Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PENDAHULUAN

“ASUHAN KEBIDANAN KOLABORASI PADA KASUS PATOLOGI DAN


KOMPLIKASI DENGAN FIBROADENOMA DI RSUD KAB REJANG
LEBONG”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Asuhan Kebidanan


Kolaborasi Kasus Patologi dan Komplikasi

Oleh:

ANITA ANGGRAINY
NIM. P01740522037

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


PROGRAM PROFESI JURUSAN KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PENDAHULUAN

“ASUHAN KEBIDANAN KOLABORASI PADA KASUS PATOLOGI DAN


KOMPLIKASI DENGAN FIBROADENOMA DI RSUD KAB REJANG
LEBONG”

Disusun Oleh:
ANITA ANGGRAINY
NIM P00340421001

Menyetujui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Lydia Febrina, SST, M.Tr.Keb Lora Oktavivianti,S.Kep.Ners


NIP. 197802092005022002 NIP.19841021200804200519990
8172023122002

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Bidan

Diah Eka Nugraheni, SST, M.Keb


NIP. 198012102002122002

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, sehingga dapat menyelesaikan Laporan Pendahuluan ini.
Penulisan laporan ini dilakukan dalam rangka memenuhi tugas Praktik Asuhan
Kebidanan Holistik Kolaborasi Kasus Patologi dan Komplikasi. Laporan ini
terwujud atas bimbingan, pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak yang tidak
bisa penulis sebutkan satu persatu dan pada kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Ibu Yuniarti, SST, M.Kes selaku Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes
Kemenkes Bengkulu
2. Ibu Diah Eka Nugraheni, SST, M.Keb selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Profesi Bidan Poltekkes Kemenkes Bengkulu
3. Ibu Lydia Febrina,SST.M.Tr.Keb selaku Pembimbing Akademik
4. Ibu Lora Oktavivianti,S.Kep.Ners selaku Pembimbing Lahan
Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga laporan ini membawa
manfaat bagi pengembangan ilmu.

Curup, April 2023

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ ii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iii
DAFTAR ISI................................................................................................... iv

I. TINJAUAN TEORI
A. Fibroadenoma ..................................................................................... 1
II. KONSEP ASUHAN KEBIDANAN
A. Pengkajian Data Subjektif Neonatus (S)............................................ 8
B. Pengkajian Data Objektif Neonatus (O) ............................................ 10
C. Analisa (A)......................................................................................... 12
D. Rencana Tindakan/Penatalaksanaan (P) ............................................ 12
DAFTAR PUSTAKA

iv
BAB I

TINJAUAN TEORI

A. Fibroadenoma

1. Definisi

Fibroadenoma adalah suatu tumor jinak yang merupakan

pertumbuhan yang meliputi kelenjar dan stroma jaringan ikat (Brunner

& Suddath, 2019). Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak pada

payudara yang bersimpai jelas, berbatas jelas, soliter, berbentuk

benjolan yang dapat digerakkan.

Fibroadenoma mammae umumnya dikenal dengan tumor

mammae. Ketika sejumlah sel di dalam payudara tumbuh dan

berkembang dengan tidak terkendali, inilah yang disebut kanker

payudara. Sel-sel tersebut dapat menyerang jaringan sekitar dan

menyebar ke seluruh tubuh. Kumpulan besar dari jaringan yang tidak

terkontrol ini disebut tumor atau benjolan. Akan tetapi, tidak semua

tumor merupakan kanker karena sifatnya yang tidak menyebar atau

mengancam nyawa.

Tumor ini disebut tumor jinak. Tumor yang dapat menyebar

ke seluruh tubuh atau menyerang jaringan sekitar disebut kanker atau

tumor ganas. Teorinya, setiap jenis jaringan pada payudara dapat

membentuk kanker, biasanya timbul pada saluran atau kelenjar susu

(www.pitapink.com, situs resmi Yayasan Kanker Payudara Jakarta)


2. Etiologi

Belum ada penyebab spesifik, namun factor predisposisi

terjadinya fibroadenoma mammae adalah siklus menstruasi yang tidak

teratur. Selain itu ada beberapa faktor resiko diantaranya :

a. Anak perempuan dari ibu dengan kanker payudara (herediter)

b. Menarche dini. Resiko Tumor payudara meningkat pada wanita

yang mengalami menstruasi sebelum usia 12 tahun.

c. Nulipara dan usia maternal. Lanjut saat kelahiran anak pertama.

Wanita yang melahirkan setelah usia 30 tahun lebih berisiko

mengalami Tumor payudara.

d. Menopause pada usia lanjut. Menopause setelah usia 50 tahun.

e. Pernah mengalami radiasi didaerah dada

3. Patofisiologis

Fibroadenoma merupakan tumor jinak payudara yang sering

ditemukan pada masa reproduksi yang disebabkan oleh beberapa

kemungkinan yaitu akibat sensitivitas jaringan setempat yang

berlebihan terhadap hormon estrogen sehingga kelainan ini sering

digolongkan dalam mamary displasia.

Fibroadenoma biasanya ditemukan pada kuadran luar atas,

merupakan lobus yang berbatas jelas, mudah digerakkan dari jaringan

di sekitarnya. Fibroadenoma mammae biasanya tidak menimbulkan

gejala dan ditemukan secara kebetulan. Fibroadenoma biasanya

ditemukan sebagai benjolan tunggal, tetapi sekitar 10%-15% wanita

2
yang menderita fibroadenoma memiliki beberapa benjolan pada kedua

payudara.38 Penyebab munculnya beberapa fibroadenoma pada

payudara belum diketahui secara jelas dan pasti. Hubungan antara

munculnya beberapa fibroadenoma dengan penggunaan kontrasepsi oral

belum dapat dilaporkan dengan pasti. Selain itu adanya kemungkinan

patogenesis yang berhubungan dengan hipersensitivitas jaringan

payudara lokal terhadap estrogen, faktor makanan dan faktor riwayat

keluarga atau keturunan. Kemungkinan lain adalah bahwa tingkat

fisiologi estrogen penderita tidak meningkat tetapi sebaliknya jumlah

reseptor estrogen meningkat. Peningkatan kepekaan terhadap estrogen

dapat menyebabkan hyperplasia kelenjar susu dan akan berkembang

menjadi karsinoma.

Sampai saat ini penyebab dari tumor jinak payudara belum

diketahui (idiopatik). Namun, ada faktor predisposisi yang mendukung

terjadinya tumor pada payudara adalah siklus menstruasi yang tidak

teratur. Hal itu disebabkan karena pada fase luteal dalam siklus

menstruasi terjadi peningkatan kadar hormon estrogen dan penurunan

kadar hormon progesteron. Sedangkan secara fisiologisnya pada saat

menstruasi hormon estrogen dan progesteron meningkat dan dua hari

sebelum menstruasi berakhir hormon estrogen dan progesteron

menurun.

Secara normalnya, fungsi estrogen untuk perkembangan

jaringan stroma pada payudara, pertumbuhan sistem duktus yang luas,

3
dan untuk deposit lemak pada payudara. Sedangkan progesteron

berfungsi untuk peningkatan perkembangan dari lobulus dan alveoli

payudara, menyebabkan sel-sel alveolar berproliferasi, membesar dan

bersifat sekretorik.

Pembesaran jaringan payudara terjadi akibat meningkatnya

kadar estrogen dan defisiensi kadar hormon progesteron dari

ketidakteraturan siklus menstruasi. Sehingga terjadi peningkatan

deposit lemak dan perkembangan jaringan payudara. Dan juga

penurunan pembentukan lobulus dan alveoli. Apabila kejadian ini

berlangsung secara terus-menerus dapat mengakibatkan tumor payudara

(Guyten & Hall, 2018).

Tumor dapat terjadi karena mutasi dalam DNA sel.

Penimbunan mutasi merupakan pemicu munculnya tumor. Penimbunan

mutasi di jaringan fibrosa dan jaringan epitel dapat menyebabkan

proliferasi sel yang abnormal sehingga akan tampak tumor yang

membentuk lobus- lobus hal ini dikarenakan terjadi gangguan pada

nukleus sel yang menyebabkan sel kehilangan fungsi deferensiasi yang

disebut anaplasia. Dengan rangsangan estrogen fibroadenoma mamae

ukurannya akan lebih meningkat.

4. Manifestasi Klinis

Gejala klinis yang sering terjadi pada fibroadenoma mammae

adalah adanya bagian yang menonjol pada permukaan payudara,

benjolan memiliki batas yang tegas dengan konsistensi padat dan

4
kenyal. Ukuran diameter benjolan yang sering terjadi sekitar 1-4 cm,

namun kadang dapat tumbuh dan berkembang dengan cepat dengan

ukuran benjolan berdiameter lebih dari 5 cm.

Benjolan yang tumbuh dapat diraba dan digerakkan dengan

bebas. Umumnya fibroadenoma tidak menimbulkan rasa nyeri atau

tidak sakit. Perubahan fibroadenoma menjadi ganas dalam komponen

epitel fibroadenoma umumnya dianggap langka. Fibroadenoma secara

signifikan tidak meningkatkan risiko berkembang menjadi kanker

payudara. Adapun sumber lain menyebutkan manifestasi klinis pada

fibroadenoma yaitu:

a. Secara makroskopik : tumor bersimpai, berwarna putih keabu-abuan,

pada penampang tampak jaringan ikat berwarna putih, kenyal

b. Nyeri terkadang dirasakan

c. Ada bagian yang menonjol ke permukaan

d. Ada penekanan pada jaringan sekitar

e. Ada batas yang tegas

f. Bila diameter mencapai 10 – 15 cm muncul Fibroadenoma raksasa

(Giant Fibroadenoma)

g. Memiliki kapsul dan soliter

h. Benjolan dapat digerakkan

i. Pertumbuhannya lambat

j. Mudah diangkat dengan lokal surgery

k. Bila segera ditangani tidak menyebabkan kematian

5
5. Pemeriksaan Penunjang

a. SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri)

b. Pemeriksaan laboratorium : darah rutin, gula daeah, enzim (alkali

fosfotose, LDH), sitologi pada cairan putting susu

c. Mammografi

Mamografi adalah suatu pemeriksaan untuk mammae

(payudara) dengan menggunakan sinar x-ray dosis rendah. Dipakai

untuk mendeteksi dini tumor payudara pada wanita, tanpa disertai

keluhan atau yang disertai keluhan. Keluhan seperti adanya benjolan

pada payudara, cairan yang tidak normal keluar dari puting payudara

atau adanya nyeri pada payudara (sebelum atau sesudah menstruasi -

untuk menyingkirkan bahwa nyeri yang ditimbulkan bukan

dikarenakan sindroma pre menstrual).

d. Biopsi

Biopsi bedah dilakukan dibawah anastesi lokal. Biopsi

mencakup eksisi lesi dan mengirimkannya ke laboraturium untuk

dilakukan pemeriksaan patologis. Bila ukuran tumor tidak terlalu

besar, maka semua benjolan diangkat dengan cara operasi yang

dilakukan dalam pembiusan total, disebut biopsi eksisi.

Bila tumor ukurannya besar, biasanya diambil sampel dari

benjolan yang ada, disebut biopsi insisi. Setelah dilakukan biopsi,

jaringan tumor dikirim untuk pemeriksaan patologi anatomi (PA)

6
untuk penentuan tumor jinak atau ganas (kanker). Bila hasil PA jinak

maka dengan pengangkatan tumor berarti pengobatan sudah selesai.

Namun bila hasilnya adalah kanker , harus dilanjutkan oleh

operasi kedua yaitu dengan tindakan bedah kuratif yaitu mastektomi

radikal (pengangkatan payudara dengan sebagian besar kulitnya,

m.pektoralis mayor dan minor, serta semua kelenjar ketiak

sekaligus).

6. Penatalaksanaan Medis

a. Insisi permukaan, dilakukan pada tumor dengan ukuran lebih besar

dari 5 cm.

b. Eksisi tumor dengan anastesi lokal ataupun umum. Ini dilakukan

untuk tumor yang berukuran < 5 cm. selanjutnya specimen operasi

periksapotologis. Bila penderitanya muda dengan lesi kecil, diagnosa

dapat dibuat dengan aspurasi jarum halus bila penderita tidak

menginginkan biopsi dengan eksisi. Fibroadenoma yang lebih besar

dari 3 cm harus diangkat karena dapat menyebabkan nyeri dan

tumbuh terus.

7. Komplikasi

Tumor mammae bisa berkembang menjadi kanker mammae jika

tidak mendapatkan penanganan yang baik. Kemudian Ca mammae

dapat bermetastase ke jaringan sekitar melalui saluran limfe (limfogen)

menuju ke paru, pleura, tulang dan hati.

