Anda di halaman 1dari 25

JOURNAL READING

Hubungan Riwayat Keluarga Dan Konsumsi Junk Food Dengan Kejadian


Fibroadenoma Mamae (FAM) Di RSUD Dr. Hanafiah Sm Batusangkar

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktik Klinik Asuhan Kebidanan
Holistik Pada Remaja dan Pranikah

Disusun Oleh :

Novi Rahmadani
P07124523066

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
2023
HALAMAN PENGESAHAN

Journal Reading
“Hubungan Riwayat Keluarga Dan Konsumsi Junk Food Dengan Kejadian
Fibroadenoma Mamae (FAM) Di RSUD Dr. Hanafiah Sm Batusangkar”

Oleh :
Novi Rahmadani
P07124523066

Menyetujui,

Pembimbing Klinik
Lina Yusni S.ST.,Bdn (.................................................)
NIP: 197211121992022001

Pembimbing Akademik
Munica Rita Hernayanti, S.SiT.,Bdn.,M.Kes (.................................................)
NIP: 198005142002122001

Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Bidan

Munica Rita Hernayanti,


S.SiT.,Bdn.,M.Kes NIP:
198005142002122001

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan Journal Reading yang
berjudul “Hubungan Riwayat Keluarga Dan Konsumsi Junk Food Dengan
Kejadian Fibroadenoma Mamae (FAM) Di RSUD Dr. Hanafiah Sm Batusangkar”
Tersusunnya Journal Reading ini tentunya tidak lepas dari dukungan berbagai
pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Heni Puji Wahyuningsih, S.SiT.,M.Keb, selaku ketua jurusan kebidanan


yang telah memberikan kesempatan atas terlaksananya Praktik Asuhan
Kebidanan Holistik Pada Remaja dan Pranikah.
2. Munica Rita Hernayanti, S.SiT.,Bdn.,M.Kes, selaku ketua prodi pendidikan
sekaligus dosen pembimbing akademik yang telah memberikan kesempatan
dan bimbingan atas terlaksananya Praktik Asuhan Kebidanan Holistik Pada
Remaja dan Pranikah.
3. Lina Yusni S.ST.,Bdn, selaku pembimbing lahan yang telah memberikan
arahan serta bimbingan selama Praktik Asuhan Kebidanan Holistik Pada
Remaja dan Pranikah.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam
penulisan Journal Reading ini. Oleh sebab itu, menerima segala kritik dan saran
yang membangun dari pembaca. Demikian yang bisa penulis sampaikan, semoga
Journal Reading ini dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan dan
memberikan manfaat nyata untuk masyarakat luas.

Yogyakarta, September 2023

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................................ii
KATA PENGANTAR................................................................................................iii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iv
BAB I ISI JURNAL.....................................................................................................1
A. Judul....................................................................................................................1
B. Abstrak................................................................................................................1
C. Pendahuluan........................................................................................................2
D. Metode................................................................................................................3
E. Hasil....................................................................................................................4
F. Pembahasan........................................................................................................5
G. Kesimpulan.........................................................................................................6
H. Referensi.............................................................................................................7
BAB II TELAAH JURNAL........................................................................................9
A. Deskripsi Bukti..................................................................................................9
B. Validitas Internal: Pertimbangan Mengenai Penjelasan Non Kausal.................9
C. Validitas Internal: Pertimbangan Gambaran Posistif Hubungan Kausal..........10
D. Validitas Eksterna-Generalisasi........................................................................12
E. Perbandingan Hasil Studi dengan Bukti-Bukti Lain........................................13
BAB III PENUTUP...................................................................................................14
A. Kesimpulan.......................................................................................................14
B. Saran.................................................................................................................14

iv
BAB I

ISI JURNAL

A. Judul
Hubungan Riwayat Keluarga Dan Konsumsi Junk Food Dengan Kejadian
Fibroadenoma Mamae (FAM) Di Rsud Dr. Hanafiah Sm Batusangkar

B. Abstrak
Latar belakang: Fibroadenoma Mamae atau FAM merupakan salah satu
jenis tumor jinak payudara yang paling sering terjadi pada wanita dengan rentang
usia 15–35 tahun. Secara epidemiologi fibroadenoma mammae (FAM)baik
secara global maupun di Indonesia masih sangat terbatas. FAM merupakan salah
satu penyebab terjadinya mobiditas pada wanita, meski belum diketahui secara
pasti penyebab FAM ditenggarai ada beberapa faktor risiko yang mengakibatkan
seseorang mengidap FAM diantaranya, riwayat keluarga dengan kanker, pola
makan dan jenis bahan makanan yang dimakan seperti makanan dibakar, junk
food, makanan berlemak, makanan olahan serta kebiasaan konsumsi alkohol dan
merokok.

Tujuan: adalah untuk mengetahui hubungan riwayat keturunan dan


riwayat kejadian tumor payudara di RSUD Dr. Hanafiah Batusangkar.

Metode penelitian: Jenis penelitian adalah analitik observasional dengan


rancangan cross sectional. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2021 hingga
April 2022 didapat jumlah responden sebanyak 33 orang responden. Penilaian
pola makan dengan menggunakan kuisioner dan diagnosis FAM dari hasil PA

Hasil penelitian: Hasil penelitian didapatkan terdapat 17 responden


(51,5%) memiliki riwayat keluarga dengan tumor payudara, 18 responden
(54,5%) memiliki kebiasaaan konsumsi junk food dan 17 responden (51,5%)
yang menderita FAM. Hasil uji chi-square terdapat hubungan riwayat keluarga
dengan

1
2

kejadian FAM dengan nilai p value 0.001 (α < 0.05) dan terdapat hubungan
konsumsi junk food dengan kejadian FAM dengan nilai p value 0.002 (α < 0.05).

Kesimpulan: Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa (FAM) terdapat


hubungan riwayat keluarga dan hubungan konsumsi junk food dengan kejadian
FAM. Kata kunci: Fibroadenoma Mammae, Riwayat Keluarga, Junk Food.

C. Pendahuluan
Fibroadenoma Mammae (FAM) adalah tumor jinak payudara yang
sering ditemukan pada perempuan dibawah usia 35 tahun. FAM merupakan
pertumbuhan abnormal pada kelenjardan stroma jaringan ikat payudara. FAM
sering ditemukan pada kuadran lateral atas, karena bagian ini distribusi
kelenjar paling banyak. Pertumbuhan FAM erat kaitannya dengan perubahan
hormonal yang terjadi pada Wanita (Pai, 2019). Hormon esterogen dan
progesteron pada wanita yang selalu berubah-ubah baik pada masa menstruasi,
hamil dan menyusui disebut menjadi salah satu penyebab adanya pertumbuhan
FAM. Fibroadenoma mammae umumnya tidak menyebabkan mortalitas
kecuali bila terjadi transformasi ke arah keganasan. (Yarso et al., 2021)

Pada populasi negara barat, fibroadenoma mammae ditemukan pada 7-


13% pasien yang menjalani pemeriksaan payudara, sedangkan di Shanghai
kurang lebih 1 dari 350 wanita didiagnosis menderita fibroadenoma mammae
sebelum usia 60 tahun. Insiden fibroadenoma mammae pada wanita menurun
sesuai denganpeningkatan usia, dan sebagian menurun saat menopause (Nelson
et al., 2010). Menurut data dari NSW Breast Cancer Institute, FAM umumnya
terjadi pada wanita dengan usia 21 - 25 tahun dan kurang dari 5% terjadi pada
usia di atas 50 tahun. Suatu studi dinyatakan bahwa angka kejadian FAM pada
wanita yang menjalani pemeriksaan di klinik payudara sekitar7-13%. (Saxena
et al., 2020) Berdasarkan survei pendahuluan yang didapatkan dari data rekam
medik di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Hanafiah Batusangkar, Pada Tahun
2020 ditemukan penderita FAM sebanyak 58 kasus FAM, dari 58 kasus
tersebut
3

75,86% diantaranya ditemukan pada pasien berumur dibawah 35 tahun. Angka


ini mengalami peningkatan dibandingkan kejadianpada Tahun sebelumnya
yaitu dengan jumlah 22 kasus.
Selain itu wanita yang memiliki riwayat keturunan keluarga dengan
kanker payudaraakan meningkatkan risiko kejadian FAM. Sekitar5-10 persen
dari kasus kanker payudara terjadikarena faktor genetik. Wanita yang memiliki
ibu atau nenek yang pernah terkenakanker payudara berisiko hingga
dua atau tiga kali lebih tinggi mengalami penyakit yang sama, dibandingkan
dengan wanita yang tidak memiliki riwayat tersebut (Kuijper et al., 2001).

D. Metode
Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan
pendekatan metode cross sectional. Penelitian dilakukan di RSUD Dr.
Hanafiah SM Kota Batusangkar tahun 2022. Jumlah sampel sebanyak 33
orang, yaitu seluruh pasien onkologi dengan kriteria inklusi pasien yang
melakukan pemeriksaan PA sel mamae pada bulan Oktober 2021 hingga April
2022. Pengambilan sampel dilakukan secara total sampling, yaitu seluruh
populasi diambil untuk dijadikan sampel. Penelitian dilakukan dengan
menggunakan kuesioner dan melakukan wawacara pada pasien untuk
mengetahui riwayat keluarga yang mengidap kanker dan riwayat konsumsi
junk food dengan menggunakan kuesioner. Sedangkan sampel biopsi yang
diambil dikirim ke laboratorium PA untuk dinilai keganasan sel.
Analisa data yang dilakukan pada penelitian ini yaitu analisa univariat
dan bivariat.Analisa univariat untuk melihat distribusifrekuensi masing-masing
variabel, yaitu distribusi frekuensi berat badan bayi baru lahir dan lama
persalinan. Analisa bivariat dilakukan untuk melihat hubungan antara berat
badan bayi baru lahir dengan lama persalinan, dilakukan analisis dengan
menggunakan Chi Square Testpada tingkat kepercayaan 95% dan data diolah
dengan menggunakan SPSS
4

E. Hasil
1. Distribusi Riwayat Keluarga
Tabel 1
Distribusi Responden Berdasarkan Riwayat Keluarga
No Riwayat Keluarga F %
1 Ada riwayat kanker dan tumor payudara 17 51,5
2 Tidak ada riwayat kanker dan tumor payudara 16 48,5
Jumlah 33 100

2. Distribusi Konsumsi Junk Food


Tabel 2
Distribusi Responden Berdasarkan Konsumsi Junk Food
No Konsumsi Junk Food F %
1 Ya 18 54,5
2 Tidak 15 45,5
Jumlah 33 100

3. Distribusi Kejadian FAM


Tabel 3
Distribusi Responden Berdasarkan Kejadian FAM
No Kejadian FAM F %
1 Fam 17 51,5
2 Tidak FAM 16 48,5
Jumlah 33 100

4. Hubungan riwayat keluarga dengan kejadian FAM


Tabel 4
Hubungan Riwayat Keluarga dengan Kejadian FAM
Kejadian FAM
Riwayat Total
FAM Tidak p-value
Keluarga n (100%)
(%) (%)
Ada 12 (70,6) 5 (29,4) 17 (51,5) 0,001
Tidak Ada 5 (29,4) 11 (23,5) 16 (48,5)
Total 17 (100) 16 (100) 33 (100)
5

5. Hubungan Konsumsi Junk Food Dengan Kejadian FAM


Tabel 5
Hubungan Konsumsi Junk Food dengan Kejadian FAM
Kejadian FAM
Konsumsi Total
FAM Tidak p-value
Junk Food n (100%)
(%) (%)
Ya 12 (66,7) 5 (33,3) 17 (51,5) 0,001
Tidak 6 (33,3) 10 (66,7) 16 (48,5)
Total 18 (100) 15 (100) 33 (100)

F. Pembahasan

1. Analisa Univariat
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan dari 33 kasus terdapat 17
responden (51,5%) memiliki riwayat keluarga dengan tumor payudara,
18 responden (54,5%) memiliki kebiasaaan konsumsi junk food dan 17
responden (51,5%) yang menderita FAM. Fibroadenoma mamae adalah
neoplasma jinak yang temtama dijumpai pada perempuan muda.
Fibroadenoma teraba sebagai benjolan bulat dengan simpai licin, bebas
digerakkan dan konsistensmya kenyal padat. Insidensi FAM tidak
diketahui pasti, namun sekitar 50% hasil biopsi payudara adalah FAM
(Nasyari et al., 2020).Penelitian ini sejalan dengan teori yangmenyatakan
bahwa hampir semua penyakit tumor memiliki latar belakang genetik tapi
tidak merupakan penyebab langsung terjadinya tumor dimaksud
melainkan hanya menyangkut peningkatan faktor risiko. Untuk
mencetuskantimbulnya tumor itu dibutuhkan adanya faktor- faktor lain
seperti gaya hidup, kondisi lingkungan dan lain-lain.

2. Analisa Bivariat
Berdasarkan analisis bivariat dengan ujichi-square yang
dilakukan didapatkan hubungan antara riwayat keluarga dengan kejadian
FAM
6

dengan p value 0,001. Banyak faktor risiko yang menyebabkan adanya


fibroadenoma mamae, salah satunya riwayat genetik atau keturunan.
Uji analitik selanjutnya didapatkan juga ada hubungan antara
konsumsi junk food dengan kejadian FAM dengan p value 0,002. Hal ini
sejalan dengan pernyataan bahwa Junk food mengandung salah satu zat
berbahaya yaitu akrilamid yang merupakan senyawa karsinogen yang
bisa memicu risiko pertumbuhan sel abnormal. Hal ini sejalan dengan
hasil penelitianEva Fitriniangsih di RS Onkologi Banda Aceh, pola
makan tidak baik seperti sering komsumsi daging, daging yang diolah
atau diawetkan, makanan yang manis, junk food dan makanan
mengandung tinggi lemak dapat meningkatkan risiko kanker payudara.

G. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan
sebagian besar responden yang mengalami Fibroadenoma Mamae (FAM)
diketahui memiliki riwayat keluarga yang pernah mengidap kanker ataupun
tumor payudara serta memiliki kebiasaankonsumsi junk food. Hal ini nyata
adanya sesuai dengan konsep teori yang ada bahwa kedua factor tersebut
merupakan risiko tinggiterjadinya FAM. Dengan adanya riwayat keluarga yang
memiliki kanker maupun tumor payudara diharapkan wanita mampu
menerapkan pemeriksaan SADARI guna mendeteksi secara dini kemungkinan
adanya pertubungan sel abnormal sehingga dapat dilakukan tindakan
pencegahan pertumbuhan tumor jinak menjaditumor ganas. Selain itu sudah
menjadi suatu kesadaran bagi wanita khususnya yang memiliki riwayat
keluarga, menerapkan hidup sehat dengan menerapkan makan makanan yang
bergizi dan tidak mengkonsumsi makanan cepat saji/fast food, junk food yang
dapat merangsang pertumbuhan sel abnormal.
7

H. Referensi

1. Alini, & Widya, L. (2018). Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Kejadian


Fibroadenoma Poliklinik Spesialis Bedah Umum RSUD Bengkalis. Jurnal
Ners UNiversitas Pahlawan, 2(1), 1–10.

2. Betty Andirasari 1 1 Academy of Midwifery Sari Mulia Banjarmasin


Indonesia. (2017). 6(Smichs), 261–268.

3. Kaushik, D. A. (2019). Cytomorphological Spectrum of Breast Lesion in


Kumaon Region. Journal of Medical Science Andclinical Research, 7(4),
865–869. https://doi.org/10.18535/jmscr/v7i4.144

4. Kuijper, A., Mommers, E. C. M., Van der Wall, E., & Van Diest,
P. J. (2001).

5. Histopathology of fibroadenoma of the breast. American Journal of


Clinical Pathology, 115(5),736–742. https://doi.org/10.1309/F523-FMJV-
W886- 3J38

6. Nasyari, M., Husnah, H., & Fajriah, F. (2020). Hubungan Pola Makan
Dengan KejadianTumor Payudara Di Rsud Dr. Zainoel Abidin Banda
Aceh. AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh,
6(1),
29.https://doi.org/10.29103/averrous.v6i1.2659

7. Nelson, Z. C., Ray, R. M., Wu, C., Stalsberg, H.,Porter, P., Lampe, J.
W., Shannon, J.,Horner, N., Li, W., Wang, W., Hu, Y., Gao, D., &
Thomas, D. B. (2010). Fruitand vegetable intakes are associated with
lower risk of breast fibroadenomas inChinese women. Journal of
Nutrition, 140(7), 1294–1301.https://doi.org/10.3945/jn.109.119719

8. Pai, S. (2019). The spectrum of benign breast diseases among females: A


6- year histopathological study. Indian Journal of Pathology and
Oncology, 6(4), 561–567.https://doi.org/10.18231/j.ijpo.2019.110

9. Radosavljevi, Z., Elek, Z., & Dimi, S. (2010). Juvenile Giant


Fibroadenoma Mammae -Case Report. Acta Medica Medianae, 49(4), 49–
51.

10. Ramadhan, D. (2020). Cognitive Behavioral Therapy To Reduce Anxiety


inFibroadenoma Mammae Patient. Journal ofPsychiatry Psychology and
Behavioral Research, 1, 6–9.
8

11. Saxena, S., Varma, K., Kumar Raman, D., & Upadhyay, V. (2020). Rare
findings in a common tumor: A case of complex fibroadenoma with
secondary changes in a young female. Indian Journal of Pathology and
Oncology, 7(2), 327–330 https://doi.org/10.18231/j.ijpo.2020.064

12. Sun, Y. S., Zhao, Z., Yang, Z. N., Xu, F., Lu, H.J., Zhu, Z. Y., Shi, W.,
Jiang, J., Yao, P. P., & Zhu, H. P. (2017). Risk factors and preventions of
breast cancer. International Journal of Biological Sciences, 13(11), 1387–
1397. https://doi.org/10.7150/ijbs.21635

13. Vijaykumar, A., Mb, A., Bs, S., & Srinivasan, N. (2012). ORIGINAL
ARTICLE A Systematic Study on Fibroadenoma of the Breast. European
Journal of surgical sciences, 3(3), 80–85.

14. Widyastuti, D. A., & Sodik, M. (2018). Pengaruh Kebiasaan Konsumsi


Junk Food Terhadap Kejadian Obesitas Remaja. Jurnal Kesehatan
Masyarakat, 1(2).

15. Yarso, K. Y., Putra, M. D. P., Bellynda, M., & Azmiardi, A. (2021).
Video- Assisted Breast Surgery (VABS) and Vacuum- Assisted Breast
Biopsy (VABB) for Fibroadenoma Mammae on Patients’ Satisfaction: A
Preliminary Study. Asian Pacific Journal of Cancer Prevention, 22(11),
3615–3621.https://doi.org/10.31557/APJCP.2021.22.11.3615
BAB II
TELAAH JURNAL
A. Deskripsi Bukti

1. Apakah paparan dari penelitian ini?


Hubungan riwayat keluarga dan konsumsi junk food dengan kejadian
fibroadenoma mammae (FAM).

2. Apakah outcame dari penelitian ini?


Hasil uji chi-square terdapat hubungan riwayat keluarga dengan
kejadian FAM dengan nilai p value 0.001 (α < 0.05) dan terdapat hubungan
konsumsi junk food dengan kejadian FAM dengan nilai p value 0.002 (α <
0.05).

3. Apakah desain penelitian yang digunakan?


Jenis penelitian adalah analitik observasional dengan rancangan cross
sectional.

4. Apakah Populasi studi yang digunakan?


Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2021 hingga April 2022
didapat jumlah responden sebanyak 33 orang responden. Penilaian pola
makan dengan menggunakan kuisioner dan diagnosis FAM dari hasil PA.

5. Apakah temuan utama dari penelitian ini?


Temuan utama dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan riwayat
keluarga dengan kejadian FAM dengan nilai p value 0.001 (α < 0.05)
dan terdapat hubungan konsumsi junk food dengan kejadian FAM
dengan nilai p value 0.002 (α < 0.05).

B. Validitas Internal: Pertimbangan Mengenai Penjelasan Non Kausal


6. Apakah hasil dipengaruhi oleh bias observasi?
Penelitian ini mengalami bias karena Fibroadenoma Mammae dapat

9
10

dipengaruhi oleh faktor lain.

