Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PENELITIAN

Peran Pemerintah dan kesiapsiagaan Masyarakat dalam Menghadapi Bencana Kekeringan di


Kabupaten Kuningan

Oleh :

Muhammad Raihan Dhenda

Kelas :

XI MIPA 1

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

DINAS PENDIDIKAN

SMA NEGERI 1 SUBANG KUNINGAN

Jl.H.O lskandar No 4, Telp (0232) 6000159 Subang Kuningan


KATA PENGANTAR

Alhamduillah, segala puja dan puji marilah senantiasa saya ucapkan atas limpahan rahmat dan
nikmatnya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Proposal Penelitian yang diberikan kepada saya.

Sholawat bersamaan dengan salam juga mari hadiahkan kepada baginda nabi kita Muhammad SAW.
Semoga kita, orang tua kita, guru-guru dan orang terdekat kita mendapat syafaat Beliau di Yaumil
Mahsyar kelak. Amin ya Rabbal 'Alamin.Adapun tujuan utama penulisan Proposal Penelitian ini adalah
untuk memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia semester genap, dan judul Proposal Penelitian
ini adalah

"Peran Pemerintah dan kesiapsiagaan Masyarakat dalam Menghadapi Bencana Kekeringan di Kabupaten
Kuningan".

Saya ucapkan terima kasih kepada bapak Suhanan,M.Pd selaku guru pembimbing.Dan Saya mohon maaf
apabila terdapat kesalahan dalam penulisan Proposal ini.

Subang,20 Mei 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................i

DAFTAR ISI.................. ......................................................................................ii

A. PENDAHULUAN.............................................................................................1

1.Latar Belakang Masalah........................................................................1

2. Perumusan Masalah.............................................................................1

3.Tujuan Penelitian....................................................................................2

4. Manfaat Penelitian.................................................................................2

5. Definisi Operasional...............................................................................2

6. Populasi dan Sampel..............................................................................2

B. Landasan Teori................................................................................................3

C. Metode Penelitian............................................................................................4

D. Pembahasan.....................................................................................................5

E. Simpulan dan Saran..........................................................................................6

1. Simpulan.....................................................................................................6

2.Saran............................................................................................................7

F. Daftar Pustaka...................................................................................................7

G. Biografi Penulis.................................................................................................7

MAKALAH PENELITIAN
Peran Pemerintah dan kesiapsiagaan Masyarakat dalam Menghadapi Bencana Kekeringan di
Kabupaten Kuningan

A. PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Kekeringan adalah hubungan antara ketersediaan air yang jauh di bawah kebutuhan air baik untuk
kebutuhan hidup, pertanian, kegiatan ekonomi dan lingkungan. Bencana kekeringan adalah suatu
peristiwa yang mengancam atau mengganggu kehidupan masyarakat dimana kebutuhan air tetap atau
bahkan meningkat akan tetapi persediaan/cadangan air tanah menurun, sehingga ketersediaan air tidak
dapat mencukupi kebutuhan harian.

19 Agustus (2013) KUNINGAN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan
mulai mengidentifikasi daerah rawan kekeringan dan kebakaran lahan. Identifikasi itu dilakukan lantaran
saat ini mulai memasuki musim kemarau. Kepala BPBD Kuningan. Indra Bayu, mengatakan terdapat tiga
wilayah kecamatan di Kuningan yang rawan kekeringan dan kebakaran lahan. Tiga wilayah tersebut
Kecamatan Subang, Kecamatan Selajambe dan Kecamatan Cilebak. BPBD merencanakan membuat
master plan yang diantaranya berisi akan memetakan wilayah tersebut serta mengidentifikasi
memperhitungkan kecepatan responsifikasi petugas pemadam kebakaran.

24 Oktober 2012 diberitahukan bahwa di Kecamatan Subang yang terkena dampak bencana
kekeringan adalah Desa Subang, Pamulihan, dan Bangunajaya. Daerah tersebut pantas menerima
droping air bersih, karena meski air hujan sudah turun namun masih belum kembali seperti semula dan
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat masih kurang

Latar belakang di atas mendasari munculnya pertanyaan Bagaimana konsep penanganan bencana
kekeringan di Desa Subang Kecamatan Subang? Seberapa besar Tingkat Ancaman dan Risiko Bencana
Kekeringan di Desa Subang Kecamatan Subang? Peranan apa yang sudah diberikan Pemerintah Desa
terhadap Masyarakat Desa Subang dalam menghadapi bencana yang mencerminkan Desa Tangguh
Bencana? Peneliti mendiskripsikan dengan mengadakan penelitian tentang ketangguhan desa terkait
peran yang diberikan pemerintah desa dan kesiapsiagaan masyarakat dalam hal menghadapi bencana
kekeringan di Desa Subang Kecamatan Subang Kabupaten Kuningan.

2. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka diperoleh beberapa rumusan masalah dalah penelitian
ini sebagai berikut:
1. Seberapa besar ketahanan Desa Subang dalam menghadapi bencana terkait peran yang diberikan
Pemerintah Desa?

