Anda di halaman 1dari 44

DISKUSI KASUS POLI

Ca Nasofaring

Endah Wahyuningrum
102120035

PEMBIMBING:
dr. Irma Chandra Pratiwi, Sp.PD

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM


PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BATAM
RSUD DR. SOEDARSO
PONTIANAK
2021
2
IDENTITAS PASIEN
NAMA : Tn. F

TANGGAL LAHIR : 17 Maret 1983

USIA : 38 thn

JENIS KELAMIN : Laki-Laki

ALAMAT : JL. Dr. Wahidin Gg. Sepakat VII komp.

Griya Emeral No 9

PEKERJAAN : PNS

TANGGAL MASUK POLI: 05 Januari 2021


3
ANAMNESIS
OKTOBER JANUARI
MARET 2020 JULI 2020 2020 2021

Benjolan di leher kiri semakin Benjolan di leher kiri semakin


Pasien
Pertama kali membesar, ukuranya seperti membesar dan menyebabkan
muncul benjolan telur ayam kampung ,kemudian mengeluhkan
nyeri sehingga pasien nyeri hebat
sebesar kelereng muncul benjolan baru di leher mengkonsumsi obat herbal,
di leher kiri dan sehingga
sebelah kiri dan kanan , tetapi nyeri tidak teratasi ,
memutuskan
tidak terasa nyeri. awalnya benjolan hanya 1di kemudian pasien untuk berobat
leher kiri namun kemudian mengkonsumsi paracetamol ke RS
bertambah menjadi 3 di leher untuk pereda nyeri dan hanya Soedarso
kiri dan 1 dileher kanan . Dan bertahan 2 jam kemudian
mulai dirasakan nyeri. timbul nyeri lagi.
4
ANAMNESIS
Keluhan utama : Nyeri pada benjolan di leher kiri sejak 3 bulan yang
lalu
Riwayat penyakit sekarang :
1. Nyeri pada benjolan di leher kiri sejak 3 bulan yang lalu.
2. Nyeri dirasakan hilang timbul seperti di tusuk-tusuk.
3. Nyeri menjalar sampai kepunggung kiri atas
4. Nyeri dirasakan saat beraktivitas dan berbaring .
5. Dan nyeri terasa ringan jika pasien duduk sehingga selama 3 bulan ini
pasien tidur dengan posisi duduk.
6. Nyeri berkurang apabila pasien mengkonsumsi paracetamol 2 jam
kemudian nyeri timbul lagi
7. Skala nyeri 8
5

Gejala penyerta: Pusing (+), pusing dirasakan berdenyut (+),


lemah pada lutut(+), gemetar pada tangan dan kaki(+),
menurunnya pendengaran (+), Batuk(+), batuk dirasakan terus
menerus(+), lendir(+), darah (-), Batuk dirasakan semakin
memberat di malam hari (+) mengeluarkan lendir sekitar 4 sendok
di pagi hari(+), suara serak (+) suara menghilang (+), sulit
menelan (+) nyeri menelan (+), terjadi penurunan nafsu makan
(+), dan mengalami penurunan berat badan (+).
Anamnesis
6

Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat Merokok dan Alkohol


Riwayat Polip hidung
Pasien merokok sejak SMA, merokok 1
Riwayat Alergi (+) = Alergi makanan
bungkus sehari, rokok 1 bungkus berisi 16
(seafood)
batang, kemudian sudah berhenti merokok
Riwayat Jantung (-)
sekitar 1 bulan yang lalu. Riwayat
Riwayat Hipertensi (+)
konsumsi alkohol (+) tetapi jarang.
Riwayat Diabetes mellitus (-)

Riwayat Pengobatan dan Operasi Riwayat Sosial Ekonomi


Obat herbal dan Paracetamol Pekerjaan = PNS
Penghasilan = ± 7 juta/bulan
Riwayat Penyakit Keluarga
Disangkal
7
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan tanda-tanda vital


