Anda di halaman 1dari 7

MANAJEMEN PEMASARAN

STRATEGI PROMOSI
“LE MINERALE”

Disusun oleh:
Ade M. Setiawan (NPM…..…...)
Jalal Nugraha (NPM……….)
Kety Helki Biang (1932090108)
Ratna Kartikasari (1932090113)

Administrasi Bisnis Sektor Publik

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI NEGARA


LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
JAKARTA

APRIL
2019
BAB I| PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan industri minuman di Indonesia telah berkembang sangat
pesat. Hal ini didorong oleh perubahan budaya masyarakat Indonesia yang
dahulunya lebih suka minuman yang dibawa dari rumah sendiri kini menjadi
lebih suka membeli air minum dalam kemasan dan minuman cepat saji lainnya.
Iklim tropis dan cuaca yang sangat panas di Indonesia juga menjadi salah satu
factor terbesar masyarakat membeli air minum mineral agar tidak merasakan
dehidrasi yang cukup tinggi.
PT Mayora Indah Tbk (MYOR) tak pernah berhenti berinovasi
mengeluarkan produk baru. Tiap kali menampilkan iklan di televisi, slogan “Satu
Lagi dari Mayora” selalu muncul di akhir iklan. Slogan pemasaran ini
mengisyaratkan selalu ada produk baru dari salah satu pemain dalam industri
makanan dan minuman di Indonesia itu. Mayora sudah berkiprah di Indonesia
sejak 1977. Nama Mayora berkibar menyusul produk andalannya, biskuit
kelapa Roma sejuta umat, meledak di pasaran pada akhir 1970-an. Roma
segera jadi pesaing biskuit Khong Guan yang lebih dulu merajai pasaran.
Berdasarkan survei TOP Brand tahun 2014-2016, Roma selalu menempati
posisi teratas dalam TOP Brand Index, yang terus menguat persentasenya, di
atas Khong Guan dan Biskuat.
Lewat PT Tirta Fresindo Jaya, Mayora merambah ke pasar air minum dalam
kemasan dengan merek Le Minerale. Dua pabrik baru dibangun di Cianjur dan
Palembang pada akhir 2016, dengan total investasi mencapai Rp1,4 triliun. Ini
menambah lima pabrik lain yang sudah berdiri di Ciawi, Sukabumi, Pasuruan,
Medan, dan Makassar. Mayora menargetkan produksi hingga 5 juta karton per
bulan dari 1 juta karton per bulan demi bersaing dalam pangsa pasar tersebut.
Untuk meningkatkan penjualan, perusahaan berusaha keras untuk
menanamkan brand awareness akan produknya kepada calon konsumennya,
khususnya bagi perusahaan yang baru terjun ke pasar dan berusaha untuk
mendapatkan posisi nomor satu di dunia perindustrian. Menurut Shimp
(2003:11), kesadaran merek merupakan kemampuan sebuah merek untuk
muncul dalam benak konsumen ketika mereka sedang memikirkan kategori
produk tertentu dan seberapa mudahnya nama tersebut dimunculkan. Untuk
menimbulkan kesadaran merek pada konsumen dibutuhkan suatu stimulus
atau hal-hal yang dapat merangsang munculnya kesadaran merek tersebut.
Salah satu cara untuk mendapatkan kesadaran merek konsumen yaitu dengan
melakukan kegiatan promosi.
Pentingnya promosi berkaitan dengan fungsinya sebagai media komunikasi
yang menghubungkan antara perusahaan dengan calon pelanggannya.
Strategi promosi yang baik bagi perusahaan untuk menguasai pasar adalah
melalui advertising, yaitu mempengaruhi minat serta persepsi konsumen untuk
melakukan pembelian suatu produk serta menempatkan produk didalam benak
calon konsumen. Dengan demikian, media periklanan yang dipilih harus tepat
sasaran, sehingga produk mutlak akan mudah dikenal dan diingat oleh
konsumen.
BAB II| PEMBAHASAN
A. PEMBAHASAN
Perusahaan besar dan perusahaan kecil, tentu membutuhkan cara dan
taktik marketing yang baik untuk dapat bersaing. Tentu hal ini dibarengi
dengan biaya yang dikeluarkan untuk marketing, baik marketing secara
konvensional ataupun marketing secara online. Sementara itu strategi
marketing online tentu akan berbeda dengan yang konvensional. Menerapkan
strategi pemasaran digital/online untuk meningkatkan visibilitas dan
keterlibatan dengan konten, produk, atau jasa dalam perangkat dan media
internet. Taktik pemasaran online ialah metode untuk memberikan sebuah
informasi terhadap konsumen sebagai pengguna internet mengenai apa saja
yang ingin dipersembahkan. Dalam hal usaha dan bisnis, seluruh info
mengenai hal itu betul-betul dibutuhkan supaya produk barang dan jasa yang
dihasilkan dapat dikenal oleh konsumen sehingga memuaskan keperluan
akan informasi.
Peluang bisnis air minum dalam kemasan di pasaran saat ini memang
masih besar. Sejak 2015 menurut Asosiasi Pengusaha Air Minum, produksi
air minum kemasan terus meningkat, dari 24,7 miliar liter menjadi 26,8 miliar
liter pada 2016. Pada 2017, Asosiasi menargetkan peningkatan 9 persen
dalam bisnis air di Indonesia. Meski peluangnya masih besar, pasar bisnis air
tetap didominasi pemain lama seperti Aqua (Danone). Le Minerale, sebagai
pemain anyar, belum tercatat dalam lima besar penguasa bisnis air minum di
Indonesia. Menurut riset Goldman Sachs tahun 2015, Aqua menguasai pasar
hingga 46,7%, disusul Club 4% (Indofood), 2 Tang 2,8% (PT Tang Mas),
Oasis 1,8% (PT Santa Rosa Indonesia), Super O2 1,7% (Garuda Food), dan
Prima 1,4% (Sosro).
Namun, sebagai pemain baru, Le Minerale tampak agresif dalam langkah
pemasaran. Baru-baru ini Le Minerale menyomasi Aqua lantaran dugaan ada
indikasi persaingan usaha tidak sehat yang melibatkan distributor. Dalam
kasus ini KPPU mengumpulkan alat bukti pelanggaran yang dilakukan oleh
produsen Aqua tersebut. Menurut KPPU dalam kasus dugaan pelanggaran
UU Monopoli ini, pihaknya telah memiliki lebih dari dua alat bukti. Oleh karena
itu, menurut KPPU, tindakan tersebut seakan menghalangi pelaku usaha lain
di dunia usaha AMDK. Terlebih, degradasi tersebut menyebabkan sang agen
mendapatkan harga 3 persen lebih mahal. Sehingga KPPU menyatakan Aqua
bersalah.

