ABSTRAK
Persalinan kala I memanjang salah satu penyebab kematian ibu berdasarkan data,
angka kejadian persalinan kala I memanjang sebanyak 5% dari seluruh penyebab
kematian ibu. Kala I memanjang jika tidak diatasi maka akan berdampak negative bagi
ibu yaitu dehidrasi,bagi bayi dapat mengakibatkan fetal distress. Cara untuk mempercepat
kemajuan persalinan dapat dilakukan pijat oksitosin, yaitu sentuhan ringan atau pijatan
sepanjang tulang belakang mulai dari costa ke 5-6 sampai scapula yang dapat
menimbulkan efek relaksasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
pijat oksitosin terhadap lama kala I fase aktif pada ibu bersalin di PMB N Batu Sangkar.
Metode penelitian ini adalah quasy experiment dengan menggunakan desain two group
only post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin kala I fase
aktif di PMB N Batu Sangkar, Kab. Tanah Datar. Sampel dalam penelitian ini sebanyak
34 responden dengan teknik purposive sampling. Instrument penelitian ini menggunakan
patograf dan lembar observasi untuk menilai lama kala I fase aktif. Analisa data dengan
menggunakan indenpenden T test. Hasil penelitian pada analisa univariat didapatkan
bahwa kelompok kontrol dengan mean 2.96 dan kelompok intervensi 1.65. Pada analisa
bivariate didapatkan hasil bahwa p=0,000 dimana p<0,005, Sehingga dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh pijat oksitosin terhadap lama kala I fase aktif di PMB N Batu
Sangkar Kabupaten Solok Sumatera Barat tahun 2023. Pijat oksitosin merupakan salah
satu metode non farmakologis untuk menginduksi persalinan dengan tujuan mempercepat
kemajuan persalinan, disarankan kepada petugas kesehatan untuk memberikan edukasi
tentang pijat oksitosin kepada ibu bersalin.
1
ABSTRACT
Childbirth when I lengthens one of the causes of maternal death based on data, the
incidence of labor when I extends as much as 5% of all causes of maternal death. When I
lengthens if not overcome it will have a negative impact on the mother, namely dehydration,
for the baby can cause fetal distress. The way to speed up the progress of labor can be
oxytocin massage, which is a light touch or massage along the spine starting from the 5-6th
costa to the scapula which can cause a relaxing effect. The purpose of this study was to
determine the effect of oxytocin massage on the length of time I active phase in maternity
mothers in PMB N Batu Sangkar. This research method is a quasy experiment using a two
group only post test design. The population in this study was all maternity mothers during the
active phase I in PMB N Batu Sangkar, Tanah Datar District. The sample in this study was 34
respondents with purposive sampling techniques. This research instrument uses pathographs
and observation sheets to assess the length of time I phase is active. Data analysis using
independent T test. The results of the study on univariate analysis found that the control group
with a mean of 2.96 and the intervention group 1.65. In the bivariate analysis, it was found
that p = 0.000 where p <0.005, so it can be concluded that there is an effect of oxytocin
massage on the length of time I active phase I in PMB N Batu Sangkar, Solok Regency, West
Sumatra in 2023. Oxytocin massage is one of the non-pharmacological methods to induce
labor with the aim of accelerating the progress of labor, It is recommended to health workers
to provide education about oxytocin massage to maternity mothers.
2
PENDAHULUAN pembukaan serviks telah lengkap
Persalinan normal adalah proses yang berlangsung sekitar 12 jam,
dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban sedangkan pada multigravida
keluar dari uterus ibu. Persalinan dianggap berlangsung selama 8 jam.
normal jika prosesnya terjadi pada usia Mekanisme pembukaan serviks yang
kehamilan cukup bulan (37-42 minggu) terjadi pada ibu primi dan multi ialah
tanpa disertai penyulit. Persalinan dimulai berbeda. Pada primigravida, ostium
(inpartu) sejak uterus berkontraksi dan uteri internum akan membuka
menyebabkan perubahan pada serviks dan terlebih dahulu sehingga serviks akan
berakhir dengan lahirnya plasenta secara mendatar dan menipis, kemudian
lengkap. Ibu belum dapat dikategorikan ostium internum sudah akan sedikit
inpartu jika kontraksi uterus tidak terbuka. Sedangkan pada
mengakibatkan perubahan atau pembukaan multigravida, Ostium uteri internum
serviks (JNPK-KR, 2017). Kontraksi dan eksternum serta penipisan dan
merupakan salah satu faktor power dari pendataran serviks terjadi dalam
faktor yang mempengaruhi persalinan. waktu yang sama (Prawirohardjo,
Kontraksi uterus terjadi karena otot-otot 2014).
