Disusun oleh :
KELOMPOK 9
1. FIRYAL NAJLA HUMAIRA (202111313)
2. MEYLISA RAHMAYANTI (202111315)
3. AURELLIA FAZA HIMAYANI (202111319)
4. SENDY DIANA PUTRI (202111321)
Dosen Pengampu :
ANNISYA LUTFI SEPTANTIS. E., M.Sc
NURUL RIZKA ARUMSARI, SE., MM.
2021
BAB 1
PENDAHULUAN
Pada dasarnya strategi inilah yang akan selalu mempengaruhi cara kerja
individu atau tim dalam menjalankan bisnisnya. Maka dari itu, tidak bisa asal
asalan dalam memilih strategi yang akan digunakan. Biasanya hal pertama
dilakukan sebelum memilih strategi pemasaran yaitu dengan market reserch
terlebih dahulu. Market reserch yang berguna untuk mengetahui lingkungan
internal eksternal pasar serta dapat membantu juga memahami lingkungan bisnis
yang lebih luas dan menentukan kebutuhan konsumen yang lebih spesifik.
1.
2.
3.
1.3 Tujuan
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui profil dari PT. Campina Ice Cream
Industry.
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui strategi PT. Campina Ice Cream Industry
dalam menentukan Segmentasi, Penargetan, Positioning, dan Defrentiation.
PROFIL PERUSAHAAN
BAB III
DEFERENTIATION
A. Segmenting
Maka dari itu, segmenting bisa diartikan sebagai strategi membagi pasar
menjadi segmen segmen kecil yang memiliki perilaku berbeda dan mungkin
memiliki strategi pemasaran yang terpisah. Adapun juga jenis jenis segmentasi
pasar. Bisa berdasarkan Geografis, Psikografis, Demografis, dan Sociocultural.
Segmentasi berdasrkan geografis artinya membagi berdasarkan suatu wilayah,
asal negara, kota, atau kepadatan penduduk. Segmentasi berdasarkan psikografis
berarti membagi berdasarkan gaya hidup, kepribadian, ataupun kelas sosial. Lalu
segmentasi berdasarkan demografis artinya membagi berdasarkan usia, gender,
pendidikan, ataupun pekerjaan. Dan yang terakhir segmentasi berdasarkan
sociocultural artinya membagi berdasarkan budaya masyarakat disuatu tempat
tersebut atau perilaku.
Targeting adalah kegiatan menilai dan memilih satu atau lebih segmen
pasar yang akan dimasuki oleh perusahaan. Untuk melakukan langkah ini kamu
harus mampu berpikir secara realistis. Kamu harus mengevaluasi potensi dan
daya tarik dari segi komersial pada masing-masing segmen yang telah
dikelompokkan tadi. Dengan begitu kamu bisa melihat kesesuaian antara sumber
daya yang dimiliki dengan target segmen yang dinilai paling potensial membawa
keuntungan bagi brand dan perusahaan. Untuk mengevaluasi dan memilih target,
ada beberapa hal yang harus kamu pertimbangkan, seperti Menentukan ukuran.
Seberapa besar segmentasi pasar tersebut dan potensinya untuk bertumbuh di
masa depan, Profitabilitas atau Segmen mana yang memiliki potensi untuk
menghasilkan keuntungan lebih tinggi bagi produk atau layanan kamu?
Bagaimana dengan Lifetime Value Customer di segmen tersebut? Lalu ada
Aksesibilitas. Yang berarti seberapa mudah atau sulit bagi kamu mencapai
segmen target market tersebut dengan pesan pemasaran yang kamu lakukan?
Pertimbangkan segala hambatan yang ada ketika kamu harus mengomunikasikan
pesan pemasaran ke segmen pasar yang ditargetkan. Haus fokus pada manfaat.
Masing-masing segmen membutuhkan manfaat yang berbeda. Lalu ada
Perbedaan yang arus ada perbedaan terukur antar segmen. Dan ada juga
Undifferentiated Targeting Strategy
Undifferentiated Targeting Strategy ini digunakan untuk menganalisa
target pasar dalam skala besar dengan segmentasi yang serupa. Seperti misalnya,
jika Anda membuat sebuah bisnis dengan produk barang yang dapat digunakan
oleh masyarakat umum, maka dapat menggunakan strategi ini untuk dapat
membuat strategi digital marketing yang bisa dilihat oleh banyak audiens.
