Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Marketing Public Relations
Oleh
Universitas Padjadjaran
2015
I. EXECUTIVE SUMMARY
Saat ini Indonesia memiliki pasar yang potensial dalam produk makanan.
Bertambahnya jumlah penduduk dan berubahnya gaya hidup merupakan salah satu hal yang
menyebabkan hal tersebut. Penduduk Indonesia konsumtif serta selektif dalam memilih
makanan, dikarenakan kepekaan mereka terhadap produk-produk yang lebih menarik minat
dan perhatian. Maka dari itu industri makanan saat ini berkembang begitu pesat, termasuk
industri es krim di Indonesia.
PT. Campina merupakan produk es krim yang telah ada selama 43 tahun di Indonesia.
Produk Campina juga sudah terkenal dan brand nya dipercaya banyak orang, meski begitu
Campina memiliki persaingan yang ketat di Indonesia. Kompetitornya yaitu eskrim Walls
masih memiliki market share paling tinggi di Indonesia. Untuk menambah penjualan dari
Campina, maka Campina akan membuat peremajaan pada produk lama dari Campina dan
membuat sebuah cafe Campina untuk meraih target pasar usia remaja dan dewasa muda.
Produk lama yang akan dipackage kembali adalah produk Hula-hula karena produk
tersebut merupakan produk yang diminati namun penjualannya belum maksimal sehingga
belum mencapai target pasar yang diinginkan. Selain itu, campina akan membuat sebuah cafe
untuk memasarkan produknya agar konsumen memiliki brand awareness yang lebih tinggi
lagi. Cafe ini berisi produk Campina yang telah di kreasikan, meliputi makanan dan
minuman. Kekuatan produk dan promosi yang baik akan dilakukan untuk meningkatkan
market share.
Dengan peremajaan salah satu produk Campina dan launching Campina Cafe,
diharapkan dapat meningkatkan market share hingga 20% dan meningkatnya brand
awareness pada target konsumen teenager dan young adult serta meningkatkan profit yang
tentunya menguntungkan bagi seluruh stakeholder.
Current Marketing Situation
Konsumsi es krim di Indonesia berubah – ubah setiap tahunnya, namun rata-rata selalu
meningkat. Berikut data konsumsi es krim di Indonesia dari tahun 2010 – 2013
2010 3,50
2011 3,07
2012 3,20
2013 3,36
Competitive Situation
Berdiri selama 43 tahun, Campina memiliki pesaing yang bisa dikatakan tetap. Hanya
dari satu produk yang penjualannya lebih tinggi dari Campina, yaitu Walls. Pesaing lainnya
seperti Diamond, Meiji, serta produk lain hanya dapat bertahan di segmen tertentu saja, tidak
seperti Campina dan kompetitornya yaitu Walls.
Saat ini yang menjadi kompetitor baru yaitu dari produk es krim premium seperti,
Baskin Robbins, Haagen Dazs. Kompetitor lainnya adalah produk karya lokal yang
memasuki industri es krim dengan kreasi baru dan memasuki market usia remaja dan dewasa
muda seperti Sour Sally, dsb.
Meskipun Campina memiliki penjualan nomer 2, hal ini tidak buruk, karena posisi
Campina saat ini dapat menyusul kompetitornya yaitu Walls, karena Campina telah memiliki
market yang cukup baik dan brand yang cukup dikenal. Maka dari itu, Campina harus lebih
jeli dalam melihat kebutuhan pasar agar memiliki value yang tinggi di mata konsumen.
Di tahun 2015 ini PT. Campina Ice Cream Industry memiliki target
meningkatkan pertumbuhan penjualan hingga mencapa 20%, dengan begitu Campina juga
harus terus meningkatkan market share. Kami juga telah melakukan riset kecil kepada 50
orang pelajar dan mahasiswa mengenai penyebab mereka kurang menyukai produk Campina.
Dan data yang didapatkan adalah sebagai berikut,
Tidak tahu
Kurang Varian 28%
26%
Data tersebut diperoleh dari konsumen berusia 12 – 25 tahun pada bulan Maret
2015. Hasil yang didapatkan cukup mengecewakan bagi Campina. Masih banyak yang tidak
tahu atau tidak peduli akan produk Campina. Lalu banyak yang merasa varian kurang, serta
rasa yang biasa saja. Untuk itu Campina perlu melakukan dan menyusun beberapa strategi
untuk mencapai target pada tahun 2015. salah satunya dengan fokus pada produk es krim dan
melebarkan distribusi pemasaran. Adapun es krim yang akan dipackage untuk menambah
varian baru adalah salah satu produk unggulan Campina, yaitu Hula-hula.