Status generalis
Frekuensi nafas : 24x/menit
Keadaan Umum : Tampak sakit
sedang

Kesadaran : composmentis
Temperature: 36,6 oC
E4V5M6

Tekanan darah : 141/104 mmHg


BB,TB dan BMI
50 kg dan 163,5 cm
Denyut Nadi : 138 x/menit
BMI 18,7 normal
8
PEMERIKSAAN FISIK PARU
Simetris, Sonor di
LEHER kedua lapang paru,
Status Lokalis
Pembesaran KGB (+) Suara nafas dasar
Teraba benjolan pada leher Vesikuler (+/+),
KEPALA DAN MATA
kiri dengan konsistensi Rhonki (-/-),
Normocephal;
keras, berbatas tegas, Wheezing (-/-)
Konjungtiva anemis (-/-)
permukaan rata, ukuran
Sklera ikterik (-/-)
sebesar telur ayam
kampung, tidak disertai ABDOMEN
nyeri tekan. Kulit disekitar Simetris, pelebaran vena (-),
THT tidak mengalami
Sekret tidak ada(-), Peristaltik 12x/menit, Timpani di
perubahan hanya di
Pendengaran menurun seluruh lapang perut, NT (-); Hepar
benjolan dirasakan lebih
(+) hangat dari daerah dan Lien tidak teraba.
Pernafasan cuping sekitar.
hidung(-) EKSTREMITAS
Nyeri menelan (+) Hangat,
edema (-/-),
CRT <2 detik
Inspeksi 9
- Tampak benjolan di leher kanan dan kiri
- Terdapat benjolan lebih dari satu

Palpasi
- Benjolan Teraba pada leher kiri dengan
konsistensi keras, berbatas tegas, permukaan
rata.
- Kulit sama dengan daerah sekitar,
benjolan terasa lebih hangat dari daerah
sekitar.
- Tidak di dapatkan nyeri tekan
- Ukuran diameter 8 cm, 5 cm, 3 cm di
bagian leher kiri, dan 3 cm di bagian leher
kanan
10
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Endokrinologi di prodia


tanggal 04 Januari 2021

Nama pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan


T3 Total 0.81 ng/mL 0.58-1.59 ng/mL
11
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Hormon tyroid di Graha


medica tanggal 17 Desember 2020

Nama Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan


FT4 1,549 ng/mL 0,8- 2,0 ng/mL

TSHs 0,695 ulU/mL 0,3-8,1ulU/mL


12
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Laboratorium di Graha medica


tanggal 09 Januari 2021

Nama Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan


Urea 22 mg/dl 10-50 mg/dl

Creatinin 0,88 mg/dl 0,5-1,2 mg/dl


13
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Patologi/ Sitologi di RSUD


Dokter Soedarso tanggal 07 Januari 2021

Bahan FNAB, Nodul colli dextra-sinistra

Diagnosis Carcinoma Nasofaring (T3N3Mx)

Kesimpulan : Multiple lymph node, colli dextra-sinistra, FNAB


Metastasis undifferentiated carcinoma
14
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Radiologi di RSUD Dokter


Soedarso tanggal 12 Januari 2021

Scan kepala
Dilakukan ct
scan Kesan : Ca nasofaring kiri meluas ke
nasopharynx nasofaring kanan dengan dekstrusi os
potongan petrosum kiri dan limfadenopati colli
axial tanpa bilateral dan supraclavicula kiri (T3N3Mx)
dan dengan
kontras
15
Anamnesis 16
DIAGNOSIS KERJA
Nyeri pada benjolan di leher kiri menjalar sampai ke punggung kiri atas
disertai pusing yang berdenyut dan menurunnya pendengaran.

Pemeriksaan Fisik

Teraba benjolan pada leher kiri dengan konsistensi keras, berbatas


tegas, permukaan rata, ukuran sebesar telur ayam kampung, tidak
disertai nyeri tekan. Kulit disekitar tidak mengalami perubahan
CA hanya di benjolan dirasakan lebih hangat dari daerah sekitar.

Nasofaring
Pemeriksaan Penunjang

×
T3 Total 0.81 ng/mL nilai rujukan 0.58-1.59 ng/mL : Normal
FT4 1,549 ng/mL nilai rujukan 0,8- 2,0 ng/mL Normal
TSHs 0,695 ulU/mL nilai rujukan 0,3-8,1ulU/mL Normal

Multiple lymph node, colli dextra-sinistra, FNAB


Differential diagnose Metastasis undifferentiated carcinoma
 Adenoid
 Fibroma nasofaring Hasil Ct Scan di dapatkan Ca nasofaring kiri meluas ke
 Limfoma maligna nasofaring kanan dengan dekstrusi os petrosum kiri dan
 Tuberculosis nasofaring limfadenopati colli bilateral dan supraclavicula kiri
(T3N3Mx)
17
18