Differentiated Targeting Strategi ini digunakan untuk menganalisa target
pasar secara spesifik, sesuai dengan ketertarikan atau kebutuhan mereka. Strategi
ini cocok diterapkan bagi perusahaan yang memiliki berbagai macam pilihan
produk dengan variasi yang beragam agar konsumen tertarik untuk memiliki
seluruh varian produk yang dikeluarkan oleh satu perusahaan tersebut.
Concentrated Targeting Strategi ini digunakan untuk menganalisa target
pasar secara spesifik yang akan membeli salah satu atau beberapa produk tertentu.
Jadi, Anda hanya melakukan pemasaran untuk beberapa produk yang diyakini
mampu menarik perhatian konsumen dan nantinya akan memberikan efek domino
kepada produk lainnya tanpa harus dipromosikan melalui digital marketing.
Custom Targeting Strategy ini digunakan untuk menganalisa target pasar
yang memerlukan pendekatan secara individual. Biasanya, Anda dapat melakukan
strategi digital marketing seperti email marketing yang bersifat individual atau
tertuju secara khusus kepada satu konsumen.
Keempat strategi dalam proses targeting ini dapat memudahkan Anda
dalam melakukan analisis target pasar yang akan dituju dengan tepat. Setelah
memahami informasi mengenai proses targeting ini, Anda sudah mendapatkan
gambaran yang lebih jelas mengenai cara untuk menentukan target pasar yang
sesuai dengan bisnis yang dijalankan dan juga realitas lapangan
Targeting pada PT. Campina Ice Cream Industry bisa dikategorikan sesuai usia
maupun konsumen yang sedang menjalani program diet.. PT Campina Ice Cream
Industry menargetkan konsumen dari segala usia mulai anak - anak hingga
dewasa. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya varian produk yang
dipasarkan Campina. Dan untuk kategori Diet /Vegan Campina juga menargetkan
konsumen yang sedang menjalani program diet maupun konsumen yang bergaya
hidup vegan. Contohnya ada pada produk LuVe Litee, yang menawarkan produk
es krim low fat.
C. Positioning
Setelah perusahaan menentukan segmen pasar mana saja yang akan dimasuki,
perusahaan juga harus menentukan bagaimana cara membedakan penawaran pasa
rnya dari setiap segmen sasaran dan posisi yang bagaimana jika diduduki dalam s
egmen tersebut. Positioning adalah mengatur produk untuk menempati tempat ya
ng jelas, khas, dan diinginkan dibenak sasaran konsumen. Pemasar merencanakan
posisi yang membedakan produk mereka dari produk pesaing dan memberi merek
a keuntungan terbesar di pasar sasaran mereka. Positioning adalah suatu kegiatan
merancang penawaran dan image perusahaan untuk menduduki tempat khusus di
benak target pasar yang dituju. (Kotler, 2003).
PT Campina Ice Cream Industry memposisikan produknya sebagai dessert,
makanan ringan serta camilan sehat/berkualitas, Positioning yang ditampilkan
yaitu dimana posisi PT Campina Ice Cream Industry mampu memberi kepuasan
kepada setiap konsumennya, Untuk mencapai posisi tersebut PT Campina Ice
Cream Industry selalu berupaya menjaga kualitas produk serta terus berinovasi
menciptakan varian produk yang baru sehingga harga harga produk tidak terlalu
tinggi.
Dari sisi merek PT Campina Ice Cream Industry terus mendekatkan diri
kepada konsumen dengan menyiapkan produk-produk baru yang sesuai dengan
kebutuhan konsumen sekarang, es krim adalah produk sensitif. Artinya, produk
yang membutuhkan penanganan dan pengalaman khusus. Misalnya, agar lebih
aman dan tidak mudah tersentuh orang lain, dibutuhkan double seal (segel ganda).
Lalu, cara pengiriman produk pun harus diperhatikan, mulai dari indikator suhu
hingga prefer ke cashless, Soal harga juga diberikan diskon namun tidak
menurunkan esensi brand.
Dari segi engagement konsumen, PT Campina Ice Cream Industry harus bisa
memberikan konten hiburan agar masyarakat terhibur. Campina harus selalu
kembali ke value produk yang ingin memberikan kebahagiaan kepada konsumen,
mulai dari es krimnya mudah didapatkan, enak rasanya, dan aman sehingga bisa
dinikmati kapan pun dan di mana pun secara cepat. Maka PT Campina Ice Cream
Industry bekerjasama dengan Rans Entertaiment sehingga bisa mendekatkan diri
dengan konsumen.
Dimasa pandemi kemarin PT Campina Ice Cream Industry daya beli
masyarakatnya menurun, banyak toko yang tutup sehingga orang jarang membeli
es krim. Sekolah-sekolah pun tidak buka karena sistem pembelajaran dialihkan
secara online. Padahal pasar es krim sebagian besar adalah anak-anak yang
sekarang mereka tidak bisa ke mana-mana, sehingga ada shifting pembelian, di
mana biasanya anak-anak membeli sendiri, namun sekarang orang tuanya yang
membeli. Berkurangnya penjualan melalui segmen anak-anak mendorong PT
Campina Ice Cream Industry menjajal penjualan B to B, yaitu segmen ukuran
besar. Selain itu, situasi yang terjadi juga mendorong dilakukannya sejumlah
inovasi untuk menggairahkan pasar.
Saat ini PT Campina Ice Cream Industry sudah meluncurkan produk dengan
kandungan vitamin C tinggi, yang kebutuhan pasarnya juga masih tinggi. PT
Campina Ice Cream Industry juga meluncurkan produk rasa buah lainnya,
Sehingga ini merupakan es krim bervitamin, karena pada saat pandemi orang
membeli barang tidak hanya melihat harga, tetapi value-nya juga, Selain
menambah varian baru PT Campina Ice Cream Industry konsisten memberikan
kadar kalori tak lebih dari 100. Karena anak-anak masih dalam masa
pertumbuhan, jangan sampai mereka mengalami obesitas, maka harus konsisten
untuk ini sehingga jika anak-anak makan dua es krim, masih bisa terukur. Selain
itu, dalam proses pembutannya juga menggunakan bahan-bahan yang aman dan
sehat.
Dalam memperkuat positioning sebagai merek es cream lokal terbesar PT
Campina Ice Cream Industry kini melakukan proses penjualan secara
konvensional dan digital, selain itu PT Campina Ice Cream Industry memiliki
layanan home delevery dan bisa melalui website dan whatsApp, PT Campina Ice
Cream Industry juga masih melakukan kegiatan secara offline untuk
mengamankan keberlangsungan mereknya, sedangkan pada proses penjualan
Online mereka membuat live di Tokopedia, Shopee dan Instagram, sehingga pada
proses penjualan ini mampu membangun konektivitas kepada konsumen,
sehingga penjualan online saat ini dapat melebihi penjualan di supermarket
meskipun belum mampu menggantikan penjualan di toko konvensional.
D. Differentiation
Terdapat rasa khas camilan Indonesia, seperti kacang hijau, tapai ketan
hitam, dan ubi ungu. Hal tersebut membuat ice cream Campina makin
menarik. Tidak heran jika ice cream ini dapat menjangkau semua segmen
usia, baik anak-anak, remaja, maupun orang tua.
Pada Campina Cake Series, Campina menawarkan tiga varian rasa yakni
Strawberry Cheesecake dengan potongan buah stroberi dan kue keju asli,
Royal Choco Brownies yang dilengkapi dengan potongan kue brownies
dan saus coklat, serta Tiramisu yang dilengkapi dengan saus dan kukis
asli.