1. Harga (Price)
2. Distribusi (Place)
Distribusi Campina melalui jalur distribusi PT. Campina Ice Cream Industry
yang sangat luas secara nasional ke seluruh Indonesia. Produk Campina dapat
dijumpai di toko – toko biasa hingga keseluruh minimarket dan supermarket
ternama.
B. Target Markets
Demografik
Psikografik
Geografik
Seluruh Indonesia, tersebar menggunakan jalur distribusi yang dimiliki PT. Campina
Ice Cream Industry.
Positioning
Eskrim yang memiliki cita rasa khas Indonesia dan memiliki rasa yang enak dengan
harga terjangkau
Environment
Sumber : http://www.topbrand-award.com/top-brand-survey/survey-
result/top_brand_index_2014_fase_2
Strength Opportunity
Dibuat dari bahan bahan Memiliki produk yang difavoritkan oleh
terpilih dan higienis masyarakat
Memiliki varian rasa yang Memiliki konsumen setia
menarik Berdiri sudah lama sehingga memiliki kepercayaan
Weakness Threat
Tidak ada layanan Sudah banyak kompetitor dengan produk lebih
pesan antar unik dan promosi besar
Presepsi masyarakat bahwa tidak baik
mengonsumsi es krim
Wall’s merupakan produk dari Unilever yang menjadi kompetitor terberat bagi
Campina, Hal ini dibuktikan dengan hasil dari survei Top Brand Award 2014 bahwa Wall’s
menduduki peringkat pertama dengan TBI 76,9% dan Campina pada posisis kedua dengan
TBI 14,6%. Hal ini dilatarbelakangi sudah lamanya Wall’s hadir dan lebih dahulu dikenal
oleh masyarakat Indonesia.
Wall’s menawarkan eskrim dengan berbagai macam varian rasa, dengan berbagai
macam bentuk ukuran dan jenis kemasan. Dalam sisi promosi Wall’s selalu menampilkan
perbedaan sesuai dengan segmentasi eskrim yang dipromosikan dengan jenis promosinya.
Contohnya adalah eskrim Conello yang mengadakan acara bertema remaja dan selalu
menawarkan keceriaan pada tiap promosinya, karena produk ini segmentasinya dikuatkan
pada kalangan remaja. Hal ini yang menjadi salah satu kunci Wall’s dalam menjalin
komunikasi pemasaran eskrim yang baik di Indonesia.
Namun hali ini tidak menjadi halangan bagi kompetitor terdekatnya yaitu Campina
untuk berdiam diri, berbagai inovasi dilakukan oleh Campina sebagai kompetitor dari Wall’s
dalam produk eskrim. Varian rasa yang ditawarkan oleh Campina memiliki ciri khas yaitu
dengan menekankan pada produk cita rasa khas lokal Indonesia yang dikenal dengan Hula –
Hula, akan tetapi Campina tetap memiliki varian rasa lainnya yang sangat beragam. Lain
halnya dengan Wall’s yang baru pada akhir – akhir ini mulai memiliki varian rasa dengan ciri
khas lokal Indonesia.
Berbagai macam media elektronik maupun cetak yang menjadi media iklan digunakan
untuk saling menarik perhatian konsumen. Selain itu, berbagai macam acara diciptakan agar
masyarakat memiliki brand awareness terhadap masing – masing produk eskrim.
Analisis SWOT
Strength Opportunity
Dibuat dari bahan bahan Eksistensi Campina selama puluhan tahun
terpilih dan higienis membuat produk ini dipercaya masyarakat
Memiliki cita rasa lokal Memiliki beberapa produk favorit masyarakat
Memiliki lebih dari 70
varian produk
Ada pelayanan pesan antar
Weakness Threat
Kurang melakukan Sudah banyak kompetitor dengan produk lebih
promosi unik dan promosi besar
Rasa es krim belum Presepsi masyarakat bahwa tidak baik
spesial mengonsumsi es krim
Belum memiliki cita
rasa sesuai keinginan
konsumen
Threat adalah ancaman bagi perusahaan baik itu dari luar maupun dari dalam.
Ancaman yang datang dari dalam dapat berupa adanya perpecahan yang timbul akibat suatu
perbedaan tujuan dan pandangan antara satu divisi dengan divisi lain atau salah paham antar
individu atau kelompok dalam sebuah organisasi perusahaan. Ancaman yang datang dari luar
dapat berupa penilaian seputar dimensi makro, faktor-faktor ekonomi ( naik turunnya harga
bahan baku, krisis ekonomi ), sosial budaya, pasar, biaya, pesaing, pelanggan, pemerintah,
politik dan teknologi.
PROBLEM STATEMENT
Rendahnya ketertarikan masyarakat terhadap produk Campina
C. TACTICS
1. Grand Opening Campina Camp
Campina Camp merupakan cafe yang dibuat oleh Campina. Berisi produk
Campina dan berbagai inovasi. Campina Camp ada di 3 kota yaitu
Surabaya, Jakarta dan Bandung.
