Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

KLIEN DENGAN TRAUMA


MUSKULOSKELETAL: KONTUSIO,
STRAINS, SPRAIN, DISLOKASI DAN
FRAKTUR

Oleh: Tarjuman

5/30/2019
1
• Trauma jaringan lunak: kontusio,
strains (peregangan) dan sprains
(robekan) yang cenderung terjadi
sekitar persendiaan
• Dislokasi
• Fraktur Tulang

5/30/2019
2
Kontusio
• Kontusio merupakan injuri jaringan lunak
(bruise/memar) sebagai akibat dari benturan
benda tumpul seperti pukulan, tendangan
atau terjatuh.
• Tanda dan gejala: ecchymosis, tanda biru
kehitaman, hematome:nyeri, bengkak dan
perubahan warna pada area lokal.
• Treatment: Kompres dingin, dilanjutkan
kompres hangat, Pembelat elastis verband.

5/30/2019
3
Strain
• adalah injuri pada struktur
muskulotendinous sekitar persendiaan
akibat dari tarikan yang berlebihan atau
peregangan (stretching) menyebabkan
hemorrhage pada jaringan.
• Klasifikasikan:strain derajat pertama
(mild strain atau tertariknya otot ringan),
derajat dua ( moderate strain, tertariknya
otot sedang), derajat ketiga ( tertariknya
otot berat).

5/30/2019
4
• Strain derajat ketiga: ruptur tendon atau otot
dengan adanya pemisahan antara otot dengan
otot, otot dengan tendon, atau tendon dari
tulang. nyeri hebat, ketidak mampuan bergerak
(disability), spasme berat, pembengkakan,
echhymosis, hematoma, tenderness, kehilangan
fungsi otot, dan pada saat di palpasi terdapat
kelainan (deffect) sendi.
• Pemeriksaan Rontgent: pembengkakan jaringan
lunak, fraktur avulsi pada tendon.
• Treatment: fokus menurunkan pembengkakan
dan mengimmobilisasikan sendi meninggikan
dan mengistirahatkan sendi yang terkena,
dengan kompres dingin.
• Pada derajat III: operasi 5/30/2019
5
5/30/2019
6
Sprain
• adalah injuri pada struktur ligament
disekitar persendiaan akibat terkilir atau
terpelintir. Pembuluh darah ruptur
menyebabkan pembengkakan yang
cepat karena extravasasi darah ke
jaringan. Pergerakan pada sendi akan
menimbulkan nyeri.
• Klasifikasi:derajat 1 (mild sprain), 2
(moderate sprain), dan 3 (severe
sprain).
5/30/2019
7
5/30/2019
8
Dislokasi
• Dislokasi terjadi pada saat permukaan
artikular persendiaan posisinya berubah
secara anatomis.
• Dislokasi mungkin kongenital (seperti
dislokasi kongenital panggul), pathologis
(disebabkan karena penyakit struktur
persendiaan), dan traumatik (terjadi karena
kekuatan eksternal).
• Tanda dislokasi: nyeri, perubahan bentuk
sendi, perubahan panjang ekstremitas,
kehilangan pergerakan, dan perubahan
sumbu tulang yang dislokasi.
5/30/2019
9
• Treatment: reduksi dislokasi
(mengembalikan persendiaan ke
bentuk anatomisnya)  anasthesi
lokal,regional, atau umum.
• Sendi di immobilisasikan  verband,
bebat atau gip untuk menjaga
kestabilan hingga sembuh

5/30/2019
10
FRAKTUR
Tulang

5/30/2019
11
Definisi
• Fraktur tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan
tulanghampir semua fraktur terjadi karena trauma.
• Pada saat kekuatan yang cukup menyebabkan tulang
patah, menyebabkan kerusakan jaringan lunak
sekitarnya dan terjadi penetrasi fragmen tulang ke
dalam otot, pembuluh darah kecil dan saraf.
• Fraktur patologis terjadi selama aktivitas normal atau
saat terjadi injuri yang ringan tulang fraktur oleh
karena penyakit tertentu: osteoporosis, tumor, infeksi
atau penyakit lain (Corwin, 1997).

5/30/2019
12
ETIOLOGI
• Trauma indirect
dan direct force.
• Penyakit Tulang
osteoporosis, Ca
tulang.

5/30/2019
13
Klasifikasi Fraktur
• Fraktur tertutup (closed/simple fracture)fraktur
dimana kulit diatas tulang yang fraktur masih utuh,
tidak ada hubungan antara tulang dengan
permukaan kulit.
• Fraktur terbuka (Opened/coumpound fracture)
fraktur yang menyebabkan kerusakan kulit diatas
permukaan frakturkarena fragmen tulang yang
menusuk atau kekuatan penetrasi dari luarresiko
tinggi infeksi.
• Fraktur incomplete hanya sebagian tulang yang
rusak.