7. Apakah dipengaruhi oleh Confounding?


Ya, karena ada variable lain sebagai perancu yang tidak di analisa pada
penelitian ini.

8. Apakah hasil dipengaruhi variasi chance?


Chance atau Random Error yang merupakan bagian dari penelitian
yang tidak dapat diprediksi. Chance merupakan suatu variabilitas dalam
pemilihan sampel. Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan sampel
yang berbeda dari suatu populasi yang sama, tidak selalu akan memberikan
hasil yang tepat sama dan tidak selalu tepat sama dengan hasil yang
sebenarnya. Pada studi ini tidak ada variabel yang memiliki rentang CI yang
lebar atau tidak dipengaruhi variasi chance.Pada studi ini terdapat bias
karena terbatasnya data yang ada.

C. Validitas Internal: Pertimbangan Gambaran Posistif Hubungan Kausal


9. Apakah terdapat hubungan waktu yang tepat?
Untuk menilai adanya hubungan waktu, paneliti harus memastikan
terjadinya sebab (paparan) mendahului akibat (outcome). Dalam
penelitian ini hubungan waktu dapat dijelaskan.

10. Apakah hubungan yang terjadi kuat?


Pada penelitian ini mempunyai hubungan kuat karena Hasil uji
chi- square terdapat hubungan riwayat keluarga dengan kejadian FAM
dengan nilai p value 0.001 (α < 0.05) dan terdapat hubungan konsumsi
junk food dengan kejadian FAM dengan nilai p value 0.002 (α < 0.05).

11. Apakah ada hubungan dosis respon?


Dalam penelitian ini dapat disimpulkan adanya dosis respon karena
sampel ada yang mempunyai riwayat kanker payudara maka risiko
untuk
11

terjadinya FAM semakin besar.

12. Apakah hasil akhir penelitian konsisten didalam studi?


Berdasarkan hasil penelitian didapatkan dari 33 kasus terdapat 17
responden (51,5%) memiliki riwayat keluarga dengan tumor payudara, 18
responden (54,5%) memiliki kebiasaaan konsumsi junk food dan 17
responden (51,5%) yang menderita FAM. Penelitian ini sejalan dengan teori
yang menyatakan bahwa hampir semua penyakit tumor memiliki latar
belakang genetik tapi tidak merupakan penyebab langsung terjadinya tumor
dimaksud melainkan hanya menyangkut peningkatan faktor risiko. Untuk
mencetuskantimbulnya tumor itu dibutuhkan adanya faktor- faktor lain
seperti gaya hidup, kondisi lingkungan dan lain-lain.
Berdasarkan penelitian diketahui dari 17 penderita FAM lebih dari
50% dengan rentang usia 17-35 tahun. Banyaknya penderita FAM pada usia
17-35 tahun kemungkinan disebabkan karena faktor hormonal. Pada usia
antara dekade kedua dan keempat kehidupan atau dengan kata lain pada
masa reproduktif kadar hormon estrogen meningkat sehingga kasus FAM
sering dijumpai pada usia ini. Hal ini sesuai denganpendapat (Kaushik, 2019)
bahwa hipersensitivitas terhadap estrogen pada lobulus dianggap menjadi
penyebab terbentuknya lesi iniyang terjadi pada masa menarche (15-25
tahun).
Berdasarkan analisis bivariat dengan uji chi-square yang dilakukan
didapatkan hubungan antara riwayat keluarga dengan kejadian FAM dengan
p value 0,001. Banyak faktor risiko yang menyebabkan adanya
fibroadenoma mamae, salah satunya riwayat genetik atau keturunan. Hasil
penelitian ini sejalan dengan teori yangmenyatakan Sekitar 5-10 persen dari
kasuskanker payudara terjadi karena faktor genetic (Ramadhan, 2020).
Uji analitik selanjutnya didapatkan jugaada hubungan antara
konsumsi junk food dengan kejadian FAM dengan p value 0,002. Hal
inisejalan dengan pernyataan bahwa Junk food mengandung salah satu
zat berbahaya yaitu
12

akrilamid yang merupakan senyawa karsinogen yang bisa memicu risiko


pertumbuhan sel abnormal. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Eva
Fitriniangsih di RS Onkologi Banda Aceh, pola makan tidak baik seperti
sering komsumsi daging, daging yang diolah atau diawetkan, makanan yang
manis, junk food dan makanan mengandung tinggi lemak dapat
meningkatkan risiko kanker payudara.

13. Apakah ada spesifisitas dalam penelitian ini ?


Dalam studi ini tidak ada spesifisitas karena FAM dipengaruhi oleh
variabel lain sebagai confounder.

Kesimpulan validitas internal dalam hubungan kausal: Hubungan waktu


dalam studi ini dapat dijelaskan karena FAM dinilai sebelum penilaian
faktor yang mempengaruhi. Ada hubungan yang kuat yang menunjukan
kekuatan hubungan kausal. Ada informasi dosis respon, terdapat
konsistensi dan tidak ada spesifikasitas dalam studi.

D. Validitas Eksterna-Generalisasi
14. Dapatkah hasil penelitian diaplikasikan kedalam populasi eligible?
Populasi studi dalam penelitian ini tidak dapat diaplikasikan ke populasi
eligible.

15. Dapatkah hasil penelitian diaplikasikan ke populasi sumber?


Dalam penelitian ini, dapat diaplikasikan ke populasi sumber.

16. Dapatkah hasil penelitian diaplikasikan ke populasi relevan lainnya?


Dalam penelitian ini, menurut saya dapat diaplikasikan ke populasi relevan
lainnya karena populasinya diambil dalam rentang beberapa bulan sehingga
membuat hasil penelitian lebih konsisiten.
13

E. Perbandingan Hasil Studi dengan Bukti-Bukti Lain


17. Apakah hasil konsisten dengan bukti dari penelitian lain?
Suatu hasil studi dikatakan konsisten dengan penelitian lain apabila studi
menunjukkan hasil yang sama dengan penelitian lain. Terdapat konsisten
dengan penelitian lain yang dilaporkan dalam penelitian ini.

18. Apakah bukti penelitian menunjukkan spesifisitas?


Ada bukti yang menunjukkan spesifitas dari hasil studi, dimana studi ini
mempelajari variabel lain sebagai variable predictor dalam menilai kejadian
FAM.

19. Apakah hasil penelitian plausible dalam hal mekanisme biologic?


Pada penelitian ini terdapat plausible dalam mekanisme biologic.

20. Jika ada efek utama ditunjukkan apakah hal itu koheren dengan distribusi
ekspose dan outcome?
Koheren adalah data yang diamati sesuai dengan pengetahuan yang ada yang
diperoleh dari data yang besar. Oleh karena itu tidak ada data/penelitian
skala besar yang sesuai dengan hasil studi ini, maka efek koheren tidak dapat
di buktikan.

Kesimpulan perbandingan hasil studi dengan bukti lain:


Kejadian FAM dapat dipengaruhi oleh factor riwayat keluarga dan konsumsi
Junk Food
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Penelitian ini dapat disimpulkan sebagian besar responden yang
mengalami Fibroadenoma Mamae (FAM) diketahui memiliki riwayat keluarga
yang pernah mengidap kanker ataupun tumor payudara serta memiliki
kebiasaan konsumsi junk food. Hal ini nyata adanya sesuai dengan konsep teori
yang ada bahwa kedua factor tersebut merupakan risiko tinggiterjadinya FAM.
Dengan adanya riwayat keluarga yang memiliki kanker maupun tumor
payudara diharapkan wanita mampu menerapkanpemeriksaan SADARI guna
mendeteksi secara dini kemungkinan adanya pertubungan sel abnormal
sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan pertumbuhan tumor jinak
menjaditumor ganas. Selain itu sudah menjadi suatu kesadaran bagi wanita
khususnya yang memiliki riwayat keluarga, menerapkan hidup sehat dengan
menerapkan makan makanan yang bergizi dan tidak mengkonsumsi makanan
cepat saji/fast food, junk food yang dapat merangsang pertumbuhan sel
abnormal.

B. Saran
Agar sebuah jurnal dapat dijadikan sumber referensi yang memenuhi
kriteria sebagai sumber yang valid, penting dan bisa diaplikasikan pada pasien
hendaknya peneliti lebih memperhatikan kelengkapan isi jurnal dan
memperhatikan syarat-syarat penulisan dalam jurnal tersebut. Walaupun
penelitian ini masih banyak kekurangan yang ditemukan namun penelitian ini
telah memberikan sumbangan yang positif bagi ilmu pengetahuan khususnya
bidang karya tulis ilmiah sehingga dapat dijadikan sumber penelitian lain.

14
e-ISSN : 2540-9611
I

Jurnal Kesehatan Medika Saintika p-ISSN : 2087-8508

A
E
D
T
Volume 13 nomor 1 (Juni 2022) | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
DOI: http://dx.doi.org/10.30633/jkms.v13i1.1384

HUBUNGAN RIWAYAT KELUARGA DAN KONSUMSI JUNK FOOD


DENGAN KEJADIAN FIBROADENOMA MAMAE (FAM) DI RSUD
DR. HANAFIAH SM BATUSANGKAR

RELATIONSHIP OF FAMILY HISTORY AND JUNK FOOD COSUMPTION


WITH FIBROADENOMA MAMAE (FAM) AT REGIONAL HOSPITAL
DR. HANAFIAH SM BATUSANGKAR

Fanny Jesica*, Ramah Hayu, Fafelia Rozyka Meysetri , Ade Nurhasanah


1,2,3
STIKES Syedza Saintika Padang
(email : fjesica89@gmail.com 082392773748)

ABSTRAK

Fibroadenoma Mamae atau FAM merupakan salah satu jenis tumor jinak payudara yang paling sering
terjadi pada wanita dengan rentang usia 15–35 tahun. Secara epidemiologi fibroadenoma mammae (FAM)
baik secara global maupun di Indonesia masih sangat terbatas. FAM merupakan salah satu penyebab
terjadinya mobiditas pada wanita, meski belum diketahui secara pasti penyebab FAM ditenggarai ada
beberapa faktor risiko yang mengakibatkan seseorang mengidap FAM diantaranya, riwayat keluarga
dengan kanker, pola makan dan jenis bahan makanan yang dimakan seperti makanan dibakar, junk
food, makanan berlemak, makanan olahan serta kebiasaan konsumsi alkohol dan merokok. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan riwayat keturunan dan riwayat kejadian tumor payudara
di RSUD Dr. Hanafiah Batusangkar. Jenis penelitian adalah analitik observasional dengan
rancangan cross sectional. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2021 hingga April 2022 didapat
jumlah responden sebanyak 33 orang responden. Penilaian pola makan dengan menggunakan kuisioner
dan diagnosis FAM dari hasil PA. Hasil penelitian didapatkan terdapat 17 responden (51,5%) memiliki
riwayat keluarga dengan tumor payudara, 18 responden (54,5%) memiliki kebiasaaan konsumsi junk food
dan 17 responden (51,5%) yang menderita FAM. Hasil uji chi-square terdapat hubungan riwayat keluarga
dengan kejadian FAM dengan nilai p value 0.001 (α < 0.05) dan terdapat hubungan konsumsi junk food
dengan kejadian FAM dengan nilai p value 0.002 (α < 0.05).
Kata kunci : Fibroadenoma Mamae; Riwayat Keluarga; Junk Food

ABSTRACT

Fibroadenoma Mamae or FAM is one of the most common types of benign breast tumors in women aged
15-35 years. Epidemiologically, mammary fibroadenoma (FAM) both globally and in Indonesia is still
very limited. FAM is one of the causes of morbidity in women, although it is not known with certainty the
cause of FAM, it is suspected that there are several risk factors that cause a person to suffer from FAM
including, family history of cancer, diet and types of food eaten such as burned food, junk food, food fatty
foods, processed foods and the habit of consuming alcohol and smoking. The purpose of this study was to
determine the relationship between heredity and history of breast tumor incidence in Dr. Hanafiah

Jurnal Kesehatan Medika Saintika 134


Juni 2022 |Vol 13 Nomor 1
e-ISSN : 2540-9611
I

Jurnal Kesehatan Medika Saintika p-ISSN : 2087-8508

A
E
D
T
Volume 13 nomor 1 (Juni 2022) | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
DOI: http://dx.doi.org/10.30633/jkms.v13i1.1384

Batusangkar. This type of research is analytic observational with a cross sectional design. The research
was conducted from October 2021 to April 2022, the number of respondents was 33 respondents.
Assessment of eating patterns using questionnaires and diagnosis of FAM from PA results. The results
showed that 17 respondents (51.5%) had a family history of breast tumors, 23 respondents (69.7%) had
junk food consumption habits and 18 respondents (54.5%) suffered from FAM. The results of the chi-
square test showed that there was a relationship between family history and the incidence of FAM with a
p value of 0.001 (α < 0.05) and there was a relationship between consumption of junk food and the
incidence of FAM with a p value of 0.002 (α < 0.05).
Keywords : Fibroadenoma Mamae, Family History, Junk Food

