i
LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL
Nim : 192102128
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan penyusunan proposal skripsi ini yang
dari berbagai pihak, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan penyusunan
1. Dr. Tayubi Hariyanto, SE,MM, selaku Ketua Yayasan ITKM Widya Cipta
Husada Malang
2. Eni Yuniati, S.Sos, MAB selaku Rektor Yayasan ITKM Widya Cipta Husada
3. Wyssie Ika Sari, S.Kep. Ns., M.Kep selaku Kaprodi S1 Keperawatan Yayasan
ITKM Widya Cipta Husada Malang dan selaku dosen penguji yang telah
yang telah meluangkan waktu dan memberikan bimbingan dengan sabar serta
ii
6. Ririn Kurniawati, S.Psi.,Ns.,M.Psi.Psikologi selaku Dosen Penguji yang telah
Akhir kata, penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
Penulis,
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
diprediksi. Salah satu bencana yang disebabkan oleh faktor alam adalah
penumpukan air yang jatuh dan tidak dapat ditampung oleh tanah.
Peristiwa alam, seperti banjir ini bukanlah hal yang baru terjadi pada suatu
atau aliran air yang tinggi, dan tidak tertampung oleh aliran sungai
sehingga air itu meluap ke daratan yang lebih rendah (Arsyad, 2017).
1
bencana angin puting beliung 26% dan tanah longsor 8,3% dari seluruh
2019 sampai 16 Desember 2019. Secara umum, dari data tersebut terjadi
(BNPB) 2019 Jawa Timur dengan 582 kejadian berada diuruatan ketiga.
yang merupakan suatu kejadian yang tidak diinginkan dan biasanya terjadi
secara mendadak serta menimbulkan korban jiwa. Salah satu kendala yang
terjadi bila volume air yang mengalir pada saluran drainase atau sungai
melebihi kapasitas aliran dan daya serap lahan kering disekitarnya. Setiap
2
tahunnya, intensitas maupun luasan area banjir senantiasa meningkat
laju aliran permukaan meningkat dan luas lahan resapan air berkurang
2014).
masyarakat baik dari segi sosial, spiritual, ekonomi dan juga psikologis.
3
dan komunikasi yang kritis dan terbari sebagai sarana untuk meningkatkan
yang tepat guna dan berdaya guna. Kesiapsiagaan ini sebenarnya masuk
manajemen darurat, namun letaknya di pra bencana. Dalam fase ini juga
dapatkan hasil bahwa ada hubungan yang positif antara pengetahuan dan
tahun 2019. Berdasarkan penelitian oleh (Ayub et al., 2020) dengan judul
4
“Kesadaran Kebencanaan Pada Perilaku Kesiapsiagaan Siswa” yaitu
program yang tersedia seperti Program Pramuka Sigap Bencana dan telah
kejadian bencana di Indonesia. Akan tetapi, hal tersebut harus diikuti oleh
Persiapan yang mumpuni tidak hanya pada sumber daya manusia tetapi
bencana gempa bumi, oleh karena itu peneliti ini merangkum literatur
5
1.2 Rumusan Masalah
banjir?”.
6
1.4.1. Manfaat Teoritis
kebencanaan.
banjir.
7
BAB II
TUNJAUAN PUSTAKA
8
bekerjasama untuk melakukan pencegahan, mitigasi,
(Arsyad, 2017)
bencana.
9
a. Manajemen Risiko Bencana
bencana.
bencana.
10
terjadinya bencana pada suatu tempat oleh
b. Manajemen Kedaruratan
c. Manajemen Pemulihan
11
sarana secara terencana, terkoordinasi, terpadu dan
pascabencana.(Arsyad, 2017)
12
Banjir merupakan suatu peristiwa meluapnya air dari
fisik DAS
13
debit aliran yang melampaui daya tampung sungai.
a. Banjir kiriman
daerah itu sendiri. Hal ini dapat terjadi kalau hujan yang
yang rendah.
14
a. Pembangunan yang tidak berwawasan lingkungan
bagi penyaluran air limbah atau air kotor. Pada saat hujan
15
yang menghambat laju alir pengaliran air hujan yang
melimpas tersebut.
16
RUTR (Rencana Umum Tata Ruang). Penyusunan tata
lingkungan air,
17
yang baru tidak mungkin sama persis dengan kapasitasnya
antara lain :
kondisi semula.
b. Merusak bangunan
18
c. Menyebabkan lingkungan menjadi kotor dan becek
lingkungan menjadi kotor dan becek. Hal ini karena air yang
kotor.
banjir ini antara lain adalah diare, ISPA, gatal- gatal, hingga
lintas
19
Satu hal yang selalu muncul ketika banjir tiba adalah
kesejahteraan masyarakat
berikut.
a. Daerah pantai
elevasi air laut pasang rata-rata (mean sea level) dan tempat
20
bermuaranya sungai yang biasanya mempunyai
d. Daerah cekungan
21
drainase yang kurang memadai, dapat menjadi daerah
rawan banjir.
itu terjadi. Istilah mitigasi berlaku untuk cakupan yang luas dari
22
Kegiatan-kegiatan pada tahap pra bencana erat kaitannya
dua (2) bentuk mitigasi, yaitu mitigasi struktural dan mitigasi non
(Setyowati, 2019)
23
berulang hampir tiap tahunnya, akan tetapi masyarakat mudah
24
d. Ketrampilan, membantu individu atau kelompok sosial
25
berada tinggi dari permukaan tanah. Kesiapan evakuasi banjir,
26
dengan struktur kepribadian Freud dan menjadi kontruksi yang
yaitu :
27
BAB III
DESAIN PENELITIAN
PICOS framework.
No PICOS Keterangan
28
tanda tanda bencana banjir
5 Study Design Kuantitatif
29
3.1.3. Database atau search engine yang digunakan
Adapun kriteria inklusi dan eksklusi dalam literature review ini dijelaskan
30
Study design cross-sectional studies Literature review/
systematic review, quasy
experiment dan penelitian
kualitatif
Tahun terbit Artikel atau jurnal yang Artikel atau jurnal yang
terbit 2017 – 2023 terbit sebelum tahun 2017
Bahasa Bahasa inggris dan bahasa Selain bahasa inggris dan
indonesia bahasa indonesia
yang duplikasi dan jurnal yang tidak sesuai dengan kriteria inklusi
31
Literature review ini di sintesis menggunakan metode
32
33
3.4. Daftar Artikel Hasil Pencarian
instrumen analisis)
34
Wawancara sebanyak 49
langsung dan (53,3%)
observasi responden karena
masyarakat pada
Analisis : dasarnya
analisis univariat memiliki
dan analisis bivariat pengetahuan
denggan namun akan
mengggunakan uji tetapi dalam
chi-square upaya sikap
pencegahan
mereka hanya
mengandalkan
sistim
pencegahan yang
sudah dibuat
baik oleh
pemeritah
ataupun
masyarakat itu
sendiri namun
tidak
menambahkan
aspek
pencegahan yang
35
lebih kuat
sedangkan
pengetahuan
masyarakat yang
kurang sebanyak
43 (46,7%)
responden
karenan
masyarakat
masih banyak
yang kurang
memahami
tentang tindakan
pencegahan
banjir dan hanya
memahami saat
evakuasi banjir.
- Analisis Bivariat
sebanyak 42
responden
(45,7%),
dibandingkan
dengan dengan
pengetahuan
masyarakat
36
kurang dengan
pencegahan
banjir kategori
baik yaitu
sebanyak 2
responden
(2,2%).
Sedangkan
pengetahuan
masyarakat baik
dengan
pencegahan
banjir kategori
kurang yaitu
sebanyak 7
responden
(7,6%),
dibandingkan
dengan
pengetahuan
masyarakat
kurang dengan
pencegahan
banjir kategori
kurang yaitu
37
sebanyak 41
responden
(44,6%).Dalam
penanggulangan
bencana banjir
masyarakat
bertanggung
jawab bukan
hanya pemeirinta
saja, masyarakat
menjaga
kebersihan
saluran air
sungai dan tidak
membuang
sampah disungai
dan masyarakat
bekerja sama
saat
mengantisipasi
banjir.
- SIMPULAN
Hasil penelitian
menunjukkan
bahwa dapat
38
disimpulkan ada
hubungan
pengetahuan
dengan
Prevention
(Pencegahan)
Masyarakat
Dalam
Menghadapi
Bencana Banjir
di Desa Tolite
kecamatan
Boliyohuto.
