DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
1. NUR INTAN
2. LILIS ADRIANI
3. MUH IMRAN
MA AR-RAHMAN PATIMPENG
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah yang berjudul’Struktur dan Letak Jaringan Tumbuhan”
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi ,mengingat akan kemampuan yang kami
miliki untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
pembuatan makalah ini.
Akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir, semoga
Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita.
KATA PENGANTAR..................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar belakang.....................................................................................4
B.Tujuan ..................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A.Struktur Tumbuhan............................................................................5
B.Jaringan Tumbuhan............................................................................6
A.Kesimpulan...............................................................................................9
B.Saran..........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
B.Tujuan
PEMBAHASAN
A. Struktur Tumbuhan
1. Struktur akar
Struktur akar dapat dilihat secara morfologi dan anatomi
Morfologi (Struktur Luar) Akar
Morfologi akar terdiri dari rambut akar, batang akar, ujung
akar, dan tudung akar.
Anatomi (Struktur Dalam) Akar
Anatomi akar terdiri dari:
Epidermis (kulit/lapisan luar akar)
Korteks/kulit pertama
Endodermis akar
Stele akar (silinder pusat)
2. Struktur batang
Struktur akar dapat dilihat secara morfologi dan anatomi
Morfologi (Struktur Luar) Batang
Morfologi batang setiap tumbuhan berbeda-beda, seperti
panjang batang yang tidak sama ada yang panjang dan ada
yang pendek.
Anatomi (Struktur Dalam) Batang
Ada perbedaan anatomi batang antara tumbuhan herba dan
tumbuhan berkayu:
Pada bagian luar batang tumbuhan herba,yang
merupakan sel-sel epidermis yang tipis, terdapat
stomata.
Pada batang tumbuhan berkayu epidermis, korteks, dan
stele
3. Struktur daun
Struktur akar dapat dilihat secara morfologi dan anatomi
Morfologi (Struktur Luar) Daun
Morfologi pada umumnya daun memiliki bagian-bagian antara
lain : helaian daun (lamina) dan tangkai daun (petiolus)
Anatomi (Struktur Dalam) Daun
Anatomi daun terdiri dari:
Epidermis daun
Jaringan tiang (palisade)
Jaringan bunga karang (spons)
Berkas pembulu angkut
B. Jaringan Tumbuhan
1.Jaringan Meristem
a. Meristem primer
Meristem primer adalah meristem yang berkembang dari sel
embrional .Meristem primer terdapat pada kuncup ujung batang dan ujung
akar. Pertumbuhan primer memungkinkan akar dan batang bertambah
panjang,dengan demikian tumbuhan bertambah tinggi.
Meristem primer dapat dibedakan menjadi daerah-daerah dengan
tingkat perkembangan sel yang berbeda-beda. Pada ujung batang terdapat
meristem apikal. Di dekat meristem apikal ada promeristem dan ujung
meristematik lain yang terdiri dari sekelompok sel yang telah mengalami
diferensiasi sampai tinkat tertentu.
Daerah meristematik di belakang promeristem mempunyai tiga
jaringan meristem, yaitu protoderma, prokambium, dan meristem dasar.
b. Meristem sekunder
2.Jaringan dewasa
a. Jaringan epidermis
Jaringan epidermis ini berada paling luar pada alat-alat tumbuhan
primer seperti akar, batang daun, bunga, buah dan biji. Epidermis tersusun
atas satu lapisan sel saja. Bentuknya bermacam-macam, misalnya
isodiametris yang memanjang, berlekuk-lekuk, atau menampakkan bentuk
lain. Epidermis tersusun sangat rapat pada sehingga tidak terdapat
ruangan-ruangan antar sel. Epidermis merupakan sel hidup karena masih
mengandung protoplas, walaupun dalam jumlah sedikit. Terdapat vakuola
yang besar ditengah dan tidak mengandung plastida.
b. Jaringan Gabus
Jaringan gabus atau periderma adalah jaringan pelingdung yang
dibentuk untuk menggantikan epidermis batang dan akar yang telah
menebal akibat pertumbuhan sekunder.
Struktur jaringan gabus terdiri atas felogen ( kambium gabus )
yang akan membentuk felem (gabus) ke arah luar dan feloderma ke arah
dalam. Felogen dapat dihasilkan oleh epidermis, parenkima, dibawah
epidermis, kolenkima perisikel, atau parenkima floem, tergantung spesies
tumbuhanya. Pada penampang memanjang, sel-sel felogen berbentu segi
empat atau segi banyak dan bersifat meristematis. Sel-sel gabus (felem)
dewasa berbentuk hampir prisma, mati, dan dinding selnya berlapis
suberin, yaitu sejenis selulosa yang berlemak. Sel-sel folederma
menyerupai sel parenkima, berbentuk kotak dan hidup.
c. Jaringan parenkima
Parenkima disebut juga jaringan dasar karena menjadi tempat bagi
jaringa-jaringan yang lain. Parenkima terdapat akar, batang dan daun,
mengitari jaringan lainnya. Misalnya pada xilem dan floem. Selain sebagai
jaringan dasar, jaringan parenkima berfungsi sebagai jaringan penghasil
dan penyimpan cadangan makanan. Contoh parenkima penhasil makanan
adalah parenkima daun yang memiliki kloroplas dan dapat melakukan
fotosintesis. Parenkima yang memiliki kloroplas disebut sklerenkima.
Hasil-hasil fotosintetis berupa gula diangkut ke parenkima batang
atau akar. Di parenkima batang atau akar, hasi-hasil fotosintetis tersebut
disusun menjadi bahan organik lain yangg lebih kompleks, miaslnya
tepung, protein, atau lemak. Parenkima batang dan akar pada beberapa
tumbuhan berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan, misalnya pada
ubi jalar (ipomoea batatas). Adapula sel parenkima yang menyimpan
cadangan makanan pada kotiledon ( daun lembaga biji ) seperti pada
kacang buncis ( phaseolus vulgaris ).
d. Jaringan penguat
Untuk memperkokoh tubuhnya,tumbuhan memerlukan jaringan
penguat atau penunjang yang disebut juga sebagai jaringan mekanik. Ada
dua macam jaringan penguat yang menyusun tubuh tumbuhan, yatu
kolenkima dan sklerenkima. Kolenkima mengandung protoplasma dan
dindingnya tidak mengalami signifikasi.sklerenkima berbeda dari
kolenkima, karena sklerenkima tidak mempunyai protoplasma dan
dindingnya mengalami penebalan dan zat lignin (lignifikasi).
e. Jaringan pengangkut
1. Xilem
Xilem merupakan jaringan kompleks yang terdiri atas beberapa
tipe sel, baik sel mati maupun sel hidup yang dindingnya mengalami
penebalan dari zat kayu. Xilem berfungsi untuk menyalurkan air dan
mineral dari akar ke daun. Elemen xilem terdiri dari unsur
pembuluh,serabut xilem, dan parenkima xilem.
2. Floem
Floem merupakan jaringan kompleks yang terdiri atas beberapa unsur
dengan tipe berbeda yaitu pembuluh tapis, sel pengiring, parenkima,
serat, dan sklereit. Floem berfungsi menyalurkan zat makanan hasil
fotosintetis dari daun keseluruh bagian tumbuhan.
BAB II1
PENUTUP
A.Kesimpulan
B.Saran
Campbell, N.A., J,B, Recce, & L. G. Mitchell. 2005. Biologi. Edisi ke-5.Terj.Dari
:Biology. 5th ed. Oleh Manulu, W . Jakarta: Erlangga.