Anda di halaman 1dari 17

KASUS HUKUM DAN TENAGA KESEHATAN

OLEH KELOMPOK 23:


Pertemuan ke14
ALFIKA PUTRI PRAMIS DITA (1913411048)
IGA GALISTA JUNIAR HAMDANI (1913411049)
 
PERKEMBANGAN HUKUM
KESEHATAN DI INDONESIA
DI Indonesia hukum kesehatan berkembang seiring
dengan dinamika kehidupan manusia, dia lebih banyak
mengatur hubungan hukum dalam pelayanan
kesehatan, dan lebih spesifik lagi hukum kesehatan
mengatur antara pelayanan kesehatan dokter, rumah
sakit, puskesmas, dan tenaga-tenaga kesehatan lain
dengan pasien.
Salah satu tujuan dari hukum, peraturan, deklarasi
ataupun kode etik kesehatan adalah untuk melindungi
kepentingan pasien disamping mengembangkan
kualitas profesi dokter atau tenaga kesehatan.
Keserasian antara kepentingan pasien dan kepentingan
tenaga kesehatan merupakan salah satu penunjang
keberhasilan pembangunan sistem kesehatan
Hukum kesehatan pada saat ini dapat dibagi menjadi 2
(dua) bagian, yaitu hukum kesehatan public (public
health law) dan Hukum Kedokteran (medical law).
Hukum kesehatan public lebih menitikberatkan pada
pelayanan kesehatan masyarakat atau mencakup
pelayanan kesehatan rumah sakit, sedangkan untuk
hukum kedokteran, lebih memilih atau mengatur
tentang pelayanan kesehatan pada individual atau
seorang saja, akan tetapi semua menyangkut tentang
pelayanan kesehatan.
Pengertian dan peran hukum kesehatan
Hukum Kesehatan adalah semua ketentuan hukum
yang berhubungan langsung dengan
pemeliharaan/pelayanan kesehatan. Hukum kesehatan
berperan untuk mengusahakan adanya keseimbangan
tatanan di dalam upaya pelaksanaan kesehatan yang
dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat serta
memberikan jaminan kepastian hukum sesuai dengan
hukum kesehatan yang berlaku.
Kasus hukum dalam tenaga
kesehatan
Kelalaian Medik dan Malpraktek Kedokteran
Kelalaian medik adalah dasarnya kelalaian terjadi
apabila seseorang melakukan sesuatu yang seharusnya
tidak dilakukan atau tidak melakukan sesuatu yang
seharusnya dilakukan oleh orang lain yang memiliki
kualifikasi yang sama pada suatu keadaan dan situasi
yang sama.
Perbedaan malpraktek dengan kelalaian
tenaga kesehatan
malpraktek tidaklah sama dengan kelalaian. Kelalaian memang
termasuk dalam arti malpraktek, tetapi di dalam malpraktek tidak
selalu terdapat unsur kelalaian.

