Sebelum melaksanakan kegiatan pendamping keluarga, hal yang harus dilakukan
adalah melakukan analisis situasi. Analisis situasi dimulai dengan melakukan observasi, baik observasi lingkungan fisik maupun kondisi sosial-budaya, dan ekonomi masyarakat lokasi desa tempat kegiatan pendamping keluarga yakni Dusun Sumuran Desa Palbapang Kecamatan Bantul Kabupaten Bantul. Tujuan dilakukan analisis situasi ini adalah untuk memperoleh data-data maupun informasi yang berkaitan dengan kondisi Dusun Sumuran. Setelah dilakukan analisis situasi, didapatkan data-data dan informasi yang dapat dijadikan acuan dalam pembuatan laporan pendamping keluarga. Tinjauan Pustaka A. Konsep Dasar F. prinsip-prinsip asuhan B. Peran bidan dalam kebidanan pelayanan asuhan kebidanan keluarga G. langkah-langkah dalam C. Tanggung jawab bidan asuhan kebidanan keluarga D. Tujuan asuhan H. Implikasi dari pelayanan kebidanan keluarga kesehatan yang dipusatkan E. Alasan keluarga kepada keluarga sebagai unit pelayanan asuhan I. Kajian Teori kebidanan J. Kewenangan Bidan Hasil Pelaksanaan dan pembahasan A. Hasil Pelaksanaan Nama responden adalah Ny. T berusia 33 tahun. Pada selasa, 05 September 2023 pukul 08.30 WIB di Puskesmas Bantul I, ibu mengatakan ingin periksa kehamilan. Ibu mengatakan tidak ada keluhan. HPHT: 21 Februari 2023. Hasil pemeriksaan ibu dan janin dalam keadaan baik, TB 154 CM, BB 48 Kg, IMT: 20,23 kg/m2 LiLA 22,5 cm, TFU 20 cm. Analisa pasien berdasarkan pengkajian subjektif dan objektif adalah Ny. T usia 33 tahun G2P1AB0AH1 usia kehamilan 28 minggu dengan kurang energi kronik membutuhkan KIE mengenai kekurangan energy kronik. Memberitahu klien bahwa ia dalam kondisi kekurangan energi kronik dan menjelaskan apa yang dimaksud dengan kekurangan energi kronik. Memberikan KIE tanda-tanda bahaya Trimester III, Melakukan kolaborasi dengan ahli gizi untuk memberikan KIE dan penatalaksanaan yang sesuai dengan kondisi klien. Serta memberikan terapi Fe, Vitamin C dan kalk. Lanjutan Pada tanggal 05 September 2023 Pada tanggal 27 September 2023 ibu melakukan kunjungan kembali ke puskesmas Bantul I untuk melakukan pemeriksaan kehamilan. Ibu mengatakan tidak ada keluhan. Hasil pemeriksaan ibu dan janin dalam keadaan baik, BB 49 Kg, LiLA 22,5 cm, TFU 21 cm. Analisa pasien berdasarkan pengkajian subjektif dan objektif adalah Ny. T usia 33 tahun G2P1AB0AH1 usia kehamilan 31minggu 1 hari dengan kurang energi kronik membutuhkan KIE mengenai kekurangan energy kronik. Dan memberitahukan pada ibu bahwa gizi ibu perlu diobservasi melalui pengukuran Lila pada saat ibu melakukan pemeriksaan rutin. Melakukan kolaborasi dengan ahli gizi untuk memberikan KIE dan penatalaksanaan yang sesuai dengan kondisi klien. Serta memberikan terapi Fe, Vitamin C dan kalk. Lanjutan Pada tanggal 04 Oktober 2023 ibu melakukan kunjungan kembali ke puskesmas Bantul I untuk melakukan pemeriksaan kehamilan. Ibu mengatakan tidak ada keluhan. Hasil pemeriksaan ibu dan janin dalam keadaan baik, BB 49,1 Kg, LiLA 22,5 cm, TFU 21 cm. Analisa pasien berdasarkan pengkajian subjektif dan objektif adalah Ny. T usia 33 tahun G2P1AB0AH1 usia kehamilan 32 minggu 1 hari dengan kurang energi kronik dan suspek IUGR, membutuhkan rujukan untuk memeriksakan kehamilan ke dokter spesialis Obgyn, KIE mengenai kekurangan energy kronik. Memberitahu klien bahwa ia dalam kondisi kekurangan energi kronik dan ada kemungkinan mengalami pertumbuhan janin terhambat serta menjelaskan apa yang dimaksud dengan kekurangan energi kronik dan mengapa terjadi pertumbuhan janin terhambat. Melakukan kolaborasi dengan ahli gizi dan dokter umum untuk memberikan KIE dan penatalaksanaan yang sesuai dengan kondisi klien. Lanjutan Pada tanggal Pada tanggal 24 Oktober 2023 dilakukan kunjungan serta penyuluhan ke rumah keluarga Bapak D. Memberikan penyuluhan terkait kekurangan energy kronik dan keluarga berencana menggunakan media leaflet. Hasil pemeriksaan ibu dan janin dalam keadaan baik, LiLA 23 cm, TFU 22 cm. Analisa pasien berdasarkan pengkajian subjektif dan objektif adalah Ny. T usia 33 tahun G2P1AB0AH1 dengan kurang energi kronik. Pada saat kunjungan ini Lila ibu sudah naik dari 22,5 cm menjadi 23 cm, dan ibu juga sudah berusaha untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya biscuit yang diberikan puskesmas dimakan dan suplemen yang diberikan juga telah dikonsumsi oleh ibu. Pada tanggal 9 november 2023 dilakukan monitoring melalui via wa. Pola makan ibu semakin meningkat dari kunjungan terakhir, ibu tidak ada keluhan. Sudah mempersiapkan berkas dan baju- baju ibu serta bayinya untuk persalinan. Ibu juga sudah mempersiapkan dirinya untuk menjalani proses melahirkan. B. Pembahasan
Berdasarkan hasil anamnesa Ny.T usia 33 tahun G 2P1AB0AH1
mengatakan tidak ada keluhan. Riwayat menstruasi ibu dalam batas normal dengan HPHT tangal 21 Februari 2023, HPL 28 November 2023. Pada siklus haid yang normal, ovulasi selalu terjadi 14 hari setelah HPHT. Lingkar Lengan Atas (LILA) adalah jenis pemeriksaan antropometri yang digunakan untuk mengukur risiko KEK pada wanita usia subur yang meliputi remaja, ibu hamil, ibu menyusui dan Pasangan Usia Subur (PUS). Ambang batas LILA pada WUS dengan resiko KEK adalah 23,5 cm dan apabila kurang dari 23,5 cm wanita tersebut mengalami KEK. LILA Ny. T 22,5 cm termasuk dalam kategori KEK. B. Analisis
Berdasarkan hasil pengkajian data subjektif dan
objektif dapat ditegakkan diagnosa Ny. T usia 33 tahun G2P1AB0AH1 Usia Kehamilan 28 minggu dengan KEK (Kekurangan Energi Kronik) C. Penatalaksaan 1. Penatalaksaan yang dilakukan pada Ny.T adalah memberitahukan tentang hasil pemeriksaan bahwa keadaan umum ibu baik dan tanda-tanda vital dalam batas normal namun hasil pemeriksaan LILA Ny. T 21 cm termasuk dalam kategori KEK. 2. Menjelaskan Kekurangan energi kronis (KEK) adalah salah satu keadaan malnutrisi. Dimana keadaan remaja menderita kekurangan makanan yang berlangsung menahun (kronik) yang mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada remaja secara relative atau absolut satu atau lebih zat gizi. Kekurangan Energi Kronik (KEK) sering diderita oleh wanita usia subur (WUS). 3. Menyarankan untuk memenuhi gizi dan makan seimbang yang harus di konsumsi oleh Ny.T. Perlu memperbaiki pola pemenuhan nutrisi seperti menerapkan Isi Piringku untuk sajian sekali makan memuat makanan pokok, lauk pauk, sayuran, serta batasi konsumsi gula, garam, minyak. 4. Memberikan KIE tanda-tanda bahaya kehamilan trimester III meliputi penglihatan buram, nyeri ulu hati, sakit kepala berat, bengkak di bagian ekstremitas dan wajah, perdarahan, ketuban pecah atau rembes-rembes, kejang, dan demam tinggi kemudian menganjurkan ibu untuk segera berkunjung ke faskes terdekat. 5. Memberikan KIE tentang tanda-tanda persalinan dan persiapan persalinan. 6. Menganjurkan ibu untuk tetap mengkonsumsi tablet tambah darah dan kalsium yang diberikan. PENUTUP A. Kesimpulan
1. Mahasiswa dapat melaksanakan pengkajian data subjektif dan objektif
asuhan kebidanan pendamping keluarga “ Asuhan Kebidanan Pada Keluarga Bapak Dian Di Dusun Sumuran Dengan Ibu Hamil Dengan KEK. 2. Mahasiswa dapat melaksanakan analisa pada pendampingan keluarga “asuhan kebidanan pada keluarga bapak dian di sumuran dengan kasus ibu hamil dengan KEK. 3. Mahasiswa dapat melakukan penatalaksanaan asuhan kebidanan pendampingan keluarga “asuhan kebidanan pada keluarga bapak dian di dusun sumuran dengan kasus ibu hamil dengan KEK B. Saran
1. Bagi Bidan, ahli gizi dan tenaga kesehatan di Puskesmas Bantul I
Mempertahankan pelayanan konseling, informasi dan edukasi serta kolaborasi dengan dokter spesialis anak dalam menangani kasus ibu hamil dengan KEK
2. Bagi Mahasiswa Kebidanan
Dapat memahami teori, memperdalam ilmu dan menerapkan asuhan yang akan diberikan pada kasus ibu hamil beresiko.
3. Bagi Ibu Hamil
Laporan pendamping keluarga inidi harapkan dapat menambah pengetahuan ibu mengenai kekurangan energy kronik agar ibu dapat mengatasi dan mencegah terjadinya KEK pada dirinya. Y O U NK T HA