Anda di halaman 1dari 15

Peta konsep

TUBUH TUMBUHAN

Tersusun atas

ORGAN TUMBUHAN JARINGAN


Penyusun dari
TUMBUHAN

Dibagi menjadi Terdiri dari

VEGETATIF GENERATIF MERTISTEM DEWASA

Dikelompokkan menjadi
Dibagi menjadi
Terdiri atas

AKAR BUNGA PRIMER PELINDUNG


Terdiri atas

BATANG BUAH DAN SEKUNDER PENGISI


BIJI

DAUN PENGUAT

PENGANGKUT
Struktur Dan Fungsi Jaringan
Penyusun Akar

Akar tumbuhan merupakan struktur tumbuhan yang terdapat di dalam tanah.


Akar sebagai tempat masuknya mineral (zat-zat hara) dari tanah menuju ke seluruh
bagian tumbuhan. Akar merupakan kelanjutan sumbu tumbuhan. Terdapat dua jenis
perakaran pada tumbuhan yaitu akar serabut dan akar tunggng. Tumbuhan monokotil
seperti padi, jagung dan rumput memiliki akar serabut. Sebaliknya tumbuhan dikotil
seperti mangga dan jambu memiliki akar tunggang.

Gambar 1. Jenis akar tumbuhan


Sumber : www.ebiologi net.com

a. Struktur Akar
Secara morfologis ( dipotong membujur ) Struktur dan Jaringan akar terdiri
atas : leher akar (pangkal akar), batang akar, cabang akar, serabut akar,
rambut akar, ujung akar, dan tudung akar (kaliptra).

Gambar 2. Akar dan bagian bagiannya


Sumber : www. Google.com
Bagian akar yang secara langsung terhubung dengan batang disebut
leher akar. Sementara bagian yang berada di antara leher dan ujung akar
dinamakan batang akar. Selanjutnya, akar juga memiliki bagian menonjol
pada batang yang membentuk cabang akar. Selain itu, ada juga akar halus
bercabang-cabang yang disebut serabut akar. Lalu, akar juga memiliki
bagian yang mengalami diferensiasi pada jaringan epidermisnya. Bagian
ini dinamakan rambut akar. Sementara, bagian ujung akar yang berfungsi
sebagai pelindung mesistem saat akar memanjang menembus tanah
disebut tudung akar. Akar berkembang dari meristem apikal di ujung akar
yang dilindungi kaliptra (tudung akar). Meristem apikal selalu membelah
diri menghasilkan sel-sel baru. Sel-sel baru terbentuk pada bagian tudung
akar atau bagian dalam meristem apikal. Pembelahan meristem apikal
membentuk daerah pemanjangan, disebut zona perpanjangan sel. Di
belakangnya terdapat zona diferensiasi sel dan zona pendewasaan sel.
Pada zona diferensiasi sel, sel-sel akar berkembang menjadi beberapa sel
permanen. Misalnya beberapa sel terdiferensiasi menjadi xilem, floem,
parenkim, dan sklerenkim.

