Anda di halaman 1dari 12

TUGAS BIOKIMIA

“ENZIM”

NAMA: NOVI RAHMADANI

NIM: 2015302076

KELAS : 19 A (NON REGULER)

DOSEN PENGAMPU:
FEBRINIWATI RIFDI, SSIT,M.BIOMED

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN

UNIVERSITAS FORT DE KOCK

BUKIT TINGGI

TAHUN AJARAN 2020/2021

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kemudahan dalam proses pembuatan makalah ini. Tugas yang
berjudul “Enizm” Tujuan khusus dalam pembuatan tugas ini adalah untuk
memenuhi tugas dari mata kuliah Biokimia.

Dalam pembuatan dan penyusunan tugas ini, tidak lupa saya


mengucapkan banyak terimakasih pada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan tugas ini sehinggga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya.

Saya berharap semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Kritik dan saran sangat kami harapkan agar nantinya dapat membuat penugasan
yang lebih baik lagi. Akhir kata saya ucapkan terima kasih.

Solok, 20 Oktober 2020

Penyusun

A. Defenisi Enzim
Enzim merupakan protein atau molekul berbasis protein yang
mempercepat reaksi kimia dalam tubuh organisme. Perannya adalah sebagai
katalis untuk reaksi kimia. Dimana ini artinya enzim mendorong perubahan
satu set reaktan atau substrat menjadi produk tertentu. Sifat enzim juga
beragam. Terkait perannya yang spesifik di alam, misalnya, setiap jenis
enzim hanya mampu menjadi katalis dari satu jenis reaksi kimia. Salah satu
contohnya adalah enzim protease yang memecah protein tidak mampu
memecah protein atau karbohidrat.
Sifat enzim lainnya adalah sensitif terhadap suhu. Disini enzim
bekerja paling baik pada suhu optimum, yaitu 37 derajat selsius. Ketiga,
enzim juga sensitif terhadap perubahan pH. Beberapa enzim bekerja optimal
di pH rendah, tapi ada pula enzim yang optimal di pH tinggi.
Penyusun utama enzim adalah protein. Enzim juga bekerja bolak-balik
dan bersamaan dalam reaksi penyusunan maupun penguraian suatu zat. Sifat
enzim yang terakhir adalah katalisator. Sebagai katalis, enzim mempercepat
reaksi kimia dengan menurunkan energi aktivasi. Energi aktivasi adalah
energi minimum yang dibutuhkan untuk memulai terjadinya reaksi kimia.
B. Jenis Enzim dan Fungsinya
1. Enzim metabolik
Enzim yang bekerja mengatur, mengontrol dan mengelola kesehatan
tubuh melalui jaringan tubuh, sel darah dan organ, yang berfungsi
sebagai:
a) Pertumbuhan, perkembangan dan perbaikan sel.
b) Memelihara semua jaringan organ tubuh.
c) Menyusun banyaknya reaksi yang saling berbeda namun
dilakukan dalam waktu yang sama.
2. Enzim makanan
Enzim yang mengandung zat nutrisi yang berasal dari buah buahan,
sayuran hijau dan orange serta dari sumber makanan tambahan lain
yang berfungsi:
a) menghancurkan zat protein.
b) melumatkan lemak.
c) memecah karbohidrat dan nutrisi lain menjadi senyawa dan
partikel kecil bermanfaat yang dapat diserap tubuh secara
simbolik
3. Enzim Pencernaan
Enzim pencernaan manusia yang bertugas menghancurkaan dan
mencerna segala makanan lalu menyerap nutrisinya untuk disebarkan
keseluruh jaringan tubuh.

Enzim pencernaan ada 4 bagian , diantaranya:


a) Enzim amilolitik yaitu enzim yang berperan dalam proses
peleburan karbohidrat dan sari tepung gula.
b) Enzim Lipolitik yaitu enzim yang berperan dalam proses
peleburan asaam lemak dan gliserol.
c) EnzimProteolitik yaitu enzim yang berperan dalam proses
peleburan protein asam amino.
d) Enzim Nucleolytic yaitu enzim yang berperan dalam proses
peleburan Asam nukleat

4. Enzim Renin
Berkaitan dengan kelenjar penghasil enzim diseputar dinding lambung
yang berguna untuk menyimpan protein dan nutrisi lain yang ada pada
produk susu agar manfaatnya dapat disebarkan keseluruh bagian
tubuh.
5. Enzim pepton
Mempunyai kemampuan menhancurkan dan memecah protein
komplek agar dapat berubah menjadi molekul molekul pepton.

