PERCOBAAN II
UNGGAS
Disusun oleh :
Kelompok D8
1. Magnalia Morena Ruth 22030113130091
2. Isna Dwi Purwanti 22030117130092
3.Vivi Ucianna 22030117130094
4. Reyhan Anindya Aryatika 22030117130098
UNIVERSITAS DIPONEGORO
FAKULTAS KEDOKTERAN
LABORATORIUM ILMU TEKNOLOGI PANGAN PRODI S1 ILMU GIZI
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1. Deskripsi
Praktikum ini dilakukan bertujuan mengetahui jenis-jenis karkas unggas, kriteria
pengkelasan karkas unggas serta menentukan kelas karkas unggas. kriteria mutu unggas
serta menentukan mutunya berdasarkan pengamatan fisik, komposisi fisik bagian-bagian
karkas unggas dan berat dapat dimakan (BDD).
Kriteria pengkelasan ungags, dilakukan pengamatan secara obyektif tehadap
karkas ayam ras dan ayam kampung, pengamatan dilakukan berdasarkan karakteristik
atau spesifikasi yang terdapat pada tabel mutu karkas, Kemudian dilakukan
penggolongan dalam kelas mutu A,B,C atau no grade berdasarkan pada tabel mutu
karkas.
Kriteria Mutu Karkas unggas berdasarkan pengamatan fisik, dilakukan dengan
mengamati keseluruhan bentuk, warna kulit serta berat dari karkas ayam ras dan ayam
kampung, Setelah itu dilakukan pengamatan kembali terhadap bagian bagian dari karkas,
meliputi paha, dada, sayap, dan punggung. Pengamatan ini terutama ditujukan terhadap
penevaran lemak dan tulang pada masing masing karkas, untuk menentukan mutu dari
karkas tersebut.
Komposisi fisik dan menghitung bagian dapat dimakan, pengamatan ini dilakukan
dengan penimbangan karkas, kemudian karkas dipotong potong menjadi delapan
bagian yang terdiri dari sayap, punggung, paha, dada, kaki, dan kepala. Setelah dipotong
potong, karkas ditimbang kembali berdasarkan bagian bagian karkas, setelah itu
dihitung presentase berat karkas utuh.
Dilakukan pemisahan kulit, tulang, daging merah dan daging putih,lemak, dan
jaringan ikat, setelah itu masing masing bagian tersebut ditimbang dan dihitung
presentasenya terhadap berat masing masing bagian.
2. Tinjauan Pustaka
1. Unggas
1
Istilah unggas mengacu pada semua jenis burung yang berpotensi untuk diambil
daging, telur, jeroan, dan produk sampingan (Bulu) atau yang secara langsung atau tidak
langsung masuk ke dalam rantai bahan pangan manusia.1
Jenis burung yang secara umum diterima sebagai unggas antara lain yaitu ayam,
bebek, angsa, kalkun, ayam mutiara, ayam pegar, merpati, dan burung unta.2
2. Karkas Unggas
Karkas unggas merupakan hasil penyembelihan unggas tanpa darah, bulu, kepala,
cakar, dan organ dalam (giblet) kecuali paru-paru.3 Karkas terdiri dari komponen kulit,
lemak, daging merah, daging putih, jaringan ikat, dan tulang. Kecuali tulang dan jaringan
ikat tertentu, semua bagian karkas dapat dimakan.
Selain dijual dalam bentuk utuh, karkas unggas juga dijual dalam bentuk
potongan-potongan bagian dada, sayap, punggung, paha, serta kaki dan kepala agar
mempermudah penyiapan/pengolahan.
2
No Faktor Mutu Mutu I Mutu II Mutu III
Ada bulu tunas sedikit
Bebas dari bulu
6 Kebersihan yang menyebar, tapi Ada bulu tunas
tunas (pin feather)
tidak pada bagian dada
Sumber : Standar Nasional Indonesia (2009)
Berat dapat dimakan adalah bagian dari makanan atau makanan yang masuk ke
dalam mulut atau yang dapat dimakan oleh seseorang, bagian yang tak lazim dimakan
akan dibuang/tidak dimakan4,1.Untuk unggas misalnya, tulang, tulang rawan, dan organ
dalam akan dibuang/diabaikan. Berat dapat dimakan digunakan dalam daftar komposisi
zat-zat gizi yang terdapat dalam setiap jenis makanan4,2.
BAB II
METODE PRAKTIKUM
3
B. Cara Kerja
1. Kriteria Pengkelasan Karkas Unggas
4
BAB III
HASIL PENGAMATAN
5
g. Sendi lepas Tidak ada A
Patah tulang Tidak ada A
Bagian yang hilang Tidak ada A
h. Cacat karena
pembekuan Tidak ada A
Total A
6
a. Persebaran lemak paling banyak terdapat pada bagian paha
b. Persebaran tulang paling banyak terdapat pada bagian punggung
Perhitungan:
a.
b.
7
Dokumentasi
Gb 1. Karkas Ayam
Ras Gb2.
Karkas ayam
kampung
Gb 5. Pengamatan karkas
ayam ras Gb 6.
Pengamatan karkas ayam kampung
BAB IV
PEMBAHASAN
8
Golongan unggas yang paling banyak dikonsumsi adalah ayam. Di Indonesia
dikenal dua jenis ayam yang biasa dikonsumsi yaitu ayam ras (broiler) dan ayam lokal
(bukan ras/buras). Kedua jenis ayam ini sering diperdagangkan sudah dalam bentuk
karkas. Bentuk karkas ayam hampir sama dengan karkas golongan unggas yang lain,
seperti kalkun, bebek, angsa, dan merpati, tetapi sangat berbeda dengan karkas mamalia.
Di samping itu, karkas ayam atau unggas yang lain masih mengandung kulit, sedangkan
pada karkas mamalia kulit sudah dipisahkan.5
Karkas ayam ras dan ayam kampung mempunyai karakteristik penampakan yang
berbeda. Karkas ayam ras biasanya lebih seragam dalam ukuran, dan penampakan serta
lebih berdaging dibandingkan karkas ayam kampung.
Pengamatan karkas ayam ras dan ayam kampung dilakukan dengan mengamati
karkas ayam berdasarkan karakteristik atau spesifikasi yang meliputi keseluruhan bentuk,
peletakkan daging, lemak, bulu halus, daging yang terlihat, diskolorisasi, sendi lepas,
tulang patah, bagian yang hilang, dan cacat karena pembekuan. Setelah diamati, karkas
tersebut digolongkan dalam kelas mutu A, B, C, atau no grade.
9
No Jenis Unggas Faktor Pengamatan Mutu
c. Lemak Sedikit C
d. Bulu halus Banyak C
e. Daging yang terlihat Tidak ada A
f. Diskolorosasi 2,5 cm pada lutut A
g. Sendi lepas, tulang Tidak ada
patah, bagian yang A
hilang
h. Cacat karena Tidak ada
A
pembekuan
Dari pengamatan yang kami lakukan, karkas ayam ras dan karkas ayam kampung
termasuk dalam golongan mutu A karena pengkelasan ini didasarkan pada standar mutu
yang sudah ada. Sedangkan standar mutu ditentukan berdasarkan atribut mutu yaitu
karakteristik yang mempengaruhi mutu. Pengkelasan mutu sangat penting dalam
perdagangan. Tujuan pengkelasan mutu antara lain untuk menghindari akan terjadinya
pemalsuan.
10
No Jenis unggas Bagian yang Warna Bau Tekstur Pesebara Persebara
diamati n lemak n tulang
a. Paha Coklat tua Bau Paling Banyak
khas empuk
Karkas ayam b. Dada Coklat muda Keras Sedikit
1. ayam Merata
ras c. Sayap Coklat muda Empuk Sedikit
d. punggung Coklat tua ras Keras Sangat
sedikit
a. Paha Coklat tua Bau Empuk Sedikit
b. Dada Coklat muda Keras Sedikit
Karkas ayam lebih
2. c. Sayap Coklat muda Keras Sedikit Merata
kampung d. punggung Coklat tua meny- Keras Tidak ada
engat
11
Table 3. Hasil Pengamatan Komposisi Fisik Bagian-Bagian Karkas Unggas Dan Bagian Dapat
Dimakan (BDD)
Persentase berat potongan karkas terhadap berat karkas utuh dapat dihitung dengan :
Berat potongan karkas Berat karkas utuh 100%.
Sedangkan untuk menghitung persen berat dapat dimakan :
Berat dapat dimakan Berat potongan karkas 100%.
Dari pegamatan di atas berat dapat dimakan karkas ayam kampung lebih sedikit
dibandingkan dengan berat dapat dimakan karkas ayam ras karena kandungan daging dan
kulit pada ayam kampung lebih sedikit.
BAB V
12
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
1. Greenacre, Cheryl B dan Morishita, Teresa Y. 2014. Backyard Poultry Medicine and Surgery:
A Guide for Veterinary Practitioners
2. Lambio, Angel.L. 2010. Poultry Production in the Tropics
3. Yuwanta, Tri Yuwanta. 2004. Dasar Ternak Unggas
4. Sandjaja. 2009. Kamus gizi: pelengkap kesehatan keluarga
5. Tien M, Sugiyono, Fitriono A. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. Jakarta: Alfabeta; 2010.
6. Dewi Windiani, Diah Ari, 2014, Variasi Resep Praktis Untuk Menu Sehari-Hari : Masakan
Aayam (GORENG, BAKAR, TUMIS, BERKUAH, PEPES), FMedia, ISBN: 9790065221
13