Anda di halaman 1dari 14

PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP LAMA KALA I FASE AKTIF PADA

IBU BERSALIN DI PMB NENI TRISNA,AMD.KEB


BATU SANGKAR TAHUN 2023

Sherly Anika Putri, Tuti Oktriani


1
Mahasiswi Pendidikan Profesi Bidan Universitas Prima Nusantara
2
Dosen Program Studi S1 Kebidanan Universitas Prima
*) Fakultas Kebidanan Universitas Prima Nusantara Bukittinggi

ABSTRAK

Persalinan kala I memanjang salah satu penyebab kematian ibu berdasarkan data,
angka kejadian persalinan kala I memanjang sebanyak 5% dari seluruh penyebab
kematian ibu. Kala I memanjang jika tidak diatasi maka akan berdampak negative bagi
ibu yaitu dehidrasi,bagi bayi dapat mengakibatkan fetal distress. Cara untuk mempercepat
kemajuan persalinan dapat dilakukan pijat oksitosin, yaitu sentuhan ringan atau pijatan
sepanjang tulang belakang mulai dari costa ke 5-6 sampai scapula yang dapat
menimbulkan efek relaksasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
pijat oksitosin terhadap lama kala I fase aktif pada ibu bersalin di PMB N Batu Sangkar.
Metode penelitian ini adalah quasy experiment dengan menggunakan desain two group
only post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin kala I fase
aktif di PMB N Batu Sangkar, Kab. Tanah Datar. Sampel dalam penelitian ini sebanyak
34 responden dengan teknik purposive sampling. Instrument penelitian ini menggunakan
patograf dan lembar observasi untuk menilai lama kala I fase aktif. Analisa data dengan
menggunakan indenpenden T test. Hasil penelitian pada analisa univariat didapatkan
bahwa kelompok kontrol dengan mean 2.96 dan kelompok intervensi 1.65. Pada analisa
bivariate didapatkan hasil bahwa p=0,000 dimana p<0,005, Sehingga dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh pijat oksitosin terhadap lama kala I fase aktif di PMB N Batu
Sangkar Kabupaten Solok Sumatera Barat tahun 2023. Pijat oksitosin merupakan salah
satu metode non farmakologis untuk menginduksi persalinan dengan tujuan mempercepat
kemajuan persalinan, disarankan kepada petugas kesehatan untuk memberikan edukasi
tentang pijat oksitosin kepada ibu bersalin.

Kata Kunci : Pijat Oksitosin, Lama Kala I Fase aktif


Daftar Pustaka :28 (2012-2022)

1
ABSTRACT

Childbirth when I lengthens one of the causes of maternal death based on data, the
incidence of labor when I extends as much as 5% of all causes of maternal death. When I
lengthens if not overcome it will have a negative impact on the mother, namely dehydration,
for the baby can cause fetal distress. The way to speed up the progress of labor can be
oxytocin massage, which is a light touch or massage along the spine starting from the 5-6th
costa to the scapula which can cause a relaxing effect. The purpose of this study was to
determine the effect of oxytocin massage on the length of time I active phase in maternity
mothers in PMB N Batu Sangkar. This research method is a quasy experiment using a two
group only post test design. The population in this study was all maternity mothers during the
active phase I in PMB N Batu Sangkar, Tanah Datar District. The sample in this study was 34
respondents with purposive sampling techniques. This research instrument uses pathographs
and observation sheets to assess the length of time I phase is active. Data analysis using
independent T test. The results of the study on univariate analysis found that the control group
with a mean of 2.96 and the intervention group 1.65. In the bivariate analysis, it was found
that p = 0.000 where p <0.005, so it can be concluded that there is an effect of oxytocin
massage on the length of time I active phase I in PMB N Batu Sangkar, Solok Regency, West
Sumatra in 2023. Oxytocin massage is one of the non-pharmacological methods to induce
labor with the aim of accelerating the progress of labor, It is recommended to health workers
to provide education about oxytocin massage to maternity mothers.

Keywords : Oxytocin Massage, Long Time I Active phase


References : 28 (2010-2022)