PENDAHULUAN adanya pertumbuhan FAM. Fibroadenoma


Sel merupakan unit terkecil yang mammae umumnya tidak menyebabkan
menyusun jaringan tubuh manusia. Masing- mortalitas kecuali bila terjadi transformasi ke
masing sel mengandung gen yang berfungsi arah keganasan. (Yarso et al., 2021)
untuk menentukan pertumbuhan, perkembangan, Pada populasi negara barat, fibroadenoma
atau perbaikan yang terjadi dalam tubuh. Sel itu mammae ditemukan pada 7-13% pasien yang
sendiri selama perkembangannya dapat menjalani pemeriksaan payudara, sedangkan di
berkembang secara normal dan dapat mengalami Shanghai kurang lebih 1 dari 350 wanita
mutasi sehingga terjadi abnormalitas pada sel. didiagnosis menderita fibroadenoma mammae
Pertumbuhan sel yang abnormal tersebut dikenal sebelum usia 60 tahun. Insiden fibroadenoma
sebagai Tumor (Betty Andirasari 1 1 Academy of mammae pada wanita menurun sesuai dengan
Midwifery Sari Mulia Banjarmasin Indonesia, peningkatan usia, dan sebagian menurun saat
2017). Tumor sendiri secara umum menopause (Nelson et al., 2010). Menurut data
dikelompokkan menjadi dua, yaitu tumor jinak dari NSW Breast Cancer Institute, FAM
dan tumor ganas (kanker). Tumor dapat terjadi umumnya terjadi pada wanita dengan usia 21 -
pada beberapa bagian tubuh makhluk hidup. 25 tahun dan kurang dari 5% terjadi pada usia di
Pada manusia sel tumor dapat berkembang atas 50 tahun. Suatu studi dinyatakan bahwa
diberbagai organ tubuh diantaranya, otak, angka kejadian FAM pada wanita yang
payudara, axilla, abdomen, usus, organ genital menjalani pemeriksaan di klinik payudara sekitar
dan lain sebagainya (Sun et al., 2017). 7-13%. (Saxena et al., 2020)
Fibroadenoma Mammae (FAM) adalah Berdasarkan penelitian yang dilakukan
tumor jinak payudara yang sering ditemukan Al-Thobbani Tahun 2006 di Yaman diketahui
pada perempuan dibawah usia 35 tahun. FAM profil patologi payudara di laboratorium
merupakan pertumbuhan abnormal pada kelenjar histopatologi rujukan di Yaman dari 773 orang
dan stroma jaringan ikat payudara. FAM sering wanita dengan biopsi positif atau temuan
ditemukan pada kuadran lateral atas, karena mastektomi. Lesi jinak ditemukan sebanyak
bagian ini distribusi kelenjar paling 79.9% kasus. Dari 79,9% kasus tersebut FAM
banyak. Pertumbuhan FAM erat kaitannya adalah lesi yang paling umum ditemukan yaitu
dengan perubahan hormonal yang terjadi pada 30,0% dengan usia rata-rata 22,2 tahun
Wanita (Pai, 2019). Hormon esterogen dan (Vijaykumar et al., 2012).
progesteron pada wanita yang selalu berubah- Di Indonesia sendiri belum ada data yang
ubah baik pada masa menstruasi, hamil dan konkrit mengenai angka kejadian FAM. Namun
menyusui disebut menjadi salah satu penyebab diperkirakan setiap tahun kejadian FAM

Jurnal Kesehatan Medika Saintika 135


Juni 2022 |Vol 13 Nomor 1
e-ISSN : 2540-9611
I

Jurnal Kesehatan Medika Saintika p-ISSN : 2087-8508

A
E
D
T
Volume 13 nomor 1 (Juni 2022) | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
DOI: http://dx.doi.org/10.30633/jkms.v13i1.1384

mengalami peningkatan. Menurut data dari mengalami peningkatan dibandingkan kejadian


Jakarta Breast Center menunjukkan bahwa dari pada Tahun sebelumnya yaitu dengan jumlah 22
2.495 pasien yang datang pada tahun 2001 kasus.
sampai 2002, 79% diantaranya menderita tumor Selain itu wanita yang memiliki riwayat
jinak payudara dan sisanya 14% menderita keturunan keluarga dengan kanker payudara
kanker. Kejadian kanker payudara di Indonesia akan meningkatkan risiko kejadian FAM. Sekitar
pada wanita tahun 2018 yaitu 58.256 kasus baru 5-10 persen dari kasus kanker payudara terjadi
(42.1%) dengan jumlah kematian 22.692 karena faktor genetik. Wanita yang memiliki ibu
(17.0%) (Alini & Widya, 2018). Pada tahun atau nenek yang pernah terkena
2013, kejadian kanker payudara wanita kanker payudara berisiko hingga dua atau tiga
terbanyak di D.I Yogyakarta dengan prevalensi kali lebih tinggi mengalami penyakit yang sama,
sebesar 2,4 % sedangkan di Aceh terdapat 0,8% dibandingkan dengan wanita yang tidak
kasus. Berdasarkan hasil penelitian Dewi (2008), memiliki riwayat tersebut (Kuijper et al., 2001)
diketahui pada Rumah Sakit Immanuel Bandung Mengingat kurangnya penelitian mengenai
Tahun 2005- 2006 terdapat sebanyak 144 kasus FAM dan adanya peningkatan risiko kejadian
kejadian FAM. Paling banyak ditemukan pada FAM setiap tahun, serta adanya kemungkinan
usia dibawah 30 tahun sebesar 79,90% dari risiko riwayat keturunan keluarga dan konsumsi
kasus. Dari 79,90% kasus tersebut ditemukan junkfood terhadap FAM, maka peneliti tertarik
sebanyak 41,70% pada kelompok usia 21-25 dan menganggap perlu dilakukan penelitian
tahun, 25,70% pada kelompok usia 16-20 tahun, tentang Hubungan Riwayat Keluarga dan
9,70% pada kelompok usia 26-30 tahim dan Konsumsi Junk Food dengan Kejadian
2,80% pada kelompok usia 10- 15 tahun. Fibroadenoma Mamae (FAM) di RSUD Dr.
(Widyastuti & Sodik, 2018) Hanafiah SM Batusangkar.
Salah satu Dokter spesialis onkologi
radiasi RS Siloam MRCCC Semanggi, dr.
BAHAN DAN METODE
Denny Handoyo, Sp.Onk.Rad mengatakan lebih
Jenis penelitian ini adalah penelitian
dari 50% wanita berusia 15-35 tahun memiliki
analitik observasional dengan pendekatan
FAM tanpa disadari. Berdasarkan berbagai
metode cross sectional. Penelitian dilakukan di
penelitian yang sudah dilakukan, FAM bisa
RSUD Dr. Hanafiah SM Kota Batusangkar
muncul karena berbagai factor, salah satunya
tahun 2022. Jumlah sampel sebanyak 33 orang,
kebiasaan mengkonsumsi makanan cepat
yaitu seluruh pasien onkologi dengan kriteria
saji/fast food maupun junk food yang berlebihan.
inklusi pasien yang melakukan pemeriksaan PA
Faktor-faktor lain yang dapat memicu
sel mamae pada bulan Oktober 2021 hingga
munculnya FAM adalah penggunaan pil KB,
April 2022. Pengambilan sampel dilakukan
hamil di usia muda, dan sedang menjalani terapi
secara total sampling, yaitu seluruh populasi
hormonal (Nasyari et al., 2020).
diambil untuk dijadikan sampel. Penelitian
Berdasarkan survei pendahuluan yang
dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan
didapatkan dari data rekam medik di Rumah
melakukan wawacara pada pasien untuk
Sakit Umum Daerah Dr. Hanafiah Batusangkar,
mengetahui riwayat keluarga yang mengidap
Pada Tahun 2020 ditemukan penderita FAM
kanker dan riwayat konsumsi junk food dengan
sebanyak 58 kasus FAM, dari 58 kasus tersebut
menggunakan kuesioner. Sedangkan sampel
75,86% diantaranya ditemukan pada pasien
biopsi yang diambil dikirim ke laboratorium PA
berumur dibawah 35 tahun. Angka ini
untuk dinilai keganasan sel.

