yang mudah sehingga foot massage
dianjurkan untuk perbaikan kualitas tidur (Oshvandi, Abdi1, Karampourian,
Moghimbaghi & Homayonfar, 2014). Upaya memperbaiki kualitas tidur dengan
menggunakan Foot Massage di ruang ICU dimana secara kultur budaya massage
dapat diterima, dan foot massage aman diberikan pada pasien di ruang ICU, selain
tidak perlu merubah posisi pasien, massage ini dapat memberikan rasa aman karena
kehadiran perawat yang kontak langsung skin to skin terhadap pasien, sehingga hal
tersebut melandasi penulis untuk melakukan penelitian tentang pengaruh foot
massage terhadap kualitas tidur pada pasien di ruang ICU RSUP Dr. Hasan Sadikin
Bandung.
B. GANGGUAN KUALITAS TIDUR
Tidur merupakan salah satu kebutuhann dasar manusia dimana kepentingannya sama
dengan kebutuhan dasar lainnya. Tidur yang berkualitas baik dapat
meningkatka kesejahteraan psikologis dan sangat penting untuk penyembuhan dan
kelangsungan hidup pasien dengan penyakit kritis (Richard, Crow, Codhill, &
Turnock, 2007; Kozier, Erb, Berman, & Snyder, 2010).
Kualitas tidur adalah kondisi tidur yang dapat dinilai dengan lama waktu tidur
dan keluhan-keluhan yang dialami saat tidur maupun saat bangun tidur seperti
merasakan lelah, sakit kepala, badan terasa pegal dan lemas atau adanya rasa kantuk
yang berlebihan di siang hari. Tidur merupakan bagian dari proses mempertahankan
fungsi fisiologis normal, karena saat tidur tubuh akan memperbaiki dan menyiapkan
energi yang akan dipergunakan setelah periode istirahat. Kualitas tidur sangatlah
penting karena gangguan tidur yang berlangsung dalam jangka waktu yang panjang
bisa menurunkan kesehatan umum dan fungsional sehingga mempengaruhi
kualitas hidup. (Ni Made et.al 2017).
Menurut National Hearth, Lung and Blood Institute (2011), tidur memberikan
istirahat yang dibutuhkan oleh jantung dan sistem vaskuler. Selama tidur non-REM,
detak jantung dan tekanan darah semakin lambat begitu juga ketika masuk kedalam
kondisi tidur lebih dalam.
Gangguan tidur adalah kondisi ketika seseorang mengalami gangguan tidur dan
waktu tidur yang berubah yang akan menyebabkan terjadinya perasaan tidak
nyaman dan mengganggu aktivitas sehari-hari, suatu kondisi bilamana tidak diobati,
pada umumnya akan menyebabkan tidur terganggu. Terjadinya gangguan tidur ini
dapat menyebabkan seseorang menjadi tidak rileks.
C. HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN FOOD MASSAGE
Foot Massage adalah manipulasi jaringan ikat melalui pukulan, gosokan atau
meremas untuk memberikan dampak pada peningkatan sirkulasi, memperbaiki sifat otot
dan memberikan efek relaksasi (Potter & Perry, 2011).
Foot massage yang dilakukan selama 5 menit pada pasien sakit kritis dapat
memberikan efek meningkatkan relaksasi karena adanya perubahan pada tekanan darah
sistolik, tekanan darah diastolic denyut nadi, kelelahan, dan suasana hati setelah
intervensi tersebut dilakukan. Pada tindakan foot massage berarti sentuhannya dapat
merangsang oksitosin yang merupakan neurotransmiter di otak yang berhubungan
dengan perilaku seseorang, dengan kata lain sentuhan merangsang produksi
hormone yang menyebabkan perasaan aman dan menurunkan stres serta
kecemasan (Mac Donald, 2010 & Zak, 2012).
Untuk kondisi pasien di ruang ICU intervensi foot massage menjadi pilihan
karena kaki mudah diakses tanpa memerlukan reposisi dari pasien dan juga
massage pada kaki, selain merangsang sirkulasi dapat menurunkan edema dan latihan
pasif untuk sendinya, serta melalui intervensi ini perawat dapat memberikan rasa
nyaman dan kesejahteraan bagi pasien (Puthuseril, 2006;Prapti, Petpichetchian
& Chongcharoen, 2012).