2
PENDAHULUAN pembukaan serviks telah lengkap
Persalinan normal adalah proses yang berlangsung sekitar 12 jam,
dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban sedangkan pada multigravida
keluar dari uterus ibu. Persalinan dianggap berlangsung selama 8 jam.
normal jika prosesnya terjadi pada usia Mekanisme pembukaan serviks yang
kehamilan cukup bulan (37-42 minggu) terjadi pada ibu primi dan multi ialah
tanpa disertai penyulit. Persalinan dimulai berbeda. Pada primigravida, ostium
(inpartu) sejak uterus berkontraksi dan uteri internum akan membuka
menyebabkan perubahan pada serviks dan terlebih dahulu sehingga serviks akan
berakhir dengan lahirnya plasenta secara mendatar dan menipis, kemudian
lengkap. Ibu belum dapat dikategorikan ostium internum sudah akan sedikit
inpartu jika kontraksi uterus tidak terbuka. Sedangkan pada
mengakibatkan perubahan atau pembukaan multigravida, Ostium uteri internum
serviks (JNPK-KR, 2017). Kontraksi dan eksternum serta penipisan dan
merupakan salah satu faktor power dari pendataran serviks terjadi dalam
faktor yang mempengaruhi persalinan. waktu yang sama (Prawirohardjo,
Kontraksi uterus terjadi karena otot-otot 2014).
polos rahim bekerja dengan baik dengan Apabila pembukaan pada
sifat-sifat : kontraksi simetris, fundus persalinan tidak berjalan sesuai
dominan, kemudian diikuti dengan dengan fisiologisnya maka terdapat
relaksasi. Pada saat kontraksi otot Rahim komplikasi pada persalinan. Salah
menguncup sehingga menjadi tebal dan satu komplikasi yang terjadi seperti
pendek. Pada saat kontraksi kavum uteri partus lama. Partus lama adalah
menjadi lebih kecil mendorong janin dan persalinan pada primigravida yang
kantong amnion kearah bawah rahim dan berlangsung lebih dari 18-24 jam dan
serviks. Dengan adanya kontraksi, ibu multigravida lebih dari 12-20 jam
mempunyai kekuatan (power) untuk yang dimulai sejak adanya tanda-
mendorong janin keluar sehingga tanda persalina (sondakh jenny J.S,
didapatkan kemajuan persalian atau 2013) Sedangkan menurut (Saifudin,
pembukaan seviks (Yanti, 2010). 2010) persalinan dikatakan lama
Berdasarkan kurve Freidman , apabila telah berlangsung lebih dari
diperhitungkan pembukaan serviks pada 12 jam.
primigravida 1cm/jam dan pembukaan Kejadian partus lama adalah
pada multigravida 2cm/jam. Pada komplikasi yang paling banyak
primigravida Kala I telah berakhir apabila 3
dilaporkan yaitu 51 % oleh wanita 15-49 perdarahan post partum, serta hal ini
tahun dalam kelahiran 5 tahun sebelum juga berdampak bagi bayi yaitu dapat
survey, jika dibandingkan dengan tahun mengakibatkan fetal distress pada
2012 yaitu sebanyak 5%. Berdasarkan data janin, infeksi cedera dan asfiksia pada
tersebut partus lama mengalami kenaikan bayi baru lahir. Hal ini merupakan
setiap 5 tahunnya (Survey Demografi faktor penyebab kematian ibu dan
Kesehatan Indonesia, 2017) bayi. Maka dari itu hal ini harus
Pada partus lama banyak ditemukan diatas sedini mungkin baik itu dalam
kala I memanjang. Persalinan kala I kehamilan maupun persalinannya.
memanjang salah satu penyebab langsung Salah satu faktor yang mempengaruhi
dari kematian ibu, berdasarkan data proses persalinan adalah kekuatan ibu
international NGO On Indonesia dan kontraksi uterus. Kontraksi yang
Development (INFD) pada tahun 2017, tidak adekuat dapat memperlambat
angka kejadian persalinan kala I proses persalinan (Rukiyah AY,
memanjang di Indonesia sebanyak 5% dari 2015)
seluruh penyebab kematian ibu (Friska, Salah satu metode farmakologis
2017). Sumatera Barat termasuk provinsi untuk mempercepat proses persalinan
yang memberikan kontstribusi terbesar atau pembukaan adalah injeksi
terhadap tingginya AKI pada tahun 2021 oxytocin secara Intra vena. Injeksi
sebanyak 193/100.000 kelahiran hidup. oxytocin mengandung hormone
Menurut Data yang diperoleh dari PMB oksitosin yang menyebabkan
