Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa kehamilan dan sesudah melahirkan merupakan masa yang rawan

bagi seorang wanita untuk mengalami gangguan tidur, pada awal kehamilan

(trimester pertama), seorang wanita hamil lebih banyak menghabiskan waktu

untuk tidur. Yang biasanya tidur 6-7 jam/hari, bisa menjadi 8-10 jam sehari

(Prasadja, (2009). Namun pada masa kehamilan yang berlangsung selama

sembilan bulan terdapat keluhan-keluhan bagi ibu hamil diantaranya adalah

nyeri punggung bawah, sesak napas, varises, haemorrhoid, gangguan tidur,

diastasis recti, nyeri pelvis dan lain-lain. Gangguan tidur yang sering dialami

wanita hamil, pada trimester tiga lebih tinggi, karena adanya ketidaknyamanan

seperti nyeri pinggang banyak buang air kecil, dan spontan bangun dari tidur

(Komalasari, 2014). Hal ini memerlukan aktivitas yang dapat membantu untuk

melenturkan otot-otot yang kaku yaitu dengan cara berolah raga. Jenis olah

raga yang paling sesuai untuk ibu hamil adalah senam hamil. Senam hamil

merupakan suatu bentuk olah raga atau latihan yang terstruktur. Latihan senam

hamil terdiri dari pemanasan, latihan inti, latihan pernafasan dan pendinginan.

Bila ibu hamil melakukan latihan tersebut dengan benar, akan terasa efek

relaksasi pada ibu hamil yang berguna untuk mengatasi kecemasan dan

ketegangan yang ia rasakan selama kehamilan berlangsung (Wulandari, 2006

dikutip Wahyuni, dkk 2013). Gangguan tidur yang dirasakan oleh wanita
hamil memicu terjadinya penurunan durasi tidur yang dikarenakan oleh

meningkatnya kecemasan atau kekhawatiran dan ketidak nyamanan fisik.

Kecemasan dan kekhawatiran yang dirasakan oleh ibu hamil trimester III

merupakan reflek dari kesadaran dan kehamilanya yang mendekati akhir,

sehingga ada rasa takut akan proses persalinan yang tidak normal, hal inilah

yang cenderung menjadikan seorang wanita hamil trimester III kurang dapat

memenuhi kebutuhan tidurnya (Wahyuni, 2013).

Menurut data hasil survei National Sleep Foundation (2012), 78%

wanita hamil di Amerika mengalami gangguan tidur (Wahyuni dkk, 2013).

Gangguan tidur selama kehamilan terjadi selama trimester 1 (13%-80%) dan

trimester ketiga (66%-97%), serangkan di Indonesia wanita hamil pada

trimester ketiga 97% mengalami gangguan tidur. Gangguan tidur yang sering

dialami oleh ibu hamil adalah penurunan durasi tidur, Rata-rata 3-11 kali

setiap malam (Wahyuni dkk, 2013).

Berdasarkan hasil studi pendahuluan pada tanggal 7 Maret 2015di BPM

Eka Erfana desa Pungging, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto

didapatkan data melalui wawancara pada 6 ibu hamil trimester III. Yang

diantaranya 3 (50%) ibu hamil mengalami gangguan penurunan durasi tidur

rendah (5-6 jam), 2 (33,3%) ibu hamil mengalami gangguan durasi tidur

sedang (7-8 jam) dan 1 (16,6%) ibu hamil dengan durasi tidur baik (9-10 jam).

Banyak faktor yang mempengaruhi kualitas maupun kuantitas tidur,

salah satu diantaranya adalah kecemasan (Cahyatin & Mubarok, 2007) dalam
Komalasari (2014). Kecemasan sering kali mengganggu tidur. Seseorang yang

pikirannya dipenuhi dengan masalah pribadi dan merasa sulit untuk rileks saat

akan memulai tidur. Kecemasan meningkatkan kadar norepinefrin dalam

darah melalui stimulasi sistem saraf simpatis. Perubahan kimia ini

menyebabkan kurangnya waktu tidur tahap IV NREM dan tidur REM serta

lebih banyak perubahan dalam tahap tidur lain dan lebih sering terbangun

(Kozier et.al, 2010) dalam Komalasari (2014). Penurunan durasi tidur pada

ibu hamil dapat membuat kondisi ibu hamil menurun, konsentrasi berkurang,

mudah lelah, badan terasa pegal, tidak mood bekerja, dan cenderung

emosional. Gangguan tidur menimbulkan depresi dan stres yang berpengaruh

pada janin yang dikandungnya. Stres ringan menyebabkan janin mengalami

peningkatan denyut jantung, tetapi stres yang berat dan lama akan membuat

janin menjadi hiperaktif. Akibat lanjut dari gangguan tidur ini adalah depresi

dan bayi yang dilahirkan memiliki sedikit waktu tidur yang dalam (Field et al,

2007 dikutip Wahyuni, dkk 2013:).

Upaya untuk mengatasi kesulitan tidur ini antara lain dengan olah raga

yang diperuntukkan bagi ibu hamil yaitu olah raga yang aman bagi

kehamilannya. Olah raga ini bisa bersifat individual seperti jalan-jalan pagi

hari atau olah raga yang bersifat kelompok seperti senam hamil. Secara

fisiologis, latihan relaksasi ini akan menimbulkan efek relaks yang melibatkan

syaraf parasimpatis dalam sistem syaraf pusat (Wahyuni, dkk 2013). Peran

tenaga kesehatan dalam hal ini yaitu memberikan penyuluhan atau pelatihan
senam hamil bagi ibu agar ibu hamil mampu mengatasi kesulitan tidur yang

dialaminya sehingga durasi tidur selama kehamilan trimester III dapat

meningkat. Mengingat pentingnya manfaat senam hamil sebagai salah satu

alternative untuk mengurangi keluhan-keluhan ibu hamil yang mengakibatkan

penurunan durasi waktu tidur pada kehamilan trimester III.

Berdasarkan uraian diatas sebagai bidan penting untuk mengatasi

keluhan-keluhan tersebut agar tidak membahayakan kehamilan. Mengingat

pentingnya manfaat senam hamil sebagai salah satu alternatif untuk

mengurangi keluhan-keluhan ibu hamil yang mengakibatkan penurunan durasi

waktu tidur, maka peneliti tertarik untuk melakukan suatu penelitian lebih

lanjut dengan mengambil judul “Efektifitas Senam Hamil Untuk

Meningkatkan Durasi Tidur Ibu Hamil Trimester III di BPM Eka Erfana, SST.

M.Kes Desa Pungging Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto”.

B. Rumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan untuk memfokuskan masalah maka

peneliti hanya membatasi penelitian pada efektifitas senam hamil untuk

meningkatkan durasi tidur ibu hamil trimester III di BPM Eka Erfana,

SST. M.Kes Desa Pungging Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang dan masalah diatas, maka

peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: “Adakah Efektifitas Senam


Hamil Untuk Meningkatkan Durasi Tidur Ibu Hamil Trimester III di BPM

Eka Erfana, SST. M.Kes Desa Pungging Kecamatan Pungging Kabupaten

Mojokerto?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui efektifitas senam hamil untuk meningkatkan durasi

tidur ibu hamil di BPM Eka Erfana, SST. M.Kes Desa Pungging

Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi durasi tidur sebelum senam hamil untuk

meningkatkan durasi tidur ibu hamil trimester III di BPM Eka

Erfana, SST. M.Kes Desa Pungging Kecamatan Pungging

Kabupaten Mojokerto.

b. Mengidentifikasi durasi tidur setelah senam hamil untuk

meningkatkan durasi tidur ibu hamil trimester III di BPM Eka

Erfana, SST. M.Kes Desa Pungging Kecamatan Pungging

Kabupaten Mojokerto.

c. Mendeskripsikan efektifitas senam hamil untuk meningkatkan

durasi tidur ibu hamil trimester III di BPM Eka Erfana, SST.