D. PATHWAY FOOT MASSAGE UNTUK KUALITAS TIDUR
Memberi rangsangan
Sel fotoreseptor
bioelektrik
sti
m
ul
cahaya
us
hi
po
ta
la
Kelenjar Pituitary Kelenjar Pineal
m
Suprachiasmatik nucleus
us
(SCN)
Penghantar saraf munculnya perasaan Memperlancar aliran Membantu melindungi otak dari Mengontrol ritme biologis
nyaman dan optimis, relaksasi, bugar. darah kerusakan ( pada pasien stroke)
Respon fisiologis
Memblokir reseptor opioid yang Jika mengalami stress jumlah
terdapat pada sel saraf endorphin meningkat dan hasil
euforida membantu mengatasi stress
Timbul rasa nganatuk
dan perubahan suhu
tubuh
Terganggunya penghantaran
sinyal rasa sakit
BAB III IMPLEMENTASI TINDAKAN
1. Pengertian
Pijat (massage) adalah memanipulasi jaringan tubuh lunak (otot, jaringan ikat,
pembuluh limfatik), baik secara manual atau dengan alat bantu seperti rol atau
batu. Berbagai jenis pijat dari Swedia yaitu "relaksasi" yang merupakan pijat untuk
memiijat jaringan yang mendalam "shiatsu". masing-masing dapat diterapkan ke
berbagai bagian tubuh, termasuk kaki, punggung, bahu, dan wajah. Di antara
banyak tujuan pijat (fisik, terapi, psikologis) memiliki potensi untuk meningkatkan
tidur dengan mengurangi gairah somatik dan atau gairah kognitif, mirip dengan
metode relaksasi Ulasan sebelumnya (Sateia & Buysse, 2010).
6) Hemodinamik stabil
7) Skala nyeri ringan dan sedang
8) Pasien yang menggunakan ventilator mode spontan ataupun yang
tidak menggunakan ventilator
b. Kontraindikasi
1) Fraktur
2) Luka bakar
3) Perdarahan
4) Gumpalan darah
5) Luka terbuka atau lesi
6) Sistemik infeksi
7) Penyakit menular
8) Osteoporosis
9) Kanker atau tumor
3. Waktu yang tepat diberikan foot massage
Waktu menjelang sebelum pasien tidur siang pada jam 12.00 WIB dan sebelum
pasien tidur malam jam 19.00-21.00 WIB selama 10 menit pada masing-
masing kaki.
4. Tujuan
Menurut Bambang Trisnowiyanto (2012), tujuan dilakukan pemijatan adalah:
a. Melancarkan peredaran darah terutama peredaran darah vena (pembuluh
balik) dan peredaran getah bening (air limfe).
b. Menghancurkan pengumpulan sisa-sisa pembakaran di dalam sel-sel otot yang
telah mengeras yang disebut miogelosis (asam susu).
c. Menyempurnakan pertukaran gas-gas dan zat-zat di dalam jaringan atau
memperbaiki proses metabolisme.
5. Prosedur
maksimal.
Fase Kerja 1. Dengan menggunakan bagian tumit telapak tangan
peneliti,
peneliti menggosok dan memijat telapak kaki pasien secara
perlahan dari arah dalam ke arah sisi luar kaki pada
bagian terluas kaki kanan selama 15 detik.
2. Dengan menggunakan tumit telapak tangan peneliti di
bagian yang sempit dari kaki kanan, peneliti menggosok
dan memijat secara perlahan bagian telapak kaki pasien
dari arah dalam ke sisi luar kaki selama 15 detik.
3. Pegang semua jari-jari kaki oleh tangan kanan, dan
tangan kiri menopang tumit pasien, kemudian peneliti
memutar pergelangan kaki tiga kali searah jarum jam
dan tiga kali ke arah berlawanan arah jarum jam
selama 15 detik.
