Anda di halaman 1dari 25

Skills Lab Blok 19 Topik 3 (Sistem Endokrin, Nutrisi & Metabolik)

Struma difusa soliter sinisra toksik hipertiroid ec. grave’s disease

Skenario 3:
Benjolan di leher Siti
Siti, usia 21 tahun datang berobat ke puskesmas dengan keluhan dada sering berdebar-
debar dan mudah Lelah. Siti juga mengeluhkan terdapat benjolan di leher depan sebelah kiri yang
muncul sejak 3 bulan yang lalu namun tidak mengeluhkan badan demam ataupun nyeri di
benjolan tersebut. Siti sering merasa gemetar pada tangan sehingga mengganggu pekerjaannya
sebagai penjahit. Keluhan lain yang dirasakan adalah sering merasa lelah, mudah lapar, berat
badan turun padahal nafsu makan meningkat dan mudah berkeringat.
Hasil pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran compos mentis, tekanan darah 130/80
mmHg, Nadi 110 kali/ menit, laju pernapasan 22 kali / menit, suhu 36.80 C. Mata eksoftalmus,
pemeriksaan leher terdapat benjolan diffus di leher depan. Pemeriksaan laboratoium didapatkan
kadar TSH 0,002 IU/ml, T3 5,56 mg/dl, T4 18,2 mg/dl.
Salam
Perkenalan
Identitas pasien
 Nama Siti
 Usia 21 tahun
 Alamat Kedungmundu
 Pekerjaan Penjahit
Keluhan utama Benjolan di leher
RPS
Lokasi
 Bisa di tunjukan benjolan nya di bagian mana bu? Di leher depan sebelah kiri
 Di satu sisi/ keduanya? Di satu sisi sebelah kiri
Onset
 Sejak kapan? Sejak 3 bulan
Kronologis
 Bisa diceritakan awal mula munculnya keluhan? Tidak tau dok, tiba tiba leher kiri
saya ada benjolan.
Kualitas
 Benjolan terasa membesar/ makin mengecil? Makin membesar
 Ada nyeri bila ditekan? Tidak nyeri
 Konsentrasi nya keras/ lunak jika ditekan? Lunak
 Ada gangguan ketika menelan? Tidak
 Mengganggu aktivitas? Mengganggu aktivitas
Kuantitas
 Benjolannya ada berapa? 1
 Ukurannya seberapa? Sebesar kelereng
Faktor memperberat
 keluhan memberat ketika apa? Tidak ada
Faktor memperingan
 Enakan ketika apa? Tidak ada
Keluhan lain Sering gemetar pada tangan
 Dada berdebar, mudah lelah, gugup maupun gelisah? Dada berdebar dan mudah lelah
(+)
 Keringat berlebih/sedikit? Keringat berlebih
 Lebih suka udara panas/ dingin? Lebih suka udara dingin (+)
 Nafsu makan apakah bertambah/ berkurang? Bertambah
Skills Lab Blok 19 Topik 3 (Sistem Endokrin, Nutrisi & Metabolik)

 BB naik/ turun? BB turun


 Konstipasi, serak, kesemutan/ pendengaran Tidak ada
berkurang?
 Demam? Tidak ada
RPD
 Pernah mengalami seperti ini? (-)
 Riwayat penyakit tiroid, DM, HT, jantung, trauma, (-)
operasi gondok?
 Konsumsi obat amiodaron/ diuretik? (-)
 Sering demam, batuk, pilek ? (-)
Riwayat pengobatan
 Sudah pernah diobati/ke dokter? Belum pernah
RPK
 Ada yang pernah mengalami seperti ini? (-)
 Riwayat DM, HT, jantung, penyakit tiroid? (-)
 Ada yang sakit seperti di wilayah tempat tinggal?  (-)
menyingkirkan endemik goiter
Riwayat Pribadi Sosial Ekonomi
 Merokok/ minum alkohol? (-)
 Nafsu makan meningkat/ menurun? Nafsu makan meningkat
 Suka makan dengan garam beryodium/ makanan (-)
manis?
 Rutin berolahraga? Jarang
 Sehari tidur berapa jam? 6 jam
 Biaya pengobatan mandiri/asuransi? Mandiri.
Profesionalitas
 Baik bu, disini saya akan melakukan pemeriksaan fisik untuk memastikan diagnosis ibu,
mungkin sedikit kurang nyaman, apakah ibu bersedia?
 Baik bu, silahkan untuk melepas pakaian dan berbaring di bed, saya akan menyiapkan alat
dan mencuci tangan
 Bismillah
Pemeriksaan Fisik
 Kesadaran Compos mentis
 Keadaan umum Tampak sakit
 Tekanan darah 130/80 mmHg (prehipertensi)
 HR 110 kali/ menit (takikardi)
 Suhu 36.8oC
 RR 22 kali / menit
Status generalisata Dbn
Kepala Normocephal
 Inspeksi  jejas? Tanda trauma?distribusi rambut? (-), distribusi rambut dbn

 Palpasi  krepitasi (-)


Mata
 Konjungtiva anemis/ tidak? (-)
 Sklera ikterik/ tidak? (-)
 Pupil isokor/anisokor? Isokor
 Exoftalmus (+)
Leher
 Inspeksi  jejas? Warna? Simetris? Jejas (-), warna sama dengan kulit
Skills Lab Blok 19 Topik 3 (Sistem Endokrin, Nutrisi & Metabolik)

sekitar, asimetris
 Palpasi  nyeri tekan? massa/benjolan? Permukaan Nyeri tekan (-), benjolan (+), rata
benjolan rata/tidak?
Thorax paru dan jantung
 Inspeksi  jejas? Warna? Hemithorax dextra sinistra Jejas (-), warna sama dengan kulit
apakah simetris/ tidak? sekitas, hemithorax dextra sinistra
simetris .
 Palpasi
o Paru (di 6 titik)  nyeri tekan? ICS melebar / Nyeri tekan (-), ICS normal,
menyempit ? hemithorax dextra sinistra hemithorax dextra sinistra
simetris/ tidak? simetris.
o Jantung apakah ictus cordis teraba di ICS v Teraba,
1-2 cm midclav sin
 Perkusi
o Paru (di 6 titik)  apakah seluruh lapang Sonor.
paru terdengar sonor? Batas jantung dbn
o Jantung  menentukan batas jantung.
 Auskultasi
o Paru (di 6 titik)  apakah suara dasar paru Suara dasar paru vesikuler dan
vesikuler? Adakah suara tambahan seperti tidak terdapat suara tambahan.
wheezing, ronkhi?
o Jantung (di 4 katup)  apakah suara jantung Suara jantung normal, tidak
dbn? Adakah bising jantung seperti terdapat bising jantung, bruit (+)
murmur/gallop? Bruit (tanda fibrilasi
atrium)?
Abdomen
 Inspeksi  jejas? Bentuk simetris/tidak? Warna? Jejas (-), simetris, warna sama
dengan kulit sekitar.
 Auskultasi di 9 regio abdomen mulai dari
hipocondriac sin hingga iliaca dextra
o Pada regio iliaca dex  apakah terdengar Bunyi peristaltik normal, dengan
bunyi peristaltik?  Normal /mengeras frekunsi 6 x/ menit.
/melemah ? Normalnya =5-35x/menit
 Perkusi di 9 regio  apakah seluruh lapang Timpani.
abdomen terdengar timpani?
 Palpasi secara mengular di 9 regio dengan kedua kaki Nyeri tekan (-), pembesaran organ
ditekuk  nyeri tekan? Pembesaran organ? Massa? (-), massa (-).
Ekstremitas
 Inspeksi  jejas? Warna? Edema? Jejas (-), warna sama dengan kulit
sekitar, edema (-).
 Palpasi  Akral hangat/dingin? Akral hangat.
Pemeriksaan Tiroid
Inspeksi Spontan
Pasien duduk, kerah baju dibuka, posisi kepala agak Normal
menengadah, dan posisi pasien berhadapan dengan
pemeriksa
 Ada benjolan? Ada
 Gerakan saat menelan?  simetris/tidak? Asiemtris
 Warna  sama dg jaringan sekitar? Sama dengan jaringan sekitar
 Tekstur permukaan  tampak licin/keras? Licin
 Struma Normal
Skills Lab Blok 19 Topik 3 (Sistem Endokrin, Nutrisi & Metabolik)

 Jaringan parut (-)


Palpasi
Pasien duduk, minta pasien sedikit fleksi kearah kelenjar
tiroid yang diperiksa, dokter berada di kanan dan agak
dibelakang pasien palpasi dari belakang
 Palpasi seluruh kelenjar tiroid termasuk isthmus dan
lobus lateralis
 Ketika palpasi  kedua tangan di bawah kartilago
krikoidea, trakea didorong kearah kelenjar tiroid
 Bentuk  bulat/ oval? Bulat
 Batas  tegas/tidak Tidak tegas
 Jumlah  multiple/ soliter Soliter (1)
 Ukuran 4x3x1 cm
 Konsistensi  lunak/ keras Lunak
 Nyeri tekan (-)
 Dapat digerakkan dari dasar? (+)
 Infiltrasi ke jaringan sekitar termasuk ke limfonodi? (-)
Auskultasi
 Bising? (+)
 Bruit tiroid? (+)
Pemeriksaan Tanda Hipertiroid
 Tremor halus (+)
Kedua tangan lurus kedepan lalu diberi kertas
diatasnya  (+) ada tremor halus?
 Tes proksimal myopati (+)
Pasien duduk lalu satu kai diangkat dan ditahans
elama 1 menit  (+) kaki terjatuh ketika diangkat < 1
menit?
 Pemberton sign (+)
Angkat kedua tangan keatas  (+) pasien merasa
pusing sampai sinkop
Kelainan Mata
 Exoptalmus (+)
Dilihat dari samping kanan dan kiri menggunakan
penlight  (+) bulbus oculi menonjol keluar
 Stellwag’s sign (+)
(+) mata jarang berkedip?
 Von graefe’s sign (+)
Pasien melihat kebawah  (+) palpebra superior
tidak dapat mengikuti bulbus oculi
 Moebius sign (+)
Jari telunjuk pemeriksa diarahkan ke hidung pasien,
lalu minta pasien untuk mengikuti jari telunjuk kita
 (+) tidak bisa mengikuti jari telunjuk (akomodasi
berkurang)
 Jofroy’s sign (+)
Minta pasien melihat keatas dan mengerutkan dahi
 (+) tidak bisa mengerutkan dahi
 Rosenbach sign (+)
Minta pasien menutup mata  (+) tremor pada
palpebra
Skills Lab Blok 19 Topik 3 (Sistem Endokrin, Nutrisi & Metabolik)

 Darlimpe (+)
(+) mata pasien membelalak
Pemeriksaan Tambahan
 Gerakan hiperkinetik/lambat? Hiperkinetik
 Tangan panas dan basah/ dingin dan kasar? Tangan panas dan basah
 Udem perianal? (+)
 Refleks tendo achilles melambat/ tidak? Normal
Kesimpulan
 Index wayne Index wayne > 20 (hipertiroid)
<10 : eutiroid
10-19 : meragukan
>20 : hipertiroid
 Index billewicks
+19 : hipotiroid
-24-19 : meragukan
-24 : eutiroid
Menyimpulkan hasil
 Struma Struma difusa soliter sinistra
 Difusa/ Nodusa toksik suspect hipertiroid.
 Permukaan rata, batas tidak tegas, bulat (difusa)
 Permukaan tidak rata, asimetris, batas tegas
(nodusa)
 Soliter / multipel
 soliter (1) / multiple (>1)
 Dextra/ sinistra/ dex sin
 Toksik/ non toksik
 ada/ tidaknya gejala
 Suspect hipo/hipertiroid
Pemeriksaan penunjang
 Px lab darah rutin  HB, HT, trombosit, leukosit
 Px lab hormon tiroid  TSH, FT4, T3 TSH 0,002 IU/ml (menurun)
T3 5,56 mg/dl (meningkat)
T4 18,2 mg/dl (meningkat)
 USG Tiroid Adanya difus
 EKG  fibrilasi atrium (+)
Diagnosis
 Struma Struma difusa soliter sinisra toksik
 Difusa/nodusa hipertiroid ec. grave’s disease
 Soliter/ multiple
 Dex/ sin/ dex sin
 Toksik/ nontoksik
 Hipo/ hipertiroid
 Et causa…
Diagnosis Banding
DM, jantung rematik, goiter
Profesionalitas
 Alhamdulillah pemeriksaann telah selesei
 Ibu bisa merapikan diri dan kembali duduk di kursi, saya akan merapikan alat dan cuci
tangan terlebih dahulu.
Edukasi
Skills Lab Blok 19 Topik 3 (Sistem Endokrin, Nutrisi & Metabolik)

