Anda di halaman 1dari 12

RESIKO DAN DAMPAK BENCANA SERTA PERMASALAHAN YANG BERKAITAN

DENGAN BENCANA PADA DESA SEBANI KECAMATAN TARIK KABUPATEN


SIDOARJO

TUGAS MAKALAH MANAJEMEN BENCANA


Dosen Pengampu : Forman Novrindo Sidjabat, S.K.M., M.Kes.(epid)

Disusun Oleh :
IRFAN HIDAYATUR ROHMAN
NIM.10319027

S1 KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN KESEHATAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN
BHAKTI WIYATA KEDIRI

TAHUN AKADEMIK
2020/2021

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah dan karunia
serta rahmat yang diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Makalah dengan
judul “Resiko Dan Dampak Bencana Serta Permasalahan Yang Berkaitan Dengan Bencana Pada
Desa Sebani Kecamatan Tarik Kabupaten Sidoarjo”. Penulisan Makalah ini disusun sebagai
syarat untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Manajemene Bencana S1 Kesehatan
Masyarakat.
Dalam kesemapatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Forman Novrindo Sidjabat S.K.M., M.Kes.(epid) Selaku dosen pengampu mata kuliah
Manajemen Bencana.
2. Seluruh pihak yang telah memberikan bantuan baik moril maupun materil dalam rangka
penyelesaian tugas makalah ini.
Penulis sadar bahwa penulisan makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi
penyususnan, penulisan dan bahasa. Oleh karena itu, penulis membuka diri untuk segala kritik
dan saran bagi para pembaca sebagai masukan agar penulis lebih baik lagi kedepannya.

Kediri, 20 April 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penulisan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Selayang Pandang Kabupaten Sidoarjo
2. Data Bencana Kabupaten Sidoarjo
3. Dasar Landasan Hukum Mitigasi Bencana Kabupaten Sidoarjo
BAB III
PEMBAHASAN
1. Resiko Bencana Pada Kecamatan Tarik
2. Perkiraan Dampak Yang Ditimbulkan
3. Permasalahan Pada Kecamatan Tarik
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
SARAN DAN REKOMENDASI

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL

3
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sidoarjo merupakan kabupaten di Jawa timur yang terkenal dengan sebutan kota
delta, hal tersebut disebabkan letak kabupaten Sidoarjo yang dapit oleh dua sungai yaitu
sungai Surabaya dan sungai porong. Dengan luas wilayah 71.424,25 ha dan berada pada
ketinggian 0-25 dpl, secara administratif kabupaten Sidoarjo terdiri dari 18 kecamatan,
322 desa dan 31 kelurahan. Desa-desa di kabupaten Sidoarjo terbagi menjadi desa
pedesaan (rural area) dan desa perkotaan (urban area).
Kecamatan Tarik merupakan kecamatan yang berada paling ujung dengan Kota
Mojokerto sehingga dilewati oleh sungai kanal brantas. Selain itu altitude dari kecamatan
tarik yang berada pada lokasi rendah mmengakibatkan Kecamatan Tarik sering kali
dilewati oleh angin musim yang terjadi setiap siklus pergantian musim. Angin siklus
musim ini mmerupakan gejala akan bergantinya suatu musim sehingga kerap kali terjadi
angin kencang dan terkadang diikuti oleh hujan yang sangat deras. Kerusakan yang
ditimbulkan akibat angin kencang ini juga sangat bervariasi di setiap desa. Seperti contoh
pada desa Singogalih, angin kencang membuat sebuah pohon tumbang dan
mengakibatkan 2 rumah warga rusak karena tertimpa. Kemudian pada Desa Kalimati,
sebuah pohon tumbang pada kabel listrik dan mengakibatkan korsleting pada listrik 4
RT.Selain itu, kondisi geografis dari Kecamatan Tarik yang tidak terlalu tinggi juga
berpotensi terjadi gempa. Karena lokasinya yang termasuk kedalam dataran rendah
mengakibatkan Kecamatan Tarik berpotensi untuk merasakan gempa apabila di tempat
lain terjadi gempa. Seperti contoh adalah gempa malang tahun (2021) serta gempa
lumajang (2018).
Resiko bencana seharusnya diikuti dengan mitigasi bencana yang tepat dan dibarengi
dengan pelaksanaan yang tepatguna pula. Namun pada praktiknya, mitigasi bencana tidak
mmenjadi upaya preventif guna mengurangi dampak yang timbul. Sebaliknya mitigasi
bencana digunakan pada saat bencana tersebut terjadi dan setelah dampak yang
ditimbulkan dirasa cukup besar. Hal ini yang perlu diberikan evaluasi tentang bagaimana
sebaiknya mitigasi bencana dilakukan agar dampak yang ditimbulkan pada saat bencana
terjadi tidak terlalu signifikan.

4
2. Rumusan Masalah
Setelah meninjau dari latar belakang maka dapat disimpulkan rumusan masalah sebagai
berikut :
1) Bagaimana resiko bencana pada kecamatan tarik?
2) Apa dampak yang akan ditimbulkan ?
3) Permasalahan apa yang berkaitan dengan mitigasi bencana pada kecamatan tarik?
3. Tujuan Penulisan
Meninjau latar belakang dan rumusan maslaha maka dapat disimpulkan tujuan penulisan
ini adalah untuk mengetahui bagaimana kondisi dan resiko bencana yang dapat terjadi di
Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo. Serta bagaimana perkiraan dampak kerugian serta
permaslahan yang akan dihadapi pada saat terjadi bencana.

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Selayang Pandang Kabupaten Sidoarjo
Kabupaten Sidoarjo adalah salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa
Timur diantara 38 kabupaten. Kabupaten Sidoarjo terbagi menjadi 18 kecamatan dan 353
kelurahan. Kabupaten Sidoarjo merupakan daerah yang mengalami perkembangan pesat.
Keberhasilan ini dicapai dari berbagai potensi yang ada di wilayahnya seperti industri,
perikanan, perdagangan, dan pertanian.
Selain itu, Sidoarjo merupakan kabupaten di Jawa timur yang terkenal dengan
sebutan kota delta, hal tersebut disebabkan letak kabupaten Sidoarjo yang dapit oleh dua
sungai yaitu sungai Surabaya dan sungai porong. Dengan luas wilayah 71.424,25 ha dan
berada pada ketinggian 0-25 dpl, secara administratif kabupaten Sidoarjo terdiri dari 18
kecamatan, 322 desa dan 31 kelurahan. Desa-desa di kabupaten Sidoarjo terbagi menjadi
desa pedesaan (rural area) dan desa perkotaan (urban area). Pola penggunaan lahan di
kabupaten Sidoarjo terdiri dari 7 jenis penggunaan lahan, yaitu pemukiman, lahan sawah
dan perikanan, pertambangan, industri (gudang, zona industri dan kawasan industri),
fasilitas umum, perdagangan dan jasa, serta kawasan khusus militer.
Kemudian berdasarkan dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Sidoarjo, prosentase penggunaan tanah di Kabupaten Sidoarjo, yaitu : persawahan
sebesar 36,87%; permukiman (kampung, perumahan, lapangan olah raga, kuburan, jasa)
sebesar 22,70%; perairan darat sebesar 21,88%; industri sebesar 2,66%; hutan (sejenis
bakau) sebesar 1,45%; tanah terbuka (tanah kosong) sebesar 1,23%; pertanian tanah
kering sebesar 0,37%; pertambangan sebesar 0,04%; dan lain-lain (jalan & sungai)
sebesar 10,79%. Seperti daerah lainnya yang berada di sekitar garis khatulistiwa,
Kabupaten Sidoarjo beriklim tropis dan mengenal 2 musim yaitu musim kemarau dan
musim penghujan. Musim kemarau berkisar antara bulan Mei sampai September dan di
bulan selebihnya yaitu Oktober sampai bulan April adalah musim hujan. Suhu udara
berkisar 20 - 35 derajat Celcius.

