Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PENDAHULUAN Ca MAMAE

DI RUANG WIRASAKTI

RS TINGKAT II Prof dr. J.A LATUMETEN AMBON

Disusun oleh :

GRESLY PESIRERON

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ( STIKes )

MALUKU HUSADA

PROGRAM PROFESI NERS

2021

LEMBAR PENGESAHAN

1
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
Nn.S DENGAN Ca MAMAE DI RUANG WIRASAKTI
RS TINGKAT II PROF DR . J.A LATUMETEN AMBON

DISUSUN OLEH :

GRESLY PESIRERON

Laporan pendahuluan dan Asuhan keperawatan ini Telah Disetujui oleh CI lahan
Tanggal

CI Institusi CI Lahan

Ns. La Rakhmat Wabula, S.kep.,


M.kep

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan karunia-Nya

sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan praktik klinik stase keperawatan medical bedah (

KMB ) “Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan pada Nn S dengan Ca

Mamae ”. Penyusunan laporan ini sebagai syarat untuk menyelesaikan tugas pada program

profesi ners stase KMB di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Maluku Husada.

Penyusun menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari kata sempurna,

untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan untuk penyempurnaan laporan

ini

Ambon, April 2021

Penyusun

3
DAFTAR ISI

COVER..........................................................................................................1
LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................2
KATA PENGANTAR...................................................................................3
DAFTAR ISI..................................................................................................4
LAPORAN PENDAHULUAN.....................................................................5
1.1 Konsep Penyakit..........................................................................5
1.1.1 Defenisi............................................................................5
1.1.2 Etiologi.............................................................................5
1.1.3 Pathway............................................................................6
1.1.4 Manifestasi Klinis............................................................7
1.1.5 Pemeriksaan Penunjang...................................................7
1.1.6 Penatalaksanaan...............................................................7
1.2 Konsep Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Ca Mamae...8
1.2.1 Pengkajian........................................................................8
1. Keluhan utama...........................................................8
2. Riwayat penyakit sekarang........................................8
3. Riwayat penyakit dahulu............................................8
4. Pereriksaan Range of system B1-B6..........................8
5. Pemeriksaan Penunjang.............................................9
6. Penatalaksaan medis dan keperawatan......................9
1.2.2 Diagnosa Keperawatan....................................................9
1.2.3 Intervensi Keperawatan...................................................10
BAB III Literatur review...............................................................................15
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................16
4.1 Kesimpulan...............................................................................16
4.2 Saran.........................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................17

4
LAPORAN PENDAHULUAN Ca MAMAE

1.1 Konsep Penyakit

1.1.1 Defenisi
Ca Mammae adalah pertumbuhan yang tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh
yang berubah menjadi ganas.
Ca mammae adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara yang terus tumbuh
berupa ganda. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk benjolan di payudara. Jika
benjolan kanker itu tidak dibuang atau terkontrol, sel-sel kanker bisa menyebar
(metastase) pada bagian-bagian tubuh lain. Metastase bisa terjadi pada kelenjar
getah bening (limfe) ketiak ataupun di atas tulang belikat. Selain itu sel-sel kanker
bisa bersarang di tulang, paru-paru, hati, kulit, dan bawah kulit.
Kanker payudara adalah tumor yng tumbuh didalam jaringan payudara. Kanker ini
bisa tumbuh didalam kelenjar susu, jaringan lemakdan jaringan ikat payudara
Carsinoma mamae merupakan gangguan dalam pertumbuhan sel normal mamae
dimana sel abnormal timbul dari sel-sel normal, berkembang biak dan
menginfiltrasi jaringan limfe dan pembuluh darah ( Amin dan Hardhi, 2016 )
Dari Defenisi yang dijabarkan para ahli, penyusun menarik kesimpulan Ca mamae
merupakan Benjolan yang muncul di daerah jaringan payudara akibat dari
pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang abnormal yang jika tidak segera ditangani
atau dibuang dapat menjadi ganas

1.1.2 Etiologi
Sampai  saat  ini,  penyebab  pasti  tumor  payudara belum  diketahui.  Namun, 
ada  beberapa  faktor  resiko  yang  telah  teridentifikasi (Hesti, 2016), yaitu :
a. Zat karsinogenik
b. Gaya hidup tidak sehat
c. Jenis kelamin
Wanita  lebih  beresiko  menderita  tumor  payudara  dibandingkan  dengan 
pria. Prevalensi tumor payudara pada pria hanya 1% dari seluruh tumor
payudara
d. Riwayat keluarga
Wanita  yang  memiliki  keluarga  tingkat  satu  penderita  tumor  payudara
beresiko tiga kali lebih besar untuk menderita tumor payudara.
e. Faktor genetic
Mutasi gen BRCA1pada kromosom 17 dan  BRCA2 pada kromosom 13 dapat
meningkatkan  resiko  tumor  payudara  sampai  85%. 
f. Faktor usia
Resiko tumor payudara meningkat seiring dengan pertambahan usia.
g. Faktor hormonal
Kadar  hormon  yang  tinggi  selama  masa  reproduktif,  terutama  jika  tidak
diselingi  oleh  perubahan  hormon  akibat  kehamilan,  dapat  meningkatkan
resiko terjadinya tumor payudara.
h. Terpapar radiasi
i. Intake alcohol

5
j. Pemakaian kontrasepsi oral
Pemakaian  kontrasepsi  oral  dapat  meningkatkan  resiko  tumor  payudara.
Penggunaan  pada  usia  kurang  dari  20  tahun  beresiko  lebih  tinggi
dibandingkan dengan penggunaan pada usia lebih tua.

1.1.3 PATHWAY

Zat kersinogenik Gaya hidup tidak sehat jenis kelamin riwayat keluarga

Faktor genetic Faktor Usia Faktor Hormonal Terpapar Radiasi Intake alcohol
Pemakakaian
kontrasepsi
oral

Hiperplasia pada sel mamae

Sumber : Herni ,2016

6
1.1.4 Manifestasi Klinis
Gejala-gejala  umum Ca mamae ( Herni,2016 ) ialah :
1. Teraba adanya massa/benjolan pada payudara
2. Payudara tak simetris/mengalami perubahan wujud & ukuran karena semenjak
muncul pembengkakan
3. Ada perubahan kulit : penebalan, cekungan, kulit pucat disekitar puting susu,
mengkerut seperti kulit jeruk purut & adanya ulkus pada payudara
4. Ada perubahan suhu pada kulit : hangat, kemerahan, panas
5. Ada cairan yg keluar dari puting susu
6. Penyebaran ke tulang sehingga tulang menjadi rapuh & kadar kalsium darah
berkembang/berubah naik
7. Adanya rasa nyeri / sakit pada payudara.
8. Kulit payudara menjadi berkerut seperti kulit jeruk (Peau d’ Orange).
9. Benjolan menyerupai bunga kobis & gampang berdarah.
10. Metastase (menyebar) ke kelenjar getah bening sekitar & alat tubuh lain

1.1.5 Pemeriksaan Penunjang ( Amin dan Hardhi, 2016 )


Pemeriksaan penunjang dapat dilakukan dengan :
1. Pemeriksaan payudara sendiri
2. Pemeriksaan manografi
3. Biopsi
4. USG Payudara, pemeriksaan darah lengkap, X-ray dada
5. Pemeriksaan labortorium meliputi: Morfologi sel darah, LED

1.1.6 Penatalaksaan ( Amin dan Hardhi, 2016 )


1. Pembedahan
Mastektomi adalah operasi pengangkatan payudara. Mastektomi segmental
(lumpektomi) melakukan pengangkatan benjolan dan sejumlah kecil jaringan
payudara di sekitarnya. Mastektomi sederhana (atau dimodifikasi) mengangkat
seluruh payudara. Mastektomi radikal mengangkat seluruh payudara bersama
dengan otot yang mendasari dan kelenjar getah bening ketiak.
2. Radiotherapi
Biasanya merupakan kombinasi dari terapi lainnya tapi tidak jarang pula
merupakan therapi tunggal. Adapun efek samping: kerusakan kulit di
sekitarnya, kelelahan, nyeri karena inflamasi pada nervus atau otot pectoralis,
radang tenggorokan.
3. Chemotherapy
Pemberian obat-obatan anti kanker yang sudah menyebar dalam aliran darah.
Efek samping: lelah, mual, muntah, hilang nafsu makan, kerontokan membuat,
mudah terserang penyakit.

7
4. Manipulasi hormonal.
Biasanya dengan obat golongan tamoxifen untuk kanker yang sudah
bermetastase. Dapat juga dengan dilakukan bilateral oophorectomy. Dapat
juga digabung dengan therapi endokrin lainnya.

1.2 Konsep Asuhan Keperawatan


1.2.1 Pengkajian
1. keluhan Utama :
Nyeri, benjolan pada payudara
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Biasanya klien masuk ke rumah sakit karena merasakan adanya benjolan yang
menekan payudara, adanya ulkus, kulit berwarna merah dan mengeras,
bengkak dan nyeri.

3. Riwayat Penyakit Dahulu


Adanya riwayat ca mammae sebelumnya atau ada kelainan pada mammae,
kebiasaan makan tinggi lemak, pernah mengalami sakit pada bagian dada
sehingga pernah mendapatkan penyinaran pada bagian dada, ataupun
mengidap penyakit kanker lainnya, seperti kanker ovarium atau kanker serviks
4. Pemeriksaan Range of system
a. Breathing
Gejala : Tidak sesak napas, penciuman baik Tanda : RR dalam rentang
normal, cuping hidung atau tidak
b. Blood
Gejala : Riwayat Hipertensi, Riwayat Jantung Tanda : Tanda vital dalam
rentang normal, CRT, konjungtiva anemis
c. Brain
Kesadaran klien biasanya compos mentis, didapatkan sianosis perifer
apabila gangguan perfusi jaringan berat. Pengkajian objektif klien meliputi
wajah meringis, menangis, merintih, meregang, dan menggeliat Kesadaran
klien biasanya compos mentis, didapatkan sianosis perifer apabila
gangguan perfusi jaringan berat. Pengkajian objektif klien meliputi wajah
meringis, menangis, merintih, meregang, dan menggeliat
d. Bladder
Pengukuran volume keluaran urine selalu dihubungan dengan intake
cairan. Perawat perlu memonitor adanya oliguria karena merupakan tanda
awal dari syok kardiogenik. Adanya edema ekstermitas menandakan
adanya retensi cairan yang parah
e. Bowel
Gejala : Pasien berapa kali makan dirumah dan dirumah sakit, kehilangan
nafsu makan, adanya penurunan berat badan, mual, muntah, dan anoreksia
Tanda : Turgor kulit, edema, porsi makan, dan mukosa bibir pasien lembab
f. Bone
mudah lelah, Gejala-gejala ini dapat dipicu oleh ketidakseimbangan cairan
dan elektrolit atau anoreksia

8
5. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan penunjang dapat dilakukan dengan :
2. Pemeriksaan payudara sendiri
3. Pemeriksaan manografi
4. Biopsi
5. USG Payudara, pemeriksaan darah lengkap, X-ray dada
6. Pemeriksaan labortorium meliputi: Morfologi sel darah, LED

6. Penatalaksaan
1. Pembedahan
Mastektomi adalah operasi pengangkatan payudara. Mastektomi segmental
(lumpektomi) melakukan pengangkatan benjolan dan sejumlah kecil
jaringan payudara di sekitarnya. Mastektomi sederhana (atau dimodifikasi)
mengangkat seluruh payudara. Mastektomi radikal mengangkat seluruh
payudara bersama dengan otot yang mendasari dan kelenjar getah bening
ketiak.
2. Radiotherapi
Biasanya merupakan kombinasi dari terapi lainnya tapi tidak jarang pula
merupakan therapi tunggal. Adapun efek samping: kerusakan kulit di
sekitarnya, kelelahan, nyeri karena inflamasi pada nervus atau otot
pectoralis, radang tenggorokan.
3. Chemotherapy
Pemberian obat-obatan anti kanker yang sudah menyebar dalam aliran
darah. Efek samping: lelah, mual, muntah, hilang nafsu makan, kerontokan
membuat, mudah terserang penyakit.
4. Manipulasi hormonal.
Biasanya dengan obat golongan tamoxifen untuk kanker yang sudah
bermetastase. Dapat juga dengan dilakukan bilateral oophorectomy. Dapat
juga digabung dengan therapi endokrin lainnya.