Strategi Promosi Le Minerale


Berdasarkan laporan Nielsen, Le Minerale berhasil meraih pertumbuhan
volume sebesar 252,5% dan value sebesar 283,4%%. Torehan tersebut
menjadikan Le Minerale didaulat sebagai merek AMDK dengan pertumbuhan
tertinggi sepanjang tahun 2016. Padahal, hingga kuartal pertama 2017,
pertumbuhan industri AMDK hanya sebesar 5%.
Menurut Bahrun Afriansyah, Marketing Manager PT Tirta Frestindo Jaya
kunci keberhasilan mereknya terletak pada dua hal. Pertama, menjadi top of
mind di kategori AMDK. Kedua, meningkatkan availability atau ketersediaan
produk di pasar.
Sebagai merek yang relatif baru, Le Minerale gencar melakukan
serangkaian promosi di sejumlah media, baik televisi maupun online demi
meningkatkan awareness. Kalimat dalam iklan yang berbunyi “Rasanya ada
manis-manisnya!” mungkin cukup sukses menuai rasa penasaran konsumen
untuk mencoba meneguk air minum tersebut.
Sesuai namanya, positioning Le Minerale terletak pada kandungan mineral
alami. Kandungan itu tercantum dalam badan botol dan diyakini sebagai
pembeda antara Le Minerale dengan merek lain. Karena itu, selama tiga
tahun terakhir, arah komunikasi Le Minerale fokus pada edukasi konsumen
tentang air dengan mineral alami.
Dengan positioning tersebut, Le Minerale menyasar segmen menengah
atas yang dinilai memiliki kepedulian terhadap kualitas AMDK yang mereka
minum. Karena itu, strategi pricing Le Minerale cukup premium di kelasnya,
berkisar Rp 3.500 untuk ukuran 600 ml. Harga eceran ini tidak lebih murah
dari harga yang dibanderol Aqua.
Di sisi lain, ketersediaan produk di pasar juga menjadi fokus Le Minerale.
Namun, untuk urusan ini, Le Minerale tak perlu effort banyak karena ia
beruntung dapat bernaung di bawah payung besar PT Mayora Indah Tbk yang
telah membangun jaringan distribusinya hingga ke pelosok nusantara. Selain
memperkuat brand equity, perusahaan juga mulai melengkapi varian Le
Minerale demi meningkatkan permintaan. Selain ukuran 600 ml, minuman ini
telah hadir dalam kemasan 330 ml dan ukuran 1.500 ml.
Selain melakukan serangkaian promosi di sejumlah media, baik televisi
maupun online Le Minerale juga gencar kampanye untuk meningkatkan
awareness brand. Dengan payung kampanye Gerakan Indonesia Sehat,
kegiatannya mendukung tiga pilar yaitu move right, drink right dan eat right.
Dengan menjadi sponsor utama IBL (Indonesia Basket League) 2017-2018
dan juga mengkampanyekan Gerakan Indonesia Sehat lewat event lari
bertajuk “Le Minerale Water Run 2017”. Tidak hanya itu, mereka juga
melaksanakan program dua juta botol air mineral gratis yang diserahkan ke
lebih dari 100 rumah sakit di Indonesia.
BAB III|KESIMPULAN
Pentingnya promosi berkaitan dengan fungsinya sebagai media
komunikasi yang menghubungkan antara perusahaan dengan calon
pelanggannya. Strategi promosi yang baik bagi perusahaan untuk menguasai
pasar adalah melalui advertising, yaitu mempengaruhi minat serta persepsi
konsumen untuk melakukan pembelian suatu produk serta menempatkan
produk didalam benak calon konsumen. Dengan demikian, media periklanan
yang dipilih harus tepat sasaran, sehingga produk mutlak akan mudah dikenal
dan diingat oleh konsumen
Dalam mencapai sasarannya Le Minerale mempunyai strategi promosi
dengan penggunaan tagline. Tagline merupakan suatu ungkapan pendek
berisi pesan yang padat dan mudah diingat. Oleh karena itu, Le Minerale
menggunakan tagline “Le Minerale, Beda Segarnya Bukti Terlindung
Mineralnya” dan “Kayak ada manis-manisnya gitu” untuk meningkatkan brand
awareness di benak konsumen.

Anda mungkin juga menyukai