4. Tahan kaki di posisi yang menunjukkan ujung jari kaki
mengarah keluar (menghadap peneliti), gerakan maju
dan mundur tiga kali selama 15 detik. Untuk
mengetahui fleksibilitas.
5. Tahan kaki di area yang lebih luas bagian atas dengan
menggunakan seluruh jari (ibu jari di telapak kaki dan
empat jari di punggung kaki) dari kedua belah bagian
kemudian kaki digerakkan ke sisi depan dan kebelakang
tiga kali selama 15 detik.
6. Tangan kiri menopang kaki kemudian tangan kanan
memutardan memijat masing-masing jari kaki sebanyak
tiga kali di kedua arah, untuk memeriksa ketegangan (15
detik).
7. Pegang kaki kanan dengan kuat dengan menggunakan
tangan kanan padabagian punggung kaki sampai ke
bawah jari-jari kaki dan tangan kiri yang menopang tumit.
genggam bagian punggung kaki berikan pijatan lembut
selama 15 detik.
8. Posisi tangan berganti, tangan kanan menopang tumit
dan tangan kiri yang menggenggang punggung kaki
sampai bawah jari kaki kemudian di pijat dengan
lembut selama 15 detik.
9. Pegang kaki dengan lembut tapi kuat dengan tangan
kanan seseorang di bagian punggung kaki hingga ke
bawah jari-jari kaki dan gunakan tangan kiri umtuk
menopang di tumit dan pergelangan kaki dan berikan
tekanan lembut selama 15 detik.
10. Menopang tumit menggunakan tangan kiri dan
dengan
menggunakan tangan kanan untuk memutar setiap searah
jarum jam kaki dan berlawanan arah jarum jam serta
menerapkan tekanan lembut selama 15 detik.
11. Menopang tumit dengan menggunakan tangan kiri
dan memberikan tekanan dan pijatan dengan tangan
kanan pada bagian sela-sela jari bagian dalam dengan
gerakan ke atas dan ke bawah gerakan lembut selama
15 detik.
12. Tangan kanan memegang jari kaki dan tangan kiri
memberikan tekanan ke arah kaki bagian bawah kaki
menggunakan tumit
tangan dengan memberikan tekanan lembut selama 15
detik
Dokumenta Dokumentasikan bahwa foot massage pada klien telah
si
dilakukan dan dokumentasikan respon klien, catat adanya
B. PELAKSANAAN FOOTtemuan
MASSAGE
yang tidak biasa.
Sumber data yang dipakai dalam intervensi ini ialah data primer, yaitu data
diperoleh
dari pengisian kuesioner oleh pasien, untuk melihat adanya perubahan atau
tidak terhadap tingkat kecemasan pasien yang ingin dilakukan tindakan Foot
Massage. Dan untuk perlakuan atau intervensi dilakukan di ruang ICU RSUD
A.W.Sjahranie Samarinda pada pasien yang ingin dilakukan tindakan Foot Massage,
dengan melakukan pijatan pada area kaki pasien untuk meningkatkan kualitas tidur
yang dilakukan 2 kali dalam 24 Jam pada 2 orang pasien.
1. BEFORE
Sebagaimana terlihat pada data, bahwa sebelum dilakukan foot massage
kualitas tidur seluruh responden atau 2 orang (100%) pasien mengalami
penurunan kualitas tidur. Hal ini dikarenakan pasien mengalami ketidaknyamanan
akibat kondisi fisk dan pemberian alat tindakan invasif di ruang ICU.
2. AFTER
Sebagaimana terlihat pada data terlihat bahwa setelah dilakukan Foot Massage,
kualitas tidur responden atau 2 orang pasien mengalami peningkatan.
Befo Aft
re er
1. Pasien Tn. A b. Sesudah dilakukan Massage :
2) Data Subjektif:
- Pasien mengatakan tidak
pijatan.
Befo Aft
re er
2. Pasien Ny. M b. Sesudah dilakukan Massage :
2) Data Subjektif:
- Pasien mengatakan senang
dan nyaman karena
dimassage.
B. IMPLIKASI KEPERAWATAN
Implikasi keperawatan yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu data dari
penelitian ini dapat menjadi dasar bagi keperawatan, terutama untuk keperawatan
kritis, gawat darurat dan kritis untuk memberikan intervensi pada pasien sehingga
diharapkan dapat membantu dalam memberikan asuhan keperawatan bagi
pasien yang mengalami penurunan kualitas tidur khususnya di ruang Intensiv
Care Unit.
C. KESULITAN DAN PROSES INTERVENSI
Kesulitan yang dihadapi saat melakukan intervensi antara lain :
1. Kedua pasien/responden tidak bisa berkomunikasi secara efektif karena cedera
yang terdapat pada area wajah dan terpasangnya alat bantu napas.
2. Dapat diberikan tidak hanya untuk pasien yang mengalami penurunan kualitas
tidur, tetpi juga pada pasien yang mengalami gelisah dan cemas.
3. Dapat membuat SOP yang telah valid
DAFTAR PUSTAKA
Guyton, A.C., & Hall, J.E. (2014). Buku ajar fisiologi kedokteran (Edisi 12). Saunders,
Elseveir. Potter & Perry. (2011). Fundamental of nursing (Buku 1, Edisi 8). Jakarta:
Salemba Medika. Pulak, L.M., & Jensen, L. (2014). Sleep in the Intensive Care Unit:
A Review. Journal of
Zhou, X., Zhang, S., & Li, X. (2013). Application of relaxation training and
Richardson, A., Crow, W., Coghill, E., & Turnock, C. (2007) . A comparison of sleep
assessment tools by nurses and patients in critical care. Journal Clininical Nursing,
16,1660–8.
Pedoman Pengumpulan Tugas Akhir
1. Pengumpulan tugas akhir individu setelah dilaksanakan ujian komprehensif. Laporan berisikan
kumpulan seluruh kasus kelolaan beserta LP dan penyusunan berdasarkan urutan ruangan
mahasiswa dinas. Setiap Laporan perminggu dilengkapi dengan lembar pengesahan dan
form instrument penilaian. Pada halaman akhir laporan ruangan disertakan lembar pengumpulan
laporan yang telah ditandatangani oleh pembimbing klinik dan akademik serta aktivitas daily
mahasiswa dan telaah satu tindakan klinik dengan konsep kritis. Urutan file laporan:
a. Cover depan
b. Daftar Isi
c. Cover Ruangan minggu 1
d. Pengesahan minggu 1
e. Penilaian minggu 1
f. LP minggu 1
g. Resume/Askep mingu 1
h..........Dst sampai minggu ke 2
i. Analisa keterampilan klinik gadar kritis
j. Aktivitas daily mahasiswa
k. Lembar pengumpulan Tugas
2. Pengumpulan tugas kelompok dikumpulkan satu bagian.
3. Laporan individu dan laporan kelompok di upload melalui google form, dengan link berikut
dengan ketentuan:
a. File type PDF (laporan dijadikan satu file, diurutkan berdasarkan ruangan tempat praktik)
b. File tugas dikirimkan dengan format judul:
Laporan individu: TA Stase Gadar Kritis-Nama Mahasiswa (Contoh: TA Stase Gadar-Melati).
Laporan kelompok: Tugas Presjur-Nama ruangan (Contoh: Tugas Presjur-Ruangan IGD).
4. Laporan diupload maksimal tanggal, 6 Februari 2021 pukul 23.00 WITA.
Link Pengumpulan
Tugas:
Tugas Individu:
https://forms.gle/vpUQzHpGgYT3GoeX8
DAFTAR KEGIATAN HARIAN
PRAKTEK PROFESI NERS KEPERAWATAN KRITIS DAN GAWAT DARURAT
Nama :
NIM :
Ruang :
Tanggal :
Waktu Kegiat
an
Mengetahui,
Pembimbing Klinik
LOG BOOK ANALISIS TINDAKAN EMERGENSI
PRAKTEK PROFESI NERS KEPERAWATAN KRITIS DAN GAWAT DARURAT
Nama :
NIM :
Ruang :
Tanggal :
Tindakan
Indikasi
Analisis Tindakan
Kesenjangan Praktik
dan Teori
Mengetahui,
Pembimbing Klinik
Beritas Acara
PENERIMAAN
TUGAS
Nama :
NIM :
Ruang :
Tanggal Praktek :
Tanda Tanda
Jenis Laporan Tanggal tangan tangan Catatan
Pengumpulan Pembimbin Pembimbin
g g
Klink Akademik
Laporan
Pendahulu
an
Laporan Kasus
Prosedur Pelaksanaan Ujian Praktik Profesi Ners
Stase Keperawatan Gawat Darurat dan Kritis
Keterangan :
Mahasiswa yang sedang ujian klinik tidak diperkenankan untuk menggunakan handphone,
smartphone lainya
Mahasiswa tidak dibenarkan bertanya kepada mahasiswa lain, pembimbing, dokter, perawat
ruangan apabila ada yang hendak diklarifikasi terlebih dahulu dikonfirmasi kepada penguji
Mahasiswa tidak diperkanankan mambawa buku catatan terkait mata kuliah Keperawatan Medikal
bedah, Gawat Darurat
Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan untuk ujian
FORMAT PENILAIAN SEMINAR/PRESENTASI
PRAKTEK PROFESI NERS
Judul Kasus :
Kelompok :
Sk
N Aspek yang dinilai or K
o 1 2 3 4 et
1 Persiapan :
a. Sistematika penulisan
b. Tehnik penulisan
c. Persiapan media
2 Pelaksanaan :
a. Pengorganisasian waktu
b. Pembukaan
c. Kejelasan materi
d. Penguasaan situasi
e. Penggunaan media
3 Diskusi
a. Ketepatan menjawab
b. Penguasaan materi
c. Penguasaan emosi
d. keterbukaan menerima saran dan masukan
4 Evaluasi
a. Kerjasama antar anggota kelompok
b. Kesimpulan
c. Penutup
Jumlah
Skor
(……………………………………)
PROGRAM PROFESI NERS STASE KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
DAN KRITIS
ITKES WIYATA HUSADA SAMARINDA
EVALUASI KLINIK
NAMA :
TEMPAT PRAKTIK :
TANGGAL :
Nila
N Aspek yang dinilai Nila K
i
o i et
Ma
x
Teori tentang penyakit (definisi, patofisiologi
1 tanda dan gejala pemeriksaan penunjang 2
komplikasi 0
2 Ketetapan rumusan diagnosa keperawatan 2
0
3 Prioritas diagnosa keperawatan 5
4 ketetapan rumusan tujuan 1
0
5 perencanaan tindakan keperawatan 2
0
6 rasionalisasi tindakan keperawatan 1
0
7 daftar pustaka 5
8 penampilan laporan 1
0
Jumlah
Skor
Keterangan
Nilai
A= >81
B= 70-80
C= 60-69,9
Pembimbing
(…………………………………………………….)
PROGRAM PROFESI NERS STASE KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DAN KRITIS
ITKES WIYATA HUSADA SAMARINDA
EVALUASI KLINIK
NAMA :
TEMPAT PRAKTIK :
TANGGAL :
Nila
N Aspek yang dinilai i Nila K
o i et
Ma
x
1 ketepatan waktu pengumpulan laporan 1
5
2 Kelengkapan data/pengkajian 1
5
indentifiasi diagnosa keperawatan/masalah
3 5
kolaborasi
kepatan rumusan diagnosa 1
0
4 ketetapan rumusan tujuan 1
0
5 ketepatan tindakan keperawatan 1
5
6 evaluasi 5
7 penampilan laporan 5
kelengkapan laporan (setiap hari 1 laporan
8 2
khusus IGD)
0
Jumlah
Skor
Keterangan
Nilai
A= >81
B= 70-80
C= 60-69,9
Pembimbing
(…………………………………………………….)
FORMAT EVALUASI UJIAN KASUS
PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN STASE GADAR KRITIS
C. Responsi (40%)
Sko
N Aspek yang dinilai Bobot re Bobot x
o Skore
1 2 3 4
1 Mampu menjawab dan 3
berargumentasi dengan 0
benar
2 Menggunakan landasan teori 3
0
3 Efektifitas waktu 2
dalam 0
menjawab
4 Bersikap profesional 2
0
Total 1
0
0
Evaluator
(…………………………………………………)
BERITA ACARA PERGANTIAN DINAS
NAMA :
NIM :
RUANG DINAS :
MINGGU PRAKTEK :
hari/tanggal……………………….Dikarenakan alasan………………………………….........
………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………..………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
Mengetahui
Samarinda,..............2018
Perseptorship Ruang……
(……………………………………..)
NERS STASE GADAR KRITIS
PEMBAGIAN RUANGAN
KELOMPOK
JANUA
N KELOMPOK RI Jumlah
O Minggu Minggu Minggu Mahasiswa
1 2 3
1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3
1 2 3 4 5 6 8 9 0 1 2 3 5 6 7 8 9 0
1 Kelompok 1 ICU- PICU-NICU IGD 1
ICCU 4
2 Kelompok 2 PICU-NICU IGD ICU- 1
ICCU 4
3 Kelompok 3 IGD ICU- PICU-NICU 1
ICCU 3
DAFTAR PEMBAGIAN KELOMPOK NERS STASE GADAR
DAFTAR KELOMPOK
1
PRESEPTOR
N NA KLINIK PRESEPTOR
O MA AKADEMIK
I IC PI NI I
C CU CU CU G
U D
1 HAMIDAH
2 YULIHA SARAH Ns. Selvi
3 ISTIQOMAH Palayukan,
4 LUCIANA PUJI RAHAYU Ns. Novi Ns. Yetty Ns. Lestari S.Kep
Priskawati, Maulida, Ekawati,S.Kep
5 MUHAMMAD IHSAN
S.Kep S.Kep
6 NARTININGSIH
Ns. Decky
7 SETYO WIRIDIANTORO Ns. Ns. Kiki Hardiansyah
Nurhadi, S.Kep
8 ENDANG KRISNAWATI Zahrotul Safitri, S.Kep., M. Kep,
9 HERI NOTOSUSANTO Wardah, Sp.Kep. MB
1 RAMLAH S.Kep
0 Ns. Mardhina, Ns. Alfianus, Ns. Rita Eka
1 SUSANTI SUHARDI S.Kep S.Kep Martini, SST
Ns. Safri,
1 S.Kep
1 SRI WAHYUNI
2
1 ARDIYAN ALFIAN
3 ARIZQI
1 ASTUTI
4
DAFTAR KELOMPOK
2
PRESEPTOR
N NA KLINIK PRESEPTOR
O MA AKADEMIK
I IC PI NI I
C CU CU CU G
U D
1 AWALUDDIN
2 DARMAWAN Ns. Selvi
3 RINA YANTI. S Palayukan,
4 SAMSIAH Ns. Novi Ns. Yetty Ns. Lestari S.Kep
Priskawati, Maulida, Ekawati,S.Kep
5 ENI FITRIANI
S.Kep S.Kep
6 BUDI SUJARWO
Ns. Decky
7 JEVI PRADHANA P. S Ns. Zahrotul Ns. Ns. Annisa Ain,
Nurhadi, S.Kep
8 PINARSIH Wardah, S.Kep.,
9 SUYATMI S.Kep M. Kep
1 DIAH AYU K
0 Ns. Mardhina, Ns. Alfianus, Ns. Rita Eka
1 ATIK DARWANTI S.Kep S.Kep Martini,
SST Ns. Safri,
1 S.Kep
1 ENDANG
2 SRININGSIH
1 ELIS IDA
3
1 IDA MAULANI
4
DAFTAR KELOMPOK
3
PRESEPTOR
N NA KLINIK PRESEPTOR
O MA AKADEMIK
I IC PI NI I
C CU CU CU G
U D
1 SITI HUSNUL
HARIROH Ns. Selvi
2 VETA VATA S. H Palayukan,
