Anda di halaman 1dari 8

LEMBAR KERJA MAHASISWA

IDENTIFIKASI ENZIM PADA USUS DAN EMPEDU PADA IKAN MAS


SERTA PENGUJIAN KARBOHIDRAT DAN PROTEIN PADA
MAKANAN

Disusun Oleh :

KELOMPOK 6

1. MAILATURROBIATIS S. (16030654005)

2. DITA KUSUMA C (16030654034)

3. ARIF HIDAYAT (16030654052)

4. CELINA NUANDA BASUKI (16030654068)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

2018
A. Judul
Identifikasi enzim pada usus dan empedu pada ikan mas serta pengujian
karbohidrat dan protein pada makanan
B. Tujuan
1. Untuk menguji pengaruh empedu terhadap minyak.
2. Untuk menguji larutan sampel terhadap adanya kandungan enzim
amilase, maltase dan tripsin.
3. Untuk menguji karbohidrat dan protein pada makanan
C. Manfaat

1. Mahasiswa mampu menguji pengaruh empedu terhadap minyak


2. Mahasiswa mampu menguji larutan sampel terhadap adanya
kandungan enzim amilase, lipase dan tripsin.
3. Mahasiswa mampu menguji karbohidrat dan protein pada makanan.
D. Prtanyaan Pngamatan

