Disusun oleh:
1. Firdausy Duhila Shabira NIM: 222310101044
2. Silviana Dewi Susilowati NIM: 222310101046
3. Liana Wafdatul Harishoh NIM: 222310101049
4. Sheila Anugrah Liandini NIM: 222310101141
5. Putri Yunitasari NIM: 222310101190
i
KATA PENGANTAR
Senantiasa kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami bisa menyelesaikan
makalah ini sebagai pemenuhan tugas kelompok Mata Kuliah Konsep Dasar
Keperawatan, yang berjudul “Analisis Dilema Etik” dan kami mengambil kasus
“Nakes Suntik Vaksin Kosong di Jakut, PPNI Singgung Etika Keperawatan”.
Terima kasih kami ucapkan kepada Ns. Retno Purwandari, M. Kep selaku dosen
pengampu mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan yang telah memberikan tugas
kepada kami makalah ini sehingga kami dapat memahami mengenai dilema etik yang
sering terjadi dalam keperawatan.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini memiliki banyak kesalahan
baik dalam segi penyusunan, bahasa, penulisan, maupun materi dan pembahasan yang
kami angkat. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang
dapat menjadi acuan agar kami dapat menjadi lebih baik lagi pada kesempatan
berikutnya.
06 Desember 2022
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
TINJAUAN TEORI
2.1.1 Pengertian
2
d) Kode Etik memberikan kerangka bagi anggota profesi untuk
membuat keputusan dalam situasi keperawatan.
3
d. Mendapatkan informasi yang benar, jelas dan jujur dari pasien dan/atau
anggota keluarganya
e. Memperoleh perlindungan hukum sepanjang penyelesaian tugas yang sesuai
dengan standar pelayanan, standar prosedur operasi, standar profesi dan
ketentuan Peraturan Perundang-undangan.
Undang-undang juga menetapkan bahwa perawat ketika melakukan tindakan
praktik keperawatan harus mempunyai STR (Surat Tanda Registrasi). Seorang perawat
STR bekerja untuk mempromosikan dan menyembuhkan klien, mencegah penyakit,
serta memproteksi mereka yang dirawat. Mereka berusaha untuk meringankan
penderitaan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
2.3 Kewajiban Perawat
Hak dan kewajiban perawat ditentukan dan ditetapkan berdasarkan kewajiban
dan wewenang yang berlaku dalam profesinya. Perawat terdaftar (registered nurse)
berfokus pada perawatan dan pendidikan pasien dan anggota keluarga mereka tentang
pemulihan dini dan pencegahan penyakit. Oleh karena itu, perawat dituntut untuk
menyusun dan melaksanakan rencana kerja keperawatan serta memelihara catatan medis
pasien. Menurut UU Keperawatan No. 38 Tahun 2014. Pasal 37 UU tersebut
menyatakan bahwa perawat berkewajiban untuk:
a) Melengkapi sarana dan prasarana pelayanan keperawatan sesuai dengan standar
keperawatan dan peraturan perundang-undangan.
b) Merujuk pasien yang tidak dapat dirawat ke perawat atau profesional kesehatan
lain yang lebih sesuai dalam ruang lingkup dan keahlian mereka.
c) Memberi klien dan/atau keluarganya informasi yang lengkap, adil, akurat, jelas
dan mudah dipahami tentang aktivitas perawatan sesuai batas kewenangan
mereka.
d) Melaksanakan tugas khusus yang diberikan oleh pemerintah.
e) Penyediaan layanan perawatan sesuai dengan aturan etik, standar perawatan,
standar profesional, standar prosedur operasi dan peraturan hukum.
f) Mendokumentasikan asuhan keperawatan sesuai dengan standar yang ada.
g) Melakukan tindakan otorisasi untuk tenaga medis perawatan kesehatan lainnya
sesuai dengan kualifikasi keperawatan.
4
BAB III
PEMBAHASAN
Suntik vaksin kosong di Pluit Jakarta Utara menuai berbagai kontroversi oleh
masyarakat yang sempat viral di Twitter. Tepatnya pada tanggal 10/8/21 perawat inisial
EO menjadi relawan vaksinator yang tugasnya setiap hari sebagai vaksinator. Hal ini
langsung diusut oleh pihak kepolisian setempat.