PEMBAHASAN CA NASOFARING
19

Definisi
Karsinoma nasofaring merupakan
tumor ganas yang tumbuh pada
ephitalial pelapis ruangan
dibelakang hidung (nasofaring)
dan belakang langit-langit rongga
mulut dengan predileksi di fossa
Rossenmuller dan atap nasofaring.
20

ETIOLOGI
Kebiasaan
Lingkungan hidup
Sosial
ekonomi

Pekerjaan
Karsinoma
Nasofaring

Genetik

Jenis
kelamin Virus
Epstein-Barr
21

GEJALA KLINIS
• Epistaksis
Gejala Nasofaring • Sumbat hidung

• Tinitus
Gejala Telinga • Gangguan pendengaran
• Rasa tidak nyaman di telinga sampai otalgia

•• Diplopia
Diplopia
•• Sakit
Sakit kepala
kepala
Gejala Mata dan saraf ••
••
Gangguan
Gangguan pada
Neuralgia
pada waktu
waktu menelan
Neuralgia trigeminal
trigeminal
menelan

•• Sindrom
Sindrom Jackson
Jackson

Metastasis atau gejala di


• Benjolan di leher
leher
22

TRIAS Ca Nasofaring
1. Pembesaran KGB leher, gejala telinga,
gejala hidung
2. Pembesaran KGB leher, gejala intrakranial
(saraf dan mata ), gejala hidung dan
telinga.
3. Gejala intrakranial, gejala hidung dan
telinga
23
DIAGNOSIS
Anamnese Pemeriksaan fisik Pemeriksaan penunjang

 CT-Scan
Gejala klinis Rinoskopi posterior  Tes Serologi
 Biopsi
DIAGNOSIS 24

Dari anamnesis ditemukan :


 Adanya mimisan berulang yang jumlahnya tidak begitu banyak
 Sakit kepala
 Hidung tersumbat
 Penglihatan ganda
 Gangguan pendengaran
 Riwayat penyakit hidung dan tenggorokan yang berulang
Dari pemeriksaan fisik
 Pembesaran KGB leher
 Gangguan menelan
 Diplopia
 Gangguan gerakan lidah
25

HISTOPATOLOGI
• Karsinoma sel skuamosa berkeratinisasi
• Karsinoma non-keratinisasi
• Karsinoma tidak berdiferensiasi
STADIUM 26

(SISTEM TNM MENURUT UICC )


T = Tumor Primer.
To= Tidak tampak tumor.
T1= Tumor terbatas di nasofaring.
T2= Tumor meluas ke jaringan lunak.
T2a : Perluasan tumor ke orofaring dan atau rongga hidung tanpa
perluasan ke parafaring*.
T2b : Disertai perluasan ke parafaring.
T3= Tumor menginvasi struktur tulang dan/ atau sinus paranasal.
T4= Tumor dengan perluasan intrakranial dan/ atau terdapat keterlibatan
saraf cranial, fossa infratemporal, hipofaring,orbita atau ruang masticator.

Catatan : *Perluasan parafaring menunjukkan infiltrasi tumor ke arah


postero-lateral melebihi fasia faringo-basilar.
N = Pembesaran kelenjar getah bening regional . 27
Nx = Pembesaran Kelenjar Getah Bening tidak dapat dinilai.
No = Tidak ada pembesaran.
N1 = Metastase kelenjar getah bening unilateral, dengan
ukuran terbesar kurang atau sama dengan 6 cm, di atas fossa
supraklavikula.
N2 = Metastase kelenjar getah bening bilateral, dengan ukuran
terbesar kurang atau sama dengan 6 cm, di atas fossa
supraklavikula.
N3 = Metastase kelenjar getah bening bilateral dengan ukuran
lebih besar dari 6 cm, atau terletak di dalam fossa
supraklavikula.
N3a = ukuran lebih dari 6 cm.
N3b = di dalam fossa supraklavikula.