6. Enzim pepsin
Enzim penting yang terletak didalam lambung yang berguna untuk
merubah protein dan nutrisi lainnya agar dapat diserap dengan baik
lalu disebarkan keseluruh jaringan tubuh.
7. Enzim Tripsin
Enzim yang mampu mengubah pepton menjadi zat asam amino yang
berguna untuk proses penyerapan protein oleh jaringan usus
8. Enzim Sukrase
Enzim yang mampu mengubah sukrose menjadi glukosa dan fruktosa
yang sederhana. keberadaan enzim ini dihasilkan lewat saluran getah
usus halus
9. Enzim Ptialin
Enzim yang terletak diseputar rongga mulut yang terletak pada
kelenjar air liur.yang berguna menagatur dan mengontrol zat tepung
atau pati menjadi glukosa yang naantinya diubah menjadi sebuah
energi
10. Enzim Laktase
Enzim yang menyusun sekaligus mengatur jalnnya enzim menjadi
laktosa menjadi galaktosa dan glukosa. kedua enzim tersebut akan
diserap menjadi nutrisi yang dibutuhkan oleh semua jaringan yang ada
didalam tubuh.
11. Enzim Peptidase
Enzim yang akan keluar bersama getah usus halus dan mengubahnya
menjadi sari protein penting yang dibutuhkan jaringan tubuh.
12. Enzim Isomaltase
Enzim yang dihasilkan oleh getah usus agar dapat menggabungkan zat
maltase menjadi kameltosa yang lebih efesien.
13. Enzim Ribonuklease
Enzim yang mampu melakukan penggandaan atau replikasi DNA
enzim yang sudah pasti menghasilkan RNA.

14. Enzim lipase


Fungsi enzim lipase yang bertugas menghancurkan dan mencerna
makanan lemak dan lipid untuk menjaga dan melindungi kantung
empediu agar tetap dalam keadaan normal.
15. Enzim Katalse
Berfungsi melindungi dan menjaga hati serta menetralisir gerak dan
pertumbuhan semua racun yang ada pada tubuh. Jika organ hati
mengalami gangguan maka racun yang memasuki tubuh sulit untuk
dinetralisir dan dibuang lewat urin dan keringat.
16. Enzim Arsinase
Berfungsi menyupali dan menyebarkan asam amino arginin menjadi
ornitin dan urea. Sifat zat ornitin sangat membatasi dan membelenggu
amonia dan karbon dioksida yang bersifat racun. Kemudian Ornitin
dinetralisir oleh hati agar racun daapat segera dihilangkan.
17. Enzim Troponin
Berfungsi mengontrol dan mengatur otot jantung untuk merespon
sinyal yang diterima untuk reaksi atau kontraksi.
18. Enzim Aminotransferase alanin
Enzim yang ada pada sel hati, otot jantung, ginjal dan otot rangka
yang berfungsi melindungi dan meningkatkan kesehatan tubuh dengan
cara mereka masing masing.
19. Enzim Lisozim
Berfungsi untuk menyaring, menghambat sekaligus membunuh
bakteri dengan cara menghancurkan dinding selnya.

Enzim yang berperan sebagai anti bakteri ini terdapat pada :


a) cairan mulut (saliva)
b) ASI (air susu ibu)
c) Cairan keringat
d) Airmata
e) Cairan minyak alami yang ada dibawah kulit
20. Enzim yang ada pada lensa mata
Enzim yang ada pada lensa mata berfungsi melindungi dan
mempertahankan fungsinya pada bagian bagian mata dari degenerasi.
Tetapi seiring bertambahnya usia Enzim akan menurun kualitas
fungsinya sehingga menyebabkan perubahan kimia terhadap protein
yang menjadikan koagulasi seperti kabut putih yang menghalangi
penglihatan serta jalan masuknya cahaya kedalam retina. ini biasa
terjadi:

a) Pada mata katarak


b) Mata keruh
c) Rabun ayam
d) Rabun senja
e) Rabun jauh
f) Rabun dekat

21. Enzim Lizosim


Lizosim adalah sekumpulan protein yang ada pada air mata yang
bermanfaat untuk melemahkan, menurunkan dan mematikan aktifitas
kinerja dari bakteri, karena air mata dapat bertindak sebagai anti biotik
alami yang lebih ampuh daripada obat mata. Lizosim bertindaak
sebagai anti kekeringan yang mampu melumasi permukaan retina agar
tetap lembab dan terhindar dari iritasi akibat masuknya debu dan
partikel kecil lainnya.
22. Enzim Bradikinin
Enzim Bradikinin mampu mempengaruhi kelenjar keringat yang
menyebabkan cairan keringat mengurai dalam bentuk garam dan urea
dari dalam kapiler darah kemudian dikirim melalui permukaan kulit
dan terbentuklah yang namanya keringat. Cairan keringat bermanfaat
sebagai penyembuh luka, pengontrol keseimbangan kelembaban kulit
dan dapat memblokir aktifitas bakteri. Cairan keringat dapat bertindak
sebagai antibiotik alami yang lebih baik daripada pemakaian hand
body lotion.
23. Enzim Lisozim
Air susu ibu bersifat penyembuh alami yang lebih ampuh daripada
imunisasi bayi yang biasa dilakukan oleh manusia, karena ASI sarat
dengan nutrisi yang sanggup memberikan pertahanan dan
perlindungan kuat terhadap kesehatan dan pertumbuhan bayi, mampu
mengatasi infeksi melalui sel fagosit (pembunuh sel bakteri ) dan
Imuniglobulin (antibodi). ASI mengandung dari berbagai bentuk zat
kekebalan tubuh yang bisa dijadikan antibiotik alami dan kinerjanya
didukung oleh kinerja enzim Lisozim dan bahkan Enzim Lisozim
sudah menjadi bagian yang mengikat dari ASI yang gunanya agar ASI
selalu sehat dan terhindar dari serangan bakteri.
24. Enzim yang ada pada minyak alami kulit
Kulit adalah benteng untuk menghambat dan memperlambat aktifitas
pertumbuhan virus dan bakteri. Kemudian ada enzim yang menyertai
minyak alami kulit yaitu Enzim fagosit yang fungsinya membunuh
bakteri dengan zat antibiotiknya. Bagian bagian kulit memiliki minyak
alami yang tersembunyi dibawah kulit dekat sel kolagen yang
berfungsi untuk melembabkan kulit didalam kondisi cuaca apapun dan
mengatur volume keringat agar racun yang keluar bersama keringat
dapat segera disaring agar tidak menjadi tumpukan bakteri.
25. Enzim saliva yang ada pada air liur
Air liur berfungsi mempercepat dan mempermudah penghancuran dan
pencernaan yang terjadi secara kimiawi. Air liur mampu mempercepat
pembuhan luka dan memperbaiki jaringan kulit yang rusak karena
infeksi, karena cairan air mengandung antibiotik alami.

C. Sifat-sifat Enzim
Terdapat suatu molekul yang wujudnya sering dikenal sebagai substrat
yang nantinya akan dimaksimalkan semua perubahannya sehingga
bisa menjadi molekul dengan wujud yang lebih sederhana, yakni dalam
bentuk produk yang sudah siap untuk proses penyerapan oleh bagian tubuh.
Dalam proses berlangsungnya suatu reaksi biokimia tersebut, maka enzim -
enzim sudah mampu melakukan percepatan terhadap suatu lintasan
metabolisme.
Enzim akan bekerja dengan cara melakukan suatu reaksi secara
bersama – sama dengan suatu molekul yang ada pada substrat. Spesifitas
enzim sendiri tergolong sudah sangat tinggi terhadap bagian substratnya.
Substrat merupakan reaktan yang diproses pada suatu reaksi yang
selanjutnya akan dikatalisasi oleh enzim.

1. Enzim Digunakan Sebagai Katalisator


Yang pertama, enzim mempunyai sifat – sifat yang berperan
sebagai katalisator. Enzim merupakan katalis yang bisa digunakan
untuk melakukan perubahan terhadap suatu laju reaksi tanpa berperan
langsung atau pun ikut serta dalam proses bereaksi. Jika tidak
terdapat keberadaan enzim, maka dalam suatu reaksi dirasa akan
sangat sulit terjadi. Berbeda lagi jika terdapat keberadaan enzim, maka
kecepatan reaksi pada enzim akan bisa mengalami peningkatan pesat
dari awalnya 107 sampai 1013 kali.
Misalnya seperti pada enzim katalase yang mempunyai
kandungan ion besi (Fe) dan mampu melakukan penguraian sebanyak
5 juta molekul khususnya hidrogen peroksida (H2O2) setiap menitnya
pada 00C. Hidrogen peroksida hanya bisa mengalami proses
penguraian oleh atom besi, tetapi waktu yang diperlukan oleh satu
atom besi untuk menguraikan beberapa molekul hydrogen peroksida
adalah selama sekitar 300 tahun. Kemudian satu molekul katalase
yang terdapat kandungan satu atom besi akan mengalami proses
penguraian dalam kurun waktu satu detik.