Neni Trisna menunjukkan bahwa dari 140 kontraksi otot polos uterus sehingga
kelahiran pada bulan Januari sampai dapat memudahkan berlangsungnya
Desember 2022 tercatat 25 (18%) kasus proses persalinan. Maka dari itu
kala I memanjang. Penanganan utama metode farmakologis ini digunakan
yang dilakukan oleh bidan pada pasien dalam persalinan untuk menginduksi
kala I memanjang ialah merujuk pasien ke persalinan. Menurut penelitian Ns
rumah sakit terdekat. Mulyani dampak induksi oksitosin
Kala I memanjang dapat berpengaruh dengan kejadian atonia
menimbulkan dampak negative bagi ibu uteri pada ibu bersalin (Ns. Sri
diantaranya adalah adanya infeksi pada ibu Mulyani, 2018).
bersalin, dehidrasi pada ibu, tenaga ibu Sedangkan metode non-
berkurang bahkan sampai habis, persalinan farmakologis untuk mempercepat
yang lama juga dapat mengakibatkan kemajuan persalinan yaitu seperti
4
pemijatan akupresure pada titik LI4. teratur, semakin kuat, sehingga pada
Menurut penelitian (Neneng Siti Lathifah, waktu ini pasien dapat dipantau dan
2018) bahwa terdapat pengaruh yang dilakukan pijat oksitosin (sarwono
signifikan antara peningkatan kontraksi prawirohardjo, 2012)
sebelum dan sesudah pemijatan LI4 dan Langkah-langkah dalam
sesudah LI4 pada ibu inpartu kala I fase melakukan pijat oksitosin harus
aktif sehingga dapat mempercepat proses diperhatikan dengan baik agar
persalinan. Metode non farmakologis pemijatan menghasilkan pengaruh
lainnya untuk mempercepat kemajuan yang optimal, salah satu langkah yang
persalinan yaitu pijat oksitosin. Pijat perlu diperhatikan adalah cara
oksitosin merupakan induksi alami dalam pemijatan pada setiap postur tubuh
persalinan dan pemijatan ini memiliki yang berbeda. Jika ibu dengan tubuh
manfaat untuk merangsang kontraksi. Pijat gemuk harus dipijat dengan posisi
Oksitosin adalah sentuhan ringan atau telapak tangan menggepal, sedangkan
pijatan pada tulang belakang mulai dari jika ibu dengan tubuh kurus atau
costa ke 5-6 sampai scapula yang dapat normal bisa menggunakan jempol
menimbulkan efek relaksasi. Relaksasi tangan kiri dan kanan. Pemijatan ini
yang dialami ibu dapat merangsang otak dilakukan dengan meletakkan kedua
untuk menurunkan kadar hormone ibu jari atau tangan menggepal sisi
adrenalin dan meningkatkan produksi kanan dan kiri pada tulang belakang,
oksitosin yang merupakan faktor kemudian menarik kedua ibu jari atau
timbulnya kontraksi uterus yang adekuat. kepalan tangan berada di costa ke 5-6
Pijat oksitosin dilakukan pada saat menyusuri tulang belakang dengan
fase aktif. pijat oksitosin tidak dilakukan bentuk melingkar kecil dan pada saat
pada fase laten karena fase laten pada bersamaan, memijat kedua sisi tulang
primigravida dari 3-4 cm yang belakang kearah bawah, dari leher
berlangsung rata-rata 7-8 jam dan dibagian tulang yang menonjol
memiliki waktu yang cukup panjang sampai scapula. Selain itu durasi
sehingga untuk melakukan penelitian akan pemijatan oksitosin ini adalah selama
menempuh waktu yang lama, kemudian 5-10 menit. Efek yang ditimbulkan
pasien jarang berada di PMB saat pada dari pemaijatan ini bagi ibu adalah
fase laten. Rata-rata pasien yang datang ke ibu merasa nyaman dan nyeri saat
PMB pada saat fase aktif saat pembukaan kontraksi yang ibu rasakan berkurang
diatas 4 cm, dan saat kontraksi sudah sehingga ibu dapat relaksasi (Sharni
5
2008 dan Khairani, 2012). aktif dilakukan pemijatan pada tulang
Berdasarkan hasil survei awal yang belakang mayoritas lama kala I fase
dilakukan peneliti di PMB Neni Trisna, aktif lebih cepat dibanding teori.
Amd.Keb di Batu Sangkar Kab.Tanah Jika dilihat dari manfaat pijat
Datar Porovinsi Sumatera Barat, bahwa oksitosin dalam persalinan, maka dari
PMB Neni Trisna merupakan bidan itu penulis tertarik untuk mengambil
delima, di praktek mandiri bidan neni penelitian dengan judul “pengaruh
tersebut tidak ada asuhan komplementer, pijat oksitosin terhadap lama kala I
