Anda di halaman 1dari 3

STEP 5

ETIKOMEDIKOLEGAL
1. hubungan dokter pasien (hub terapetik dokter-pasien)
safira, hub dokter pasien merupakan transaksi terapetik untuk menentukan terapi yg tepa t
yg dilakukan dokter , perjanjian dokter pasien adalah hubungan hukum.
Erika, didasari timbulnya hubungan hukum berdasarkan perjanjian, berdasarkan uu
Salma, ada syarat sah yg menjadi dasar tujuan terapetik dokter hrs sanggup mengatasi
problem pasien, dari pasien harus cakap membuat persetujuan, dari dokter harus cakap yg
diperlukan pasien hrs punya sertifikat, suatu hal tertentu harus ada penyakit, sesuatu yg
halal tidak melanggar hukum.
Silva, kesepakatan pasien pihak yg meminta pertolongan kedudukan lemah shg ada IC
apabila membatalkan ic nya sebelum Tindakan dilakukan.

2. aspek etikomedikolegal pd aborsi


nisrina, aspek etik kodeki 12 pasal 1 dokter wajib mengamalkan sumpah dokter
menghormati setiap hidup insani tidak boleh membunuh janin, kodeki ps 12 dilarang
terlibat dlm abortus tanpa indikasi medis, hukum, agama islam mui fatwa aborsi
diharamkan pada hamil karena zina, sudah proses nidasi, Kristen dan hindu, budha
(dilarang).
Shintya, uu Kesehatan no 36 2009 setiap orang dilarang aborsi kecuali kondisi gawat
darurat medis, ada cacat bawaan, hamil karena perkosaan hrs ada syarat konseling.
Silva, aborsi tindak pidana yg dihukum ibu yg melakukan, dokter/bidan/tenaga
Kesehatan, orang yg mendukung, institusi tempat yg melakukan.

3. aspek legal dalam penatalaksanaan emergency


isma, hub dokter- pasien pada keadaan gawat darurat tidak ada asas volunterisme
pertolongan harus tuntas, permenkes ttg rumah sakit wajib melakukan pelayanan gawat
darurat
zulva.
Dela, syarat utama ada kesukarelaan dari pertolongan setiap Tindakan mendapat ic sudah
diatur dalam uu dan permenkes, pasien tidak sadar dan tidak didampingi tidak
memerlukan Ic.
Isa, KUHP pasal 531 setiap seseorang yg melihat keadaan darurat wajib menolong
namun apabila org tsb tidak memiliki kompetensi org tsb wajib mencari pertolongan, dari
kodeki ps 17 dokter wajib melakukan pertolongan darurat kecuali dokter yg tidak
memiliki kemampuan, sumpah dokter disebutkan dokter senantiasi membaktikan dirinya
untuk perikemanusiaan.
4. hospital by law (rahasia medis dan informed consent)
rahasia medis
Erika, ic penting untuk Tindakan medik yg diambil mengenai resiko Tindakan dalam
Safira, permenkes ttg rahasia kedokteran adalan data informasi ttg Kesehatan seseorang
menurut pasal 3 rahasia mencakup informasi identitas pasien, pemeriksaan fisik,
penunjang, pengobatam, pasal 4 semua yg terlibat wajib menyimpang rahasia kedokteran
dapat dibuka saat ada permintaan pasien, ketentuan perUUan.
Shintya,Tindakan wajib ada IC apabila darurat tidak perlu, kondisi sadar diberikan, anak
anak/tidak sadar IC diberikan ke keluarga/ pengantar, apabila tidak ada diberikan ke
pasien saat sudah sadar
Isma, rahasia medis nama yg melakukan Tindakan, proses Tindakan medis.
Isa, rahasia medis aspek etik setiap dokter sudah disumpah untuk merahasiakan yg
diketahuinya ttg pasien hingga pasien meninggal dunia, keluarga berhak menuntut yg
membocorkan rahasia medisnya, pasien berhak menolak Tindakan.

5. Kode etik kedokteran Indonesia dan Internasional


Salma, KODEKI pasal 1-9 kewajiban umum, 14-15 kewajiban dokter terhadap teman
sejawat.
Dela, kodeki adalah pedoman perilaku etik jabatan kedokteran ttg permasalahan terhadap
teman sejawat, pasien,
Isa, internasional deklarasi jenewa sebagai dasar sumpah dokter, penerapannya tiap
negara menyesuaikan kondisi negaranya, selain sumpah jg sebagai kode etik kedokteran
mengatur hub dokter-pasien, rahasia medis.

6. AIK (Aborsi)
Isma, mui haram hukumnya dibolehkan apabila ada darurat atau hajat.
Nisrina, qs al-isra ayat 31 : tidak dibolehkan aborsi apapun alasannya.

Anda mungkin juga menyukai