PROPOSAL PENELTIAN
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Terapan Pekerjaan Sosial (S.Tr.Sos)
Dosen Pembimbing:
Susilawati, M.Si, PhD
Diana, SE, MP
OLEH :
RIZKI ESA PURNAMA
NRP. 19.04.068
i
A. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang terbentang
geografi terletak diantara dua Benua, yaitu Benua Asia dan Benua Australia
sebagai daerah tropis yang hanya memiliki dua musim, yaitu musim hujan
dan kemarau. Berada di atas pertemuan tiga lempeng tektonik besar, yaitu
sering mengalami cuaca dan iklim yang berubah - ubah sehingga membuat
Indonesia sebagai salah satu negara yang tinggi akan terjadi bencana alam.
bencana gempa bumi yang merupakan suatu fenomena alam yang terus
merupakan suatu masalah yang erat kaitannya dengan lingkungan hidup, hal
ini dipengaruhi oleh alam serta akibat adanya berbagai faktor lain seperti
terjadi kapanpun, yang dapat menimbulkan kerugian mulai dari yang ringan
1
2
masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam
sosial.
Minggu (1/1/2023), total ada 10.792 kali aktivitas gempa di Indonesia pada
2022. Di antara jumlah itu, ada 807 kali gempa yang dirasakan serta 22 kali
ribuan bangunan hancur. Cianjur salah satu wilayah di Jawa Barat yang
terkena musibah di tahun ini, dan menambah daftar panjang bencana yang
bencana di seluruh wilayah Indonesia. Dari total bencana yang tercatat itu,
ekstrem, 633 tanah longsor, 251 kebakaran lahan dan hutan, 28 gempa bumi,
cugenang kabupaten cianjr desa ini kerap mengalami bencana alam seperti
tanah longsor dan gempa bumi di beberapa bulan terakhir, yang membuat
memiliki latar belakang yang sangat beragam. Ada yang berasal dari
keluarga miskin, petani, buruh dan juga pedagang. Mereka hudruo dengan
sampai saat ini yang selalu membawa dampak cukup besar bagi
Pemerintah.
seperti bencana grmpa yang terjadi setiap tahunnya. Individu atau kelompok
baru bisa dikatakan resilien ketika mereka tidak hanya terbiasa dalam
kecamatan Cugenang
Gasol. Selain itu, hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan
Kabupaten Cianjur, Dinas Sosial, dan instansi atau lembaga terkait tentang
sistematika penulisan.
langkah-langkah penelitian.
Jaya 2021
masyarakat terjadi dengan sangat baik, hal ini terjadi karena bagus nya
yang terjalin dengan bagus membuat masyarakat kompak atau satu visi
terhadap bencana yang harus disikapi dengan rasa sabar dan ikhlas untuk
terus bangkit dari keterpurukan. Selain itu harapan dan rasa semangat
normal
8
9
populasi.
Kampung Pulo, sikap pasrah ini muncul karena bencana banjir yang
terjadi terus menerus dan sulit untuk di tangani. Para informan merasa
bencana ini memang tidak bisa dihindari lagi oleh masyarakat yang
dokumentasi.
sangat baik.
lanjut akan di jelaskan pada tabel 2.1. berikut, dimana secara garis besar
Resiliensi.
teori terkait variabel, subjek, dan objek yang akan diteliti. Berikut adalah
bencana alam, seorang ibu dikaruniai anak autis, anggota polisi yang
sendiri.
cintai. Sementara sumber lainnya berasal dari diri individu itu sendiri,
seperti merasakan rasa takut, rasa bersalah, rasa paling di kucilkan oleh
2. Aspek-aspek Resiliensi
a. Regulasi Emosi
membangun dan menjaga hubungan dengan orang lain. Hal ini bisa
hubungan yang lebih baik dengan orang lain. Tidak semua emosi
b. Tenang (Calming)
dan membuat diri kita berada dalam keadaan tenang, yaitu dengan
c. Fokus (Focusing)
yang tepat untuk mengatasi permasalahan yang ada. Hal ini tentunya
d. Pengendalian Impuls
muncul dari dalam diri (Reivich & Shatte, 2002). Individu yang
Shatte, 2002)
e. Optimisme
yang optimis percaya bahwa situasi yang sulit suatu saat akan
masa depan. Hal ini juga merefleksikan Self- Efficacy yang dimiliki
hidupnya.
akan masa depan yang cerah tidak dibarengi dengan usaha yang
f. Self- Efficacy
g. Causal Analysis
berasal dari individu tersebut (Saya), hal ini selalu terjadi dan
yag resilien tidak akan menyalahkan orang lain atas kesalahan yang
h. Empati
lain.
i. Reaching Out
istilah SelfHandicaping.
individu untuk melakukan respon dengan cara yang sehat dan produktif
penderitaan (adversity).
or adaptation
28
4. Indikator Resiliensi
Indikator resiliensi yang termasuk juga kedalam karakteristik
bencana tersebut, baik itu kerugian korban jiwa dan kerusakan aset-aset
bencana yakni:
29
a. Tata Pemerintahan
pemerintahan yaitu:
pembangunan
4) Kemitraan
b. Pengkajian Risiko
masyarakat yaitu:
yaitu:
4) Perlindungan sosial
5) Perangkat-perangkat finansial
a. Nilai kebersamaan
b. Partisipasi
d. Sumber daya
bencana.
f. Pengembangan keahlian
g. Komunikasi
yang efektif, jelas, tepat waktu dan akurat sesama anggota dan
1. Pengertian Bencana
Definisi tentang bencana yang pada umunya merefleksikan
para ahli.
35
psikologis.
berikut:
2. Jenis-Jenis Bencana
Jenis-jenis bencana merupakan suatu hal yang penting bagi
atau rangkaian peristiwa non alam yang antara lain berupa gagal
teror.
bencana, yaitu bencana yang disebabkan secara langsung oleh alam, lalu
1. Gempa
Sebelum mengetahui definisi gempa bumi, hal yang harus
dari tenaga endogen, yaitu tenaga yang berasal dari dalam bumi yang
dibagi dalam tiga jenis yaitu tektonisme, vulkanisme dan seismik atau
a. Tektonisme
patahan kulit pada bumi dan batuan. Berdasarkan jenis gerakan dan
relatif cepat dan meliputi daerah yang relatif sempit, gerakan ini
b. Vulkanisme Vulkanisme
c. Seisme (Gempa)
berkecimpung di dalam bidang ini. Salah satu teori yang hingga kini
aktif pada kerak bumi. Jenis sesar atau patahan aktif sebagai akibat
yang beragam mulai dari yang sangat kecil sehingga sulit dirasakan
satu dari berbagai macam bencana alam yang ada di Indonesia yang
penghuni,
masyarakat.
sebagai berikut:
3. Allen Pincus dan Anne Minahan dalam Dwi Heru Sukoco (2011:4)
ini menggunakan konsep dan teknik yang sudah ada pada pekerjaan
situasi tanpa bencana, pra bencana, tanggap darurat dan pasca bencana,
lainnya.
sosialnya, disesuaikan dengan status fungsi dan peran sosial baik pada
dan memiliki pelatihan sesuai yang telah ditentukan oleh lembaga yang
berwenang.
“Peran pekerja sosial dalam bidang bencana dibagi menjadi tiga yaitu
saat tidak terjadi bencana (pra bencana), saat terjadi bencana (tanggap
bencana, dan situasi terdapat potensi bencana), pada saat terjadi bencana
sebagai berikut:
gempa.
BENCANA
DAMPAK
RESILENSI
PENYINTAS
Regulasi Emosi dan Pengkajian Pengetahuan dan Manajemen Resiko & Kesiapan &
Pengendalian Impuls Resiko Pendidikan Pengurangan Resiko Tanggap Bencana
Pp
Usulan Program
ini. Bahwa bencana gempa sering terjadi setiap tahunnya dan menimbulkan
masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana gempa yang sudah pasti
rawan bencana gempa di Desa Gasol akan diukur sejauh mana resiliensi
tanggap bencana.
menggunakan statistik.
pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari
Kabupaten Cianjur.
48
49
dan sumber data sekunder. Penelitian ini menggunakan dua sumber data
yaitu :
Kabupaten Cianjur.
tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, melalui orang lain
atau berupa dokumen. Data sekunder akan diperoleh dari observasi dan
bencana gempa.
berikut:
tanggap bencana.
penelitian ini adalah kepala keluarga yang tinggal di daerah rawan bencana
3.4.2 Sampel
peneliti dari populasi adalah kepala keluarga yang tinggal di daerah rawan
bencana gempa di Desa Gasol. Bila populasi terlalu besar maka peneliti
dan tenaga peneliti, jadi peneliti mengambil sampel sesuai populasi yang
sebagai berikut:
52
Keterangan :
n : jumlah
sampel N :
Jumlah
populasi
Jika dilihat dari rumus diatas, maka besarnya jumlah sampel (n)
245
n=
1+245.0,12
245
=
1+2,45
= 71,01 = 71 responden
maka yang didapatkan hasil jumlah sampel yang akan diteliti oleh peneliti
tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji
validitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah validitas muka
(face validity). Validitas muka adalah teknik pengukuran alat ukur yang
adalah penilaian para ahli terhadap suatu alat ukur. Face validity dilakukan
kebencanaan.
Selain harus valid, suatu alat ukur juga harus reliable (andal).
Menurut
berikut:
55
Keterangan :
tingkatannya”.
56
dilakukan menjadi tiga golongan a, b, c dan a>b, b>c, maka a>c. akan tetapi,
berapa besar perbedaan atau jarak antara a dan b, antara b dan c, dan antara
belum tentu dapat menghasilan data yang valid dan reliabel apabila
lain :
3.6.1 Angket
diisi atau dijawab. Angket ini akan ditujukan kepada masyarakat yang
3.6.2 Observasi
dipelajari. Hal lain untuk memperoleh data yang sesuai dengan kebutuhan
generalisasi”.
Analisis data kuantitatif yaitu menganalisis data secara rinci dalam bentuk
dalam bentuk tabel dengan distribusi frekuensi. Hasil yang diperoleh dari
58
yang dilakukan sesuai dengan rencana awal. Jadwal penelitian dan langkah-
Bulan
No Kegiatan
Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep
Seminar
1
Proposal
Penyusunan
2 Instrumen
Penelitian
Pengumpulan
3
Data
Pengolahan
4
Data
5 Analisis Data
Seminar Hasil
6
Penelitian
59
penelitian yang dilakukan sudah layak untuk diteliti. Pada saat seminar
Dwi Heru, Sukoco. 2011. Profesi Pekerjaan Sosial dan Proses Pertolongannya.
Bandung: STKS Press.
Sumber Lain
Ariesta Mawarni Hia. (2017). Resiliensi Masyarakat terhadap Risiko Bencana
Longsor di Kelurahan Ciumbuleuit Kecamatan Cidadap Kota Bandung.
Bandung: Jurusan Pekerjaan Sosial, Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial
Priliana Ramadhani. Ketangguhan Masyarakat Di Daerah Rawan Banjir (Studi
Kasus Pada Masyarakat di RW 10 Kelurahan Bukit Duri Jakarta Selatan).
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia.
Titik Nurjanah. (2018). Resiliensi Orangtua yang Memiliki Anak Penderita
Thalasemia di Perhimpunan Orangtua Penderita Thalasemia di Rumah
Sakit Santosa Kota Bandung. Bandung: Jurusan Pekerjaan Sosial, Sekolah
Tinggi Kesejahteraan Sosial
Tukino. (2013). Pekerjaan sosial dalam setting kebencanaan. Social work
journal. 3(2), 100-110. (diakses pada 19 Agustus 2019)
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
Keputusan Menteri No.17/Kep/Menko/Kesra/x/95
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/2174/3/Bab%202%20cetak.pdf
http://etheses.uin-malang.ac.id/1534/6/10410142_Bab_2.pdf
61