7
8. Prognosis
Tumor payudara memiliki prognosis yang baik jika ditangani

dengan pengobatan yang sesuai dan ditangani secepat mungkin tetapi

prognosisnya akan buruk jika tidak ditangani dengan tepat dan cepat.

8
BAB II

KONSEP ASUHAN KEBIDANAN

A. Pengkajian Data Subyektif

Data subjektif merupakan pendokumentasikan hanya pengumpulan data klien

melalui anamnesa yaitu tetang apa yang dikatakan klien , sperti identitas

pasien, kemudian keluhan yang diungkapkan pasien pada saat melakukan

anamnesa kepada pasien. Identitas atau biodata sdalah sebgai berikut:

1. Identitas

a. Nama.  

Dikaji dengan nama yang jelas, lengkap untuk menghindari adanya

kekeliruan atau untuk membedakan dengan pasien lainnya.

b. Umur

Untuk mengetahui factor resiko yang sanagt berpengaruh terhadap

proses reproduksi seseorang

c. Agama.

Untuk memberikan motivasi dorongan moril sesuai dengan

keyakinan yang sedang dianut oleh pasien

d. Ras/kelompok entries.

Untuk mengetahui adat istiadat yang menguntungkan dan merugikan

e. Pendidikan
9
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan, untuk menerima informasi

atau informasi baru karena tingkat pendidikan yang lebih tinggi

mudah dalam memahami                                

f. Alamat.   

Untuk mengetahui tempat tinggal pasien

2. Keluhan utama

Pasien mengatakan ada benjolan dikedua payuudara sebesar kemiri,

Benjolan terasa sakit sejak 9 bulan yang lalu.

3. Riwayat Kesehatan

Pasien mengatakan bahwa dirinya dalam keadaan sehat. Hanya sedikit

cemas karena merasakan adanya benjolan di kedua payudara yang

ukurannya bertambah besar sebesar kemiri dan terasa sakit.

4. Riwayat Kesehatan Keluarga

Pasien mengatakan keluarganya dalam keadaan sehat, tidak mempunyai

riwayat kesehatan turunan dari keluarga.

5. Pengkajiaan Nutrisi

Untuk memperoleh informasi yang adekuat tentang asupan dan

kebutuhan nutrisi pasien dalam kaitannya dengan kesehatan pasien saat

ini sebelum dia mendapatkan asuhan prakonsepsi. Pengkajian nutrisi

meliputi pengkajian terhadap asupan diet dan pemeriksaan klinis dimulai

dari makan, minum,dan eliminasi .

6. Personal Hygiene

10
Dikaji untuk mengetahui apakah pasien menjaga kebersihan diri sendiri

sehari-hari.

7. Pola aktivitas

Dikaji untuk mengetahui kegiatan apa yang dilakukan pasien sehari-hari.

8. Pola istirahat.

Untuk mengetahui pola istirahat pasien sehari-hari, seperti berapa lama

tidur malam dan tidur siang pasien

B. Pengkajian Data Objektif

Menurut Oktaviana (2018), data Objektif yaitu pendokumentasian hasil

analisa dan fisik bayi, hasil laboratorium, dan test diagnostik lain yang

dirumuskan dalam data fokus untuk mendukung assasment sebagai berikut :

1. Pemeriksaan Umum

a. Keadanan Umum

Untuk mengetahui keadaan umum pasien apakah baik, lemah atau

keadaan umummnya pasien pucat dan lemas.

b. Kesadaran

Untuk mengetahui tingkat kesadaran yaitu composmentis, apatis,

coma, samnolen.

c. Tekanan Darah

Tekanan darah normal 90/60 mmHg -120/80 mmHg

d. Suhu

Suhu normal yaitu 36,5-37,50C

e. Denyut Nadi

11
Denyut nadi normal dewasa 60-100 kali per menit

f. Respirasi

Respirasi normal dewasa 18-24 kali permenit

g. Berat Badan

h. Tinggi Badan

2. Pemeriksaan Fisik

Wajah : Oedema/tidak, pucat/tidak.

Mata : Konjungtiva merah muda/pucat, sklera putih/kuning.

Mulut : kebersihan, warna, gangguan pada mulut

Leher : Pembesaran kelenjar tiroid, limfe dan vena jugularis.