polos rahim bekerja dengan baik dengan Apabila pembukaan pada
sifat-sifat : kontraksi simetris, fundus persalinan tidak berjalan sesuai
dominan, kemudian diikuti dengan dengan fisiologisnya maka terdapat
relaksasi. Pada saat kontraksi otot Rahim komplikasi pada persalinan. Salah
menguncup sehingga menjadi tebal dan satu komplikasi yang terjadi seperti
pendek. Pada saat kontraksi kavum uteri partus lama. Partus lama adalah
menjadi lebih kecil mendorong janin dan persalinan pada primigravida yang
kantong amnion kearah bawah rahim dan berlangsung lebih dari 18-24 jam dan
serviks. Dengan adanya kontraksi, ibu multigravida lebih dari 12-20 jam
mempunyai kekuatan (power) untuk yang dimulai sejak adanya tanda-
mendorong janin keluar sehingga tanda persalina (sondakh jenny J.S,
didapatkan kemajuan persalian atau 2013) Sedangkan menurut (Saifudin,
pembukaan seviks (Yanti, 2010). 2010) persalinan dikatakan lama
Berdasarkan kurve Freidman , apabila telah berlangsung lebih dari
diperhitungkan pembukaan serviks pada 12 jam.
primigravida 1cm/jam dan pembukaan Kejadian partus lama adalah
pada multigravida 2cm/jam. Pada komplikasi yang paling banyak
primigravida Kala I telah berakhir apabila 3
dilaporkan yaitu 51 % oleh wanita 15-49 perdarahan post partum, serta hal ini
tahun dalam kelahiran 5 tahun sebelum juga berdampak bagi bayi yaitu dapat
survey, jika dibandingkan dengan tahun mengakibatkan fetal distress pada
2012 yaitu sebanyak 5%. Berdasarkan data janin, infeksi cedera dan asfiksia pada
tersebut partus lama mengalami kenaikan bayi baru lahir. Hal ini merupakan
setiap 5 tahunnya (Survey Demografi faktor penyebab kematian ibu dan
Kesehatan Indonesia, 2017) bayi. Maka dari itu hal ini harus
Pada partus lama banyak ditemukan diatas sedini mungkin baik itu dalam
kala I memanjang. Persalinan kala I kehamilan maupun persalinannya.
memanjang salah satu penyebab langsung Salah satu faktor yang mempengaruhi
dari kematian ibu, berdasarkan data proses persalinan adalah kekuatan ibu
international NGO On Indonesia dan kontraksi uterus. Kontraksi yang
Development (INFD) pada tahun 2017, tidak adekuat dapat memperlambat
angka kejadian persalinan kala I proses persalinan (Rukiyah AY,
memanjang di Indonesia sebanyak 5% dari 2015)
seluruh penyebab kematian ibu (Friska, Salah satu metode farmakologis
2017). Sumatera Barat termasuk provinsi untuk mempercepat proses persalinan
yang memberikan kontstribusi terbesar atau pembukaan adalah injeksi
terhadap tingginya AKI pada tahun 2021 oxytocin secara Intra vena. Injeksi
sebanyak 193/100.000 kelahiran hidup. oxytocin mengandung hormone
Menurut Data yang diperoleh dari PMB oksitosin yang menyebabkan
Neni Trisna menunjukkan bahwa dari 140 kontraksi otot polos uterus sehingga
kelahiran pada bulan Januari sampai dapat memudahkan berlangsungnya
Desember 2022 tercatat 25 (18%) kasus proses persalinan. Maka dari itu
kala I memanjang. Penanganan utama metode farmakologis ini digunakan
yang dilakukan oleh bidan pada pasien dalam persalinan untuk menginduksi
kala I memanjang ialah merujuk pasien ke persalinan. Menurut penelitian Ns
rumah sakit terdekat. Mulyani dampak induksi oksitosin
Kala I memanjang dapat berpengaruh dengan kejadian atonia
menimbulkan dampak negative bagi ibu uteri pada ibu bersalin (Ns. Sri
diantaranya adalah adanya infeksi pada ibu Mulyani, 2018).