hanya melakukan asuhan kebidanan sesuai fase aktif pada ibu bersalin di PMB
standar kebidanan. Berdasarkan hasil bidan Neni Trisna, Amd.Keb Tahun
wawancara dengan bidan Neni Trisna 2022”
bahwa jumlah pasien bersalin setiap bulan
METODE
mencapai ±15-20 pasien bersalin/bulan.
Jenis metode Penelitian ini adalah
Masih banyak ibu bersalin yang tidak
menggunakan Quasi experimental
mengetahui metode non farmakologis
dengan menggunakan desain
untuk mempercepat kemajuan persalinan
penelitiannya adalah two group only
dan banyak ibu bersalin terutama ibu
post test design. Penelitian
primigravida yang tidak bisa menahan rasa
dilaksanakan pada bulan Januari
sakit dan menunggu pembukaan serviks
sampai Februari 2023 di PMB N di
bertambah sehingga pasien meminta untuk
Batu Sangkar, Kab. Tanah Datar,
dirujuk ke Rumah sakit terdekat.
Prov. Sumatera Barat. Teknik
Penanganan untuk menahan rasa nyeri dan
pengambilan sampel pada penelitian
pembukaan bertambah hanya dilakukan
ini adalah purposive sampling,
dengan tindakan penetalaksanaan non
dimana pengambilan sampel
farmakologis dengan cara relaksasi napas,
didasarkan pada kriteria yang sudah
sering jalan disekitar ruangan bersalin dan
diketahui sebelumnya (Sugyono,
jongkok. Berdasarkan wawancara dengan
2019). Jumlah sampel pada
bidan Neni Pasien yang bersalin di
penelitian ini adalah 17 pada
prakteknya tersebut belum pernah
masing-masing kelompok dengan
dilakukan penatalaksanaan untuk
kriteria inklusi dalam penelitian ini
mempercepat kemajuan persalinan non
semuaibu bersalin primigravida fase
farmakologis dengan pijat oksitosin.
aktif dilatasi maksimal, berusia 20-
Menurut penelitian Lailatu M dan Nomi P H
35 tahun dan bersedia menjadi
menyatakan bahwa ibu bersalin kala I fase
responden. Kriterian ekslusi dalam
6
penelitian ini adalah ibu bersalin Berdasarkan tabel diatas terdapat
primigravida yang patologis seperti karakteristik responden penelitian pada
polihidramnion, oligohidramnion, kelompok kontrol sebanyak 17
hipertensi, preeklamsia, ekslamsia, dan responden yang telah dilakukan post test
tidak ada riwayat abortus dan premature dan pada kelompok intervensi sebanyak
serta ibu bersalin yang tidka memiliki 17 responden yang telah dilakukan
riwayat oenyakit menular dan penyakit perlakukan pijat oksitosin dan post test
keturunanan. Instrument pengumpulan lama kala I fase aktif pada ibu bersalin
data dalam penelitian ini adlaah patograf primigravida.
dan lembar observasi. Analisis data yang rata-rata lama kala I fase aktif pada
digunakan adalah dengan uji indenpenden ibu primigravida sesudah (post test)
sampel T test. dilakukan pada kelompok kontrol
Tabel 5.4 Rata-Rata Lama Kala I
Fase Aktif Pada Ibu bersalin
HASIL DAN PEMBAHASAN
Primigravida Pada Kelompok Kontrol
A. Hail Variabel N mean SD Min- 95%Cl
Responden dalam penelitian ini adalah max
emua ibu bersalin primigravida kala I fase Kontrol 17 2.96 43.5 240- 2.74-
aktif dilatasi maksimal pada kelompok 360 3.18
intervensi dan kelompok kontrol. Berdasarkan tabel 5.4
Tabel Karakteristik responden menunjukkan bahwa rata-rata lama kala
RESPOND Kelompok Kelompok I fase aktif pada kelompok kontrol yaitu
EN Kontrol Intervensi 2.96 dengan standar deviasi 4.35. nilai
Usi Pendidik Usi Pendidik
a an a an minimum yaitu 240 dan nilai maksimum
1 21 SMA 25 SMA
2 23 SMA 24 S1
360. Pada 95% Cl (Confident interval)
3 26 S1 24 SMA didapatkan rentang rata-rata pada
4 22 SMA 28 S1
5 25 S1 22 SMA kelompok kontrol antara 2.74 sampai
6 25 D3 28 S1
7 27 S1 24 D3 3.18.
8 24 SMA 25 S1
9 22 SMA 24 SMA Tabel 5.5 Rata-Rata Lama Kala I
10 28 S2 28 S1 Fase Aktif Pada Ibu Primigravida
11 24 D3 27 S1
Yang Terjadi Pada Kelompok
12 27 S1 23 SMA
13 24 D3 23 S1 Intervensi
14 29 S1 22 SMA Variabel N mean SD Min- 95%Cl
15 25 S1 24 D3
max
16 22 SMA 26 S1
17 26 SMA 24 SMA Intervensi 17 1.65 38.4 120- 1.46-
240 1.85

