PENDAHULUAN
Kejang (seizures) adl manifestasi dari defek neurologis ditandai dengan perubahan tingkat kesadaran dan gangguan fungsi (motorik, sensorik, dan autonom), serangannya mendadak, dapat sekali atau berulang.
(Sylvia A Price : 2010)
Kejang terjadi akibat lepas muatan paroksismal yang berlebihan dari suatu populasi neuron yang sangat mudah terpicu (fokus ektopik)sehingga mengganggu fungsi normal otak.
Definition Classificatio n
Treatment
EPILEPSY
Diagnosis Clinical Manifestati ons Etiopathop hysiology
Epidemiolo gy
DEFINITION
A disorder of the brain characterized by an enduring predisposition to generate epileptic seizures and by the neurobiologic, cognitive, psychological, and social consequences of this condition. The definition of epilepsy requires the occurrence of at least one epileptic seizure.
(International League Against Epilepsy, 2005)
EPIDEMIOLOGY
Lebih banyak terjadi pada pria Dua puncak usia untuk insidensi kejang adalah pada puncak pertama kehidupan dan setelah usia 60 tahun
CLASSIFICATION
Absence Seizure
Most common in children Involves a brief disruption of consciousness Previously referred to as a petit mal seizure
ETIOLOGY
penyebab : 1
idiopatik (essential) tidak dapat dibuktikan lesi sentral simptomatik (sekunder) terdapat kelainan pada serebrum yang mendorong terjadinya respon kejang
causes of epilepsy : 2
acute : cortical damage , trauma, stroke, neoplasm,
autoimmune effects (rasmussens encephalitis)
Congenital
dysgenesis (failure of cortex to grow properly) vascular malformations at least eight single locus genetic defects are associated with epilepsy. most forms involve inheriting more than one locus. (examples: juvenile myoclonic, petit mal)
1. Patophysiology , by Sylvia and Wilson 2006 2. Epilepsy by D. C. Mikulecky Professor of physiology
Epilepsi by fitri octaviani in MEDICINUS: scientific journal of pharmaceutical development and medical application : 2008
Epilepsi by fitri octaviani in MEDICINUS: scientific journal of pharmaceutical development and medical application : 2008
PATHOGENESIS
Kejang disebabkan karena ada ketidakseimbangan antara pengaruh inhibisi dan eksitatori pada otak
Ketidakseimbangan bisa terjadi karena :
Kurangnya transmisi inhibitori
Contoh: setelah pemberian antagonis GABA, atau selama penghentian pemberian agonis GABA (alkohol, benzodiazepin)
DIAGNOSIS
Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang
EEG (Electroencephalography) CT scan dan MRI
TREATMENTS
Goals :
Mengontrol gejala at/ tanda secara adekuat dengan penggunaan obat yg minimal. membantu penyandang epilepsi untuk menjalankan aktivitas dan kehidupan sosialnya.
Prinsip penatalaksanaan :
Diagnosa yg akurat dan karakteristik serta penyebab dari tipe bangkitan / seizure Pemilihan obat anti epilepsi (OAE) yg paling efektif :
Dosis obat dapat dinaikkan optimal Diawali dgn mono terapi dan bila perlu politerapi
monoterapi lebih baik mengurangi potensi adverse effect, meningkatkan kepatuhan pasien, tidak terbukti bahwa politerapi lebih baik dari monoterapi dan biasanya kurang efektif karena interaksi antar obat justru akan mengganggu efektivitasnya dan akumulasi efek samping dg politerapi hindari atau minimalkan penggunaan antiepilepsi sedatif toleransi, efek pada intelegensia, memori, kemampuan motorik bisa menetap selama pengobatan jika mungkin, mulai terapi dgn satu antiepilepsi non-sedatif, jika gagal baru diberi sedatif atau politerapi berikan terapi sesuai dgn jenis epilepsinya
mulai dengan dosis terkecil dan dapat ditingkatkan sesuai dg kondisi klinis pasien penting : kepatuhan pasien ada variasi individual terhadap respon obat antiepilepsi perlu pemantauan ketat dan penyesuaian dosis jika suatu obat gagal mencapai terapi yang diharapkan pelan-pelan dihentikan dan diganti dengan obat lain (jgn politerapi) lakukan monitoring kadar obat dalam darah jika mungkin, lakukan penyesuaian dosis dgn melihat juga kondisi klinis pasien
Diagnosa positif
Mulai pengobatan dg satu AED Pilih berdasar klasifikasi kejang dan efek samping Sembuh ? Tidak Efek samping dapat ditoleransi ?
Ya Tidak
Turunkan dosis
Pertimbangkan, Atasi dg tepat
Tingkatkan dosis
Tidak
Sembuh?
Ya Tidak
lanjut
lanjut
Tidak sembuh
Ya
Tingkatkan dosis AED2, cek interaksi, Cek kepatuhan
Hentikan pengobatan
STATUS EPILEPTICUS
Status epilepticus (SE) is a common, life-threatening neurologic disorder. In early studies, SE was defined by its duration, that is, as continuous seizures occurring for longer than 1 hour. Clinical and animal experiences later showed that pathologic changes and prognostic implications occurred when SE persisted for 30 minutes. Therefore, the time for the definition was shortened. The working group on SE of the Epilepsy Foundation (formerly the Epilepsy Foundation of America) formulated the current definition: "More than 30 minutes of continuous seizure activity or two or more sequential seizures without full recovery of consciousness between seizures." More recently, authors suggest that SE be defined as any seizure lasting longer than 5 minutes based on natural history data that show typical generalized convulsive seizures that resolve spontaneously after 3-5 minutes.
http://emedicine.medscape.com/article/1164462-overview
THANK YOU!