M.Kes Desa Pungging Kecamatan Pungging Kabupaten

Mojokerto.
D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Diri Sendiri

Dapat digunakan sebagai data dasar untuk melakukan penelitian

lebih lanjut, dan sebagai pengalaman dalam melakukan suatu penelitian

dan dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat dibangku kuliah.

2. Teoritis

a. Bagi Institusi Pendidikan

Menambah referensi perpustakaan agar dapat diteliti dan

dikembangkan lebih lanjut, dibidang kesehatan khususnya kebidanan

dan dapat memberikan masukan pengetahuan bagi mahasiswa

akademi kebidanan tentang manfaat senam hamil.

b. Bagi Profesi Bidan

Hasil penelitian ini dapat digunankan untuk bahan masukan

bagi tenaga kesehatan khususnya kebidanan dalam upaya

meningkatkan pelayanan kesehatan ibu hamil dengan manfaat senam

hamil untuk meningkatkan durasi tidur ibu hamil.

c. Praktis

a. Bagi Masyarakat

Menambah pengetahuan masyarakat khususnya tentang

manfaat senam hamil untuk meningkatkan durasi tidur ibu hamil.


b. Bagi Tenaga Kesehatan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi

tenaga kesehatan khususnya bidan dalam meningkatkan mutu

pelayanan kebidanan.
DAFTAR PUSTAKA

Erni Susanti, 2014. Senam Hamil Meningkatkan Durasi Tidur Ibu Hamil
(online). http://tips-sehat-keluarga-bunda.blogspot.com/2014/06/senam-hamil-
meningkatkan-durasi-tidur.html, diakses pada 24 Februari 2015)
Rosiana, Hesti, 2012. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester I Tentang
Emesis Gravidarum di BPS Mitra Ibu Karanganyar Sragen (online). KTI: Stikes
Kusuma Husada. ....... Diakses pada tanggal 11 Februari 2015

Saswita dkk, 2011. Efektifitas Minuman Jahe Dalam Mengurangi Emesis


Gravidarum Pada Ibu Hamil Trimester I (online). http://www.google-
cendekia.com diakses pada tanggal 24 februari 2015
Wahyuni dan Ni’mah, Layinatun, 2013. Manfaat Senam Hamil Untuk
Meningkatkan Durasi Tidur Ibu Hamil (online).
http://Journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kemas Diakses pada tanggal 24 februari
2015
Hulianan 2007 dikutip dalam anon 2014 (online).
http://www.google.com/pola-tidur-ibu-hamil. diakses pada tanggal 25 februari
2015
Eny, 2013. Kebutuhan Istirahat / Tidur, Kebutuhan Imunisasi Dan Kebutuhan
Traveling (online). http://bidaneny.blogspot.com/2013/09/kebutuhan-istirahat-
tidur-kebutuhan.html diakses pada tanggal 25 februari 2015
Komalasari, dewi dkk 2013. Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Dengan
Kualitas Tidur Pada Ibu Hamil Trimester Iii Di Puskesmas Jatinangor Kabupaten
Sumedang (online). http://journal.unpad.ac.id/ejournal/article/view/727/773 diakses
pada tanggal 25 februari 2015
Sharma S. and Franco R. 2004. Sleep and its Disorders in Pregnancy.
Wisconsin Medical Journal , 103(5)
Simkin, P. 2007 dalam Komalasari, dewi 2014. Panduan Lengkap
Kehamilan, Melahirkan & Bayi, Jakarta: Arcan.
Hegard, Hanne K. 2010 dalam wahyuni 2013. Experience of physical activity
during pregnancy in Danish nulliparous women with a physically active life
before pregnancy, A qualitative study. BMC Pregnancy and Childbirth, 10(33)

Anda mungkin juga menyukai