6. Roadshow Campina
Roadshow diselenggarakan di beberapa mall yang ada di kota – kota besar
berisi talkshow mengenai fakta es krim Campina yang menghadirkan
narasumber menarik serta bintang tamu.
7. Product Placement
Campina mendukung program televisi yaitu Master Chef Indonesia di
stasiun TV RCTI.
D. MPR Recommendations
1. The Message
“Tunjukkan Ceriamu bersama Campina”
2. The Media
Untuk menyebarkan informasi mengenai Campina, maka
perusahaan memerlukan kerjasama dengan media. Media tersebut
diantaranya:
Media Cetak
Informasi produk pada media ini dimuat pada sebuah iklan
surat kabar atau disebut Advertorial. Media cetak yang akan
memuat Advertorial Produk Campina adalah
- Koran Kompas
- Koran SINDO
- Koran Pikiran Rakyat
- Media Indonesia
- Majalah Gadis
- Majalah HAI
- Tabloid Gennie
Media Elektronik
Informasi mengenai produk Campina dimuat dalam sebuah
konten iklan di stasiun televisi dan radio. Media tersebut
diantaranya:
- NET TV
- Trans TV
- RCTI
- SCTV
- Global TV
- Prambors Radio
- Ninetyniners Radio
Media Online
Informasi mengenai produk Campina dimuat pada beberapa
website melalui cuplikan iklan. Media online tersebut adalah:
- Youtube
3. The Programs
Campina Camp Grand Opening
Campina Camp merupakan sebuah Cafe yang menjual
produk Campina. Tidak hanya produk Campina biasa, pada
cafe ini menjual beragam makanan dan minuman yang
dikreasikan dari es krim Campina. Campina Camp ini ada di 3
kota besar di Indonesia.
- Jakarta, Jl. Raya Utama Kemang
- Bandung, Jl. Braga
- Surabaya, Tunjungan Plaza
Cafe ini juga salah satu wujud eksistensi dari Es Krim Campina,
sehingga publik akan lebih mudah menjangkau produk Campina
secara khusus. Grand opening ini menghadirkan brand ambassador
Campina sekaligus bintang tamu, yaitu grup musik RAN.
3 Mempublikasikan Factory
Visit
4 Factory Visit oleh pelajar
dan mahasiswa
5 Evaluasi acara
6 Managing progress report
perusahaan
7 Gathering crew akhir
tahun
8 Acara internal perusahaan
5. The Budget
Pemasangan Iklan
Grand Opening Campina Camp dan Launching Produk “Rujak Hula” (3 Kota)
Kesekretariatan
TOTAL 3.795.440.000
V. Evaluation
Output :
Outcome :
Output :
- masyarakat banyak yang hadir pada acara “scraft camo with music: ini,
Outcome:
Output :
Outcome :
Output :
Outcome :
Output :
Outcome :
Output :
- memberikan wadah berupa website pada musisi baru dan sutradara baru
dalam menunjukkan karya nya
Outcome :
Output :
Outcome :
VI. Conclusion
Program-program yang dibuat ini tidak hanya dilakukan untuk
meningkatkan ketertarikan masyarakat terhadap produk Campina, namun juga
hal ini dilakukan untuk memperkuat brand dan memberikan pemahaman
kepada masyarakat mengenai produk Campina. Masyarkat akan mengingat
bahwa Campina merupakan salah satu produk es krim dengan rasa yang enak
di Indonesia, lalu mengetahui lebih dalam hingga timbul adanya ketertarikan.
Beberapa hal yang dilakukan dalam upaya meningkatkan ketertarikan
masyarakat terhadap produk campina diantranya adanya launching produk
Rujak Hula, lalu adanya factory visit untuk memberitahu kepada masyarakat
bahwa produk Campina ini sangat lezat dan bersih, lalu diadakan kegiatan
musik dengan kegiatan berkreasi Campina didalamnya, dalam acara ini
masyarakat dapat berkontribusi mengkreasikan es krim campina sesuai dengan
keinginan mereka. Dan juga Campina Camp yang merupakan café campina
yang tersebar di 3 kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabya, hal ini
dilakukan dalam upaya untuk memberikan fasilitas kepada para konsumen
campina untuk memakan es krim campina dengan cara yang berbeda di café
ini. Adanya roadshow juga akan menambah pengetahuan konsumen dan
beberapa keuntungan mengonsumsi Campina, selain itu product placement
pada program TV Master Chef akan menjadi sejarah promosi baru bagi
Campina, dengan begitu diharapkan program-program ini mampu membantu
mencapai goals perusahaan yaitu meningkatkan ketertarikan masyarakat untuk
mengonsumsi Campina, juga meningkatkan penjualan Campina.