Anda di halaman 1dari 20

Tugas Individu

Keperawatan Kritis

LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PEROPERATIF PADA TN.WJ UMUR 25 TAHUN
DENGAN OPERASI APPENDECTOMY

Oleh :
AISA HAMAPU
R014202018

PRESEPTOR
(Musmulyono, S. Kep., Ns., MHPA)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021

Perioperative Care Assessment Forms@Ners Page 1


UH/2021
Kasus
Klien TN. WJ usia 25 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri perut kanan bawah 4 hari sebelum
masuk ke rumah sakit.
Riwayat keluhan utama: 4 hari SBMRS klien merasa nyeri pada perut kanan bawah. Keluhan nyeri yang
dirasakan muncul secara tiba-tiba dan terasa seperti tertusuk-tusuk pada saat berjalan.nyeri dirasakan
awalnya pada uluh hati lalu lama kelamaan menjalar ke daerah perut kanan bawah, nyeri dirasakan hilang
timbul dan lama kelamaan menetap, nyeri dirasakan memberat ketika klien beraktivitas dan membaik ketika
klien istirahat. tanta-tanda vital TD.110/ 70 mmHg, Nadi. 88x/ menit, Suhu 36,4°C, Pernafasan 22 x/ menit,
TB. 173 cm, BB.65 Kg, IMT. 21,71 m2..., CRT.< 2 detik
pada pemeriksaan abdomen ditemukan saat dilakukan :
inspeksi : supel
auskultasi : bising usus + normal
perkusi : Timpani
palpasi : defans muskular (-), nyeri tekan titik Mc Burney (+), psoas sign (+), rovsing sign (+)
Pemeriksaan Lab.

Parameter Hasil Nilai normal

WBC 6.2 4.0-10.0

RBC 4.99 3.0- 6.0

HGB 14.4 12.0- 16.0

HCT 42.5 35.0- 45.0

MCV 85.1 81.0- 101.0

MCH 28.9 27.0- 33.0

MCHC 33.9 31.0- 35.0

RDW 11.6 10.0- 16.0

PLT 135 150- 100

MPV 10.2 7.0- 11.0

PCT 0.14 0.20- 0.50

PDW 16.6 10.0-18.0

Pasien dilakukan operasi appendiktomy lama operasi 09.00-09.10, lama anastesi 09.30-10.00. obat
yang dugunakan untuk anastesi yaitu untuk premedikasi digunakan Inj. Midazolam 2 mg, inj. Fentanyl 50
mcg, inj. Ondansentron 4 mg, inj. Ketorolac 30 mg untuk induksinya digunakan Bupivacaine HCL 4 ml,
dan terpasang oksigen kanul 3 liter/menit.

Perioperative Care Assessment Forms@Ners Page 2


UH/2021
Monitoring selama operasi
Jam Tensi Nadi Keterangan
09.0 Terpasang infus Ringer Laktat 500 cc 35 tetes/menit
0
09.2 Posisikanpasien untuk tindakan anastesi
5
09.3 Penyuntikan lidocain 2 ml
0 Induksi dengan bupivacain HCL 4 ml
09.3 100/70 58 Pemasangan O2 kanul nasal 3 liter/menit
5 Pelaksanaan operasi
Pemberian Midazolam 2 mg/IV
Pemberian Fentanil 50 mcg/IV
Pemberian Ondansentron 4 mg/IV
09.4 110/65 58 Pelaksanaan operasi
0
09.4 90/60 60 Pelaksanaan operasi
5
09.5 110/60 62 Penggantian infus Ringer laktat 500 cc
0
09.5 112/70 59 Pemberian ketorolak 30 mg/IV
5
10.0 120/70 63 Operasi selesai, pasien dipindahkan ke Recovery Room
0
Pemberian cairan : kebutuhan cairan selama operasi sedang 1 jam, perdarahan 30 cc ditambah stres operasi
525 cc. Cairan yang sudah diberikan saat operasi: 500 cc + 100 cc = 600 cc. Balance cairan: jumlah cairan
masuk dikurang jumlah kebutuhan cairan operasi dikurang IWL: 600 cc – 525 cc – 40 cc = +cc.
Keluahn setelah operaasi ada di pengkajian
Link Kasus: https://www.scribd.com/document/319903310/Laporan-Operasi-
Appendektomi

Perioperative Care Assessment Forms@Ners Page 3


UH/2021
FORMAT PENGKAJIAN PERIOPERATIF
(COT)

I. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS PASIEN
a.Nama Pasien : TN. WJ
Tgl lahir/ Umur : 25 TAHUN

Agama : ISLAM

Pendidikan : SMA

e.Alamat : KARANGGADING, RT/RW 05/02,


REJOWINANGUN SELATAN-MAGELANG
fNo CM :

Diagnosa Medis PRA BEDAH : APPENDICITIS AKUT ASA II


POST BEDAH : APPENDECTOMY

2. IDENTITAS ORANG TUA/ PENANGGUNG JAWAB

a. Nama : Tn. M

b. Umur : 45 tahun

c. Agama : Islam

d. Pendidikan : SMA

e. Pekerjaan :-

f. Hubungan dengan : Suami


pasien
Asal pasien
□ Rawat Jalan
□ Rawat Inap

□ Rujukan
A. PRE OPERASI
1 Keluhan Utama: nyeri perut kanan bawah 4 hari sebelum masuk rumah sakit, klien mengatakan cemas
. akan kondisinya
Perioperative Care Assessment Forms@Ners Page 4
UH/2021
Riwayat keluhan utama: 4 hari SBMRS klien merasa nyeri pada perut kanan bawah. Keluhan nyeri yang
dirasakan muncul secara tiba-tiba dan terasa seperti tertusuk-tusuk pada saat berjalan.nyeri dirasakan
awalnya pada uluh hati lalu lama kelamaan menjalar ke daerah perut kanan bawah, nyeri dirasakan hilang
timbul dan lama kelamaan menetap, nyeri dirasakan memberat ketika klien beraktivitas dan membaik
ketika klien istirahat.

2
□ DM □ Asma □ Hepatitis □ Jantung □ Hipertensi □ HIV
Riwayat Penyakit :

□ Tidak ada
3Riwayat Operasi/anestesi : □ Ada □ Tidak ada
.

4Riwayat Alergi : Ada, □ Tidak ada
. sebutkan..................

Perioperative Care Assessment Forms@Ners Page 5


UH/2021
5. Jenis Operasi: Appendictomy

6. TTV: Suhu :36,40C, Nadi : 88 x/mnt, Respirasi : 2 2 x/mnt, TD: 110/ 70 mmHg
7. TB/BB: 173 cm/ 65 kg, IMT.21,71 m2
8. Golongan Darah: Rhesus:
RIWAYAT PSIKOSOSIAL/SPIRITUAL

9.
Status Emosional: □ Tenang □ Bingung □ Kooperatif □ Tidak Kooperatif
□ Menangis □ Menarik diri
10. Tingkat Kecemasan: □ Tidak Cemas Cemas
Ket. Klien mengatakan merasa khawatir akan tindakan operasi yang akan dijalani karena ini merupakan operasi
pertama yang klien jalani.
11. Skala Cemas:
□ 0 = Tidak Cemas

□ 1 = Mengungkapkan kerisauan

□ 2 = Tingkat perhatian tinggi

□ 3 = Kerisauan tidak berfokus

□ 4 = Respon simpate-adrenal

□ 5 = Panik

12. Skala Nyeri menurut VAS (Visual Analog Scale)

Tidak nyeri
Nyeri Ringan Nyeri Sedang Nyeri Berat Sangat Nyeri Nyeri Tak
□ 0-1 □ 2-3 □ 4-5 □6-7 □ 8-9 Tertahankan

□ 10
13. Survey Sekunder, lakukan secara head to toe secara prioritas:
Normal
Jika Tidak Normal, Jelaskan
Ya Tidak
Kepala √

Leher √

Dada √

Abdomen √ Inspeksi : supel


Auskultasi : bising usus + normal
Perkusi : timpani
Palpasi : nyeri tekan titik Mc Burney (+), psoasis
sign (+), rovsing sign (+),
Genitalia √

Perioperative Care Assessment Forms@Ners Page 6


UH/2021
Integumen √

Ekstremitas √

Perioperative Care Assessment Forms@Ners Page 7


UH/2021
14. Hasil Data Penunjang

Laboratorium:

Parameter Hasil Nilai normal

WBC 6.2 4.0-10.0

RBC 4.99 3.0- 6.0

HGB 14.4 12.0- 16.0

HCT 42.5 35.0- 45.0

MCV 85.1 81.0- 101.0

MCH 28.9 27.0- 33.0

MCHC 33.9 31.0- 35.0

RDW 11.6 10.0- 16.0

PLT 135 150- 100

MPV 10.2 7.0- 11.0

PCT 0.14 0.20- 0.50

PDW 16.6 10.0-18.0

15. EKG: -

16. Rontgen:-
17. USG:-
18. Lain-lain :-
19. Persiapan obat anastesi :

Lidocain 2 % Obat untuk menghilangkan rasa sakit atau


efek mati rasa pada bagian tubuh tertentu
(obat bius lokal). Obat ini juga bisa
digunakan untuk mengatasi aritmia jenis
tertentu sehingga termaksud juga dalam
golongan obat antiaritmia

Bupivacain 0.5 % Obat anastesi lokal dari golongan amida


yang mengambat pembentukan dan
konduksi impuls saraf. Penghambatan
rangsangan nyeri yang dikirim oleh saraf
menuju otak digunakan untuk memberikan
efek bius.

Pethidin 100 mg/2 cc /amp Obat narkotika goongan II yang digunakan


untuk mengatasi nyeri

Fentanyl 0.05 mg/cc/amp Obat untuk meredakan nyeri hebat, sebagai


obat bius atau obat tambahan untuk
meningkatkan efek obat bius saat operasi

Propofol 200 mg/20 cc /amp Obat bius umum yang digunakan


mempertahankan anastesi selama prosedur
Perioperative Care Assessment Forms@Ners Page 8
UH/2021
operasi. Obat ini digunakan untuk
menenangkan, menurunkan kesadaran, dan
membius pasien selama operasi

Ketamin 100 mg/cc vial Obat bius total (anastesi umum). Bekerja
mengganggu sinyal di otak yang berperan
terhadap kesadaran dan rasa sakit

Succinylcholin 200 mg/ 10 cc vial Menyebabkan kelumpuhan jangka pendek


sebagai bagian dari anastesi umum

Tramus 10 mg/cc amp Obat yang mengandung atracurium


besylate yang berfungsi untuk
memudahkan ventilasi (pertukaran udara
dan memperbaiki fungsi pernafasan
mekanik melalui alat).

Efedrin HCL 50 mg/ cc amp Digunakan dalam tatalaksana


bronkospasme akut, hipotensi setelah
anastesi spinal

Sulfas atropin 0.25 mg/ cc amp Untuk menangani denyut jantung lambat
(bradikardia), sebagai premedikasisebelum
prosedur anastesi

Ondansentron 4 mg/ 2 cc amp Untuk mengobati mual, muntah akibat efek


samping kemoterapi, operasi dan
radioterapi

Adrenalin 1 mg/cc amp Obat untuk menagtasi syok


anafiaktikakibat reaksi alergi berat

Neostigmine 0.5 mg/ cc amp Pengobatan ileus paralitik atau retensi


urine pasca operasi dan membantu
menghilangkan efek obat bius pasca
operasi

Midazolam 5 mg/5 cc amp Obat bius yang bekerja langsung pada


sistem saraf pusat yang dapat memberikan
efek kantuk, rilek sampai pasien tidak
sadarkan diri

Ketorolac 60 mg/2 cc amp Meredakan nyeri dan peradangan

Dipenhidramin 5 mg/cc amp Obat untuk mengatasi alergi

B. INTRA OPERASI
1. Anastesi dimulai jam : 09.00 WIB – selesai: 09.30 WIB
2. Pembedahan dimulai jam : 09.35 WIB – selesai 10.00 WIB
3. Jenis anastesi :

□Spinal □ Umum/general anastesi □ Lokal □ Nervus blok □……………


4. Posisi operasi :
□Terlentang □ litotomi □ tengkurap/knee chees □ lateral: □ kanan □ kiri
□ lainnya......
5. Catatan Anestesi: -

6. Pemasangan alat-alat :
Perioperative Care Assessment Forms@Ners Page 9
UH/2021
Airway: □ Terpasang ETT no :........ □ Terpasang LMA no.......................□ OPA
□ O2 3 lpm via Nasal
7. TTV :
Suhu: 36 °C , Nadi: 58 x/mnt, Teraba □ kuat, □ Lemah, □ teratur, □ tidak teratur,
RR: 20 x/mnt, TD: 110/70 mmHg, Saturasi O2 99 %

Perioperative Care Assessment Forms@Ners Page


UH/2021 10
8. Survey Sekunder, lakukan secara head to toe secara prioritas
Normal
Keterangan
Ya Tidak

Kepala √

Leher √

Dada √

Abdomen √

Genitalia √

Integumen √

Ekstremitas √

Total cairan masuk


□ Infus RL : 1000 cc
□Tranfusi : - cc Total
cairan keluar
□ Urine : - cc
□Perdarahan : 30 cc

Balance cairan : cc

C. POST OPERASI

1. Pasien pindah ke :
Pindah ke ICU/PICU/NICU, jam WITA
RR/ PACU jam 10.00 WIB
2. Keluhan saat di RR/ PACU : □ Mual □ Muntah □ Pusing □ Nyeri luka operasi
□ Kaki terasa baal □Menggigil □ lainnya....wajah nampak meringis
3. Keadaan umum : Baik □ Sedang □ Sakit berat
4. TTV :
Suhu 36 °C , Nadi 63 x/mnt, RR 20 x/mnt, TD 120/ 70 mmHg, Saturasi oksigen 99 %
5. Kesadaran : □ CM □ Apatis □ Somnolen □ Soporo □ Coma
tersedasi

Perioperative Care Assessment Forms@Ners Page


UH/2021 11
6. Survey Sekunder, lakukan secara head to toe secara prioritas:
Normal
Jika Tidak Normal, Jelaskan
Ya Tidak

Kepala √

Leher √

Dada √

Abdomen √ Terdapat luka insisi di bagian perut anan bawah

Genitalia √

Integumen √

Ekstremitas √

Skala Nyeri menurut VAS ( Visual Analog Scale )

Tidak nyeri
Nyeri Ringan Nyeri Sedang Nyeri Berat Sangat Nyeri Nyeri Tak
□ 0-1 □ 2-3 □ 4-5 □ 6-7 □ 8-9 Tertahankan

□ 10
II. ANALISA DATA

NO SYMPTOM PROBLEM ETIOLOGI

PRE OPERASI
1 DS.
 Klien mengatakan nyeri pada perut
kanan bawah 4 hari sebelum masuk
rumah sakit
 Klien mengatakan nyeri yang
dirasakan secara tiba-tiba dan
seperti tertusuk-tusuk
 Klien mengatakan nyeri yang
dirasakan hilang timbul dan lama Nyeri akut Agen pencedera fisiologis
kelamaan sudah menetap (inflamasi)
DO.
 Klien meringis
 Skala nyeri 6

2 DS.
 Klien mengatakan merasa cemas
akan kondisi kesehatannya
Perioperative Care Assessment Forms@Ners Page
UH/2021 12
 Klien mengatakan merasa khawatir
dengan operasinya karena ini adalah
operasi pertamanya
DO. Ansietas Ancaman terhadap status
kesehatan
 Klien cemas
 Klien bertanya- tanya tentang
operasinya

INTRA OPERASI
3 Faktor risiko :
 Tampak dilakukan insisi pada daerah
perut kanan bawah sepanjang 5-10 cm.
 Tekanan darah 110/ 70 mmHg Risiko perdarahan Tindakan pembedahan
4 Faktor Risiko: Risiko infeksi Tindakan pembedahan
 Adanya luka insisi pada perut kanan
bawah
 Risiko tertinggal alat-alat kesehatan di
tubuh pasien (gunting , jarum)
 Risiko tertinggal kassa di tubuh pasien
 Waktu operasi yang lama

POST OPERASI
5 Faktor risiko :
 Prosedur pembedahan
 Efek anastesi regional
 Suhu pra,intra,post rendah (< 36° C) Risiko hipotermia
perioperatif
6 Nyeri akut
DS
 Klien mengatakan nyeri pada daerah
operasi Nyeri akut Adanya luka insisi
DO.
 Adanya luka insisi pada perut kanan
bawah 5-10 cm
 Wajah meringis

Perioperative Care Assessment Forms@Ners Page


UH/2021 13
Pengeluaran mediator WOC Apendek
kimia (bridikinin,histamin,
prosta glandin Sumbatan lumen
Kongesti pada apendiks (parasit , feces) dan
erosi mukosa
Merangsang nosiseptor Penurunan perfusi

Inpuls ditransmisikan Nekrosia jaringan


melaui saraf aferen ke
kornu dorsalis medula
spinalis inflamasi

Korteks cerebri
Apendisitis

Nyeri Akut
Dipersepsikan sebagai nyeri Apendektomi

Pre Operasi Intra Operasi Post Operasi

Tidak ada pengalaman/pengetahuan Efek anastesi


Tindakan pembedahan Luka post op
Tentantang prosedur operasi belum hilang

Port the entri kuman


Luka insisi Port the entri kuman
Pasien
Khawati dengan menggigil
proses pembedahan Risiko infeksi Terputusnya kotinuitas Risiko infeksi
jarinagan dan pembuluh
Risiko
darah
hipotermia
Menimbulkan stressor perioperatif

Risiko perdarahan
Kecemasan

Krisis situasi

Ansietass
III. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Pre operasi :
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (inflamasi)
2. Ansietas berhubungan dengan adanya ancaman terhadap status kesehatan
Intra Operasi :
3. Risiko perdarahan
4. Risiko infeksi
Post Operasi :
5. Risiko hipotermia perioperatif
6. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (luka insisi)

Perioperative Care Assessment Forms@Ners Page


UH/2019 16
IV. RENCANA KEPERAWATAN (meliputi pre, intra dan post operasi)

No Diagnosis Luaran dan kriteria hasil Intervensi Keperawatan


keperawatan
PRE OPERASI
1. Nyeri akut b/d agen Dalam jangka 30 menit nyeri Manajemen nyeri
pencedera fisiologis dilaporkan menurun dengan 1. Identifikasi lokasi, karakteristik,
d/d : kriteria hasil durasi, frekuensi, kualitas dan
 Klien Tingkat nyeri intensitas nyeri
mengatakan  Keluhan nyeri menurun 2. Identifikasi skala nyeri
nyeri pada perut dari skala 6 ke skala 3 3. Identifikasi respon nyeri non
kanan bawah 4 sampai skala 0 verbal
hari sebelum  Wajah meringis 4. Identifikasi faktor yang
masuk rumah menurun memperberat dan memperingan
sakit  Sikap/ rasa gelisah nyeri
 Klien menurun 5. Berikan teknik nonfarmakologi
mengatakan untuk mengatasi nyeri
nyeri yang 6. Jelaskan penyebab, periode dan
dirasakan secara pemicu nyeri
tiba-tiba dan 7. Jelaskan strategi meredakan
seperti tertusuk- nyeri
tusuk 8. Anjurkan memonitor nyeri
 Klien secara mandiri
mengatakan
nyeri yang
dirasakan hilang
timbul dan lama
kelamaan sudah
menetap
 Klien meringis
 Skala nyeri 6
2. Ansietas b/d adanya Dalam jangka waktu 30 menit Reduksi Ansietas
ancaman terhadap cemas dilaporkan menurun
status kesehatan d/d dengan kriteria hasil : 1. Monitor tanda-tanda ansietas
: (verbal dan non verbal)
 Klien Tingkat ansietas 2. Temani pasien untuk mengurangi
mengatakan  Verbalisasi khawatir akan kecemasan
merasa cemas kondisi yang dihadapi 3. Gunakan pendekatan yang tenang
akan kondisi menurun dan meyakinkan
kesehatannya  Perilaku gelisah menurun 4. Jelaskan prosedur, termasuk
 Klien  Perilaku tegang menurun sensasi yang mungkin dialami
mengatakan 5. Latih teknik relaksasi nafas dalam
merasa khawatir Anjurkan untuk berdoa
dengan
operasinya
karena ini
adalah operasi
pertamanya
 Klien bertanya-
tanya tentang
operasinya