 Definisi Hipertiroid adalah gangguan dimana kadar hormon tiroid dalam tubuh
tinggi
 Etiologi  Penyebab tingginya kadar hormon tiroid pada kasus ini adalah
grave’s disease yaitu kondisi autoimun sehingga ada antibodi
yang merangsang kelenjar tiroid untuk memproduksi hormon
tiroid sehingga meningkatkan produksi kadar hormon tiroid
dalam tubuh
 Faktor resikonya adalah kebiasaan suka mengkonsumsi garam
yodium dan makanan tinggi yodium misalnya makanan laut
 Komplikasi  Badai tiroid
Kondisi kegawatgdaruratan yang ditandai dengan penurunan
kesadaran karena hormon tiroid yang tidak stabil
 Kelainan irama jantung seperti atrial fibrilasi dan
meningkatkan risiko gagal jantung
 Osteoporosis
Hormon tiroid bisa mempengaruhi metabolisme tulang
sehingga memicu resorpsi tulang
 Tatalaksana  Obat antitiroid
 PTU (propylthiouracil)
 dosis 300 mg/ hari dibagi dalam 3 dosis
 Propanolol (beta blocker)
 untuk mengurangi gejala seperti keringat berlebih,
berdebar, dan gemetar, serta untuk menghambat konversi T4
menjadi T3.
 dosis 40-80 mg, 2-4 kali/ hari
 Rujuk dokter spesialis penyakit dalam.
 Menghindari makanan yang tinggi yodium seperti makanan
laut dan garam yang beryodium
Terima kasih, semoga lekas sembuh
Salam
Tambahan:
Skills Lab Blok 19 Topik 3 (Sistem Endokrin, Nutrisi & Metabolik)

Grave’s Disease

 Penyakit graves merupakan gangguan autoimun yang ditandai dengan produksi


antibody yang akan menempel pada reseptor TSH dalam kelenjar tiroid dan
kemudian menstimulasi reseptor tersebut.
 Antibody yang merangsang kelenjar tiroid (thyroid stimulating antibody atau
TSAb). Hampir semua pasien penyakit graves mempunyai autoantibodi yang
berikatan dengan reseptor TSH (TSH receptor antibody = TRAb). TRAb
bertindak sebagai agonis TSH berkompetisi dengan TSH hipofisis, mengakibatkan
sintesis dan sekresi hormone tiroid yang berlebihan

Manifestasi Klinis:

1. Gejala dan tanda seperti hipertiroid


2. Tiroid dermatopathy

pretibial myxedema indurated plak orange skin appearance

3. Tiroid acropathy
Clubbing finger

4. Grave opthalmopathy
Mirip seperti tanda – tanda hipertiroid pada mata
Skills Lab Blok 19 Topik 3 (Sistem Endokrin, Nutrisi & Metabolik)
Skills Lab Blok 19 Topik 3 (Sistem Endokrin, Nutrisi & Metabolik)

HIPOGLIKEMIA BERAT
Penurunan kesadaran, Riwayat DM, rutin minum obat saat minum obat tidak mau makan.
ANAMNESIS Alloanamnesis
Salam, perkenalan diri
Identitas pasien dan keluarga
Keluhan : tidak sadar
Lokasi : -
Onset : … jam yang lalu
Kronologi :
Kualitas :
Kuantitas :
Fak. Meperberat :
Fak. Memperingan :
Keluhan lain :

RPD: pernah sakit seperti ini? riwayat DM? berapa lama? Riwayat
pengobatan? rajin minum obat tidak? (Ya: hipoglikemi, Jarang:
hiperglikemi)
RPK: Riwayat dm?
RP Sosek: makan teratur? kebiasaan makan makanan berlemak dan
manis manis? olahraga rutin?

PRIMARY SURVEY A = Airway dan C-spine control :


 Look : apakah ada obstruksi jalan nafas: darah, fragmen gigi
yang patah? sianosis? pursed lip breathing? nafas cuping
hidung?
 Listen : suara tambahan nafas? gurgling (cairan pake
suction), stridor (benda padat kemungkinan lidah jatuh ke
belakang pakai gudel), snoring?
 Feel: apakah terdengar hembusan nafas?
Apakah ada trauma tulang cervical/leher?
Airway clear
Skills Lab Blok 19 Topik 3 (Sistem Endokrin, Nutrisi & Metabolik)

B = breathing
 Look : retraksi? deviasi trakea? exvansi thorax?
simetris/asimetris? RR dalam 1 menit? pola nafas (kusmaul),
perkusi lapang paru sonor,
 Feel : tercium bau aseton?
 Listen : hembusan nafas? auskultasi suara dasar paru
vasikular?
Breathing clear

C = circulation
 Nadi : regular/ireguler, nadi selama 1 menit?
 TD : berapa?
 Akral dingin/hangat, CRT <2 detik, SpO2 berapa?
 GDS? (30 mg/dl) pakai glucometer guyss
Third:
1. Lemas, penurunan kesadaran
2. Kadar glukosa plasma rendah
3. Gejala mereda setelah kadar glukosa plasma meningkat
Circulation tdk clear
Pasang infus D10% 6 jam perkolf (28 tetes per menit)
Nadi jd turun tdk? CRT? Akral hangat? TTV membaik?

Circulation clear

D= disability
 Kesadaran
 GCS, E3M3V3?
 Pupil isokor, refleks pupil direct & indirect, diameter 3mm
Disability clear

E = Exposure
jejas? tanda2 fraktur? bukan pasien KLL
PEMERIKSAAN FISIK Keadaan umum
Kesadaran
TTV : suhu, RR, nadi, TD, CRT <2detik, SpO2, akral
Skills Lab Blok 19 Topik 3 (Sistem Endokrin, Nutrisi & Metabolik)

dingin/hangat?

Status generalisata :
 Kepala : dbn
 Mata : mata cekung? sklera ikterik? konjungtiva anemis
(+), refleks pupil (+), pupil isokor
 Hidung : nafas cuping hidung? secret?
 Telinga : secret?
 Mulut : sianosis? mulut bibir kering?
 Leher: JVP normal? deviasi trakea? jejas? massa?
Pembesaran KGB? Pembesaran tiroid?
 Thorax Pulmo
Inspeksi statis dinamis
Palpasi : taktil fremitus? nyeri tekan?
Perkusi : sonor seluruh lapang paru
Auskultasi : suara dasar paru vasikular? suara tambahan
paru?
 Thorax Jantung
Inspeksi : jejas? ictus cordis?
Palpasi : sternal lift, pulsus epigastrium, pulsus
parasternal, thrill
Perkusi : batas jantung dbn
Auskultasi : S1. SII, suara tambahan jantung bising,
murmur, gallop?
 Abdomen
Inspeksi : datang, cekung, sembung, jejas, massa,
venektasi, frog like appereance
Auskultasi : bising usus? suara tambahan?
Palpasi ringan : nyeri tekan, massa
Palpasi dalam : defence muscular, pembesaran organ
(hepar, ginjal, lien)
Perkusi : timpani seluruh lapang abdomen, batas hati
(liver span), trube (lien)
 Ekstremitas :
Skills Lab Blok 19 Topik 3 (Sistem Endokrin, Nutrisi & Metabolik)

Edema, CRT <2 detik, akral hangat

Status Lokalis (jika ada luka)


 Inspkesi : lokasi luka dimana? ukuran? batas tegas?
dasar jaringan? ada tulang yang terekspos? udem? bauk
khas? kulit tungkai kering?
 Palpasi: krepitasi? fluktuasi? Sensibilitas di a.dorsalis
pedis dan a.tibialis posterior kanan kiri.

