Anda di halaman 1dari 2

BAB II

PEMBAHASAN
1. Product
Indonesia merupakan salah satu negara beriklim tropis, kondisi tersebut
mengakibatkan Indonesia mengalami panas sepanjang tahun dengan suhu yang relatif
tinggi. Dalam melaksanakan kegiatan sehari-harinya masyarakat Indonesia cenderung
menyukai makanan atau minuman yang dingin sehingga dapat menyegarkan. Salah
satu makanan atau minuman yang digemari masyarakat Indonesia yaitu es krim.
Es krim merupakan salah satu jenis makanan yang sangat disukai oleh segala
jenis usia mulai dari anak–anak hingga dewasa, konsumsi es krim meningkat dari
waktu ke waktu dengan ditandai oleh meningkatnya varian dan jumlah es krim di
pasaran. Menurut Setiadi (2002), konsumsi es krim berkisar 0,5 liter/orang/tahun
dengan potensi pasar es krim di Indonesia mencapai 110 juta liter/tahun, namun yang
terpenuhi baru 40 juta liter/ tahun.
Dari permasalahan tersebut, maka Paramita Group ingin menciptakan sebuah
produk es krim yang memiliki varian vanilla, stroberi, dan cokelat, serta signature nya
adalah es krim boba, yaitu es krim dengan tambahan topping boba yang biasa terdapat
dalam minuman.

2. Price
Paramita Group adalah perusahaan yang memproduksi dessert. Untuk biaya
keseluruhan (Total Fixed Cost) dalam pembuatan es krim adalah Rp. 90.000.000.
Paramita Group akan memproduksi sebanyak 10.000 cup es krim (Production
Volume). Biaya pembuatan perunit produk adalah Rp. 7.000. Sehingga, Break Event
Price dari es krim Paramita yaitu:
(90.000.000 / 10.000) + 7.000 = Rp. 16.000
Untuk harga penjualan, Paramita Group menjual es krim vanilla, stroberi, dan
cokelat dengan harga Rp. 15.000 serta es krim boba Rp. 18.000

3. Place
Untuk memudahkan konsumen berbelanja, Paramita Group memutuskan untuk
menjual produknya secara online dan offline. Penjualan secara online, Paramita
Group membuat website toko online shopee-food, grab-food, dan gofood,
sebagai tempat berjualan utamanya. Konsumen dapat memilih produk hingga
checkout ditempat penjualan online tersebut. Tidak hanya toko online, Paramita
Group juga membuka toko offline di Jalan Sudirman, karena lokasi tersebut termasuk
strategis yang merupakan pusat kota Pekanbaru.

4. Promotion
Karena target pasar dari produk ini umumnya masyarakat umum dan khususnya
anak muda, Paramita Group perlu merancang strategi yang menjangkau anak muda
dengan mudah. Salah satu strateginya yaitu dengan menggalakkan promosi di media
sosial. Paramita Group akan melakukan promosi besar-besaran di Instagram, youtube,
dan tiktok serta bekerja sama dengan influencer yang dekat dengan anak muda. Selain
itu, Paramita Group juga akan memanfaatkan blog untuk menjaring trafik organic
dihasil pencarian google, serta memberikan promo pada grand opening, dan di hari-
hari besar.

5. People
Paramita Group membutuhkan beberapa sumber daya manusia utama yang akan
menunjang keberlangsungan perusahaan. Beberapa posisi lowongan yang akan dibuka
adalah tim produksi, tim HR dan office operation, tim marketing, tim customer
service dan tim finance.

6. Process
Untuk memudahkan proses perencanaan produk hingga produk dikonsumsi oleh
konsumen, Paramita Group membutuhkan Standard of Procedure (SOP). SOP ini
penting untuk memastikan semua produk yang dihasilkan memiliki kualitas sama.
Jadi semua karyawan Paramita Group harus memahami SOP dan mengikuti pelatihan
yang diadakan oleh perusahaan agar bisa memberikan pengalaman yang baik kepada
konsumen.

7. Physical Evidence
Untuk meyakinkan konsumen, maka Paramita Group memerlukan physical evidence
(bukti fisik) agar konsumen tertarik untuk membeli produk yang dijual. Adapun
physical evidence dari Paramita Group yaitu toko, logo, brosuk, packaging, souvenir,
hingga layanan (website, media sosial dan customer service).

Anda mungkin juga menyukai