(3) Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah kejahatan dan
tindak
5
• Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2014 tentang
Keperawatan:
a. memasang infus;
b. menyuntik;
Dari kajian hukum di atas sudah menjelaskan bahwa seorang perawat bertugas
untuk melindungi pasien dan menyembuhkan pasien dari hal apapun baik secara bio-
psiko-sosio dan spiritual. Dari hasil kasus yang diperoleh perawat telah melanggar
kode etik keperawatan "Kelalaian". Kelalaian bukanlah hal yang termasuk
pelanggaran, akan tetapi jika berdampak berat bagi yang diberikan pelayanan hal ini
juga bisa masuk dalam malapraktik keperawatan.
6
yang timbul akan tetapi bukan tujuan utamanya. Sebagai seorang perawat juga harus
bias memegang prinsip keperawatan, prinsip keperawatan yang telah dilanggar oleh
perawat EO adalah prinsip non malficience (tidak merugikan pasien), beneficience
(melakukan yang terbaik bagi pasien). Dari tindakannya tersebut perawat dapat
merugikan pasien dengan tidak memasukkan vaksin kedalam tubuh pasien yang
digunakan perlindungan dalam melawan covid-19. Selanjutnya perawat dalam
bekerja tidak bekerja dengan melakukan yang terbaik, terbukti dengan kelalaian dan
kecerobohanperawat tidak memasukkan vaksin kedalam jarum suntik.
Hal ini tentunya bisa dibawa kejalur hukum, dari berita tersebut pihak pasien
sempat melaporkan insiden ini ke kapolres dan pihak penyidikan bertindak cepat.
Untung saja hal ini bias ditangani dengan cepat melalui mediasi sehingga perawat
dengan keluarga pasien dapat berdamai sebelum kejalur hukum yang lebih lanjut.
Berdasarkan kasus tersebut, hal yang bisa didapatkan dari kasus di atas
adalah pentingnya menerapkan kode etik dan prinsip- prinsip keperawatan dalam
bekerja di kehidupan sehari- hari, baik untuk melindungi pasien maupun perawa
7
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Suntik vaksin kosong di Pluit Jakarta Utara menuai berbagai kontroversi oleh
masyarakat yang sempat viral di Twitter. Tepatnya pada tanggal 10/8/21 perawat inisial
EO menjadi relawan vaksinator yang tugasnya setiap hari sebagai vaksinator. Hal ini
langsung diusut oleh pihak kepolisian setempat.
Dari kajian hukum di atas sudah menjelaskan bahwa seorang perawat bertugas
untuk melindungi pasien dan menyembuhkan pasien dari hal apapun baik secara bio-
psiko-sosio dan spiritual. Dari hasil kasus yang diperoleh perawat telah melanggar kode
etik keperawatan "Kelalaian".
Hal yang bisa didapatkan dari kasus diatas adalah pentingnya menerapkan kode
etik dan prinsip- prinsip keperawatan dalam bekerja di kehidupan sehari- hari, baik
untuk melindungi pasien maupun perawat.
4.2 Saran
3.) Perawat seharusnya lebih hati-hatu dalam menjalankan tugas agar tidak
terjadi hal yang sama selanjutnya.
4.) Lebih sigap dan Aktif apabila terdapat laporan dari masyarakat kasus tentang
kasus penyuntikkan vaksin kosong, agar tidak terulang kembali kasus yang sama.
5.) Perawat dapat menerapkan kode etik dan prinsip keperawatan dalam
menjalankan tugasnya.
8
DAFTAR PUSTAKA
Banunaek, C. D., Dewi, Y. E. P., & Andadari, R. K. (2021). Dilema Etik pada
Profesionalisme Perawat terhadap Kualitas Pelayanan Keperawatan. Jurnal
Kepemimpinan Dan Manajemen Keperawatan, 4(2), 110–120.
Wowor, K., Ginting, G., & Kindangen, J. (n.d.). KAJIAN HUKUM TENTANG
KASUS PENYUNTIKAN VAKSIN KOSONG DI INDONESIA DITINJAU DARI
UNDANG-UNDANG NO. 4 TAHUN 1984 TENTANG WABAH PENYAKIT
MENULAR
9
LAMPIRAN
“NAKES SUNTIK VAKSIN KOSONG DI JAKUT, PPNI SINGGUNG ETIKA
KEPERAWATAN”
Jakarta - Kasus suntik 'vaksin kosong' kepada warga di Pluit, Jakarta Utara,
membuat geger publik. Polisi menemukan adanya unsur kelalaian tenaga vaksinator terkait
kejadian tersebut. Hasil penyidikan Polres Metro Jakarta Utara menetapkan seorang
perawat inisial EO sebagai tersangka di kasus suntik 'vaksin kosong'. EO dijerat dengan
UU Nomor.4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular dengan ancaman hukuman 1
tahunpenjara.
