PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bagi seorang wanita untuk mengalami gangguan tidur, pada awal kehamilan
untuk tidur. Yang biasanya tidur 6-7 jam/hari, bisa menjadi 8-10 jam sehari
diastasis recti, nyeri pelvis dan lain-lain. Gangguan tidur yang sering dialami
wanita hamil, pada trimester tiga lebih tinggi, karena adanya ketidaknyamanan
seperti nyeri pinggang banyak buang air kecil, dan spontan bangun dari tidur
(Komalasari, 2014). Hal ini memerlukan aktivitas yang dapat membantu untuk
melenturkan otot-otot yang kaku yaitu dengan cara berolah raga. Jenis olah
raga yang paling sesuai untuk ibu hamil adalah senam hamil. Senam hamil
merupakan suatu bentuk olah raga atau latihan yang terstruktur. Latihan senam
hamil terdiri dari pemanasan, latihan inti, latihan pernafasan dan pendinginan.
Bila ibu hamil melakukan latihan tersebut dengan benar, akan terasa efek
relaksasi pada ibu hamil yang berguna untuk mengatasi kecemasan dan
dikutip Wahyuni, dkk 2013). Gangguan tidur yang dirasakan oleh wanita
hamil memicu terjadinya penurunan durasi tidur yang dikarenakan oleh
Kecemasan dan kekhawatiran yang dirasakan oleh ibu hamil trimester III
sehingga ada rasa takut akan proses persalinan yang tidak normal, hal inilah
yang cenderung menjadikan seorang wanita hamil trimester III kurang dapat
trimester ketiga 97% mengalami gangguan tidur. Gangguan tidur yang sering
dialami oleh ibu hamil adalah penurunan durasi tidur, Rata-rata 3-11 kali
didapatkan data melalui wawancara pada 6 ibu hamil trimester III. Yang
rendah (5-6 jam), 2 (33,3%) ibu hamil mengalami gangguan durasi tidur
sedang (7-8 jam) dan 1 (16,6%) ibu hamil dengan durasi tidur baik (9-10 jam).
salah satu diantaranya adalah kecemasan (Cahyatin & Mubarok, 2007) dalam
Komalasari (2014). Kecemasan sering kali mengganggu tidur. Seseorang yang
pikirannya dipenuhi dengan masalah pribadi dan merasa sulit untuk rileks saat
menyebabkan kurangnya waktu tidur tahap IV NREM dan tidur REM serta
lebih banyak perubahan dalam tahap tidur lain dan lebih sering terbangun
(Kozier et.al, 2010) dalam Komalasari (2014). Penurunan durasi tidur pada
ibu hamil dapat membuat kondisi ibu hamil menurun, konsentrasi berkurang,
mudah lelah, badan terasa pegal, tidak mood bekerja, dan cenderung
peningkatan denyut jantung, tetapi stres yang berat dan lama akan membuat
janin menjadi hiperaktif. Akibat lanjut dari gangguan tidur ini adalah depresi
dan bayi yang dilahirkan memiliki sedikit waktu tidur yang dalam (Field et al,
Upaya untuk mengatasi kesulitan tidur ini antara lain dengan olah raga
yang diperuntukkan bagi ibu hamil yaitu olah raga yang aman bagi
kehamilannya. Olah raga ini bisa bersifat individual seperti jalan-jalan pagi
hari atau olah raga yang bersifat kelompok seperti senam hamil. Secara
fisiologis, latihan relaksasi ini akan menimbulkan efek relaks yang melibatkan
syaraf parasimpatis dalam sistem syaraf pusat (Wahyuni, dkk 2013). Peran
tenaga kesehatan dalam hal ini yaitu memberikan penyuluhan atau pelatihan
senam hamil bagi ibu agar ibu hamil mampu mengatasi kesulitan tidur yang
waktu tidur, maka peneliti tertarik untuk melakukan suatu penelitian lebih
Meningkatkan Durasi Tidur Ibu Hamil Trimester III di BPM Eka Erfana, SST.
B. Rumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
meningkatkan durasi tidur ibu hamil trimester III di BPM Eka Erfana,
2. Rumusan Masalah
Mojokerto?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
tidur ibu hamil di BPM Eka Erfana, SST. M.Kes Desa Pungging
2. Tujuan Khusus
Kabupaten Mojokerto.
Kabupaten Mojokerto.
durasi tidur ibu hamil trimester III di BPM Eka Erfana, SST.
Mojokerto.
D. Manfaat Penelitian
2. Teoritis
c. Praktis
a. Bagi Masyarakat
pelayanan kebidanan.
DAFTAR PUSTAKA
Erni Susanti, 2014. Senam Hamil Meningkatkan Durasi Tidur Ibu Hamil
(online). http://tips-sehat-keluarga-bunda.blogspot.com/2014/06/senam-hamil-
meningkatkan-durasi-tidur.html, diakses pada 24 Februari 2015)
Rosiana, Hesti, 2012. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester I Tentang
Emesis Gravidarum di BPS Mitra Ibu Karanganyar Sragen (online). KTI: Stikes
Kusuma Husada. ....... Diakses pada tanggal 11 Februari 2015