6
2. Data Bencana Kabupaten Sidoarjo
Berdasarkan jenisnya, bencana pada kabupaten sidoarjo dibagi menjadi 2 yakni bencana
non alam, dan bencana alam. Menurut laporan bulanan BPDB Kabupaten Sidoarjo Per
bulan januari tahun 2021 adapun bencana yang telah terjadi adalah sebagai berikut :
2.1 Bencana Non-Alam
 Kebakaran
Menurut Laporan bulanan BPDB Kabupaten Sidoarjo Terhitung per
bulan januari 2021 tercatat kejadian kebakaran rumah sebanyak 2 kejadian
di Kabupaten Sidoarjo. Kejadian kebakaran pada tanggal 2 Januari 2021
pukul 02.30 WIB di Desa Pepe RT 02 RW 06 Kecamatan Sedati yang
disebabkan oleh konsleting listrik baru selesai dipadamkanoleh 2 unit
PMK Buduran dan 1 unit PMK Waru pada pukul 05.00 WIB dan rumah
beserta isinya hangus terbakar serta tidak ada korban jiwa pada kejadian
kebakaran tersebut. Kejadian kebakaran terjadi pada tanggal 31 Januari
2021 pukul 04.15 WIB di Desa Becirongengor RT 04 RW 02 Kecamatan
Wonoayu baru selesai dipadamkan oleh 1 unit PMK Sidoarjo pada pukul
05.30 WIB dan bagian rumah yang terbakar adalah bagian atap rumah
serta tidak ada korban pada kejadian kebakaran tersebut.
 Gangguan Hewan
Menurut Laporan bulanan BPDB Kabupaten Sidoarjo Terhitung per
bulan januari 2021 tercatat kejadian gangguan hewan/satwa sebanyak 7
kejadian di Kabupaten Sidoarjo yaitu di Desa Kedungkampil Kecamatan
Porong (gangguan ular), Desa Sidokepung RT 22 RW 06 Kecamatan
Buduran (gangguan anjing) yang menyebabkan 1 orang luka di tangan
kanan dan kiri karena digigit anjing, Desa Kepatihan RT 03 RW 04
Kecamatan Tulangan (gangguan ular koros), Desa Panokawan Depan PT.
Mayora Kecamatan Krian (penyelamatan kucing), Desa Kedungbanteng
Kecamatan Tanggulangin (evakuasi ular cobra), Perum Grand Hasanah
Residence No 05 Desa Jumputrejo Kecamatan Sukodono (gangguan ular),
Perumahan Palem Putri AA2 Desa Balonggabus Kecamatan Candi
(gangguan ular cobra).

7
 Covid-19
Menurut Laporan bulanan BPDB Kabupaten Sidoarjo Terhitung per
bulan januari 2021 Sesuai Surat Keputusan Bupati Sidoarjo No.
188/240/438.1.1.3/2020 pada tanggal 19 Maret 2020, BPBD Kabupaten
Sidoarjo tergabung dalam Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19
melalui hasil tracing Dinas Kesehatan (Data Sebaran Sampai dengan
Bulan Januari 2021 terlampir). Berdasarkan hasil rekap pada 31 Januari
2021, jumlah kasus terdiri atas 9.060 orang positif Covid-19 dimana 563
orang meninggal, 8.178 orang sembuh dan 5.728 orang suspect. Terpantau
pada bulan Desember 2020 terdapat 7.980 orang positif Covid-19 dimana
525 orang meninggal, 7.342 orang sembuh dan 5.422 orang suspect. Hal
ini berarti dalam kurun waktu satu bulan terdapat tambahan 1.080 kasus
positif Covid-19 atau sebesar 13.53%. PUSDALOPS-PB berkoordinasi
dengan Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Sidoarjo. Pada bulan Januari
mengalami peningkatan yang signifikan setelah tahun baru maka
diterapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada
tanggal 11 – 25 Januari 2021 sesuai Surat Edaran PJ Bupati Kabupaten
Sidoarjo Nomor 440/189/438.1.1.3/2021. Pemberlakauan Pembatasan
Kegiatan Masyarakat (PPKM) tahap II diperpanjang dari tanggal 26
Januari sampai dengan 8 Februari 2021 sesuai dengan Surat Edaran PJ
Bupati Kabupaten Sidoarjo Nomor 440/584/438.1.1.3/2021.
 Pohon Tumbang
Menurut Laporan bulanan BPDB Kabupaten Sidoarjo Terhitung per
bulan januari 2021 tercatat pohon tumbang sebanyak 9 kejadian yang
disebabkan oleh hujan lebat disertai angin kencang yaitu di Jalan Raya
Taman Barat No 12 A Kecamatan Taman (1 pohon tumbang dan
mengenai kabel Telkom), Perum Kahuripan Permai Blok B Raya Wilayah
Utara Kecamatan Sidoarjo (1 pohon tumbang), Jalan Raya Tanggulangin
No. 6 Kecamatan Tanggulangin (1 pohon sono kembang berkuran sedang
tumbang dan menimpa mobil Honda Brio), Jalan Raya Becirongengor
Kecamatan Wonoayu (1 pohon tumbang), Dusun Kedunganten Desa