2 Dwi 2022 Vol. 1 No. 4 (Oktober 2022) Hubungan Desain : - Analisis Scholar
Rahmawati, 513-522 Pengetahuan Jenis penelitian Univariet
Siti p-ISSN 2810-049 dengan Sikap Usia : mayoritas
Fatmawati Kesiapsiagaan yang digunakan responden
Bencana Banjir di berusia
adalah kuantitatif
Desa Koripan terbanyak dalam
Kecamatan dengan metode kategori >40
Polanharjo tahun sebanyak
Kabupaten Klaten penelitian Analitik. 73 responden
(82,0 %) dan
Sampel : responden yang
mempunyai usia
39
random sampling a kecil dalam
15 warga desa kategori 22-30
koripan tahun sebanyak 7
Variabel : responden (7.9
Pengetahuan, %).
Sikap, Jenis kelamin :
Kesiapsiagaan, 49 responden
Bencana Banjir (55.1%) dan
Instrumen : jenis kelamin
kuesioner yang paling kecil
Analisis: perempuan
analisa univariat dalam kategori
dan bivariat sebanyak 40
responden (44.9
%).
Tingkat
penegtahuan :
mayoritas
responden
mempunyai
tingkat
pengetahuan
dalam kategori
baik sebanyak 85
responden (95.5
40
%).
Sikap
Kesiapsiagaan
Bencana Banjir :
mayoritas
responden
mempunyai
sikap dalam
kategori positif
sebanyak 88
responden
(98.9%).
- Analisa bivariat
Hasil analisa
dengan uji che-
square diperoleh
1.00 lebih dari
0,05 maka
disimpulkan
bahwa tidak ada
hubungan
pengetahuan
dengan sikap
kesiapsiagaan
41
bencana banjir
- Kesimpulan
tidak terdapat
hubungan
Pengetahuan
dengan Sikap
Kesiapsiagaan
Bencana Banjir
di Desa Koripan
Kecamatan
Polanharjo
Kabupaten
Klaten
42
Pengetahuan, keseluruhan
Kesiapsiagaan, pengetahuan
Mitigasi, Bencana responden
Banjir tersebut
Instrumen : termasuk dalam
kuesioner dengan kategori tinggi.
uji validitas dan - pengetahuan
reabilitas mitigasi bencana
Aanalisis : dari 30
Rank Spearman responden
sebagian besar
termasuk ke
dalam
pengetahuan baik
sebanyak 18
responden
(60%).).
- kesiapsiagaan
masyarakat dari
30 responden
sebagian besar
termasuk ke
dalam kategori
kesiapsiagaan
sedang sebanyak
43
14 responden
(46,7%).
- dilihat koefisien
Rank Spearman
adalah sebesar
0,401*. Hasil uji
signifikan
diperoleh nlai ρ-
value sebesar
0,028. Maka
dapat dilihat
bahwa ρ-value
(0,028) < α =
(0,05) sehingga
H0 ditolak.
Dengan
demikian dapat
disimpulkan
bahwa terdapat
hubungan yang
positif dan
signifikan antara
pengetahuan
mitigasi bencana
dengan
44
kesiapsiagaan
masyarakat
dalam
menghadapi
bencana banjir.
- Kesimpulan :
terdapat
hubungan yang
positif dan
signifikan antara
pengetahuan
mitigasi bencana
dengan
kesiapsiagaan
masyarakat
dalam
menghadapi
bencana banjir.
4 Jahirin , 2021 Vol. IX No. 1 , Maret 2021 HUBUNGAN Design : - Kategori Scholar
Sunsun ISSN 2339-1383 PENGETAHUAN kuantitatif dengan pengetahuan
MITIGASI rancangan mitigasi bencana
BENCANA operasional silang responden dapat
DENGAN (cross sectional) dilihat dari hasil
KESIAPSIAGAAN Sampling : perhitungan,
MASYARAKAT insidental sampling dimana memiliki
45
DALAM (30 orang hasil hitung
MENGHADAPI masyarakat) sebesar 66,39%
BENCANA Variabel : yang artinya
BANJIR Pengetahuan, sebagian besar.
Kesiapsiagaan, Maka dapat
Mitigasi, Bencana disimpulkan
Banjir hampir secara
Instrumen : keseluruhan
kuesioner dengan pengetahuan
uji validitas dan responden
reabilitas. tersebut
Aanalisis : termasuk dalam
uji analisis Rank kategori tinggi.
Spearman. - Berdasarkan data
yang diperoleh
dari 30
responden maka
jumlah total skor
yang diperoleh
adalah 1.138.
Kategori
kesiapsiagaan
responden dapat
dilihat dari hasil
perhitungan,
46
dimana memiliki
hasil hitung
sebesar 51,62%
yang artinya
sebagian besar.
Maka dapat
disimpulkan
hampir secara
keseluruhan
kesiapsiagaan
responden
tersebut
termasuk dalam
kategori sedang.