5/30/2019
14
• Fraktur complete mengenai tulang secara
keseluruhan, terjadi pemisahan tulang menjadi
dua atau lebih bagian tulang.

• Displaced fracture fragment tulang terpisah


satu sama lainnya.
• Communitied fracture lebih dari satu garis
patahan, terdapat bbrp fragmen tulang.
• Green stick fraktur dimana satu sisi tulang
patah tetapi sisi lainnya tidak.

5/30/2019
15
Klasifikasi fraktur terbuka
• Derajat I : terdapat luka dikulit dengan
kerusakan jaringan yg minimal.
• Derajat II: seperti derajat I, dengan
kontusio otot dan kulit
• Derajat III: luas kerusakan lebih dari 6-8
cm, dengan kerusakan pembuluh darah,
saraf, otot dan kulit.

5/30/2019
16
5/30/2019
17
Sign dan symptom fraktur
• 1. Nyeri atau tendernessspasme otot menambah
• rasa nyeri.
• 2. Kehilangan fungsi karena nyeri, spasme otot,
• instabilitas tulang
• 3. Deformitas, karena perubahan bentuk tulang
• 4. Pergerakan yang abnormal, terutama pada tulang
• panjang.
• 5. Krepitus suara bergemeretak
• 6. Ecchymosis
• 7. Pemeriksaan Rotgent menunjukan adanya patah
• tulang.
• 8. Dapat terjadi gangguan sensasi atau rasa
• kesemutan, 5/30/2019
18
Komplikasi Fraktur Tulang
• Kompartemen syndrom
• Emboli Lemak
• Shock
• Hemorrhage
• Pulmonary emboli
• Posttraumatic syndrome—psikologis.
• Komplkasi neurologis
• Infeksi
• Mal union
• Delayed Union
• Non union
5/30/2019
19
Prinsip2 Tindakan Pertolongan
Pertama Pada Fraktur Tulang
• Penanganan fraktur yang segera dapat
menentukan pasien outcome lebih baik dan
penyembuhan yang lengkap atau dapat
mencegah kecacatan atau kematian
• Memindahkan korban dengan tidak benar
menyebabkan fraktur tertutup menjadi
fraktur terbuka, menusuk paru-paru,
memotong spinal cord atau pembuluh darah
besar

5/30/2019
20
• Periksa status neurovaskuler dengan
palpasi nadi distal yang injuri; periksa
tanda-tanda klasik insufficiensi arteri
meliputi pulse, pallor, paresthesia, pain
dan paralysis.
• Pertimbangkan bahwa korban memiliki
fraktur multiple yang menyertai luka di
kepala, dada dan tempat lainnya.

5/30/2019
21
• Sebelum klien dipindahkan, kaji
luasnya injury dan area fraktur
diimmobilisasi dengan bebat atau
backboards.
• Evaluasi kesulitan pernafasan,
lakukan tindakan untuk mengatasi
hemorrhage, dan atasi shock
• Pindahkan klien secara hati-hati dan
pelan-pelan

5/30/2019
22
Methoda Memperbaiki Fraktur
Tujuan:
• 1. Mereduksi frakturke posisi normal
anatomi.
• 2. Menjaga fragment tulang pada posisi yang
benar
• 3.Mencegah kehilangan pergerakan sendi dan
tonus otot
• 4. Mencegah komplikasi
• 5. Memelihara kesehatan secara umum 5/30/2019
23
Methoda:

• Manipulasi tertutup,
• Traction,
• Open reduction.

5/30/2019
24
Manipulasi
Tertutup:
- Scr manual menarik dan
menahan fragment tulang tetap
bersatu serta mengembalikan
bentuk tulang yg normal.

- Memerlukan skill dan perabaan


yg sensitif u mengembalikan
posisi tulang.

- 3 dasar: menarik dan


countertraction, angulation dan
rotation.
5/30/2019
25
Traksi
• Memberikan tarikan pada
bagian distal fraktur untuk
mengembalikan posisi tulang.
• Diberikan terus menerus, tetapi
dlm waktu yang singkat
(beberapa hari).
• Berat beban diatur semakin
menurun sesuai dgn
perkembangan fraktur.

5/30/2019
26
Open Reduction
• Fraktur di reposisi dengan tindakan
operasi.
• Dapat diberikan internal fixation (ORIF):
screw, plates, pins, wires, nails.
• External fixation (OREF)

5/30/2019
27

Anda mungkin juga menyukai