Anda di halaman 1dari 3

DIARE

No. Dokumen :SOP/C/VII/KLINIS/


No. Revisi :01
SO Tanggal :21 Mei 2019
P Terbit
Halaman :1/3

UPTD KESEHATAN
PUSKESMAS dr. Arif Kurnianto
BANGIL NIP. 196902182000121003
KABUPATEN
PASURUAN

1. Pengertian Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinja yang
lebih banyak dari biasanya (normal : 100 – 200 ml/jam) dengan
tinja berbentuk cairan atau setengah cair (setengah padat) dapat
pula disertai frekuensi defekasi yang meningkat (lebih dari 3
x/hari)
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan pasien diare di
Puskesmas Bangil
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Kesehatan Puskesmas Bangil
Nomor: 440/ /424.072.21/2019 tentang Penyusuanan
Rencana Layanan Medis dan Layanan Terpadu
4. Referensi 1. Pedoman Diagnosis dan Terapi Dinas Kesehatan Kabupaten
Pasuruan 2014
2. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer Tahun 2014
5. Alat dan Bahan Alat:
1. Stetoscope
2. Termometer
6. Prosedur 1. Perawat melakukan tensi darah, nadi, pernapasan
2. Dokter menganamnesa :
2.1 Frekuensi, waktu, kosistensi, warna, adanya darah dan
lendir
2.2 Usia (waspadai bayi dan lansia)
2.3 Riwayat diet (makanan yang habis dimakan)
2.4 Riwayat gizi (gizi baik / buruk)
2.5 Riwayat traveling (perjalanan ke daerah endemik)
2.6 Adanya gejala lain : demam, mual muntah, perut mulas,
dan lain-lain
3. Dokter melakukan pemeriksaan fisik :
3.1 Memeriksa keadaan umum pasien : tanda-tanda
dehidrasi (gelisah, turgor kulit, sianosis extremitas,
mukosa kering, nadi lemah), hipokalemi (lemas, tonus
otot menurun), asidosis (sesak napas, cepat dan
dalam)
3.2 Memeriksa abdomen : nyeri tekan, massa intra
abdomen, bising usus, dan lain-lain
4. Dokter memberi terapi :
4.1 Rehidrasi
4.2 Antibiotik sesuai indikasi
4.3 Simptomatik
4.4 Edukasi
5. Dokter melakukan rujukan : sesuai kriteria rujukan
Terapi :
5.1 Rehidrasi sebagai prioritas utama pengobatan.
Jumlah cairan yang diberikan disesuaikan dengan tingkat
dehidrasi :
5.1.1 Dehidrasi ringan : 5 % x BB x 1 L
5.1.2 Dehidrasi sedang : 8 % x BB x 1 L
5.1.3 Dehidrasi berat : 10% x BB x 1 L
5.2 Terapi antibiotik (jika diperlukan)
5.2.1 Antibiotik yang digunakan :
5.2.1.1 Apabila telah terdiagnosis disentri basiler
shigelosis , maka dapat diberikan golongan antibiotik
Fluorokuinolon seperti Siprofloksasin 2x500mg selama 5-
7 hari. Pemberiaan Siprofloksasin merupakan
kontraindikasi terhadap anak-anak dan wanita hamil.
5.2.1.2 Untuk disentri amuba dapat diberikan antibiotik
Metronidazol 3x500 mg selama 3 – 5 hari.
5.2.1.1 Tetrasiklin 4 x 500 mg
5.2.1.2 Kloramphenicol 4 x 500 mg
5.2.1.3 Cotrimoxazol 2 x 2 tab (2 x 960 mg)
5.2.1.4 Metronidazol 3 x 250 mg
5.3 Terapi simptomatik :
5.3.1 Antimotilitas dan sekresi usus, misalnya :
loperamid , papaverin, dan lain-lain. Terapi ini
sebaiknya tidak diberikan pada anak dibawah usia
5 tahun

2
5.3.2 Adsorben, misalnya : atalpulgit 3x1 tablet
5.3.3 Antiemetik, misalnya : metoklopramid, domperidon
5.4 Edukasi
5.4.1 Hygiene perorangan dan sanitasi lingkungan
5.4.2 Pemberian oralit
6. Kriteria rujukan
6.1 Pasien usia di bawah 1 tahun atau pasien lanjut usia
dengan dehidrasi sedang – berat
6.2 Pasien diare dengan gizi buruk
7. Diagram Alir -

8. Unit Terkait 1. Rawat Inap


2. Poli Umum
3. UGD
9. Dokumen Rekam Medik
terkait

Rekaman Historis Perubahan

Tanggal Mulai
No Yang Diubah Isi Perubahan
Diberlakukan
1 - - -

Anda mungkin juga menyukai