Keperawatan Kritis
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PEROPERATIF PADA TN.WJ UMUR 25 TAHUN
DENGAN OPERASI APPENDECTOMY
Oleh :
AISA HAMAPU
R014202018
PRESEPTOR
(Musmulyono, S. Kep., Ns., MHPA)
Pasien dilakukan operasi appendiktomy lama operasi 09.00-09.10, lama anastesi 09.30-10.00. obat
yang dugunakan untuk anastesi yaitu untuk premedikasi digunakan Inj. Midazolam 2 mg, inj. Fentanyl 50
mcg, inj. Ondansentron 4 mg, inj. Ketorolac 30 mg untuk induksinya digunakan Bupivacaine HCL 4 ml,
dan terpasang oksigen kanul 3 liter/menit.
I. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS PASIEN
a.Nama Pasien : TN. WJ
Tgl lahir/ Umur : 25 TAHUN
Agama : ISLAM
Pendidikan : SMA
a. Nama : Tn. M
b. Umur : 45 tahun
c. Agama : Islam
d. Pendidikan : SMA
e. Pekerjaan :-
□ Rujukan
A. PRE OPERASI
1 Keluhan Utama: nyeri perut kanan bawah 4 hari sebelum masuk rumah sakit, klien mengatakan cemas
. akan kondisinya
Perioperative Care Assessment Forms@Ners Page 4
UH/2021
Riwayat keluhan utama: 4 hari SBMRS klien merasa nyeri pada perut kanan bawah. Keluhan nyeri yang
dirasakan muncul secara tiba-tiba dan terasa seperti tertusuk-tusuk pada saat berjalan.nyeri dirasakan
awalnya pada uluh hati lalu lama kelamaan menjalar ke daerah perut kanan bawah, nyeri dirasakan hilang
timbul dan lama kelamaan menetap, nyeri dirasakan memberat ketika klien beraktivitas dan membaik
ketika klien istirahat.
2
□ DM □ Asma □ Hepatitis □ Jantung □ Hipertensi □ HIV
Riwayat Penyakit :
□ Tidak ada
3Riwayat Operasi/anestesi : □ Ada □ Tidak ada
.
□
4Riwayat Alergi : Ada, □ Tidak ada
. sebutkan..................
6. TTV: Suhu :36,40C, Nadi : 88 x/mnt, Respirasi : 2 2 x/mnt, TD: 110/ 70 mmHg
7. TB/BB: 173 cm/ 65 kg, IMT.21,71 m2
8. Golongan Darah: Rhesus:
RIWAYAT PSIKOSOSIAL/SPIRITUAL
9.
Status Emosional: □ Tenang □ Bingung □ Kooperatif □ Tidak Kooperatif
□ Menangis □ Menarik diri
10. Tingkat Kecemasan: □ Tidak Cemas Cemas
Ket. Klien mengatakan merasa khawatir akan tindakan operasi yang akan dijalani karena ini merupakan operasi
pertama yang klien jalani.
11. Skala Cemas:
□ 0 = Tidak Cemas
□ 1 = Mengungkapkan kerisauan
□ 4 = Respon simpate-adrenal
□ 5 = Panik
Tidak nyeri
Nyeri Ringan Nyeri Sedang Nyeri Berat Sangat Nyeri Nyeri Tak
□ 0-1 □ 2-3 □ 4-5 □6-7 □ 8-9 Tertahankan
□ 10
13. Survey Sekunder, lakukan secara head to toe secara prioritas:
Normal
Jika Tidak Normal, Jelaskan
Ya Tidak
Kepala √
Leher √
Dada √
Ekstremitas √
Laboratorium:
15. EKG: -
16. Rontgen:-
17. USG:-
18. Lain-lain :-
19. Persiapan obat anastesi :
Ketamin 100 mg/cc vial Obat bius total (anastesi umum). Bekerja
mengganggu sinyal di otak yang berperan
terhadap kesadaran dan rasa sakit
Sulfas atropin 0.25 mg/ cc amp Untuk menangani denyut jantung lambat
(bradikardia), sebagai premedikasisebelum
prosedur anastesi
B. INTRA OPERASI
1. Anastesi dimulai jam : 09.00 WIB – selesai: 09.30 WIB
2. Pembedahan dimulai jam : 09.35 WIB – selesai 10.00 WIB
3. Jenis anastesi :
6. Pemasangan alat-alat :
Perioperative Care Assessment Forms@Ners Page 9
UH/2021
Airway: □ Terpasang ETT no :........ □ Terpasang LMA no.......................□ OPA
□ O2 3 lpm via Nasal
7. TTV :
Suhu: 36 °C , Nadi: 58 x/mnt, Teraba □ kuat, □ Lemah, □ teratur, □ tidak teratur,
RR: 20 x/mnt, TD: 110/70 mmHg, Saturasi O2 99 %
Kepala √
Leher √
Dada √
Abdomen √
Genitalia √
Integumen √
Ekstremitas √
Balance cairan : cc
C. POST OPERASI
1. Pasien pindah ke :
Pindah ke ICU/PICU/NICU, jam WITA
RR/ PACU jam 10.00 WIB
2. Keluhan saat di RR/ PACU : □ Mual □ Muntah □ Pusing □ Nyeri luka operasi
□ Kaki terasa baal □Menggigil □ lainnya....wajah nampak meringis
3. Keadaan umum : Baik □ Sedang □ Sakit berat
4. TTV :
Suhu 36 °C , Nadi 63 x/mnt, RR 20 x/mnt, TD 120/ 70 mmHg, Saturasi oksigen 99 %
5. Kesadaran : □ CM □ Apatis □ Somnolen □ Soporo □ Coma
tersedasi
Kepala √
Leher √
Dada √
Genitalia √
Integumen √
Ekstremitas √
Tidak nyeri
Nyeri Ringan Nyeri Sedang Nyeri Berat Sangat Nyeri Nyeri Tak
□ 0-1 □ 2-3 □ 4-5 □ 6-7 □ 8-9 Tertahankan
□ 10
II. ANALISA DATA
PRE OPERASI
1 DS.
Klien mengatakan nyeri pada perut
kanan bawah 4 hari sebelum masuk
rumah sakit
Klien mengatakan nyeri yang
dirasakan secara tiba-tiba dan
seperti tertusuk-tusuk
Klien mengatakan nyeri yang
dirasakan hilang timbul dan lama Nyeri akut Agen pencedera fisiologis
kelamaan sudah menetap (inflamasi)
DO.
Klien meringis
Skala nyeri 6
2 DS.
Klien mengatakan merasa cemas
akan kondisi kesehatannya
Perioperative Care Assessment Forms@Ners Page
UH/2021 12
Klien mengatakan merasa khawatir
dengan operasinya karena ini adalah
operasi pertamanya
DO. Ansietas Ancaman terhadap status
kesehatan
Klien cemas
Klien bertanya- tanya tentang
operasinya
INTRA OPERASI
3 Faktor risiko :
Tampak dilakukan insisi pada daerah
perut kanan bawah sepanjang 5-10 cm.
Tekanan darah 110/ 70 mmHg Risiko perdarahan Tindakan pembedahan
4 Faktor Risiko: Risiko infeksi Tindakan pembedahan
Adanya luka insisi pada perut kanan
bawah
Risiko tertinggal alat-alat kesehatan di
tubuh pasien (gunting , jarum)
Risiko tertinggal kassa di tubuh pasien
Waktu operasi yang lama
POST OPERASI
5 Faktor risiko :
Prosedur pembedahan
Efek anastesi regional
Suhu pra,intra,post rendah (< 36° C) Risiko hipotermia
perioperatif
6 Nyeri akut
DS
Klien mengatakan nyeri pada daerah
operasi Nyeri akut Adanya luka insisi
DO.
Adanya luka insisi pada perut kanan
bawah 5-10 cm
Wajah meringis
Korteks cerebri
Apendisitis
Nyeri Akut
Dipersepsikan sebagai nyeri Apendektomi
Risiko perdarahan
Kecemasan
Krisis situasi
Ansietass
III. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Pre operasi :
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (inflamasi)
2. Ansietas berhubungan dengan adanya ancaman terhadap status kesehatan
Intra Operasi :
3. Risiko perdarahan
4. Risiko infeksi
Post Operasi :
5. Risiko hipotermia perioperatif
6. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (luka insisi)
INTRA OPERASI
3. Risiko perdarahan Dalam waktu 3 jam, Pencegahan perdarahan
Faktor risiko : perdarahan tidak terjadi
Tampak dengan kriteria hasil: 1. Monitor tanda-tanda terjadi
Perioperative Care Assessment Forms@Ners Page
UH/2019 17
dilakukan insisi Tidak terjadi perdarahan perdarahan
pada daerah yang tidak terkontrol pada 2. Monitor tanda-tanda vital setiap
perut kanan area operasi 30 menit
bawah 3. Pantau intake dan output cairan
sepanjang 5-10 Tekanan darah: 120/80 4. Kolaborasi dalam pemberian
cm mmHg atau dalam batas transfusi darah, jika diperlukan
Tekanan darah yang terkontrol
110/ 70 mmHg
PPNI. (2018a). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.
PPNI. (2018b). Standar Luaran Keperawatan Indonesia (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan
Keperawatan (II). Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indinesia.