Inovasi lain yang dilakukan Campina yaitu menghadirkan food truck yang kita
sebut campina ice cream truck. Campina Ice Cream Truck ini akan hadir di dekat
pusat-pusat keramaian, datang di acara food truck festival, dan acara-acara
lainnya. Saat ini, baru sedikit perusahaan es krim nasional yang mempunyai
selling channel berupa ice cream truck di Indonesia. Pilihan es krim yang
dihadirkan di ice cream truck agak berbeda dengan yang biasa temui di penjual es
krim keliling. Campina ice cream truck menyediakan lebih banyak pilihan es
krim, yang disajikan sebagai menu dengan berbagai pilihan topping. Lebih
banyak pilihan rasa es krim seperti rasa-rasa klasik seperti vanila, cokelat, atau
stroberi dengan kepingan cokelat warna-warni, potongan biskuit cokelat, wafer
cokelat, dengan siraman saus karamel, cokelat, blueberry, atau stroberi, dengan
buah cherry merah diatasnya. Campina ice cream truck juga menghadirkan
affogato, minuman kopi berbasis espresso dengan 1 scoop es krim vanilla di
atasnya. Selain bisa menyegarkan badan kembali, es krim vanilla dari Campina
akan menambah rasa creamy dalam minumannya. Minuman berbasis espresso
dan es krim vanilla ini juga bisa dinikmati dalam keadaan dingin atau bisa
mencoba memesan Coffee with Vanilla Ice Blended.
BAB IV
A. Strategi Produk
Peran produk disini harus dilakukan dengan perencanaan yang tepat dan
cermat. Sebab, produk merupakan hal utama yang dapat meningkatkan penjualan
perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus bertindak cermat dalam setiap
melakukan setiap melakukan perencanaan strategi produk. Strategi produk
tujuannya agar dapat meningkatkan penjualan dan tercapai sesuai target yang
diharapkan perusahaan.
Ketika suatu perusahaan akan melakukan produksi untuk dipasarkan, maka per
usahaan sangatlah memerlukan strategi produk. Dengan adanya strategi produk m
aka perusahaan lebih mudah untuk menetapkan rencana yang akan dilakukan agar
sesuai proses dan prosedur secara bertahap. Dari adanya strategi produk juga dapa
t memberikan kejelasan pada perusahaan. Perusahaan dapat menyusun dan mengo
munikasikan strategi yang jelas dan matang untuk mengembangkan produk.
Untuk tim pemasaran dalam perusahaan bisa melakukan penjualan dengan mema
hami manfaat dan spesifikasi dari produk yang dijualnya, sehingga dapat member
ikan penjelasan yang lebih baik kepada konsumen. Sehingga konsumen menjadi
loyal dan setia terhadap produk dari perusahaan kami.
Strategi produk yang dijalankan pada PT. Campina Ice Cream Industry
memiliki tujuan yaitu untuk meningkatkan penjualan dengan memperkenalkan
produk kepada pelanggan sebagai produk yang berkualitas baik di mata
pelanggan. Agar tujuan produk tersebut dapat tercapai dengan baik, efisien, dan
efektif. Maka, perusahaan harus mempersiapkan, mengatur, dan menetapkan
strategi produk. Untuk sekaligus memperhatikan dan mengawasi efektifitas
produk itu sendiri, dengan memiliki kerangka terjadwal yang teratur dan lebih
terarah. Kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan PT. Campina Ice Cream
Industry kepada pasar sasarannya bisa diambil contoh seperti ragam, kualitas,
desain produknya, nama merek, dan kemasannya.
Di PT. Campina Ice Cream Industry memiliki strategi yang merujuk pada anak
anak lalu mereka menerapkan bahwa anak-anak selalu menyukai apa saja bila itu
menyinggung karakter idola mereka. Di PT. Campina Ice Cream Industry selalu
mencoba dan mencari tahu karakter apa yang disukai anak-anak masa kini.
Contoh yang ada yaitu es krim Spongebob, Avatar, dan yang terbaru dengan
karakter Spiderman. Itulah strategi produk yang biasa diterapkan oleh perusahaan
tersebut.
Untuk kemasannya memang sengaja dibuat ramai agar lebih terlihat menarik
dan segar karena agar terlihat ciri khas Campina yang segar dan berwarna.
Campina merupakan merk ice cream yang bagus dengan pilihan rasa yang
beragam. Selain strawberry dan cokelat, ada juga rasa unik seperti kacang hijau,
ketan, dan jagung. Bentuk es krimnya pun bervariasi, mulai dari stick, cone,
hingga cup. Ice cream Campina dengan wadah bulk yang berisi 5 liter dan 8 liter
juga ada.
Tadi sudah disebutkan ada berbagai varian pada kemasannya. Untuk ciri
utama dari ice cream cup terletak pada kemasannya yang seperti gelas atau
mangkuk. Oleh sebab itu, ice cream Campina jenis ini tidak akan berantakan
meski telah meleleh. Jadi, tidak perlu buru-buru saat memakannya. Namun, untuk
beberapa orang, jenis cup cukup merepotkan karena harus dikonsumsi dengan
menggunakan sendok. Untuk Ice cream Campina dengan bentuk jenis
cone ataupun stick dinilai lebih ringkas saat dikonsumsi. Hal ini dikarenakan
tidak memerlukan sendok saat memakannya. Dengan demikian, bisa langsung
melahapnya di mana saja. Namun, perlu diingat bahwa harus cepat menghabiskan
es krim ini setelah dibuka. Pasalnya, es krim akan sangat berantakan bila terlanjur
meleleh.
Selain cone, stick, dan cup, ice cream Campina juga menawarkan bentuk
lainnya seperti sandwich. Es krim ini dibalut dengan roti tawar. Jika ingin
mencoba sensasi makan es krim yang berbeda, cobalah jenis ini. Selain itu, ada
pula ice cream Campina yang dikemas dalam bentuk seperti kotak bekal. Bentuk
ini biasanya digunakan pada es krim dengan volume besar. Untuk menikmatinya,
harus memerlukan sendok es krim, lalu menuangkannya ke piring atau mangkuk
lain.
PT. Campina berusahaa untuk meningkatkan sema produknya. Campina
percaya sebagai produsen Ice Cream ternama merek itu mempunyai nilai yang
perlu dikembangkan dan terus diperkuat. Melalui merek tersebut konsumen bisa
mengetahui latar belakang dan kualitas produk yang dihasilkan. Sehingga secara
tidak langsung akan membangun kepercayaan konsumen dalam membeli produk
secara langsung tanpa adanya paksaan. Oleh karena itu Campina selalu
berkomitmen untuk terus membangun dan mempertahankan produk yang
dimiliki. Jika Campina dapat menyampaikan nilai yang dimiliki oleh suatu
produk ke konsumen dengan baik, maka merek produk tersebut akan melekat
dibenak konsumen dengan sendirinya.
B. Strategi Harga
Harga adalah jumlah uang yang ditagihkan untuk suatu produk atau jasa.
Harga merupakan satu satunya elemen dalam bauran pemasaran yang menghasilkan
pendapatan. Kotler (2009:107) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan harga
adalah jumlah uang yang ditetapkan oleh produk untuk dibayar oleh konsumen atau
pelanggan guna menutupi biaya produksi, distribusi dan penjualan pokok termasuk
pengembalian yang menandai atas usaha dan resikonya. Harga terbentuk dari
kompetensi produk untuk memenuhi tujuan dua pihak yaitu produsen dan
konsumen. Produsen memandang harga adalah sebagai nilai barang yang mampu
memberikan manfaat keuntungan diatas biaya produksinya (atau tujuan-tujuan yang
lain, misalnya keuntungan). Konsumen memandang harga adalah sebagai nilai
barang yang mampu memberikan manfaat atas pemenuhan kebutuhannya dan
keinginannya (misalnya hemat, prestis, syarat pembayaran,dsb).
Menurut Umar Husein (2008), harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan
konsumen dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan produk barang dan jasa
yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui tawar-menawar atau
ditetapkan oleh penjual untuk suatu harga yang sama terhadap seorang pembeli.
Kotler dan Amstrong (2010:97) berpendapat bahwa ada empat pendekatan dalam
penetapan harga yaitu :
A. Strategi harga premium, menghasilkan produk bermutu tinggi dan
memasang harga paling tinggi.
B. Strategi ekonomi, menghasilkan produk bermutu rendah dan memasang
harga paling rendah.
C. Strategi nilai baik, menghasilkan suatu produk tinggi tetapi dengan harga
yang lebih rendah.
D. Strategi penetapan harga tinggi, menetapkan harga produk tinggi
sehubungan dengan produk tinggi, namun untuk jangka panjang produk
tersebut ditinggalkan oleh konsumen karena keluhan terhadap produk
tersebut.
Indikator yang mencirikan harga menurut Kotler (2008:345) yaitu :
1. Harga memperngaruhi daya beli konsumen
2. Discount atau potongan harga
3. Keterjangkauan harga
4. Daya saing harga
5. Kesesuaian harga dengan manfaatproduk
6. Kesesuaian harga dengan kualitas produk
7. Harga yang dipersepsikan
Price adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk
memperoleh produk meliputi: daftar harga, diskon potongan harga, periode
pembayaran, dan persyaratan kredit. PT Campina Ice Cream Industry berupaya
menetapkan harga yang lebih ekonomis dibanding harga produk pesaing. Hal
tersebut sebagai salah satu upaya Campina dalam menarik minat pelanggan. Harga
yang ditentukan juga disesuaikan dengan segmentasi pasar yang dituju.
Strategi PT. Campina Ice Cream Industry untuk menjangkau pasar yang
lebih luas sekaligus memastikan agar seluruh lapisan masyarakat dapat menikmati
produk kami adalah dengan menawarkan beberapa variasi produk untuk dipasarkan
dengan harga yang disesuaikan dengan kemampuan konsumen. Sebagai contoh,
produk Cake Series tersedia dalam bentuk pint - cup yang mudah digenggam
dengan harga yang bervariasi untuk mengikuti preferensi konsumen dari berbagai
lapisan masyarakat. Produk tersebut dapat dengan mudah di temui di kota-kota
besar, kota-kota kecil termasuk wilayah pedesaan. distributor, pedagang besar,
Modern Trade dan pedagang keliling lainnya sangat besar peranannya dalam
memperluas jaringan penjualan dan memperluas konsumen dalam membeli produk
kami.
Pada tanggal 1 Januari 2020 PT. Campina Ice Cream Industry menerapkan
PSAK 72 “Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan” yang mensyarakat
pengakuan pendapatan untuk memenuhi 5 (lima) langkah analisis sebagai berikut:
1. Identifikasi kontrak dengan pelanggan.
2. Identifikasi kewajiban pelaksanaan dalam kontrak. Kewajiban pelaksanaan
merupakan janji-janji dalam kontrak untuk menyerahkan barang atau jasa yang
memiliki karakteristik berbeda untuk pelanggan.
3. Dilunasi harga transaksi, setelah pengurangan diskon, retur, insentif
penjualan dan nilai tambah pajak, yang berhak memperoleh suatu entitas
sebagai pemegang atas barang yang diserahkannya atau jasa yang menjanjikan
di kontrak.
4. Alokasi harga transaksi ke setiap kewajiban pelaksanaan dengan
menggunakan dasar harga jual berdiri sendiri relatif dari setiap barang atau jasa
berbeda yang menjanjikan di kontrak. Ketika tidak dapat diamati secara
langsung, harga jual berdiri sendiri relatif diperkirakan berdasarkan biaya yang
diharapkan ditambah marjin.
5. Pengakuan pendapatan ketika kewajiban pelaksanaan telah dipenuhi dengan
menyerahkan barang atau jasa yang menjanjikan kepada pelanggan (ketika
pelanggan telah memiliki kendali atas barang atau jasa tersebut). Pendapatan
diakui ketika Perusahaan memenuhi kewajiban pelaksanaan dengan
mengalihkan barang atau jasa yang menjanjikan kepada pelanggan, yaitu ketika
pelanggan memperoleh pengendalian atas barang atau jasa tersebut. Kewajiban
pelaksanaan dapat dipenuhi pada waktu tertentu atau sepanjang waktu. Jumlah
pendapatan yang diakui adalah jumlah yang diambil untuk kewajiban
pelaksanaan yang terpenuhi.
Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah dimana instrumen tersebut dapat
dipertukarkan di dalam transaksi kini antara pihak yang berkeinginan dan
memiliki pengetahuan yang mencukupi melalui suatu transaksi yang wajar, selain
di dalam penjualan terpaksa atau penjualan likuidasi. Nilai wajar didapatkan dari
kuotasi harga pasar dan model arus kas diskonto. Instrumen keuangan yang
disajikan dalam laporan posisi keuangan mencatat nilai wajar atau biaya
perolehan diamortisasi, jika tidak disajikan dalam jumlah yang dicatat apabila
jumlah tersebut mendekati nilai wajarnya atau nilai wajarnya tidak dapat diukur
secara handal. Metode metode dan asumsi asumsi ini digunakan untuk
mengestimasi nilai wajar untuk masing masing kelas instrumen keuangan. Nilai
tercatat untuk kas dan setara kas, piutang, piutang lain - lain, aset keuangan tidak
lancar, pinjaman jangka pendek hutang usaha, utang lain, utang dividen, akrual,
kewajiban ketidak seimbangan kerja jangka pendek, utang bank, utang sewa, dan
utang mesin mendekati nilai wajarnya karena bersifat jangka pendek. Tingkat
bunga atas utang bank jangka panjang, utang sewa jangka panjang dan utang
mesin jangka panjang diperkirakan mendekati tingkat diskonto pasarnya.
C. Strategi Distribusi
Pada proses distribusi barang pada PT. Campina Ice Cream Industry ini
mempunyai peran yang sangat besar. Secara garis besar pendistribusian penyaluran
barang dapat diartikan sebagai kegiatan penyaluran barang yang berusaha
memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen
kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan jenis,
jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan. Dan agar pendistribusian barang atau
pengiriman barang dapat berjalan dengan mudah dan lancar diperlukan suatu sistem
atau aturan yang mengatur jalannya pendistribusian baik dari dokumen- dokumen
kelengkapan pendistribusian sampai dengan jasa pengangkutan yang digunakan.
Dalam pendistribusian barang PT. Campina Ice Cream Industry menerapkan
suatu sistem atau SOP Standard Operating Procedure. Hal ini dilakukan agar produk
ice cream yang didistribusikan dari factory atau pabriknya ke distributor-distributor
mampu bertahan dengan kualitas yang baik. Berikut adalah uraian dari tahap-tahap
pendistribusian barang pada PT. Campina Ice Cream Industry :
1. Pencatatan pesanan produk atau Delivery
Hal awal yang dilakukan adalah distributor planner sebagai orang yang
memasarkan atau mencatat pesanan atau order dari distributor. Pencatatan order
dilakukan setiap satu minggu menggunakan sistem SOM (Sales Order
Mingguan). SOM ini dibuat oleh distributor planner setiap hari selasa untuk
kebutuhan produk ice cream minggu depan. SOM dibuat dalam sistem SAFE
yang mengacu pada stock yang ada diperwakilan dan estimasi penjualan.
Pencatatan tersebut disesuaikan dengan produk yang layak jual atau yang
berstatus UU (Unrestricted Used) yaitu status barang yang dikategorikan sebagai
barang layak jual sehingga boleh didistribusikan.
2. Rancangan rencana trayek dan SOM Schedule Order Mingguan
Selanjutnya jumlah order yang dihasilkan dalam perhitungan dibreakdown dibagi
kedalam schedule pengiriman. Schedule pengiriman tersebut disusun sehingga
menjadi sebuah rancangan rencana trayek pendistribusian barang dalam satu
minggu. SOM adalah daftar jumlah barang yang akan dikirimkan ke distributor
atau perwakilan yang di setiap daerah yang ada di Indonesia. SOM dibuat agar
distributor planner mengetahui jumlah barang dan nantinya dapat menentukan
jenis kendaraan atau angkutan yang digunakan, dan dengan distributor planner
juga dapat mengetahui hari dan tanggal pengiriman, tujuan, dan jenis
pengangkutannya.
3.Jenis pengangkutan dan spesifikasi pengangkutan
Dalam pengiriman produk PT Campina Ice Cream Industry ada beberapa
spesifikasi yang diperhatikan, Berikut merupakan spesifikasi pengangkutan yang
sesuai standar yang diterapkan PT. Campina Ice Cream Industry sebagai berikut:
1. Kendaraan yang dipakai untuk mengangkut barang jadi mampu
mempertahankan kondisi mutukeawetan yang dipersyaratkan.
2. Kendaraan yang dipakai untuk mengangkut barang jadi dilakukan pengujian
sesuai prosedur yang berlaku.
3. Pengangkutan dan penempatan barang jadi dan sales accessories dilakukan
dengan cepat, cermat dan terhindar dari pengaruh yang menyebabkan
kemunduran mutu.
