Anda di halaman 1dari 9

1.

Perbandingan karakteristik terong, bayam, wortel, buncis dan alasan perbedaan karakteristik
bahan pangan tersebut
a) Warna
Sayur mempunyai karakteristik warna yang berbeda antara sayur satu dengan yang
lainnya. Perbedaan ini salah satunya karena dipengaruhi oleh kandungan pigmen. Pada uji
pengamatan warna didapat warna terong dan buncis yaitu hijau muda,dan bayam hijau tua.
Warna hijau ini sebabkan karena adanya kandungan klorofil. Klorofil atau pigmen
utama tumbuhan banyak dimanfaatkan sebagai food suplement yang dimanfaatkan
untuk membantu mengoptimalkan fungsi metabolik, system imunitas, detoksifikasi,
meredakan radang (inflamatorik) dan menyeimbangkan system hormonal (Limantara,
2007).
Sayur yang berwarna hijau mengandung sulfarophane, isothiocyanate dan indoles.
Semakin gelap warna hijau pada sayuran, makin banyak klorofil yang dikandungnya dan
semakin besar pula kebutuhan untuk perlindungan antioksidan. (anonym 2013). Dapat
diketahui jika bayam dan buncis mengandung klorofil yang lebih banyak dari pada terong.
Dan untuk pengamatan pada wortel didapat warna wortel yaitu oranye. Wortel berasal
dari Akar tunggang dan muncul dari biji yang tumbuh tegak lurus ke dalam tanah. Dalam
perkembangannya, akar berubah bentuk serta fungsi menjadi umbi sebagai tempat
menyimpan cadangan makanan. Umbi berbentuk bulat dan memanjang dengan memiliki
beberapa warna seperti kuning kemerahan, jingga, putih, dan ungu (Pitojo 2006). Warna
tersebut dihasilkan oleh pigmen karoten yang berasal dari golongan karotenoid.
adalah senyawa pigmen berwarna jingga yang sering ditemukan pada wortel dan
banyak buah-buahan serta sayur-sayuran (Armstrong G.A., Hearst J.E., 1996).
Faktor yang mempengaruhi stabilitaspigmen alami antara lain: suhu, oksigen,
pH,cahaya, pelarut, asam askorbat, ion logam,dan keberadaan sulfur dioksida (Scotter etal.,
1994; Scotter et al., 1998; Montenegro etal., 2004; Bittencourt et al., 2005; Silva etal., 2005)

b) Aroma
Menurut dokter ahli gizi dan pakar diet Grace Judio Kahl, zat yang disebut fitonutrien
bertanggung jawab memberi warna, aroma bahkan rasa pada buah dan sayuran. Aroma
pada sayur kami uji juga memiliki karakteristik yang berbeda-beda, dari praktikum yang kami
lakukan terong memiliki aroma khas terong, bayam aromanya khas bayam sedangkan
wortel aromanya manis dan buncis segar.

c) Rasa
Lamanya penyimpanan atau penyimpanan yang tidak tepat dan kesalahan dalam proses
penanaman akan mempengaruhi rasa sayuran.misalnya akan menimbulkan rasa pahit pada
sayuran.
Pada uji praktikum yang kami lakukan terong dan bayam memiliki rasa yang hambar.
Menurut referensi fakta herbal 2015 rasa hambar pada bayam ini justru mudah merasuk
dalam tubuh kita. Dan terkadang sering kita menemukan rasa terung yang pahit hal ini
karena Terung identik mengandung enzim yang alami, sehingga dapat menghasilkan rasa
pahit. sedangkan untuk Wortel yaitu memiliki rasa yang manis karena mengandung banyak
vitamin A dan serat (Widiyanti, 2010). Kandungan patih pada sayur juga mempengaruhi rasa
sayur yaitu akan menimbulkan rasa hambar, kandungan patih terbanyak biasanya pada
sayuran jenis umbi.

d) Bentuk
Antara sayur yang satu dengan yang lainnya memiliki bentuk yang berbeda. Bentuk dari
sayuran dipengaruhi ukuran dan jenis sayur. Terong memiliki bentuk yang panjang lonjong,
untuk bayam yaitu batangnya panjang dan daunnya menyirip, wortel berbentuk kerucut dan
tidak beraturan sedangkan buncis berbentuk panjang.