1. Bagaimana menguji pengaruh empedu terhadap minyak?


2. Bagaimana menguji larutan sampel terhadap adanya kandungan enzim
amilase, lipase dan tripsin?
3. Bagaimana menguji karbohidrat dan protein pada makanan?
E. Kajian Teori
1. Usus
Usus merupakan segmen yang terpanjang dari saluran
penceraan. Pada bagian depan usus terdapat dua saluran yang masuk
ke dalam yaitu saluran yang berasal dari kantung empedu dan yang
berasal dari pancreas. Lapisan mukosa usus tersusun oleh selapis sel
epitellium dengan bentuk prismatic. Pada lapisan ini terdapat tonjolan
membentuk sarang tawon pada usus bagian depan dan lebih beraturan
pada usus bagian belakang, terutama pada ikan lele. Bentuk sel yang
umum ditemukan pada epithelium usus adalah enterosit dan mukosit.
Enterosit merupakan sel yang paling dominan dan diantara enterosit
terdapat mukosit. Jumlah mukosit semakin meningkat ke arah bagian
belakang usus.
Enterosit merupakan sel yang permukaan atasnya mengarah
memiliki mikrovili yang berperan dalam penyerapan makanan. Secara
histologis enterosit pada ikan yang telah menyerap zat makanan akan
berwarna keputih-putihan dan berbeda sekali dengan sel yang tidak
menyerap zat makanan. Mukosit merupakan sel penghasil lendir yang
berbentuk piala. Bagian bawah mukosit mengandung mucigen yang
akan berubah menjadi lendir jika telah dilepaskan oleh sel dan
bereaksi dengan air (Fujaya, 2004).
2. Kelenjar Pencernaan
Kelenjar pencernaan berguna untuk menghasilkan enzim
pencernaan yang nantinya akan bertugas membantu proses
penghancuran makanan. Enzim pencernaan yang dihasilkan oleh
ikan buas juga berbeda dengan ikan vegetaris. Ikan buas pada
umumnya menghasilkan enzim-enzim pemecah protein, sedangkan
ikan vegetaris menghasilkan enzim-enzim pemecah karbohidrat.
Kelenjar pencernaan terdiri dari hati dan pankreas. Disamping itu,
saluran pencernaannya (lambung dan usus) juga berfungsi sebagai
kelenjar pencernaan.
Hati meupakan organ penting yang mensekresikan bahan
untuk proses pencernaan. Organ ini umumnya merupakan suatu
kelenjar yang kompak, berwarna merah kecokelatan. Posisi hati
terletak pada rongga tubuh bagian bawah, di belakang jantung dan
disekitar usus depan. Di sekitar hati terdapat organ berbentuk
kantong kecil, bulat, oval atau memanjang dan berwarna hijau
kebiruan, organ ini dinamakan kantung empedu yang fungsinya
untuk menampung cairan empedu yang disekresikan oleh organ hati.
Secara umum hati berfungsi sebagi tempat metabolisme karbohidrat,
lemak dan protein serta tempat memproduksi cairan empedu.
Pankreas merupakan organ yang mensekresikan bahan
(enzim) yang berperan dalam proses pencernaan. Pankreas ada yang
berbentuk kompak dan ada yang diffus (menyebar) di antara sel hati.
Letak penkreas berdekatan dengan usus depan sebab saluran
pankreatik bermuara ke usus depan. Saluran pankreatik yaitu
saluran-saluran kecil yang bergabung satu sama lain dan pada
akhirnya akan terbentuk saluran yang keluar dari pankreas menuju
usus depan.
Sebuah sumber penting dari enzim pencernaan pankreas.
Organ ini berdekatan dengan lambung dan dapat sebagai organ
diskrit atau difus tergantung pada spesies. Enzim diproduksi oleh
pankreas hanya di hadapan makanan dan terlibat dalam pemecahan
semua nutrisi.
Baik hati dan kantung empedu memainkan peran penting
dalam pencernaan. Hati baik asimilasi produk-produk dari
pencernaan ke dalam bentuk yang dapat digunakan dan membantu
proses pencernaan melalui produksi empedu yang disimpan dalam
kantung empedu. Empedu melayani sejumlah fungsi :
i. Membantu dengan emulsifikasi dan penyerapan
lipid/lemak,
ii. Menetralkan asam klorida dari lambung (dan sehingga
mencegah kemungkinan ulserasi usus) dan,
iii. Memastikan bahwa racun diserap kembali ke usus untuk
ukuran excretion.The dan kepenuhan kandung empedu
merupakan indikasi status makan ikan.
3. Pengertian Protein
Protein berfungsi sebagai bahan penyusun selaput sel dan dinding
sel, jaringan pengikat, pembentuk membran sel, mengangkut molekul-
molekul lain (hemoglobin) dan sebagai zat antibodi. Di dalam
kehidupan, protein memegang peranan yang penting pula. Proses
kimia dalam tubuh dapat berlangsung dengan baik karena adanya
enzim, suatu protein yang berfungsi sebagai biokatalisator. Kita dapat
memperoleh protein  dari bahan makanan yang banyak mengandung
protein, misalnya pada hewan terkandung protein hewani, sedangkan
pada tumbuhan terkandung protein nabati.
Dalam ilmu Kimia, pencampuran atau penambahan suatu senyawa
dengan senyawa yang lain dikatakan bereaksi bila menunjukkan
adanya tanda terjadinya reaksi, yaitu: adanya perubahan warna, timbul
gas, bau, perubahan suhu, dan adanya endapan. Pencampuran yang
tidak disertai dengan tanda demikian, dikatakan tidak terjadi reaksi
kimia. Ada beberapa reaksi khas dari protein yang menunjukkan
efek/tanda terjadinya reaksi kimia, yang berbeda-beda antara pereaksi
yang satu dengan pereaksi yang lainnya. Semisal reaksi uji protein
(albumin) dengan Biuret test yang menunjukkan perubahan warna,
belum tentu sama dengan pereaksi uji lainnya.
Protein yang terdapat dalam makanan kita dicernakan dalam
lambung dan usus menjadi asam-asam amino, yang diabsorsi dan
dibawa oleh darah ke hati. Sebagian asam amino diambil oleh hati,
sebagian lagi diedarkan ke dalam jaringan-jaringan di luar hati.
Protein dalam sel-sel tubuh dibentuk dari asam amino. Bila ada
kelebihan asam amino dari jumlah yang digunakan untuk biosintesis
protein, kelebihan asam amino akan diubah menjadi asam keto yang
dapat masuk kedalam siklus asam sitrat atau diubah menjadi urea.
Hati merupakan organ tubuh dimana terjadi reaksi katabolisme
maupun anabolisme. Asam amino yang dibuat dalam hati, maupun
yang dihasilkan dari proses katabolisme protein dibawa oleh darah ke
dalam jaringan untuk digunakan. Asam amino yang terdapat dalam
darah berasal dari tiga sumber, yaitu absorpsi melalui dinding usus,
hasil penguraian protein dalam sel dan hasil sintesis asam amino
dalam sel.
Asam amino adalah monomer protein yang mempunyai dua gugus
fungsi yaitu gugus amino dan gugus hidroksil. Jumlah asam amino
yang terdapat di alam ada beratus – ratus jumlahnya, namun yang
diketahui ikut membangun protein hanya sekitar 20 macam. Sifat
asam amino antara lain memiliki titik leleh di atas 200 °C, larut dalam
senyawa polar dan tidak larut dalam senyawa nonpolar serta memiliki
momen dipol yang besar.
4. Pengertian Karbohidrat
Karbohidrat adalah polihidroksi aldehid (aldosa) atau olihidroksi
keton (ketosa) dan turunannya atau senyawa yang bila dihidrolisa akan
menghasilkan salah satu atau kedua komponen tersebut. Karbohidrat
merupakan sumber energi bagi aktivitas kehidupan manusia disamping
protein dan lemak. Di Indonesia kurang lebih 80-90% kebutuhan energi
berasal dari karbohidrat, karena makanan pokok orang Indonesia
sebagian besar mengandung karbohidrat seperti: beras, jagung, sagu,
ketela pohon dan lain-lain.
Sumber utama karbohidrat adalah berasal dari tumbuh-tumbuhan
(nabati). Karbohidrat terbentuk dalam tumbuh-tumbuhan sebagai hasil
reaksi dari karbondioksida (CO2) dengan air (H2O) dengan bantuan
sinar matahari melalui proses fotosintesis dalam tanaman yang
berklorofil (bagian  daun). Karbohidrat dalam makanan biasanya dalam
bentuk umbi-umbian, serealia maupun dalam batang tanaman. Selain
dari sumber nabati, karbohidrat juga berasal dari pangan hewani yang
terbentuk dalam jumlah yang kecil melalui proses biosintesa glikogen
dan sintesa secara kimiawi.
Karbohidrat dapat dioksida menjadi energi, misalnya glukosa
dalam sel jaringan manusia dan hewan. Dalam tubuh, karbohidrat
mengalami perubahan atau metabolisme yang menghasilkan antara lain
glukosa yang terdapat dalam darah. Sedangkan karbohidrat yang
disintesa dalam hati berupa glikogen digunakan oleh sel-sel pada
jaringan otot sebagai sumber energi.
Pada umumnya karbohidrat dapat dikelompokkan menjadi
monosakarida, oligosakarida, serta polisakarida. Monosakarida
merupakan suatu molekul yang dapat terdiri dari lima atau enam atom
C, sedangkan oligosakarida merupakan polimer dari 2-10
monosakarida, pada pada umumnya polisakarida merupakan polimer
yang terdiri lebih dari 10 monomer monosakarida.