1.2.2. Diagnosa Keperawatan


Preoperative
1. Nyeri berhubungan dengan penekanan massa tumor
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia
3. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan umum
Post operative
4. Gangguan harga diri berhubungan dengan kecacatan bedah
5. Cemas berhubungan dengan perubahan gambaran tubuh
6. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi
7. Resiko infeksi berhubungan dengan luka operasi

9
1.2.3 Intervensi Keperawatan

NO DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA HASIL NIC


(NOC)
1 Nyeri Setelah dilakukan tindakan NIC
keperawatan selama 3x24 jam Pain Management
berhubungan
diharapkan nyeri teratasi dengan 1. Lakukan pengkajian nyeri secara
dengan tujuan dan kriteria hasil : komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi frekuensi, kualitas dan
penekanan
NOC faktor presipitasi
massa tumor 2. Observasi reaksi nonverbal dan
  Pain Level, ketidaknyamanan
   Pain control 3. Gunakan teknik komunikasi terapeutik
   Comfort level untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien
Kriteria Hasil : 4. Kaji kultur yang mempengaruhi respon
   Mampu mengontrol nyeri (tahu nyeri
penyebab nyeri, mampu menggunakan 5. Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
tehnik nonfarmakologi untuk 6. Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan
mengurangi nyeri, mencari bantuan) lain tentang ketidakefektifan kontrol nyeri
   Melaporkan bahwa nyeri berkurang masa lampau
dengan menggunakan manajemen nyeri 7. Bantu pasierl dan keluarga untuk mencari
  Mampu mengenali nyeri (skala, dan menemukan dukungan
intensitas, frekuensi dan tanda nyeri) 8. Kontrol lingkungan yang dapat
 Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,
berkurang pencahayaan dan kebisingan
9. Kurangi faktor presipitasi nyeri
10. Pilih dan lakukan penanganan nyeri
(farmakologi, non farmakologi dan inter
personal)
11. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
menentukan intervensi
12. Ajarkan tentang teknik non farmakologi
13. Berikan anaIgetik untuk mengurangi nyeri
14. Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
15.   Tingkatkan istirahat
16. Kolaborasikan dengan dokter jika ada
keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil
17. Monitor penerimaan pasien tentang
manajemen nyeri
Analgesic Administration
1.   Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan
derajat nyeri sebelum pemberian obat
2. Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis,
dan frekuensi
3. Cek riwayat alergi
        Pilih analgesik yang diperlukan atau
kombinasi dari analgesik ketika pemberian
lebih dari satu
4. Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe

10
dan beratnya nyeri
5. Tentukan analgesik pilihan, rute pemberian,
dan dosis optimal
6.   Pilih rute pemberian secara IV, IM untuk
pengobatan nyeri secara teratur
7. Monitor vital sign sebelum dan sesudah
pemberian analgesik pertama kali
8. Berikan analgesik tepat waktu terutama saat
nyeri hebat
9. Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan
gejala
2 Nutrisi kurang Setelah dilakukan tindakan NIC :
keperawatan selama 3x24 jam Nutrition Management
dari
diharapkan nyeri teratasi dengan
kebutuhan tujuan dan kriteria hasil : 1. Kaji adanya alergi makanan
tubuh
NOC : 2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
berhubungan menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang
Nutritional Status : food and Fluid
dibutuhkan pasien.
dengan
Intake
anoreksia 3. Anjurkan pasien untuk meningkatkan
Kriteria Hasil :
intake Fe
Adanya peningkatan berat badan sesuai
4. Anjurkan pasien untuk meningkatkan
dengan tujuan
protein dan vitamin C
Berat badan ideal sesuai dengan tinggi
5. Berikan substansi gula
badan
Mampu mengidentifikasi kebutuhan 6. Yakinkan diet yang dimakan mengandung
nutrisi tinggi serat untuk mencegah konstipasi

Tidak ada tanda tanda malnutrisi 7. Berikan makanan yang terpilih ( sudah
Tidak terjadi penurunan berat badan dikonsultasikan dengan ahli gizi)

yang berarti 8. Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan


makanan harian.

9. Monitor jumlah nutrisi dan kandungan


kalori

10. Berikan informasi tentang kebutuhan


nutrisi

11. Kaji kemampuan pasien untuk


mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan

Nutrition Monitoring

12. BB pasien dalam batas normal

11
13. Monitor adanya penurunan berat badan

14. Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang


biasa dilakukan

15. Monitor interaksi anak atau orangtua


selama makan

16. Monitor lingkungan selama makan

17. Jadwalkan pengobatan  dan tindakan tidak


selama jam makan

18. Monitor kulit kering dan perubahan


pigmentasi

19. Monitor turgor kulit

20. Monitor kekeringan, rambut kusam, dan


mudah patah

21. Monitor mual dan muntah

22. Monitor kadar albumin, total protein, Hb,


dan kadar Ht

23. Monitor makanan kesukaan

24. Monitor pertumbuhan dan perkembangan

25. Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan


jaringan konjungtiva

26. Monitor kalori dan intake nuntrisi

27. Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik


papila lidah dan cavitas oral.

28. Catat jika lidah berwarna magenta, scarlet

3 Gangguan Setelah dilakukan tindakan NIC :


keperawatan selama 3x24 jam Exercise therapy : ambulation
mobilitas fisik
diharapkan nyeri teratasi dengan 1. Monitoring vital sign sebelm/sesudah
berhubungan tujuan dan kriteria hasil : latihan dan lihat respon pasien saat latihan
dengan 2. Konsultasikan dengan terapi fisik tentang
NOC : rencana ambulasi sesuai dengan kebutuhan
kelemahan § Joint Movement : Active 3. Bantu klien untuk menggunakan tongkat
umum saat berjalan dan cegah terhadap cedera

12
§ Mobility Level 4. Ajarkan pasien atau tenaga kesehatan lain
§ Self care : ADLs tentang teknik ambulasi
5. Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi
§ Transfer performance
6. Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan
Setelah dilakukan tindakan ADLs secara mandiri sesuai kemampuan
7. Dampingi dan Bantu pasien saat mobilisasi
keperawatan selama….gangguan dan bantu penuhi kebutuhan ADLs ps.
mobilitas fisik teratasi dengan kriteria 8. Berikan alat Bantu jika klien memerlukan.
hasil: 9. Ajarkan pasien bagaimana merubah posisi
§ Klien meningkat dalam aktivitas fisik dan berikan bantuan jika diperluka
§ Mengerti tujuan dari peningkatan
mobilitas
§ Memverbalisasikan perasaan dalam
meningkatkan kekuatan dan
kemampuan berpindah
§ Memperagakan penggunaan alat Bantu
untuk mobilisasi (walker

4 Gangguan Setelah dilakukan tindakan Self Esteem Enhancement


keperawatan selama 7x24 jam 1. Tunjukan rasa percaya diri terhadap
harga diri
diharapkan nyeri teratasi dengan kemampuan pasien untuk mengatasi situasi
berhubungan tujuan dan kriteria hasil : 2. Dorong pasien mengidentifikasi kekuatan
dirinya
dengan
Tujuan dan Kriteria Hasil 3. Ajarkan keterampilan perilaku yang positif
kecacatan NOC : melalui bermain peran, model peran,
     Body Image, disiturbed diskusi
bedah
     Coping, ineffective 4. Dukung peningkatan tanggung jawab diri,
      Personal identity, disturbed jika diperlukan
     Health behavior, risk 5. Buat statement positif terhadap pasien
     Self esteem situasional, low 6. Monitor frekuensi komunikasi verbal
Kriteria Hasil : pasien yang negative
     Adaptasi terhadap ketunadayaan fisik : 7. Dukung pasien untuk menerima tantangan
respon adaptif klien terhadap tantangan baru
fungsional penting akibat ketunadayaan 8. Kaji alasan-alasan untuk mengkritik atau
fisik menyalahkan diri sendiri
     Resolusi berduka : penyesuaian dengan 9. Kolaborasi dengan sumber-sumber lain
kehilangan aktual atau kehilangan yang (petugas dinas social, perawat spesialis
akan terjadi klinis, dan layanan keagamaan)
     Penyesuaian psikososial : perubahan
hidup : respon psikososial adaptiv
individu terhadap perubahan bermakna
dalam hidup
    Menunjukkan Penilaian pribadi tentang
harga diri
     Mengungkapkan penerimaan diri
     Komunikasi terbuka
     Mengatakan optimisme tentang masa
depan
     Menggunakan strategi koping efektif