Gambar 3. Struktur akar tumbuhan

Sumber : www.google.co.id
Secara anatomi ( dipotong melintang ) Struktur dan jaringan penyusun
akar tumbuhan sebagai berikut :
1) Epidermis terdiri dari satu lapis sel yang tersusun rapat. Dinding
selnya tipis sehingga mudah ditembus air. Memiliki rambut-rambut
akar yang merupakan hasil aktivitas sel dari belakang titik tumbuh.
Rambut rambut akar berfungsi memperluas bidang penyerapan.
2) Korteks terdiri dari banyak sel dan tersusun berlapislapis, dinding
selnya tipis dan mempunyai banyak ruang antarsel untuk pertukaran
gas. Jaringanjaringan yang terdapat pada korteks antara lain:
parenkim, kolenkim, dan sklerenkim.
3) Endodermis terletak di sebelah dalam korteks. Endodermis berupa
satu lapis sel yang tersusun rapat tanpa ruang antarsel. Dinding selnya
mengalami penebalan gabus. Deretan sel-sel endodermis dengan
penebalan gabusnya dinamakan pita kaspari. Pita kaspari ini tidak
tembus air dan zat-zat terlarut lainnya. Air dan zat-zat terlarut yang
melewati endodermis harus melalui protoplasma yang melekat pada
pita kaspari dan melalui dinding sel yang letaknya sejajar dengan
silinder pusat.
4) Stele (silinder pusat) terletak di sebelah dalam endodermis. Berkas
pengangkutan terdapat di antara stele.
b. Fungsi Akar
Meskipun tumbuhan monokotil dan tumbuhan dikotil memiliki sistem
perakaran yang berbeda, tetapi fungsi akar pada tumbuhan tersebut sama.
Akar merupakan organ pada tumbuhan yang berfungsi sebagai berikut :
Untuk menyerap air dan garam-garam mineral (zat-zat hara) dari
dalam tanah.
Untuk menunjang dan memperkokoh berdirinya tumbuhan di
tempat hidupnya.
Pada beberapa jenis tumbuhan, akar berfungsi sebagai alat
bernapas, misalnya pada tumbuhan bakau.
Pada beberapa jenis tumbuhan, akar berfungsi sebagai tempat menyimpan
cadangan makanan atau sebagai alat perkembangbiakan vegetatif.
Misalnya, wortel memiliki akar tunggang yang membesar, berfungsi
sebagai tempat menyimpan makanan. Pada tanaman sukun, dari bagian
akar dapat tumbuh tunas yang selanjutnya tumbuh menjadi individu baru.
Struktur Dan Fungsi Penyusun
Batang

Batang merupakan organ tumbuhan yang umumnya terletak di atas


tanah, walaupun ada beberapa tumbuhan yang batangnya berada di dalam
tanah, misalnya Canna sp.
a. Batang Tumbuhan Dikotil
Di bagian belakang meristem apikal yang tersusun dengan berurutan ada
protoderm yang akan mengalami proses pembentukan menjadi epidermis,
prokambium mengalami proses pembentukan xilem, floem dan juga kambium
vaskuler, serta pada bagian meristem dasar yang akan mengalami proses
pembentukan menjadi empulurdan juga korteks. Pada umumnya bagian
batang pada tumbuhan yang tergolong dikotil mempunyai susunan seperti
lapisan epidermis, korteks, dan juga stele.

• Epidermis

Epidermis di bagian batang pada tumbuhan yang tergolong dikotil


yakni susunan dari sel pipih yang rapat. Bagian ini mempunyai fungsi
untuk melakukan perlindungan terhadap jaringan yang terletak di
bagian dalam batang, setelah batang mengalami suatu proses
pertumbuhan sekunder.

• Korteks

Korteks yang ada di bagian batang pada tumbuhan yang tergolong


dikotil merupakan jaringan yang susunannya terdiri dari sel-sel
parenkim yang digunakan sebagai jaringan dasarnya. Korteks batang
sendiri terbagi menjadi dua yakni korteks bagian luar dan korteks
bagian dalam. Korteks bagian luar terdiri dari bagian sel-sel kolenkim
yang berkoloni atau pun bagian sel-sel kolenkim yang bercampur
menjadi satu (selang-seling) dengan bagian sel-sel parenkim yang
mengalami proses pembentukan lingkaran yang tertutup. Korteks
bagian dalam terbentuk dari bagian sel-sel parenkim
Korteks bagian dalam yang ada pada tumbuhan mempunyai biji
tertutup yang mempunyai suatu lapisan sel yang akan mengalami
proses pembentukan menjadi lingkaran dan di dalamnya berisi butir-
butir pati yang sering disebut sebagai seludang pati.

• Stele

Stele atau sering disebut sebagai silinder pusat di bagian batang pada
tumbuhan yang tergolong dikotil adalah bagian yang paling dalam dari
bagian batang itu sendiri yang letaknya di sebelah dalam bagian
endodermis. Stele tersusun atas lapisan paling luar yang sering disebut
dengan perikambium atau bisa juga disebut dengan perisikel. Di dalam
perikambium sendiri ada empulur dan juga berkas vaskuler yang
terdiri atas dua bagian yakni floem dan juga xilem.

