Anda di halaman 1dari 20

FAKTOR RESIKO DAN CARA PENANGGULANGAN

KANKER PAYUDARA

OLEH KELOMPOK 8

KADEK PEBRIANI (2023206206166P)


LENAWATI (2023206206250P)
LENY NOVILIA (2023206206158P)
NELI WASRI (2023206206177P)
NI NENGAH SURIYATI (2023206206162P)
NURYATI (2023206206178P)
RINI NURLELA (2023206206164P)
TINA AGISTIANA (2023206206165P)

Dosen Pengampu : CINTHIA PUSPARY, SST.M.Keb


Kelas : A (Way Kanan)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG

FAKULTAS KESEHATAN

TAHUN 2023
ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

menganugerahkan banyak nikmat sehingga kami dapat menyusun Makalah “faktor resiko dan

cara.penanggulangan.kanker.payudara”.ini.dengan.baik.

Dalam penyusunan laporan ini, kami menyadari bahwa hasilMakalah “faktor resiko

dan cara penanggulangan kanker payudara” ini masih jauh dari kata sempurna.

Sehingga kami selaku penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang

membangun dari pembaca sekalian. Akhir kata SemogaMakalah “faktor resiko dan cara

penanggulangan kanker payudara” ini dapat memberikan manfaat untuk kelompok kami

khususnya,dan.masyarakat.Indonesia.umumnya.

Banjit, 10 Oktober 2023

Penyusun

ii
iii

DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN........................................................................................... i

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii

DAFTAR ISI....................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang ............................................................................ 1


1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 1
1.3 Tujuan ....................................................................................... 2
1.4 Manfaat ................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian ...................................................................................... 3

2.2 Faktor Resiko Kanker Payudara..................................................... 3


2.3 Deteksi Dini/Skrining. ................................................................... 7
2.3.1 Sadari .............................................................................. 7
2.3.2 Pemeriksaan Payudara Klinis (SADANIS) ......................... 11
2.4 Penatalaksanaan dan Pengobatan .................................................. 11
2.5 Pragnosis Kanker Payudara ........................................................... 13
2.6 Penanggulangan kanker payudara .................................................. 14

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan .................................................................................... 16

3.2Pesan dan kesan .............................................................................. 16

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.5 Latar belakang

Menurut WHO kanker adalah sekelompok besar penyakit yang dapat dimulai

di hampir semua organ atau jaringan tubuh ketika sel-sel abnormal tumbuh tak

terkendali, melampaui batas dan biasanya menyerang bagian tubuh yang berdekatan

dan/atau menyebar ke organ lain.

Kanker yang berasal dari kelenjar, saluran dan jaringan penunjangnya, tidak

termasuk kulit payudara. Merupakan salah satu kanker terbanyak pada perempuan

selain kanker leher Rahim.

Faktor risiko kanker payudara dikelompokkan menjadi faktor risiko yang telah

pasti dan faktor lain yang memungkinkan. Faktor yang telah pasti dapat berupa

geografi, usia, riwayat keluarga, riwayat haid, kehamilan, dan penyakit payudara

jinak. Faktor lain yang memungkinkan dapat berupa estrogen eksogen, kontrasepsi

oral, obesitas, diet lemak tinggi, konsumsi alkohol, dan merokok.

1.6 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari kanker payudara?

2. Apa saja faktor resiko kanker payudara?

3. Bagaimana cara mendeteksi dini kanker payudara?

4. Bagaimana tatalaksana kanker payudara?

5. Apa pragnosa kanker payudara?

6. Bagaimana cara penanggulangan kanker payudara?

1
2

1.7 Tujuan

1. Untuk mengetahui apa pengertian dari kanker payudara


2. Untuk mengetahui apa saja faktor resiko kanker payudara

3. Untuk mengetahui bagaimana cara mendeteksi dini kanker payudara

4. Untuk mengetahui bagaimana tatalaksana kanker payudara

5. Untuk mengetahui apa pragnosa kanker payudara

6. Untuk mengetahui bagaimana cara penanggulangan kanker payudara

1.8 Manfaat

1. Menambah pengetahuan dan wawasan tentang kanker payudara

2. Menambah pengetahuan dan wawasan tentang faktor resiko kanker payudara

3. Menambah pengetahuan dan wawasan tentang mendeteksi dini kanker payudara

4. Menambah pengetahuan dan wawasan tentang tatalaksana kanker payudara

5. Menambah pengetahuan dan wawasan tentang pragnosa kanker payudara

6. Menambah pengetahuan dan wawasan tentang penanggulangan kanker payudara


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Menurut WHO kanker adalah sekelompok besar penyakit yang dapat dimulai