8
Kalitengah Kecamatan Tanggulangin (1 pohon tumbang), SDN
Sugihwaras Kecamatan Candi (1 pohon tumbang menimpa pagar
sekolahan dan tiang lampu penerangan jalan roboh), Jalan Rajawali Desa
Betro Kecamatan Sedati (1 pohon pete berukuran sedang tumbang ke arah
jalan raya), Perumahan Citra Surya Mas Blok B2 (sebelah selatan Balai
RW) Desa Jumputrejo RT 44 RW 10 Kecamatan Sukodono (1 pohon
tumbang menimpa atap asbes Balai RW, kabel jaringan listrik PLN dan
pagar pembatas pemukiman dengan jalan tol), Balai RT 04 RW 01 Desa
Wadungasri Kecamatan Waru (1 pohon tumbang dan melintang diatas
Sungai Buntung dan menimpa teras belakang Balai RW 01).
2.2 Bencana Alam
 Banjir Genangan
Menurut Laporan bulanan BPDB Terhitung per bulan januari 2021
tercatat kejadian banjir genangan di 5 Kecamatan yaitu di Kecamatan
Tanggulangin (Desa Kedungbanteng, Banjarasri, Banjarpanji, Perumahan
Kalitengah, Gempolsari), Kecamatan Gedangan (Desa Semambung),
Kecamatan Waru (Desa Tropodo, Berbek, Wadungasri, Kepuhkiriman),
Kecamatan Sedati (Perumahan Kepuh Permai dan Raya Juanda Sedati),
Kecamatan Porong (Desa Wunut, Candipari, Pesawahan, Siring, Pamotan,
Kedungsolo). Banjir genangan di Desa Banjarasri, Banjarpanji dan
Kedungbanteng Kecamatan Tanggulangin berlangsung mulai tanggal 1 –
31 Januari 2021 dengan tinggi genangan tertinggi di Desa Kedungbanteng
RT 05 yaitu setinggi 81 cm pada tanggal 18 Januari 2020. Banjir genangan
di Desa Wunut, Candipari, Pesawahan, Siring, Pamotan, Kedungsolo
Kecamatan Porong berlangsung mulai tanggal 17 – 21 Januari 2021
dengan tinggi genangan tertinggi di Desa Pesawahan RT 05 RW 02 yaitu
setinggi 50 cm pada tanggal 19 Januari 2020. Sedangkan di Kecamatan
Gedangan, Waru dan Sedati banjir genangan surut setelah 2-3 hari.
 Angin Kencang
Menurut Laporan bulanan BPDB Kabupaten Sidoarjo Terhitung per
bulan januari 2021 tercatat kejadian angin kencang sebanyak 2 kejadian di