Berdasarkan tabel 5.5 menujukkan


bahwa rata-rata lama kala I fase aktif
7
pada kelompok intervensi adalah 1.65 dengan B. Pembahasan
standar deviasi 3.84. nilai mnimum adalah 1. Lama kala I fase aktif pada kelompok
120 dan nilai maksimum 240. Pada 95% Cl kontrol
didapatkan rentang rata-rata pada kelompok Berdasarkan tabel 5.4 di menunjukkan
intervensi berkisar antara 1.46 sampai 1.85. bahwa rata-rata lama kala I fase aktif pada
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok kontrol yaitu 2.96 dengan standar
terdapat responden yang telah diberikan pijat deviasi 4.35. nilai minimum yaitu 240 dan
oksitosin terdapat kala I fase aktif yang nilai maksimum 360. Pada 95% Cl
berlangsung cepat dibandingkan kelompok (Confident interval) didapatkan rentang
kontrol. rata-rata pada kelompok kontrol antara 2.74
sampai 3.18.
Tabel 5.7 Pengaruh Pijat oksitosin terhadap Persalinan adalah proses dimana bayi,
lama kala I fase aktif pada ibu bersalin plasenta dan selaput ketuban keluar dari
Primigravida
uterus ibu. Persalinan dianggap normal
Lama Kala I Mea Mea t Df P
fase aktif pada n n valu terjadi pada usia kehamilan cukup bulan
ibu bersalin diffe e
(setelah 37 minggu) tanpa disertai penyulit.
primigravida renc
e Persalinan dimulai (inpartu) sejak uterus
Lama kala I fase 2.96
berkontraksi dan menyebabkan perubahan
aktif kelompok 1.31 9.2 31.5 0.00
kontrol 6 0 0 pada serviks (membuka dan menipis) dan
Lama kala I fase 1.65
berakhir dengan lahirnya plasenta secar
aktif kelompok
intervensi lengkap. Ibu belum dapat dikategorikan
Hasil penelitian pada tabel 5.7 menunjukkan
inpartu apabila kontraksi uterus tidak
bahwa rata-rata lama kala I fase aktif pada
mengakibatkan perubahan atau pembukaan
kelompok kontrol 2.96 dan pada kelompok serviks (JNPK-KR, 2017)
intervensi adalah 1.65. terdapat perbedaan skor
Persalinan mengalami 4 tahapan, salah
lama kala I fase aktif antara kelompok kontrol dan satu tahapan persalinan yaitu kala I. kala I
kelompok intervensi dengan beda rata-rata 9.26 dan
merupakan kala pembukaan dan periode
nilai p value 0.000 < 0.005. Dengan demikian dapat persalinan yang dimulai dari his persalinan
disimpulkan bahwa terdapat adanya pengaruh pijat
yang pertama sampai pembukaan serviks
oksitosin terhadap lama kala I fase aktif pada ibu menjadi lengkap. Kala I di bagi menjadi 2
berslain di PMB N tahun 2023.
fase yaitu, fase laten dan fase aktif. fase
laten merupakan fase pembukaan yang
sangat lambat dari pembukaan 0-3 cm
berlangsung selama 8 jam, sedangkan fase
8
aktif merupakan fase pembukaan yang lebih ruangan bersalin sehingga hal ini dapat
cepat yang terbagi lagi menjadi fase akselerasi mempercepat kemajuan persalinan kala I
yaitu dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm fase aktif. Pada hasil observasi terhadap
menjadi 4 cm, fase dilatasi maksimal yaitu responden didapatkan bahwa lama kala I
dalam waktu 2 jam pembukaan sangat cepat dari fase aktif setiap responden pada kelompok
4 cm menjadi 9 cm, dan fase deselerasi yaitu kontrol ini berbeda, lama kala I fase aktif
pembukaan menjadi lamban kembali dalam minimal 4 jam dan maksimal 6 jam.
waktu 2 jam pembukaan 9 cm menjadi Selain itu, peneliti berpendapat bahwa
pembukaan 10 cm. tingginya tingkat pendidikan ibu tidak
Dalam fase ini frekuensi dan lama kontraksi mempengaruhi lama kala I fase aktif.
uterus akan meningkat secara bertahap, biasanya peneliti berpendapat demikian karena saat
terjadi tiga kali atau lebih dalam waktu 10 menit, dilakukan observasi, peneliti memprhatikan
dan berlangsung selama 40 detik atau lebih. dan menganalisa responden dan perilaku
Biasamya dari pembukaaan 4 cm, hingga responden yang pendidikan SMA, D3 tidak
mencapai pembukaan lengkapa atau 10 cm, akan menunjukkan sikap keluhan nyeri yang
terjadi kecepatan rata-rata yaitu 1 cm perjam berlebihan saat kontraksi dari responden
untuk primigravida dan 2 cm untuk multigravida yang pendidikan Sarjana. Akan tetapi
(APN dalam Marmi, 201). terlihat sama-sama meringis kesakitan saat
Hasil penelitian ( Dwi, Dewi dkk 2021) kontraksi, Dalam hal ini peneliti berasumsi