e) Berat
Berat setiap sayur juga berbeda-beda tergantung dari besarnya dan daging yang
dikandungnya. Berat tertinggi dari keempat sayur yaitu pada buncis dengan berat 326 gr.
Hal ini karena buncis yang kami uji cukup banyak. sedangkan berat terendah yaitu pada
wortel yaitu 106,5 gr. Untuk terong memiliki berat 136 gr dan bayam 229 gr.
f) Ukuran
Bentuk sayur yang berbeda-beda akan mempengaruhi ukuran panjang,lebar dan
diameter sayur. Terong memiliki panjang 25,37 cm dan diameter 3,77 cm. panjang terong ini
merupakan ukuran terpanjang dari ketiga sayur lainnya. Karena memang ukuran terong
yang kami uji cukup panjang. Sedangkan bayam memiliki panjang batang 18 cm dan ukuran
panjang daunnya 5 cm. sedangkan untuk wortel memiliki panjang 21 cm dan diameter 2,56.
Menunjukkan jika diameter wortel lebih kecil dari dari diameter terong. Untuk panjang rata-
rata buncis yaitu 16 cm, lebarnya 0,74 cm (sangat kecil).
g) Kekerasan
tekstur (kekerasan) sayur-sayuran dipengaruhi oleh turgor dari sel-sel yang masih
hidup. Turgor adalah tekanan dari isi sel terhadap dinding sel (damanik dkk :2010). Dinding
sel tersebut mempunyai sifat plastis. Isi sel dapat membesar karena menyerap air dari
sekelilingnya. Oleh karena itu turgor berpengaruh terhadap kekerasan (keteguhan) sel-sel
parenkima, dan dengan demikian juga berpengaruh terhadap tekstur bahan. Jika air di
dalam sel berkurang maka sel akan menjadi lunak dan lemas. penyimpanan yang tidak tepat
juga akan mempengaruhi tekstur sayuran.
Pada praktikum yang kami uji, terong, wortel dan buncis memiliki tekstur yang agak
keras sedangkan bayam teksturnya keras.
h) Bdd
Bagian yang dapat dimakan pada sayuran tergantung dari jenisnya, apakah sayuran
daun, buah umbi, biji, batang, dan sebagainya. Akan tetapi pada umumnya tidak semua
bagian sayuran dan buah-buahan dapat dimakan (Sugiyono,1992).
Pada uji sayuran yang kami lakukan didapatkan jika persentase BDD dari terong yaitu
77,94%. dapat diketahui jika sekitar 22% dari terong merupakan bagian yang tidak dapat
dimakan. Persentase BDD terong merupakan persentasi paling rendah diantara ketiga sayur
lainnya. Hal ini disebabkan karena bagian yang tidak dapat dimakan dari terong (seperti
kulit) memiliki lapisan yang lebih tebal dari ketiga kulit sayur lainnya. Sedangkan untuk
persentase BDD terbesar yaitu pada buncis sebesar 92,3%. Dapat diketahui jika sekitar 8%
merupakan bagian yang tidak dapat dimakan. Hal ini terjadi karena bagian yang tidak dapat
dari buncis hanya pada ujung buncis dan berupa tulang sayur yang tipis atau kecil .
sedangkan untuk BDD dari bayam yaitu 82,5% bagian yang dapat dimakan yaitu berupa
daun dan batang. Sedangkan BDD untuk wortel 88,8%. BDD wortel ini merupakan BDD
tertinggi kedua setelah buncis, hal ini karena bagian yang tidak dapat dimakan dari wortel
hanya berupa kulit wortel yang bisa dibilang sangat tipis. .
i) pH
pH menunjukan tingkat keasaman pada setiap sayur. Setiap sayur tentu memiliki
tingkat pH yang berbeda-beda. Perbedaan itu tergantung dari jenis sayur yang diuji, karena
setiap sayur memiliki kandungan dan kadar yang berbeda-beda. Adapun penyebab
perbedaan pH yaitu jenis sayur, pra pasca panen, pasca panen, tanah, lingkungan, perlakuan
setelah pasca panen, tingkat kematangan, tingkat penyimpanan, dan umur, karena jika buah
atau sayur itu belum matang biasanya pH yang dihasilkan asam, tetapi sebaliknya jika
semakin matang buah atau sayur rasanya akan manis tergantung dari komoditi buah dan
sayurnya. (yuliarti 2010)
seperti pada wortel yang dilakukan oleh kelompok kami yaitu memiliki pH 6,1 menurut
referensi bekcyard harvest wortel memiliki kadar pH 5,5-7,0. Hal ini membuktikan jika
percobaan kami telah sesuai dengan referensi tersebut. Untuk terong memiliki pH 5,7,
bayam 6,6 hampir sama dengan pH pada wortel. Dan pH terendah yaitu pada buncis yaitu
1,6. Ini menunjukkan jika buncis memiliki sifat lebih asam dari ketiga sayur lainnya.

j) TPT
Total padatan terlarut diukur dengan alat hand refraktometer. Sebanyak 100 gram
dihaluskan menggunakan blender. kemudian diambil satu tetes sampel dan diteteskan pada
prisma refraktometer . Nilai yang terbaca menunjukkan besarnya total padatan terlarut
pada sampel dalam derajat satuan Brix. TPT yang meningkat karena terjadi pemecahan dan
pembelahan polimer karbohidrat khususnya pati mejadi gula. (goo 1971). Dari sayur yang
kami uji didapatkan nilai TPT tertinggi yaitu pada buncis sebesar 30 brix, dan yang kedua
yaitu pada wortel sebesar 20 brix. Wortel merupakan jenis sayur umbi dan Menurut
.sayur jenis umbi banyak mengandung patih. Hal inilah kemudian terjadi pemecahan
patih menjadi gula sehingga juga akan mempengaruhi tingkat TPT. Sedangkan untuk terong
yaitu 10 brix dan bayam 0,50 brix. TPT terong dan bayam sangat rendah karena memang rasa
kedua sayur tersebut sangat hambar.

k) Vitamin C
Vitamin C atau juga disebut dengan nama asam askorbat merupakan jenis vitamin yang larut
dalam air. Tubuh kita tidak bisa mendapatkan vitamin C secara langsung dan asupan vitamin
ini bisa didapatkan dari berbagai jenis makanan yang mengandung vitamin C. Vitamin C
memiliki peran yang sangat besar untuk tubuh terutama untuk menjaga kesehatan.
menurut Clinic Information Education Network Dalam 100 terong mengandung 5 mg vitamin
c, sedangkan wortel 5,9 mg vitamin C , untuk Buncis 19 mg dan bayam 80 mg.

2) perbandingan karakteristik sayur segar dan olahannya

a) perbandingan sayuran kaleng dengan bayam

pada sayuran bayam warnanya masih hijau tua, sedangkan pada warna olahan sayuran kaleng
warnanya menjadi hijau kecoklatan. Untuk aroma pada bayam yaitu masih segar khas bayam sedangkan
pada olahan sayur kaleng menjadi sedap gurih karena mengalami proses penanganan lebih lanjut. Rasa
untuk bayam dan hasil olahannya sama tidak ada perubahan yaitu masih tetap hambar. Perbedaan lain
yaitu pada kekerasan. Kekerasan pada bayam keras sedangkan untuk sayuran kaleng tekturnya berubah
menjadi lunak hal ini karena . Perbedaan juga terlihat pada Ph dan TPT. Untuk pH bayam yaitu 6,6
sedangkan sayuran kaleng 5,2. Menunjukan jika sayuran kaleng lebih asam dibandingkan dengan bayam.
Sedangkan untuk TPT untuk sayuran kaleng lebih besar dari bayam yaitu 20 brix.

b) perbandingan sayuran kering dan wortel

warna pada wortel yaitu orange cerah, sedangkan untuk sayuran kering wortelnya oranye dan
daun bawangnya hijau. Aroma dari sayuran kering lebih berasa dibanding dengan wortel yaitu gurih.
Dan rasanya untuk sayuran kering lebih terasa manisnya dan daun bawangnya sangat gurih. Bentuk
pada sayuran kering dan wortel sama-sama tidak beraturan. Sedangkan untuk tingkat kekerasan sayuran
kaleng lebih lunak dari wortel, Karena mengalami proses pemasakan lebih lanjut

3) perubahan fisiologi sayuran setelah dipanen

4) penanganan yang tepat pasca panen untuk menjaga mutu sayuran

sayuran adalah hasil pertanian yang apabila selesai dipanen tidak ditangani dengan baik akan
segera rusak. Kerusakan ini terjadi akibat pengaruh fisik, kimiawi, mikrobiologi, dan fisiologis.
(Hotton,1986). Walaupun perubahan ini pada awalnya menguntungkan yaitu terjadinya perubahan
warna, rasa, dan aroma tapi kalau perubahan ini terus berlanjut dan tidak dikendalikan maka pada
akhirnya akan merugikan karena bahan akan rusak/busuk dan tidak dapat dimanfaatkan.

sayuran harus sesegera mungkin diberi penanganan pasca panen agar kualitasnya tetap terjaga
dan memperkecil berbagai bentuk kehilangan (Kasmire, 1985). Secara spesifik penanganan pasca panen
terhadap sayuran meliputi pencucian, perbaikan bentuk kulit permukaan (curing), sortasi, penghilangan
warna hijau (degreening), pengemasan, dan pendinginan.

1. Pencucian
Hampir semua komoditas sayuran yang telah dipanen mengalami kontaminasi fisik terutama
debu atau tanah sehingga perlu dilakukan pencucian. Pencucian dilakukan dengan tujuan
untuk menghilangkan kotoran serta residu pestisida (insektisida atau fungisida). Namun
demikian, pencucian tersebut tidak dilakukan terhadap sayuran yang teksturnya lunak dan
mudah lecet/rusak. Secara tradisional pencucian ini menggunakan air namun untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik disarankan penambahan klorin ke dalam air pencucian
agar mikroba dapat dihilangkan dengan lebih efektif

2. Curing
Kegiatan ini dilakukan terhadap komoditas sayuran yang mengalami kerusakan kulit. Contoh
komoditas seperti kentang, bawang merah, bawang putih, ubi jalar dan lain-lain biasanya
memperoleh perlakuan curing sebelum disimpan/dipasarkan dengan tujuan agar
permukaan kulit yang terluka/tergores dapat tertutup kembali. Hal ini biasanya dilakukan
dengan cara membiarkan bahan untuk beberapa hari pada suhu ruang. Proses curing dapat
diaktifkan dengan suhu rata-rata dibawah suhu ruangan dan kelembaban yang tinggi.

3. Sortasi
Nilai ekonomi berbagai jenis hortikultura tergantung pada mutu komoditas tersebut. Oleh
karena itu proses pemisahan antar komoditas (sortasi) yang mutunya rendah dengan yang
mutunya tinggi perlu dilakukan. Pemisahan tersebut berdasarkan ukuran, tingkat
kematangan, rusak, lecet, memar,busuk, warna dan sebagainya. Perlakuan sortasi
tergantung juga kepada peruntukannya atau tempat pemasarannya (misalnya pasar
swalayan, restoran, atau hotel).

Pada Tabel 2 berikut ini diperlihatkan kriteria sortasi beberapa jenis sayuran khususnya yang
berasal dari Jawa Barat.

4. Pelilinan
Beberapa jenis sayuran terutama sayuran buah kadang-kadang diberi perlakuan pelilinan
dengan tujuan untuk meningkatkan kilap, sehingga penampakannya akan lebih disukai oleh
konsumen. Selain itu, luka atau goresan pada permukaan buah dapat ditutupi oleh lilin.
Namun demikian pelilinan harus dilakukan sedemikian rupa agar pori-pori buah tidak
tertutupi sama sekali agar tidak terjadi proses anareobik dalam sayuran. Proses anaerobik
dapat mengakibatkan terjadinya fermentasi yang dapat mempercepat terjadinya
pembusukan. Bahan yang dipakai dalam pelilinan adalah yang bersifat pengemulsi
(emulsifier) yang berasal dari campuran tidak larut lilin-air dan yang lainnya adalah larutan
lilin-air (solvent wax). Bahan yang bersifat pengemulsi ini lebih banyak digunakan kerena
lebih tahan terhadap perubahan suhu dibandingkan dengan larutannya yang mudah
terbakar

5. Grading
Grading hampir sama dengan sortasi. Kalau sortasi adalah pemisahan/pengelompokan
berdasarkan mutu yang erat kaitannya dengan kondisi fisik (busuk, lecet, memar) bahan
sedangkan grading lebih kearah nilai estetikanya (warna, dimensi). Dalam hal tertentu
misalnya tingkat kematangan maka grading dan sortasi memiliki kriteria yang sama.
Kombinasi keduanya menghasilkan standar mutu sayuran dimana ada jenis sayuran memiliki
1 atau lebih standar mutu.

6. Pengemasan dan Pengepakan


Pengemasan dilakukan secara bertahap dimana pada tahap pertama (primer) dimana
sayuran dikemas dengan bahan plastik atau kertas agar bahan terhindar dari kerusakan
akibat gesekan atau benturan sesama bahan maupun dengan benda lain sehingga mutunya
dapat tetap dipertahankan. Selanjutnya dilakukan tahap kedua (sekunder) dimana sauran
dikemas karton atau kotak kayu. Selanjutnya karton atau kotak kayu tersebut disimpan di
atas suatu pallet untuk kemudian dikirim ke ruang pendingin.

5) pengembangan produk olahan sayur dan efek postifnya bagi kesehatan

1) serombotan

Serombotan merupakan jenis kuliner sehat karena didalamnya berisi sayur-sayuran yang
kemudian disiram dengan sambal kacang. Serombotan berbeda dengan gado-gado yang ada di jawa
mulai dari bahan, dan bumbunya.

Serombotan mempergunakan delapan jenis sayuran yaitu kangkung, bayam, kacang panjang,
tauge, pare, kacang merah, lacang kedelai dan terong bulat. Delapan jenis sayur tersebut kaya akan gizi
yang penting untuk asupan tubuh. Kedelapan jenis sayur tersebut sama-sama memiliki kandungan unsur
gizi yang sama seperti protein, kalori, lemak, karbohidrat, kalsium, fosor, kalium, vitamin A, B
komplesk,C, zat besi dan air.

Protein diperlukan tubuh kita untuk penyembuhan luka, kesehatan rambut dan kulit,
pembentukan kekebalan tubuh dari serangan penyakit, regenerasi sel, kerja hormon dan enzim, dan
perkembangan serta pertumbuhan sel. Selanjutnya karbohdrat berguna sebagai sumber energi dan
pemberi rasa kenyang. Kalori sebagai sumber energi panas tubuh agar dapat beraktifitas. Lemak
berperan dalam membantu tubuh melarutkan vitamin agar dapat dicerna dengan baik oleh tubuh.
Vitamin A bermanfaat untuk kesehatan mata kita, sedangkan vitamin C bermanfaat dalam menjaga
dinding mukosa mulut dari penyakit gusi dan mulut. Vitamin B kompleks bermanfaat banyak antara lain
meningkatkan kerja otak dan menambah konsentrasi dan daya ingat, sebagai sumber energi tubuh,
menjaga kelancaran proses pencernaan, menjaga kestabilan metabolisme tubuh, dan menjaga
kesehatan kuku. Terakhir zat besi, kalsium, kalium dan fosfor dibutuhkan untuk pembentukan,
perkembangan, kekuatan dan kepadatan tulang dan gigi agar tak mudah keropos.

Bahan

Kangkung ( 100 gram )


Bayam ( 100 gram )
Kacang Panjang ( 100 gram )
Tauge ( 100 gram )
Pare ( 100 gram )
Terong bulat ( 100 gram )
Kacang merah rebus ( 50 gram )
Kacang kedelai rebus ( 50 gram )
Minyak goreng untuk menumis ( 3 sendok makan )
Kelapa parut sangrai ( 200 gram )
Kacang tanah goreng ( 50 gram )

Bumbu

1) Sambal Kelapa

Bawang putih ( 2 siung )


Cabai merah ( 2 buah )
Cabai rawit ( 3 buah )
Lengkuas ( 1 iris tipis )
Terasi ( 1 sendok teh )
Garam dan penyedap rasa secukupnya

2) Bumbu Koples

Cabai merah ( 3 buah )


Terasi matang ( 1/2 sendok teh )
Garam dan penyedap rasa secukupnya
Kecap manis ( 1 sendok teh )
Gula pasir ( 1 sendok makan )
Air matang ( 200 ml )
Air jeruk limau ( 1 sendok makan )

C) Cara Memasak

Potong-potong sayuran, cuci hingga bersih lalu tiriskan. Kemudian rebus masing-masing
sayuran kecuali terong. Masing-masing sayuran direbus secara terpisah.

1) Untuk Sambal Kelapa

Panaskan minyak, tumis bawang putih, cabai merah, cabai rawit dan lengkuas. Untuk terasi
di goreng paling akhir.

Haluskan bumbu-bumbu yang telah ditumis tadi bersama garam dan penyedap rasa hingga
benar-benar halus. Campurkan dengan parutan kelapa sangrai.

2) Untuk Bumbu Koples

Haluskan cabai merah,terasi, garam, penyedap rasa, dan gula pasir hingga benar-benar
halus. Campurkan dengan kecap manis, air matang dan air jeruk limau lalu aduk rata.

2) SAYUR BAYAM JAGE


Merupakan makanan yang yang berbahan dasar bayam dan mempunyai manfaat tinggi untuk kesehatan
manusia.

Manfaat Bayam Bagi Kesehatan Tubuh


Manfaat bayam sudah terlihat dari berbagai kandungan gizi yang sangat tinggi didalamnya. Manfaat
bayam sangat beragam dan baik bagi tubuh terlebih lagi bagi anak-anak yang sedang masa
pertumbuhan. Beberapa manfaat bayam adalah sebagai berikut :

1. Penting Untuk Menjaga Kesehatan Mata


Bayam merupakan salah satu sayuran yang sangat tinggi kandungan vitamin A, kita ketahui bahwa
vitamin ini sangat penting untuk menjaga kesehatan mata agar penglihatan tetap baik.

2. Menjaga kesehatan tulang


Vitamin K pada bayam membantu penyerapan kalsium yang baik bagi tulang. Pada orang-orang yang
telah lanjut usia sangat rentan terkena penyakit osteoporosis, maka dari itu sangat penting
mengkonsumsi bayam dan apalagi pada anak-anak yang sedang tumbuh kembang. Seimbangkan pula
dengan susu untuk kalsium yang penting bagi pembentukan tulang.

3. Menjaga kesehatan jantung


Plak kolesterol pada pembuluh darah arteri akan meningkatkan resiko penyakit jantung. Antioksidan pada
bayam mencegah menumpuknya kolesterol dan juga mampu mengontrol tekanan darah yang
menjauhkan dari penyakit hipertensi.

4. Mencegah kanker
Manfaat bayam terkandung pada flavonoid ini mampu meredam infeksi pada tubuh yang
menyebabkan kanker. Beberapa diantaranya kanker ovarium, kanker paru-paru, dan kanker kolon. Selain
itu beberapa penelitian juga mengungkapkan bahwa bayam diyakini dapat mengurangi resiko kanker
kulit.

Top Untuk Kanker

5. Mencegah Penuaan dini


Vitamin a dan kandungan anti oksidan yang terdapat dalam bayam sangat membantu untuk mencegah
dan mengatasi penuaan dini yang disebabkan oleh radikal bebas.

6. Meningkatkan efisiensi Otot


Masih ingat sinetron Popaye? ia akan tumbuh kuat berotot setelah makan bayam. Tidak salah memang,
karena bayam dari berbagai penelitian di dunia di yakini dapat meningkatkan efisiensi otot. Para peneliti
dari Karolinska Institute di Swedia menemukan partisipan yang mengonsumsi 300 gram bayam sehari
mengurangi jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk daya otot-otot mereka saat latihan sebesar lima
persen. Efeknya terlihat hanya setelah tiga hari konsumsi bayam. Sungguh luar biasa.

7. Melancarkan Pencernaan
Bayam merupakan sayuran hijau yang sangat tinggi kandungan serat, hal ini sangat berdampak pada
kesehatan pencernaan dalam tubuh manusia. Jika anda mengalami masalah BAB atau pencernaan
lainnya ada baiknya anda mengkonsumsi bayam sebagai menu harian anda.

8. Baik Untuk Anemia


Bayam mengandung zat besi yang sangat baik untuk memproduksi sel darah merah yang diperlukan
oleh tubuh manusia. Kekurangan darah merah atau yang lebih dikenal anemia, maka ada baiknya anda
mulai mengkonsumsi bayam secara rutin agar terbebas dari anemia.
Bahan-bahan
1. 1 ikat bayam
2. 2 buah jagung manis
3. Tauge
4. 4 siung bamer
5. 1 siung baput
6. Garam, lada, gula pasir

Langkah
1. Iris bamer dan baput, potong jagung sesuai selera
2. Rebus air sekalian masukkan jagung manis, tunggu sampai jagungnya empuk
3. Masukkan baput & bamer yg sudah di iris, tambahkan garam, gula pasir dan
lada. Koreksi rasa
4. Masukkan bayam dan tauge, tutup panci sebentar biar mateng dlu (jangan
lama). Matikan kompor
5. Selesai, selamat mencoba

Penampilan buah dan sayur segar maupun olahannya sangat ditentukan oleh warna. Persepsi tentang
kesegaran buah dan sayur berhubungan erat dengan kecerahan warna. Memudarnya warna pada buah
segar berhubungan dengan kestabilan pigmen warna yang dikandungnya. Kesensitifan pigmen ini juga
berhubungan erat dengan warna produk olahan buah dan sayur (Wills et al., 1989)

Anda mungkin juga menyukai