Jurnal Kesehatan Medika Saintika 136


Juni 2022 |Vol 13 Nomor 1
e-ISSN : 2540-9611
I

Jurnal Kesehatan Medika Saintika p-ISSN : 2087-8508

A
E
D
T
Volume 13 nomor 1 (Juni 2022) | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
DOI: http://dx.doi.org/10.30633/jkms.v13i1.1384

Analisa data yang dilakukan pada untuk melihat hubungan antara berat badan bayi
penelitian ini yaitu analisa univariat dan bivariat. baru lahir dengan lama persalinan, dilakukan
Analisa univariat untuk melihat distribusi analisis dengan menggunakan Chi Square
frekuensi masing-masing variabel, yaitu Testpada tingkat kepercayaan 95% dan data
distribusi frekuensi berat badan bayi baru lahir diolah dengan menggunakan SPSS.
dan lama persalinan. Analisa bivariat dilakukan

HASIL
1. Distribusi Riwayat Keluarga
Tabel 4.1
Distribusi Responden Berdasarkan Riwayat Keluarga

No Riwayat Keluarga f %
1 Ada riwayat kanker dan tumor payudara 17 51,5
2 Tidak ada riwayat kanker dan tumor payudara 16 48,5
Jumlah 33 100

2. Distribusi Konsumsi Junk Food


Tabel 4.2
Distribusi Responden Berdasarkan Konsumsi Junk Food

No Konsumsi Junk Fod f %


1 Ya 18 54,5
2 Tidak 15 45,5
Jumlah 33 100
3. Distribusi Kejadian FAM
Tabel 4.3
Distribusi Responden Berdasarkan Kejadian FAM

No Kejadian FAM f %
1 FAM 17 51,5
2 Tidak FAM 16 48,5
Jumlah 33 100

Jurnal Kesehatan Medika Saintika 137


Juni 2022 |Vol 13 Nomor 1
e-ISSN : 2540-9611
I

Jurnal Kesehatan Medika Saintika p-ISSN : 2087-8508

A
E
D
T
Volume 13 nomor 1 (Juni 2022) | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
DOI: http://dx.doi.org/10.30633/jkms.v13i1.1384

4. Hubungan Riwayat Keluarga dengan Kejadian FAM


Tabel 4.4
Hubungan Riwayat Keluarga dengan Kejadian FAM

Riwayat Kejadian FAM Total p-value


Keluarga FAM Tidak n (%)
(%) (%)
Ada 12 (70,6) 5 (29,4) 17 (51,5) 0,001
Tidak ada 5 (29,4) 11(23,5) 16 (48,5)
Total 17 (100) 16 (100) 33 (100)

5. Hubungan Konsumsi Junk Food dengan Kejadian FAM


Tabel 4.5
Hubungan Konsumsi junk food dengan Kejadian FAM

Konsumsi Kejadian FAM Total p-value


Junk Food FAM Tidak n (%)
(%) (%)
Ya 12 (66,7) 5 (33,3) 17 (51,5) 0,001
Tidak 6 (33,3) 10(66,7) 16 (48,5)
Total 18 (100) 15 (100) 30 (100)

PEMBAHASAN dimaksud melainkan hanya menyangkut


1. Analisa Univariat peningkatan faktor risiko. Untuk mencetuskan
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan timbulnya tumor itu dibutuhkan adanya faktor-
dari 33 kasus terdapat 17 responden (51,5%) faktor lain seperti gaya hidup, kondisi
memiliki riwayat keluarga dengan tumor lingkungan dan lain-lain.
payudara, 18 responden (54,5%) memiliki Berdasarkan penelitian diketahui dari 17
kebiasaaan konsumsi junk food dan 17 penderita FAM lebih dari 50% dengan rentang
responden (51,5%) yang menderita FAM. usia 17-35 tahun. Banyaknya penderita FAM
Fibroadenoma mamae adalah neoplasma pada usia 17-35 tahun kemungkinan disebabkan
jinak yang temtama dijumpai pada perempuan karena faktor hormonal. Pada usia antara dekade
muda. Fibroadenoma teraba sebagai benjolan kedua dan keempat kehidupan atau dengan kata
bulat dengan simpai licin, bebas digerakkan dan lain pada masa reproduktif kadar hormon
konsistensmya kenyal padat. Insidensi FAM estrogen meningkat sehingga kasus FAM sering
tidak diketahui pasti, namun sekitar 50% hasil dijumpai pada usia ini. Hal ini sesuai dengan
biopsi payudara adalah FAM (Nasyari et al., pendapat (Kaushik, 2019) bahwa
2020) hipersensitivitas terhadap estrogen pada lobulus
Penelitian ini sejalan dengan teori yang dianggap menjadi penyebab terbentuknya lesi ini
menyatakan bahwa hampir semua penyakit yang terjadi pada masa menarche (15-25 tahun).
tumor memiliki latar belakang genetik tapi tidak Dalam perkembangannya, struktur lobular
merupakan penyebab langsung terjadinya tumor ditambahkan ke dalam sistem duktus dari

Jurnal Kesehatan Medika Saintika 138


Juni 2022 |Vol 13 Nomor 1
e-ISSN : 2540-9611
I

Jurnal Kesehatan Medika Saintika p-ISSN : 2087-8508

A
E
D
T
Volume 13 nomor 1 (Juni 2022) | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
DOI: http://dx.doi.org/10.30633/jkms.v13i1.1384

