KERENTANAN
PERUBAHAN IKLIM
KOTA KUPANG
Juni 2015
Halaman ini sengaja dikosongkan
7. Rekomendasi .................................................................................... 55
a. Meningkatkan Kesadaran dan Kapasitas Masyarakat .......................... 55
b. Membentuk Kelompok Kerja Adaptasi Perubahan Iklim
untuk Kota Kupang .......................................................................... 56
c. Regulasi untuk Memastikan Adaptasi Perubahan Iklim
sebagai Prioritas Pembangunan ........................................................ 56
d. Perlindungan Bagi yang Rentan ........................................................ 56
e. Fokus pada Area Rawan di Pantai ....................................................... 57
f. Prioritas untuk Perbaikan Manajemen Sumber Air ............................... 58
PEREKONOMIAN KOTA
Sektor Ekonomi (% PDRB 2013)
Pertanian 3.8%
Manufaktur 1.4%
Industri pengolahan 2.4%
Listrik, Gas, dan Air Bersih 0.9%
Konstruksi 10.1%
Perdagangan, hotel, dan restoran 29.0%
Transportasi dan komunikasi 15.5%
Keuangan dan Jasa Perusahaan 5.7%
Jasa Lainnya 31.0%
Gambar 4: Kelurahan dengan jumlah kepadatan tertinggi (penduduk per hektar) terletak di bagian kota lama di sepanjang pantai seperti
Fatubesi, Oeba, dan Solor.
Gambar 4: Kelurahan dengan jumlah kepadatan tertinggi (penduduk per hektar) terletak di bagian kota lama di sepanjang pantai seperti Fatubesi,
Oeba, dan Solor.
penduduk kota tersebar; peta penduduk di sebelah kota sepanjang tepi pantai. (Lihat peta rata-rata
kiri menunjukkan bagaimana orang-orang tersebar pertumbuhan penduduk, tanda panah menunjukkan
di kelurahan yang berbeda, sementara peta kepadatan tren pertumbuhan). Area-area tersebut menarik
penduduk di sebelah kanan menunjukkan konsentrasi orang-orang yang mencari pekerjaan dan lahan untuk
penduduk di tiap area. Kepadatan berbeda dengan rumah mereka. Misalnya, di kelurahan Alak, dekat
jumlah asli orang, karena hal itu menunjukkan pelabuhan, banyak orang datang untuk mendapatkan
seberapa dekat mereka tinggal. Semakin tinggi pekerjaan di pabrik-pabrik dan gudang-gudang, dan
kepadatan penduduk, semakin tinggi pula kebutuhan juga karena di sana banyak tanah yang bisa didirikan
layanan serta semakin banyak masalah yang mungkin rumah. Di sebelah timur kota juga mempunyai
muncul. pertumbuhan penduduk yang tinggi, tetapi mereka
mencari kehidupan di dekat pantai dan mungkin
Penduduk berkembang lebih cepat di daerah pinggiran mempunyai ketrampilan yang berbeda.
Indeks Pembangunan Gender merupakan ukuran gabungan yang mencerminkan ukuran disparitas antara capaian pembangunan
manusia antara wanita dan pria kaitannya dengan kesehatan, pendidikan dan standar hidup. Data di Kupang menunjukkan beberapa
isu terkait:
• Wanita mempunyai hidup lebih lama (75.15 tahun untuk wanita, dibandingkan dengan pria 71.32 tahun).
• Terdapat perbedaan gender dalam sektor pendidikan; wanita memiliki pencapaian pendidikan lebih rendah dibandingkan
pria, hanya 98.05% wanita yang berpendidikan dibandingkan dengan pria sebanyak 99.17%. Apabila dirata-ratakan, wanita
menempuh pendidikan selama 10.0 tahun dan pria selama 11.6 tahun.
• Pengeluaran per kapita untuk perempuan hanya sebesar 35.77% dimana pria berkisar 64.23%; hal ini merefleksikan dominansi
pria kaitannya dengan perekonomian rumah tangga dengan pria lebih memiliki kontrol atas sumber daya keluarga daripada
wanita.
Pada umumnya orang-orang tertarik ke Kupang dan 2013 sektor ekonomi yang akan meningkat adalah
karena peluang ekonomi, baik untuk mendapatkan (1) Jasa- yang meningkat dari 29,10 % in tahun 2010
pekerjaan atau melakukan usaha. Kupang adalah menjadi 31,02 % pada tahun 2013, (2) perdagangan,
pusat ekonomi daerah NTT, yang sekarang ini dibanjiri hotel dan restoran, meningkat dari 28,85 % pada
dengan hotel-hotel, toko-toko dan bangunan baru tahun 2010 menjadi 29,01 % pada tahun 2013, serta (3)
yang dibangun dan dibuka setiap hari. Hal ini sangat listrik, gas dan persediaan air. Pertanian mengalami
bagus untuk kota karena hal tersebut berkontribusi penurunan (dari 4,42 % menjadi 3,85 % di tahun 2013)
pada kehidupan masyarakat dan meningkatkan yang mungkin disebabkan pembangunan perumahan
standar hidup. Tetapi juga penting untuk memastikan di bagian selatan kota di mana lahan pertanian diubah
Hotel-hotel, jasa serta sektor perdagangan tumbuh Tingginya pengangguran berarti akan ada sektor
dengan pesat dan menyumbang 60% dalam ekonomi informal yang besar dan tingkat kemiskinan yang
kota. Ada banyak hotel baru yang sedang dibangun tinggi. Pengangguran merupakan masalah khusus
di kota ini dan hal tersebut mendukung ekonomi bagi generasi muda, dan banyak dari mereka yang
lokal dengan menarik pengunjung dan menciptakan menghadapi fakta tidak adanya lagi lowongan
lapangan pekerjaan. Akan tetapi hotel-hotel pekerjaan yang tersedia kecuali menjadi tukang
tersebut juga terletak di daerah pantai dan daerah ojeg bagi pemuda atau menjadi pramuniaga bagi
Gambar 5: Perekonomian Kota Kupang tergantung pada sektor jasa, seperti hotel dan restoran. Namun sektor miskin pekerjaan penduduk sebagian besar sebagai petani,
nelayan, pedagang informal dan industri kecil.
Gambar 6: Suplai air bersih di kota yang didistribusikan oleh PDAM Kabupaten Kupang atau PDAM Kota Kupang;
tidak ada indikator kenapa kelurahan yang berbeda pada otoritas layanan yang berbeda pula.
Gambar 8: Tingkat kemiskinan kota Kupang adalah 21,17%, dimana kelurahan dengan angka kemiskinan lebih tinggi dibandingkan dengan angka
kemiskinan rata-rata kota terdapat di bagian barat. Terdapat beberapa kelurahan dengan 42% masyarakatnya hidup dalam kemiskinan, dengan
daerahnya sangat rentan terhadap perubahan iklim.
Gambar 9: Terkait dengan kelurahan dengan jumlah kemiskinan tertinggi adalah Sikumana, Oesapa dan Namosain.
Gambar 10: Kota Kupang ini berkembang sangat pesat. Tingkat pertumbuhan populasi dari 2011-2012 adalah 4,58% yang menunjukkan pertumbuhan masive perkotaan. Untuk
menangani perkembangan pesat ini, pemerintah harus mengantisipasi dengan menyediakan infastruktur memadai seperti perumahan, jalan, air serta menciptakan peluang
pengembangan ekonomi bagi rakyat.
bisa merancang kebijakan yang lebih baik dan • Bakau dulunya ada di sepanjang pantai tetapi
mengalokasikan pendanaan untuk menjangkau orang- sekarang sudah banyak berkurang. Sekarang
orang yang sangat membutuhkan tersebut. Walaupun hanya yang membentang dari Oesapa ke Oesapa
kecil, tetapi jika targetnya jelas, kebijakan dapat Barat yang masih utuh. Hutan bakau tidak hanya
membantu mengurangi kerentanan dan mempunyai melindungi dari angin besar dan ombak serta
abrasi, hutan bakau juga menjadi tempat tinggal
dampak yang besar bagi kehidupan mereka.
bagi binatang liar dan memberikan pekerjaan
bagi masyarakat pesisir.
f. Ekosistem
• Sungai sangat penting karena ekologi kupang
Ekosistem merupakan sistem alam yang memainkan membuat air tanah sulit diakses, sehingga banyak
orang yang bergantung pada sungai sebagai
peran penting dalam menyediakan layanan penting
sumber air minum mereka. Sungai terancam
bagi kota untuk mendukung para penghuninya. oleh polusi yang disebabkan oleh sedimentasi
Sungai misalnya, menyediakan air minum sementara yang seringnya diakibatkan dari erosi dan
hutan bakau melindungi pantai dari bencana ombak penggundulan hutan di sumber air dan juga dari
sampah-sampah yang mencemari sungai.
dan erosi yang merusak rumah penduduk. Ekosistem
tidak membutuhkan manusia untuk bisa berfungsi Perlindungan dan pemeliharaan ekosistem bisa
tetapi ekosistem butuh perlindungan dan perawatan. menjadi penyumbang yang berharga untuk
Beberapa ekosistem di Kupang terancam oleh adanya membangun ketahanan kota. Penghargaan terhadap
urbanisasi dan seringnya tidak terlindungi dengan sumbangan ekosistem bagi kota sangat dibutuhkan
baik. Ekosistem paling penting di kota adalah: untuk mendorong regulasi dan kebijakan yang
• Hutan dan kawasan lindung menyediakan melindungi serta membuat ekosistem tetap
perlindungan, menyediakan air minum serta berfungsi.
memproduksi oksigen yang kita butuhkan untuk
bernafas. Sumber air di sebelah selatan dan
hutan bakau terdapat di sepanjang tepi sungai yang
mengalir di tengah kota, jika dipelihara dengan
baik juga bisa mencegah tanah longsor.
Gambar 11: Kota Kupang mengalami sejumlah tanah longsor di sepanjang sungai yang melaluinya. Terdapat sejumlah ekosistem yang berbeda-
beda di kota.
Di masa lalu Kupang mengalami sejumlah bencana Kota mempunyai banyak daerah perbukitan dan
ngarai di mana banyak terjadi tanah longsor di
alam dalam skala kecil dan bencana iklim. Ada
Mantasi dan Belo. Tanah longsor terjadi ketika
banyak laporan insiden terluka dan kematian yang
hujan lebat menyebabkan tanah di perbukitan
disebabkan oleh bencana alam. Terdapat ancaman longsor. Proses ini dipercepat dengan adanya erosi
yang sangat berbahaya: abrasi, tanah longsor jika dan sedikitnya vegetasi karena bertambahnya
penduduk yang tinggal di daerah ini. Hal ini
hujan lebat, angin topan, dan kekeringan.
menjadikan daerah ini semakin berbahaya dan
• ABRASI PANTAI tanah longsor mengakibatkan korban terluka
Pantai mengalami angin kencang dan ombak besar dan meninggal, terutama dari masyarakat miskin.
yang menyebabkan abrasi. Dulu terdapat hutan • Angin kencang
bakau yang melindungi pantai, tapi sekarang
Ancaman lain yang sering muncul di kupang
tinggal sedikit yang tersisa. Abrasi bisa merusak
adalah angin kencang. Hal ini bisa berupa angin
dan menghancurkan rumah-rumah serta
kencang di daerah pantai (seperti Oesapa, Oesapa
infrastruktur dan menggerus pantai. Hal ini
Barat, Fatubesi dan lainnya). Juga angin topan
paling banyak berpengaruh pada sektor perikanan,
Gambar 12: Disepanjang garis pantai angin kencang mengancam masyarakat, sementara di daerah terpencil kekeringan merupakan masalah utama. Sejumlah tanah longsor
telah terjadi di sepanjang jurang curam yang memanjang di sepanjang sungai yang sangat berbahaya pada saat hujan.
Sistem jalan raya di kupang terkonsolidasi dengan akan seperti apa kota di masa mendatang. Dengan
pusat kota dan ada di sepanjang pantai, di mana mengamati kota, menganalisis dan mendiskusikan
jalan nasional mendukung perputarannya. Akan data yang ada, serta membandingkannya dengan
tetapi daerah pinggiran kota tidak mempunyai
kota-kota lainnya di dunia, kita bisa memperkirakan
jalan yang bagus sehingga pengangkutan air dan
barang- barang lainnya menjadi lebih mahal dan tren/kecenderungan apa yang akan muncul dan
rentan akan gangguan. Masalah ini akan muncul bagaimana dampak yang akan terjadi di kota.
terutama pada saat musim kering.
• Air Bersih: Sangat penting untuk mempertimbangkan tren-tren
tersebut karena keputusan yang diambil sekarang bisa
Air adalah masalah penting di kota ini, seiring
dengan meningkatnya permintaan maka mendorong perubahan yang positif atau mencegah
keadaan akan makin buruk. Penampungan dan terjadinya perubahan yang negatif nantinya. Jika
pendistribusian air yang bagus masih jadi masalah kita berbicara mengenai kerentanan dan perubahan
besar, khususnya di wilayah yang baru berkembang
iklim, maka hal ini sangat penting. Berikut ini
dan di wilayah selatan (daerah perbukitan dan
daerah yang jauh dari kota). beberapa tren perkotaan di Kupang sekarang ini yang
o Air minum untuk rumah tangga diakses dari: akan terus berlanjut di masa mendatang:
pipa air pdam (38 %), air isi ulang swasta (27 %), • Pertumbuhan penduduk dan ekonomi yang terus
sumur bor pribadi (24 %), air kemasan (5 %), dari berlanjut
sumur terlindung (1 %).
Penduduk dan perekonomian kota akan terus
• Sistem Irigasi: berkembang. Dengan semakin banyaknya orang
Tidak ada sistem irigasi untuk pertanian sehingga yang datang ke kota mereka akan mencari tempat
bercocok tanam sangat penuh tantangan tinggal di wilayah pinggiran seperti Alak, Penkase,
terutama di musim kemarau (Alak, Fatukoa, Manula II, Batuplat, dan Bello, di mana harga
Nainoni, Kolhua, Naimata, Lasiana, Manulai). tanahnya lebih murah. Wilayah-wilayah pinggiran
tersebut akan semakin berkembang. Akan tetapi
• Sistem Perlindungan pantai:
layanan umum seperti air dan sekolah, listrik dan
Perlindungan buatan seperti dinding pembatas jalan raya akan semakin sulit menjangkau tempat-
laut dan pelindung alami seperti hutan bakau, tempat tersebut. Air dan pekerjaan untuk para
tersebar sporadis di sepanjang pantai. Tembok pendatang baru mungkin akan semakin langka di
pembatas laut yang ada sekarang lebih bagus masa mendatang. Bangunan dan usaha baru akan
dari pada yang dibangun oleh masyarakat, yang terus dibuka di pusat kota, tetapi hal ini akan
berkualitas buruk dan mudah rusak. Bakau adalah menyebabkan kepadatan dan kemacetan karena
pelindung pantai yang paling baik tetapi sudah orang-orang yang tinggal jauh datang ke pusat
jarang dan butuh pemeliharaan.
ON
TI
ZA
NI
BA
NIO
UR
AT
NIZ
BA
UR
N
TIO
I ZA
B AN
UR
PORT
ON
TI
I ZA
B AN
U R BA
NIZA UR
TION
Legend
(sumber : RTRW Kota Kupang 2011-2031)
Services sector
Trade Area
Market
High population growth
New settlement area
Gambar 13: Sebagian wilayah kota mengalami proses urbanisasi dengan cepat, biasanya ini adalah daerah pinggiran dimana terdapat lahan bebas yang dapat dibagun.
Terdapat juga area di pesisir dimana terdapat banyak pendatang yang mencari lahan pemukiman.
Kedatangan pendatang yang terus berlanjut Urbanisasi yang berlangsung serta perubahan iklim
dapat mengganggu kestabilan kota karena hal itu bisa menjadikan kondisi kehidupan yang berat,
menciptakan meningkatnya permintaan akan komunitas terpapar resiko fisik (mereka tinggal
sumber daya yang terbatas, seperti air, pekerjaan, di daerah bukit rawan akan tanah longsor atau
listrik, sekolah serta perumahan yang terjangkau. abrasi karena gelombang besar), atau resiko sosial
Pemerintah harus berfikir strategis bagaimana dan ekonomi (mereka tidak mampu mendapatkan
kota bisa mengelola pertumbuhannya. Ini berarti vaksinasi, air bersih atau tidak mampu membayar
bagaimana mencegah masyarakat membangun biaya sekolah, atau orang yang mengalami masalah
Gambar 15: Rata-rata perubahan temperatur berubah dari 1901-1908 seperti nampak diatas, dan curah hujan tahunan berganti. Sumber: Case, Michael, Fitrian Ardiansyah,
and Emily Spector. World Wildlife Fund International Climate Change Programme. “Climate Change in Indonesia Implications for Humans and Nature.”
Gambar 16: Area di kota yang terekspos empat dampak perubahan iklim yang paling umum: angin ribut, kekeringan, abrasi, tornado, dan
kenaikan level permukaan air laut.
Bencana iklim: meningkatnya suhu udara: Polusi Bencana Iklim: angin kencang : Salah satu dari
berasal dari berbagai sumber, yang memproduksi dan akibat meningkatnya suhu adalah angin yang lebih
menjebak udara dalam rumah kaca yang berbahaya kencang. Ini berarti di laut gelombang semakin besar
di atmosfer. Udara tersebut menjebak panas dan dan badai, yang mempengaruhi penangkapan ikan,
meningkatkan suhu udara. Peningkatan suhu dan di daratan hal ini berarti adanya puting beliung
sudah mempengaruhi pola cuaca jangka pendek, dan abrasi.
dan mungkin mengakibatkan musim kemarau yang • Jumlah kejadian bencana - diidentifikasi oleh
berkepanjangan serta kekeringan. peserta workshop (sumber BPBD)
• Adanya kasus kekeringan - diidentifikasi oleh salah satu dari akibat meningkatnya suhu
peserta workshop (sumber BPBD) adalah angin yang lebih kencang. Ini berarti di
laut gelombang semakin besar dan badai, yang
Meningkatnya suhu udara akan mempengaruhi
mempengaruhi penangkapan ikan, dan di daratan
seluruh kota, tetapi ketika kekeringan terjadi
hal ini berarti adanya puting beliung dan abrasi.
akan mempengaruhi petani dan orang-orang yang
kehidupannya bergantung pada pertanian serta Bahaya iklim: musim yang tidak bisa diprediksi serta
orang-orang yang hanya mempunyai sedikit akses
hujan lebat : Akibat lain dari perubahan iklim adalah
ke air
musim yang tidak jelas yang terutama berdampak ada
• Daerah bertopografi curam dan daerah menggabungkan keenam indicator tersebut dalam
pertanian (sumber peserta workshop) satu metric, yang kita sebut “Sensitivitas”. Kami
Musim yang tidak bisa diprediksi serta hujan telah menciptakan ukuran ini dengan membuat
lebat akan mempengaruhi daerah perbukitan dan sebuah sistem poin yang menambahkan berbagai
sungai, serta daerah yang terpapar kekeringan jenis bahaya iklim yang muncul di setiap kelurahan.
Melalui mekanisme ini kita bisa menunjukkan daerah
c. Keterpaparan pada Skala kelurahan mana yang terpapar berbagai bencana
Kota iklim yang berbeda.
RENDAH
SEDANG
TINGGI
SANGAT TINGGI
Gambar 17: Gambar keseluruhan peta keterpaparan terhadap perubahan iklim. Kupang terekspos kepada peningkatan permukaan air laut, peningkatan temperatur, angin
besar, dan keadaan cuaca tidak menentu. Kesemuanya mempengaruhi keadaan kota di berbagai tempat.
Gambar 18: Tabel ini mengindikasikan berbagai macam akibat yang disebabkan oleh perubahan iklim. Kerusakan fisik dapat mengakibatkan kerugian ekonomi dan kesehatan
yang sangat berpengaruh buruk terhadap komunitas.
Dampak pada masyarakat dari bencana iklim yang yang kaya yang bisa memberikan tumpangan
disebutkan di atas bervariasi secara dramatis, tidak kepada mereka, sementara yang lain tidak ada yang
hanya bergantung pada di mana Anda tinggal, tetapi membantunya.
juga apa yang anda lakukan, tingkat pendidikan,
Faktor-faktor yang berbeda tersebut mempengaruhi
pekerjaan, dan akses pada layanan dasar. Faktor lain
sensitivitas orang, masyarakat atau sistem perubahan
yang mempengaruhi Sensitivitas adalah urbanisasi.
iklim. Sensitivitas berarti:
Kota yang juga berubah secara konstan, dan
perubahan ini menyebabkan beberapa wilayah lebih Sejauh mana sistem dan sektor penduduk yang
terpapar pada bencana iklim daripada daerah lainnya. berbeda dipengaruhi oleh bahaya iklim terkait.
Kita harus menantang diri kita sendiri untuk berfikir
tentang bagaimana dampak perubahan iklim akan b. Indikator untuk menilai
dirasakan berbeda oleh masyarakat yang berbeda dan
untuk mengidentifikasi dengan lebih baik apakah
Sensitivitas
yang menjadi faktor-faktor yang berbeda tersebut. Selama workshop mengenai kondisi kota, para
partisipan mengidentifikasi sejumlah indicator yang
a. Apakah Sensitivitas itu? dapat digunakan untuk mengevaluasi Sensitivitas di
Kupang. Setiap indicator dijelaskan di bawah ini dan
Ada sejumlah faktor yang dapat menjadikan
sumbernya direferensikan:
dampak bencana iklim menjadi lebih luas. Ketika
dua orang sama-sama mengalami bencana yang • Kemiskinan: Tingkat kemiskinan dapat
menentukan jumlah aset atau cadangan
sama (hujan/panas/angin), kapasitas mereka untuk
keuangan yang dimiliki rumah tangga untuk
menghadapinya atau bertahan, akan berbeda.
memperbaiki kerusakan dari bencana iklim,
Mereka mungkin saja tinggal di rumah yang berbeda, menyesuaikan dengan perubahan kondisi atau
mempunyai kondisi kesehatan yang berbeda, tingkat akibat dari bencana. [BPS]
pendidikan yang berbeda, pekerjan yang berbeda, • Permukiman di wilayah pesisir: Ketika
dan tentunya pendapatan yang berbeda. Mengingat pemukiman terletak di area pesisir yang rendah,
maka akan lebih rawan banjir dan kerusakan
factor-faktor tersebut, jika ada dua rumah yang
yang disebabkan oleh ombak dan naiknya
berdampingan mengalami kebanjiran, kemampuan permukaan air laut. [Workshop]
mereka untuk pulih kembali akan berbeda. Yang satu
• Menerima pendatang: Permukiman yang
mungkin terbuat dari lumpur dan kayu yang mudah menampung banyak pendatang lebih mungkin
hancur, sementara satunya terbuat dari semen. mengalami kepadatan, kekurangan layanan
Salah satu keluarga mungkin mempunyai keluarga dasar dan rumah dibangun dari bahan yang
kurang sehat karena banyak pendatang yang
c. Pemetaan Sensitivitas Skala indikator bersama yang berbeda, kita lihat bahwa
kelurahan-kelurahan yang terletak di pesisir dan yang
Kota di pinggiran desa paling sensitif pada bencana iklim.
Tingkat pendidikan
RENDAH
SEDANG
TINGGI
SANGAT TINGGI
Gambar 20: Sensitivitas terhadap dampak perubahan iklim kian meningkat keseluruh kota, disebabkan oleh meningkatnya tingkat kemiskinan dan dominasi komunitas
pendatang yang menetap di sepanjang daerah pesisir.* Variabel akses air akan ditambahkan ke peta ini
Gamabar 22. Ada beberapa cara bagi kota untuk mendorong kemampuan adaptasi, ide-ide tersebut dapat menginspirasi perubahan dalam
kebijakan dan inisiatif masyarakat
RENDAH
SEDANG
TINGGI
SANGAT TINGGI
Gambar 23. Peta konsolidasi kemampuan adaptasi di seluruh kota Kupang menunjukan bahawa kemampuan adaptasi tersebar merata di seluruh kota.
• Kelurahan mengalami bencana iklim secara nelayan Bugis, semua memanfaatkan pesisir dengan
terus- menerus; cara yang berbeda.
• Kelurahan-kelurahan yang sensitif. Mempunyai
26,168 15.59%
Penduduk %HH in Poverty
GENERAL PROFILE
Luas Wilayah : 437 ha
Lokasi : Bagian utara Kota Kupang
Kondisi geogragis : Kawasan pesisir
: 60 orang / ha
Kepadatan Penduduk : 15.59% (rata-rata kota: 27.17%)
Kemiskinan : Masalah kepemilikan lahan,
Tren masyarakat pesisir, kelurahan
nelayan, masalah penggusuran
: Abrasion, High winds, Sea-level rise.
KERENTANAN DI OESAPA
Gambar 25: Perekonomian lokal permukiman nelayan di Oesapa sehari-hari tergantung kepada usaha penangkapan Ikan. Ikan yang tertangkap di laut bisa dijual segar, atau
dikeringkan, dan kemudian dijual di pasar lokal yang juga terletak di lingkungan yang sama.
Gambar 26. Masyarakat miskin di sepanjang pantai yang rentan terhadap gelombang dan angin kencang seperti tanaman bakau sebagian besar telah
hancur di sepanjang bagian besar dari garis pantai.
pesisir. Sekarang bisa kita lihat bakau benar-benar Dari urutan tersebut kita lihat bahwa kawasan
telah hilang menjadi lahan untuk mengakses laut, pesisir di Oesapa telah berubah banyak dalam 20
masyarakat harus membuat pelindung sendiri, tahun terakhir. Kita juga bisa melihat dari foto udara
dinding pembatas laut. Tetapi faktanya dinding bahwa ada beberapa tempat yang mempunyai sejarah
pembatas laut tidak mampu menghadapi kekuatan perkembangan yang berbeda, seperti lahan tak
ombak dan pembatas tersebut telah hancur bahkan tergarap yang sangat luas di sebelah jalan raya.
diikuti dengan kerusakan rumah-rumah dan
bangunan di belakangnya. Anda juga bisa melihat
semakin banyaknya bangunan di sepanjang pantai,
dengan hotel-hotel dan restoran; yang sekarang ini
menghalangi akses ke laut dan menggusur penduduk
asli.
ABRASI
Ketika tidak ada mangrove,
kawasan pantai terpapar dari
bahaya abrasi dan angin kencang.
Gambar 27: Urutan urbanisasi di sepanjang wilayah pesisir Kota Kupang menunjukkan bagaimana peningkatan jumlah penduduk berkontribusi terhadap tingginya tingkat
kerentanan
3,788 35.55%
Penduduk %Rumah Tangga Mikskn
PROFIL KELURAHAN
Luas Wilayah : 575 ha
Lokasi : Bagian tenggaran Kota Kupang
Kondisi geogragis : Kawasan bertopografi curam yang
terletak di pinggiran kota
Kepadatan Penduduk : 7 orang / ha
Kemiskinan : 35.55% (rata-rata kota: 27.17%)
Tren : Migrasi dari luar kota,
pembangiunan kawasan
permukiman baru dan kawasan peri-
urban.
Vulnerability : Tanah longsor dan angin kencang
Gambar 28. Sisi curam dari jurang di Bello, dengan cepat dihuni orang-orang yang mencari lahan yang masih tersedia dan mencari peluang hidup di daerah tersebut. Sudah
banyak terjadi tanah longsor di sini dan telah mengakibatkan cedera dan kematian; hanya ini akan lebih buruk dengan hujan lebat dan pembangunan perumahan di lereng
curam.
Kajian kerentanan perubahan iklim kota kupang 45
PROSES URBANISASI DI KAWASAN BERTOPOGRAFI CURAM -- Bello
Gambar 29. Urutan proses urbanisasi untuk permukiman di lereng bukit yang curam menunjukkan angka bagaimana meningkatkan kontribusi
untuk peningkatan kerentanan
Gambar 30. Pemukiman menyebar dan mengganggu pada daerah curam sehingga kerentanan meningkat. Penduduk membangaun dengan
menebang pohon dan vegetasi, hujan deras kemudian menyebabkan erosi; kondisi ini menyebabkan tanah longsor dan kondisi berbahaya.
Dengan adanya pertumbuhan perkotaan dan menyumbang penyerapan air hujan dalam sistem
pembangunan yang terus berlanjut, daerah ini sungai. Semenjak orang-orang mulai pindah ke
menjadi semakin berbahaya. Kita lihat di daerah daerah kota yang terus berkembang keluar, daerah-
tanpa pepohonan, orang-orang membangun daerah seperti ini berubah menjadi lahan pertanian
bangunan yang besar, seperti rumah kost atau dan ada perumahan. Untuk mewujudkannya maka
memperbesar rumah mereka, tetapi dengan kualitas pepohonan ditebang, jalan dibangun dan orang-
bangunan yang sangat buruk yang beresiko mudah orang pindah ke daerah ini.
rusak. Ketika hujan, daerah yang landai terpapar dan
kemungkinan mengalami longsor sangat besar, dan Ketika kota benar-benar mulai tumbuh,
dengan banyaknya orang yang tinggal di sana, hal ini pembangunan mulai menjangkau luar kota.
tentu sangat membahayakan. Ngarai menjadi daerah Perdagangan tanah membuat lokasi daerah pinggiran
yang sangat beresiko di mana air yang tercemar, kota untuk proyek pembangunan perumahan besar
longsor, sampah dan konstruksi yang berbahaya bisa atau daerah pertokoan. Terdapat banyak perubahan
menyatu dengan hujan dan kurangnya pepohonan pada sistem alam, pepohonan ditebang dan seringkali
dan vegetasi menyebabkan resiko utama pada sungai diluruskan untuk mencegah banjir. Hal ini
manusia. bisa mengurangi perlindungan dari angin dan erosi,
serta menyebabkan pengendapan tambahan di aliran
Masih ada pula sebagian besar daerah Bello yang sungai, yang menyumbang banjir di kota.
belum berkembang, masih berupa pertanian dan
daerah hutan lindung. Di daerah ini kekeringan dan Dari kajian terhadap dua kelurahan tersebut,
angin kencang menjadi masalah, karena berdampak Kelurahan Oesapa dan Kelurahan Bello, kita dapat
pada daerah pedesaan di tepian kota, seperti daerah memahami dengan lebih baik bagaimana urbanisasi
perbukitan di sebelah selatan. membuat beberapa wilayah kota menjadi lebih rentan
terhadap bencana iklim dan dalam hal ini pihak yang
Daerah pinggiran kota di Bello sekitar 20-30 tahun merasakan dampak terbesar adalah kaum miskin kota
yang lalu masih belum berpenghuni, ditutupi yang sebagian besar tinggal di daerah rentan tersebut.
pepohonan yang membantu menyerap air hujan dan
Pembangunan permukiman
berarti lahan dibersihkan
dari pohon dan vegetasi.
Hal ini dapat mempengaruhi
arus alami sungai.
EROSI
Minimnya vegetasi dan pohon TANAH
menyebabkan erosi, hal ini dapat
berdampak pada sungai dan
mengakibatkan banjir
di kawasan hilir.
Gambar 31. Urutan urbanisasi untuk permukiman di daerah pinggiran kota, di pinggiran Kota Kupang ini. Urutan ini menunjukkan bagaimana ekspansi berkontribusi untuk
meningkatkan kerentanan.
Nama saya Yosefina, umur 40 tahun dan pindah dari Flores ke Kupang. Saya pindah ke sini untuk
mendapatkan pekerjaan dan saya fikir saya bisa mempunyai kesempatan yang lebih baik karena
kota saya Flores sangat kecil. Saya tinggal di salah satu jurang curam di Bello, dengan suami dan
dua anak saya. Dulu kami mengalami tanah longsor selama musim penghujan tapi kami tidak
mampu untuk pindah dan kami senang dengan daerah tersebut karena kami sudah kenal orang-
orangnya dan pekerjaan saya sebagai pedagang di pasar yang dekat dari rumah. Suami saya bekerja
Waktu paling sulit bagi kami dalam setahun adalah musim penghujan karena jika hujan turun setiap hari maka akan sangat
rawan tanah longsoir; jika hujan di malam hari kami harus tetap terbangun untuk menjaga anak-anak. Bebatuan dari
rumah lain akan berjatuhan dan bisa saja menimpa rumah kami. Jika rumah kami rusak kami harus memperbaiki rumah
dan ini sangatlah mahal bagi kami; karena penghasilan kami sangat rendah setiap harinya.
Saya benar-benar khawatir dengan masa depan anak anak kami, kami takut anak anak kami akan terluka dalam kecelakaan
seperti itu. Dan kami juga khawatir karena setiap hari masyarakat terus berkembang, semakin banyak bangunan dan
semakin banyak orang. Hal ini membuat keadaan semakin berbahaya karena air hujan sangat kuat.
Abrasi
Maria, 38 tahun
Nama saya Maria, umur 38 tahun saya pindah dari Rote ke Kupang ke wilayah yang saya tempati,
yang dulunya bukan kepunyaan kami tapi harganya murah. Sekitar lima tahun yang lalu suami
saya meninggal, sekarang saya sendirian dengan dua anak saya, saya bekerja di pasar ikan. Pada
tahun 2011 ada angin putting beliung yang menghancurkan pasar dan kios saya, saya kehilangan
modal saya di kios, saya kehilangan segalanya. Rumah saya juga kebanjiran dan rusak, saat itu
keadaan sangat berat, saya harus pindah ke rumah teman saya dan menghabiskan sisa tabungan
saya untuk memperbaiki rumah dan membeli makanan untuk anak-anak. Tanpa gaji suami
saya, keadaan benar-benar sangat sulit. Saya kuatir dengan masa depan kami karena kami tidak
mempunyai kepemilikan tanah dan saya tidak tahu apa yang akan terjadi jika kami kembali.
Kami berada pada situasi yang sulit juga karena kami harus memperbaiki rumah, untuk air, sehingga kadang-kadang saya
harus meminjam uang ke bos saya dengan bunga yang sangat tinggi.Kami khawatir jika perahu kami rusak lagi. Dan dengan
kebutuhan rumah tangga untuk biaya pendidikan. Jika kami bisa mempunyai sebuah dermaga kami bisa memarkir perahu
kami jauh dari pantai dan akan sangat membantu perahu kami terlindung dari ombak.
Peningkatan temperatur
Felix, 60 tahun
Nama saya Felix, umur 60 tahun. Saya tinggal di daerah kering di puncak bukit di perbatasan kota.
Saya orang Timor dan telah tinggal di sini bertahun-tahun yang lalu, saya lupa kapan. Saya petani
tradisional, menanam sayur-sayuran. Selama musim kemarau suhu udara sangat panas yang
membuat saya sulit, air menjadi langka dan kami tidak mempunyai air untuk bercocok tanam
karena tidak ada irigasi. Biasanya saya mengambil air dari sungai terdekat untuk pertanian kami
dan sungai tersebut mengering kalau musim kemarau, sehingga saya tidak bisa berbuat apapun.
Saya harus menghemat penggunaan air, misalnya untuk mencuci atau mandi. Naiknya suhu udara
meningkatkan masalah buat keluargaku karena anak-anak saya mudah sakit, mereka kehausan
dan mendapat masalah gatal kulit atau ISPA yang disebabkan oleh debu; kadang-kadang saya harus
membawanya ke pusat kesehatan, dan ini sangat mahal bagi saya.
Jika sistem-sistem tersebut rusak atau mengalami Saat ini kami menemukan beberapa komunitas,
kegagalan bisa menyebabkan meluasnya masalah; seperti di Nainoni di mana orang-orang mempunyai
itulah kenapa kami menyebutnya kritis bagi penduduk akses yang sangat terbatas untuk persediaan air.
kota dan fungsinya. Contohnya masalah dengan Mereka pergi ke sungai untuk mengisi bak kadang-
pengelolaan air atau sistem penyediaan bisa berefek kadang 3-4 kali sehari, dan menghabiskan waktu 30-
pada persediaan air bagi puluhan ribu orang. Beberapa 60 menit hanya untuk mengumpulkan air 3-4 botol
sistem kritis yang teridentifikasi di Kupang adalah: (ukuran 5 liter). Atau mereka mendapatkan air dari
sistem penyediaan air, sistem pertahanan pantai, dan pedagang menggunakan truk tangki seharga Rp.
jaringan jalan. 570.000 sebulan.
Gambar 32. sistem perkotaan yang kritis termasuk sistem pertahanan pesisir, saat ini terdiri dari kombinasi laut dinding, pantai dan mangrove;
dan juga sistem pasokan air. Kedua sistem memiliki kesenjangan. Pertahanan pesisir perlu manajemen yang lebih baik, seperti program
penanaman kembali pohon bakau; sedangkan jaringan pasokan air belum meluas ke pinggiran, dan layanan tidak teratur di banyak lingkungan
perkotaan.
RENDAH
SEDANG
TINGGI
Tujuan dari CCVA ini adalah memberi pemahaman aturan dan utamanya membawa kehidupan kota
yang lebih baik atas perubahan iklim di Kupang menjadi lebih baik. Berikut ini adalah beberapa
dan dampaknya terhadap Kota tersebut. Untuk rekomendasi hasil diskusi lintas pemangku
meningkatkan kesadaran atas perubahan iklim maka kepentingan baik itu dari pemerintah maupun
CCVA tidak cukup melulu sebagai suatu laporan organisasi masyarakat sipil selama workshop CCVA
melainkan harus disosialisasikan dan didiskusikan dan URMP pada 5-6 Mei 2015
serta bisa mempengaruhi kebijakan, perencanaan,
1 2 3 4 5 6
Meningkatkan Membentuk Fokus Pengelolaan Perlindungan
Kesadaran Kelompok Regulasi terhadap sumber air terhadap yang
dan Kapasitas Kerja (POKJA) kerentanan di paling rentan
Masyarakat daerah pesisir
Pengelolaan sumber air sangatlah penting untuk • Pelestarian Daerah Aliran Sungai (DAS) Kota
masa depan kota. Berikut ini adalah kegiatan untuk untuk melindungi sumber air termasuk dengan
penghutanan dan manajemen tata guna lahan
mengelola sumber air secara lebih baik :
• Membuat masterplan drainase kota
• Mengendalikan penggunaan sumber air tanah
oleh sektor swasta. Perizinan, pajak, dan sistem Lembaga Penanggung-Jawab : Badan Lingkungan
pengumpulan data yang jelas sangat dibutuhkan.
Hidup, PDAM, Dinas Pekerjaan Umum
Sejauh ini belum tersedia data tentang sumur bor/
dalam non-pemerintah maupun sistem perizinan
pemakaian air tanah
• Perbaikan kualitas layan PDAM. Baik PDAM Kota
maupun Kabupaten harus fokus pada layanan yang
lebih baik di seantero Kota melalui perbaikan
koordinasi dan komunikasi