bersalin, dehidrasi pada ibu, tenaga ibu Sedangkan metode non-
berkurang bahkan sampai habis, persalinan farmakologis untuk mempercepat
yang lama juga dapat mengakibatkan kemajuan persalinan yaitu seperti
4
pemijatan akupresure pada titik LI4. teratur, semakin kuat, sehingga pada
Menurut penelitian (Neneng Siti Lathifah, waktu ini pasien dapat dipantau dan
2018) bahwa terdapat pengaruh yang dilakukan pijat oksitosin (sarwono
signifikan antara peningkatan kontraksi prawirohardjo, 2012)
sebelum dan sesudah pemijatan LI4 dan Langkah-langkah dalam
sesudah LI4 pada ibu inpartu kala I fase melakukan pijat oksitosin harus
aktif sehingga dapat mempercepat proses diperhatikan dengan baik agar
persalinan. Metode non farmakologis pemijatan menghasilkan pengaruh
lainnya untuk mempercepat kemajuan yang optimal, salah satu langkah yang
persalinan yaitu pijat oksitosin. Pijat perlu diperhatikan adalah cara
oksitosin merupakan induksi alami dalam pemijatan pada setiap postur tubuh
persalinan dan pemijatan ini memiliki yang berbeda. Jika ibu dengan tubuh
manfaat untuk merangsang kontraksi. Pijat gemuk harus dipijat dengan posisi
Oksitosin adalah sentuhan ringan atau telapak tangan menggepal, sedangkan
pijatan pada tulang belakang mulai dari jika ibu dengan tubuh kurus atau
costa ke 5-6 sampai scapula yang dapat normal bisa menggunakan jempol
menimbulkan efek relaksasi. Relaksasi tangan kiri dan kanan. Pemijatan ini
yang dialami ibu dapat merangsang otak dilakukan dengan meletakkan kedua
untuk menurunkan kadar hormone ibu jari atau tangan menggepal sisi
adrenalin dan meningkatkan produksi kanan dan kiri pada tulang belakang,
oksitosin yang merupakan faktor kemudian menarik kedua ibu jari atau
timbulnya kontraksi uterus yang adekuat. kepalan tangan berada di costa ke 5-6
Pijat oksitosin dilakukan pada saat menyusuri tulang belakang dengan
fase aktif. pijat oksitosin tidak dilakukan bentuk melingkar kecil dan pada saat
pada fase laten karena fase laten pada bersamaan, memijat kedua sisi tulang
primigravida dari 3-4 cm yang belakang kearah bawah, dari leher
berlangsung rata-rata 7-8 jam dan dibagian tulang yang menonjol
memiliki waktu yang cukup panjang sampai scapula. Selain itu durasi
sehingga untuk melakukan penelitian akan pemijatan oksitosin ini adalah selama
menempuh waktu yang lama, kemudian 5-10 menit. Efek yang ditimbulkan
pasien jarang berada di PMB saat pada dari pemaijatan ini bagi ibu adalah
fase laten. Rata-rata pasien yang datang ke ibu merasa nyaman dan nyeri saat
PMB pada saat fase aktif saat pembukaan kontraksi yang ibu rasakan berkurang
diatas 4 cm, dan saat kontraksi sudah sehingga ibu dapat relaksasi (Sharni
5
2008 dan Khairani, 2012). aktif dilakukan pemijatan pada tulang
Berdasarkan hasil survei awal yang belakang mayoritas lama kala I fase
dilakukan peneliti di PMB Neni Trisna, aktif lebih cepat dibanding teori.
Amd.Keb di Batu Sangkar Kab.Tanah Jika dilihat dari manfaat pijat
Datar Porovinsi Sumatera Barat, bahwa oksitosin dalam persalinan, maka dari
PMB Neni Trisna merupakan bidan itu penulis tertarik untuk mengambil
delima, di praktek mandiri bidan neni penelitian dengan judul “pengaruh
tersebut tidak ada asuhan komplementer, pijat oksitosin terhadap lama kala I
hanya melakukan asuhan kebidanan sesuai fase aktif pada ibu bersalin di PMB
standar kebidanan. Berdasarkan hasil bidan Neni Trisna, Amd.Keb Tahun
wawancara dengan bidan Neni Trisna 2022”
bahwa jumlah pasien bersalin setiap bulan
METODE
mencapai ±15-20 pasien bersalin/bulan.
Jenis metode Penelitian ini adalah
Masih banyak ibu bersalin yang tidak
menggunakan Quasi experimental
mengetahui metode non farmakologis
dengan menggunakan desain
untuk mempercepat kemajuan persalinan
penelitiannya adalah two group only
dan banyak ibu bersalin terutama ibu
post test design. Penelitian
primigravida yang tidak bisa menahan rasa
dilaksanakan pada bulan Januari
sakit dan menunggu pembukaan serviks
sampai Februari 2023 di PMB N di
bertambah sehingga pasien meminta untuk
Batu Sangkar, Kab. Tanah Datar,
dirujuk ke Rumah sakit terdekat.
Prov. Sumatera Barat. Teknik
Penanganan untuk menahan rasa nyeri dan
pengambilan sampel pada penelitian
pembukaan bertambah hanya dilakukan
ini adalah purposive sampling,
dengan tindakan penetalaksanaan non
dimana pengambilan sampel
farmakologis dengan cara relaksasi napas,
didasarkan pada kriteria yang sudah
sering jalan disekitar ruangan bersalin dan
diketahui sebelumnya (Sugyono,
jongkok. Berdasarkan wawancara dengan
2019). Jumlah sampel pada
bidan Neni Pasien yang bersalin di
penelitian ini adalah 17 pada
prakteknya tersebut belum pernah
masing-masing kelompok dengan
dilakukan penatalaksanaan untuk
kriteria inklusi dalam penelitian ini
mempercepat kemajuan persalinan non
semuaibu bersalin primigravida fase
farmakologis dengan pijat oksitosin.
aktif dilatasi maksimal, berusia 20-
Menurut penelitian Lailatu M dan Nomi P H
35 tahun dan bersedia menjadi
menyatakan bahwa ibu bersalin kala I fase
responden. Kriterian ekslusi dalam
6
penelitian ini adalah ibu bersalin Berdasarkan tabel diatas terdapat
primigravida yang patologis seperti karakteristik responden penelitian pada
polihidramnion, oligohidramnion, kelompok kontrol sebanyak 17
hipertensi, preeklamsia, ekslamsia, dan responden yang telah dilakukan post test
tidak ada riwayat abortus dan premature dan pada kelompok intervensi sebanyak
serta ibu bersalin yang tidka memiliki 17 responden yang telah dilakukan
riwayat oenyakit menular dan penyakit perlakukan pijat oksitosin dan post test
keturunanan. Instrument pengumpulan lama kala I fase aktif pada ibu bersalin
data dalam penelitian ini adlaah patograf primigravida.
dan lembar observasi. Analisis data yang rata-rata lama kala I fase aktif pada
digunakan adalah dengan uji indenpenden ibu primigravida sesudah (post test)
sampel T test. dilakukan pada kelompok kontrol
Tabel 5.4 Rata-Rata Lama Kala I
Fase Aktif Pada Ibu bersalin
HASIL DAN PEMBAHASAN
Primigravida Pada Kelompok Kontrol
A. Hail Variabel N mean SD Min- 95%Cl
Responden dalam penelitian ini adalah max
emua ibu bersalin primigravida kala I fase Kontrol 17 2.96 43.5 240- 2.74-
aktif dilatasi maksimal pada kelompok 360 3.18
intervensi dan kelompok kontrol. Berdasarkan tabel 5.4
Tabel Karakteristik responden menunjukkan bahwa rata-rata lama kala
RESPOND Kelompok Kelompok I fase aktif pada kelompok kontrol yaitu
EN Kontrol Intervensi 2.96 dengan standar deviasi 4.35. nilai
Usi Pendidik Usi Pendidik
a an a an minimum yaitu 240 dan nilai maksimum
1 21 SMA 25 SMA
2 23 SMA 24 S1
360. Pada 95% Cl (Confident interval)
3 26 S1 24 SMA didapatkan rentang rata-rata pada
4 22 SMA 28 S1
5 25 S1 22 SMA kelompok kontrol antara 2.74 sampai
6 25 D3 28 S1
7 27 S1 24 D3 3.18.
8 24 SMA 25 S1
9 22 SMA 24 SMA Tabel 5.5 Rata-Rata Lama Kala I
10 28 S2 28 S1 Fase Aktif Pada Ibu Primigravida
11 24 D3 27 S1
Yang Terjadi Pada Kelompok
12 27 S1 23 SMA
13 24 D3 23 S1 Intervensi
14 29 S1 22 SMA Variabel N mean SD Min- 95%Cl
15 25 S1 24 D3
max
16 22 SMA 26 S1
17 26 SMA 24 SMA Intervensi 17 1.65 38.4 120- 1.46-
240 1.85
14