payudara sehingga sering dijumpai lobulus mengandung tinggi lemak dapat meningkatkan
hiperplastik. Penelitian ini sejalan dengan risiko kanker payudara.
penelitian Vijaykumar, (2012) tentang A
Systematic Study on Fibroadenoma of the Breast KESIMPULAN DAN SARAN
yang menemukan kejadian FAM paling tinggi
Berdasarkan penelitian yang telah
terjadi pada kelompok usia 16-30 tahun.
dilakukan dapat disimpulkan sebagian besar
responden yang mengalami Fibroadenoma
2. Analisa Bivariat Mamae (FAM) diketahui memiliki riwayat
Berdasarkan analisis bivariat dengan uji keluarga yang pernah mengidap kanker ataupun
chi-square yang dilakukan didapatkan hubungan tumor payudara serta memiliki kebiasaan
antara riwayat keluarga dengan kejadian FAM konsumsi junk food. Hal ini nyata adanya sesuai
dengan p value 0,001. Banyak faktor risiko yang dengan konsep teori yang ada bahwa kedua
menyebabkan adanya fibroadenoma mamae, factor tersebut merupakan risiko tinggi
salah satunya riwayat genetik atau keturunan. terjadinya FAM. Dengan adanya riwayat
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang keluarga yang memiliki kanker maupun tumor
menyatakan Sekitar 5-10 persen dari kasus payudara diharapkan wanita mampu menerapkan
kanker payudara terjadi karena faktor genetic pemeriksaan SADARI guna mendeteksi secara
(Ramadhan, 2020). Wanita yang memiliki ibu dini kemungkinan adanya pertubungan sel
atau nenek yang pernah terkena kanker abnormal sehingga dapat dilakukan tindakan
payudara/tumor payudara berisiko hingga dua pencegahan pertumbuhan tumor jinak menjadi
atau tiga kali lebih tinggi mengalami penyakit tumor ganas. Selain itu sudah menjadi suatu
yang sama, dibandingkan dengan wanita yang kesadaran bagi wanita khususnya yang memiliki
tidak memiliki riwayat tersebut. Hal ini riwayat keluarga, menerapkan hidup sehat
berkaitan dengan gen BRCA1 dan BRCA2 yang dengan menerapkan makan makanan yang
telah mengalami mutasi, kemudian diturunkan bergizi dan tidak mengkonsumsi makanan cepat
oleh orangtua ke generasi selanjutnya. Adapun saji/fast food, junk food yang dapat merangsang
BRCA1 dan BRCA2 merupakan gen yang pertumbuhan sel abnormal.
disebut sebagai penekan tumor, yang berfungsi
mengontrol pertumbuhan sel abnormal. Mutasi DAFTAR PUSTAKA
pada gen ini akan menyebabkan munculnya sel Alini, & Widya, L. (2018). Faktor-Faktor Yang
abnormal (Radosavljevi et al., 2010). Menyebabkan Kejadian Fibroadenoma
Uji analitik selanjutnya didapatkan juga Poliklinik Spesialis Bedah Umum RSUD
ada hubungan antara konsumsi junk food dengan Bengkalis. Jurnal Ners UNiversitas
kejadian FAM dengan p value 0,002. Hal ini Pahlawan, 2(1), 1–10.
sejalan dengan pernyataan bahwa Junk food Betty Andirasari 1 1 Academy of Midwifery Sari
mengandung salah satu zat berbahaya yaitu Mulia Banjarmasin Indonesia. (2017).
akrilamid yang merupakan senyawa karsinogen 6(Smichs), 261–268.
yang bisa memicu risiko pertumbuhan sel Kaushik, D. A. (2019). Cytomorphological
abnormal. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Spectrum of Breast Lesion in Kumaon
Eva Fitriniangsih di RS Onkologi Banda Aceh, Region. Journal of Medical Science And
pola makan tidak baik seperti sering komsumsi clinical Research, 7(4), 865–869.
daging, daging yang diolah atau diawetkan, https://doi.org/10.18535/jmscr/v7i4.144
makanan yang manis, junk food dan makanan Kuijper, A., Mommers, E. C. M., Van der Wall,

Jurnal Kesehatan Medika Saintika 139


Juni 2022 |Vol 13 Nomor 1
e-ISSN : 2540-9611
I

Jurnal Kesehatan Medika Saintika p-ISSN : 2087-8508

A
E
D
T
Volume 13 nomor 1 (Juni 2022) | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
DOI: http://dx.doi.org/10.30633/jkms.v13i1.1384

E., & Van Diest, P. J. (2001). https://doi.org/10.18231/j.ijpo.2020.064


Histopathology of fibroadenoma of the Sun, Y. S., Zhao, Z., Yang, Z. N., Xu, F., Lu, H.
breast. American Journal of Clinical J., Zhu, Z. Y., Shi, W., Jiang, J., Yao, P. P.,
Pathology, 115(5), 736–742. & Zhu, H. P. (2017). Risk factors and
https://doi.org/10.1309/F523-FMJV-W886- preventions of breast cancer. International
3J38 Journal of Biological Sciences, 13(11),
Nasyari, M., Husnah, H., & Fajriah, F. (2020). 1387–1397.
Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian https://doi.org/10.7150/ijbs.21635
Tumor Payudara Di Rsud Dr. Zainoel Vijaykumar, A., Mb, A., Bs, S., & Srinivasan, N.
Abidin Banda Aceh. AVERROUS: Jurnal (2012). ORIGINAL ARTICLE A
Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh, Systematic Study on Fibroadenoma of the
6(1), 29. Breast. European Journal of surgical
https://doi.org/10.29103/averrous.v6i1.265 sciences, 3(3), 80–85.
9 Widyastuti, D. A., & Sodik, M. (2018).
Nelson, Z. C., Ray, R. M., Wu, C., Stalsberg, H., Pengaruh Kebiasaan Konsumsi Junk Food
Porter, P., Lampe, J. W., Shannon, J., Terhadap Kejadian Obesitas Remaja.
Horner, N., Li, W., Wang, W., Hu, Y., Jurnal Kesehatan Masyarakat, 1(2).
Gao, D., & Thomas, D. B. (2010). Fruit Yarso, K. Y., Putra, M. D. P., Bellynda, M., &
and vegetable intakes are associated with Azmiardi, A. (2021). Video-Assisted
lower risk of breast fibroadenomas in Breast Surgery (VABS) and Vacuum-
Chinese women. Journal of Nutrition, Assisted Breast Biopsy (VABB) for
140(7), 1294–1301. Fibroadenoma Mammae on Patients’
https://doi.org/10.3945/jn.109.119719 Satisfaction: A Preliminary Study. Asian
Pai, S. (2019). The spectrum of benign breast Pacific Journal of Cancer Prevention,
diseases among females: A 6-year 22(11), 3615–3621.
histopathological study. Indian Journal of https://doi.org/10.31557/APJCP.2021.22.1
Pathology and Oncology, 6(4), 561–567. 1.3615
https://doi.org/10.18231/j.ijpo.2019.110
Radosavljevi, Z., Elek, Z., & Dimi, S. (2010).
Juvenile Giant Fibroadenoma Mammae -
Case Report. Acta Medica Medianae,
49(4), 49–51.
Ramadhan, D. (2020). Cognitive Behavioral
Therapy To Reduce Anxiety in
Fibroadenoma Mammae Patient. Journal of
Psychiatry Psychology and Behavioral
Research, 1, 6–9.
Saxena, S., Varma, K., Kumar Raman, D., &
Upadhyay, V. (2020). Rare findings in a
common tumor: A case of complex
fibroadenoma with secondary changes in a
young female. Indian Journal of Pathology
and Oncology, 7(2), 327–330.

Jurnal Kesehatan Medika Saintika 140


Juni 2022 |Vol 13 Nomor 1

Anda mungkin juga menyukai