Media promosi kesehatan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan
informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator sehingga sasaran dapat meningkat
pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah perilakunya ke arah positif terhadap
kesehatan. Penyuluhan adalah proses penyebarluasan informasi tentang ilmu pengetahuan,
teknologi maupun seni. Sehingga media penyuluhan memiliki beberapa pengertian, sebagai
berikut :
a. Media penyuluhan adalah semua sarana dan alat yang digunakan dalam proses penyampaian
pesan.
b. Media penyuluhan adalah wahana untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima yang
dapat merangsang pikiran, perasaan dan perhatian/minat.
c. Media penyuluhan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan informasi
yang ingin disampaikan oleh komunikator sehingga sasaran dapat meningkat
pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah perilakunya kearah positif
terhadap kesehatan.
Berdasarkan definisi diatas kita paham bahwa media sangat penting peranannya dalam
pelaksanaan penyuluhan kesehatan, karena:
Media promosi kesehatan yang baik adalah media yang mampu memberikan informasi
atau pesan-pesan kesehatan yang sesuai dengan tingkat penerimaan sasaran, sehingga sasaran
mau dan mampu untuk mengubah perilaku sesuai dengan pesan yang disampaikan.
Untuk itu , saat membuat pengembangan pesan, anda perlu menggunakan prinsip dan
tahapan berikut ini :
a. Pesan adalah terjemahan dari tujuan komunikasi ke dalam ungkapan kata yang sesuai untuk
sasaran.
b. Pengembangan pesan memerlukan kemampuan ilmu komunikasi dan seni.
c. Menentukan posisi pesan (positioning), yaitu strategi komunikasi untuk memasuki jendela
otak konsumen agar produk/perilaku yang diperkenalkan mempunyai arti tertentu.
Contoh Posisi Pesan :
1) Posyandu Menjaga Anak Sehat Tetap Sehat
2) Pokoknya Pake Garam Beryodium agar anak Pintar
3) Gaya Hidup Sehat Bikin Kamu Tampil Beda
4) Dengan PIN Anak Indonesia Bebas Polio
d. Buatlah konsep pesan yang jelas, spesifik, positif, menarik perhatian, berorientasi pada
tindakan dan cocok dengan sasaran.
STRUKTUR PESAN sebaiknya menggunakan RUMUS AIDCAA:
1) ATTENTION (perhatian)
2) INTEREST (minat)
3) DESIRE (kebutuhan/keinginan)
4) CONVICTION (rasa percaya)
5) ACTION (tindakan)
6) APPROACH (pendekatan)
1) Command attention, kembangkan satu ide atau pesan yang menarik perhatian dan mudah
diingat.
2) Clarify the message, buat pesan mudah, sederhana dan jelas.
3) Create trust, pesan harus dapat dipercaya.
4) Communicate a benefit, komunikasikan keuntungan melakukan tindakan.
5) Consistency, pesan harus konsisten yang artinya sampaikan satu pesan utama di media apa
saja secara berulang kali baik TV, radio, poster, stiker
6) Cater to the heart and head, pesan harus bisa menyentuh akal dan rasa. Menyentuh nilai-
nilai emosi dan kebutuhan nyata.
7) Call to action, pesan harus mendorong sasaran untuk bertindak
Pendekatan Pesan, dilakukan agar sasaran mau mengikuti apa yang diharapkan, diantaranya :
a. Pendekatan Rasa Takut.
Bisa berbentuk celaan sosial atau bahaya fisik. Kadang-kadang kita harus menakuti-nakuti
orang untuk menyelamatkan hidup mereka.
Misalnya obat kumur, deodorant, pasta gigi, seks yang tidak aman, PIN untuk Polio
Penelitian membuktikan pendekatan rasa takut yang sangat kuat cenderung diabaikan
sedangkan yang lemah tidak akan menarik perhatian. Jadi gunakan rasa takut yang
sedang-sedang saja.
Rasa bersalah juga menjadi pemikat bagi emosi. Orang merasa bersalah bila mereka
melanggar peraturan, norma dan kepercayaan mereka sendiri.
Iklan posyandu di tahun 80-an yang menunjukkan kehilangan anak, iklan sabuk pengaman
c. Pendekatan Rasional
d. Pendekatan Emosional.
Menggunakan pernyataan atau bahasa yang mampu menyentuh sasaran, dan tunjukkan
bahasa non verbal seperti air muka yang penuh kasih, cinta. Dan ini lebih berhasil.
e. Pendekatan Humor
f. Pendekatan Moral
Diarahkan pada perasaan sasaran tentang apa yang benar dan tepat.
Sering digunakan untuk mendukung masalah-masalah sosial sperti lingkungan hidup yang
lebih bersih, gender, bantuan bagi orang-orang yang membutuhkan.
h. Media yang dibuat sebaiknya berupa draft/rancangan yang siap diuji-coba. (PRETESTING)
a. Uji coba pada tahap konsep: Desain media cetak, Storyboard, Scrip radio.
b. Ujicoba pada media yang sudah selesai sebagian: Media belum diisi musik untuk TV Spot, Radio
Spot.
Promosi kesehatan tak dapat lepas dari media karena melalui media, pesan yang
disampaikan dapat lebih menarik dan dipahami, sehingga sasaran dapat mempelajari
pesan tersebut sampai memahaminya sehingga mampu memutuskan untuk
mengadopsinya ke perilaku yang positif terhadap kesehatan.
Peran media dalam promosi kesehatan ini sangat penting karena dapat
mempermudah dan memperjelas komunikasi ataupun informasi serta mengurangi
verbalistik. Jenis media yang biasa digunakan dalam promosi kesehatan terdiri dari
media cetak, media elektronik dan atau media luar ruang, disesuaikan dengan tingkat
penerimaan sasaran.
Berdasarkan beberapa prinsip dan pertimbangan yang ada dilakukan pengembangan
pesan, dengan uji coba dan produksi media yang tepat.