Status neurologis
 Sensorik
 Motorik
 Refleks fisiologis
 Refleks patologis
 Rangsang meningeal
PEMERIKSAAN Pemeriksaan GDS : 30 mg/dl (bilang pemeriksaan dengan
PENUNJANG glucometer)

Darah rutin :
Leukosit : 9000
Trombosit : 410.000
Eritrosit : 4,5 jt
Hb : 13 gr/dl
Hematokrit : 45%

Kimia klinik :
SGOT : 25
SGPT : 30
Ureeum : 38 mg/dl
Creatinin : 0,6
Skills Lab Blok 19 Topik 3 (Sistem Endokrin, Nutrisi & Metabolik)

Elektrolit
Natrium : 138 meq
Kalium : 4,2 meq
Klorida : 99 meq

EKG
dbn
X foto thorax

DIAGNOSIS Diagnosis : Hipoglikemia Berat


DD :
-Syncope vagal
-Stroke/ TIA (Transient Iscemic Attack)
TATALAKSANA  Nasal canul 4l/menit jika SpO2 <95%
 D40 2 flakon = 50 ml bolus intra vena
 D10% infus 6 jam per kolf
TANYA! GDS berapa dok?
 Bila GDS < 100 mg/dl maka pemberian bolus D40%
sebanyak ½ flakon secara IV

Periksa GDS satu jam sekali “GDS berapa dok?”


GDS <50 mg/dl = bolus D 40% 50 Ml IV
GDS <100 mg/dl = bolus D40% 25 ml IV
GDS 100-200 mg / dl = tanpa bolus D40%
GDS >200 mg/dl = pertimbangkan menurunkan drip D10%

GDS berapa dok?


Kalo sudah > 100 maka lakukan pemantauan tiap 2 jam jika sudah >
100 sebanyak 3 kali berturut turut maka protocol dihentikan

Bapak tidak sadar karena gula minum obat dan tidak ada makanan
yang masuk, asupan kurang jadi obat yang diminum tidak
menurunkan kadar gula dalam tubuh tetapi malah menurunkan gula
yang ada di otot maka terjadi hipoglikemia. Alhamdulillah
Skills Lab Blok 19 Topik 3 (Sistem Endokrin, Nutrisi & Metabolik)

pertolongan pertama sudah dilakukan, saat ini perlu pemeriksaan


lebih lanjut karena takut terjadi hipoglikemia lagi, jadi jangan pulang
dahulu. Supaya kejadian tidak terulang kalau minum obat ya makan
dulu sesuai anjuran baik sebelum minum obat atau sesudah minum
obat, misal lemes pusing bisa buat cairan glukosa murni 20-30g
dilarutkan dalam air bisa dengan makanankarbihidrat sederhana yang
kandungan glukosa tinggi.
Skills Lab Blok 19 Topik 3 (Sistem Endokrin, Nutrisi & Metabolik)
Skills Lab Blok 19 Topik 3 (Sistem Endokrin, Nutrisi & Metabolik)

KAD (Keto Asidosis Diabetikum)


Pasien biasanya tidak sadar, Riwayat DM, minum obat tidak teratur, ada luka/ulcus. GDS 480,
keton urin (+).
ANAMNESIS Alloanamnesis
Salam, perkenalan diri
Identitas pasien dan keluarga
Keluhan : tidak sadar
Lokasi : -
Onset : … jam yang lalu
Kronologi :
Kualitas :
Kuantitas :
Fak. Meperberat :
Fak. Memperingan :
Keluhan lain :

RPD: pernah sakit seperti ini? riwayat DM? berapa lama? Riwayat
pengobatan? rajin minum obat tidak? (Ya: hipoglikemi, Jarang:
hiperglikemi)
RPK: Riwayat dm? darah tinggi? Penyakit jantung?
RP Sosek: makan teratur? kebiasaan makan makanan berlemak dan manis
manis? olahraga rutin?

PRIMARY A = Airway dan C-spine control :


SURVEY  Look : apakah ada obstruksi jalan nafas: darah, fragmen gigi yang
patah? sianosis? pursed lip breathing? nafas cuping hidung?
 Listen : suara tambahan nafas? gurgling (cairan pake suction),
stridor (benda padat kemungkinan lidah jatuh ke belakang pakai
gudel), snoring?
 Feel: apakah terdengar hembusan nafas?
Apakah ada trauma tulang cervical/leher?
Airway clear
B = breathing
 Look : retraksi? deviasi trakea? exvansi thorax? simetris/asimetris?
RR dalam 1 menit? pola nafas (kusmaul), perkusi lapang paru sonor,
Skills Lab Blok 19 Topik 3 (Sistem Endokrin, Nutrisi & Metabolik)

 Feel : tercium bau aseton (+)


 Listen : hembusan nafas? auskultasi suara dasar paru vasikular?

Breathing clear

C = circulation
 Nadi : regular/ireguler, nadi selama 1 menit?
 TD : berapa?
 Akral dingin/hangat, CRT <2 detik, SpO2 berapa?
 GDS? pakai glucometer guyss

Circulation tidak clear

!! koreksi dengan NaCl 0,9% 2 kolf dalam 30 menit, dilanjutkan 1 kolf


dalam 30 menit.

!! pasang DC, apakah urin output <0,5 ml kg/jam


misal BB 50 kg 50 x 0,05 = 25 cc - 50cc selama 1 jam (balance)

Evaluasi pasca loading NaCl 0,9% :


 Nadi jadi turun tidak? CRT <2 detik? akral hangat? TTV membaik?
 DC normal 0,5 ml/kg/jam – 1 ml/kg/jam

Circulation clear

D= disability
 Kesadaran : sopor
 GCS, E2M1V1?
 Pupil isokor, refleks pupil direct & indirect, diameter 3mm

Disability clear

E = Exposure
 jejas? tanda2 fraktur? bukan pasien KLL

PEMERIKSAAN Keadaan umum : tampak sakit berat


FISIK Kesadaran : sopor E2M1V1
(SECONDARY
Skills Lab Blok 19 Topik 3 (Sistem Endokrin, Nutrisi & Metabolik)

SURVEY) TTV : suhu, RR, nadi, TD, CRT <detik, SpO2, akral dingin/hangat?

Status generalisata :
 Kepala : dbn
 Mata : mata cekung? sklera ikterik? konjungtiva anemis?
 Hidung : dbn
 Telinga : dbn
 Mulut : sianosis? mulut bibir kering?
 Leher: JVP normal? deviasi trakea? jejas? massa? Pembesaran
KGB? Pembesaran tiroid?
 Thorax Pulmo
Inspeksi statis dinamis
Palpasi : taktil fremitus? nyeri tekan?
Perkusi : sonor seluruh lapang paru
Auskultasi : suara dasar paru vasikular? suara tambahan paru?
 Thorax Jantung
Inspeksi : jejas? ictus cordis?
Palpasi : sternal lift, pulsus epigastrium, pulsus parasternal,
thrill
Perkusi : batas jantung dbn
Auskultasi : S1. SII, suara tambahan jantung bising, murmur,
gallop?
 Abdomen
Inspeksi : datang, cekung, sembung, jejas, massa, venektasi,
frog like appereance
Auskultasi : bising usus? suara tambahan?
Palpasi ringan : nyeri tekan, massa
Palpasi dalam : defence muscular, pembesaran organ (hepar,
ginjal, lien)
Perkusi : timpani seluruh lapang abdomen, batas hati (liver
span), trube (lien)
 Ekstremitas :
 Edema, CRT <2 detik, akral hangat
Skills Lab Blok 19 Topik 3 (Sistem Endokrin, Nutrisi & Metabolik)

Status Lokalis (jika ada luka)


 Inspkesi : lokasi luka dimana? ukuran? batas tegas? dasar
jaringan? ada tulang yang terekspos? udem? bauk khas? kulit
tungkai kering?
 Palpasi: krepitasi? fluktuasi? Sensibilitas di a.dorsalis pedis
dan a.tibialis posterior kanan kiri.