di hampir semua organ atau jaringan tubuh ketika sel-sel abnormal tumbuh tak

terkendali, melampaui batas dan biasanya menyerang bagian tubuh yang berdekatan

dan/atau menyebar ke organ lain.

Kanker yang berasal dari kelenjar, saluran dan jaringan penunjangnya, tidak

termasuk kulit payudara. Merupakan salah satu kanker terbanyak pada perempuan

selain kanker leher Rahim.

Kanker payudara merupakan jenis kanker yang menyerang organ payudara,

dimana sel dalam payudara membelah dan tumbuh diluar kendali.

Tidak ada satupun penyebab spesifik kanker payudara, sebaliknya serangkaian

faktor genetik, hormonal, dan kemungkinan kejadian lingkungan dapat menunjang

terjadinya kanker ini. Bukti yang terus bermunculan menunjukkan bahwa perubahan

genetik berkaitan dengan kanker payudara, namun apa yang menyebabkan

perubahan 9 genetik masih belum diketahui. Perubahan genetik ini termasuk

perubahan atau mutasi dalam gen normal, dan hubungan protein baik yang menekan

atau meningkatkan perkembangan payudara.

a. Virus Virus dianggap dapat menyatukan diri dalam struktur genetik sel, sehingga

mengganggu proliferasi dari populasi sel tersebut.

3
4

b. Agen fisik Faktor-faktor yang berkaitan dengan karsinogenesis mencakup

pemajanan terhadap sinar matahari, radiasi pengionisasi, pemajanan terhadap

medan elektomagnetik, dan iritasi atau inflamasi kronik.

c. Agen Kimia Kebanyakan zat kimia yang berbahaya menghasilkan efek-efek

toksik dengan mengganggu struktur DNA pada bagian-bagian tubuh yang jauh

dari pajanan zat kimia.

d. Faktor genetik Faktor genetik juga memainkan peranan dalam pembentukan sel

kanker. Jika kerusakan DNA terjadi pada sel dimana pola kromosomnya

abnormal, dapat terbentuk sel-sel mutan.

e. Faktor makanan Faktor makanan diduga berkaitan 40% sampai 60% sebagai

penyebab kanker. Substansi makanan dapat proaktif (protektif), karsinogenik

atau kokarsinogenik. Risiko kanker meningkat sejalan ingesti jangka panjang

karsinogenik atau kokarsinogenik atau tidak adanya substansi proaktif dalam

diet.

f. Agens hormonal Pertumbuhan tumor mungkin dipercepat dengan adanya

gangguan dalam keseimbangan hormone baik oleh pembentukan hormon tubuh

sendiri (endogenus) atau pemberian hormon eksogenus.

2.7 Faktor Resiko Kanker Payudara

Faktor risiko kanker payudara dikelompokkan menjadi faktor risiko yang telah

pasti dan faktor lain yang memungkinkan. Faktor yang telah pasti dapat berupa

geografi, usia, riwayat keluarga, riwayat haid, kehamilan, dan penyakit payudara

jinak. Faktor lain yang memungkinkan dapat berupa estrogen eksogen, kontrasepsi

oral, obesitas, diet lemak tinggi, konsumsi alkohol, dan merokok.


5

Faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko kanker payudara dikelompokkan

menjadi 2 yaitu :

1. Faktor yang tidak dapat dikontrol :

1) Jenis kelamin

Wanita lebih berisiko terkena kanker payudara, karena sel pada

payudara wanita selalu berubah dan tumbuh sebagian besar disebabkan

karena aktivitas hormon estrogen dan progesterone.

2) Riwayat keluarga yang menderita kanker

Kemungkinan terjadinya kanker payudara meningkat jika ibu, saudara

kandung, bibi (tante), saudara sepupu, atau nenek ada yang menderita

kanker payudara atau jenis kanker lainnya.

3) Riwayat memiliki tumor jinak dan kanker sebelumnya

Jika seorang wanita pernah terdiagnosa dengan kanker payudara maka

risiko terkena kanker payudara kembali semakin meningkat bila

dibandingkan dengan wanita yang belum pernah memiliki kanker payudara.

4) Status menstruasi (menarche dan menopause).

Mendapat haid pertama pada usia kurang dari 10 tahun, keadaan ini

berarti peredaran hormon sudah dimulai pada usia yang muda dan

menyebabkan peningkatan pertukaran zat hormon. Risiko kanker payudara

juga dapat meningkat ketika seorang wanita mendapatkan menopause pada

usia lebih dari 50 tahun, yang berarti peredaran hormone akan berlangsung

dalam jangka waktu yang lebih lama.


6

5) Usia

Risiko kanker payudara meningkat seiring dengan pertambahan usia.

Setiap sepuluh tahun risiko kanker meningkat dua kali lipat. Kejadian

puncak kanker payudara meningkat di usia 40-50 tahun.

2. Faktor yang dapat dikontrol :

1) Berat badan

Obesitas berhubungan dengan meningkatnya risiko kanker payudara,

khususnya pada wanita menopause. Lemak tubuh merupakan bahan dasar

utama pembuatan estrogen, karena itu pada wanita yang gemuk mempunyai

kecenderungan memproduksi estrogen lebih banyak, sehingga akan

meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara.

2) Olahraga

Berolahraga dapat menurunkan risiko kanker payudara. American

Cancer Society merekomendasikan melakukan olahraga 5 kali seminggu

selama 45-60 menit.

3) Konsumsi alkohol

Beberapa penelitian memperlihatkan bahwa meningkatnya risiko

kanker payudara berbanding lurus dengan jumlah alkohol yang dikonsumsi.

Alkohol dapat membatasi kemampuan hati untuk mengontrol kadar hormon

estrogen yang beredar dalam darah.

4) Penggunaan obat hormonal

Pemakaian obat hormonal terutama oral yang dipakai secara terus

menerus lebih dari 7 tahun, meningkatkan risiko untuk terjadinya kanker

payudara.
7

5) Riwayat menyusui

Pada perempuan yang tidak pernah menyusui, kelenjar susu tidak

pernah dirangsang untuk mengeluarkan air susu. Sehingga dapat dikatakan

bahwa pemberian ASI pada anak dapat mengurangi risiko kanker payudara.

6) Riwayat kehamilan

Melahirkan anak pertama di usia lebih dari 35 tahun dapat

meningkatkan risiko kanker payudara. Kehamilan di atas usia 35 tahun akan

disertai peningkatan pengeluaran hormone estrogen yang pada akhirnya

merangsang payudara secara berlebihan.

7) Pola makan tidak sehat

Pola makan yang tidak sehat sangat berpotensi menyebabkan kanker.

Berdasarkan penelitian Dr Valeria Edefonti dari University of Milan

menyebutkan kelompok wanita dengan pola makan kaya vitamin, tinggi

serat seperti kebiasaan konsumsi buah dan sayur dan lemak tak jenuh

memiliki resiko paling rendah terhadap penyakit kanker payudara.

2.3 Deteksi Dini/Skrining

2.3.1 Sadari

Gambar 1.3 sadari


8

Sadari adalah salah satu cara untuk mengetahui ada tidaknya kelainan

pada payudara. Sadari bertujuan untuk menemukan benjolan dan tanda-tanda

lain pada payudara sedini mungkin agar dapat dilakukan tindakan secepatnya.

Sadari adalah deteksi dini kanker payudara yang direkomendasikan

sejak wanita berusia 20 tahun dengan dilakukan sendiri di rumah setiap

bulannya. Bagi wanita yang masih haid, pemeriksaan dilakukan setiap hari ke-

7 sampai 10, dihitung mulai dari hari pertama haid atau setiap bulan pada

tanggal yang sama bagi yang sudah menopause.

Beberapa keadaan yang harus menjadi perhatian, pada saat melakukan Sadari

adalah:

1. Teraba benjolan.

2. Penebalan kulit.

3. Perubahan ukuran dan bentuk payudara.

4. Pengerutan kulit payudara.

5. Keluar cairan dari puting payudara.

6. Nyeri.

7. Pembengkakan lengan atas.

8. Teraba benjolan pada ketiak atau sekitar leher.

Langkah-Langkah Melakukan Sadari

Terdapat langkah-langkah yang bisa digunakan untuk melakukan deteksi dini

kanker payudara dengan cara sadari. Cara melakukan sadari adalah sebagai

berikut:
9

1. Perhatikan Payudara dengan Teliti di Depan Cermin

Perhatikan dengan teliti payudara Anda di depan cermin, dengan kedua

lengan lurus ke bawah. Perhatikan bila terdapat benjolan atau perubahan

bentuk, warna, dan ukuran pada payudara (secara normal ukuran pada

payudara kanan dan kiri tidak sama persis).

2. Tegangkan Otot Dada dengan Mengangkat Tangan untuk Melihat

Benjolan

Angkatlah kedua lengan ke atas sampai kedua tangan berada di

belakang kepala dan tekan ke arah depan. Kemudian tekanlah kedua

tangan Anda dengan kuat pada pinggul dan gerakkan kedua lengan dan

siku ke arah depan sambil mengangkat bahu. Cara ini akan menegangkan

otot-otot dada Anda sehingga perubahan-perubahan seperti cekungan atau

benjolan akan lebih terlihat.

3. Mengangkat Lengan Kiri dan Raba Payudara Kiri

Angkatlah lengan kiri Anda lalu rabalah payudara kiri dengan tiga

ujung jari tengah tangan kanan yang dirapatkan. Perabaan dapat

dilakukan dengan cara:

- Gerakan memutar dengan tekanan lembut tetapi mantap, dimulai dari

atas (posisi jam 12) dengan mengikuti arah jarum jam, bergerak ke

tengah ke arah puting susu.

- Gerakan dari atas ke bawah dan sebaliknya.

- Gerakan dari bagian luar payudara ke arah puting susu

- Kemudian lakukan perabaan dengan gerakan yang sama pada

payudara kanan Anda dengan menggunakan jari-jari dari tangan kiri.


10

4. Tekan pelan di Daerah Sekitar Puting

Tekan secara pelan daerah di sekitar puting kedua payudara dan

amatilah apakah terdapat keluar cairan yang tidak normal (tidak biasanya),

seperti putih kekuning-kuningan yang terkadang bercampur darah. Pada

wanita yang masih menyusui, bedakan dengan ASI. Proses tersebut dapat

dilakukan saat mandi dengan menggunakan air sabun untuk memudahkan

melakukan gerakannya.

5. Lakukan Pemeriksaan pada Payudara Sebelah Kanan

Dapat pula dilakukan saat berbaring dengan cara tangan kiri di bawah

kepala. Letakkan bantal kecil di bawah punggung. Rabalah seluruh

permukaan payudara kiri dengan gerakan yang telah diuraikan pada

langkah nomor 3. Kemudian lakukan pemeriksaan yang sama pada

payudara sebelah kanan.

6. Beri Perhatian Khusus pada Bagian Ketiak

Berilah perhatian khusus pada payudara bagian atas tepi luar dekat

lipat ketiak (kuadran superolateral kanan dan kiri) karena tumor payudara

banyak ditemukan di daerah tersebut.

Hal lain yang penting untuk diketahui dalam melakukan SADARI yaitu

mengetahui batas-batas dari payudara sehingga seluruh payudara dapat diraba

secara berurutan dan sistematis sehingga tidak ada bagian yang terlewatkan.

Batas-batas payudara:

• Batas atas adalah jarak 1-2 jari dibawah ruas tulang selangka (clavicula).

• Batas bawah adalah garis lingkar kulit bawah payudara.

• Batas terluar adalah garis tengah ketiak ke arah bawah.


11

• Batas terdalam adalah garis tengah ruas dada.

Jika ditemukan kelainan-kelainan seperti tersebut di atas atau terasa

adanya perubahan bila dibandingkan dengan keadaan pada bulan sebelumnya,

segera periksakan diri Anda ke dokter untuk mendapat penanganan lebih

lanjut.

2.3.2 Pemeriksaan Payudara Klinis (SADANIS)

Selain melakukan sadari, anda juga disarankan rutin melakukan deteksi

dini kanker payudara dengan sadanis. sadanis adalah pemeriksaan payudara

klinis yang dilakukan oleh dokter yang kompeten.

Sering kali seseorang baru akan menyadari adanya benjolan pada

payudara saat benjolan sudah berukuran cukup besar (sekitar 1cm), oleh

sebab itu perlu juga melakukan skrining dengan

menggunakan USG payudara dan mammografi (disesuaikan dengan usia).

Hasil dari kedua tes tersebut saling melengkapi data yang satu dengan yang

lain.

Kesembuhan dan keselamatan Anda dari ancaman kanker payudara

dimulai dari kewaspadaan Anda sejak dini. Semakin cepat deteksi dini

kanker payudara dilakukan, semakin cepat juga pengobatan tepat dilakukan.

Segera ambil paket deteksi dini Skrining Kanker Payudara yang tersedia

di Siloam Hospitals terdekat di kota Anda.

2.4 Penatalaksanaan dan Pengobatan

Penanganan dan pengobatan kanker payudara tergantung dari tipe dan stadium

yang dialami penderita. Umumnya seseorang baru diketahui menderita kanker


12

payudara setelah stadium lanjut, hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan

sehingga terlambat untuk diperiksakan ke dokter. Ada beberapa cara penanganan

kanker payudara, antara lain:

1. Pembedahan

Pada kanker payudara yang diketahui sejak dini maka pembedahan adalah

tindakan yang tepat. Secara garis besar, ada tiga tindakan pembedahan pada

kanker payudara:

1) Radikal Mastektomi, yaitu operasi pengangkatan sebagian dari payudara

(lumpectomy). Operasi ini selalu diikuti dengan pemberian radioterapi.

Biasanya 21 lumpectomy direkomendasikan pada pasien yang besar

tumornya kurang dari 2 cm dn letaknya di pinggir payudara

2) Total Mastektomi, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara saja tanpa

kelenjar di ketiak

3) Modified Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh

payudara, jaringan payudara di tulang dada, tulang selangka dan tulang

iga serta benjolan di sekitar ketiak.

2. Terapi Radiasi

Terapi ini menggunakan sinar berkekuatan tinggi untuk membunuh sel

kanker yang hanya berpengaruh pada bagian tubuh yang terkena sinar saja.

Terapi radiasi dapat digunakan setelah operasi untuk menghancurkan sel

kanker yang masih tersisa pada area operasi tersebut.


13

3. Terapi Hormon

Terapi hormon juga disebut pengobatan anti hormon. Jika hasil

laboratorium menunjukkan bahwa tumor di payudara tersebut memiliki

reseptor hormon, maka terapi ini dapat dijadikan pilihan pengobatan.

4. Kemoterapi

Kemoterapi adalah penggunaan preparat antineoplastik sebagai upaya

untuk membunuh sel-sel tumor dengan mengganggu fungsi dan reproduksi

seluler.

2.5 Pragnosis Kanker Payudara

Stadium adalah faktor prognostik utama kanker payudara. Ini menggambarkan

seberapa banyak kanker yang ada di dalam tubuh, di mana letaknya, dan seberapa

jauh penyebarannya.

Kanker payudara stadium awal kecil kemungkinannya untuk kambuh

(kambuh), sehingga prognosisnya lebih baik. Kanker payudara yang terdiagnosis

pada stadium lanjut memiliki risiko kekambuhan yang lebih besar, sehingga

prognosisnya kurang baik.

Saat menggunakan stadium untuk memperkirakan prognosis, dokter akan

mempertimbangkan apakah kanker telah menyebar kelenjar getah bening dan

ukuran tumornya.
14

2.6 Penanggulangan kanker payudara

Ada beberapa cara untuk menanggulangi kanker payudara diantaranya:

1. Menjaga berat badan ideal karena obesitas berhubungan dengan meningkatnya

risiko kanker payudara, khususnya pada wanita menopause. Lemak tubuh

merupakan bahan dasar utama pembuatan estrogen, karena itu pada wanita yang

gemuk mempunyai kecenderungan memproduksi estrogen lebih banyak,

sehingga akan meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara.

2. Berolahraga dapat menurunkan risiko kanker payudara. American Cancer

Society merekomendasikan melakukan olahraga 5 kali seminggu selama 45-60

menit.

3. Tidak mengkonsumsi alkohol karena beberapa penelitian memperlihatkan

bahwa meningkatnya risiko kanker payudara berbanding lurus dengan jumlah

alkohol yang dikonsumsi. Alkohol dapat membatasi kemampuan hati untuk

mengontrol kadar hormon estrogen yang beredar dalam darah.

4. Diusahakan menggunakan kontrasepsi alami emakaian obat hormonal terutama

oral yang dipakai secara terus menerus lebih dari 7 tahun, meningkatkan risiko

untuk terjadinya kanker payudara.

5. Memberikan asi ekslusif kepada bayi hingga usia 2 tahun pada perempuan yang

tidak pernah menyusui, kelenjar susu tidak pernah dirangsang untuk

mengeluarkan air susu. Sehingga dapat dikatakan bahwa pemberian ASI pada

anak dapat mengurangi risiko kanker payudara.

6. Hamil diusia produktif seperti diatas 20 tahun dan dibawah 35 tahun Melahirkan

anak pertama di usia lebih dari 35 tahun dapat meningkatkan risiko kanker
15

payudara. Kehamilan di atas usia 35 tahun akan disertai peningkatan

pengeluaran hormone estrogen yang pada akhirnya merangsang payudara secara

berlebihan.

7. Menjaga pola makan sehat, pola makan yang tidak sehat sangat berpotensi

menyebabkan kanker. Berdasarkan penelitian Dr Valeria

8. Edefonti dari University of Milan menyebutkan kelompok wanita dengan pola

makan kaya vitamin, tinggi serat seperti kebiasaan konsumsi buah dan sayur dan

lemak tak jenuh memiliki resiko paling rendah terhadap penyakit kanker

payudara.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kanker yang berasal dari kelenjar, saluran dan jaringan penunjangnya, tidak

termasuk kulit payudara. Merupakan salah satu kanker terbanyak pada perempuan

selain kanker leher Rahim.

Jadi kesimpulan yang dapat diambil yaitu kanker payudara adalah jaringan

tubuh ketika sel-sel abnormal tumbuh tak terkendali, melampaui batas dan biasanya

menyerang bagian tubuh yang berdekatan dan/atau menyebar ke organ lain. Dan

dapat dihindari dengan pola makan yang teratur, rajin berolahraga, tidak

mengkonsumsi minuman beralkohol dan melalukan sadari.

3.2 Pesan dan kesan

Semoga makalah ini menjadi referensi dan menjadi acuan seta pedoman bagi

pembaca. Mohon maaf jika ada salah dalam penulisan makalah ini

16
DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes Ri 20 oktober 2021 kanker payudara. https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-

p2ptm/penyakit-kanker-dan-kelainan-darah/page/2/apa-itu-kanker-payudara-yuk-

simak

Syifa Khairunnisa Hero. 2021. Faktor Risiko Kanker Payudara. Jurnal Medika Hutama

lampungAcshttps://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&sourc

e=web&cd=&ved=2ahUKEwjTtt7imemBAxVp4zgGHeOHBPIQFnoE

CBgQAQ&url=https%3A%2F%2Fwww.jurnalmedikahutama.com%2

Findex.php%2FJMH%2Farticle%2Fdownload%2F310%2F212&usg=

AOvVaw33486nlITsfET4KqoPuyVZ&opi=89978449

WHO. (2018). Cancer, last access 22 November 2021,availableat https://www.who.int/health-

topics/cancer#tab=tab_1

Anda mungkin juga menyukai