2. Bagaimana Tingkat Ancaman dan Risiko Bencana Kekeringan Meteorologis di Desa Subang Kecamatan
Subang?

3. Bagaimana Kesiapsiagaan Masyarakat Desa Subang dalam menghadapi Bencana Kekeringan?

3. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Mengetahui tingkat ketahanan Desa Subang dalam menghadapi bencana terkait peran yang diberikan
Pemerintah Desa.

2. Mengetahui Tingkat Ancaman dan Risiko Bencana Kekeringan Meteorologis di Desa Subang
Kecamatan Subang.

3. Mengetahui Kesiapsiagaan Masyarakat Desa Subang dalam menghadapi Bencana Kekeringan.

4. MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai referensiakademik dan penerapan
ilmu pengetahuan geografi teknik khususnya terkait kekeringan. Selain itu juga dapat digunakan sebagai
titik tolak ukur untuk melakukan penelitian sejenis secara mendalam atau penelitian dalam lingkup yang
lebih luas.

2. Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, terutama untuk:

1) Diri Sendiri : Supaya kita lebih siap untuk mengatasi bencana kekeringan

2) Masyarakat : Masyarakat dapat mengetahui karakteristik wilayah yang sering mengalami

5. DEFINISI OPERASIONAL

1. Pemerintah

adalah organisasi yang memiliki kekuasaan untuk membuat dan menerapkan hukum serta undang-
undang di wilayah tertentu.
2. Kesiapsiagaan

adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian
serta melalui langkah yang tepat guna dan berdaya guna.

3. Kekeringan

adalah ketersediaan air yang jauh di bawah kebutuhan air, baik untuk kebutuhan hidup, pertanian,
kegiatan ekonomi, dan lingkungan.

6. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi untuk mendapatkan hasil dalam penelitian harus diperlukan data yang diperoleh dari populasi.
Populasi berkenaan dengan besarnya anggota populasi serta wilayah penelitian yang dimaksud.
Menurut Sumaatmadja (1988 : 112) menjelaskan bahwa populasi adalah “Keseluruhan gejala, individu,
kasus dan masalah yang di teliti, yang ada di daerah penelitian, menjadi objek penelitian geografi.
Semua kasus, individu dan gejala yang ada di daerah penelitian, disebut populasi”.Pada penelitian ini
yang menjadi populasi adalah Kepala Keluarga (KK) di Desa Subang Kecamatan Subang sejumlah 1.303
KK yang setiap tahun mengalami bencana banjir pada musim penghujan.

2. Sampel

Sampel merupakan bagian anggota populasi yang mewakili populasi. Menurut Sumaatmadja (1988 :
112) Sampel adalah bagian dari populasi yang mewakili populasi yang bersangkutan. Kriteria mewakili ini
diambil dari keseluruhan sifat-sifat atau generalisasi yang ada pada populasi, yang harus dimiliki oleh
sampel.Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik Sampling
area/wilayah yaitu seluruh daerah yang terkena bencana banjir di Desa Subang Kecamatan Subnag
Kabupaten Kuningan.

B. LANDASAN TEORI

Kekeringan adalah salah satu jenis bencana alam yang kompleks dan ditandai dengan kekurangan air
berkepanjangan. Kekeringan terjadi secara perlahan (slow on-set) dengan durasi sampai dengan musim
hujan tiba, serta berdampak sangat luas dan bersifat lintas sektor (ekonomi, sosial, kesehatan, dan
pendidikan) (IRBI, 2015). Kekeringan dapat disebabkan karena suatu wilayah tidak mengalami hujan
atau kemarau dalam kurun waktu yang cukup lama atau curah hujan di bawah normal, sehingga
kandungan air di dalam tanah berkurang atau bahkan tidak ada. Menurut Indarto et al., (2014) pada
umumnya bencana kekeringan tidak dapat diketahui mulainya, namun dapat dikatakan bahwa
kekeringan terjadi saat air yang ada sudah tidak lagi mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari. Kerusakan
lahan dan dampak kerugian yang diakibatkan oleh kejadian kekeringan sangat luas dan nilai ekonomi
kerugian cukup besar. Kekeringan dapat diklasifikasikan berdasarkan karakteristik dan dampak yang
ditimbulkan. Secara spesifik terdapat empat tipe kekeringan (Wilhite, 2010) yaitu:
1. Kekeringan Meteorologi Kekeringan jenis ini mengacu pada kurangnya curah hujan bila dibandingkan
dengan kondisi rata-rata, dalam periode waktu yang lama. Intensitas kekeringan menurut definisi
meteorologi.
2. Kekeringan Pertanian Kekeringan pertanian didefinisikan sebagai penurunan dari ketersediaan
kelembaban tanah di bawah level optimal yang diperlukan oleh tanaman padi untuk setiap tahap
pertumbuhannya dan mengurangi hasil panen. Intensitas kekeringan menurut definisi pertanian dinilai
berdasarkan presentase luas daun yang kering untuk tanaman padi.