Pengukuran ABI / Ankle Brachial Index :


(mengukur TD di esktremitas inferior) normal 0,9-1,3

Status neurologis
 Sensorik
 Motorik
 Refleks fisiologis
 Refleks patologis
 Rangsang meningeal
PEMERIKSAAN Pemeriksaan darah lengkap :
PENUNJANG Leukosit : 19.600
Hb : 10
Trombosit : 183.000
Hematokrit : 38%
Eritrosit : 4,5 jt
B/E/B/S/S/L/M : 0/5/2/80/14/6

Kimia klinik :
Ureum : 40
Kreatinin : 1,5
Natrium : 140 meq
Kalium : 3,5 meq
Calcium : 4,5
Chloride : 106

Urin rutin :
Skills Lab Blok 19 Topik 3 (Sistem Endokrin, Nutrisi & Metabolik)

Glukosa (+++), bilirubin (-), keton urin


= 30MG/DL, berat jenis=1,020, ph=6, protein, urobilinogen, nitrit,
darah, leukosit, sedimen, sel epitel, kristal

Analisis Gas Darah :


pH darah : 7.25
pCO2 : 60
HCO3 : 23
Base excess : -2
Anion Gap : 140-(95+23)=22
SpO2: 98%
EKG : sinus takikardi
X foto thorax : dbn
X foto pedis sx

DIAGNOSIS Diagnosis : Ketoasidosis Diabetikum


DD :
-Asidosis Laktat
-Alcoholic Ketoasidosis
-Hiperglikemi Hipermosolar State

Dx ulcus: Ulcus Diabeticum Wagner Grade 2


DD :
-Thromboangitis obliterans
-Venous ulcer
TATALAKSANA  Lanjutkan pemberian NaCl 0,9% sebanyak 1 liter pd jam
kedua, 500c, jam ke tiga dan empat, 250cc jam ke lima.
 Regular insulin:
RI bolus iv 180 mU/kgBB dilanjutkan:
RI drip 90 mU/kgBB dalam Nacl 0,9%
 Kelainan elektrolit (konsul penyakit dalam)
KGD
 Terapi farmakologi ulcus: antiobiotik spektrum luas
Skills Lab Blok 19 Topik 3 (Sistem Endokrin, Nutrisi & Metabolik)

ceftriaxone IV 2 gram/24 jam


 Kontrol ulcus ada 6 langkah :
1.Metabolic kontrol : penurunan GDS, kadar glukosa darah tidak
tinggi minimal 200
2.Vaskuler kontrol: operasi atau angioplasti karena sudah
penyempitan pembuluh darah. kalo sudah hitam harus dibuang karena
jaringan mati
3.Infeksi kontrol: diberikan antiobiotik spektrum luas seperti
ceftriaxone.
4.Wound kontrol: ganti balut, ganti kasa, merangsang pembuatan
jaringan baru. semakin bersih dan tdk lembab
5.Pressure kontrol: menghindari tekanan, pakai sandal yg halus,
jangan pakai sandal terapi
6. Education control : mengedukasi pasien dm

Konsul: dokter spesialis bedah


EDUKASI Dari anamnesis, pf, pp, disini pasien didapatkatn terkena KAD. Dimana
awalnya pasien tidak sadar karena gula darah sangat tinggi melebihi normal
>300, dari hasil lab didaptkan leukosit tinggi karna adanya infeksi. Asidosis
sendiri adalah ke tidak seimbangan asam basa di dalam tubuh. Saat ini
pasien sudah saya tatalaksana awal, tekanan darah dan rekuensi normal.
Tetapi harus dirawat di HCU untuk di monitor. Kalau nanti tiba-tiba ada
perubahan status mental seperti pasien tidak sadar atau GDS naik langsung
panggil dokter. Makan minum dijaga, harus ada persediaan air minum ya
buk, lalu di cek urinnya keluar atau tidak. Jangan makan manis, minum obat
teratur, GDS dikontrol supaya luka tidak makin parah.
Skills Lab Blok 19 Topik 3 (Sistem Endokrin, Nutrisi & Metabolik)

Catatan Tambahan :
Skills Lab Blok 19 Topik 3 (Sistem Endokrin, Nutrisi & Metabolik)

Manajemen KAD
Skills Lab Blok 19 Topik 3 (Sistem Endokrin, Nutrisi & Metabolik)

Gizi Metabolik

- Dislipidemia
Skills Lab Blok 19 Topik 3 (Sistem Endokrin, Nutrisi & Metabolik)

- Gizi Buruk
Belajar dari pedoman tatalaksana gizi buruk (kegawatannya)
- Obesitas  PPK

Anda mungkin juga menyukai