Anda di halaman 1dari 7

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Sayuran merupakan bentuk turunan dari kata "sayur", komponen pendamping nasi (atau
pangan pokok lainnya) yang berkuah cair atau agak kental. "Sayuran" adalah segala sesuatu yang
berasal dari tumbuhan (termasuk jamur) yang ikut dimasak bersama sayur tersebut; dengan
pengungkapan lain: segala sesuatu yang dapat atau layak disayur. Apabila dimakan secara segar
bagian tumbuhan itu biasanya disebut lalapan. 
Buah-buahan merupakan salah satu sumber bahan pangan yang potensial dan banyak
mengandung zat gizi terutama vitamin. Selain sebagai sumber vitamin, buah-buahan juga
mengandung mineral dan pada jenis buah-buahan tertentu juga menghasilkan cukup banyak
energi. Sayuran merupakan salah satu sumber daya yang banyak terdapat di sekitar, mudah
diperoleh dan berharga, relatif murah serta merupakan sumber vitamin dan mineral. Buah dan
sayuran adalah jenis makanan yang memeiliki kandungan gizi, vitamin dan mineral yang pada
umumnya sangat baik untuk dikonsumsi setiap hari.
Dibandingkan dengan suplemen obat-obatan kimia yang dijual di took-toko, buah dan
sayuran jauh lebih aman tanpa efek samping yang berbahaya, serat dari sisi harga umumnya jauh
lebih murah dibanding suplemen yang memiliki fungsi yang sama. Dibandingkan dengan
serealia dan tanaman bergula (tebu dan gula bit) bahan pangan sayur-sayuran diproduksi paling
banyak dan biasanya produksinya geografisnya terbatas.
Buah-buahan diartikan sebagai buah-buahan dari pohon atau berri. Buah-buahan pohon
digolongkan ke dalam buah yang berasal dari pohon buah-buahan yang menggugurkan daun-
daunnya pada musim gugur dan pohon-pohon yang menggugurkan daunnya pada musim semi.
Sayuran umumnya rendah dalam kandungan protein dan lemak kecuali untuk beberapa sayuran
tertentu. Namun demikian sayuran tinggi akan kandungan besi, kalsium, vitamin C dan
provitamin A.

Tujuan
Tujuan pada praktikum pengetahuan bahan berjudul buah dan sayur yaitu menghitung
jumlah bagian yang dapat dimakan dari beberapa macam sayuran dan buah-buahan, untuk
mengetahui jenis buah yang tergolong baik dan tidak untuk di perjualbelikan dan juga untuk di
konsumsi oleh banyak orang melalui pengamatan sifat fisik berbagai sayuran dan buah.
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL

Pengamatan Fisik

No Bahan Pangan Panjang (cm) Lebar (cm) Tinggi (cm)


1 Kangkung 30 2,3 -
2 Tomat 71 5,4 -
3 Bayam -
4 Labu Siam 9,5 6,5 -
5 Kacang Panjang 70,8 0,6 -
6 Wortel -
7 Tauge 5 0,3 -
8 Terong -
9 Kol 15,3 9,1 -
10 Mangga 12,8 8,4 -
11 Pisang 11,3 3,2 -
12 Jeruk Manis -
13 Apel 6,5 6,6 -
14 Pir 8,2 7 -
15 Anggur -
16 Buah Naga 10,4 5,6 -
17 Jeruk Lemon -
18 Salak 7,5 5,3 -

Sifat Organoleptik

No Bahan Pangan Warna Aroma Rasa


1 Kangkung Hijau Daun
2 Tomat Orange semi kuning Tomat segar Manis masam
3 Bayam Hijau
4 Labu Siam Hijau
5 Kacang Panjang Hijau Seperti langu daun
6 Wortel
7 Tauge Putih
8 Terong
9 Kol Putih kehijauan Sayuran
10 Mangga Hijau Khas mangga Manis asam
11 Pisang Hampir hitam Manis pisang Manis
12 Jeruk Manis
13 Apel Merah
14 Pir Kuning pucat Tidak begitu manis
15 Anggur
16 Buah Naga Merah keunguan
17 Jeruk Lemon
18 Salak Kuning krem Buah Manis

Bagian yang dapat dimakan (BDD)

Berat utuh (gram) Berat yang dapat dimakan Persentase


No Bahan Pangan
(A) (gram) (B) (B/A x 100%)
1 Kangkung 93 37 39,78%
2 Tomat 132 130 98,4%
3 Bayam
4 Labu Siam 240 216 90%
5 Kacang Panjang 24 23 95,8%
6 Wortel
7 Tauge 50 50 100%
8 Terong
9 Kol 387 387 100%
10 Mangga 451 301 66,7%
11 Pisang 59 39 66,10%
12 Jeruk Manis
13 Apel 153 151 98,6%
14 Pir 196 188 95,9%
15 Anggur
16 Buah Naga 308 193 62,6%
17 Jeruk Lemon
18 Salak 92 63 68,47%

Keasaman (pH)

No Bahan Pangan Warna Kertas Lakmus Nilai pH


1 Kangkung Biru Basa
2 Tomat Merah Asam
3 Bayam
4 Labu Siam
5 Kacang Panjang Ungu pudar Basa
6 Wortel
7 Tauge
8 Terong
9 Kol Biru Basa
10 Mangga Merah Asam
11 Pisang Merah muda Asam
12 Jeruk Manis
13 Apel
14 Pir Merah Asam
15 Anggur
16 Buah Naga
17 Jeruk Lemon
18 Salak Merah Asam