Gambar 4. Struktur batang dikotil

Sumber : www.google.co.id

b. Batang Monokotil
Pada bagian meristem apikal pada tumbuhan yang tergolong monokotil
yang mempunyai ukuran yang relatif lebih kecil daripada bagian
meristem apikal pada tumbuhan yang tergolong dikotil.
Meristem akan mengalami proses pembentukan menjadi tunas aksiler,
bakal daun, dan juga epidermis. Di bagian bawah meristem apikal, ada
pula bagian meristem perifer.

Gambar 5. Struktur batang monokotil

Sumber : www.google.co.id

• Epidermis

Epidermis bagian batang pada tumbuhan yang tergolong monokotil


mempunyai bagian dinding sel yang cenderung lebih tebal jika
dibandingkan dengan tumbuhan yang tergolong dikotil. Mengapa
demikian? karena epidermis disini terdiri atas stomata dan juga bulu-
bulu.

• Korteks

Korteks bagian batang pada tumbuhan yang tergolong monokotil


berupa jaringan-jaringan yang ada di bagian bawah epidermis. Pada
umumnya korteks tersusun dari bagian sel-sel sklerenkim yang berupa
kulit batang. Kulit batang sendiri mempunyai fungsi dalam
memperkuat dan juga mengeraskan bagian-bagian dari luar batang.
Struktur Dan Fungsi
Jaringan Penyusun Daun

Daun yakni istilah yang dipakai dalam menamai bagian dari tumbuhan yang
mempunyai bentuk serupa dengan lembaran yang pipih dan pada umumnya
memiliki warna hijau jika terkena cahaya dan juga udara secara
langsung. Asal mula daun karena adanya meristem apikal yang mengalami
pertumbuhan sehingga bisa membentuk menjadi kuncup yang akan
menonjol ke bagian samping.
Fungsi dari daun sebagai bagian dari tumbuhan adalah untuk digunakan
sebagai tempat melakukan proses fotosintesis atau pun produksi dari bahan-
bahan makanan. Selain itu daun juga memiliki fungsi lain seperti digunakan
sebagai alat ekskresi pada sebuah peristiwa evaporasi dan juga gutasi
dimanfaatkan sebagai tempat untuk dilakukannya proses pertukaran gas
yakni O2 (sering disebut sebagai Oksigen) dan CO2 (sering disebut sebagai
karbondioksida) karena terdapatnya stomata dan juga gutatoda.

1. Epidermis
Epidermis pada daun terletak pada bagian permukaan yang ada di atas
daun (yang sering disebut sebagai permukaan adaksial). Pada bagian
lapisan ini tidak tersedia suatu ruang antar sel-sel. Di antara bagian dari
sel epidermis terdapat bagian sel penjaga yang mempunyai fungsi dalam
membantu pembentukan stomata. Berikut bagian-bagian dari
epidermis.
• Stomata

Fungsi dari stomata sendiri adalah sebagai tempat untuk digunakan


dalam proses pertukaran gas dan juga proses pertukaran air. Stomata
yang terdapat pada bagian permukaan daun terletak secara menyebar
dan juga mempunyai jumlah yang tentunya lebih banyak dibandingkan
dengan bagian permukaan yang terdapat di atas daun.

• Kutikula

Kutikula adalah bagian yang mengalami pembentukan dari suatu proses


penebalan pada bagian dinding sel luar dari epidermis bagian atas.
Kutikula mempunyai fungsi yakni digunakan dalam upaya mencegah
proses penguapan, sehingga bisa digunakan untuk mengurangi kadar
hilangnya air yang bisa terjadi melalu epidermis bagian atas.