Kasus ini bermula ketika seorang laki-laki berinisial BLP disuntik vaksin di Pluit,
Jakarta Utara pada Jumat (6/8). Proses vaksinasi ini direkam video oleh ibunda BLP.
Setelah melihat adanya kejanggalan dalam proses vaksinasi tersebut, mereka
memprotesnya ke penyelenggara. EO saat itu mengakui bahwa jarum suntik yang
disuntikkan kepada BLP tidak berisi dosis vaksin, sehingga akhirnya BLP disuntik ulang.
Perawat yang Suntik Vaksin 'Kosong' Warga di Pluit Jadi Tersangka!
"Tgl. 6/8/21. Jam 12.30 suntikan vaksinasi, ternyata suntik kosong. Setelah Protes dan
cuma kata maaf, akhirnya di suntik kembali. Agar dpt diperhatikan. Sebarkan agar suster
tersebut diproses," demikian cuitan akun Twitter @Irwan2yah.
Polres Metro Jakarta Utara turun ke lapangan menyelidiki kasus viral itu. Dari hasil
penyelidikan, polisi kemudian menetapkan EO sebagai tersangka.
Berikut fakta-fakta terkait kasus suntik 'vaksin kosong' yang dirangkum detikcom:
1. Perawat Jadi Tersangka
Polisi melakukan pemeriksaan terhadap EO setelah kejadian viral itu. Hasil
penyidikan kemudian ditetapkan EO sebagai tersangka."Setelah kita didalami, kita lakukan
pemeriksaan terhadap yang bersangkutan, kami persangkakan di Pasal 14 UU No. 4 Tahun
1984 tentang wabah penyakit menular," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes
Yusri Yunus kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Utara, Jl Yos Sudarso, Jakarta
Utara, Selasa (10/8/2021).
EO adalah seorang perawat di sebuah klinik di Jakarta Utara. Dia menjadi relawan
sebagai vaksinator dalam percepatan vaksinasi COVID-19.
2. Perawat Diduga Lalai
Polisi mengungkapkan adanya dugaan kelalaian dalam kasus suntik 'vaksin kosong'
ini. Perawat EO tidak memeriksa jarum suntik terlebih dahulu. "Dia merasa lalai, dia tidak
10
periksa lagi karena mungkin sudah diperiksa tapi kami masih dalami terus yang lain
sepertiapa,"ucapYusri.
3. Perawat EO Meminta Maaf
Dalam kesempatan jumpa pers di Polres Metro Jakarta Utara, EO dihadirkan polisi.
EO kemudian menyampaikan permintaan maaf. "Saya mohon maaf terlebih terutama
kepada keluarga dan orang tua anak yang telah saya vaksin. Saya mohon maaf yang
sebesar-besarnya,"ungkapnya.
4. Alibi Perawat EO
EO beralibi bahwa dirinya tidak memiliki niat apa pun dalam menyuntikkan vaksin
'kosong'. "Saya tidak ada niat apa pun," ujar EO sambil menangis saat dihadirkan dalam
jumpa pers di Polres Metro Jakarta Utara.
5. Suntik Vaksin 599 Orang di Hari Kejadian
EO diduga kelelahan saat menyuntikkan 'vaksin kosong' kepada BLP. Di hari
kejadian itu, EO sudah memvaksin ratusan warga. "Hari itu saya vaksin 599 orang,"
ungkapnya.
6. Sita Vial hingga Jarum Suntik
Dalam kasus itu polisi menyita sejumlah barang bukti perlengkapan untuk
vaksinasi COVI-19."(Kami) sita barbuk, termasuk satu buah botol vial dan suntikannya,
dan ada beberapa alat-alat lain yang biasa dipakai untuk kegiatan vaksinasi kepada
masyarakat," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan
di Polres Metro Jakarta Utara, Jl Yos Sudarso, Jakarta Utara, Selasa (10/8/2021).
Selain itu, polisi turut menyita satu buah syringe (jarum suntik), satu buah cooler,
dan satu safety box. Kemudian, APD serta sepasang sarung tangan pelaku juga turut disita
oleh kepolisian.
11