Oleh:
B. Tujuan Percobaan
Kualitas Fisik
Nilai fisik merupakan indikator penting dalam menilai kualitas fisik daging.
Kedua indikator tersebut terkait erat dengan keberadaan mikroba pada daging
sehingga sangat menentukan tingkat keawetan dan kualitasnya. Hasil penilaian
kualitas daging ayam broiler pada penelitian ini disajikan pada Tabel 1.
3. Punggung A Normal
Daging yang
8. A Dada dan bagian lain
terlihat
Sendi yang
9. lepas dan A Tidak ada
tulang patah
Simpulan :
Mutu karkas ayam broiler dipengaruhi oleh perlakuan saat ayam masih
hidup, waktu pemotongan, pasca pemotongan dan pengangkutan dari tempat
pemotongan ayam sampai ke pasar. Sifat makroskopis mutu karkas ayam yang
baik yaitu tidak memiliki kelainan konformitas seperti tidak adanya patah
mengandung antibiotik (Bahri dkk., 2002) tulang akibat trauma pasca
penyembelihan, pertulangan yang utuh dan kulit yang utuh atau tidak sobek
dibagian daerah dada, bebas dari perubahan warna yang dikarenakan oleh memar
ataupun freeze burn (perubahan warna pada daging akibat kontak dengan
permukaan yang sangat dingin, di bawah temperatur -18 °C) dan bebas dari bulu
tunas (BSN, 2009; Fikri et al., 2018).
Pengawasan untuk menghasilkan daging ayam bermutu tinggi, bebas dari
cemaran maupun residu bahan kimia terutama obat- obatan serta aman
dikonsumsi sangat perlu dilakukan (Ngangguk dkk., 2014). Pemeriksaan residu
antibiotik menunjukkan bahwa kurang tepatnya pemeliharaan ternak.
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasill penelitian lapang di RPA dan pembahasan, maka dapat
disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1) Keberadaan RPA tradisional dapat membantu pengadaan karkas ayam
di daerah setempat, walaupun sarananya kurang memadai. Proses
pemotongan di RPA tradisional masih sangat sederhana dan belum
memenuhi syarat, terutama yang terdapat dalam konsep HACCP.
Akibat pemotongan yang sederhana, hanya sekitar 50% karkas yang
mutunya masuk mutu I (sangat baik) sesuai dengan SNI.
2) Pemotongan ayam di laboratorium dengan cara dimasukkan ke dalam
corong dan pencabutan bulu dengan tangan menghasilkan karkas mutu
I yang terbaik.
B. Saran