13
5 Cemas Setelah dilakukan tindakan NIC
keperawatan selama 2x24 jam Anxiety Reduction (penurunan kecemasan)
berhubungan
diharapkan nyeri teratasi dengan 1. Gunakan pendekatan yang menenangkan
dengan tujuan dan kriteria hasil : 2. Nyatakan dengan jelas harapan terhadap
pelaku pasien
perubahan
Tujuan dan Kriteria Hasil : 3. Jelaskan semua prosedur dan apa yang
gambaran NOC dirasakan selama prosedur
         Anxiety self-control 4. Pahami prespektif pasien terhadap situasi
tubuh
         Anxiety level stres
         Coping 5. Temani pasien untuk memberikan
keamanan dan mengurangi takut
Kriteria Hasil : 6. Dorong keluarga untuk menemani anak
         Klien mampu mengidentifikasi dan 7. Lakukan back / neck rub
mengungkapkan gejala cemas. 8. Dengarkan dengan penuh perhatian
         Mengidentifikasi, mengungkapkan 9. Identifikasi tingkat kecemasan
dan menunjukkan tehnik untuk 10. Bantu pasien mengenal situasi yang
mengontol cemas. menimbulkan kecemasan
         Vital sign dalam batas normal. 11. Dorong pasien untuk mengungkapkan
         Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa perasaan, ketakutan, persepsi
tubuh dan tingkat aktivfitas 12. Instruksikan pasien menggunakan teknik
menunjukkan berkurangnya kecemasan relaksasi
13. Berikan obat untuk mengurangi kecemasan
6 Kurangnya NOC: NIC :
pengetahuan v  Kowlwdge : disease process 1. Kaji tingkat pengetahuan pasien dan
v  Kowledge : health Behavior keluarga
berhubungan 2. Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
dengan bagaimana hal ini berhubungan dengan
selama 1x24 jam pasien menunjukkan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang
kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit tepat.
informasi dengan kriteria hasil: 3. Gambarkan tanda dan gejala yang biasa
v Pasien dan keluarga menyatakan muncul pada penyakit, dengan cara yang
pemahaman tentang penyakit, kondisi, tepat.
4. Gambarkan proses penyakit, dengan cara
prognosis dan program pengobatan
yang tepat
v Pasien dan keluarga mampu 5. Identifikasi kemungkinan penyebab,
melaksanakan prosedur yang dijelaskan dengan cara yang tepat
secara benar 6. Sediakan informasi pada pasien tentang
v Pasien dan keluarga mampu kondisi, dengan cara yang tepat
menjelaskan kembali apa yang 7. Sediakan bakeluarga informasi tentang
kemajuan pasien dengan cara yang tepat
dijelaskan perawat/tim kesehatan
8. Diskusikan pilihan terapi atau
lainnya penanganan
9. Dukung pasien untuk mengeksplorasi
atau mendapatkan second opinion dengan
cara yang tepat atau diindikasikan
10. Eksplorasi kemungkinan sumber atau
dukungan, dengan cara yang tepat

14
7 NOC : NIC :
§  Immune Status 1. Pertahankan teknik aseptif
§  Knowledge : Infection control 2. Batasi pengunjung bila perlu
3. Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah
§  Risk control
tindakan keperawatan
Setelah dilakukan tindakan 4. Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat
pelindung
keperawatan selama 3x24 jam pasien 5. Ganti letak IV perifer dan dressing sesuai
tidak mengalami infeksi dengan kriteria dengan petunjuk umum
hasil: 6. Gunakan kateter intermiten untuk
§  Klien bebas dari tanda dan gejala menurunkan infeksi kandung kencing
infeksi 7. Tingkatkan intake nutrisi
§  Menunjukkan kemampuan untuk 8. Berikan terapi antibiotik
9. Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik
mencegah timbulnya infeksi dan lokal
§  Jumlah leukosit dalam batas normal 10. Pertahankan teknik isolasi
§  Menunjukkan perilaku hidup sehat 11. Inspeksi kulit dan membran mukosa
§  Status imun, gastrointestinal, terhadap kemerahan, panas, drainase
genitourinaria dalam batas normal 12. Monitor adanya luka
13. Dorong masukan cairan
14. Dorong istirahat
15. Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan
gejala infeksi
16. Kaji suhu badan pada pasien neutropenia
setiap 4 jam

BAB III LITERATUR REVIEW

Judul/ Desain Sampel Variabel Intervensi Analisis Hasil Penelitian


Penulis/
Tahun
Analisis desain Purposive Variable Edukasi dan Metode analisis Hasil penelitian ini
faktor-fakor deskriptif sampling yang diteliti implementasi data diperoleh factor usia,
yang korelasional dengan total meliputi, tentang menggunakan pekerjaan, pendidikan,
mempengaruhi dengan responden usia, kemoterapi univariat dengan riwayat kemoterapi dan
kecemasan pendekatan pekerjaan, cros tabulasi dan stadium kanker merupakan
44
pasien ca cross pendidikan, bivariate salah satu penyebab
mamae dengan sectional stadium menggunakan uji kecemasan.dari hasil Chi
tindakan kanker, dan Chi Quare Square usia p = 0.45
kemoterapi riwayat (p>0.5), pendidikan p=95
( Danang Tri kemoterapi, (p>0.05), pekerjaan p=0.85
Yudoyono, dan tingkat (p>0.05), stadium kanker
2019 ) kecemasan p=0.000 (p<0.05),
frekwensi kemoterapi
p=0.47 (p>0.05) hal ini
menunjukan bahwa factor
yang paling berpengaruh
terhadap kecemasan yaitu
pada stadium kanker.