9
Desa Candi dan Sugihwaras Kecamatan Candi. Kejadian angin kencang di
Desa Candi dan Sugihwaras terjadi pada hari Sabtu tanggal 23 Januari
2021 yang mengakibatkan 3 rumah warga di Desa Sugihwaras dan 1
rumah warga di Desa Candi rusak pada asbes dan genteng serta
menyebabkan 6 tiang listrik roboh, 2 unit penyulang putus dan konsleting
listrik.
 Abrasi Tunggal
Menurut Laporan bulanan BPDB Kabupaten Sidoarjo Terhitung
per bulan januari 2021 tercatat kejadian abrasi tanggul pada 2 titik di
Dusun Tegalsari RT 01 RW 08 Desa Kupang Kecamatan Jabon yaitu titik
7°31'58.42697"S 112°51'16.13272"E dan titik 7°31'58.58483"S
112°51'14.77076"E dimana abrasi tanggul selebar masing-masing 5 meter.
Adapun laporan keseluruhan mengenai tanda gejala alam di Kabupaaten Sidoarjo menurut
laporan bulanan BPDB Kabulaten Sidoarjo, tercatat per bulan januari tahun 2021 adalah sebagai
berikut :
1) Kondisi Curah Hujan Bulan Januari : Tinggi
2) Hari Tanpa Hujan Bulan Januari : Sangat Pendek (1 - 5 hari)
3) Prakiraan Curah Hujan Bulan Februari : 301 – 500 mm (Sedang)
4) Sifat Hujan Bulan Februari : Normal, 85-115 % (Ada beberapa wilayah diatas normal
khususnya di wilayah Kecamatan Krian, Wonoayu, Tulangan, Balongbendo, Krembung,
Prambon, Tarik)
5) Titik Panas Bulan Januari : 1 titik panas (data terlampir)
6) Rata – rata Tinggi Gelombang Perairan : 0,6 – 1,4 meter
7) Rata – rata Kecepatan Angin : 20 – 30 km/jam

3. Dasar Landasan Hukum Mitigasi Bencana Kabupaten Sidoarjo


Adapun landasan hukum upaya mitigasi bencana Kabupaten Sidoarjo menurut Dokumen
Rencana Strategis BPDB Kabupaten Sidoajo tahun 2018 adalah sebagai berikut :
1) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana
2) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,

10
3) Peraturan Kepala BNBP Nomor 18 Tahun 2010 tentang Pedoman Distribusi
Bantuan Logistik dan Peralatan Penanggulangan Bencana.
4) Peraturan Kepala Nadan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Nomor 2
Tahun 2012 Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana
5) Peraturan Daerah Jawa Timur Nomor 10 Tahun 2012 tentang Rencana
Penanggulangan Bencana Provinsi Jawa Timur.
6) Peraturan Daerah Kabupaten Sidoarjo Nomor 13 Tahun 2011 tentang Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sidoarjo
7) Peraturan Daerah Kabupaten Sidoarjo Nomor 12 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
8) Peraturan Daerah Kabupaten Sidoarjo Nomor 6 Tahun 2009 tentang Rencana Tata
Ruang/ Tata Wilayah Kabupaten Sidoarjo 2009 – 2021 Peraturan Daerah
Kabupaten Sidoarjo Nomor .. Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sidoarjo 2016 – 2021;
9) Peraturan Daerah Nomor 18 Tahun 2016 tentang APBD Tahun Anggaran 2017;
10) Peraturan Bupati Nomor 103 Tahun 2016 tentang Penjabaran APBD Tahun
Anggaran 2017;
11) Peraturan Bupati Nomor 57 Tahun 2016 tentang Pedoman Pelaksanaan APBD
Kabupaten Sidoarjo Tahun Anggaran 2017

11
BAB III
PEMBAHASAN
1. Resiko Bencana Pada Kecamatan Tarik

2. Perkiraan Dampak Yang Ditimbulkan


3. Permasalahan Pada Kecamatan Tarik
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
SARAN DAN REKOMENDASI

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL

12

Anda mungkin juga menyukai