F. Alat dan Bahan


Kegiatan 1. Pengujian Empedu

Alat:

1. Rak tabung reaksi 1 buah


2. Tabung reaksi 2 buah
3. Pipet 1 buah

Bahan :

1. Cairan empedu 2 ml
2. Aquades Secukupnya
3. Minyak 2 ml

Kegiatan 2. Uji enzim

Alat :

1. Rak tabung reaksi 1 buah


2. Tabung reaksi 9 buah
3. Pipet 1 buah
4. Pembakar Bunsen 1 buah
5. Kawat kasa 1 buah
6. Kaki tiga 1 buah
7. Penjepit tabung reaksi 1 buah

Bahan :

1. Isolat usus secukupnya


2. Ekstrak usus secukupnya
3. Aquades secukupnya
4. Larutan amilum 3 ml
5. Benedict secukupnya
6. Larutan maltose 3 ml
7. Putih telur secukupnya
8. Biuret secukupnya

Kegiatan 3. Uji Karbohidrat dan Protein

Alat :

1. Mortar dan Alu 1 buah


2. Tabung reaksi 6 buah
3. Rak tabung reaksi 1 buah
4. Pembakar spirtus 1 buah
5. Kawat kasa 1 buah
6. Kaki tiga 1 buah

Bahan :
1. Biuret secukupnya
2. Benedict secukupnya
3. Roti Tawar secukupnya
4. Nasi secukupnya
5. Kentang secukupnya
6. Tempe secukupnya
7. Susu secukupnya
8. Keju secukupnya
Daftar Pustaka

Aida. 2014. LaporanFisiologiHewan (Online).

(https://id.scribd.com/doc/134504193/25/Tes-pembuktian-adanya-enzim-
tripsin, diakses 12 Maret 2018).

Darwindra, Haris Dianto. 2010.  Karbohidrat (Online).

(https://harisdianto.files.wordpress.com/2010/01/karbohidrat pdf, diakses


12 Maret 2018).

Anda mungkin juga menyukai