Anda di halaman 1dari 3

Adat Sunda Sungkem Panganten

Adat Sunda Sungkem Panganten

By Ninda Rahayu Kevin on September 20, 2017

Adat Sunda Sungkem Panganten

Mungkin sebagian dari kita menganggap Salaman adalah hal yang biasa dan lumrah karena setiap orang
melakukannya dalam kegiatan sehari – hari. Namun, ada satu sisi dari tradisi salaman yang tergolong
unik, yaitu sungkeman Panganten. Setelah prosesi akad nikah selesai dilakukan sungkeman panganten
oleh kedua panganten kepada kedua orang tua panganten. Sungkem penganten diawali dengan sungkem
kepada kedua orang tua pengantin wanita kemudian dilanjutkan kepada kedua orang tua pengantin pria.

Seperti kita telah ketahui Indonesia adalah negara yang unik, tidak hanya kaya akan panorama alam
memukau, budaya masyarakatnya pun sangat luhur.

Kembali mengenai sungkeman, sungkem memiliki arti bersimpuh atau duduk berjongkok sambil
mencium tangan orang yang lebih tua, biasanya adalah orang tua kita. Mengingat betapa luhurnya nilai –
nilai sungkeman, mari kita cari tahu apa saja makna yang terkandung dari tradisi ini. Dikutip dari
beberapa sumber, berikut rangkumannya :

'); }());

Ritual penyadaran

Melalui sungkeman setiap orang diajak untuk menyadari bahwa dirinya bukanlah apa-apa tanpa
hadirnya orangtua dalam kehidupannya. Sehingga orangtua wajib diperlakukan secara hormat oleh
seluruh anak-anaknya.
Melatih kerendahan hati

Sungkeman adalah ajakan kebaikan untuk menyadarkan, mendisiplinkan serta menghilangkan sikap ego
di dalam diri. Hal ini terlihat dari bagaimana cara seseorang merendahkan tubuhnya dan dengan tulus
“menyembah” orang yang telah berjasa dalam hidupnya.

Wujud ucapan rasa terima kasih

Khususnya dalam pernikahan kedua mempelai biasanya akan menjalani ritual sungkeman kepada
orangtua kedua belah pihak. Prosesi ini adalah wujud rasa terima kasih dari anak kepada orang tuanya
yang telah berjasa melahirkan dan membesarkannya.

Adat Sunda Nincak Endog

Adat Sunda Nincak Endog

By Ninda Rahayu Kevin on September 19, 2017

Adat Sunda Nincak Endog

Nincak Endog (Menginjak Telur) yaitu merupakan suatu adat dari proses acara pernikahan. Nincak endog
ini di mulai dari mempelai pria menginjak telur di balik papan dan elekan (batang bambu muda),
kemudian mempelai wanita mencuci kaki mempelai pria dengan air di kendi, mengelapnya sampai kering
lalu kendi dipecahkan berdua. Nincak endog ini melambangkan pengabdian istri kepada suami yang
dimulai dari hari itu.

Umumnya Upacara pernikahan adat Sunda memiliki banyak prosesi. Namun, semua proses memiliki
makna dan keunikan masing-masing. Salah satunya adalah nincak endog (menginjak telur). Prosesi ini
akan dilakukan setelah kedua mempelai melakukan akad nikah.
'); }());

Nincak endog (menginjak telur) ini melambangkan kemampuan mempelai laki laki untuk memberikan
keturunan bagi generasi keluarga. Hal -hal yang perlu disiapkan di dalam prosesi Nincak Endog adalah
satu kendi berisi air, telur mentah, satu papan kecil bambu dan handuk.

Mempelai laki laki akan memecahkan telur tersebut dengan cara menginjak papan bambu yang di
bawahnya terdapat telur mentah. Kaki yang digunakan adalah kaki sebelah kanan.

Mengapa bukan kaki kiri? Hal ini dikarenakan orang meyakini bahwa kanan adalah arah menuju
kebaikan. Setelah mempelai pria memecahkan telur, mempelai wanita akan membersihkan kaki
suaminya dengan air menggunakan kendi.

Kemudian kedua mempelai akan memecahkan kendi tersebut bersama sama. Prosesi ini melambangkan
bahwa mempelai perempuan akan menaati sang suami mulai dari detik itu. Dan mempelai perempuan
tidak akan melukai sang suami dengan pikiran pikiran negatif. Unik sekali prosesi ini. Prosesi ini akan
mengundang gelak tawa karena akan banyak banyolan banyolan tentang sex.

Anda mungkin juga menyukai