M = Metastasis jauh
Mx = Metastasis jauh tidak dapat dinilai
Mo =Tidak ada metastasis jauh
M1 =Terdapat metastasis jauh
28
STADIUM
Stadium 0 T1s N0 M0
Stadium I T1 N0 M0
Stadium IIA T2a N0 M0
Stadium IIB T1 N1 M0
T2a N1M0
T2b N0,N1M0
Stadium III T1 N2 M0
T2a,T2b N2 M0
T3 N2M0
Stadium IVa T4 N0,N1,N2 M0
Stadium IVb semua T N3 M0
Stadium IVc semua T semua N M1
29

DIAGNOSIS BANDING
 Adenoid
 Fibroma nasofaring
 Limfoma maligna
 Tuberculosis nasofaring
30

PENATALAKSANAAN
 Radioterapi
 Kemoterapi
 Kemoradiasi
 Terapi target
 Operasi
31

PENATALAKSANAAN
 Stadium I  Radioterapi
 Stadium II & III Kemoradiasi
 Stadium IV N< 6 cm  Kemoradiasi
 Stadium IV N> 6 cm  Kemoterapi dosis
penuh dilanjutkan kemoradiasi
32

PENATALAKSANAAN
1. Radioterapi dapat diberikan pada lesi primer nasofaring dan KGB leher
2. Kemoterapi :
 Kemoterapi tunggal :
Cisplatin 40mg/m2, i.v, sekali seminggu
Paclitaxel 60mg/m2,i.v, sekali seminggu
Docetaxel 25mg/m2,i.v, sekali seminggu
Gemcitabine 1000-1250 mg/m2 hari 1 dan 8 (siklus 21 hari)
 Regimen kemoterapi :
Cisplatin 100mg/m2, drip i.v, hari 1.
5 fluoro uracil 1000mg/m2/hari, contionous drip i.v hari 1 sampai dengan hari
5 di ulang setiap 21 hari
33

PENATALAKSANAAN
3. Kemoradiasi adalah kemoterapi yang diberikan bersama radiasi
. Kemoterapi diberikan setiap awal minggu,sementara radiasi
dilakukan setiap hari sampai tercapai dosis total dosis yang
ditetapkan .
Adapun dosis kemoterapi yang diberikan sama dengan dosis
kemoterapi tunggal (kecuali Gemcitabine hanya diberikan dengan
dosis aktual 200mg/minggu).
34

PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Pemeriksaan radiologi konvensional.
 Pemeriksaan tomografi, CT Scan nasofaring.
 Scan tulang dan foto torak untuk mengetahui ada tidaknya metastasis
jauh.
 Pemeriksaan serologi, berupa pemeriksaan titer antibodi terhadap
virus Epstein-Barr ( EBV ) yaitu lg A anti VCA (Viral Capsid Antigen)
dan lg A anti EA.(Early Antigen)
 Pemeriksaan aspirasi jarum halus (FNAB), bila tumor primer di
nasofaring belum jelas dengan pembesaran kelenjar leher yang
diduga akibat metastasis karsinoma nasofaring.
 Pemeriksaan darah tepi, fungsi hati, ginjal untuk mendeteksi adanya
metastasis.
35

KOMPLIKASI
Petrosphe Retroparid KGB, darah
noid ean dan Organ
sindrom sindrom tubuh lain
•Tumor tumbuh ke
atas ke dasar
•Tumor tumbuh ke
depan kearah rongga •tulang,
hidung kemudian
tengkorak
•menekan saraf N.
dapat menginfiltrasi
ke sekitarnya
hati dan
III, N. IV, N.VI juga
paru
•menekan saraf N. IX,
menekan N.V N. X, N. XI, N. XII
36

PROGNOSIS

Harapan Hidup 5 Tahun


Stadium I : 76,9 %
CA Nasofaring (T3N3Mx)
Stadium II : 56,0% Stadium IV
Stadium III : 38,4%
Stadium IV : 16,4%
37

Prognosis diperburuk oleh beberapa faktor, seperti :


• Stadium yang lebih lanjut.
• Usia lebih dari 40 tahun
• Laki-laki dari pada perempuan
• Adanya pembesaran kelenjar leher
• Adanya kelumpuhan saraf otak adanya kerusakan
tulang tengkorak
• Adanya metastasis jauh
38

Terima kasih
39
40

first second last


41

White Gray Black


42

Extra vector illustrations


43
SlidesCarnival icons are editable shapes.

This means that you can:


● Resize them without losing quality.
● Change fill color and opacity.
● Change line color, width and style.

Isn’t that nice? :)

Examples:
44
Diagrams and infographics

Anda mungkin juga menyukai