bahwa faktor persalinan kala I ialah salah tingkat pendidikan tidak mempengaruhi
satunya faktor his yang mana setelah dilakukan lama kala I fase aktif pada ibu bersalin,
uji statistic terdapat hubungan antara his akan tetapi sikap dan karakteristik
responden dengan kejadian persalinan lama kala responden itu sendiri.
I fase aktif. sehingga hal ini dapat 2. Lama kala I fase aktif pada kelompok
mempengaruhi proses lamanya persalinan. intervensi
Menurut asumsi peneliti bahwa rata-rata Berdasarkan tabel 5.5 didapatkan
lama kala I fase aktif pada ibu bersalin bahwa diketahui rata-rata lama kala I fase
primigravida pada kelompok kontrol di PMB N, aktif pada ibu primigravida pada kelompok
berdasarkan tabel 5.4 didapatkan bahwa 2.96 intervensi yaitu 1.65 dengan standar deviasi
nilai minimum adalah 240 dan nilai maksimum 3.84 nilai minimum adalah 120 dan nilai
360. Pada kelompok kontrol ini responden tidak maksimum adalah 240. Hasil estimasi
diberikan pijat oksitosin, hanya dipantau interval dapat disimpulkan bahwa 95% CI
kemajuan persalinannya tanpa perlakuan, tetapi (confident Interval) di yakini sekitar 1.46
responden masih berjalan dan jongkok di dalam sampai 1.85.
9
Kala I telah berakhir apabila pembukaan Menurut asumsi peneliti bahwa adanya
serviks telah lengkap yang berlangsung sekitar pengaruh pijat oksitosin terhadap lama kala
12 jam, sedangkan pada multigravida I fase aktif setelah diberikan kepada
berlangsung selama 8 jam. Pada primigravida, responden yang awalnya lama kala I fase
ostium uteri internum akan membuka terlebih aktif pada kelompok kontrol rata-rata 2.96
dahulu sehingga serviks akan mendatar dan setelah di berikan pijat oksitosin pada
menipis, kemudian ostium internum sudah akan kelompok intervensi maka lama kala I fase
sedikit terbuka. aktif rata-rata 1.65, artinya ada perubahan
Cara mempercepat kemajuan persalinan yang signifikan yang terjadi setelah
secara famakologis umumnya diberikan suntik intervensi pijat oksitosin. Ada beberapa
oksitosin kepada ibu dengan tujuan untuk responden yang pembukaanya cepat hanya
menginduksi persalinan dengan tujuan untuk berlangsung 2 jam dan ada yang 3 jam 30
merangsnag kontraksi uterus agar berkontraksi menit dengan umur yang sama, hal ini
sehingga mempercepat kemajuan perslainan. dipengaruhi oleh his, his setiap invdividu
Sedangkan secara non farmakologis untuk responden berbeda sehingga jika di berikan
mempercepat kemajuan persalinan yaitu seperti perlakuan pijat oksitosin yang sama setiap
pemijatan akupresure pada titik LI4. individu tetap hasilnya berbeda hal ini
Menurut penelitian Neneng Siti, Ledy disebabkan oleh
Octavia 2018 bahwa terdapat pengaruh yang Pada hasil observasi yang dilakukan
signifikan antara peningkatan kontraksi sebelum terhadap responden pijat oksitosin ini dapat
dan sesudah LI4 pada ibu inpartu kala I fase merangsang kontraksi, mekanisme kerja
aktif sehingga dapat mempercepat proses dari pijat oksitosin ini adalah karena pijat
persalinan. oksitosin ini dapat menimbulkan efek
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian relaksasi sehingga dengan relaksasi yang
yang dilakukan oleh andi Fatimah dan kalsum dialami ibu, maka akan merangsang otak
(2021) tentang pengaruh pijat oksitosin terhadap untuk menurunkan kadar hormone
lama kala I fase aktif pada ibu bersalin di adrenalin dan meningkatkan kadar oksitosin
puskesmas Balangnipa Kabupaten Sinjai , yang yang merupakan faktor timbulnya kontraksi
mana diperoleh rata-rata pada kelompok yang adekut.
eksperimen 2.65 dan hasil penelitiannya pijat Dari hasil observasi didapatkan lama
oksitosin berpengaruh terhadap lama kala I fase kala I fase aktif yang terjadi pada kelompok
aktif dan rata-rata jam yang diberikan pijat intervensi adalah minimal 2 jam dan
kepada kelompok intervensi lebih cepat maksimal 4 jam. Jika dibandingkan dengan
dibandingkan kelompok kontrol. teori lama kala I fase aktif adalah 6 jam,
10
maka dari hasil penelitian lama kala I fase aktif otak untuk menurunkan kadar hormone