- koefisien Rank
Spearman adalah
sebesar 0,401* .
Hasil uji
signifikan
diperoleh nlai ρ-
value sebesar
0,028. Maka
dapat dilihat
bahwa ρ-value
(0,028) < α =
47
(0,05) sehingga
H0 ditolak. a
terdapat
hubungan yang
positif dan
signifikan antara
pengetahuan
mitigasi bencana
dengan
kesiapsiagaan
masyarakat
dalam
menghadapi
bencana banjir.
5 Edo 2017 ISSN:2580-8796 ANALISIS Design : - Berdasarkan Scholar
Cahyandri HUBUNGAN metode survei hasil uji
Utama , PENGETAHUAN Sampling : normalitas,
Miftahul DAN SIKAP total sampling (41 karena
Arozaq , TERHADAP responden) signifikansi lebih
Rizki RENCANA Variabel : dari 0,05 jadi
Titania TANGGAP variabel bebas yaitu data KAP
Galuh , DARURAT pengetahuan dan (Pengetahuan
Herdiani BENCANA sikap, dan variabel dan Sikap) dan
Wira Wati , BANJIR PADA terikat atau EP (Rencana
Arum IBU RUMAH terpengaruh adalah Tanggap
48
Widiastuty TANGGA DI rencana tanggap Darurat)
KELURAHAN darurat bencana dinyatakan
SRAGEN banjir Instrumen : berdistribusi
TENGAH kuisioner, normal.
KECAMATAN wawancara,studi - Berdasarkan uji
SRAGEN dokumentasi, studi Linieritas, karena
KABUPATEN literatur, observasi signifikansi
SRAGEN lapangan kurang dari 0,05
Analisis : jadi hubungan
- Uji antara KAP
persyaratan (Pengetahuan
analisis : Uji dan Sikap ) dan
Normalitas, EP (Rencana
Uji Tanggap
Linieritas. Darurat)
- Teknik dinyatakan linier.
analisis data Berdasarkan
: Analisis hasil analaisis
Kuantitatif, korelasi Product
Analisis Moment, dapat
Korelasi diketahui bahwa
Product signifikansi
Moment, sebesar 0,001≤
Analisis 0,05 maka
Indeks hipotesis nol
49
ditolak,
kesimpulannya
yaitu ada
hubungan yang
signifikansi
antara
pengetahuan dan
sikap dengan
rencana tanggap
darurat bencana,
semakin siap
pengetahuan dan
sikap ibu rumah
tangga maka
semakin siap
pula rencana
tanggap darurat.
6 Ita Aristia 2019 Vol.14 No.3 Oktober 2019 ANALISIS Design : - Dari pemetaan Scholar
Sa’ida & KERUANGAN Penelitian ini tingkat
Mochamad TINGKAT menggunakan 2 kesiapsiagaan
Nizar Palefi KESIAPSIAGAAN macam metode masyarakat
Ma’ady MASYARAKAT Penelitian yakni terhadap
TERHADAP Metode Deskriptif berbagai fase
BENCANA Kuantitatif dan banjir di
BANJIR Metode Analisis kabupaten
50
BERBASIS GIS DI Spasial Bojonegoro
KABUPATEN menggunakan GIS dapat diketahui
BOJONEGORO Sampling : dari 8 desa di 6
Variabel : kecamatan
Kesiapsiagaan sebanyak 6 desa
Masyarakat, mempunyai
Bencana Banjir & Tingkat
SIG Instrumen : kesiapsiagaan
wawancara masyarakat
Aanalisis : Tinggi dan 2
Sedangkan Analisis desa mempunyai
Spasial Tingkat
kesiapsiagaan
rendah.
