Anda di halaman 1dari 14

NAMA : CARITA INTAN PERTIWI

KELAS : SIRIUS

NIM : 2201140656

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN DENGUE


HAEMORRAGIC FEVER (DHF) DI RUANG JAYANEGARA RSU. Dr.
WAHIDIN SUDIROHUSODO MOJOKERTO

Link Download Jurnal:


http://ejournal.stikesmajapahit.ac.id/index.php/HM/article/view/318

DOI :https://doi.org/10.55316/hm.v11i2.318

Pada pengkajian tanggal 21 Maret 2019 jam 04.45 WIB keluhan yang muncul pada

pasien adalah demam 5 hari naik turun, tinggi saat malam hari, terjadi perdarahan

spontan di gusi saat dirumah, nyeri seluruh tubuh, pasien tidak bisa tidur, pada

pemeriksaan fisik pasien tampak lemas, nyeri ulu hati saat dilakukan pemeriksaan

palpasi pada abdomen, membran mukosa kering, akral dingin, nyeri kepala, makan yang

dihabiskan sedikit. Tanda-tanda vital TD 90/60 mmHg, Nadi 104x/menit, suhu 36,5°C,

RR 22x/menit, pada pemeriksaan laboratorium di dapatkan pemenurunan trombosit

14.000/ul.
FORMAT PENGKAJIAN

A. Identitas Klien
Nama :-
Usia :- thn
Jenis Kelamin :-
B. Status Kesehatan Saat Ini
1) Keluhan Utama :
a. Saat MRS :-

Saat Pengkajian : Demam 5 hari naik turun, tinggi saat malam hari, terjadi
perdarahan spontan di gusi saat dirumah, nyeri seluruh tubuh, pasien tidak
bisa tidur, pada pemeriksaan fisik pasien tampak lemas, makan yang dihabiskan
sedikit. nyeri ulu hati saat dilakukan pemriksaan palpasipada abdomen, membran
mukosa kering, akral dingin, nyeri kepala. Tanda-tanda vital TD 90/60 mmHg,
Nadi 104x/menit, suhu 36,5°C, RR 22x/menit, pada pemeriksaan laboratorium di
dapatkan pemenurunan trombosit 14.000/ul.

2) Riwayat Penyakit Sekarang


Diagnosa Medis : Gusi berdarah, sulit tidur, nyeri seluruh tubuh, lemas, nyeri ulu
hati, nyeri kepala
C. Riwayat Kesehatan Terdahulu
1. Penyakit yang pernah dialami :
a. Kecelakaan (jenis dan waktu) : Tidak terkaji
b. Operasi (jenis dan waktu) : Tidak terkaji
c. Penyakit : Tidak terkaji
- Kronis : Tidak terkaji
- Akut : Tidak terkaji
d. Terakhir MRS : Tidak terkaji
D. Riwayat Keluarga

Tidak terkaji

E. Pola Nutrisi-Metabolik

Item Deskripsi
Di Rumah Di Rumah Sakit
Jenis diet/makanan/komposisi Tidak terkaji Tidak terkaji
menu
Frekuensi/pola Tidak terkaji Tidak terkaji
Porsi/jumlah Tidak terkaji Sedikit
Pantangan Tidak terkaji Tidak terkaji
Nafsu makan Tidak terkaji Tidak terkaji
Peningkatan/Penurunan BB 6 Tidak terkaji Tidak terkaji
bulan terakhir
Sukar menelan Tidak terkaji Tidak terkaji
Riwayat Alergi : Tidak terkaji
Makanan : Tidak terkaji
Obat : Tidak terkaji
Lainnya : Tidak terkaji

F. Pola Eliminasi

Item Deskripsi
Di Rumah Di Rumah Sakit
BAB Tidak terkaji Tidak terkaji
Frekuensi/pola
Konsistensi Tidak terkaji Tidak terkaji
Kesulitan Tidak terkaji Tidak terkaji
Upaya mengatasi Tidak terkaji Tidak terkaji
BAK Tidak terkaji Tidak terkaji
Frekuensi/pola
Konsistensi Tidak terkaji Tidak terkaji
Kesulitan Tidak terkaji Tidak terkaji
Upaya mengatasi Tidak terkaji Tidak terkaji
Personal Hygiene Tidak terkaji Tidak terkaji

G. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Lemas
Kesadaran : Tidak terkaji
GCS : Tidak terkaji
TD : 90/60 mmhg
Nadi : 104x/menit
Suhu : 36,5C
RR : 22 x/menit
SpO2 : Tidak terkaji
1. Kepala : Tidak terkaji
2. Mata : Tidak terkaji
3. Hidung : Tidak terkaji
4. Mulut dan Tenggorokan : Tidak terkaji
5. Telinga : Tidak terkaji
6. Leher : Tidak terkaji
7. Dada : Tidak terkaji
Inspeksi
Bentuk Thorak Tidak terkaji
Palpasi Tidak terkaji
Vocal fremitus Tidak terkaji
Perkusi Tidak terkaji
Auskultasi Paru Ronchi (+) Wheezing ( )
Suara Nafas Deskripsi
( ) Bronkial
( ) Bronkovesikuler
( ) Vesikuler
Suara Ucapan Dextra Sinistra
Bronkoponi/pectoryloquy/egophony Tidak terkaji Tidak terkaji
Suara tambahan Dextra Sinistra
Rales/Ronchi/Wheezing/Pleural Ronchi Ronchi
Frictionk
Pemeriksaan Jantung
Area Aorta-Pulmonum Pulsasi : Tidak terkaji
Area tricuspid-Ventrikel kanan Pulsasi : Tidak terkaji
Letak Ictus Cordis Tidak terkaji
Perkusi Tidak terkaji
Batas Jantung Tidak terkaji
Suara : Resonan/Dullness/Timpani/Pekak
Auskultasi
Bunyi Jantung I Tidak terkaji
Bunyi Jantung II Tidak terkaji
Bunyi Jantung III Tidak terkaji
Bunyi Jantung IV Tidak terkaji
Keluhan
8. Punggung : Tidak terkaji
9. Mamae dan Axilla : Tidak terkaji
10. Abdomen : Tidak terkaji

Inspeksi ( ) Lesi ( )Scar ( ) Distensi ( ) Asites


Auskultasi Bising Usus : Tidak terkaji
Palpasi Tidak terkaji
Perkusi Tidak terkaji
Lain-lain Tidak terkaji
11. Genetalia

Pengkajian Data/Gejala Deskripsi


Inspeksi Tidak terkaji
Palpasi Tidak terkaji
Keluhan Tidak terkaji
Lain-lain Tidak terkaji
12. Ekstremitas

Atas Lesi ( / ), Edema ( / ), Deformitas ( / )


Akral dingin
Bawah Lesi ( / ), Edema ( / ), Deformitas ( / )
Akral dingin
Kekuatan Otot ( ) Ekstremitas Atas
( ) Ekstremitas Bawah
Tidak terkaji

13. Metabolisme/Integumen
Kulit
Warna : Tidak terkaji Akral : dingin
Suhu : 36,5 Turgor : Tidak terkaji
Edema : Tidak terkaji Memar : Tidak terkaji
Kemerahan : Tidak terkaji Pruritus : Tidak terkaji
Lain-lain : Tidak terkaji

14. Neurosensori
Pupil : Tidak terkaji Reflek terhadap
Reflek : Tidak terkaji cahaya : Tidak terkaji
( ) Menghisap
( ) Menoleh
( ) Menggegam

Terapi :
DATA PENUNJANG (EKG,EEG,Pemeriksaan Radiologi, Laboratorium, Dll)

Hasil Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan


LABORATORIUM Trombosit : 14.000
ANALISA DATA

DATA ETIOLOGI MASALAH KEPERAWATAN

Ds : Px mengatakan gusi Virus Dengue Hipovolemia berhubungan


berdarah dengan Kehilangan volume
Kebocoran plasma cairan
Do :
1. Trombosit : 14.000 Trombosit menurun
2. Mulut kering
Perdarahan
3. Akral dingin
4. Tensi 90/60 Kekurangan volume cairan
5. Nadi 104x/menit
6. RR 22x/menit Hipovolemia

Ds : Px mengatakan nyeri Vasodilatasi pembuluh darah Nyeri akut berhubungan dengan


kepala ke otak agen pencidera fisiologois :
proses penyakit
Do : Pusing
1. Skala nyeri : tidak
terkaji Nyeri akut
2. Nadi : 104x/menit
3. Kesulitan tidur
Ds : Badan lemas Metabolisme meningkat Intoleransi aktifitas dibuktikan
dengan kelemahan fisik
Do : Energi bertambah
1. Tampak lemas
2. Tensi 90/60 Asupan nutrisi berkurang
3. Trombosit 14.000
Kelemahan fisik

intoleransi aktifitas
Ds : - intake tidak adekuat Risiko defisit nutrisi dibuktikan
dengan peningkatan kebutuhan
Do : mukosa kering metabolisme
1. Porsi makan yang
badan lemah
dihabiskan sedikit
2. Mukosa bibir kering risiko defisit nutrisi
3. Badan lemah
DIAGNOSA PRIORITAS

No. Diagnosa Keperawatan Tanda Tangan

1. Hipovolemia berhubungan dengan kehilangan


volume cairan

2. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencidera


fisiologois : proses penyakit

3. Risiko defisit nutrisi dibuktikan dengan


peningkatan kebutuhan metabolisme

4. Intoleransi aktifitas dibuktikan dengan kelemahan


fisik
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

No. Dx. Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi TTD


Keperawatan
1. Hipovolemia Tujuan : Setelah dilakukan Manajemen Hipovolemia
b.d tindakan keperawatan 3 x 24 jam
kekurangan diharapkan status cairan Observasi:
volume cairan membaik
 Periksa tanda dan
SLKI
gejala hypovolemia
(mis. frekuensi nadi
1. Dipsneu menurun
meningkat, nadi
2. Frekuensi nadi membaik
teraba lemah, tekanan
3. Membrane mukosa membaik
darah menurun,
tekanan nadi
menyempit, turgor
kulit menurun,
membran mukosa,
kering, volume urin
menurun, hematokrit
meningkat, haus,
lemah)
 Monitor intake dan
output cairan
Terapeutik

 Hitung kebutuhan
cairan
 Berikan posisi
modified
trendelenburg
 Berikan asupan cairan
oral
Edukasi

 Anjurkan
memperbanyak
asupan cairan oral
 Anjurkan menghindari
perubahan posisi
mendadak
Kolaborasi

 Kolaborasi pemberian
cairan IV isotons
(mis. Nacl, RL)
 Kolaborasi pemberian
cairan IV hipotonis
(mis. glukosa 2,5%,
Nacl 0,4%)
 Kolaborasi pemberian
cairan koloid (mis.
albumin,
plasmanate)
 Kolaborasi pemberian
produk darah

No. Dx. Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi TTD


Keperawatan
1. Nyeri akut b.d Tujuan : Setelah dilakukan Manajemen Nyeri
agen tindakan keperawatan 3 x 24 jam
pencedera diharapkan tingkat nyeri Observasi:
fisiologis menurun  Identifikasi lokasi,
SLKI karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas,
1. Frekuensi nadi menurun intensitas nyeri
2. Keluhan nyeri menurun
3. Kesulitan tidur menurun  Identifikasi skala nyeri

 Identifikasi respons
nyeri non verbal

 Identifikasi faktor yang


memperberat dan
memperingan nyeri

 Identifikasi pengetahuan
dan keyakinan tentang
nyeri

 Identifikasi pengaruh
nyeri pada kualitas
hidup

 Monitor efek samping


penggunaan analgetik

Terapeutik:

 Berikan teknik
nonfarmakologi
untuk mengurangi
rasa nyeri

 Kontrol lingkungan
yang memperberat
rasa nyeri

 Fasilitasi istirahat dan


tidur

 Pertimbangkan jenis
dan sumber nyeri
dalam pemilihan
strategi meredakan
nyeri

Edukasi

 Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri

 Jelaskan strategi
meredakan nyeri

 Ajarkan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri

Kolaborasi

 Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu

No. Dx. Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi TTD


Keperawatan
1. Risiko defisit Tujuan : Setelah dilakukan Manajemen Nutrisi
nutrisi tindakan keperawatan 3 x 24 jam
Observasi:
dibuktikan diharapkan status nutrisi
dengan meningkat  Identifikasi status nutrisi
pningkatan SLKI
metabolisme  Identifikasi alergi dan
intoleransi makanan
tubuh 1. Porsi makan yang
dihabiskan meningkat  Monitor asupan makanan

 Monitor berat badan

Terapeutik:

 Lakukan oral hygiene


sebelum makan, Jika perlu

 Sajikan makanan secara


menarik dan suhu yang
sesuai

 Hentikan pemberian
makanan melalui selang
nasogastric jika asupan
oral dapat ditoleransi

Edukasi

 Anjurkan posisi duduk,


jika mampu

 Ajarkan diet yang


diprogramkan

Kolaborasi

 Kolaborasi dengan ahli


gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis
nutrien yang dibutuhkan

No. Dx. Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi TTD


Keperawatan
1. Intoleransi Tujuan : Setelah dilakukan Manajemen Energi
aktifitas b.d tindakan keperawatan 3 x 24 jam Observasi:
kelemahan diharapkan toleransi aktivitas  Identifikasi gangguan
fisik meningkat fungsi tubuh yang
SLKI mengakibatkan
kelelahan
1. Kekuatan bagian tubuh  Monitor pola dan jam
atas bawah meningkat tidur
2. Keluhan Lelah menurun  Monitor kelelahan
fisik dan emosional
Edukasi
 Anjurkan tirah baring
 Anjurkan melakukan
aktivitas secara
bertahap
Terapeutik:
 Sediakan
lingkungan nyaman
dan rendah stimulus
 Lakukan latihan
rentang gerak pasif
dan/atau aktif
 Berikan aktivitas
distraksi yang
menenangkan
 Fasilitasi duduk di
sisi tempat tidur,
jika tidak dapat
berpindah atau
berjalan
Kolaborasi
Kolaborasi dengan ahli gizi
tentang cara meningkatkan
asupan makanan
CONTOH SOAL UKOM

1. Pasien datang dengan keluhan gusi berdarah spontan, akral teraba dingin, mukosa mulut
kering, pasien tampak lemas. Tensi: 90/60 Nadi: 104x/menit RR: 22x/menit, trombosit
14.000.
Apakah diagnose utama pada pasien tersebut?
A. Risiko Perdarahan
B. Risiko syok
C. Hypovolemia
D. Intoleransi aktifitas

2. Pasien mengalami kekurangan cairan. Kemudian data apakah yang di temukan perawat
saat pengkajian dan memutuskan bahwa kondisi pasien mengalami peningkatan serta
kekurangan cairan teratasi?

A. Pasien tidak mengeluarkan urin


B. Pengeluaran urine kurang dari 1 mL/kg/jam
C. Capillary refill time (CRT) kurang dari 2 detik
D. Tubuh lemah
3. Pasien datang dengan keluhan gusi berdarah spontan, akral teraba dingin, mukosa mulut

kering, pasien tampak lemas. Tensi: 90/60 Nadi: 104x/menit RR: 22x/menit, trombosit

14.000.

Apa yang harus dilakukan saat pasien masuk UGD?

A. Memberi cairan isotonic intravena

B. Memberi pasien makan minum sedikit tapi sering

C. Melakukan pemeriksaan TTV berkala

D. Cek DL setiap hari

4. Pasien datang dengan keluhan panas naik turun sudah 5 hari, gusi berdarah spontan,
trombosit 14.000.
Apakah diagnosa pasien tersebut?
A. DF
B. DHF
C. Serosis
D. Typoid fever

5. Hipovolemia pada pasien DHF disebabkan karena ada perembesan plasma yang ditandai
dengan
A. Tekanan darah menurun
B. Hematokrit meningkat
C. Kadar natrium meningkat
D. Terdapat petting odema

Anda mungkin juga menyukai