Malpraktek mempunyai pengertian yang lebih luas daripada


kelalaian. Karena selain mencakup arti kelalaian, istilah malpraktek
pun mencakup tindakan-tindakan yang dilakukan dengan sengaja
(intentional, dolus, onzettelijk) dan melanggar undang-undang. Di
dalam arti kesengajaan tersirat adanya suatu motif (mens rea, guilty
mind). Sedangkan arti kelalaian lebih berintikan ketidaksengajaan
(culpa), kurang teliti, kurang hati-hati, acuh tak acuh, sembrono,
tak peduli terhadap kepentingan orang lain, namun akibat yang
timbul memang bukanlah menjadi tujuannya.
Suatu perbuatan atau tindakan medis disebut sebagai
kelalaian apabila memenuhi empat unsur di bawah ini:
a. Duty atau kewajiban tenaga medis untuk melakukan
sesuatu tindakan medis atau untuk tidak melakukan
sesuatu tindakan tertentu terhadap pasien tertentu pada
situasi dan kondisi yang tertentu.
b. Dereliction of the duty atau penyimpangan
kewajiban tersebut. Dalam menilai kewajiban dalam
bentuk suatu standar pelayanan tertentu, haruslah kita
tentukan terlebih dahulu tentang kualifikasi si pemberi
layanan (orang dan institusi), pada situasi seperti apa
dan pada kondisi bagaimana.
C. Damage atau kerugian
Yang dimaksud dengan kerugian adalah segala sesuatu
yang dirasakan oleh pasien sebagai kerugian akibat dari
pelayanan kesehatan/kedokteran yang diberikan oleh
pemberi layanan. Jadi, unsur kerugian ini sangat
berhubungan erat dengan unsur hubungan sebab
akibatnya. Kerugian dapat berupa kerugian materiil dan
kerugian immateriel.
Contoh kasus pelanggaran hukum kesehatan
Kasus Debora, Pihak RS Mitra Keluarga Terancam Dijerat
UU Kesehatan
Jakarta - Polisi menyelidiki kasus meninggalnya bayi Tiara
Debora Simanjorang (4 bulan) karena diduga tak ditangani tepat
waktu di RS Mitra Keluarga, Kalideres, Jakarta Barat. Polisi
mengatakan Pasal 190 UU Kesehatan Nomor 36/2009 tentang
Kesehatan akan dikenakan jika terbukti ada unsur pidana dalam
kasus tersebut.
Dalam Pasal 190 UU Kesehatan tersebut, ada dua ayat yang
menyatakan terkait sanksi pidana bagi pihak rumah sakit yang
dengan sengaja tidak memberikan pertolongan pertama pada
pasien dalam keadaan darurat. Ada hukuman penjara dan denda
bagi pihak yang melanggar ketentuan dalam UU tersebut.
Pasal 11 ayat (1) huruf b UU
Tenaga Kesehatan:
(1) Dengan tidak mengurangi ketentuan-ketentuan di dalam Kitab
Undang-undang Hukum Pidana dan Peraturan-peraturan
perundang-undangan lain, maka terhadap tenaga kesehatan dapat
dilakukan tindakan-tindakan administratip dalam hal sebagai
berikut:
a.    melalaikan kewajiban;
b.    melakukan sesuatu hal yang seharusnya tidak boleh diperbuat
oleh seorang tenaga kesehatan, baik mengingat sumpah jabatannya
maupun mengingat sumpah sebagai tenaga kesehatan;
c.    mengabaikan sesuatu yang seharusnya dilakukan oleh tenaga
kesehatan;
d.    melanggar sesuatu ketentuan menurut atau berdasarkan
undang-undang ini.
Konsep dasar mediasi sebagai alternative
penyelesaian sangketa
Mediasi Kesehatan  sebagai bentuk Alternatif
Penyelesaian Sengketa merupakan pendekatan yang
tepat  dalam penyelesaian sengketa kesehatan yang
ada, karena menguntungkan bagi parapihak , dan
bentuk akhir penyelesaiannya diakui oleh hukum
positif di Indonesia.
Sengketa dalam Pelayanan
Kesehatan
Sengketa dalam Pelayanan Kesehatan dan tataran
penyelesaiannya Pelayanan kesehatan tidak selalu bisa
memberikan hasil sebagaimana yang diharap oleh
pasien atau keluarga pasien, kesenjangan inilah yang
sering menjadikan ketidakpuasan sehingga timbul
sengketa kesehatan. Penyelesaian sengketa ini
seharusnya dilakukan secara berjenjang
Penyelesaian sengketa kesehatan
cara litigasi dan mediasi
Penyelesaian sengketa yang saat ini banyak diketahui
oleh masyarakat adalah melalui cara litigasi yaitu beracara
dipengadilan,  karakteristik penyelesaian sengketa  melalui
jalur litigasi adalah bersisifat terbuka.
Mediasi merupakan bentuk alternative penyelesaian
sengketa yang diakui oleh  hukum dan lembaga penegak
hukum  di Indonesia.
PENUTUP
Kelalaian Medik dan Malpraktek Kedokteran Kelalaian medik
adalah salah satu bentuk dari malpraktek medis, sekaligus
merupakan bentuk malpraktek medis yang paling sering terjadi.
Kasus Hukum Tenaga Kesehatan kelalaian dan Unsur-unsur
Kelalaian, di dalam suatu layanan medik dikenal gugatan ganti
kerugian yang diakibatkan oleh kelalaian medik.
malpraktek pun mencakup tindakan-tindakan yang dilakukan
dengan sengaja (intentional, dolus, onzettelijk) dan melanggar
undang-undang
kelalaian lebih berintikan ketidaksengajaan (culpa), kurang teliti,
kurang hati-hati, acuh tak acuh, sembrono, tak peduli terhadap
kepentingan orang lain, namun akibat yang timbul memang
bukanlah menjadi tujuannya.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai