Ny.S berusia 70 tahun datang bersama keluarganya ke IGD RSUD Karanganyar pada
tanggal 23 Mei 2017 pukul 08.00 WIB karena sesak nafas, batuk berdahak dan sulit dikeluarkan.
Sesak nafas semakin memberat saat pasien banyak pikiran atau masalah. Hasil pengkajian
menunjukkan pasien tampak lemah, kesadaran composmentis, GCS 15, TD: 130/80 mmHg,
frekuensi nadi: 90 kali/menit, frekuensi pernapasan: 30x/menit, suhu 38oC, terdengar suara
wheezing, terdapat retraksi dinding dada, nafas cuping hidung, SPO2 96%, akral hangat, tidak ada
sianosis. Pasien mengatakan alergi terhadap cuaca dingin dan tidak mengkonsumsi obat apapun saat
ini. Keluarga klien mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang memiliki riwayat penyakit
menurun seperrti hipertensi dan DM serta tidak memiliki penyakit menular seperti tuberkulosis.
Terapi yang diberikan yaitu terapi O2 4 l/menit, nebulizer ventolin 2,5 mg dan flixotide 2 ml.
Ceftriaxon 1 gr dan Paracetamol 500 mg.
Pemeriksan penunjang (23 Mei 2017):
Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
Hemoglobin 11,8 g/dl 12,0-16,0
Hematokrit 36,8 % 37,0-47,0
Leukosit 14,72 103 /µl 5-10
Trombosit 260 103 /µl 150-300
Eritrosit 3,78 106 / µl 4,00-5,00
MPV 8,1 fL 6,5-12,0
PDW 15,9 9,0-17,0
MCV 97,4 fL 82,0-92,0
MCHC 32,1 fL 32,0-37,0
Gran % 71,1 % 50-70
Limfosit % 19,7 % 25-40
Monosit % 6,6 % 3,0-9,0
Eosinofil % 2,4 % 0,5-5,0
Basofil % 0,2 % 0,0-1,0
Gula darah sewaktu 135 Mg/dl 70-150
Creatinin 1,26 Mg/dl 0,5-0,9
Ureum 35 Mg/dl 10-50
Referensi: https://id.scribd.com/document/409229492/01-gdl-retnabinta-1610-1-ktiretn-i-pdf
Keluhan utama (KU) : Klien mengeluh sesak nafas, batuk berdahak dan sulit dikeluarkan
Riwayat KU : Sesak nafas semakin memberat saat pasien banyak pikiran atau masalah.
PENGKAJIAN PRIMER
hidung Gangguan
Pertukaran Gas
Hasil AGD :
Data Lainnya
C. Circulation Mengawasi adanya perubahan
Penurunan warna kulit
Akral : Hangat Dingin Curah Jantung Mengawasi adanya perubahan
(Aktual / Risiko) kesadaran
Pucat : Tidak Ya
Mengukur tanda-tanda vital
Cianosis : Tidak
Ya Pengisian Kapiler Ketidakefektifan Memonitor perubahan turgor,
Perfusi Jaringan membran mukosa dan capillary
< 3 detik ≥ 3 detik
Perifer (Aktual / refill time
Nadi : Teraba Tidak teraba Risiko) Mengobservasi adanya tanda-
Frekuensi : 90 x/mnt tanda edema paru: dispnea &
Irama : Regular □ Irregular Kekurangan Volume ronkhi.
Kekuataan : □ Kuat Lemah Cairan (Risiko) Mengkaji kekuatan nadi perifer
Mengkaji tanda-tanda dehidrasi
Tekanan darah: 130/80 mmHg NOC : Memonitor intake-output cairan
Diare setiap jam: pasang kateter dll.
Adanya riwayat kehilangan cairan Mengobservasi balans cairan
dalam jumlah besar:
Risiko Gangguan Mengawasi adanya edema perifer
Diare...........................x/hari Fungsi Mengobservasi adanya urine
Muntah.......................x/hari Kardiovaskular output < 30 ml/jam dan
Luka bakar Risiko peningkatan BJ urine
Grade: Penurunan Meninggikan daerah yang cedera
Perdarahan : Tidak Perfusi Jaringan jika tidak ada kontradiindikasi
Ya, Grade : ……. Jantung Memberikan cairan peroral jika
Jika Ya..............cc Risiko Perdarahan masih memungkinkan hingga
Lokasi pendarahan ………. Risiko Syok 2000-2500 cc/hr
Mengontrol perdarahan dengan
Kelembaban kulit : balut tekan.