3. Kekeringan Hidrologi Kekeringan yang terjadi ketika menurunnya ketersediaan air di permukaan dan
bawah tanah akibat berkurangnya curah hujan, yang ditandai dengan berkurangnya secara signifikan
aliran air permukaan hingga mencapai kondisi di bawah normal atau terhentinya pengisian air tanah.

4. Kekeringan sosial-ekonomi Kekeringan jenis ini terjadi bila terdapat gangguan pada aktivitas manusia
akibat menurunnya curah hujan dan ketersediaan air. Bentuk kekeringan sosialekonomi menghubungan
aktivitas manusia dengan elemen-elemen dari kekeringan meteorologi, pertanian, dan hidrologi.
Menurut IRBI (2015) bahwa kekeringan dapat menimbulkan dampak yang amat luas, kompleks, dan juga
rentang waktu yang panjang setelah berakhirnya kekeringan. Dampak yang luas dan berlangsung lama
tersebut disebabkan karena air merupakan kebutuhan pokok dan vital seluruh mahluk hidup yang tidak
dapat digantikan dengan sumberdaya lainnya. Dampak pada sektor pertanian adalah terbatasnya air
irigasi, berkurangnya areal tanam, produktivitas lahan yang menurun, menyusutnya produksi tanaman,
serta berkurangnya pendapatan petani. Sementara itu dari segi sosial, bencana kekeringan dapat
menimbulkan perpecahan dan konflik yang meluas yang meliputi konflik antar pengguna air dan antar
pemerintah.

C. METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan untuk melaksanakan penelitian ini adalah metode eksperimen, diawali
dengan merencanakan sebuah rancangan terinci untuk menghasilkan sebuah sistem yang diharapkan.
Adapun sistem yang diharapkan ialah sebuah sistem deteksi dini kekeringan yang dapat mengukur
parameter kekeringan dan mengolahnya menjadi sebuah data digital. Data tersebut kemudian
dikirimkan sebagai sebuah notifikasi terjadwal kepada pengguna yang berlangganan serta
menampilkannya pada sebuah dashboard website.

D. PEMBAHASAN
Untuk mencegah dan mengatasi bencana kekeringan, kita dapat melakukan upaya-upaya berikut ini
sebagai solusi, yaitu:

1. Reboisasi dan Penghijauan – Meski reboisasi dan penghijaun memiliki arti berbeda, namun keduanya
memiliki kesamaan dalam penanaman pohon sebagai upaya memperbaiki alam sehingga tanah dapat
menyimpan air.

2. Pembuatan Waduk atau Bendungan – Upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah beserta
masyarakat adalah membuat bendungan atau waduk sebagai penampungan cadangan air baik untuk
keperluan irigasi serta sehari-hari.

3. Menghemat Air – Penggunaan air sesuai kebutuhan harus dijadikan kebiasaan masyarakat, karena air
memiliki peranan penting untuk kehidupan.

E. SIMPULAN DAN SARAN

1. Simpulan

Risiko bencana adalah perpaduan rawan dengan rentan. Rawan berhubungan dengan kondisi fisik
alam suatu wilayah, dan rentan berhubungan dengan ketidakmampuan aspek non-fisik dari wilayah
tersebut (sosial, ekonomi, dan lingkungan) dalam menghadapi bencana. Karena pada dasarnya, risiko
bencana terjadi ketika satu atau lebih bahaya alam terjadi dalam situasi yang rentan. Dan yang dimaksud
dengan risiko kekeringan adalah potensi kerugian yang ditimbulkan akibat kekeringan yang terjadi di
suatu wilayah yang berupa berkurangnya pasokan air untuk menunjang kehidupan sehari-hari, gagal
panen, dan rusaknya lingkungan bahkan konflik sosial.

2. Saran

1. Hasil penelitian berupa peta tingkat risiko kekeringan di Kabupaten Kuningan dapat diinformasikaan
kepada masyarakat dan dinas terkait, sebagai arahan dalam upaya mitigasi bencana.

2. Perlu adanya penelitian tentang risiko transportasi dengan pengembangan parameter dan jenis
bahaya lain yang terkait transportasi.
3. Perlu sosialisasi tentang mitigasi bencana dan tertib berlalu lintas di seluruh desa.
4. Pendataan kejadian kecelakaan di Kecamatan Subang perlu dioptimalkan.

F. Daftar pustaka
http://eprints.ums.ac.id/30171/2/BAB_I.pdf

http://eprints.itenas.ac.id/1383/5/05%20Bab%202%20232018074.pdf

http://repository.upi.edu/65455/4/S_TE_1701089_Chapter3.pdf

https://repository.unsub.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/186/BAB%20IV.pdf?
sequence=4&isAllowed=y

http://eprints.undip.ac.id/73540/4/Bab_V.pdf

G. BIOGRAFI PENULIS

Penulis bernama lengkap Muhammad Raihan Dhenda, tempat tanggal lahir Kuningan, 01 Mei 2005.
Ia lulus dari SMPN 1 Kuningan pada tahun 2021. Dan sekarang ia sedang mengenyam pendidikan di
SMAN 1 Subang, Kuningan.

Anda mungkin juga menyukai