pada kelompok intervensi ini merupakan adrenalin dan meningkatkan produksi
persalinan cepat atau partus presipitatus, oksitosin yang merupakan faktor timbulnya
persalinan yang berlangsung sangat cepat, kontraksi uterus yang adekut.
berlangsung kurang dari 3 jam. Komplikasi yang Pijat oksitosin merupakan pemijatan
mungkin terjadi bagi ibu trauma bagi jalan lahir, pada sepanjang tulang belakang (vertebrate)
laserasi pada perineum, serta perdarahan post dari dibelakang leher bagian yang menonjol
partum. Sedangkan komplikasi bagi janin ialah sampai tulang costa kelima-keenam dan
asfiksia. merupakan usaha untuk merangsang
2. Analisis Bivariat kontraksi uterus dalam persalinan.
Perbandingan pengaruh pijat oksitosin Oksitosin sendiri merupakan suatu
terhadap lama kala I fase aktif pada ibu hormone yang dapat memperbanyak
bersalin di PMB N pada kelompok kontrol masuknya ion kalsium ke dalam intra sel.
dan intervensi Dengan dikeluarkannya hormone oksitosin
Berdasarkan tabel 5.7 didapatkan bahwa akan memperkuat ikatan aktin dan myosin
rata-rata lama kala I fase aktif pada ibu sehingga kontraksi uterus akan semakin
primigravida menggunakan uji statistic pada kuat, dalam hal ini sesuai dengan teori pijat
kelompok kontrol adalah 2.96 dan rata-rata lama oksitosin yang dilakukan pada inpartu dapat
kala I fase aktif primigravida pada kelompok meningkatkan kontraksi uterus ( Suwondo
intervensi adalah 1.65 kemudian nilai p value dan Wahyuni, 2013).
0.000 < 0.005. Dengan demikian disaimpulkan Hal ini sesuai dengan hasil penelitian
bahwa terdapat adanya pengaruh pijat oksitosin Donaldson (2008), bahwa pijat oksitosin
terhadap lama kala I fase aktif di PMB N tahun yang dilakukan bisa meningkatkan kadar
2023. oksitosin karena pada saat pemijatan kerja
Salah satu cara penatalaksanaan Metode non saraf parasimpatis meningkat untuk
farmakologis untuk mempercepat kemajuan menyampaikan ke otak bagian belakang
persalinan yaitu pijat oksitosin. Pijat oksitosin untuk mengeluarkan oksitosin.
merupakan induksi alami dalam persalinan dan Hal ini juga sesuai dengan hasil
pemijatan ini memiliki manfaat untuk penelitian Lilatul dan Naomi 2022 bahwa
merangsang kontraksi. Pijat Oksitosin adalah ibu bersalin yang dilakukan pijat oksitosin
sentuhan ringan atau pijatan pada tulang mayoritas lama persalinan kala I fase aktif
belakang mulai dari costa ke 5-6 sampai scapula lebih cepat dibanding teori (Lailatul dan
yang dapat menimbulkan efek relaksasi. Naomi 2022).
Relaksasi yang dialami ibu dapat merangsang Dari hasil Penelitian Moorhen et al
11
menjelaskan bahwa adanya hubungan hubungan KESIMPULAN
pemijatan otot tulang belakang dengan Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil
peningkatan kadar oksitosin dan menurunkan penelitian dapat disimpulkan sebagai
kadar adrenocortipin hormone (ACTH), nitric berikut :
oxide (NO) dan beta-endorphine(BE). 1. Seluruh responden pada kelompok
Perbandingan efek pemijatan kelompok kontrol dan kelompok intervensi berkisar
intervensi dan kelompok control mempunyai antara berusia 20-30 tahun. Pendidikan
perbedaan yang signifikan (Morhen V dkk, pada masing-masing kelompok sebagian
2012). besar berada di sarjana, sekolah
Menurut asumsi peneliti bahwa responden menengah atas dan diploma tiga.
yang diberikan pijat oksitosin sebagian besar 2. Rata-rata lama kala I fase aktif pada ibu
mengalami perubahan lama kala I fase aktif. bersalin primigravida pada kelompok
responden setelah diberikan pijat oksitosin kontrol dilakukan tanpa perlakuan
responden merasakan nyaman dan juga adalah 2.96
merasakan nyeri yang berkurang saat kontraksi. 3. Rata-Rata Lama Kala I Fase Aktif Pada
pemijatan ini bekerja karena menekan titik Ibu Primigravida Yang Terjadi Pada
tertentu pada tubuh sehingga merangsnag rahim Kelompok Intervensi adalah 1.65
dan menyebabkan kontraksi. Penggunaan 4. Terdapat Pengaruh Pijat oksitosin
metode pijat oksitosin ini efektif dan terbukti terhadap lama kala I fase aktif pada ibu
sebagai menginduksi alami pada persalinan bersalin Primigravida pada kelompok
