Disusun Oleh :
A.Muh.Alfhias Said
60800121037
PWK-B
2
DAFTAR ISI
3
DAFTAR GAMBAR
Gambar.1 Peta Administrasi Kota Makassar ........................................................ 14
Gambar 2. Peta Administrasi Kecamatan Manggala ............................................17
Gambar 3. Peta Administrasi Kelurahan Borong ................................................ 19
Gambar 4. Peta Morfologi Kelurahan Borong ..................................................... 20
Gambar 5. Peta Jenis Tanah Kelurahan Borong ................................................... 20
Gambar 6. Peta Jenis Batuan Kelurahan Borong .................................................. 21
Gambar 7. Peta Klimatologi Kelurahan Borong ................................................... 22
Gambar 8.Peta Analisis Jenis Tanah Kelurahan Borong ..................................... 25
Gambar. 9 Peta Analisis Jenis Batuan Kelurahan Borong .................................... 25
Gambar 10. Peta Analisis Hidrologi Kelurahan Borong ....................................... 26
Gambar. 11 Peta Analisis Klimatologi Kelurahan Borong ................................... 27
Gambar. 12 Peta Analisis Morfologi Kelurahan Borong ...................................... 28
Gambar. 13 Peta Analisis Perumahan Kelurahan Borong .................................... 29
Gambar, 14 Peta Analisis Sarana Pendidikan Kelurahan Borong ........................ 29
Gambar. 15 Peta Analisis Sarana Perkantoran Kelurahan Borong ....................... 30
Gambar. 16 Peta Analisis Sarana Peribadatan Kelurahan Borong ........................30
Gambar. 17 Peta Analisis Sarana Kesehatan Kelurahan Borong .......................... 31
Gambar. 18 Peta Analisis Sarana Perdagangan Kelurahan Borong ...................... 31
Gambar. 19 Peta Analisis Sarana Olahraga Kelurahan Borong ............................ 32
Gambar. 20 Peta Analisis Penggunaan Lahan Kelurahan Borong ........................ 32
Gambar. 21 Peta Analisis Jaringan Jalan .............................................................. 33
Gambar. 22 Peta Analisis Jaringan Persampahan ................................................. 34
Gambar 23. Peta Analisis Jaringan Energi............................................................ 35
Gambar 24. Peta Analisis Jaringan Telekomunikasi ........................................... 35
Gambar 25. Peta Analisis Jaringan Drainase ........................................................ 36
Gambar 26. Peta Analisis Jaringan Limbah ......................................................... 37
Gambar 27. Peta Rencana Jalur Evakuasi ........................................................... 37
Gambar 28. Peta Rencana Titik Evakuasi........................................................... 38
Gambar 29. Peta Rencana Kawasan Bebas Bencana .......................................... 39
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
perencanaan penanggulangan bencana. Secara lebih rinci disebutkan
di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008
tentangPenyelenggaraan Penanggulangan Bencana.
6
b) Untuk mengetahui dampak dari Bencana Banjir di Kelurahan
Borong
c) Untuk mengetahui Mitigasi Bencana Banjir di Kelurahan Borong
1.4 Dasar Hukum Terkait Kebencanaan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka untuk menyelesaikan
masalah terkait Bencana Banjir di Kelurahan Borong dibutuhkan suatu
dasar hukum/system penanggulangan Banjir tersebut. Berikut
beberapa dasar hukum di Indonesia yang mengatur mengenai Mitigasi
Bencana Banjir :
a) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana
b) Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008
tentangPenyelenggaraan Penanggulangan Bencana.
c) Peraturan Perundang-undangan ; Judul. Instruksi
Presiden (INPRES) Nomor 4 Tahun 2012 tentang
Penanggulangan Bencana Banjir dan Tanah Longsor
1.5 Ruang Lingkup
Adapun Ruang Lingkup mengenai Lokasi penelitian ini yaitu
daerah yang berpotensi terdampak rawan Bencana Banjir yang
tepatnya berada di Kawasan Administrasi Kelurahan Borong,
Kec.Manggala, Kota Makassar, yang memiliki luas wilayah 4,49
km²
1.6 Sistematika Penulisan
Dalam penulisan ini akan diambil langkah-langkah penulisan yang
dapat diuraikan dalam sistimatika pembahasan sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini membahas hal-hal yang berisi latar belakang yang
mendasari laporan, rumusan masalah, tujuan dan masalah, dasar hukum
terkain bencana, ruang lingkup penelitian dan sistematika pembahasan.
7
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini berisi tentang tinjauan pustaka yang menjelaskan kajian
teori-teori yang melandasi dan berkaitan dengan kepentingan analisis
studi, terutama yang berisikan tentang mitigasi bencana banjir
8
BAB II
TINJAUAN TEORI DAN KEBIJAKAN TERKAIT
KEBENCANAAN
9
a. Bahaya beraspek geologi, antara lain: gempa bumi,
tsunami, gunungapi, gerakan tanah (mass movement)
sering dikenal dengan tanah longsor.
b. Bahaya beraspek hidrometeorologi, antara lain: banjir,
kekeringan,angin topan, gelombang pasang.
10
2.4 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Bencana
Ramli (2010), menyebutkan bahwa bencana merupakan hasil
interaksi berasal dari potensi bahaya dan faktor kerentanan,
pertemuan antara bahaya dan kerentanan akan menghasilkan
terjadinya bencana. Adapun pengertian dari masing-masing faktor
tersebut adalah:
a. Risiko Bencana
Risiko bencana adalah potensi kerugian yang ditimbukan
akibat bencana pada suatu wilayah dan kurun waktu
tertentu yang dapatberupa kematian, luka, sakit, serta jiwa
terancam, hilangnya rasa aman, jumlah orang mengungsi,
kerusakan atau kehilangan harta dan infrastruktur, dan
gangguan kegiatan masyarakat secara sosial danekonomi.
b. Bahaya (Hazard)
Bahaya (Hazard) adalah situasi atau kejadian yang
mempunyai potensi dapat menimbulkan kerusakan,
kehilangan jiwa manusia, atau kerusakan lingkungan.
c. Kerentanan
Kerentanan merupakan suatu kondisi yang ditentukan oleh
faktor-faktor atau proses-proses fisik, sosial, ekonomi, dan
lingkungan yang mengakibatkan menurunnya kemampuan
dalm menghadapi bahaya.
d. Kapasitas
Kapasitas merupakan penguasaan terhadap sumber daya,
teknologi, cara dan kekuatan yang dimiliki masyarakat yang
memungkinkanmereka mempersiapkan diri, menjinakkan,
menanggulangi, mempertahankan diri dalam menghadapi
ancaman bencana serta dengan cepat memulihkan diri
akibat bencana.
11
2.5 Managemen Bencana
Wiarto (2017), menyebutkan bahwa penanganan dan
penanggulanganbencanameliputi 3 fase yaitu:
• Sebelum bencana
Kegiatan yang dilakukan bertujuan untuk mengurangi
kerugianharta dan korban manusia yang disebabkan oleh bahaya
dan memastikan bahwa kerugian yang ada juga minimal ketika
terjadi bencana. Hal yang perlu dilakukan sebelum terjadinya
bencana yaitu:
1) Kesiapsiagaan
2) Mitigasi
• Saat Bencana
3. Perlindungan
12
4. Pengurusan pengungsi
5. Penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan sarana.
• Pasca bencana (recovery)
Penanggulangan pasca bencana meliputi 2 tindakan utama
yaitu rehabilitasidan rekonstruksi.
1. Rehabilitasi Rehabilitasi adalah perbaikan dan pemulihan
semua aspek pelayanan publik atau masyarakat yang
memadai pada wilayah pasca bencana dengan sasaran
utama untuk normalisasi atau berjalannya secara wajar
semua aspek pemerintahdan kehidupan msyarakat pada
wilayah pascabencana.
13
a. Upaya mitigasi bencana perlu membangun persepsi yang sama
bagi semua pihak baik jajaran aparat pemerintah maupun
segenap unsur masyarakat yang ketentuan langkahnya diatur
dalam pedoman umum, petunjuk pelaksanaan dan prosedur
tetap yang dikeluarkan oleh instansi yang bersangkutan sesuai
dengan bidang tugas unit masing-masing.
14
BAB III
GAMBARAN UMUM
3.1 Gambaran Umum Kabupaten
15
penumpang baik darat, laut maupun udara dan pusat pelayanan pendidikan
dan kesehatan.
16
Kota Makassar memilik 14 Kecamatan yang dimana Luas wilayah
kecamatan :
17
3.2 Gambaran Umum Kecamatan
18
Kelurahan Manggala, Kelurahan Antang, Kelurahan Batua, Kelurahan
Bitowa, dan Kelurahan Biring Romang
19
Kampung Borong. Pertemuan atau kumpul-kumpul dalam bahasa
Makassar disebut a'borong-borong diberi nama kegiatan "Abbulo
Sibattang" yang merupakan pertama di Kota Makassar. Hal inilah yang
melatarbelakangi sehingga dinamakan Kelurahan Borong.
b) Kampung Borong adalah tempat pertemuan para tokoh adat untuk
membicarakan hal-hal yang terkait dengan kepentingan bersama. Satu
contoh pembicaraan adalah kegiatan pesta panen yang rutin
dilaksanakan setiap tahunnya. Kegiatan pesta panen dilaksanakan
selama 7 hari 7 malam dengan mengadakan berbagai macam kegiatan
olahraga tradisional seperti padekko, pa'lanja, dan sebagainya.
Kegiatan pertemuan untuk membahas sesuatu ini kemudian diberi
istilah masyarakat setempat dengan "A'borong-borong". Pada akhirnya
tempat tersebut dinamakan sebagai Borong atau Kelurahan Borong.
Kelurahan Borong memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:
No Batas Batas Wilayah
1 Utara Kelurahan Batua
2 Selatan Kelurahan Kassi-Kassi
3 Barat Kelurahan Balla Parang
4 Timur Kelurahan Bangkala & Kelurahan Bitowa
20
3.4 Aspek Fisik Dasar
a) Morfoogi
21
Tanah merupakan sumber daya alam yang dapat dikategorikan
kedalam beberapa jenis yang berbeda dengan karakteristik yang
memberikan manfaat. Tanah merupakan bagian lapisan teratas bumi yang
terbentuk daribebatuan yang mengalami pelapukan dari ratusan hingga
ribuan tahun.. Adapun jenis tanah di Kelurahan Borong adalah Tanah
Inceptisol.
c) Jenis Batuan
d) Hidrologi
22
e) Klimatologi
23
• Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 1. Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin
24
BAB IV
PEMBAHASAN (ANALISIS)
4.1 Analisis Aspek Fisik Dasar
Analisis Ancaman tanah Banjir dinilai menggunakan lima (5)
parameter berdasarkan panduan resiko bencana dari Badan
Penanggulangan Bencan (2016) yang di modifikasi. Parameter yang
digunakan antara lain kemeringan lereng, jenis tanah, curah hujan,
penggunaan lahan dan jenis bantuan. Masingmasing parameter dilakukan
skoring sesuai dengan klasifikasi masing-masing parameter yang menjadi
dasar atau acuan dalam penelitian.
Maka dari itu Metode yang digunakan pada pengolahan data
penelitian kali ini adalah menggunakan metode overlay yang sebelumnya
dilakukan scoring terlebih dahulu dari parameter-parameter yang
mempengaruhi tingkat kerawanan suatu daerah terhadap banjir yakni
kemiringan lereng,Topografi , jenis tanah, curah hujan, Penggunaan lahan,
dan kerapatan sungai. Setelah semua parameter dilakukan scoring
kemudian diberikan bobot dan nilai yang sesuai dengan klasifikasinya
masing-masing. Setelah kedua tahapan tersebut terlewati dilanjutkan
dengan overlay seluruh parameter menggunakan software ArcGIS.
a) Analisis Topografi
Topografi Kelurahan Borong yang didominasi daerah dataran
rendah dengan ketinggian 0-42% di atas permukaan laut memiliki
kaitan yang erat dengan kerawanan Banjir .Hal ini dikarenakan daerah
dataran rendah memiliki dataran yang rendah, sehingga mudah
terjadinya kerentanan bencana Banjir di daerah tersebut.
25
b) Analisis Jenis Tanah
26
Secara umum, jenis batuan yang ada di Kelurahan
Borong didominasi dengan jenis batuan sedimen laut yang
berselingan dengan batuan gunung berapi, serta ada
wilayah yang jenis batuan Batu Gamping Koral yang
bersifat kerikil, pasir, lempung dan lumpur.
d) Analisis Hidrologi
27
e) Analisis Klimatologi
28
f) Analisis Morfologi
29
a) Analisis Perumahan
30
c) Analisis Sarana Perkantoran
31
e) Analisis sarana kesehatan
32
g) Analisis sarana olahraga
33
Untuk kawasan penggunaan lahan, pada kawasan
permukiman, di Kelurahan Borong didominasi dengan permukiman
seluas 1.581.083 ha, lalu rawa dengan luas 578.210 ha, lalu sawah
dengan luas 350.411 dan terakhir lahan kosong dengan luas 321.051
ha dan terakhir danau dengan luas 180.528 ha.
4.3 Analisis Prasarana
Pengertian prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan
penunjang utama terselenggaranya suatu proses (Kamus Besar Bahasa
Indonesia, 2008).atau merupakan seperangkat alat yang berfungsi
secara tidak langsung untuk mencapai tujuan. Adapun beberapa
analisis prasarana di Kelurahan Borong sebagai berikut :
a) Analisis jaringan jalan
34
b) Analisis jaringan persampahan
35
c) Analisis jaringan energi
36
Jaringan telekomunikasi di Kelurahan Borong :
• Analisis kebutuhan sumber daya telekomunikasi
o Wire line ( jaringan berkabel)
Kabel coaxcial, twisted pair dan serat optio
o Wireless ( tanpa kabel)
37
f) Analisis jaringan Limbah
38
Pada peta di atas ada beberapa titik evakuasi. Di titik
evakuasi tersebut di letakkan di beberapa lahan kosong
dan bebrapa di lapangan karena lokasi tersebutjauh dari
bangunan tinggi dan aman jika ada bencana yang tidak
diinginkan seperi bencana gempa atau pun bencana
lainnaya.
2. Peta Titik Evakuasi
39
3. Peta Rencana Kawasan Bebas Bencana
40
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
41
42