Payudara : Bentuk simetris : Tidak simetris, ada benjolan pada

payudara kanan dibagian atas sebesar kemiri dan

benjolan pada payudara kiri dibagian bawah sebesar

kelereng . Keadaan putting susu : Tenggelam

Abdomen : Bentuk, Ada bekas luka operasi/tidak.

Genetalia : Terdapat bercak perdarahan dipakaian dalam dan are

sekitar vagina, perdarahan seperti darah menstruasi.

Anus : Kebersihan, Hemoroid.

Ekstremitas : Atas : bentuk, gangguan/kelainan,

Bawah : bentuk, oedem, varises, refleks patella (+/-)

12
C. Analisa

Ny.... Umur ... Tahun dengan Fibroadenoma

D. Rencana Tindakan/Penatalaksanaan (P)

Adapun rencana asuhan kebidanan prakonsepsi mengenai KIE penanganan

disminore adalah :

1. Memberitahu pasien dan keluarga tentang hasil pemeriksaan yang telah

dilakukan

Evaluasi : Pasien dan keluarga mengetahui hasil pemeriksaan

2. Menjelaskan pada pasien tentang makan-makanan yang banyak

mengandung gizi yaitu makanan yang mengandung protein, vitamin,

karbohidrat, lemak, mineral. Misalnya makanan sehari-hari; nasi, sayur,

buah-buahan dan ditambah minum susu.

Evaluasi : Pasien akan mengikuti anjuran bidan

3. Menganjurkan pasien untuk minum banyak minum air petih minimal 2

liter perhari.

Evaluasi : Pasien akan mengikuti anjuran bidan

4. Memberitahu pasien bahwa akan di lakukan tindakan operasi atau

pengangkatan benjolan fibroadenoma mammae.

Evaluasi : Pasien mengetahui akan dilakukan tindakan operasi

5. Memberitahu pasien untuk berpuasa 5 jam sebelum dilakukan tindakan

Evaluasi : Pasien akan puasa

6. Memberikan dukungan pada pasien dan hadirkan keluarga terdekat untuk

mendampingi pasien, memberi semangat dan menghilangkan rasa

13
kekhawatiran pada pasien agar tidak terlalu cemas dengan kondisi yang

dialaminya saat ini.

Evaluasi : Keluarga selalu mendampingin pasien

7. Melakukan kolaborasi dengan dokter bedah dan anastesi untuk

melakukan tindakan operasi dan pemberian terapinya :

- memasangkan infuse RL 20 tpm/menit,

- memberikan terapi inj. cefriaxon 1 gram/ 12 jam,

- metronidasol 500 mg/ 8 jam,

- inj. ketorolac 1 ampul/ 8 jam,

Evaluasi : Intervensi telah dilakukan

14
DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Lynda Juall (2018), Buku saku diagnosa keperawatan dan

dokumentasi, edisi 4, Alih Bahasa Yasman Asih, Jakarta, EGC

C. J. H. Van de Velde (2019), Ilmu bedah, Edisi 5, Alih Bahasa “ Arjono”

Penerbit Kedokteran, Jakarta, EGC

Carpenito, Lynda Juall (2018), Buku saku diagnosa keperawatan, edisi 8, alih

Bahasa Monica Ester, Jakarta, EGC

Daniell Jane Charette (2019), Ancologi Nursing Care Plus, Elpaso Texas, USA

Alih Bahasa Imade Kariasa, Jakarta, EGC.

Nurarif, Amin Huda., Hardhi Kusuma. 2019. Aplikasi Asuhan Keperawatan

Berdasarkan Diagnosa Medis dan NANDA NIC NOC Edisi Revisi.

Yogyakarta: Mediaction Publishing.

Sylvia, Prince. 2018. Patofisiologi Volume 2 Edisi 6. Jakarta : EGC

Theodore R. Schrock, M. D (2017), Ilmu Bedah, Edisi 7, Alih Bahasa Drs. Med

Adji Dharma, dr. Petrus Lukmanto, Dr gunawan. Penerbit Kedokteran

Jakarta, EGC

Thomas F Nelson, Jr M. D (2017), Ilmu Bedah, edisi 4, Alih Bahasa Dr. Irene

Winata, dr. Brahnu V Pendit. Penerbit Kedokteran, Jakarta, E G C

15

Anda mungkin juga menyukai