.
• Trikomata

Trikomatan mengalami proses pembentukan pada bagian epidermis atas


atau pun bawah bagian daun dan mempunyai fungsi dalam upaya
mencegah terjadinya suatu proses penguapan yang seringkali
melampaui batas atau dengan kadar yang sangat berlebihan sehingga
akan mengurangi air yang terkandung dalam tumbuhan.

• Bulliform dan velamen

Kedua bagian ini juga memiliki peran yang tidak kalah penting pada
tumbuhan khususnya epidermis pada daun. Blliform dan juga velamen
merupakan bagian dari sel yang digunakan dalam upaya melakukan
proses penyimpanan air yang mempunyai ukuran relatif lebih besar
dibandingkan dengan ukuran sel epidermis yang lainnya.

2. Mesofil

Mesofil pada daun adalah suatu jaringan dasar yang terbentuk dari
bagian parenkim palisade (sering disebut sebagai jaringan penyokong)
dan juga bagian jaringan spons (sering disebut sebagai bunga
karang). Pada tumbuhan yang tergolong dikotil, di bagian bawah dari
epidermis terdapat bagian dari sel-sel parenkim. Sel-sel parenkim akan
mengalami pembentukan menjadi jaringan parenkim palisade dan juga
jaringan spons. Definisi dari jaringan parenkim palisade adalah jaringan
parenkim yang ada pada daun yang mempunyai kloroplas dengan
jumlah yang relatif banyak sehingga pada bagian jaringan tersebut akan
mengalami suatu proses fotosintesis. Sel yang ada pada bagian jaringan
parenkim tersusun dengan sangat rapat.

3. Berkas Vaskuler

Penyusun berkas vaskuler pada daun yakni folem dan juga xilem yang
letaknya pada bagian tulang daun, bagian tulang-tulang cabang, dan
juga bagian urat-urat daun yang tampak menonjol di bagian permukaan
yang ada di bagian bawah daun. Bagian xilem berguna dalam
membantu mengalirkan air dan juga mineral. Sel-sel floem berguna
dalam membantu mengedarkan zat-zat organik yang merupakan hasil
dari proses fotosintesis. Berkas vaskuler bisa dikatakan sebagai lanjutan
dari berkas vaskuler yang ada pada bagian batang, meskipun luasnya
tidak seluas seperti pada bagian batang.
4. Struktur Dan Fungsi Jaringan Bunga

Fungsi utama bunga pada tumbuhan adalah sebagai alat perkembangbiakan


generatif. Terdiri dari mikrosporofil sebagai benang sari dan makrosporofil
sebagai putik (pistillum) dengan daun buah sebagai penyusunnya.

Gambar 6. Bagian- bagian bunga

Sumber : www.google.co.id

Benang sari terdiri atas kepala sari dan tangkai sari. Tangkai sari tersusun
oleh jaringan dasar, yaitu sel-sel parenkimatis yang mempunyai vakuola
tanpa ruang antarsel. Pada epidermis tangkai sari terdapat kutikula,
trikomata, atau mungkin juga stomata.

Kepala sari mempunyai beberapa lapisan dinding sebagai berikut.

1. Epidermis, merupakan lapisan terluar yang terdiri dari satu lapis sel.
Epidermis menjadi memipih dan membentuk papila pada kepala sari
yang masak dan berfungsi sebagai pelindung epidermis.
2. Endotesium, merupakan lapisan yang terletak di sebelah dalam
epidermis.
3. Lapisan tengah, merupakan lapisan yang terletak di sebelah dalam
endotesium dan terdiri dari 2–3 lapis sel atau lebih tergantung jenis
tumbuhannya.
4. Tapetum, merupakan dinding terdalam dari antera dan berkembang
mencapai maksimum pada saat terbentuk serbuk sari tetrad.
a. Struktur
Buah Dan Fungsi Buah
Dan Biji

Proses pembuahan (fertilisasi), yaitu proses meleburnya inti sperma


dengan inti sel telur yang menghasilkan zigot. Pembuahan akan
mengakibatkan bakal buah menjadi buah dan bakal biji menjadi biji,
kadang-kadang zigot akan berkembang menjadi lembaga dan menjadi
tumbuhan baru.