7 Ramisa 2021 Volume 02 Nomor 01 | Faktor – Faktor Design : - Berdasarkan
November 2021 yang Berhubungan Rancangan Hasil Uji
, Muh. E-ISSN : 2747-2108 dengan penelitian ini Statistik
Pengetahuan adalah menunjukkan
Syaiful
Masyarakat tentang rancangan cross bahwa
Saehu Mitigasi sectional Study sumber
Bencana Banjir Sampling : informasi
, I Wayan disekitar Sungai masyarakat memiliki
Wanggu Kelurahan kelurahan lepo- hubungan
Romantika Lepo-Lepo lepo yang kuat terhadap
Kecamatan Baruga bertempat tinggal pengetahuan
51
Kota Kendari disekitar sungai responden
Wanggu tentang
yang terkena kejadian
dampak banjir Mitigasi
yaitu 160 KK bencana
dimana pada saat Banjir di
penelitian Kelurahan
berlangsung. Lepo-Lepo
Sampel dalam Kecamatan
Baruga.Hal
penelitian ini ini
disebabkan
adalah 62 KK
karena
(Teknik mayoritas
masyarakat
Purposive setempat
kurang
Sampling mengakses
informasi
.Purposive
terkait
sampling) mitigasi
bencana
Variabel : banjir, hal ini
Bencana Banjir, disebabkan
Mitigasi, karena factor
52
Pengetahuan. pekerjaan
Instrumen : yang
kuesioner mayoritas
Aanalisis : wiraswasta
Analisis univariat sehingga
masyarakat
setempat
kurang
memahami
terkait
mitigasi
bencana
banjir serta
pendidikan
masyarakat
yang relative
rendah
sehingga
masih
terkendala
dalam
mengakses
teknologi.
- Ada
hubungan
53
antara
pendidikan,
Pengalaman
dan Sumber
Informasi
terhadap
pengetahuan
responden
tentang
Mitigasi
Bencana
Banjir di
Kelurahan
Lepo-Lepo
Kecamatan
Baruga
dengan nilai
P-Value
0,000.
8 Yarwin Yari 2021 Volume 5, Nomor 2 Juli 2021 HUBUNGAN Design : - Setelah Scholar
(ISSN: 2548-1843, EISSN: TINGKAT Jenis penelitian ini dilakukan
1 , Hardin 2621-8704) PENGETAHUAN adalah kuantitatif analisis
DAN SIKAP dengan desain Descriptive
La Ramba ,
DENGAN Cross-Sectional. Statistics
KESIAPSIAGAAN Crosstabs
54
Fendy BENCANA Sampling : menggunakan
BANJIR PADA uji Chi Square
Yesayas MAHASISWA Confinience/ Test, maka
KESEHATAN DI Accidental berdasarkan
DKI JAKARTA Sampling (154 Correction
Orang) Pearson Chi
Square
Variabel :
didapatkan
Banjir,
nilai p value
Kesiapsiagaan,
sebesar 0,006,
Pengetahuan, Sikap
yang berarti p
Instrumen :
value 0,006 <
kuesioner
α 0,05.
Aanalisis :
Dengan
n uji Chi Square
demikian
Test
maka Ha
dalam
penelitian ini
dapat
dinyatakan
ada hubungan
yang
signifikan
antara tingkat
pengetahuan
55
dengan
kesiapsiagaan
mahasiswa
dinyatakan
diterima dan
H0 di tolak.
- Terdapat
hubungan
yang
signifikan
antara tingkat
pengetahuan
dengan
kesiapsiagaan
mahasiswa
dalam
mengahadapi
becana banjir
(p value 0.010
< α 0.05).
9 Mohd Tariq 2022 PLoS ONE 17(11): e0271258. Facing flood Design : - program PubMed
https://doi.org/10.1371/journal disaster: A cluster This study was a kesiapsiagaan
Mhd Noor , . pone.0271258 randomized trial two-arm, parallel, bencana
assessing single-blind nasional
Hayati
communities’ sebagai
56
Kadir knowledge, skills Sampling : bagian dari
and preparedness Malaysian citizens modul
ShaharID, utilizing a health aged 18 and up konseling,
model intervention Variabel : dengan
Mohd Rafee
- contoh
Baharudin , Instrumen : Kementerian
- lainnya di
Sharifah Aanalisis : Kementerian
- Kesehatan
Norkhadijah Malaysia.
Intervensi
Syed
akan
Ismail , mendorong
masyarakat
Rosliza untuk bersiap
dan mencoba
Abdul lagi sampai
mereka
Manaf ,
berhasil
Salmiah Md dengan
sumber daya
Said , yang cukup.
Modul HEBI
Jamilah ini juga dapat
digabungkan
57
AhmadID , dengan modul
pembuat
Sri Ganesh kebijakan
lainnya,
Muthiah
seperti Badan
Kesiapsiagaan
Bencana
Nasional
Malaysia
(NADMA)
atau
Kementerian
Kesehatan
Malaysia
(MOH).
Harus
dipastikan
bahwa setiap
persepsi
teridentifikasi,
dan bahwa
masyarakat
memiliki
pengetahuan,
keterampilan,
58
dan kesiapan
yang
diperlukan
untuk
menghadapi
bencana
banjir.
59
DAFTAR PUSTAKA
60