2. Enzim Bekerja Secara Spesifik dan Selektif


Cara kerja enzim cenderung lebih spesifik, maksudnya suatu enzim
hanya bisa melakukan proses pengubahan terhadap zat – zat tertentu
saja. Dengan kata lain, ternyata enzim hanya bisa ikut andil dalam
mempengaruhi satu reaksi saja dan tidak bisa memberi pengaruh
terhadap reaksi lain yang bukan termasuk bidangnya. Satu enzim yang
bersifat khusus untuk satu substrat, contohnya pada enzim katalase
yang hanya bisa melakukan hidrolisis terhadap H2O2 sehingga
menghasilkan H2O dan juga O2.

3. Enzim Mempunyai Sifat Bolak – Balik


Sifat-sifat yang terdapat pada enzim berikutnya ialah untuk
membantu pekerjaan secara bolak-balik dengan alasan bisa ikut
melakukan reaksi tanpa adanya suatu pengaruh terhadap hasil akhir
dan akan melakukan pembentukan kembali terhadap hasil reaksinya
yakni sebagai enzim.
Ketika enzim ikut andil dalam melakukan suatu reaksi, semua
struktur kimia pada enzim akan berubah, tetapi pada proses akhir
reaksi yang sudah terjadi, semua struktur kimia enzim akan
mengalami pembentukan kembali ke bentuk seperti semula.
Contohnya pada enzim lipase yang bisa melakukan pengubahan
terhadap lemak kemudian menghasilkan asam lemak dan juga gliserol.
Namun sebaliknya, enzim lipase juga mampu melakukan
proses penyatukan terhadap gliserol dan juga asam lemak sehingga
bisa menjadi lemak seperti semula.
Enzim tidak hanya bisa melakukan penguraian terhadap molekul
yang bersifat kompleks, tetapi juga bisa melakukan proses
pembentukan terhadap molekul yang mempunyai sifat kompleks dari
molekul-molekul yang mempunyai sifat sederhana penyusunnya
(yakni proses reaksi bolak-balik).

4. Enzim Bisa Dikatakan Seperti Protein


Enzim mempunyai sebagian besar dari sifat yang ada pada
protein yakni sehingga sangat dpengaruhi oleh pH dan juga suhu.
Pada suhu yang relatif rendah protein enzim akan berlangsung suatu
proses yang disebut dengan koagulasi dan pada suhu yang
relatif tinggi protein enzim akan berlangsung suatu proses yang
disebut dengan denaturasi.

5. Enzim Mempunyai Sifat Termolabil


Suhu merupakan salah satu komponen yang bisa mempengaruhi
aktivitas enzim. Apabila suhu relatif rendah, maka kerja enzim akan
berubah menjadi semakin lambat. Semakin tingginya kondisi suhu
yang ada saat proses terjadinya reaksi kimia dan dipengaruhi oleh
enzim, maka kerja enzim akan menjadi semakin cepat. Namun
apabila kondisi suhu terlalu tinggi, maka enzim secara otomatis akan
mengalami proses denaturasi.

6. Hanya diperlukan dalam jumlah sedikit


Karena enzim mempunyai fungsi yang digunakan sebagai
katalisator, namun tidak ikut serta dalam proses reaksi, maka jumlah
yang akan digunakan sebagai bahan katalis tidak membutuhkan terlalu
banyak. Biasanya satu molekul enzim bisa melakukan
aktivitas kerjanya secara berulang kali, selama kondisi molekul
tersebut tidak mengalami kerusakan.

7. Enzim Merupakan Koloid


Karena enzim pada dasarnya terbentuk dari komponen – komponen
protein, maka sifat-sifat yang ada pada enzim masuk ke dalam
kategori koloid. Enzim mempunyai bagian permukaan antar partikel
yang tentunya sangat besar yang menyebabkan bidang aktivitasnya
secara otomatis menjadi ikut besar.
8. Enzim Mampu Menurunkan Energi Aktivasi
Suatu proses reaksi kimia bisa terjadi apabila molekul yang ikut
andil di dalamnya mempunyai energi internal yang cukup untuk
digunakan membawanya ke bagian puncak bukit energi dan
selanjutnya menuju ke bentuk reaktif yang dinamakan sebagai tahap
transisi.
Energi aktivasi yang ada pada suatu reaksi merupakan jumlah
energi dalam bentuk kalori yang dibutuhkan dalam upaya membawa
semua bagian molekul yang ada pada 1 mol senyawa di suhu tertentu
dan kemudian akan menuju suatu tingkat transisi (perantara) pada titik
puncak sebagai batasan energi.
Jika suatu proses reaksi kimia dimasukkan katalis seperti
misalnya enzim, maka energi aktivasi yang ada akan bisa dengan
mudah dikontrol penurunannya dan pada akhirnya reaksi yang
ada akan berjalan dengan ritme yang tentunya lebih cepat.

Anda mungkin juga menyukai