pervaginam di PMB N. kontrol dan kelompok intervensi dengan
Maka dari hasil penelitian ini peneliti nilai p value 0.000 <0.005.
berpendapat bahwa, pijat oksitosin terbukti dapat
merangsang kontraksi, selain itu juga dapat DAFTAR PUSTAKA
membuat relaksasi bagi ibu, akan tetapi pijat Astuti, M. dan A.P. (2013). Perbedaan
oksitosin ini tidak dapat diberikan pada ibu kala Lama Kala I Fase Aktif Pada Ibu
I fase aktif, peneliti berpendapat demikian Bersalin Yang Dilakukan Dan Tidak
karena jika diberikan saat kala I fase aktif dan Dilakukan Pijat Oksitosin Di RB
his ibu dalam keadaan normal maka akan Margo Waluyi Surakarta. Jurnal
menjadi partus presipitatus yang dapat Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo.
berdampak bagi ibu dan janin. Akan tetapi pijat Desi, B. (2019). Asuhan Kebidanan
oksitosin ini akan lebih efektif apabila diberikan Persalinan Fisiologi Dan Patologi.
saat kala I fase laten atau saat kontraksi ibu tidak Berkah Prima Padang.
teratur. Donaldson, Z.R.,& Young, L.,J, Oxytocin
12
Vasopressin and The Neurogenetics of Kesehatan. Rineka Cipta.
Sociality, Science, 322 (5903), 900-904. Ns. Sri Mulyani. (n.d.). Pengaruh Induksi
2008. Oksitosin Dengan Kejadian Atonia
Farah Khairiyya, (2020). “Efektifitas Pelvic Uteri Pada Ibu Bersalin Di RSUD
Rocking Terhadap Lama Kal I Fase Aktif , Raden Mattaher Provinsi Jambi.
Kala II Dan Intensitas Nyeri Kala I Fase Scientia Jurnal, 7 n0 2.
Aktif Ibu Bersalin Multigravida Di PMB Prawirohardjo, S. (2014). ilmu kebidanan.
Hilda Jakarta Utara”. PT. BIna Pustaka Sarwono.
Hamnani. (n.d.). Pengaruh pijat oksitopsin Rosyati, H. (2017). Asuhan Persalinan
terhadap involusi uterus pada ibu post Normal. Jakarta: In persalinan. EGC.
partum yang mengalami persalinan lama di Rukiyah AY, Y. L. (2015). Asuhan
rumah sakit wilayah kabupaten klaten. Tesis Kebidanan IV (Patologi Kebidanan).
UI. Trans Info Media.
JNPK-KR. (2017). “Asuhan Persalinan Saifudin. (2010). Buku Acuan Nasional
Normal” Asuhan Esensial Bagi Ibu Bersalin Pelayanan Kesehatan Maternal Dan
Dan Bayi Baru Lahir Serta Pelaksanaan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka
Komplikasi Segera Pasca Persalinan Dan Sarwono Prawirohardjo.
Nifas. Depkes RI. Sarli, D., Suhertusi, B., & Putri, A. (2019).
Lailatul dan Naomi. (2022). Pengaruh pijat Buku ajar Asuhan Kebidanan
oksitosin terhadap lama kala I persalinan”. Persalinan Fisiologi dan Patologi (Z.
Jurnal Stikes Kendal, vol 12 no. Rahadian (ed.)). CV Berakh Prima.
Manuaba ide bagus gde. (2010). ilmu kebidanan, sarwono prawirohardjo. (2012). ilmu
penyakit kandungan dan keluarga kebidanan. PT. BIna Pustaka Sarwono.
berencana. Sondakh jenny J.S. (2013). Asuhan
Mochtar. (2012). Obstetri Fisiologi, Obstetri Kebidanan Persalinan Dan Bayi Baru
Patologi (EGC (ed.); Edisi Keti). Lahir. Erlangga.
Morrhen V. (2012). Massage increases oxytocin Sugyono. (2019). Metode Penelitian
and reduces adrenocortopin hormone in Kuantitatifm Kulaitatif dan R&D.
human. Alternative therapis in health and Alphabet.
medicine. Sulistyawati. (2011). asuhan kebidanan
Neneng Siti Lathifah. (2018). Pengaruh LI4 pada persalinan. salemba medika.
Terhadap Peningkatan Kontrkasi Pada Kala Survey Demografi Kesehatan Indonesia.
I Persalinan. Jurnal Kesehatan, vol 9 n0 3. (2017). SDKI. BKKBN, BPS,
Notoadmojo. (2012). Metodologi Pendidikan Kementerian Kesehatan, dan ICF
13
International.
Utami F. (2019). Buku Ajar Asuhan Persalinan
& Managemen Nyeri Persalinan.
Universitas Aisyiyah Yogyakarta.
Widya. (2014). Perbedaan antara dilakukan pijat
oksitosin dan tidak dilakukan pijat oksitosin
terhadap produksi ASI pada ibu nifas.
Kebidanan Ngudi Wulyo.
Yanti. (2010). Buku Ajar Kebidanan Persalinan.
Pustaka Rihama.
Yessie Aprillia, Hipnostetri :Rileks, Nyaman,
dan Aman Saat Hamil dan Melahirkan,
Jakarta, 2008.
Widya, F.A,.Setyawati, H., Sari, K., & Susanti, R.
(2014). Perbedaan Antara Dilakukan Pijat
Oksitosin Dan Tidak Dilakukan Pijat Oksiosin
Terhadap Produksi ASI Pada Ibu Nifas Di
Wilayah Kerja Puskesmas Ambrawa. Jurnal
Kebidanan Ngudi Wulyo.

14

Anda mungkin juga menyukai