Lembab Kering Mengobservasi tanda-tanda
adanya sindrom kompartemen
Turgor : Normal Kurang (nyeri local daerah cedera, pucat,
Edema : Tidak Ya, Grade ….. penurunan mobilitas, penurunan
tekanan nadi, nyeri bertambah
Output urine....................ml/jam saat digerakkan, perubahan
sensori/baal dan kesemutan)
EKG : Menyiapkan alat-alat untuk
pemasangan CVP jika
diperlukan
Data lainnya: Memonitor CVP jika diperlukan
Memonitor CVP dan perubahan
nilai elektrolit tubuh
Faktor Risiko:
Kolaborasi:
Melakukan perekaman EKG
12 lead
Melakukan pemasangan infus 2
Line
Menyiapkan pemberian transfusi
darah jika penyebabnya
pendarahan,koloid jika darah
transfusi susah didapat
Pemberian atau maintenance
cairan IV:
Tindakan RJP
Kolaborasi untuk pemberian
terapi:
( ) Analgetik :
( ) Oksigen
( ) Nitroglycerine
( ) Aspirin
Lain-lain ……
Data Lainnya 2.
……………………………….
3.
Faktor Risiko: 4.
………………..……………….
………………………………… 5.
…………………………………
E. Exposure Mengkaji karakteristik nyeri,
Nyeri (Akut) gunakan pendekatan
Adanya trauma pada daerah: PQRST.
Kerusakan Mengajarkan teknik relaksasi
Integritas Kulit / Membatasi aktifitas yang
Adanya jejas/luka pada daerah : Jaringan meningkatkan intesitas nyeri
- Ukuran luka : (Aktual/Risiko) Perekaman EKG 12 leads
- Kedalaman luka : IIA-IIB Risiko Disfungsi Kolaborasi untuk pemberian
Neurovaskular terapi:
Perifer ( ) analgetik :
Keluhan nyeri : Ya Tidak
( ) oksigen
( ) Fasciotomy
Pengkajian nyeri: ( ) antibiotik :
P: () antiemetik : Lain-lain………
Q:
R:
S:
T:
Adanya tanda-tanda Sindrom
Kompartemen (5 P’s):
Pain Pallor
Pulseless Paralysis
Pares’thesia
Data Lainnya
Kondisi lingkungan di sekitar pasien
aman
Terpasang infus pada ekstremitas
atas sebelah kanan
Faktor Risiko:
………………..……………….
…………………………………
…………………………………
1. Riwayat alergi :
Tidak Ya: Pasien mengatakan alergi terhadap cuaca dingin
2. Obat yang di konsumsi sebelum masuk RS? pasien mengatakan tidak mengonsumsi obat apapun saat ini
3. Riwayat Penyakit
Tidak ada DM PJK
HPT □ Lainnya:Ambein
Asma
4. Riwayat hospitalisasi? :
Tidak □ Ya, Kapan :
c. Dada :
Paru-paru:
Inspeksi : bentuk dada simetris, terdapat retraksi dinding dada
Palpasi : fremitus kanan kiri sama
Perkusi : sonor pada seluruh lapang paru
Auskultasi: terdengar wheezing
Jantung:
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis teraba di intercosta ke-V
Perkusi : batas atas: ICS III, batas bawah: ICS V, batas kiri: midclavikularis atau jari dari
midsternum, batas kanan sejajar sisi sternum kanan atau 11/2 jari dari sternum
Auskultasi: bunyi jantung I dan II lub dup
f. Extremitas:
Atas : kekuatan otot kanan | kiri : 4 | 5, ROM kanan | kiri:pasif | aktif, CRT < 2 detik, tidak ada
perubahan bentuk tulang.
Bawah : kekuatan otot kanan | kiri : 5 | 5, ROM kanan kiri aktif, CRT < 2 detik, tidak ada perubahan
bentuk tulang
Maria, I., Hasaini, A., & Agianto. (2019). The Effect of Semi Fowler Position on The Stability of
Breathing among Asthma Patients at Ratu Zalecha Hospital Martapura. Advances in Health
Sciences Research, 15. https://dx.doi.org/10.2991/icosihsn-19.2019.52
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (3 st 1). Jakarta Selatan:
Dewan Pengurus Persatuan Perawat Nasional Indonesia
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (1st ed 2.). Jakarta
Selatan: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesi.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia (1 st.). Jakarta Selatan:
Dewan Pengurus Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
https://id.scribd.com/document/409229492/01-gdl-retnabinta-1610-1-ktiretn-i-pdf