INTRA OPERASI
3. Risiko perdarahan Dalam waktu 3 jam, Pencegahan perdarahan
Faktor risiko : perdarahan tidak terjadi
 Tampak dengan kriteria hasil: 1. Monitor tanda-tanda terjadi
Perioperative Care Assessment Forms@Ners Page
UH/2019 17
dilakukan insisi  Tidak terjadi perdarahan perdarahan
pada daerah yang tidak terkontrol pada 2. Monitor tanda-tanda vital setiap
perut kanan area operasi 30 menit
bawah 3. Pantau intake dan output cairan
sepanjang 5-10  Tekanan darah: 120/80 4. Kolaborasi dalam pemberian
cm mmHg atau dalam batas transfusi darah, jika diperlukan
 Tekanan darah yang terkontrol
110/ 70 mmHg

4. Risiko Infeksi Dalam jangaka waktu 30 menit Pencegahan infeksi


Faktor risiko diharapkan tidak terjadi risiko 1. Monitor tanda dan gejala infeksi
 Adanya luka infeksi dengan kriteria: lokal dan sistemik
insisi pada perut
kanan bawah  Luka operasi ditutup 2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah
dengan rapi melakukan tindakan pembedahan
 Risiko tertinggal 3. Pertahankan teknik asepti pada
alat-alat  Tidak ada alkes (gunting,
jarum) tertinggal ditubuh pasien saat tindakan pembedahan
kesehatan di
tubuh pasien pasien berlangsung
(gunting , jarum)  Tidak tertinggal kassa di 4. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
 Risiko tertinggal tubuh pasien setelah pembedahan
kassa di tubuh  Waktu operasi tidak 5. Periksa dengan teliti semua alkes
pasien yang digunakan selama pembedahan
memanjang
 Waktu operasi apakah sudah lengkap
yang lama 6. Hitung jumlah kassa yang dipakai
selama proses pembedahan untuk
emastikan tidak ada yg tertinggal
ditubuh pasien
7. Pastikan waktu tindakan operasi tidak
memanjang untuk mencegah paparan
organisme pathogen lingkungan

POST OPERASI (RUANG RR/PACU)


5. Risiko hipotermia Dalam jangka waktu 30 menit Manajemen hipotermia
perioperatif suhu tubuh dalam batas normal
dengan kriteria hasil 1. Monitor suhu tubuh
Faktor risiko : Termoregulasi 2. Identifikasi penyebab hipotermia
 Prosedur  Suhu tubuh dalam rentang 3. Monitr tanda dan gejala akibat
pembedahan normal (36.5° C-37.5° C) hipotermia
 Efek anastesi  Rasa menggigil menurun 4. Sediakan lingkungan yang hangat
regional  Suhu kulit hangat 5. Lakukan penghangatan pasif
 Suhu (selimut, menutup kepala)
pra,intra,post
rendah (< 36° C)
6. Nyeri akut b/ d Dalam jangka waktu 1-2 jam Manajemen nyeri
agen pencedera keluhan nyeri menurun dengan 1. Identifikasi lokasi, karakteristik,
fisik (luka insisi) kriteria hasil : durasi, frekuensi, kualitas dan
d/d intensitas nyeri
Tingkat nyeri 2. Identifikasi skala nyeri
 Klien  Keluhan nyeri menurun 3. Identifikasi respon nyeri non
mengatakan  Wajah meringis verbal
nyeri pada menurun 4. Identifikasi faktor yang
daerah operasi  Sikap/ rasa gelisah memperberat dan memperingan
 Adanya luka menurun nyeri
insisi pada perut 5. Berikan teknik nonfarmakologi
kanan bawah 5- untuk mengatasi nyeri
10 cm 6. Jelaskan penyebab, periode dan
 Wajah meringis pemicu nyeri
7. Jelaskan strategi meredakan
Perioperative Care Assessment Forms@Ners Page
UH/2019 18
nyeri
8. Anjurkan memonitor nyeri secara
mandiri
9. Kolaborasi pemberian analgetik :
ketorolac 60 mg/iv, fentanyl 0.05
mg/iv

Perioperative Care Assessment Forms@Ners Page


UH/2019 19
DAFTAR PUSTAKA

Herdman, T. H. & K. S. (2018). NANDA-I Diagnosis keperawatan :Defenisi dan Klasifikasi 2018-2020.


(Ester Monica, Ed.) (11th ed.). jakarta: EGC.

PPNI. (2018a). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.

PPNI. (2018b). Standar Luaran Keperawatan Indonesia (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.

Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan
Keperawatan (II). Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indinesia.

Perioperative Care Assessment Forms@Ners Page


UH/2019 20

Anda mungkin juga menyukai