15
Faktor –faktor Deskriptif 91 Umur, Hasil penelitian
penyebab dengan responden Riwayat dianalisis menunjukan bahwa dari 91
terjadinya ca desain dengan Keturunan, wanita pasangan usia subur
mamae pada
secara yang menderita kanker
penelitian teknik Kontraseps univariat, dan
Wanita usia payudara ( Ca Mamae )
Retrospektif pengambilan i Hormon.
subur di rsup diolah secara dengan faktor umur >30
total
dr. M.djamil komputerisasi tahun sebanyak ( 91,2 % ),
padang populasi dengan faktor riwayat
( Fanny keturunan sebanyak ( 48,8
Ayudia, % ). Dan dengan faktor
M.Biomed, kontrasepsi hormonal
2018 ) sebanyak ( 37,4 % ).
Hubungan Jenis The sampling Pengetahuan Penyuluhan uji chi square The result of chi square
pengetahuan penelitian technique in dan tentang test based on the
ibu dengan ini bersifat this research pencegahan pencegahan degree of significance
pencegahan ca is determined kanker
mamae di
survei by total payudara
was (α) = 0,05 and df
puskesmas analitik sampling = 1 and the calculation
pembantu dengan technique as result showed that X2
tambunan desain many 38 count 13,246 > X2 table
Wilayah kerja cross people 3,841. It can be
upt puskesmas sectional conclude Ho was
tandang
rejected.
Buhit
kecamatan
balige
kabupaten
Toba samosir
Tahun 2017
( Tiarnida
Nababan,
Rosmi Sibuea ,
2018 )

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN


4.1 Kesimpulan
Ca Mammae adalah pertumbuhan yang tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang
berubah menjadi ganas.
Ca mammae adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara yang terus tumbuh
berupa ganda. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk benjolan di payudara. Jika
benjolan kanker itu tidak dibuang atau terkontrol, sel-sel kanker bisa menyebar
(metastase) pada bagian-bagian tubuh lain. Metastase bisa terjadi pada kelenjar getah
bening (limfe) ketiak ataupun di atas tulang belikat. Selain itu sel-sel kanker bisa
bersarang di tulang, paru-paru, hati, kulit, dan bawah kulit.

16
Carsinoma mamae merupakan gangguan dalam pertumbuhan sel normal mamae dimana
sel abnormal timbul dari sel-sel normal, berkembang biak dan menginfiltrasi jaringan
limfe dan pembuluh darah
4.2 Saran
tetap menjaga kesehatan dengan mengubah pola hidup menjadi pola hidup sehat dan
untuk pembaca lain dapat mencari ilmu yang lebih banyak lagi mengenai apa itu ca
mamae atau kanker payudara dan dapat melakukan pencegahan dini

DAFTAR PUSTAKA
Amin dan Hardhi.2016.Asuhan Keperawatan Praktis jilid 1 Edisi
Revisi.MediactionJogjakarta

Brunner & Suddart. 2016. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Vol 2 Edisi 8. EGC.
Jakarta

Mahli, Ridhani. 2013. Laporan Pendahuluan Ca Mammae. Tersedia di


http://ridhanimahli.blogspot.co.id/2013/09/laporan-pendahuluan-ca-mammae.html
Diakses tanggal 20 Juni 2016

17
http://lpkeperawatan.blogspot.co.od/2014/01/laporan-pendahuluan-ca-mammae-carsinoma-
mammae-kanker-payudara.html#.V2JdSHVmls Diakses tanggal 20 Juni 2016

Herni dkk ‘laporan_pendahuluan_ca_mammae’ (2016).

PPNI, Tim Pokja SDKI DPP. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. DPP PPNI. Jakarta
Selatan.

PPNI, Tim Pokja SIKI DPP . (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. DPP PPNI.
Jakarta Selatan.

PPNI, Tim Pokja SLKI DPP. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. DPP PPNI. Jakarta
Selatan.

18

Anda mungkin juga menyukai