Bagian buah terdiri dari beberapa lapisan:

• eksokarpium, yaitu lapisan buah bagian luar,


• mesokarpium, yaitu lapisan buah bagian tengah
• endokarpium, yaitu lapisan buah bagian dalam, karpel yaitu
pembungkusan buah

Gambar 7. Bagian-bagian buah

Sumber : www.google.co.id
b. Biji
Biji merupakan alat perkembangbiakan yang khas untuk tumbuh-
tumbuhan berbiji..

1. Pada beberapa tumbuhan gymnospermae (pinus dan cemara) biji-


bijinya dihasilkan pada permukaan sisik. Biji-bijinya berkumpul
dalam kelompok-kelompok yang disebut tunjung.
2. Pada tumbuhan Angiospermae (tumbuhan berbunga) biji
dihasilkan dalam bangun pengurung yang dikenal sebagai buah.
Pada saat buah matang, buah pecah atau merekah terbuka,
sehingga membebaskan biji-biji yang terkurung tersebut.

Gambar 8. Biji kacang kara


Sumber : www.google.co.id

Teknologi Terinspirasi
Dari Struktur Jaringan
Tumbuhan
Padanbagian sebelumnya kamu telah mempelajari struktur organ dan
jaringan yang menyusun tubuh tumbuhan serta fungsinya. Tahukah kamu bahwa
struktur organ dan jaringan tumbuhan menginspirasi manusia untuk
mengembangkan teknologi yang memiliki banyak manfaat bagi manusia.
Berikut ini kita akan mengetahui sebagian teknologi dan bangunan yang
terinspirasi dari struktur organ dan jaringan penyusun tubuh tumbuhan.
1. Susunan batu rumah meniru jaringan batang.
2. Chimera meniru bentuk fleksibel dari pohon bakau yang dijadikannya sebagai
mode baru, dan untuk memperlihatkan keindahan gedung pencakar langit.

Gambar 10. Chimera

Sumber : www.google.co.id

4. Salah satu jaringan epidermis yang termodifikasi itu stomata. Stomata ini,
banyak menginspirasi para peneliti dalam temuan teknologinya. Pernah melihat
lampu yang yang menyala dan mati sendiri sesuai dengan keadaan hari? Lampu
ini biasanya dipasang saat pemiliknya hendak pergi lama. Fungsinya, supaya
orang menyangka bahwa si pemilik rumah ada di tempat sehingga lebih aman
dari "calon maling". Nah, lampu-lampu ini dipasangi sensor cahaya yang
disebut sebagai fotoresistor atau light-dependent resistor (LDR). Bukan, ini
bukan berarti lampunya naksir sama lampu tetangga di kompleks sebelah . Cara
kerja dari sensor ini adalah mengikuti terang/redupnya cahaya di sekitar lampu.
Alhasil, ketika siang hari, saat lampu tersebut terkena cahaya, dia akan mati.
Sebaliknya, apabila sensor di dalamnya tidak terkena cahaya (malam hari)
secara otomatis akan membuat si lampu menyala.
5. Alat pemurnian air , dimana terinspirasi dari akar eceng gondok yang berbentuk
serabut banyak dan rapat.Akar eceng gondok menyerap partikel-partikel yang
terlarut dalam air sehingga air menjadi bersih. Bahkan zat berbahaya seperti racun
dapat diserap oleh eceng gondok..Apabila dilihat oleh mikroskop electron dan
mikroskop cahaya membrane sel akar akan terlihat lubang-lubang atau saluran kecil
pada membrane sel akar.Saluran ini terbentuk dari protein dan memiliki lubang
dengan ukuran tertentu dan daya ikat tertentu .Salah satu salurannya bernama
aquaporin . Mekanisme tersebut menginspirasi ilmuwan untuk Mengembangkan
teknologi penyaringan atau pemurnian air.

Gambar 13. Eceng gondok dan penjernih air


Sumber : www.Google.co.id

Anda mungkin juga menyukai