4. Suhu selama pengangkutan barang jual dimonitor dengan baik.
5. Jika terjadi lonjakan suhu yang signifikan yang dapat merusak mutu maka
barang segera dievakuasi.
4. Penerimaan surat tugas
Waktu pengiriman distributor planner menerima surat tugas dari expedisi
pengangkutan yang digunakan oleh PT. Campina Ice Cream Industry.
5. Pembuatan Stock Tranfer Order STO
Selanjutnya distributor membuat Stock Tranfer Order STO yang digunakan
sebagai tanda bukti pengiriman barang ke perwakilan atau distributor.
6. Pembuatan Surat Jalan
Selanjutnya distributor membuat surat jalan yang digunakan sebagai tanda bukti
pengiriman barang ke perwakilan atau distributor.
7. Pengecekkan suhu
Pengecekkan suhu dilakukan sebelum truk pengangkut loading untuk mengisi
barang ke dalam gudang. Ketentuan suhu truk harus dalam kondisi suhu -18 C.
Apabila truk pengangkut belum dalam keadaan suhu -18 C maka harus
menunggu truk dalam keadaan suhu -18 C. Dalam pengecekan suhu petugas
menggunakan alat pengukuran suhu pada truk pengangkut.
8. Pengangkutan barang
Pengangkutan barang dilakukan oleh personil gudang, dilakukan dengan cepat
dan tepat, dikarenakan untuk menghindari kerusakan ice cream saat
perpindahan produk dari gudang ke dalam truk pengangkut. Hal pertama yang
dilakukam adalah personil gudang jadi mengeluarkan barang untuk dimasukkan
ke dalam truk pengangkut yang berstatus UU berdasarkan STO. Dan personil
harus mengeluarkan barang berdasarkan sistem FEFO. Dan memastikan barang
yang dikeluarkan dalam keadaan layak jual. Setelah itu, menghitung jumlah
barang yang dikeluarkan. Selanjutnya apabila barang telah siap untuk diangkut
ke perwakilan maka pihak kepala gudang dan dropper menandatangani surat
jalan dan barang siap untuk dikirimkan.
1. KESIMPULAN
Setelah dilakukan analisis yang mengacu pada rumusan masalah dan
tujuan dari analisis ini maka diperoleh hasil temuan analisis strategi pemasaran
yang digunakan dalam meningkatakan penjualan Ice Cream Campina pada PT.
Campina Ice Cream Industry yang sudah melakukan sesuai dengan strategi
pemasaran yang ada pada umumnya. Analisi pemasaran berdasarkan Segmentasi,
Targeting, Positioning, dan Diferensiasi juga sudah dilaksanakan dengan baik.
Menggunakan empat unsur Geografis, Psikografis, Demografis, dan Sociocultural
dengan menargetkan kalangan anak anak, remaja, dewasa, orang tua serta orang
yang sedang menjalani program diet. PT. Campina Ice Cream Industry juga sudah
menerapkan berbagai strategi strategi diantaranya seperti strategi harga, strategi
produk, strategi distribusi dan strategi promosi. Dapat disimpulkan bahwa produk,
harga, promosi dan distribusi memiliki pengaruh langsung terhadap kinerja
pemasaraan ataupun yang dimediasi oleh keuanggulan bersaing.
2. SARAN
PT Campina Ice Cream Industry harus mempertahankan posisinya agar
dapat terus meningkatkan kinerja strategi agar dapat merebut pangsa pasar market
dari industri eskrim di Indonesia lebih banyak dan lebih baik lag. Berdasarkan
hasil analisis mengenai strategi PT Campina Ice Cream Industry yang sudah
efektif, akan menjadi sejalan dengan strategi yang telah digunakan, apabila PT
Campina Ice Cream Industry terus melakukan pengembangan produk dan inovasi,
serta memperbanyak jumlah gerai (ekspansi) maka PT Campina Ice Cream
Industry sebagai market challenger dalam industri eskrim di Indonesia dapat
meningkatkan penjualan pasar dengan mengambil pangsa pasar market leader dan
menjadi perusahaan eskrim nasional terbesar di Indonesia yang terus dikenal dan
diminati oleh masyarakat luas.
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
https://my-best.id/138196
https://www.academia.edu/37833594/PT_Campina_Ice_Cream
https://www.campina.co.id/id/