Padatan Terlarut

No Bahan Pangan % Padatan Terlarut


1 Kangkung Tidak terbaca
2 Tomat Tidak terbaca
3 Bayam
4 Labu Siam
5 Kacang Panjang Tidak terbaca
6 Wortel
7 Tauge Tidak terbaca
8 Terong Tidak terbaca
9 Kol Tidak terbaca
10 Mangga Tidak terbaca
11 Pisang Tidak terbaca
12 Jeruk Manis
13 Apel
14 Pir Tidak terbaca
15 Anggur
16 Buah Naga 84%
17 Jeruk Lemon
18 Salak Tidak terbaca

B. PEMBAHASAN
Buah berasal dari bakal buah yang  dibuahi melalui suatu proses yang diawali oleh
peristiwa penyerbukan, yakni berpin dahnya serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik. Setelah
serbuk sari melekat di kepala putik, serbuk sari berkecambah dan isinya tumbuh menjadi buluh
serbuk sari yang berisi sperma. Buluh ini terus tumbuh menembus tangkai putik menuju bakal
biji, di mana terjadi persatuan antara sperma yang berasal dari serbuk sari dengan sel telur yang
berdiam dalam bakal biji, membentuk zigot yang bersifat diploid.
Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini melibatkan baik plasmogami, yakni persatuan
protoplasma sel telur dan sperma, dan kariogami, yakni persatuan inti sel keduanya. Setelah itu,
zigot yang terbentuk mulai bertumbuh menjadi embrio (lembaga), bakal biji tumbuh menjadi
biji, dan dinding bakal buah, yang disebut perikarp, tumbuh menjadi berdaging (pada buah batu
atau drupa) atau membentuk lapisan pelindung yang kering dan keras (pada buah geluk
atau nux).
Buah sama-sama berasal dari satu pohon.Komposisi setiap macam sayuran dan buah-
buahan berbeda. Faktor yaitu perbedaan varietas, keadaan cuaca tempat tumbuh, pemeliharaan
tanaman, dan kondisi penyimpanan. Sayuran dan buah-buahan mempunyai kadar air yang tinggi
yaitu sekitar 75-95%, umumnya rendah dalam rendah kadar protein dan lemak. , waktu
masaknya berbeda-beda. Perbedaan tingkat kematangan juga menyebabkan perbedaan sifat fisik.
Sifat fisik buah dan sayur yang sering diamati meliputi parameter antara lain : warna,aroma, rasa,
bentuk, ukuran, dan kekerasan, umumnya diamati secara subyektif.
Dari pengamatan yang dilakukan, dihasilkan kol yang memiliki warna putih kehijauan,
dengan dengan memiliki panjang 15,3 cm dan lebar 9,1 cm memiliki aroma sayuran kol yang
tergolong sayuran segar yang memiliki vitamin dan serat terkandung didalamnya. Hasil
praktikum kali ini untuk sayuran kol yang memiliki berat utuh 387 gram yang kemudian
memiliki berat yang dapat dimakan (BDD) 100% yang tergolong sayuran ini bisa dimakan
semuanya dari berat utuh yang dimiliki hanya cukup dengan membersihkan dan mencucinya
sebelum dikonsumsi.
Untuk keasaman ataupun pH yang dimiliki sayuran kol ini dengan percobaan saat
praktikum menggunakan kertas lakmus agar dapat meneliti asam atau basa yang terkandung
dalam kol, ketika di buktikan bahwa kertas lakmus yang di campurkan dengan sayuran kol yang
sudah di blender dengan menggunakan 100 ml air, hasil dari kertas lakmus yang sudah
dikeringkan dengan berubah menjadi warna biru yang berarti nilai pH dari sayuran kol ini
adalah basa. Dan untuk padatan terlarut tidak ditemukan dalam sayuran ini ataupun tidak terbaca
saat melakukan percobaan pada nilai padatan terlarut.

Dan untuk pengamatan buah kali ini, dihasilkan bahwa buah salak memiliki warna kulit
coklat pekat dengan tekstur kasar pada kulit, tapi beda halnya dengan buah di dalamnya yang
berwarna kuning krem dengan memiliki panjang buah 7,5 cm dengan lebar 5,3 cm yang
memiliki aroma buah salak dengan rasa yang manis umumnya untuk salak pondoh khususnya.
Untuk pengamatan berat dapat dimakan BDD pada buah salak ini memiliki berat utuh 92 gr
dengan mengupas kulit dan membuang biji pada buah salak hasil BDD nya yaitu 63 gr atau
persentase dalam persen BDD yang hanya dapat dikonsumsi hanyalah 68,47% dari berat utuh
yang ada.
Keasaman atau pH pada buah salak yang diamati menggunakan kertas lakmus juga pada
saat buah salak di hancurkan menjadi cair dengan ditambahkan 100 ml air kemudian kertas
lakmus yanga ada dibasahi dengan air salak tadi, hasil dari kaesaman pada buah salak kkertas
lakmus yang di keringkan dan berubah warna menjadi warna merah yang berarti buah salak
memiliki nilai pH asam. Ubtuk buah salak juga tidak terkandung padatan terlarut karena dengan
melakukannya pengamatan padatan terlarut pada buah salak tidak terbaca.

KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari pengamatan sayur dan buah kali ini adalah, kol
merupakan sayuran yang memiliki kadar vitamin dan serat yang baik untuk dikonsumsi semua
kalangan untuk bisa memenuhi energi khususnya vitamin dan serat. Dan juga buah salak yang
tergolong dalam buah-buahan yang relative bisa dijangkau harganya oleh semua kalangan bisa
memenuhi kebutuhan akan vitamin dan serat juga, selian murah rasa dan aroma buah salak juga
manis dan memiliki cita rasa yang baik dalam golongan buah-buahan.

DAFTAR PUSTAKA
Deptan , 2011. sayuran. (online). www.deptan.go.id/ditjentan/admin/rb/Talas. Diakses   pada
tanggal 10 Oktober 2014.
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai