BENCANA BANJIR
Proposal Tesis
Oleh:
Nadiya Sari
NIM 23198007
Jurusan : Ilmu Pengetahuan Sosial
Program Studi : Pendidikan Geografi
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala berkah
dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal ini. Shalawat dan Salam
semoga tercurahkan kepada junjungan alam Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para
sahabatnya
Penulis juga ingin menyampaikan terima kasih kepada bapak/ibu dosen yang telah
memberikan bimbingan dan arahan dalam melengkapi proposal ini. Proposal ini memuat
beberapa penjelasan tentang penelitian yang akan dilakukan oleh penulis sebagai pemenuhan
persyaratan pendidikan pascasarjana.
Penulis berharap proposal ini dapat memenuhi persyaratan gelar dan penelitian yang
dilakukan.
Nadiya Sari
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
kampung di daerah aliran sungai itu dikepung banjir dengan ketinggian 40 hingga
150 centi meter lebih. Kampung yang dikepung banjir luapan ini lima di
antaranya Desa Tenggulun, Desa Selamat, Desa Simpang Kiri, Desa Rimba
Tamiang.
Tamiang memiliki 12 Kecamatan, 1 Kelurahan, 112 desa dan 701 dusun dan
dari 12 kecamatan di Kabupaten Aceh Tamiang yaitu dengan luas 295,55 Km.
normalnya. Pada umumnya banjir terjadi di daerah aliran sungai, muara dan
pantai. Banjir bisa disebabkan karena curah hujan tinggi, besarnya gelombang
pasang air laut, dan pecahnya bendungan (Schanze 2006). Banjir merupakan
kejadian yang paling dominan terjadi. Di berbagai dunia, bencana banjir telah
menyebabkan kerugian ekonomi yang sangat besar dan bahkan korban jiwa. Ada
dua jenis banjir yaitu banjir bandang (kiriman) dan banjir pasang surut (Heri
Subiakto,2008).
1
Gambar 1.1 Peta Sungai Tenggulun
Gambar 1.2 Peta Lokasi Penelitian
perairan dan wilayah yang rentan terhadap bencana alam seperti banjir. sehingga
ketika turunnya curah air hujan dalam satu hari penuh maka dapat mengakibatkan
air sungai yang meluap sehingga terjadinya banjir. hal ini sangat sering di alami
oleh masyarakat Desa Tenggulun. halnya desa inilah yang sering sekali terkena
banjir dikarenakan letak pemukiman daerah aliran sungai (DAS) yang sangat
terletak di dataran rendah serta dekat dengan aliran sungai maka berdampak
adanya faktor terjadinya banjir. Daerah pemukiman yang akan di teliti yakni
penduduk Kampung Selamat (arah barat) dan desa Rongoh (arah selatan)
Tindakan untuk mengatasi masalah banjir harus di awali dari pencegahan dengan
merubah pola prilaku masyarakat. Banjir juga tidak bisa di anggap suatu persoalan
tunggal tapi merupakan sesuatu yang disebabkan oleh faktor alam dan faktor
banjir yang berasal dari alam yaitu curah hujan, pengaruh fisiografi atau geofisik
sungai, penurunan tanah, drainase lahan. Sedangkan faktor dari manusia yaitu
150
100
50
0
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2017 2018 2019 2020
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Korban
Gambar 1.4 Rekapitulasi Data Banjir Desa Tenggulun
Interaksi antara masyarakat (sistem sosial) dan lingkungan (ekosistem)
lingkungan. Akan tetapi, pola pikir masyarakat Desa Tenggulun masih rendah
Saat ini srategi adaptasi belum banyak dilakukan di daerah manapun. oleh
karena itu peneliti menganalisis masyarakat Desa Tenggulun. lain halnya dengan
masyarakat Desa Tenggulun seperti strategi secara fisik, ekonomi dan sosial. Ini
lingkungan.
yang tinggal di daerah rawan bencana cenderung lebih tanggap dalam menghadapi
(mudiyarso dalam Muhammad Reza Pahlevi 2019). Maka dari itu perlu
dalam menghadapi banjir sebagai respon dari kerentanan banjir yang terjadi di
daerah tersebut.
Dewi (2007) dalam Marfai (2008) menyebutkan bahwa Identifikasi
untuk menghadapi kondisi lingkungan yang ada, sehingga mereka tetap bisa
tinggal di kawasan tersebut. Berbagai adaptasi yang dibuat oleh masyarakat yaitu:
panggung.
dilakukan manusia secara sadar ataupun tidak sadar, secara eksplisit atau implisit
adaptasi juga sebagai prilaku manusia dalam mengalikasikan sumber daya yang
mereka miliki dalam menghadapi masalah masalah sebagai pilihan tindakan yang
tepat agar sesuai dengan lingkungan sosial, cultural, ekonomi dan ekologi di
Aceh Tamiang.
Pemilihan lokasi ini karena pada masa lampau tepatnya 2006 Desa Tenggulun
pernah terjadi banjir bandang hebat yang menghancurkan desa tersebut dan
menyebabkan korban jiwa kurang lebih 4 orang pada saat itu. Saat musim hujan
yang terus menerus melanda Desa tersebut sering juga mengalami hal yang
berikut :
Tenggulun?
Desa Tenggulun?
terhadap banjir.
Tenggulun.
1. Secara Teoritis
2. Secara Praktis
a. Bagi masyarakat
banjir.
b. Bagi pemerintah daerah
Penelitian ini untuk meneliti tentang bagaimana model adaptasi fisik dan
menyangkut masalah yang akan diteliti dan disesuaikan dengan kebutuhan, data
diperoleh dari beberapa instansi terkait dengan penelitian ini (K.Ade Putra
Siribere, 2017).
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana adaptasi fisik dan sosial
dan ingin mengidentifikasi seperti apa dampak dari bahaya banjir terhadap
KAJIAN PUSTAKA
proses kepekaan organism dalam kondisi atau keadaan, baik yang dikerjakan atau
yang dipelajari. Smith dalam Galih Lumaksono (2013) Konsep model adaptasi
tertuju pada rencana tindakan pada kurun waktu tertentu, pada suatu kelompok
tertentu atau keseluruhan manusia sebagai upaya atau langkah langkah dengan
kempuan yang ada di dalam dan diluar mereka. model adaptasi adalah sebuah
upaya atau tindakan terencana yang dilakukan oleh individu atau kelompok untuk
dapat mencegah masalah yang dihadapi dengan keadaan lingkungan fisik sekitar
dengan tujuan memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan yang diharapkan. model
terjadinya banjir.
1. Kajian teori
rumuskan.
antaranya yaitu
10
Adaptasi yaitu suatu cara atau strategi yang merupakan suatu bentuk usaha
pertama disebut penyesuaian diri yang autoplastis (auto artinya sendiri plastis
artinya bentuk), sedangkan pengertian yang kedua disebut penyesuaian diri yang
allopstatis (allo artinya yang lain dan plastis artinya bentuk). Jadi, adaptasi ada
yang artinya “pasif”yaitu kegiatan pribadi di tentukan oleh lingkungan. Dan ada
(Ruslam,2018).
alamiah dalam menghadapi perubahan lingkungan. (Aji Ali Akbar dkk,. 2017).
bencana yang dihadapi . Strategi adaptasi lebih cendrung pada upaya masyarakat
dkk,. 2018)
terhadap bencana yang mereka hadapi. Adaptasi berkaitan dengan usaha yang
manusia yang telah hidup dan bekerja sama cukup sama hingga mereka dapat
mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial
atas, maka bisa kita simpulkan bahwa aadaptasi masyarakat berupa suatu bentuk
respon yang dilakukan masyarakat pada bencana yang dihadapi, adaptasi ini lebih
a. Adaptasi fisik
melanda. Berbagai upaya adaptasi secara fisik yang bisa dilakukan oleh
Strategi adaptasi pada asset rumah bisa dilakukan masyarakat Desa Tenggulun
yang dimiliki. Bagi warga yang memiliki uang banyak, rumah biasanya
ditinggikan dengan cara di urug lantainya , kemudian diikuti dengan peninggian
dinding dan rangka atap. Namun bagi penduduk yang uangnya hanya cukup untuk
beli tanah urungan saja, rumah yang ditinggikan hanya bagian bawahnya saja
dengan mengurug lantai sedangkan bagian atas rumah seperti dinding dan rangka
atap dibiarkan tetap tanpa ada perubahan. Sedangkan bagi warga yang memiliki
uang pas pas an rumah di baut geladak dengan menggunakan kayu mahoni (Asrofi
dan Ritohardoyo,2017).
Hal hal yang telah dijelaskan bisa dilakukan oleh masyarakat masyarakat
yang terkena banjir sehingga mereka bisa melakukan adaptasi fisik secara baik
dan bisa menyesuaikan diri mereka dengan bencana bencana yang menimpa
mereka.
b. Adaptasi sosial
antara suatu kelompok atau lembaga dengaan lingkungan fisik yang mendukung
berkenaan dengan perilaku atau yang berkaitan dengan proses sosial. Jadi, sosial
kehidupan sosial berarti suatu fenomena atau gejala akan bentuk hubungan
(Ruslam,2018).
Penyesuaian diri atau adaptasi sosial yang dimaksud adalah individu yang
mampu menyesuaikan diri dengan baik. Adaptasi sosial atau penyesuaian diri
kemampuan untuk mengatasi kecemasan dan stress, citra diri yang positif,
baik.
Adaptasi sosial dapat dilihat dari kegiatan kegiatan yang sifatnya asosiatif
dan yang disosiatif. Kegiatan asosiatif berupa bentuk kerjasama, akomodasi, dan
jika kondisi ini terjadi bersamaan, yaitu keadaan dimana suatu kelompok
mengalami pengakuan status yang rendah dan tidak mendapat kesempatan untuk
masuk dalam jaringan sosial yang penting, dan suatu keadaan dimana suatu
kelompok mempunyai lapangan sumber sumber intitusional yang lebih besar jika
c. Strategi adaptasi
terutama untuk bencana banjir, berikut ada beberapa strategi adaptasi yang
diantaranya :
Suryanti dkk.,2008).
tersebut agar pada saat terkena banjir tidak sampai terkena ke daerah
yang dan itu tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar dan mudah di
Bahaya adalah kejadian fisik yang merusak, suatu fenomena alam dan atau
buatan manusia yang dapat menyebabkan hilangnya nyawa atau cedera bagi
manusia, kerugian harta benda, gangguan sosial, ekonomi dan kerusakan
masyarakatnya. Bahaya banjir adalah bahaya yang ditimbul oleh naiknya air hujan
dalam suatu hari penuh yang menyebabkan tergenangnya air sungai yang meluap
pinggir sungai dan tingkat dari bahaya banjir ini juga tidak boleh disepelekan
karna bahaya yang dapat ditimbulkan dari banjir ini sangat parah dan sangat
pinggir sungai.
yang menerjang akan merusak fasilitas sosial. Luapan banjir ke jalanan bisa
Dampak banjir juga menyebabkan kerugia secara material dan non material.
kesehatan. Dampak yang muncul bisa sangat merugikan para korban, seperti
merupakan upaya untuk mengurangi resiko bencana baik secara fisik ataupun
2.3 Banjir
Banjir adalah peristiwa atau keadaan terendamnya suatu daerah atau daratan
karena volume air yang meningkat (Undang -Undang No. 24 Tahun 2007 Tentang
perubahan iklim, peningkatan frekuensi dan intensitas curah hujan yang tinggi
atau akibat banjir kiriman dari daerah lain yang berada di tempat lebih tinggi
(Hapsoro & Buchori, 2015). Secara umum banjir adalah suatu kejadian dimana air
dan banjir bandang. Setiap jenis banjir tersebut memiliki karakteristik yang khas
(Adi, 2013).
Banjir bandang merupakan banjir yang sifatnya cepat dan pada umumnya
membawa material tanah (berupa lumpur), batu, dan kayu. Akibat dari kecepatan
aliran banjir yang disertai dengan material tersebut, maka biasanya banjir bandang
ini sifatnya sangat merusak dan menimbulkan korban jiwa pada daerah yang
dilalui disebabkan tidak sempatnya dilakukan evakuasi pada saat kejadian, dan
kerusakan pada bangunan terjadi karena gempuran banjir yang membawa material
(Adi, 2013).
Dikutip dari (Adi, 2013) ada beberapa faktor yang diyakini menjadi
non hutan
Gambar 2.2 Longsor tebing sungai yang menyebabkan alur sungai terbendung
pengetahuan danteknologi sudah ada sejak manusia ada di bumi. Dari hasil
seseorang individu yang terikat pada satu kesatuan.Karena lebih dari seseorang
barang dan jasa yang lanka, dengan cara pendekatan sosiologi. Cara yang dipakai
yang mencakup kepadatan penduduk, rasio jenis kelamin, rasio kemiskinan, rasio
Berikut ini merupakan kerangka konseptual dari judul skripsi penelitian yang
akan di lakukan.
Kenaikan Dampak
Perubahan
Muka Air Banjir Fisik
Iklim
Sungai Adaptasi
Sosial
METODE PENELITIAN
Kabupaten Aceh Tamiang yang terdiri dari tiga titik lokasi di Desa Tenggulun.
Peta lokasi dan titik penelitian bisa dia amati padaa gambar 3.1 dan 3.2.
Waktu penelitian ini meliputi rancangan penelitian, persiapan alat dan bahan,
1. Rancangan penelitian
3. Survey lokasi
4. Pelaksanaan Lapangan
5. Analis data
6. Penyusunan Laporan
22
Gambar 3.1 Peta lokasi penelitian di Desa Tenggulun (dusun suka maju,dusun suka damai,dusun sumberjo) Kabupaten Aceh Tamiang.
Gambar 3.2 Titik Lokasi Penelitian
Berdasarkan Respon dan model adaptasi metode penelitian yang di lakukan
Tenggulun serta pengamatan lapangan dan mengolah data secara terus menerus.
dalam penelitian ini yang menjadi responden yaitu masyarakat Desa Tenggulun
kualitatif tidak hanya sebagai upaya mendeskripsikan data tapi deskripsi tersebut
hasil pengumpulan data yang valit yaitu wawancara secara mendalam, observasi,
untuk menyusun masalah yang kompleks ke dalam suatu bentuk hirarki atau
3. Pembobotan sub kriteria Dalam tahap ini setiap sub kriteria dari kriteria akan
apakah bobot nilai dari kriteria sudah konsisten atau tidak. Kalau tidak konsisten
perbandingan dapat diterima jika nilai rasio konsistensi (CR) ≤ 0,1. (Ngatawi dan
5. Menghitung bobot alternatif Dalam tahap ini menghitung alternatif dari setiap
sub kriteria untuk mengetahui bobot antar alternatif. Dan selanjutkan digabung
dengan cara mengalikan dari setiap bobot kriteria,sub kriteria dan alternatif..
6. Analisa data Analisa data yaitu untuk melihat hasil dari pengolahan data yaitu
Pendahuluan
a. Sumber data primer, yaitu data langsung yang dikumpulkan dari sumber
sebagai pendukung dari sumber data primer. Sumber data ini di ambil
dari jurnal atau artikel, salinan ataau kutipan data dan referensi referensi
a. Observasi
b. Wawancara Mendalam
c. Dokumentasi
dibawah:
Dari bagan di bawah secara umum terdapat tiga macam teknik pengumpulan data,
ini:
Dokumentasi
a. Subjek
sifat umum, dalam hal ini yang menjadi subjek dalam penulisan ini masyarakat
Pengumpulan data dilakukan dengan cara penelitian kepustakaan dan berupa data
responden.
Responden adalah sebagai berikut:
yang bisa melihat dan merasakan dampak dari bahaya banjir tersebut.
b. Objek penelitian berupa suatu perlengkapan atau sifat dan nilai dari orang.
ini adalah suatu strategi adaptasi yang dilakukan oleh masyarakat Desa
Tenggulun.
Dalam penelitian ahp, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain
merupakan alat pengumpul data utama. Hal itu dilakukan karena, jika
dahulu sebagai yang lazim digunakan dalam penelitian klasik. Maka sangat tidak
di lapangan. Selain itu, manusia sebagai aalat yang dapat berhubungan dengan
responden dan objek lainnya, dan hanya manusia yang mampu memahami kaitan
kaitan kenyataan di lapangan. Peneliti terjun ke lapangan sendiri, dan melakukan
Analisa data yaitu untuk melihat hasil dari pengolahan data yaitu model
1) Reduksi data
Mereduksi atau merangkum, memilah hal yg pokok, focus pada hal hal
yang penting saja, dari tema dan pola. Data yang telah di reduksi akan
2) Penyajian data
dipahami.
3) Penarikan kesimpulan
Verifikasi
/kesimpulan
Asrofi, A., & Ritohardoyo, S. (2017). Strategi Adaptasi Masyarakat Pesisir Dalam
Aji Ali Akbar et al. (2017). Erosi Pantai , Ekosistem Hutan Bakau dan Adaptasi
https://doi.org/10.14710/jil.15.1.1-10
Achmad Andi Rif'an et al. (2018). Manajemen Pariwisata Pada Daya Tarik Wisata
Yang Barada Pada Zona Rawan Bencana (Kasus Banjir Rob dan Abrasi di
Pantai Sayung, Demak). Seminar Nasional & Call for Paper, 104–111.
Andik Isdianto et al. (2020). Persepsi Dan Pola Adaptasi Masyarakat Teluk Popoh
https://doi.org/10.20956/jiks.v5i2.8935
Abdul Muttalib et al. (2019). Analisis Dampak Sosial Ekonomi Masyarakat Pasca
Edwin Maulana et al. (2016). Strategi Pengurangan Risiko Abrasi. Geografi UMS,
1(2007), 389–398.
119–135.
Reni Yunida et al. (2017). Dampak Bencana Banjir terhadap Kondisi Sosial
6(September), 1–18.
Dewi Fatmasari. (2016). Analisis Sosial Ekonomi dan Budaya Masyarakat Pesisir
Isdianto, A., & Luthfi, O. M. (2019). Perubahan Iklim Perception and Adaptation
Kelautan, 5, 77–82.
Maulana Edwin, Theresia Retno Wulan, Dwi Sri Wahyuningsih, Wayan Wisnu
Kebencanaan Indonesia
KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN
TEKNOLOGI
Nim: 23198007
Nadiya Sari
NIM. 23198007