3 YUNIATI WININGSIH Ns. Novi Ns. Yetty Ns. Lestari S.Kep Ns. Annisa Ain, S.Kep.,
4 YUNNI REFFIANA Priskawati, Maulida, Ekawati,S.Kep M. Kep
5 DWI KUSRINI S.Kep S.Kep
6 EKA HARTINI Ns. Ns. Decky
7 MUSLIMAH Zahrotul Nurhadi, S.Kep
8 ALIMUDDIN Wardah,
9 SYAMSUL HADI S.Kep
1 FIBRIAN NORMA H Ns. Mardhina, Ns. Alfianus, Ns. Rita Eka Ns. Kiki Hardiansyah
0 S.Kep S.Kep Martini, SST Ns. Safri, Safitri, S.Kep., M. Kep,
1 SYARIFAH YULIA R S.Kep Sp.Kep. MB
1
1 SARIMAH MUDAH.S
2
1 NANI FERAWATI
3
JADWAL KEGIATAN NERS LURING
KANUJOSO
Ruanga Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
n
Pembagian
Kasus dan
Resume Resume Resume
IGD pembuatan Bimbinga Bimbinga
Pasien 2 Pasie Pasie
LP, Resume n n
n3 n4
Minggu Pasien
1 1
ICU/ICC Pembagian Bimbingan Bimbingan
U Kasus dan Askep
Askep Askep
pembuatan Mandiri
Mandiri Mandiri
PICU/NIC LP,
U Pengkajian
Pembuatan
Pembagian
Laporan Pembuatan
Kasus dan Present
Resume kelompok Laporan
IGD pembuatan Bimbinga asi
Pasien 2 (P.Jurnal)+ kelompok
LP, Resume n kelomp
Resume (P.Jurnal)
Pasien 1 ok
Minggu Pasien
(DARIN
2 3
G)
ICU/ICC Pembuatan Pembuatan
Pembagian
U Laporan Laporan Present
Kasus dan Askep
kelompok kelompok Bimbinga asi
pembuatan Mandiri
(P.Jurnal)+ (P.Jurnal)+ n kelomp
PICU/NIC LP,
Askep Askep ok
U Pengkajian Mandiri Mandiri (DARIN
G)
IGD Long Case SOCA SOCA
Long Long
ICU/ICC Minggu Long Case Analisa Tindakan Keperawatan Kritis
Case Case
U 3
Pembimbi Pembimbi
PICU/NIC Long Case ng ng
U Akademik Akademik
JADWAL DINAS
Janu
N Nama K ari
o Mahasiswa e Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3
l 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3
1 2 3 4 5 6 8 9 0 1 2 3 5 6 7 8 9 0
1 Hamidah
2 Yuliha Sarah
3 Istiqomah
4 Luciana Puji I ICCU PICU NICU
Rahayu C
5 Muhammad U
Ihsan
6 Nartiningsih 1 I
7 Setyo G
Wiridiantoro D
8 Endang
Krisnawati
9 Heri
Notosusanto ICCU I NICU PICU
10 Ramlah C
11 Susanti Suhardi U
12 Sri Wahyuni
13 Ardiyan Alfian A
14 Astuti
15 Awaluddin
16 Darmawan
17 Rina Yanti. S
18 Samsiah PICU NICU I ICCU
19 Eni Fitriani C
20 Budi Sujarwo U
21 Jevi Pradhana P.
S 2 I
22 Pinarsih G
23 Suyatmi D
24 Diah Ayu K
25 Atik Darwanti NICU PICU ICCU I
26 Endang C
Sriningsih U
27 Elis Ida
28 Ida Maulani
29 Siti Husnul
Hariroh
30 Veta Vata S. H
ICCU ICU
31 Yuniati Winingsih 3 I I ICCU PICU NICU
32 Yunni Reffiana G C
33 Dwi Kusrini D U
34 Eka Hartini
35 Muslimah
36 Alimuddin
37 Syamsul Hadi
38 Fibrian Norma H
39 Syarifah Yulia R
40 Sarimah NICU PICU
Mudah.S
41 Nani Ferawati